Disclaimer: Akiyoshi Hongo,

A Fanfiction based on Digimon Frontier & Adventure 02 series

Chapter 11: The Temporal Conclusion, and….

Bantuan kekuatan dari Ophanimon untuk warp ke dunia digital berhasil diterima D3 Hikari. Sambil tetap berkonsentrasi, Takeru, melalui handphone nya yang lain menghubungi Ken yang ada di area pertarungan bersama dengan yang lainnya.

"Ken, disini aku dan Hikari bersama dengan Ophanimon sedang dalam proses menciptakan warp ke dunia digital. Dengan ini, pertarungan akan dipindahkan ke dunia digital. Setelah menyelesaikan pertarungan di dunia Digital, segera menuju Terminal Hutan. Ophanimon dan Seraphimon menunggu disana."

Ken, yang mendengarkan semua pesan itu dengan me-loud speakernya agar bisa didengar oleh rekan-rekan yang lain, mengangguk. "Baiklah. Bagaimana dengan Takuya? Saat ini dia bersama dengan kalian kan?"

"Ya. Tapi saat ini Takuya tidak sadarkan diri. Oleh karena itu juga, aku dan Takeru akan tinggal di sini sekaligus untuk membereskan situasi yang ada saat ini." Hikari, melanjutkan penjelasan melalui sambungan telepon agar bisa dimengerti semuanya.

"Baik. Kalian juga, tolong hati-hati. Segera kabari jika terjadi sesuatu."

"Tentu."

Kekuatan warp tidak membutuhkan waktu lama untuk segera membesar dan meluas. Dalam waktu singkat, seluruh tim yang sedang bertarung bersama dengan para musuh segera berada di dunia Digital.

-000—

Beowolfmon, Chakkumon, Fairymon, Blitzmon, Lowemon, bersama Ken & Daisuke bersama Paildramon, Iori dengan Piccolomon, Miyako dengan HippoGryphomon tiba di padang lapang entah dimana yang ada di dunia Digital. Musuh di hadapan mereka kini tersisa dua Phelesmon dan satu Wendigomon. Kendati sudah terbilang sedikit, jumlah ini pun masih sangat sulit untuk segera diatasi dengan segala keterbatasan di dunia manusia.

Tidak menyiakan kesempatan yang baru saja berhasil diciptakan dengan susah payah, Chakkumon, Fairymon, Blitzmon, Lowemon, bermaksud untuk segera melakukan slide evolution ke beast spirit mereka agar dapat secepat mungkin bisa membereskan musuh di hadapan mereka, ketika Ken dan Daisuke secara bersamaan merentangkan tangannya di hadapan mereka sebagai aba-aba untuk tidak melakukannya.

"Kalian istirahatlah. Kita tidak bisa menambah beban di kondisi kalian saat ini sekalipun. Karena sudah disini, kita tidak perlu menahan diri lagi. Ayo, Daisuke!"

"Oke!"

*Paildramon, shinka..!*

* Imperialdramon..!*

Sosok raksasa Imperialdramon muncul di hadapan mereka semua. Fairymon dan yang lain terpana, bahkan Blitzmon, secara reflek bersiul takjub. Miyako dan Iori, yang tentunya juga sudah lama tidak melihat sosok ini, tersenyum penuh arti.

"Nah, saatnya pembalasan! Kita tidak akan menahan diri juga di sini. Imperialdramon!" Daisuke, dengan tangan terkepal penuh semangat menginstruksikan Imperialdramon milik mereka dengan D3nya yang berpendar terang.

* Imperialdramon, mode change..!*

* Imperialdramon Figher Mode..!*

"Katakan, bagaimana kalian dapat berada di dunia manusia tadi, hah? Kalian anak buah siapa?!"Ken, bersuara lantang yang sudah lama tidak ia lakukan, menggertak sekaligus mencoba menggali informasi dari musuh.

Phelesmon mengayunkan trisulanya. "Huh, siapa yang akan memberitahu kalian. Black Statue!"

Batu hitam besar dengan energi kegelapan pekat menerjang ke arah mereka sebagai serangan Phelesmon. Namun serangan ini berhasil ditepis dengan mudahnya oleh Imperialdramon.

"Ugh, sial!"

"Katakanlah dan menyerah disini. Kalau tidak…."

Imperialdramon, memposisikan diri bersiap dengan Positron Laser di tangannya.

Tersudut, tapi tidak terlihat akan mengatakan apapun yang mereka harapkan, kali ini kedua Phelesmon tersebut secara bersamaan akan mengeluarkan jurus."Demon's shout!"

"Sayang sekali. Imperialdramon!"

"Positron Laser..!"

Serangan laser Imperialdramon segera menyapu musuh di hadapan mereka. Dalam sekejap, data Phelesmon dan Wendigomon segera terlihat dan tidak perlu waktu lama untuk data tersebut lenyap dan melebur di udara dunia Digital.

-000—

Fairymon, yang kembali ke wujud Izumi, diikuti rekan-rekan yang lainnya berseru. "Terimakasih, Ken, Daisuke, dan..ngg.. Imperialdramon?"

"Syukurlah. Setelah sampai di dunia digital kalian benar-benar tidak menahan diri lagi, ya. Coba kalau di sekolah tadi kalian bisa evolusi ke wujud ini, pertarungan kita sudah selesai dari tadi." celetuk Junpei.

"Kami bisa. Tapi justru karena tidak bisa memakai wujud sebesar ini, makanya kita kesusahan. Kalau dari tadi pakai Imperialdramon, pertarungan selesai sih selesai, tapi tidak terbayang kerusakan di sekolah kalian nanti seperti apa. Orang-orang pun pasti akan panik lebih daripada apa yang terjadi sekarang." Daisuke, menjelaskan sambil mengusap-usap hidungnya yang tidak gatal.

Junpei menyeringai malu, "Ya, betul juga."

"Hei, semuanya," panggil Iori. "Ayo. Kita segera menuju Terminal Hutan. Masih banyak hal yang perlu kita bicarakan bersama Ophanimon dan Seraphimon soal situasi ini."

Semua mengangguk tanda setuju. Disaat yang bersamaan, Hippogryphomon kembali ke wujud Poromon dan Piccolomon kembali ke wujud Upamon.

"Baiklah. Ayo."

Sekali lagi, melalui D3 Ken, Imperialdramon kembali ke Dragon Mode dan mengangkut mereka semua, segera bergerak menuju Terminal Hutan tempat Seraphimon dan Ophanimon berada.

-000—

Tepat di depan gerbang istana Seraphimon di Terminal Hutan, evolusi Imperialdramon berakhir dan kembali ke wujud Minomon dan Chibimon.

"Otsukare*, Minomon."

"Kamu juga, Otsukare, Chibimon."

Chibimon dan Minomon, keduanya saling tatap sambil tersenyum bangga satu sama lain.

Pintu kaca gerbang istana Seraphimon terbuka. Kali ini tidak ada penjaga Istana seperti sebelumnya, namun ingatan mereka bertahun tahun silam di tempat ini masih sangat kental sekali, sehingga Kouji, Izumi, Tomoki, Junpei, disusul dengan Kouichi menapaki istana dengan langkah yakin diikuti Ken, Daisuke, Iori, Miyako dan digimon mereka masing masing yang kembali ke wujud baby di tangannya.

Sampai di bagian paling dalam istana, sebelum tangan Izumi menyentuh pintu kaca di hadapannya, sudah terdengar suara dari dalam yang bersamaan dengan pintu terbuka lebar. "Selamat Datang kembali. Selama ini kami sudah sangat menantikan kedatangan kalian." suara Ophanimon lembut, disusul dengan anggukan tipis sosok di sebelahnya, Seraphimon.

Seolah memasuki 'rumah', reflek para angkatan Frontier ikut mengangguk tipis sambil tersenyum."Kami pulang."

Nuansa penuh nostalgia selama sepersekian detik telah berlalu, yang dibuka dengan deheman pendek dari Takeru melalui sambungan D3 Miyako sebagai pertanda akan dimulainya diskusi penting kali ini. "Baiklah, mari kita mulai."

"Benar.., pertama-tama…" Ophanimon menggantungkan ucapannya, kemudian berdiri dan mendekati satu per satu dari mereka; dari Izumi hingga Kouichi.

"Bagaimana, Ophanimon?" sela suara Hikari dari D3, yang kemudian dilanjuti dengan suara Takeru melalui device yang sama.

"Oh ya, kalian perlu tahu juga. Takuya yang dibawa ke sini setelah menyelesaikan urusan bersama HippoGryphomon situasinya sudah cukup membahayakan. Ia… tubuhnya, sudah memperlihatkan data yang berpendar seperti digimon yang sudah melemah, siap untuk segera menghilang ataupun di scan.."

Tak ayal, mereka semua yang mendengarnya mencelos kaget.

"Hal yang ditakutkan…" gumam Seraphimon yang terdengar oleh semuanya.

"Saat ini bagaimana kondisi Takuya, Takeru?" tanya Kouji.

"Saat ini aman, tubuhnya stabil tapi belum sadar. Situasi agak sedikit runyam saat kondisi awal datang tadi kondisinya sempat dilihat Ibunya sih. Tapi saat ini, yang jelas stabil," lapor Takeru.

"Baiklah…" Ophanimon, kembali angkat suara.

"Seperti yang sebelumnya pernah kami peringatkan terkait keadaan tubuh kalian, para pemilik Spirit Pejuang Dalam Legenda yang bertarung dengan menjadi Digimon, saat ini, karena tubuh manusia kalian dan spirit 'dipaksa' untuk kembali bekerjsama setelah sekian lamanya dengan intensitas tinggi di luar dunia Digital, tubuh kalian bisa dibilang berada pada batasnya. Terutama, Takuya. Jika kondisinya sudah sampai seperti itu, maka sebelumnya pasti sudah memaksakan wujud evolusi double spirit berkali-kali, juga tentunya wujud beast spirit pun juga memakai spirit yang mungkin belum pernah ia pakai.."

Tomoki bersuara, terdengar rasa bersalah dalam nadanya. "Benar. Kak Takuya.. demi mengecoh Lilithmon dan NeoDevimon di balik portal zona zero, untuk pertama kalinya semenjak spirit pejuang Metal, Mercuremon ada dalam digivicenya, ia berevolusi menjadi Mercuremon untuk memakai ability khusus dari beast spiritnya, Sephirotmon…"

"Dan sebelumnya pun..," Junpei bersuara, secara otomatis ikut bercerita kondisi yang ia ketahui. "Takuya sudah beberapa kali kehilangan wujud evolusinya secara mendadak,.."

Ophanimon menghela nafas panjang mendengarnya."Dengar. Selama beberapa minggu ini, bahkan mungkin bulan ke depan, Takuya benar benar tidak boleh berevolusi dulu. Kondisinya sudah kritis, compability antara jiwa manusia dan spiritnya sudah dibawah 10 persen; jika dibiarkan, data manusia dan spiritnya dapat hancur tidak bisa digunakan atau bahkan diwariskan kembali. Saat ini, setelah sadar, Takuya perlu segera kemari."

Tanpa perlu dikomando, mereka semua yang ada di lokasi itu dan juga Hikari dan Takeru yang menyimak dari sambungan D3, menggangguk.

"Lalu kalian yang ada disini…" Ophanimon kembali berucap, meneruskan informasinya. "Tentunya memiliki kondisi yang berbeda. Kouji 25%, Tomoki 35%, Izumi 38%, Junpei 40%, dan paling bagus Kouichi, 45%."

Seraphimon mendekat, berdiri di samping Ophanimon yang persis berdiri di depan mereka. "Kalian perlu berada disini selama 3 hari waktu dunia Digital, atau sehari waktu di dunia Nyata agar bisa 'mengisi' dan memulihkan data kalian yang tidak stabil selama terpakai di dunia manusia. Dan apabila kejadian ini bertambah larut, setidaknya kalian harus sering melakukan pemulihan data disini saat kondisi kalian sudah sampai di sekitar 50%."

Kouji, Izumi, Tomoki, Junpei dan Kouichi serempak mengangguk.

Ken, dengan tangan termangu berpikir memproses semua informasi ini dan bersuara. "Dengan kata lain.. apabila seandainya terjadi serangan lagi sebelum mereka pulih, hanya kami yang bisa bertarung di dunia nyata.. ya?"

Seraphimon dan Ophanimon mengangguk. "Sayangnya seperti itu."

"Saat ini yang bisa bertarung di dunia nyata, paling tidak kami dan Paildramon, disusul HippoGryphomon dan juga Piccolomon.."

Iori menggigit jari secara reflek, cemas."Seandainya serangan pada situasi dimana mereka sedang dalam pemulihan disini adalah sama seperti yang sekarang terjadi, maka…"

Hening. Tidak ada yang mau–atau mampu, mengucapkan kemungkinan situasi terburuk yang akan disebut oleh Iori.

"Yang jelas," suara Junpei memecah keheningan sementara. "Kita semua harus istirahat, terlebih kita yang memakai spirit dalam legenda. Jika dalam masa ini ada sesuatu, terutama di dunia nyata… maka titip ya, Daisuke, Ken, semuanya."

Yang dititipi hanya bisa menggangguk dengan membawa ketegangan, dan berharap semoga kemungkinan terburuk tersebut tidak akan terjadi..

-000-

.: Sementara itu, di dunia Nyata, posisi Takeru, Hikari, dan Takuya.:

Sambungan komunikasi lintas batas dunia Nyata dan dunia Digital melalui sambungan D3 telah terputus setelah pembicaraan usai, dimana mereka kembali dihadapkan dengan kenyataan yang ada di depan mereka saat ini, tentunya dengan Takuya yang masih belum sadarkan diri.

Memang, pertempuran sudah berhasil dihilangkan dengan suksesnya dilakukan warp pertempuran ke dunia Digital, namun festival sekolah yang porak poranda, manusia manusia lain yang kebingungan dan luka-luka fisik yang ditimbulkannya… Bagaimana mereka bisa mengatasi situasi ini? Tentunya hal ini berbeda dengan kondisi pertarungan di dunia Nyata sebelumnya dimana mereka bisa kabur dari lokasi dan apa yang telah terjadi akan menjadi misteri bagi masyarakat luas.

"Takeru,,, Sekarang bagaimana?" teman kecilnya, Hikari, bertanya. Di sekeliling mereka terdengar jelas hiruk pikuk; bingung bertanya-tanya apa yang terjadi, kekesalan karena rusaknya sekolah dan festival yang dinantikan, juga rintihan kesakitan dari dampak dampak luka fisik, menjadi satu atas respon manusia lainnya dari situasi saat ini. Tidak dilupakan Takuya yang masih belum tersadar ada di samping mereka.

Berpikir keras, bagaimana mengatasi situasi ini, Takeru reflek melipat tangannya di depan dada dan memejamkan mata.

"Hm? Ini di…?" tiba tiba terdengar suara. Belum juga Hikari dan Takeru menanggapi asal suara, pemuda pemegang spirit dalam legenda itu langsung melompat bangun. "BAGAIMANA PERTEMPURANNYA?!"

"Ta,, Takuya! Tenanglah. Pertempuran sudah selesai. Kondisi aman sekarang." Jelas Takeru.

Takuya menengok sekeliling, kanan kiri sambil matanya mengerjap-ngerjap berusaha memahami situasi. "Lalu dimana yang lain?"

"Jadi….." Hikari menjelaskan panjang lebar situasinya, dibantu Takeru.

-000-

.:Dunia Digital, Terminal Hutan, Istana Seraphimon.:

Frontier team sedang berada dalam perawatan di ruangan khusus, dibantu dengan beberapa Kudamon yang tampak membantu mereka dengan membagikan Holy Power guna memperbaiki data mereka,

Digiscan: Kudamon, Holy Beast Type Digimon. Chikd level Digimon ini memiliki holy item yang menyimpan kekuatan suci di anting dan choker yang dikenakannya. Pintar, memiliki karakter tenang, berwibawa dan bijak untuk usianya,digimon ini kerap membantu dalam menemukan solusi terbaik dalam pertempuran. Special attacknya adalah menembakkan energi dari putaran tubuhnya disertai holy power yaitu Bullet Whirlwind dan Zekkou Shou-cahaya flash yang mampu menyilaukan pandangan lawan melalui holy earing-nya.

Daisuke dan yang lainnya berada di pojokan ruangan, memperhatikan dengan seksama kondisi yang ada di hadapannya.

"Memang berat ya, jika tubuh manusia ini sendiri jadi digimon. Sangat bisa dipahami sih kenapa beban di tubuh sangat tinggi.."

"Ya." Miyako mendekat di samping Iori yang sedang bergumam sendiri sambil mencerna situasi. "Kalau bisa sih, lebih baik mereka beristirahat lebih lama dengan resiko setinggi ini. Tapi sayangnya, ya…"

"Omong-omong..," Ken datang menghampiri. "Bagaimanapun juga aku tidak bisa berhenti memikirkan kondisi mereka yang ada di dunia nyata sekarang. Bagaimana.. mengatasi, menjelaskan situasi ini ke semuanya, ya. Kali ini tidak seperti pertempuran di dunia nyata sebelumnya yang kita bisa langsung tinggalkan…."

"Hmmmmm…."

Mereka berempat berusaha berpikir serius, reflek melipat tangan di depan dada. Bahkan digimon digimon mereka yang saat ini kembali ke wujud level bayinya ikut berusaha berpikir serius.

"Soal itu… Mungkin aku ada sedikit ide. " suara Kouichi, sambil menjalani penanganan dari para Kudamon. "Tidak tahu akan bisa berhasil atau tidak, sih…"

Semua pasang mata, kecuali para Kudamon yang tetap fokus dalam menangani pemulihan mereka, serempak memperhatikan Kouichi dengan serius. "Apa idemu?"

Berusaha menyusun kata kata sambil berpikir, dengan hati hati Kouichi berucap, "Masalahnya ada dua. Kerusakan sekolah dan juga teman-teman sekolah yang menjadi saksi mata. Saat ini aku memang belum ada ide untuk masalah memperbaiki kerusakan sekolah, tapi soal saksi mata.. sekarang, di saat situasi sementara ini sudah aman, terpikir untuk… menggunakan sisa ability Cherubimon yang ada pada ku untuk menghilangkan ingatan."

Terkejut, "Apa maksudmu, Kouichi?" tanya Kouji

"Ingat saat kita bertemu di dunia Digital saat aku akhirnya bisa terbebas dari pengaruh kekuatan kegelapan Cherubimon yang pertama kalinya? Saat itu, aku benar benar tidak bisa mengingat apa yang terjadi, bagaimana bisa di dunia digital dan bagaimana sampai bisa di peralat Cherubimon. Pada akhirnya kita tahu dari cerita Takuya tapi ingatanku benar benar hilang saat itu."

"Maksudmu adalah memakai kekuatan yang sama dengan yang saat itu..?"

Kouichi mengangguk, namun ada keraguan di dalamnya. "Ya. Dengan cara yang sama yang digunakan Ophanimon untuk menyalurkan ability warp yang sebelumnya sudah pernah terjadi dari tempat para Demon Lord dan saat ini, dari dunia nyata ke dunia digital."

"Memang… Cherubimon punya ability seperti itu.. " Ophanimon mendekat, mendengar semua pembicaraan itu dan memberikan pandangannya. "Tapi, yang sedang dibicarakan saat ini adalah sisa ability Cherubimon yang masih ada pada Kouichi. Dan hal itu sudah terjadi lima tahun yang lalu. Apakah sisa kekuatan itu masih sanggup untuk digunakan saat ini..?"

"Itu juga yang aku khawatirkan. Tapi… apakah ada ide lain? Kita juga tidak mungkin membiarkan kondisi ini begitu saja; juga tidak bisa tidak memberikan penjelasan bagi mereka yang ada di sekolah… Jika setelah ini kita tetap ingin hidup di lingkungan itu. Bagaimanapun juga keterlibatan kita terlihat secara langsung oleh mereka…"

"Memang benar, kita tidak punya banyak pilihan disini. Untuk membantu, bagaimana kalau kita lancarkan dua jurus secara bersamaan dari sini? Satu, sisa ability Cherubimon yang tersisa pada Kouichi dan kedua, kemampuan dasar baby level digimon kita untuk menidurkan? Dengan begitu meskipun sisa ability Cherubimon yang tersisa mungkin melemah, dengan membuat mereka tertidur setidaknya kita punya celah untuk sedikit mengelabuhi.. " Iori, bersuara pelan dan hati hati dalam menyampaikan idenya.

Seakan tiba-tiba ada bohlam menyala benderang di atas kepala, mereka serentak tanpa dikomando melongo sambil mengetukkan kepalan tangan kanan mereka di telapak tangan kiri. "Iori, jenius!"

"Eh? Emm.. tidak… aku hanya…"

Daisuke, reflek merangkul bahu Iori. "Baiklah! Akan segera kita lakukan rencana ini. Chibimon, semuanya. Tolong bantu ya!"

Baby level digimon milik Daisuke dan yang lainnya mengannguk mantap. "Serahkan saja pada kami."

"Baiklah. Satu jam ke depan sembari memberikan waktu Kouichi sedikit untuk lebih pulih, mari kita persiapkan strategi ini dan sampaikan ke Takeru dan Hikari."

-000—

Di dunia manusia, Hikari, Takeru dan Takuya yang baru saja selesai mendengar strategi dari rekan mereka di dunia Digital mengangguk paham dan sekali lagi mempersiapkan untuk transfer dua energi secara bersamaan ke D3 Hikari dan Takeru.

"Setelah ini semua mereda.. Takuya, setelah ini giliranmu untuk ke dunia Digital ya." Takeru berucap.

Takuya mengangguk."Baiklah."

Transfer energi yang tersampaikan melalui D3 Takeru dan Hikari semakin meluas, perlahan mulai menidurkan manusia manusia normal yang berkumpul di ruangan itu selain mereka bertiga.

Butuh waktu hanya selama tiga puluh menit lamanya untuk membuat dua jurus tersebut menidurkan manusia selain mereka bertiga. Setelah ini, tidak ada lagi yang bisa mereka lakukan selain berharap dua trik tersebut berhasil dan entah bagaimana membuat suatu cerita agar kekacauan ini dapat diterima sebagai suatu hal 'wajar' saat nanti semuanya sudah kembali tersadar.

Hal berikutnya yang tersisa adalah melakukan warp kembali untuk Takuya agar dapat melakukan pemulihan data di Terminal Hutan dan untuk sementara, selesailah hari yang panjang ini untuk mereka semua…

TO BE CONTINUED