Chapter 1

Rate : T

Warning : Typo, Strong! Naru, Non-Canon (Berbeda jauh dari alur aslinya), Smart!Naru,OOC

Rise Up (Another Version from Wattpad)

Naruto Masashi Kishimoto


Note : Alur cerita di mulai saat misi pengejaran Sasuke yang pertama dengan sebuah tim yang dipimpin oleh Shikamaru sebagai chunin


"Rasengan"

"Chidori"

Naruto melompat dari sisi tangan patung Hashirama dan disaat yang bersamaan Sasuke juga melompat dari kaki patung Madara. Sebuah teriakan mengiringi mereka yang membawa jurus masing - masing dan kedua jurus tersebut saling bertabrakan satu sama lain.

'whiiir' 'blitzzzzz' 'ngunggg'

Terbentuk sebuah bola hitam yang berukuran sangat besar merupakan hasil dari jurus Chidori dan jurus Rasengan yang saling membentur satu sama lain. Bola hitam semakin membesar hingga menelan Sasuke dan Naruto ke dalammnya kemudian bola tersebut berhenti membesar.

'booommmm' 'duarrrr' 'blaaar'


"Pakkun ! Dimana mereka ?"

"Kita semakin dekat dan aku sudah berlari dengan kecepatan maksimal"

"Mereka akan saling membunuh jika aku sampai terlambat"

'Semoga saja tidak terjadi sesuatu yang buruk'

Kakashi berdoa dalam hati agar dia tidak terlambat untuk menghentikan pertarungan kedua muridnya sebelum salah satu dari kedua muridnya mati. Dia menjadi sangat panik saat melihat bola hitam yang meledak dari kejauhan dan dia mempercepat setiap langkah untuk segera sampai di lembah kematian.


Kerusakan yang sangat parah terjadi di lembah kematian pasca terjadinya ledakan dari hasil tabrakan jurus Rasengan dan Chidori membuat suasana menjadi sangat mencekam. Sasuke dengan tangan yang berlumuran darah dan Naruto yang dadanya tertembus oleh jurus Sasuke dan sedang dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.

"Akulah pemenangnya"

"Selamat ! Kau menang !"

Sasuke tersenyum dengan angkuh karena dia telah mengalahkan sang rival dan membuat sang rival berada di antara hidup dan mati karena dadanya yang hancur setelah terkena jurus Chidori yang dibelokkan oleh Sasuke.

'Kami-sama, berikanlah aku tempat yang terbaik di sisimu'

Dalam benak Naruto sudah mengatakan bahwa dia sudah siap jika Kami-sama ingin mencabut nyawanya sekarang dan akhirnya dia menyerah karena tak mampu menahan kesadarannya akibat darah yang tak berhenti keluar dari dadanya yang telah hancur. Sasuke yang melihat sahabatnya telah mati segera membangkitkan Mangekyou Sharingan yang memiliki pola seperti kelopak bunga dan entah mengapa Sasuke malah menangis padahal seharusnya dia merasa senang karena telah mencapai salah satu tujuan hidupnya.

"Maaf !"

Sasuke jatuh berlutut tepat di hadapan Naruto yang sedang terbaring di hadapannya dan dengan tangan gemetar dia menggores lambang Konoha pada ikat kepalanya menandakan bahwa dia telah mengkhianati desa tersebut. Dia meletakkan ikat kepala tersebut di samping Naruto dan dia segera meninggalkan tempat tersebut menggunakan shunshin.

"Oh tidak !"

Kakashi sudah terlambat karena Naruto sudah dalam kondisi tewas dan dia segera membawa tubuh Naruto yang sudah tak bernyawa diiringi dengan hujan yang mengguyur lembah kematian. Dia hanya bisa mengharapkan sebuah keajaiban agar Naruto bisa hidup kembali dan dia menangis di tengah guyuran hujan yang menyamarkan air matanya.

"Aku turut berduka"

"Belum ! Ini belum !"

"Ini kenyataan, Kakashi !"

"Pakkun, Naruto belum mati !"

"Sadarlah Kakashi !"

"Dia masih bernafas !"

"Kalau begitu cepat !"

Kakashi mengalirkan chakra pada telapak kakinya sehingga dia bisa berlari dengan sangat cepat sampai dia tak menyadari jika dia memiliki kecepatan yang setara dengan Yondaime Raikage dan Pakkun akhirnya tertinggal oleh Kakashi yang berlari dengan sangat cepat.

.

.

.

To be continued


Maaf kalau kependekan masih pemula