Sepertinya konsep ceritanya hampir melenceng ke arah perang modern tapi admin usahakan agar tetap ada gaya duel ninja biarpun cuma sedikit
Naruto menyelinap masuk ke dalam Amegakure melalui jalur udara tanpa terdeteksi di ketinggian 2100 meter. Kondisi langit yang penuh kabut karena hujan dikombinasikan obat buatan Senku membuat keberadaan pesawat tempur tidak terdeteksi dan beberapa awak yang tidak lebih dari 23 orang mendampinginya.
12 dari 23 adalah mantan shinobi yang memutuskan migrasi sementara sisanya merupakan tentara modern sepenuhnya yang tidak mengandalkan kekuatan ninja. Mereka tidak membawa banyak senjata dan persediaan amunisi dengan hadapan penaklukan kali ini lebih mudah lagipula sisa pasukan memang disiapkan untuk menyergap sekaligus membantai penduduk.
"Aku bersiap melompat" kata Naruto.
"Tuan, apakah ada siap menghadapi edo tensei ?" @Pasukan 1
"Kami mendengar sulit mengatasinya. Sebaiknya bawa kami juga.." @Pasukan 2
"Jangan, kalian konsentrasi untuk menyelesaikan sisa tugasku" perintah Naruto.
"Pesawat rudal chakra sudah siap" kata Asuma lewat radio komunikasi.
"Kerja bagus" puji Naruto.
Naruto terjun bebas dari ketinggian dibantu mode jubah chakra untuk memperkuat tubuhnya demi mencegah tekanan angin membahayakannya. Seragam perang sekarang ini masih belum cukup aman bahkan para prajurit lainnya harus turun pada ketinggian 1000 m itupun sudah cukup berbahaya jika salah mengambil posisi apabila meluncur dari pesawat.
Asuma di lokasi berbeda mulai meluncurkan rudal ke pemukiman penduduk dan tidak ada satupun ninja Amegakure yang paham cara mengatasi serangan mereka. Hanya sekedar jurus elemen biasa tidak akan bisa menghentikan hembusan hawa panas yang dihasilkan oleh ledakan hulu ledak rudal tersebut.
Tetapi kondisi tak terduga terjadi ketika Pain Chikusudo muncul di dekat mereka sambil menaiki seekor burung menabrak pesawat mereka yang membuat sisa hulu ledak justru semakin tersebar yang menambah parah serangan pihak musuhnya. 700 penduduk langsung tewas di berbagai tempat padahal belum ada 15 menit sejak serangan rudal pertama.
Madara dari kejauhan menggeram marah, teknologi maju begitu cepat sampai tak mengetahui ada teknologi yang sangat mudah memusnahkan populasi manusia. Dia memutuskan untuk menyerang langsung prajurit yang melayang tanpa tujuan jelas di ketinggian 1500m lengkap bersama perubahan Susanoo sepenuhnya dan menebaskan pedang raksasanya.
zratttttt trannnkk busshhhhhh
Naruto muncul dari belakang menebas Madara dan Pain Chikusudo sekaligus menggunakan pedang raksasa gudodama yang dihasilkan lewat perpaduan energi alam dan chakra Kurama yang sangat padat. Susanoo Madara terbelah menjadi dua bagian yang mana Madara sendiri hanya mengalami lecet di bahu kirinya sementara sisa prajurit tadi ditangkap oleh bunshin yang memasuki perubahan bijuu ekor 9.
"Naruto, dia Madara asli. Aku hafal betul hawa keberadaan menjijikan ini"
"Ini buruk sekali" kata Naruto sambil memasuki mode perubahan bijuu milik bunshin-nya dan menembakkan bijuudama ke arah puing pesawat.
"Kau melenyapkan bukti karena aku takut mencotek idemu ? Manusia sepertiku tidak butuh teknologi untuk mengendalikan dunia" ejek Madara
"Kau saja mencuri daging Hokage pertama untuk mata itu. Aku lebh bangga mengandalkan sains" balas Naruto.
Dia mengirim prajurit ke markas yang ada di Kusagakure agar kembali dengan pesawat baru sekaligus mengirim lebih banyak prajurit. Pesawat yang akan datang berikutnya bisa menambung 3 pesawat tempur lainnya, 200 prajurit, serta amunisi untuk penaklukan penuh wilayah ini tapi Madara harus disingkirkan terlebih dahulu itupun seandainya chakra yang dimilikinya masih cukup.
"Ya, setidaknya aku tidak bergantung pada kekuatan lembek yang kau sebut sains itu" kata Madara.
"Tidak usah banyak bicara" kata Naruto dibalas anggukan Madara.
Keduanya segera meluncur menjauh mencari tanah lapang yang luas tapi Naruto sengaja mendarat di tengah lalu segera mengirim bunshin memasuki mode bijuu ekor 9 agar mengamuk sepuasnya sementara dirinya yang asli segera muncul di belakang Madara dan mendapatkan sambutan tendangan di wajahnya.
"Kau payah sekali" ejek Madara.
Madara melihat Naruto menghilang sehingga dia mencoba melacaknya lewat Sharingan yang mana tanpa disadarinya ada fuin yang bertebaran di seluruh wilayah udara negeri ini artinya rudal tadi juga menyebarkan jutsu tanpa disadarinya bahkan edo tensei Konan dan Nagato juga belum menyadari keberadaan teknik menyebalkan yang mengingatkannya kepada Tobirama.
"Menjengkelkan !!" geram Madara.
sringgg bakkk
Naruto muncul di belakangnya sangat cepat, untungnya dia sigap menahan tendangan Naruto kemudian secara bersamaan bunshin menghancurkan pemukiman tepat di tengah desa yang memancing kedatangan edo tensei Konan dan Nagato untuk melawan bunshin yang sedang mengamuk dalam mode perubahan bijuu.
Madara langsung menarik nafas dalam lalu membuat segel tangan.
"Katon : Gouka Mekkakyu"
Api raksasa menyambar ke udara yang segera diserap oleh Naruto, Madara melotot kesal ketika sadar lawannya punya mata yang sama seperti dirinya. Di saat yang sama si Madara bertopeng muncul lewat pusaran lebih tepat mencoba menikam Madara dari belakang sehingga serangan api yang tersisa langsung lenyap setelah lepas dari kendalinya.
"Obito, keparat !!!" geram Madara yang kesulitan karena masih di udara dan Obito membatalkan serangannya.
"Fuuton : Kaze no Yaiba"
Naruto dari arah lain menebaskan pedang berlapiskan angin ke arahnya yang berhasil ditangkis dengan tangan kosong meskipun telapak tangannya jadi berdarah. Sepertinya Madara sedikit melemah atau kurang konsentrasi, dia telah membuat beberapa kesepakatan Obito untuk melenyapkan Akatsuki atas tujuan kurang lebih membunuh Madara yang ingin mengambil alih rencananya.
clingg duarrrrrr
Bunshin Naruto tak henti - hentinya meluncurkan serangan bertubi - tubi ke berbagai arah layaknya hantam buta tak peduli apapun yang ada di hadapannya. Konan dan Nagato berlari sekuat tenaga berusaha mencegatnya, Obito muncul di hadapan mereka sambil menempelkan kertas segel ke arah mereka berdua.
"Obito sialan !!" umpat Nagato sebelum akhirnya terdiam membeku dan diserap ke dimensi lain.
"Kita selesaikan urusan kita" ucap Obito.
Konan melempar banyak shuriken kertas ke arahnya yang segera diserap lagi oleh Obito dan menghancurkan mayat tumbal yang dipakai untuk membangkitkan Nagato. Obito menghentakkan kakinya yang berlapis chakra yang mendorongnya terbang ke arah Konan sambil membuat segel tangan.
"Katon : Bakufu Ranbu"
Obito menyemburkan api yang melekuk seperti spiral ke arah Konan dan jurusnya berhasil digagalkan oleh sekumpulan kertas dalam jumlah besar membentuk tembok raksasa berbentuk setengah lingkaran. Setelah itu, Konan membentangkan sayapnya membelah udara terbang menuju Obito yang akan muncul dari bawahnya sambil memposisikan kakinya.
bughhhhh
"Garrrrkkhh !!!" Obito meringis, tubuhnya baru muncul dari pusaran disambut Konan yang menginjak perutnya.
"Rasakan itu" ejek Konan dengan suara datar.
Ketika Obito dibawa jatuh dari ketinggian, Naruto beradu taijutsu melawan Madara sambil menendang beberapa ninja Ame yang ikut membantu menyerbunya secara bergerombol. Tanpa terlihat kewalahan sepertinya bantuan para ninja Ame tak berguna justru mereka yang jadi kena imbas terus ketika mencoba ikut campur dalam pertarungan Naruto dan Madara.
Konan terbang tinggi menuju mengejar Obito yang berusaha melarikan diri menjauhi jarak serangannya. Hujan shuriken kertas turun dari langit seperti tidak ada habisnya dan Naruto menyiapkan jebakan segel lebih tepatnya sesuatu berukuran besar yang berasal dari langit serta tangannya membentuk beberapa segel.
"Kuchiyose no jutsu"
pofff zuttt duarrrrr
Rudal berisi hulu ledak uranium serta tumpukan kertas fuinjutsu tingkat tinggi melintasi perut Konan semudah pisau menebus sehelai kertas dan di saat yang bersamaan juga Itachi dipaksa mengaktifkan susanoo dilapisi oleh mode bijuu Naruto demi berlindung dari ledakan mematikan itu. Madara di tempat yang sama mengaktifkan susanoo sepenuhnya tak ternyata masih kurang untuk menahan daya hempasan hawa panas yang muncul.
Tubuh Madara beserta kulitnya meleleh seperti es yang dipanaskan hingga melenyapkannya menjadi abu dan Naruto tahu betul orang ini telah menukar tubuhnya dengan shinobi Ame secara acak. Tapi Itachi melihat lenyapnya separuh badan Madara serta kulitnya hilang dan penampakannya menyerupai poster otonomi kedokteran yang memperlihatkan bagian dalam tubub.
"Sialan kau, tidak diajak bertarung malah dipanggil jadi tameng !!!" tunjuk Itachi yang kesal.
"Uhuk... uhuk..." Itachi langsung batuk setelah berteriak kepada Naruto.
Kehancuran Amegakure mengejutkan pihak Iwa dan Kumo yang berniat membantu agar sekaligus merugikan pihak republik. Belum sempat mereka sampai tepat waktu, prajurit yang kurang beruntung telah melintasi perbatasan segera terdampak sisa hawa panas yang mengubah sekumpulan prajurit menjadi gerombolan manusia dengan luka bakar tingkat 3.
Salah satu ninja yang beruntung di antara para manusia itu adalah kunoichi bernama Kurotsuchi dan Pakura yang menjadi korbannya. Wajah cantik mereka lenyap seketika bersama dengan penglihatan mereka, mata keduanya meleleh karena hawa panas dan sinar terang yang tajam mengalahkan cerahnya cahaya matahari di langit.
"Wajahku... wajahku... !!!!" Kurotsuchi merasakan sensasi perih dan terbakar di wajahnya.
"Ti-tidak !!!" Pakura mengambil pecahan kaca untuk melihat separuh wajahnya menjadi daging hangus, setidaknya mata kirinya masih ada.
"Aku yakin tidak ada ninja apapun di dekat kita" kata ninja Iwa tipe sensor yang kehilangan seluruh kulitnya.
"Ini persis seperti rumor kehancuran Otogakure" balas anbu Kumo yang hanya mengalami beberapa luka berat karena terlindungi seragamnya.
"Lubang bawah juga tidak cukup" kata kunoichi berambut merah menderita kebutaan di mata kanannya yang tidak sempat terlindungi oleh lengannya.
"Berlindungi di balik punggung teman juga tidak bisa" kata ninja yang lebih tua. Rambutnya hangus terbakar, tadinya masih memiliki poni yang menutup sebelah wajahnya sambil melempar mayat temannya.
"Aku kira dewa sedang menjatuhkan karma pada kita, Darui-senpai" kata ninja lainnya yang lebih muda.
"Omoi, kau beruntung aku tidak tenaga untuk memukulmu saat kau melayangkan kalimat pesimis seperti biasa" balas gadis sebelumnya.
"Karui, kau tidak lebih buruk dariku" kata pemuda yang mengeluh itu.
"Wajahmu hilang" kata Karui, dia baru saja melihat tengkorak dalam keadaan hidup.
"Sial, Omoi. Bertahanlah... hanya daging bagian kepalamu yang lebur" balas Darui sambil menggendong rekannya kembali ke Kumogakure.
Kehancuran yang dialami para ninja aliansi itu mengundang seringai kepuasan dari Naruto yang juga dilihat Itachi lewat mata sharingan secara diam - diam. Dia melihat bagaimana jarak beberapa kilometer masih terdampak serangan bom uranium padahal ukurannya telah diperkecil hanya 25% dari bom atom yang sama untuk menghancurkan desa milik Orochimaru sebelumnya.
"Berapa lama lagi kita akan kembali ?" tanya Asuma yang sudah lelah menunggu.
"48 jam baru kita boleh keluar di sini" jawab Naruto.
"Meskipun kita seorang shinobi, uranium masih bisa membunuh kita termasuk aku dan dia (Naruto)" ujar Itachi agar pasukan Naruto bisa memahami keadaan.
"Tenang saja, aku akan terus memberikan chakra padamu" kata Naruto sambil memeluk Itachi.
"Anggap saja powerbank berjalan" canda pasukan lain yang mengundang tawa semua orang.
"Rasanya seperti homo, lepaskan aku" kata Itachi sambil mendorong Naruto.
Amegakure menyerah tanpa syarat 2 hari kemudian menyatakan mereka bersedia menanti apapun yang dilakukan Republik Ezo kepada mereka. Warga Ame menyembah sujud ketika utusan dari pihak republik yaitu Tsunade Senju dan Hatake Kakashi mengumpulkan semua orang. Mereka menjanjikan pengobatan yang mereka butuhkan jika mereka bersedia menyatakan sumpah setia untuk taat kepada pemerintahan baru.
Republik Ezo memutuskan untuk menganeksasi koloni yang lain juga meleburkan mereka ke wilayah utama dan membentuk provinsi Hokkaido luar yang terdiri dari beberapa keregensian kecil (semacam kabupaten) yang dipimpin oleh bupati dan raja untuk beberapa daerah yang masih memiliki bangsawan. Wilayah mereka berubah sehingga Naruto memutuskan membuat peta negaranya yang baru dan menugaskan Senku agar membuat kendaraan yang memungkinkan mereka bisa melihat bentuk daratan mereka secara jelas.
"Mustahil, bagaimana mungkin kita menembus langit" kata Itachi.
"Teknologi keseharian kita saja sudah di luar nalar" sahut Kakashi yang memperlihatkan telepon genggam seukuran batako.
"Rudal, pesawat, komunikasi jarak jauh. Rasanya dunia semakin jauh dari kata ninja" komentar Neji yang sedang bersiap di kirim Naruto ke daerah perbatasan.
"Kemajuan zaman tidak dapat dihindari, onii-sama" balas Hinata sambil ditemani anggota klan lainnya.
"Tugas kalian membuat patok perbatasan yang mencolok serta lampu sorot" perintah Naruto.
"Anda pintar juga, Shacho-sama (tuan presiden). Saya hampir bingung bagaimana caranya membuat peta dari atas langit" puji Neji yang terkagum.
"Aku mengira kita harus terbang keliling" kata Itachi yang rupanya tidak kepikiran ke arah sana.
"Teman - temanku (seangkatannya yang ikut membelot) sudah siap, aku akan memanggil mereka" kata Kakashi sebelum lenyap dalam pusaran angin.
"Itupun kalau armada luar angkasanya berhasil dan waktunya tepat di malam hari" kata Senku.
"Aku pamit dulu" kata Naruto lalu membawa Senku ke pusat labotarium menggunakan hiraishin.
Hanya dalam 1 bulan tercipta roket luar angkasa yang bisa dipakai untuk melihat permukaan bumi dari atas langit. Kendaraan ini memakai bahan bakar fusi nuklir serta bahan bakar yang sejenjs untuk pesawat hanya saja jumlahnya lebih banyak serta membutuhkan landasan khusus yang jauh dari pemukiman apabila terjadi kecelakaan semisal jatuh secara mendadak.
Roket ini diluncurkan di tepi pantai Takigakure yang memang tanah kosong semenjak peristiwa invasi dan pembantaian massal sebelumnya. Tim ekpedisi Hyuga awalnya merasa kurang nyaman pada saat melintasi residen ini. Hawa kematian dari ribuan nyawa begitu kental dan juga sedikit rasa bersalah atas keterlibatan klan Hyuga di dalam perang tersebut sebelumnya. Bisa dibilang hanya keluarga bangsawan yang tersisa dan menjadi raja di wilayah otonomi residen Takigakure yang namanya tetap dipertahankan meskipun statusnya dinaikin setara kota.
Neji dan para anggotanya telah siap menghidupan lampu sorot yang mengelilingi perbatasan wilayah mereka dan sangat dekat sekali dengan negara besar shinobi. Lampu sorot segera dihidupkan ketika perintah dari radio komunikasi memberikan mereka instruksi agar menghidupkan lampu karena armada luar angkasa telah meluncur 16 menit yang lalu.
Anggota klan Hyuga yang penasaran mencoba melihat ke atas langit akhirnya menghadapi kenyataan bahwa penglihatan mereka hanya mentok menembus Kusagakure yang bersebelahan sekaligus perbatasan di sekitarnya. Mereka hanya berharap peta yang dibuat bisa akurat, proyek ini akan mempertaruhkan bagaimana umat manusia melihat rupa dunia yang mereka tinggali selama ini.
Satu langkah besar yang akan membuka teka - teki kemajuan peradaban sedang mereka lalui sekarang ini, Naruto dan Tsukasa yang dinilai memiliki kekuatan fisik terbaik di antara semua orang di Republik Ezo dikirim sebagai awak armada luar angkasa untuk melihat rupa wilayah negara mereka. Wajah mereka berubah tak karuan bagaikan tertiup angin kencang yang bahkan menuakan rupa mereka selama beberapa menit sebelum akhirnya roket berbalik dan mereka bisa melihat pemukaan bumi.
Jantung Naruto berdetak hebat karena dia akan menjadi manusia pertama yang keluar dari atmosfer bumi, matanya sempat melihat lapisan langit yang mengelap selama beberapa detik dan bentuk bulan yang terlihat lebih jelas hanya sebuah batuan gelap raksasa pemantul cahaya dengan bantuan Rinnegan yang diperkuat oleh chakra Kurama yang sangat besar.
Dia merasakan tekanan gravitasi yang lebih parah dari sebelumya ketika pesawat terbalik dan jatuh dalam posisi melintang dan Tsukasa kesulitan menekan tombol potret yang terhubung dengan beberapa kamera di bagian luar pesawat yang terlindungi lapisan anti api. Setidaknya Naruto bisa melihat jelas bagaimana rupa daratan di negerinya yang lampunya memang dibuat lebih terang agar bisa membedakan mana wilayah utama Republik dan keresidenan yang berada dekat dengan negara besar shinobi.
Selama ini Republik Ezo atau yang dulunya bernama Uzushiogakure merupakan sebuah pulau besar dan wilayah negara shinobi berada di sebuah pulau panjang yang membentang dari barat ke timur. Dia bisa melihat cahaya redup yang merupakan wilayah Amegakure yang diputuskan oleh perairan dalam di tengahnya sekaligus perbatasan paling terjatuh serta Takigakure yang membentang sepanjang pesisir utara yang terhubung dengan Kusagakure dalam cahaya sorot yang lebih terang.
Wilayah Kusagakure memiliki lampu sorot yang lebih terang sedikit dibandingkan Takigakure yang berarti wilayahnya lebih kecil dari Takigakure dan Takigakure memiliki cahaya lebih terang hanya saja kalah terang dibandingkan lampu sorot wilayah utamanya yang membentang di sepanjang tepian darat. Bohong saja kalau Naruto tidak terpesona oleh keindahan daratan ini tapi kesenangannya tidak bertahan lama ketika roket ini justru mengarah ke daratan yang tidak ada lampunya sama sekali.
"Naruto-sama, kita menjauh dari wilayah terang" kata Tsukasa lewat bahasa bibirnya karena kesulitan mendengar.
"Kita akan jatuh di wilayah musuh" kata Naruto yang membuat pria di sebelahnya terbelalak.
Konoha mengalami kemunduran yang sangat drastis pasca ditinggalkan oleh Uzumaki Naruto dan kehilangan negara yang menjalin hubungan diplomasi terutama pihak penguasa yang terbantu oleh tim 7 beberapa kali. Pihak Suna langsung memutus hubungan lewat daimyou negara Angin saat mendapatkan kabar dari Temari yang mengunjung Konoha mendengarkan ucapan buruk tentang Naruto sekaligus kepergiaannya.
Pemutusan hubungan dari Suna berlanjut oleh negara lainnya yang ikut mengisolasi negara api hingga hanya tersisa beberapa negara kecil yang masih terikat hubungan dengan empat negara besar shinobi lainnya. Negara angin lebih tepatnya pihak Suna terburu - buru mengirim diplomat dan mencoba membangun hubungan, Gaara mendengar kabar bahwa temannya membentuk negara dengan konsep yang membuatnya tertarik bahkan dia menjadi tokoh politik yang berkunjung ke sana.
Awal Gaara berkunjung, republik Ezo masih tandus hubungan diplomasi bahkan penduduknya cenderung tinggal di pusat pemerintahan karena memang infrastrukturnya hanya ada di sana serta daerah pesisir yang mengelola irigasi air menuju wilayah tersebut sekaligus menjalankan mesin penyaring garam agar air laut bisa dipergunakan layaknya air yang didapatkan melalui sumber mata air tanah.
Begitu mengetahui keberadaan teknologi irigasi dan penyaringan air terbaik yang pernah ada, daimyou negara Angin segera bertindak memerintahkan agar mengesahkan hubungan diplomasi memanfaatkan persyaratan transfer pengetahuan kepada mereka dan memberikan uang investasi dalam jumlah fantastis yang pernah mereka keluarkan dalam sejarah.
Teknologi saluran air yang menggunakan pipa besar dari jarak jauh diciptakan oleh Naruto dan penyaringan air diciptakan oleh Itachi jauh sebelum Senku beserta teman - temannya datang meminta suaka karena informasi negara baru mereka ini baru tersebar secara maksimal lewat bantuan negara Angin yang ikut menyebarkannya. Kali ini juga negara Angin terutama Sunagakure ikut membantu proyek pembuatan peta dunia jadi pemetaan wilayah ini dilakukan oleh Tsukasa secara terpisah.
Naruto bertugas memetakan wilayah utama dan sekitarnya sementara Tsukasa diberi rambut mengenai tingkat pencahayaan yang menentukan wilayah mana saja yang ada di negara lain serta titik tertentu di Sunagakure. Bagian pekerjaan Tsukasa semakin jelas ketika roket luar angkasa mereka hampir saja jatuh di wilayah gelap, sekarang mereka terpaksa mendarat darurat lebih tepatnya di atas Sunagakure.
Gaara yang telah dikirim konsep rancangan roket luar angkasa sebelumnya segera memerintahkan semua ninja pengendali angin dan pasir agar roket luar angkasa itu bisa jatuh dengan aman. Segera Naruto dan Tsukasa keluar dari sana dalam keadaan pucat, lemas, sedikit pusing karena menahan efek samping tekanan gravitasi nol di langit bahkan mereka sudah keluar angkasa.
Tsukasa langsung jatuh tergeletak yang disambut oleh Temari sementara Naruto menumpukan dirinya pada bahu seorang kunoichi Suna berambut sebahu yang pernah dilihatnya sebelumnya ketika membantu Gaara melindungi wilayah Suna dari bahaya walaupun kurang berhasil mencegah Ichibi direbut. Garaa yang melihat bawahannya terhuyung menahan tubuh besar Naruto segera mengambilnya dengan bantuan pasir dan mengarahkannya agar berbaring di tanah.
"Bagaimana ?" tanya Temari.
"Sukses" kata Naruto mengundang tatapan ketidakpercayaan (dalam konteks bahagia) dan penasaran.
"Kami minta izin memeriksa armada itu" kata Gaara.
"Tolong ya, usahakan ambil beberapa foto dan dokumen yang memberikan kalian panduan untuk memahaminya" kata Naruto sebelum tertidur.
"Rasanya aku juga ikutan pusing" kata Kurama setelah merasakan sensasi keluar angkasa untuk pertama kalinya.
"Sepertinya ini lebih melelahkan daripada berlatih dengan Hagoromo-jiji" kata Naruto yang berguling di sekitaran Kurama.
"Heh.. sudah lama kau tak menyebut namanya" ejek Kurama.
"Pulihkan tubuhku supaya aku tidak lama - lama mengganggumu di alam bawah sadar" pinta Naruto.
"Tanpa kau minta sudah kulakukan" kata Kurama sambil menampilkan penjabaran penglihatan permukaan bumi tadi.
Peta itu dibuat sendiri oleh sang rubah ekor sembilan memanfaatkan lantai yang penuh genangan air ini memperlihatkan rupa daratan tempat tinggal para shinobi yang ternyata hanya sebuah pulau yang bahkan jauh lebih kecil dibandingkan belahan dunia lainnya yang belum terjamah. Kurama membagi wilayah yang diberi patokan lampu sorot sebelumnya dengan tingkat akurasi sangat tinggi.
Wilayah paling utara adalah daratan pertama yang hadir bersamaan ketika Naruto mendatangi reruntuhan Uzushuogakure dan pulau besar tersebut diberi nama Hokkaido berarti jalur laut utara karena Itachi yang memberikan namanya secara spontan karena wilayah ini hampir dingin seperti daerah utara yang dikuasai oleh samurai hanya saja tanahnya relatif cukup subur sekaligus juga dikelilingi pulau kecil dan lautan yang agak hangat.
Kemudian Naruto menambahkan kata Ezo yang artinya mulai dan memutuskan memberi namanya republik ini dengan Ezo-Hokkaido yang artinya republik laut utara yang mulia. Berikutnya gabungan wilayah Taki, Kusa, dan Ame yang berada di utara pulau panjang ditempati negara shinobi membentang sebagian utara yang telah mereka kuasa hanya saja bentuknya sedikit unik karena Amegakure wilayahnya diputus oleh danau sedalam lautan.
"Rasanya agak repot menyebutnya pulau besar negara shinobi" keluh Naruto.
"Pusat wilayah shinobi ada di sini. Tempat para manusia laknat yang memanfaatkanku sekaligus pertemuan kita" kata Kurama.
"Pulau Honshu, artinya provinsi utama" kata Naruto yang menamai pulau panjang negara shinobi secara spontan.
"Terus wilayah bocah pasir itu di ujung selatan" kata Kurama.
"Sisanya tinggal Konoha, Kumo, Kiri, dan Iwa. Nanti saja kalau aku sudah menguasai semuanya" kata Naruto.
"Wah.. cita - citamu lambang kesombonganmu" ejek Kurama.
"Aku akan mempersatukan mereka dan menamainya sebagai bangsa Nihongo" kata Naruto dengan bangga.
"Tak ubah kau berjuang menguasai dunia yang diketahui ini" kata Kurama teringat nasehat Hagoromo tentang pemuda bermata biru yang membawa perdamaian.
"Dunia ini harus dipersatukan, aku akan memerintah setidaknya wilayah di sekitar Honshu (negara besar) dan Hokkaido (Republik Ezo-Hokkaido)" ujar Naruto.
"Tidak mungkin memakai pemerintahan rakyat. Kau harus menjadi seorang kaisar agar punya daya cengkram yang lebih besar sebagai penguasa" saran Kurama.
"Monarki sudah usang" kata Naruto.
"Cukup banyak raja dan dinasti yang berkuasa jadi dibutuhkan raja dari para raja ini agar mereka bersatu" kata Kurama.
"Membayangkan anakku memimpin dengan tidak becus membuatku tidak nyaman" kata Naruto
Naruto langsung membayangkan pangeran pirang yang dimanjakan harta sehingga menjadi kaisar masa depan tidak berkompeten dan menindas rakyatnya menikmati hasil korupsi harta kekaisaran serta uang pajak sehingga mendorong pemberontakan yang berujung pada bubarnya negara yang dipersatukan olehnya dengan susah payah sekaligus menghancurkan peradaban dunia yang paling diidamkannya.
"Didik saja anak masa depanmu seperti orang itu lakukan padamu" kata Kurama.
"Minta saran Itachi saja atau Tsunade baa-chan habis ini" ucap Naruto dengan enteng.
"Tenang saja, aku menyukai Itachi. Dia Uchiha yang mungkin satu - satunya mendapatkan pengakuanku" kata Kurama.
"Kukira kau memandang semua Uchiha seperti Madara" ejek Naruto sambil menyeringai.
"Bocah (Itachi) itu berbeda sama sekali" ungkap Kurama dengan jujur.
"Baiklah, aku akan bangun" kata Naruto.
Naruto terbangun di kamarnya sendiri yang ternyata Kakashi sudah menguasai Hiraishin sehingga dapat bolak balik 1.200 km dengan gampangnya hanya bermodalkan sharingan sebelah kiri. Dia mendapatkan peta negaranya telah berhasil dicetak bahkan Suna memberikan uang hadiah daimyou yang sangat banyak karena memudahkan mereka untuk mengatur keamanan dan juga jalur perdagangan sekaligus rute perjalanan yang akan meningkatkan politik Sunagakure dengan drastis.
"Gaara bilang daimyou ingin bergabung jika kau berhasil menaklukan negara lain" ujar Kakashi.
"Itu artinya kita harus menyatakan perang terhadap seluruh dunia" kata Naruto.
"Kita kuat, pasti bisa" ucap Kakashi yang mulai punya bibit fasis.
"Itachi, kau tidak bilang sesuatu ?" tanya Naruto sambil memegang kedua bahunya.
"Nee... kenapa kau diam saja, Itachi ?" tanya Naruto yang merasa sesuatu tidak beres di sini.
"Katakan saja apa yang ingin kau katakan. Aku sudah mengenalmu luar-dalam" pinta Naruto.
"Melihat dari tindakanmu selama kau memiliki kekuasaan. Aku tak lagi melihat pria idealis yang membuatku kagum padamu" kata Itachi.
"Apa yang salah dariku ? Bukan salahku berhenti naif seperti dulu" bantah Naruto.
"Aku sejujurnya tidak keberatan dengan ide invasi dan penaklukan yang kau lakukan" kata Itachi memperlihatkan tatapan kekecewaan untuk pertama kalinya.
"Termasuk pembantaian massal yang kau biarkan dan kau lakukan tanpa berdiskusi denganku" kata Itachi.
"Kita cuma manusia biasa, sulit mengatasi orang yang akan dendam pada kita" ucap Naruto.
"Manusia adalah mahluk yang mudah digerakkan emosi daripada logikanya. Kehilangan akan membuat mereka melakukan apapun yang merugikan tanpa memikirkan konsekuensinya.."
"Sama seperti orang Konoha lakukan padaku dan klan Uchiha" ujar Naruto.
"Jadi membantai orang tak bersalah juga benar bagimu ?" sindir Itachi yang semakin memperlihatkan kekecewaan di wajahnya.
"Ini dunia keras, aku punya kuasa dan harus bertanggungjawa.." Naruto mengatakan dengan enteng yang membuat Itachi marah.
"KAU SUDAH DIBUTAKAN OLEH KEKUASAAN, NARUTO !!!!!!" teriak Itachi, Naruto terdiam terbelakak mendengar itu.
blammmm
Itachi berjalan cepat dan membanting pintu, meninggalkan keheningan yang mencekam sementara Kakashi tidak memahami arah pembicaraan dua orang tertinggi di negara ini. Mereka baru saja terlihat bersenang - senang terutama Itachi yang merasa puas karena terlibat dalam proyek ke luar angkasa.
To be continued
