Disclaimer: Bungou Stray Dogs adalah milik Asagiri Kafka dan Harukawa Sango, Author tidak mengambil keuntungan.

Warning: oneshot. drabble, no romance, tim Black Lizard.

.

.

Gin Gemukan?

by Fei Mei

.


.

'Ini benar-benar kecelakaan,' pikir Michizo untuk kesekian kalinya saat ini. Ia berkeringat dingin dan sontak mematung padahal tahu seharusnya ia berbalik badan dan segera menyingkir dari sana.

Jelas bukan salahnya ia membuka pintu ruang ganti yang tak terkunci itu dan langsung melihat Gin yang ada di dalamnya. Oke, seharusnya Michizo mengetuk pintunya dulu, tapi seharusnya Gin juga mengunci pintunya, apalagi karena ini tempat ganti umum, kan?!

Memang sejak tahu Gin adalah seorang perempuan, Michizo dan Kek Hirotsu sempat bersikap canggung di sekitarnya, tapi adik Akutagawa itu malah marah dan ingin diperlakukan seperti sebagaimana biasa kedua rekan itu memperlakukannya sehari-hari. Kecanggungannya perlahan lenyap seakan tidak pernah terungkap fakta soal gender Gin, tapi itu tidak sama artinya dengan Michizo boleh melihat Gin ganti baju!

"Santai saja, aku juga sudah tidak telanjang, kok," ucap Gin enteng.

Itu benar, walau baju luaran yang biasa gadis itu pakai belum dikenakan, tapi memang sebagian besar kulit Gin sudah tertutup. Bahkan ia telah mengenakan masker dan mengikat rambutnya dengan model yang biasa ia ikat.

'Tapi,' ucap Michizo lagi dalam hatinya, 'sialan, Michizo, segera putar badanmu sebelum ketahuan Akutagawa!"

Gin menghela sambil mengambil jubah. Dari raut alisnya, Michizo bisa melihat seakan gadis itu sedang ada pikiran. 'Jangan-jangan karena—'

"—enggak, gak ada hubungannya dengan kamu yang main buka pintunya," kata Gin memotong pemikiran pemuda itu.

" ... kamu bisa baca pikiranku?"

"Enggak, tapi mukamu jelas banget."

Michizo manggut-manggut.

Lagi Gin menghela, kali ini malah sambil menepuk pelan perutnya dari luar baju. "Aku cuman ngerasa, sepertinya aku bertambah gemuk belakangan ini."

" ... ya kalau begitu, diet aja, kan?" respon Michizo santai.

Dengan segera Gin memicingkan mata, dan dengan gesit ia mengambil pisaunya dan menodong pada pemuda itu. "Kamu tahu ada kata 'die' pada 'diet', kan? Dan kamu masih berani-beraninya nyaranin cewek untuk diet saat cewet itu bilang dirinya gemukan. Terus, kamu masih bingung kenapa sampai detik ini kamu masih belum punya pacar, gitu, Tachihara?!"

Jelas saja Michizo kembali gelagapan. Buru-buru ia menggoyangkan kedua tangannya di depan dada. "Enggak—tungguh, apa hubungannya sama punya pacar?!"

"Abangku aja kalau kubilang bahwa aku ngerasa gemukan, malah belai kepalaku dan bilang bahwa aku tetap adiknya yang manis!"

"Tapi itu abangmu—"

"—kalau begitu, belajarlah darinya!"

"Buat apa—"

"—ada apa ini, kenapa kalian bertengkar di ruang ganti?" tanya Kek Hirotsu yang akhirnya datang, kemudian memicingkan matanya pada kedua remaja itu bergantian. "Ruang ganti," ulangnya dengan penekanan. "Tachihara, kamu pengen dicincang Akutagawa atau bagaimana?"

"A-aku gak sengaja, Kakek! Lagian Gin juga sudah selesai pakai baju, tuh!"

Gin mengangguk tapi tetap memasang wajah sebal pada rekannya. "Kami ribut hanya karena Tachihara menyuruhku diet saat kubilang bahwa aku merasa gemukan."

Kakek Hirotsu mengernyit, memerhatikan gadis itu dari atas sampai bawah, lalu menggeleng dan menghela. "Enggak, kau sama sekali tidak gemukan, itu cuman perasaanmu saja."

Tachihara bisa menebak bahwa Gin manyun dari balik maskernya. "Tapi bajuku terasa agak ngepas lebih dari biasanya di bagian perut."

Tapi Kek Hirotsu malah tersenyum. "Itu kan, karena kamu sudah lama mengenakannya. Biasanya baju akan melar setelah beberapa bulan, tapi ada beberapa bahan baju yang tidak begitu. Tubuhmu bertambah besar dengan normal, kurasa termasuk otot perutmu yang mengencang karena belakangan sering keluar misi. Ah, bagaimana kalau hari ini kamu ambil libur dan pergi beli baju baru? Lalu, kudengar ada toko kue yang baru buka di samping butik di samping stasiun, cobalah kesana juga."

Gin tampak tersenyum bahagia walau hanya matanya saja yang terlihat. Tapi beberapa detik kemudian, gadis itu memicingkan matanya lagi pada Tachihara.

"—belajarlah pada Hirotsu-san, Tachihara."

.


.

Selesai

.


.

A/N: Fei lupa pernah lihat dimana, pokoknya sempet ngelihat tentang ada 'die' pada kata 'diet', terus langsung kepikiran bikin cerita begini. Awalnya bukan mau pakai Gin dan Tachihara, malah, pengennya di fandom Yozakura Family tapi belum ada fandomnya di ffn kayaknya, wkwkwk sedih. Fei bukan nge-ship Gin dan Tachihara, sih, biasa aja, tapi kayaknya hubungan pertemanan mereka dan Hirotsu enak dilihat.

Review?