Name: Heroes From Another World

Author: The World Arcana

Genre: Friendship, Adventure

Rating: M

.

.

Summary: Peperangan sudah akan dimulai. Pertumpahan darah tidak akan bisa dihindari lagi. Apakah Naruto dan Shin Akatsuki sekaligus Team DxD akan berhasil mengalahkan Khaos Brigade yang dipimpin oleh Hinata Hyuga? Ataukah mereka akan kalah dari sosok yang memiliki dendam kesumat pada Naruto Uzumaki dan bertekad melakukan fatwa Hamura yang telah dirubah oleh Kuro Zetsu?

.

.

Pair: Naruto Uzumaki x Rias Gremory x Sara x Himejima Akeno, Sasuke Uchiha x Sona Sitri x Tsubaki Shinra, Toneri Otsutsuki x Ophis, Issei Hyoudou x Irina Shidou x Asia Argento x Xenovia Quarta x Ravel Phenex x Koneko Toujou, Gaara x Reya Kusaka, Kakashi Hatake x Rossweisse, Obito Uchiha x ?, Rock Lee x Tsubasa Yura, Shikamaru Nara x Seekvaira Agares, Vali Lucifer x Kuroka Toujou x Lavinia Reni, Arthur Pendragon x Coriana Andrealphus, Sairaorg Bael x Kuisha Abaddon, etc.

.

.

Disclaimer: Highschool DxD dan Naruto bukanlah milik saya.

.

.

Warn: Typo, alur gaje dan kebencian kalian kepada saya karena telah membuat Hinata menjadi antagonist busuk nan biadab akan bertambah besar.

.

.

Chapter 32: Beginning of Chaos War

.

.

Shikamaru dan Falbium terlihat sedang mengatur strategi perang yang akan ketiga fraksi melawan Khaos Brigade . Pasukan Khaos Brigade yang dimiliki Hinata sebenarnya tidak begitu membahayakan mereka kecuali Rizevim yang memiliki kekuatan setara Sirzech dan Ajuka, Euclid yang memiliki replika Boosted Gear dan juga beberapa anggota hero faction yang beberapa anggotanya memiliki Sacred Gear tipe Longinus . Tapi menurut Shikamaru, pasukan Edo Tensei yang dimiliki Hinata lebih berbahaya bagi kubu mereka karena jika anggota Khaos Brigade akan mati jika mereka mati tapi pasukan Edo Tensei tidak. Walaupun dihancurkan berkali-kali, mereka tidak akan mati tanpa disegel dan hal itu sulit untuk dilakukan karena dia tahu pasti kalau pasukan Edo Tensei yang dipanggil Hinata kebanyakan adalah beberapa shinobi yang kekuatannya tidak perlu ditanyakan lagi seperti ayah dari sahabatnya yaitu Naruto yang bernama Minato Namikaze. Dia tahu betul sekuat apa ayah sahabatnya itu saat membantu mereka di Perang Dunia Shinobi Keempat . Belum lagi sang enigma, Natsumi Uzumaki. Sosok yang ternyata adalah putri dari sahabatnya dan Queen -nya itu juga tidak bisa dianggap enteng. Dia ingat betul saat dia dan beberapa anggota peerage dari Naruto selain sahabatnya itu dan Sasuke tidak bisa menghentikannya untuk mencoba melukai sang adik. Beruntungnya kesadarannya masih ada dan dia bisa menghentikan dirinya sendiri untuk membunuh sosok sang adik.

"Kau terlalu terlihat cemas, Shikamaru."

Sosok yang ternyata adalah Seekvaira Agares, heiress dari klan Agares itu terlihat menghampiri Shikamaru. Dia memang agak tertarik pada Shikamaru karena intelegensi Shikamaru yang melebihi dirinya dan juga Sona. Dan itu membuatnya berdiri disebelah Shikamaru.

Shikamaru yang mendengar itu terlihat mengeluarkan rokoknya dan menyalakannya "Perang ini akan sulit Seekvaira. Tidak dibantu oleh pasukan Edo Tensei saja mereka sudah lumayan kuat karena memiliki beberapa anggota yang memiliki banyak Sacred Gear tier Longinus . Aku tidak yakin strategi dariku atau Beelzebub-sama akan membantu banyak apalagi Hinata membangkitkan banyak Edo Tensei shinobi dan kunoichi yang tidak diragukan kemampuannya."

"Bukannya kau bilang kalau Edo Tensei itu mempunyai kelemahan. Berarti mereka bisa dikalahkan kan?"

"Ya, mereka bisa disegel. Tapi jika shinobi dan kunoichi yang dikeluarkan Hinata sehebat Yondaime Hokage ... Ini akan menjadi sesuatu yang sulit sekaligus merepotkan." Balas Shikamaru yang kemudian melanjutkan "Dan bukan hanya itu. Beberapa dari Edo Tensei yang Hinata keluarkan juga memiliki hubungan dengan beberapa dari kami. Contohnya beberapa anggota Konoha 11 yang merupakan teman-teman dariku, Naruto, Sasuke, Sai dan Sakura. Atau Yondaime Hokage dan istrinya yang merupakan orang tua dari Naruto."

"Apa ada seseorang yang penting bagimu dalam salah satu dari mereka selain teman-temanmu itu, Shikamaru?"

"Aku tidak melihatnya tapi aku harap Hinata tidak membangkitkannya. Kalau iya, aku tidak yakin bisa melawannya." Balas Shikamaru yang kemudian melanjutkan "Dia adalah Temari, kakak tertua dari Gaara dan juga mantan tunanganku yang mati karena kehancuran Elemental Nation ."

.

.

- Line Break -

.

.

Sedangkan dengan Naruto, Toneri dan Sasuke. Mereka juga terlihat menyusun rencana sendiri untuk memenangkan perang ini. Naruto berpikiran untuk maju ke garis depan dan berhadapan langsung dengan Hinata dan membunuhnya, karena dia yakin tanpa Hinata... Khaos Brigade akan hancur dan perang akan selesai dengan sendirinya.

"Kau yakin akan mencoba menghentikan dia sendiri?" Tanya Toneri yang melanjutkan dan dia pun melanjutkan "Aku tidak meremehkanmu, Naruto. Tapi sebrengsek apapun hal yang telah dilakukan Hinata, dia tetaplah adalah sosok temanmu seperti Sasuke, Sakura, Shikamaru dan yang lain. Biarkan aku yang melakukan ini. Semua kejadian ini terjadi karena aku lagipula."

"Tidak, Toneri." Balas Naruto yang melanjutkan "Kau memang telah merekrut Hinata menjadi rekanmu karena dendammu yang salah itu. Tapi aku sadar betul kalau semua yang terjadi sekarang ini adalah karena diriku sendiri. Kalau saja aku tidak mempermainkan perasaannya selama ini dan membantunya mendapatkan sosok orang yang lebih baik dibandingkan diriku. Maka hal seperti ini tidak akan pernah terjadi."

Melihat kepergian Naruto, Toneri pun menatap Sasuke dan berkata "Kau tidak menghentikannya Sasuke?"

"Dia itu keras kepala, Toneri. Kalau dia sudah berkata A, dia tidak akan berhenti sampai apa yang dia inginkan tercapai."

"Kalau begitu, mari kita ikuti atasan kita itu Sasuke. Jangan sampai dia mati konyol sebelum menuntaskan masalah ini dengan Hinata.

.

.

- Line Break -

.

.

Naruto pun keluar dari Island of Whirlpool dan melihat banyak pasukan fraksi iblis dan malaikat jatuh yang dibantai habis-habisan oleh sang ayah yang terlihat sudah dikuasai penuh oleh teknik Edo Tensei yang dimiliki Hinata. Saat Naruto akan melawan sang ayah untuk menghentikannya, dia dihentikan oleh Obito, Kakashi dan Jiraiya yang kakinya sudah dia sembuhkan dengan menggunakan kemampuan segel Yang miliknya.

"Naruto, kau pergilah. Serahkan ayahmu pada kami bertiga."

Naruto yang mendengar itu terdengar ingin protes, tapi dia sadar kalau urusannya dengan Hinata lebih penting "Kalau begitu aku serahkan dia pada kalian bertiga."

Naruto pun berlari maju ke garis depan dan Minato yang melihatnya berniat menyerangnya dengan Rasengan dengan muncul tepat di kunai yang dia lemparkan di dekat Naruto, tapi tubuhnya sudah dililit oleh rambut Jiraiya yang sudah memanjang "Aku tidak akan membiarkan kau menyakiti putramu sendiri, Minato."

Jiraiya dengan sigap menghindari lemparan kunai Minato dan melihat dia akan muncul dengan Hiraishin miliknya, dia pun berkata pada Obito "Bersiap-siaplah Obito!!!"

Melihat Minato muncul dengan Hiraishin dengan Rasengan di tangannya, Obito pun menggunakan Kamui dan membawanya ke dimensi Kamui . Obito yang melihat itu langsung menyusul pergi ke dimensi Kamui miliknya.

Kakashi yang melihat itu berkata "Mari kita lanjutkan pertarungan disini, Jiraiya-sama..."

" Rasengan !!!"

" Chidori !!!"

.

.

- Line Break -

.

.

Disisi lain, Rias yang saat ini sedang bersama Akeno dan Sara harus berhadapan dengan Kushina yang juga terlihat sudah dikendalikan secara total. Saat sosok Edo Tensei Kushina itu merasa kalau mereka bertiga tidak bisa dianggap enteng, dia langsung mengeluarkan pedang yang saat dikeluarkan dari sarungnya terlihat kalau bilahnya berwarna merah seperti darah.

"Berhati-hatilah, Rias, Akeno..." Ucap Sara yang merasa kalau Kushina terlihat bertambah semakin kuat "Dia bertambah ku—"

Kushina langsung bergerak cepat dan sudah sampai di depan Sara dan menghujam perut Sara dengan sudut tumpul dari pedangnya dan membuat Sara terlempar dan menabrak bangunan di dekatnya dengan keras.

"Sara!!!"

Rias dan Akeno pun menghampiri Sara yang terlihat memuntahkan banyak darah dan dia pun berkata "Sial... Aku terlalu meremehkannya."

Rias dan Akeno yang mendengar itu langsung mengeluarkan kemampuan Power of Destruction dan Holy Lightning miliknya, tapi Kushina dengan terampilnya berhasil semua serangan Rias dan Akeno dengan pedangnya yang sudah dialiri chakra.

Sara yang melihat pertarungan Rias dan Akeno melawan Kushina yang terlihat berat sebelah langsung melesat ke arah Kushina dengan katana miliknya yang juga dia aliri dengan aliran chakra.

Pertarungan Kenjutsu yang sengit pun terjadi akan diantara Sara dan juga Kushina. Mereka berdua sama-sama terluka meskipun luka Kushina selalu sembuh seperti semula bahkan setelah tubuhnya hancur terkena serangan Power of Destruction dan juga Holy Lightning milik Rias sekaligus Akeno.

"Kau tidak apa-apa, Sara?"

Sara yang mendengar perkataan Rias, menghentikan tindakannya menyembuhkan lukanya dengan Medical Ninjutsu yang dia pelajari dari Sakura dan berkata "Ya aku tidak apa-apa, Rias."

Rias kemudian menatap Kushina yang masih terlihat melawan Akeno dan dia pun berkata "Sial. Apa tidak ada hal yang bisa kita lakukan?"

Mendengar itu, Sara pun berkata "Rias, bisakah kau dan Akeno mengalihkan perhatiannya selama beberapa menit. Aku rasa, aku ada suatu cara untuk mengalahkan dia."

"Cara apa itu kalau aku boleh tahu?" Tanya Rias tapi melihat Sara tidak membalas apapun perkataannya, dia pun berkata "Baiklah, aku percaya padamu Sara."

"Arigatou, Rias. Aku tidak akan mengecewakanmu."

Rias pun melesat untuk membantu Akeno yang terlihat sudah punya luka sayatan di sekujur tubuhnya meskipun luka itu tidak fatal. Sara kemudian mengeluarkan sebuah kuas besar dari lingkaran segel yang dia buat di bahunya dan dia pun membuat sebuah simbol di tanah.

Setelah selesai membuat simbol yang diperlukan, Sara pun berteriak pada Sara dan Akeno "Rias!!! Akeno!!! Cepat bimbing dia ke simbol yang aku buat."

Mendengar itu, mereka berdua pun membimbing Kushina ke simbol yang Sara buat. Dan saat Kushina menginjak simbol yang dibuat Sara, muncullah sebuah kekkai menjulang tinggi yang mengelilingi sekaligus mengurung Kushina di segel itu. Saat Kushina terkurung di segel itu, pengaruh Edo Tensei Hinata pun menghilang dan dia pun berbicara pada mereka bertiga.

"Jadi kalian bertiga adalah pilihan dari putraku?"

Mendengar itu, Rias pun berkata "Jadi kau sudah sadar, okaa-sama?"

Mendengar panggilan Rias, Kushina pun tersenyum dan berkata "Ya begitulah. Terima kasih karena telah membantuku."

"Itu bukan masalah." Balas Sara dan kemudian dia melanjutkan "Kau adalah ibunda dari sosok yang aku cintai sekaligus nenek dari putri semata wayangku. Sudah sepatutnya kalau aku membantumu, okaa-sama."

"Terima kasih Rias-chan, Sara-chan, Akeno-chan." Balas Kushina dan dia melihat kalau tubuhnya sudah bercahaya tanda kalau dirinya akan kembali ke alam baka "Dengar... Putraku memang kuat tapi kekuatan terbesarnya terletak pada keadaan keluarga dan juga rekannya. Itulah yang membuatnya terpukul saat temannya tewas dalam Perang Dunia Shinobi Keempat . Dan aku juga tahu dia pasti selalu menyalahkan dirinya sendiri atas kehancuran Elemental Nation dan juga kematian teman-temannya disana terutama kematian Natsumi-chan. Kalian bertiga, kumohon... Tetaplah hidup dan yakinkan dia kalau ini semua bukan salahnya. Semua ini hanyalah tragedi yang tidak bisa lagi di ubah. Sayonara..."

Mereka bertiga pun menangis melihat jiwa Kushina terlihat sudah meninggalkan wadahnya, membuat tubuh itu menjadi abu. Sara kemudian menghapus air matanya dan berkata "Kalau begitu mari kita lanjutkan. Karena peperangan ini tidak akan selesai sampai Hinata dan Khaos Brigade berhasil dikalahkan."

.

.

- Line Break -

.

.

Sedangkan di markas fraksi malaikat.. Diehauser yang diberikan izin untuk memasuki markas mereka untuk membantu fraksi malaikat terlihat sedang melawan Masaomi Yaegaki yang mempunyai hubungan terlarang dengan sepupunya yang bernama Cleria dan dia pun dibantu Sai, Vasco Strada dan juga Touji Shidou.

'Tch, Worthless tidak akan berguna melawannya karena aku masih kekurangan info tentang dia selain fakta kalau dia adalah pasangan dari Cleria sewaktu dia masih hidup.'

"Kau!!!" Teriak Masaomi yang menebaskan pedangnya ke arah Diehauser, tapi dia berhasil menghindar "Kau ini sepupu Cleria kan? Kenapa? Kenapa kau menghalangiku!!!"

Mendengar itu, Diehauser pun berkata "Aku berterima kasih sekali karena kau cukup peduli pada sepupuku, Masaomi-san. Tapi hal yang kau lakukan ini tidaklah benar. Hal yang kau lakukan ini tidak akan membuat Cleria kembali pada kita berdua."

"Aku tidak masalah jika Cleria tidak kembali padaku. Sudah banyak darah yang sudah aku tumpaskan demi Cleria lagipula." Balas Masaomi yang kemudian melanjutkan "Tapi... Aku tidak akan berhenti sampai pihak fraksi malaikat yang telah memburu kami karena diriku dan Cleria melakukan hal taboo dan fraksi Great King Faction membayar atas apa yang telah mereka lakukan pada Cleria hanya karena dia mengetahui rahasia tentang King Pieces ."

Diehauser yang mendengar itu mengerti apa yang dikatakan Masaomi. Dia juga sadar kalau kematian Cleria terasa janggal, bahkan membuatnya ingin bergabung dengan Khaos Brigade untuk mencari tahu apa yang terjadi pada Cleria dan membuatnya terbunuh. Tapi hal itu tidak dilakukan karena dukungan Roygun dan juga dia sudah mendapatkan benda yang dia butuhkan untuk membongkar kejahatan anggota Great King Faction yang telah membuat sepupunya itu terbunuh berkat mata-matanya meskipun mata-matanya itu kemudian terbunuh setelah mendapatkan bukti dua buah King Piece yang kemudian dia berikan pada Sirzech sebelum dia pergi melawan Masaomi dan Khaos Brigade .

"Kau jangan khawatir, Masaomi-san. Aku pastikan padamu kalau aku akan menghancurkan dan aku akan memastikan anggota Great King Faction yang telah mengakibatkan Cleria meninggal akan membayar kejahatan yang mereka lakukan pada keluargaku."

Mendengar itu, Masaomi pun memasukkan pedangnya di sarung pedangnya dan dia pun berkata "Baiklah. Sepertinya kau serius dengan ucapanmu itu, Diehauser Belial. Kalau begitu pertarungan kita telah berakhir sampai disini. Dan kau Touji... Aku dengar kalau putrimu sedang menjalin hubungan dengan iblis dari keluarga Gremory ya?"

"..."

Melihat Touji hanya diam tanpa bahasa, Masaomi pun melanjutkan perkataannya "Semoga saja setelah mereka lebih banyak lagi member fraksi malaikat dan gereja yang bisa mempunyai hubungan dengan ras lain dan tidak berakhir sepertiku dan Cleria. Dan Diehauser-san tolong jaga putriku dan Cleria."

Setelah itu tubuh Masaomi pun bercahaya dan jiwa Masaomi pun terbang ke udara dan meninggalkan tubuh Edo Tensei -nya, membuatnya hancur menjadi abu. Touji Shidou, ayah dari Irina yang melihat itu pun berkata "Sebenarnya apa yang terjadi?"

"Dia sudah kembali ke alamnya." Balas Sai dan kemudian dia melanjutkan "Seorang Edo Tensei itu sama saja seperti hantu. Jika urusan dia yang membuatnya masih terikat di dunia fana telah selesai, apalagi yang tidak dikendalikan. Maka jiwa mereka akan kembali ke alam-nya yang sebenarnya dan membuat tubuh yang menjadi wadah untuk jiwanya hancur seperti itu."

Setelah Sai selesai berbicara, Touji pun menghampiri Diehauser dan dia pun berkata "Kau tidak apa-apa, Belial-san?"

"Apa itu benar. Perkataan tentang Masaomi-san tadi tentang putrinya dan sepupuku?"

Mendengar pertanyaan itu, Touji pun membalas "Ya, itu memang benar. Mereka memang mempunyai seorang putri yang kemudian aku berikan pada kedua orang tua Masaomi untuk dirawat karena walaupun aku tahu dia adalah manusia setengah iblis, tapi aku tidak sekeji itu untuk membunuhnya seperti saat aku membunuh Masaomi-kun. Aku akan mengenalkanmu padanya tapi sebelum itu, kita harus memenangkan peperangan ini terlebih dahulu karena nyawa anak itu bisa terancam jika perang ini tidak kita selesaikan dan Khaos Brigade berbuat seenaknya sesuka dirinya."

"Kau ada benarnya, Shidou-san. Mari kita selesaikan peperangan ini terlebih dahulu."

.

.

- Line Break -

.

.

Kembali pada Obito, dia yang sudah mengirimkan tubuh Edo Tensei Minato ke dimensi Kamui -nya memutuskan untuk melawannya dan menyegelnya saat itu juga karena jika dia meninggalkan dia begitu saja, maka dia bisa merepotkannya nanti saat dirinya menggunakan Kamui untuk menghindari serangan musuh dan bagian tubuhnya yang dia kirim ke dimensi Kamui bisa diserang oleh Edo Tensei Minato seperti yang dilakukan Naruto pada saat Perang Dunia Shinobi Keempat .

'Tch, seperti yang diharapkan dari seorang yang berhasil menjadi seorang Hokage . Bahkan tanpa setengah chakra Kyuubi di tubuhnya, dia masih merepotkanku yang padahal notabene-nya sudah memiliki kedua Sharingan milikku.' Batin Obito yang melihat sensei-nya itu telah melakukan serangan kembali 'Tapi aku tidak bisa menyerah disini. Karena Naruto dan yang lain masih berjuang di luar sana.'

"Bersiaplah, sensei!!! Aku tidak akan kalah lagi seperti dulu saat aku menyerang Konoha untuk yang pertama dan terakhir kali."

.

.

- Time Skip -

.

.

"Hei, Itachi..."

"Ada apa, Nagato?"

"Bukannya kau mengetahui segel untuk menghentikan pasukan Edo Tensei ini, kenapa kau tidak gunakan saja?"

Melihat Nagato sedang melawan beberapa klon Shiro Zetsu , Itachi pun berkata "Tidak seperti saat melawan Kabuto, menggunakan segel saja tidak cukup. Kita juga harus membunuh akarnya."

"Maksudmu, kita harus membunuh Hinata Hyuuga?"

"Tepat sekali." Balas Itachi yang kemudian melanjutkan "Tapi kita masih bisa menyegelnya, menyadarkan mereka, atau melepaskan jiwa mereka dari tubuh Edo Tensei mereka seperti apa yang kau gunakan dengan Ningendo milikmu."

"Kalau begitu mari kita lanjutkan, Itachi."

Mendengar itu, Itachi memanggil Susanoo miliknya dan berkata" Tentu saja..."

Mereka berdua dan beberapa orang di sana pun menghabisi beberapa pasukan Shiro Zetsu dan Edo Tensei yang bukanlah musuh yang sulit bagi Nagato dan Itachi. Saat mereka membereskan bagiannya, di dekat mereka terbuka portal Kamui dan terlihat Obito yang terlihat menendang Minato dari dimensi Kamui miliknya dan dengan sigap Nagato menggunakan Ningendo , membuat tubuh Edo Tensei Naruto berubah menjadi abu.

"Kau tidak apa-apa, Obito?"

"Ya, aku baik-baik saja Itachi." Balas Obito yang terlihat terluka sana-sini "Sialan. Sensei benar-benar kuat. Bahkan dengan kedua Mangekyou Sharingan milikku, aku masih kesulitan menghadapinya."

"Setidaknya kita berhasil mengurusnya."

"Kau ada benarnya, Nagato."

"Kalau begitu, kau harus pergi ke tempat Sakura berada, Obito. Kau membutuhkan pengobatan medis."

"Kalau begitu, aku pergi dulu, Nagato, Itachi. Bagian di sini aku akan serahkan pada kalian."

.

.

- Line Break -

.

.

Naruto yang terlihat akan sampai di markas Khaos Brigade terlihat membantai pasukan fraksi Qlippoth dan pasukan Edo Tensei disana secara membabi buta. Dia sudah membulatkan tekadnya untuk membunuh sosok yang mencintainya itu apalagi saat mengingat penglihatan yang dia terima saat dirinya di kuasai Juubi . Saat dimana dia mengetahui kalau putrinya tidaklah mati karena 'kiamat' yang disebabkan oleh Toneri dan Hinata tapi karena Hinata membunuhnya dengan keji sebelum dia dan Toneri menuju ke dimensi Draconic Deus . Saat dirinya akan memasuki markas Khaos Brigade , dirinya terpaksa harus menghindari serangan dari sosok yang telah dia kecewakan dan khianati karena pilihannya untuk pergi ke dimensi Draconic Deus selain Hinata Hyuga.

Natsumi Uzumaki terlihat menatap tajam Naruto dan dia juga sudah mengeluarkan pedang chakra-nya. Kunai yang merupakan memento darinya saat dirinya terjebak di masa lalu karena misinya di Rouran . Dia melihat putrinya terlihat mengaliri pedang chakranya dengan chakra angin dan membuatnya menjadi lebih panjang. Dia juga terlihat diselimuti oleh chakra berwarna merah yang mengingatkannya dengan chakra Kurama saat dirinya belum menguasai chakra dari Kurama . Meskipun dia bisa merasakan kalau chakra itu tidak sekuat yang dia ingat saat dia memakainya melawan Sasuke di lembah akhir.

" Fokus, gaki!!!" Teriak Kurama dari dalam tubuh Naruto " Aku tahu dia itu putrimu. Tapi dia adalah musuhmu sekarang dan dia tidak akan berhenti sampai kau mati di tangannya. Gadis keparat itu sudah betul- betul mengontrol putrimu ini secara penuh sekarang."

"Aku tahu, Kurama ..." Balas Naruto yang terlihat memasuki Sennin Mode dan dia pun melesat ke arah putrinya itu dengan cepat dan Natsumi juga melakukan hal yang sama "Mari kita selesaikan ini, putriku."

.

.

- Line Break -

.

.

Sedangkan dengan Issei dan Vali, mereka terlihat berpamitan pada sosok tersayang mereka sebelum mereka pergi dan melawan Rizevim Livan Lucifer, sang Super Devil selain Sirzech dan Ajuka sekaligus merupakan kakek dari Vali dan Erina. Sebelum mereka pergi, Ophis yang ditemani oleh Toneri pun menghampiri mereka berdua.

"Jadi kalian berdua akan berangkat?"

"Ya, begitulah."

Mendengar perkataan Vali, Ophis pun terlihat melakukan sesuatu pada Vali dan Issei, membuatnya oleng karena kelelahan sebab dirinya yang saat ini sedang mengandung terlihat memberikan sebagian energi miliknya yang tersisa pada Vali dan Issei

"Kau baik-baik saja, Ophis?"

"Ya, aku baik-baik saja Toneri."

Melihat itu, Issei pun berkata "Sebenarnya apa yang kau lakukan, Ophis-san?"

"Aku memberikan kalian berdua sebagian kekuatanku pada kalian berdua, Vali Lucifer, Issei Hyoudou." Balas Ophis yang terlihat sedang dibantu berdiri oleh Toneri "Dengan daging Great Red yang sekarang sudah menjadi tubuh baru darimu, Issei Hyoudou dan juga dengan darah Lucifer yang kau miliki, Vali Lucifer. Aku yakin kalau kekuatanku ini akan membantu kalian dalam melawan Rizevim kalau kemampuan Sacred Gear -nya merepotkan kalian berdua."

"Kalau begitu, terima kasih Ophis." Ucap Vali yang kemudian berkata pada rivalnya "Ayo kita pergi, Issei."

"Oke..."

Melihat kepergian Issei dan Vali, Toneri pun berkata "Kau benar-benar tidak kenapa-napa, Ophis? Kau ini. Kau bisa membahayakan dirimu dan kandunganmu."

"Jangan khawatir, Toneri. Kami berdua baik-baik saja. Aku tidak memberikan semua kekuatanku yang tersisa pada mereka berdua." Balas Ophis yang terlihat memegang perutnya yang belum kelihatan membuncit.

"Kalau begitu kau diam saja di kamar, Ophis. Aku akan bertukar posisi dengan boneka buatanku yang saat ini masih bertarung dengan Sasuke. Boneka itu akan menjagamu selama aku pergi membantu Naruto dan Sasuke." Ucap Toneri yang mencium bibir Ophis dan langsung menggunakan kekuatan matanya dan bertukar posisi dengan boneka buatannya. Setelah itu, boneka dari Toneri itu pun menuntun Ophis untuk kembali ke kamarnya.

'Semoga saja mereka sudah siap jika saat itu dimulai.' Batin Ophis yang melanjutkan 'Saat dimana Diabolos Dragon akan bangkit dan membasmi pengacau yang akan menghancurkan perdamaian di dunia yang sudah aku cintai ini. Dunia dimana putri atau putraku ini akan tinggal dan menjalani hidupnya tanpa adanya pertsrungan dan kekerasan lagi.

.

.

- To Be Continued -