Name: Shinobi and Assassins

Author: FCI. Arcana-paisen

Genre: Romance, Adventure

Rating: M

.

.

Disclaimer: Naruto and Akame ga Kill bukan milik saya.

.

.

Pair:

Arc 1: Naruto Uzumaki x Akame x Chelsea x Leone, Tatsumi x Mine x Esdeath x Shion, Kakashi Hatake x Najenda, Lubbock x Hikari Yamagishi(OC), Wave x Kurome, Sasuke Uchiha x Sakura Haruno, Shikamaru Nara x Temari, Chouji Akamichi x Karui, Sai x Ino Yamanaka, Kiba Inuzuka x Tamaki, Shino Aburame x ?, Konohamaru Sarutobi x Hanabi Hyuga, Ren Akatsuki x Hitomi Sahashi, Takashi Shiden x Rei Amamiya, Darui x Samui, Chojuro x Kurotsuchi, and Kankuro x Ikasa(OC)

Arc 2: Alisa "Alice" Uzumaki x Shinki, Akane Uzumaki x Mitsuki, Yuu Uzumaki x Sarada Uchiha.

.

.

Chapter 17: Calm Before Storm

.

.

Alisa "Alice" Uzumaki, putri kedua dari Naruto Uzumaki dengan istrinya yang bernama Chelsea terlihat pergi dengan terburu-buru ke arah tempat Training Ground tempat dia akan melaksanakan tes dengan seseorang yang akan menjadi anggota tim-nya. Saat sampai disana dirinya melihat sosok yang akan menjadi anggota tim-nya, yaitu sosok gadis berambut coklat panjang sepinggang dengan sebuah simbol di wajahnya dan juga gadis berambut hitam panjang yang diikat satu dan dia juga terlihat mewarisi mata Byakugan . Mereka berdua adalah Shirasaki Inuzuka, anak semata wayang dari Kiba Inuzuka dan Tamaki Inuzuka sekaligus Kurohime Hyuuga, salah satu anggota cabang klan Hyuuga dan juga murid dari Hanabi yang bisa dibilang prodigy klan Hyuuga selain Neji Hyuuga.

Mereka berdua terlihat menatap Alisa yang terlihat sedang berdandan dengan tatapan tidak suka karena menurut mereka, Alisa adalah anak yang manja dan tidak serius menjadi seorang ninja. Setelah itu terlihat sensei mereka yang bernama Mirai Sarutobi, cucu dari Hiruzen Sarutobi dan putri dari Asuma Sarutobi dan Kurenai Yuhi.

"Jadi sebelum kira melakukan ini, bisa kalian bertiga memperkenalkan diri kalian terlebih dahulu."

Mendengarkan perkataan Mirai, Shirasaki atau yang biasa dipanggil Saki pun berkata "Kau tidak memberi contoh dulu sensei."

"Baiklah..." Balas Mirai yang melanjutkan "Perkenalkan namaku Mirai Sarutobi, putri dari Asuma Sarutobi dan juga Kurenai Yuhi. Kesukaanku lumayan banyak dan yang tidak kusuka juga tidak begitu banyak. Cita-citaku, aku ingin menjadi seorang Hokage wanita sehebat Godaime -sama. Sekarang giliranmu, Shirasaki."

Saki yang mendengar itu hanya menaikkan alisnya pada anak dari guru sang ayah "Perkenalkan namaku Shirasaki Inuzuka, putri dari Kiba Inuzuka dan juga Tamaki. Kalian semua bisa memanggilku Saki kalau kalian mau. Kesukaanku adalah berlatih dengan ayah dan nenekku sekaligus mengurus anjing-anjing milik klan Inuzuka dan kucing-kucing milik nenek Nekobaa. Yang tidak kusuka tidaklah banyak tapi aku paling tidak suka dengan sosok yang pemalas."

Alisa yang merasakan tatapan tajam dari Saki tidak terlihat menghiraukannya dan malah kelihatan sedang asyik mengganti musik di headphone miliknya, membuat Saki sedikit geram. Kurohime yang melihat itu hanya bisa menghela nafas pasrah dan membatin 'Sepertinya sinergi tim ini tidak akan bisa sehebat sinergi tim dari tim-tim yang berada satu generasi dengan Nanadaime -sama.'

"Kalau begitu sekarang giliranku. Perkenalkan, semuanya. Namaku Kurohime Hyuga. Aku adalah putri dari dua anggota klan cabang dari klan Hyuuga. Kesukaanku adalah memakan cinnamon roll dan berlatih dengan Hanabi-sensei. Ketidaksukaanku adalah sosok yang tidak serius dalam melakukan sesuatu. Impianku adalah untuk melampaui Neji-san dan menjadi ninja dari klan cabang Hyuuga yang kemampuannya sehebat Hanabi-sensei dan Hiashi-sama."

Alisa sadar diri kalau Kurohime juga terlihat tidak menyukainya karena memang selama dia di akademi, dia memang tidak serius dan semua hal yang dia lakukan di akademi hanyalah untuk membuat dirinya lulus saja karena dia tidak ingin menghancurkan reputasi sang ayah. Tapi dia tidak pernah ada niatan untuk menjadi seorang shinobi sampai dia menemukan jalannya sendiri berkat sang ayah dan juga sang sensei yang bernama Sakura.

"Sekarang giliranmu, Alice."

Mendengar itu, Alisa menghela nafas panjang dan berkata "Perkenalkan, namaku Alisa Uzumaki. Kalian bisa memanggilku Alice, jika kau mau. Kesukaanku ramen, keluargaku, dan juga berlatih dengan Sakura-sensei. Yang tidak kusuka adalah sosok yang terlalu cari muka denganku karena aku adalah putri dari Hokage -sama dan berharap lebih kepadaku dan berharap kalau aku sekuat ayah, ketiga ibuku, kakak dan adikku. Impianku... Impianku memang konyol dan bodoh sekaligus naif. Tapi impianku adalah menjadi sosok yang bisa membantu banyak orang yang membutuhkan."

Puas dengan jawaban mereka bertiga, Mirai pun berkata "Jadi kalian bertiga sudah siap untuk melakukan tes dariku ini terutama kau Alisa Uzumaki?"

Mendengar namanya dipanggil, dia pun menaruh alat make up miliknya di tas kecil yang dia bawa dan dia pun berkata "Ya, sensei. Aku sudah siap."

.

.

- Line Break -

.

.

Saat tes dimulai, Mirai, Saki dan Hime dibuat terkejut saat melihat Alisa terlihat serius untuk mendapatkan bel yang berada di saku milik Mirai. Mirai pun terkejut saat melihat Alisa dengan pintarnya membujuk dua rekannya untuk bekerja sama mengambil lonceng di sakunya dengan alasan mereka akan dikembalikan ke akademi jika mereka sampai gagal mengambil lonceng itu.

Pada awalnya mereka tidak mau dan tidak sudi bekerja sama dengan Alisa yang mereka anggap akan menjadi beban saja tapi Alisa membuktikan bahwa mereka berdua salah. Peran Alisa malah krusial di tim karena setiap Saki dan Hime terluka karena serangan Mirai, Alisa dengan cepat langsung menyembuhkan mereka berdua dengan teknik penyembuhannya. Mirai juga melihat Alisa juga sudah menguasai teknik Taijutsu mematikan yang dimiliki Sakura Haruno dan Tsunade Senju. Dan pada akhirnya, mereka bertiga pun berhasil mengambil lonceng itu darinya dengan mengecohnya dengan teknik Kage Bunshin milik Alisa dan Hime sekaligus Saki menjadi eksekutor dari rencana kecil mereka.

"Baiklah, selamat kalian bertiga. Kalian bertiga adalah member dari Tim 12 sekarang." Ucap Mirai yang terlihat senang saat melihat anggota tim-nya berhasil lulus ujian yang dia berikan karena sungguh disayangkan jika mereka harus kembali ke akademi apalagi melihat perkembangan Alisa yang terlihat lumayan pesat.

"Alice-chan, bisa aku tanya sesuatu padamu?"

Mendengar itu, Alisa terlihat merias wajahnya kembali dan membuat kedua anggota tim-nya menaikkan alis-nya saat mereka melihat perbuatan Alisa "Kau ingin tanya apa sensei?"

"Begini, apa yang membuatmu serius untuk menjadi seorang shinobi sekarang?" Tanya Mirai dengan serius "Dari yang aku dengar dari Shino-san dan Iruka-sensei, kau ini tidak pernah serius dan kau hanya serius saat kau sedang tes saja supaya hasil tes-mu itu tidak membuat keluargamu malu."

"Itu karena aku menemukan jalan ninjaku, sensei." Balas Alisa yang tersenyun dan kemudian dia melanjutkan "Kau pasti dengar walau ayahku adalah seorang pahlawan, tapi dia itu seorang pacifist dan tidak suka dengan adanya konflik. Makanya itu, ayahku menggunakan kharisma-nya untuk membuat musuh menjadi kawan seperti yang terjadi pada Bijuu yang berada di tubuh ayahku dan juga salah satu pahlawan perang, Obito Uchiha untuk menghindari konflik yang bisa menimbulkan banyak korban. Aku tahu sehebat apapun kharisma ayah, di setiap konflik pasti akan jatuh korban. Seperti yang terjadi pada Neji Hyuga-san di medan pertarungan dalam Perang Dunia Shinobi Keempat . Karena itulah aku memilih untuk menjadi healer untuk mengurangi korban jiwa dan juga membantu orang-orang yang membutuhkan kemampuan penyembuhku."

"Kau tahu kan kalau jalan yang kau tempuh ini tidak mudah, Alisa Uzumaki?"

Mendengar keseriusan nada bicara Mirai, sampai-sampai dia memanggilnya dengan nama aslinya. Alisa pun berkata "Aku tahu itu dan aku tidak peduli. Karena hal ini adalah jalan ninjaku."

Mirai terlihat tersenyum dan puas karena jawaban Alisa. Setelah itu, dia pun membungkuk pada Mirai dan berkata "Kalau begitu aku pamit pergi dulu, Mirai-sensei, Shirasaki-san, Kurohime-san. Pasti Akane-nee dan juga si baka-Yuu itu sudah sampai ke kedai Ichiraku ."

Setelah Alisa pergi menuju ke kedai Ichiraku , Shirasaki dan Kurohime yang mendengar semua perkataan Alisa merasa bersalah dan Saki pun berkata "Aku tidak tahu kalau dia berpikiran seperti itu."

"Aku juga sama denganmu, Saki." Balas Hime yang kemudian melanjutkan "Aku pikir dia hanyalah anak manja, malas dan tidak serius dengan apa yang dia kerjakan. Tapi ternyata dirinya yang sebenarnya jauh dari perkiraan kita berdua."

"Nah, itulah kenapa kalian berdua tidak bisa menilai dari sampul-nya saja, Sa-chan, Hi-chan." Balas Mirai yang terlihat tersenyum dan melihat kalau tim-nya ada kemungkinan untuk menjadi tim dengan kerja sama yang solid seperti tim 10 dan tim 8 yang dulu "Tapi kalian tidak perlu khawatir dan cemas seperti itu. Kalian bertiga adalah rekan sekarang. Kalian ada kesempatan untuk mengenal Alice-chan lebih lebih dekat dan mempererat hubungan kerja sama tim kalian."

"Arigatou-sensei..."

.

.

- Time Skip -

.

.

Alisa pun berlari dengan cepat dari tempat dia menjalankan tes ke kedai Ichiraku dan dia bisa melihat kalau kakaknya yang bernama Akane dan adiknya yang bernama Yuu terlihat sudah sampai disana.

"Maaf aku terlambat, onee-chan."

"Tidak apa-apa, Alice." Balas Akane yang melanjutkan "Kita berdua juga baru sampai."

"Syukurlah..." Balas Alisa karena dia tidak ingin kedua saudaranya ini marah dan kecewa karena ketelatannya "Aku pesan miso ramennya 1, Ayame-oba."

"Segera datang, Alice-chan."

Saat mereka bertiga sedang menunggu pesanan mereka, Akane pun menatap Alisa dan berkata "Bagaimana dengan tes-mu, Alice?"

"Aku berhasil lulus, onee-chan. Ada sedikit kendala tadi saat aku melawan Mirai-sensei tadi untuk mengambil lonceng miliknya." Balas Akane yang melanjutkan "Lalu kau bagaimana?"

"Tim-ku juga lolos tapi tes dari Takashi-oji sangat brutal dan memaksa kami untuk menggunakan kekuatan kami dengan maksimal." Balas Akane yang masih merasakan rasa nyeri di sekujur tubuhnya apalagi tangannya yang sudah memang mati rasa tadi dan membuatnya menjatuhkan katana miliknya.

Alisa yang melihat itu pun menggunakan teknik penyembuhannya pada sang kakak "Bagaimana, sudah baikan?"

"Ya, aku sudah baikan Alice-chan. Arigatou..." Balas Akane yang sudah bisa menggerakkan tangannya lagi 'Jadi ini yang dia pelajari selama beberapa hari belakangan ini? Kekuatan untuk menyembuhkan seseorang bukan untuk melukai seseorang.'

Setelah itu, Alisa pun menatap Yuu dan hal itu membuatnya berkata "Apa? Kenapa kau menatapku seperti itu?"

"Bagaimana denganmu Yuu? Tim-mu juga lolos kan?"

"Tentu saja tim-ku lolos. Kau meremehkanku ya, baka aneki?"

"Bukan begitu maksudku. Tapi terserah kau sajalah. Percuma aku mengkhawatirkanmu." Balas Alisa saat mendengar nada ketus dari sang adik, membuat sang adik entah kenapa merasa bersalah dan sang kakak merasa frustasi kenapa dua adiknya ini tidak bisa akur.

Akane, Alisa dan Yuu kemudian memakan pesanan ramen mereka saat pesanan mereka sampai. Mereka juga membicarakan tentang banyak hal. Setelah mereka puas makan di kedai Ichiraku , mereka pun pergi ke rumah dan melihat ayah dan ibu mereka sedang menunggu di rumah dengan banner yang mengucapkan selamat pada mereka bertiga. Tidak hanya mereka saja tapi Kurome, Wave dan juga putri mereka yang bernama Kaori terlihat hadir untuk menghadiri pesta kelulusan mereka menjadi seorang Genin .

Naruto terlihat memeluk ketiga anaknya dan berkata "Aku sudah mendengarnya dari mereka. Selamat kalian bertiga. Kalian memang pantas lulus menjadi seorang Genin ."

"Terima kasih, otou-sama." Balas Akane yang terlihat tidak bisa bergerak ke mana-mana karena pelukan ayahnya yang begitu erat pada mereka "Tapi kenapa kau ada disini? Apa kau kabur lagi dari tugasmu, otou-sama?"

Mendengar itu, Naruto melepaskan ketiga anaknya dan berkata "Mana mungkin, Akane-chan. Ayahmu tidak akan mungkin melakukan hal seperti itu. Shikamaru memberi izin untukku supaya bisa pulang lebih awal."

Setelah itu, dia memberikan tiga buah kado pada ketiga anak-anaknya "Ambillah. Itu adalah hadiah karena kalian telah sukses untuk menjadi seorang Genin ."

Akane yang tidak sabar terlihat membuka hadiahnya dan dia pun terkejut saat melihat sebuah katana yang sangat mirip dengan katana sang ibu "Ini bukannya katana milik okaa-sama ya?"

"Bukan. Itu bukan Murasame ." Balas Naruto yang kemudian melanjutkan "Kau bisa bilang katana milikmu ini adalah replika dari Murasame milik ibumu yang tidak seberbahaya milik ibumu karena katana milikmu tidak memiliki racun tapi kekuatannya masih sama dengan yang original."

"Terima kasih, otou-sama!!!" Teriak Akane yang memeluk sang ayah dan Naruto pun membalas pelukan ayahnya."

"Kalian juga bukalah hadiah kalian, Alisa-chan, Yuu."

Alisa dan Yuu kemudian membuka hadiah mereka dan mereka terkejut dan senang karena Alisa mendapatkan buku teknik penyembuhan yang belum diajarkan oleh Sakura dan Yuu mendapatkan sebuah gauntlet dengan crest Uzumaki clan.

"Bagaimana, Alisa-chan, Yuu-kun?"

"Aku menyukainya, tou-chan."

"Aku juga sama..."

Mendengar itu, Naruto pun memeluk dua anaknya itu dan membatin 'Aku harap perdamaian ini bisa bertahan lebih lama lagi supaya putra-putriku bisa menjalani hidupnya dengan normal. Tapi sepertinya hal itu tidak akan terjadi, Kurama .'

" Tapi karena itu kau dan si Uchiha itu bertarung mati- matian untuk menjaga perdamaian yang sudah kalian capai dengan susah payah kan, gaki?" Balas Kurama yang kemudian melanjutkan " Apa kau serius tidak akan memberitahukan hal ini pada ketiga istrimu, gaki?

'Aku tidak ingin membuat mereka panik, Kurama? Kau tahu itu kan?'

Mendengar itu, Kurama pun berkata " Mereka akan tahu cepat atau lambat kalau perdamaian yang kalian jaga dengan susah payah ini akan hancur sebentar lagi karena perbuatan anggota klan Otsutsuki, Naruto. Setidaknya jika kau mengatakannya sekarang maka mereka tidak akan sebegitu kecewanya padamu jika mereka malah tahu hal ini dari orang lain karena sosok yang mereka cintai tidaklah cukup percaya pada mereka untuk memberitahukan apa yang mengganggu pikiran dan hatinya."

'Baiklah. Kau menang, Kurama. Aku akan memberitahukannya pada mereka nanti. Tapi setidaknya, biarkan mereka hidup tenang untuk saat ini daripada mereka jadi banyak pikiran karena terlalu memikirkan hal yang belum tentu akan terjadi.'

"Kau tidak apa-apa, Naruto-nii?" Tanya Kurome dan hal itu membuat Naruto sadar dari lamunannya "Kau terlihat melamun."

"Aku tidak apa-apa, Kurome. Terima kasih karena telah mengkhawatirkanku."

.

.

- Time Skip -

.

.

Sudah beberapa minggu berlalu setelah ketiga Uzumaki bersaudara lulus dari akademi dan mendapatkan tim mereka sendiri. Mereka juga semakin dekat dan mulai terbiasa dengan kerja sama mereka sebagai tim. Saat ini, kita bisa melihat kalau Alisa dan kedua temannya terlihat sedang mengejar kucing setan Tora yang selalu saja kabur setiap Saki mencoba untuk menangkapnya karena ketidaksukaan Tora pada Shirasaki yang merupakan salah satu dari anggota dari klan Inuzuka. Tapi berkat darah dari sang ibu, dia pun berhasil mengecoh Tora dengan menggunakan Kuchiyose kucing seperti yang dimiliki nenek buyutnya dan ibunya, membuat Alisa dan Kurohime berhasil melunpuhkannya dan membuatnya pingsan.

Setelah memberikan Tora kepada pemiliknya, Shirasaki pun berkata pada Naruto " Hokage -sama, sampai kapan kau akan memberikan misi rank D pada kita semua? Ayolah, Alice... Bujuk ayahmu itu. Kau tahu sendiri kalau kita sudah cukup kuat untuk mengatasi misi rank C bukan?"

"Jangan seperti itu, Sa-chan. Kau tahu sendiri kalau Alice tidak suka menggunakan statusnya sebagai putri dari Hokage -sama demi urusan pribadinya."

Mendengar perkataan Kurohime, Shirasaki pun menatap Alisa dan berkata "Maaf, Alice. Aku tidak bermaksud."

"Tidak apa-apa. Aku juga paham posisimu. Aku juga bosan mengerjakan misi Rank D seperti ini. Tapi aku rasa kita masih harus banyak belajar lagi sebelum kita benar-benar siap dan matang untuk mengerjakan misi rank C."

Alisa, Kurohime, Mirai dan Shirasaki terlihat akan keluar dari ruangan Naruto tapi Naruto terlihat menatap Alisa dan berkata "Maaf Mirai. Bisa aku pinjam putriku sebentar."

"Tentu saja Hokage -sama. Kau adalah ayahnya lagipula."

Setelah kepergian tim-nya, Alisa pun menatap Naruto dan berkata "Jadi kenapa kau menahanku disini, tou-chan?"

"Besok akan ada rapat dari lima Kage dan aku dengar kalau Gaara akan membawa Shinki. Karena kau adalah sahabatnya, bisa kau menjadi pemandunya besok, Alisa-chan?"

"Tapi kenapa harus aku, bukannya dia sudah tahu seluk beluk Konoha karena dia sering kesini dan juga dia sudah mendengar semua tentang Konoha dari Shikadai-san?"

"Memangnya kau tidak rindu pada sahabat penamu itu, Alisa-chan? Aku tahu kau sering mengirim surat untuknya."

Melihat perkataan dan tatapan sang ayah yang terlihat sedang menggodanya, wajah Alisa pun memerah dan dia pun berkata "Kenapa kau menatapku seperti itu, tou-chan? Aku memang sering surat-suratan dengan dia, tapi bukan berarti aku menyukai dia."

"Aku tidak bilang kau menyukai Shinki, Alisa-chan."

"Ugh..."

"Apa aku harus bicara dengan Gaara dan Shijima untuk menunangkanmu dengan Shinki ya, hmm?"

Mendengar godaan sang ayah belum berhenti sedari tadi, Alisa pun berkata dengan kesal "Kalau tidak ada yang kau ingin kau bicarakan lagi, aku pamit pergi dulu tou-chan."

Melihat kepergian Alisa, Shikamaru yang terlihat diam saja dari tadi mulai membuka suaranya "Kau ini... Suka sekali menggoda seseorang bahkan putrimu sendiri."

"Aku hanya tidak mau Alisa berakhir sepertiku, Shikamaru. Baru menyadari seberapa cintanya aku pada Hinata setelah aku kehilangannya." Balas Naruto yang kemudian melanjutkan "Kalau saja tidak ada Akame-hime, Chelsea-hime, dan Leone-hime... Aku mungkin tidak akan menyusul kalian dan membunuh diriku sendiri dengan cara mengerjakan misi rank S terus-menerus sampai aku mati."

Setelah Alisa keluar dari kantor Naruto, dia terlihat dihampiri oleh Akane yang berkata "Kau kenapa Alisa? Kau terlihat kesal?"

"Ini semua salah ayah." Balas Alisa yang kemudian melanjutkan "Ayah selalu saja menggodaku dengan hubungan persahabatanku dengan Shin-kun. Aku tahu kalau aku memang sedikit ada rasa padanya. Tapi kalau digoda seperti itu terus kalau aku terus kepikiran bagaimana?"

"Kau seperti tidak tahu ayah saja." Balas Akane yang melanjutkan "Kau tidak lupa kan dia juga sering menggodaku dengan Mitsuki lalu Yuu dengan Sarada-nee."

Mendengar itu, Alisa terlihat tertawa saat mengingat wajah kedua saudaranya itu memerah saat sang ayah menggoda mereka berdua dengan pasangannya masing-masing. Kemudian dia teringat sesuatu dan membuatnya berkata pada Akane "Oh ya, onee-chan. Aku bisa bertanya sesuatu padamu kan?"

"Tentu saja." Balas Akane yang kemudian melanjutkan "Kau ingin bertanya apa padamu, Alisa-chan?"

"Apa kau sudah mulai mengerjakan misi rank C sekarang?"

"Belum sih. Karena Takashi-sensei masih merasa kalau kami belum sanggup untuk menyelesaikan misi rank C. Memangnya kenapa kau bertanya seperti itu?"

"Begini. Salah satu rekan satu tim-ku yang bernama Saki sudah bosan dan muak dengan misi Rank D yang diberikan tou-chan dan itu membuat dia meminta misi rank C pada tou-chan. Senseiku dan rekanku yang lain juga tidak keberatan jika tou-chan memberikan misi rank C pada tim kami." Balas Alisa yang kemudian melanjutkan "Hanya saja aku masih belum siap. Dari segi kekuatan, aku rasa aku sudah cukup kuat dan matang untuk itu. Tapi aku masih merasa kalau aku masih belum cukup siap untuk melihat kehidupan seorang shinobi di luar sana yang menurut ayah dan sensei itu brutal dan juga keji. Aku masih takut untuk keluar dari zona amanku disini. Aku takut kalau dalam misi itu, aku akan melihat sesuatu yang tidak seharusnya tidak kulihat dan itu akan menghancurkan mental dan tekadku untuk menjadi healer yang lebih hebat daripada sensei dan juga Tsunade-baachan."

Mendengar itu, Akane tersenyum pada sang adik dan berkata "Kalau begitu kita harus biasakan diri kita menjalani misi rank D lebih lama lagi disini, jadi saat itu tiba. Kita sudah siap secara fisik dan mental."

"Kau ada benarnya, onee-chan."

.

.

- Time Skip -

.

.

Setelah Naruto pulang dari tugasnya sebagai seorang Hokage , dia tidak terlihat kembali ke rumahnya tapi pergi ke tempat dimana dia, Akame dan Chelsea melatih Ren, Hitomi dan Takashi sebelum tempat ini menjadi arena latihan resmi bagi tim dari Takashi yang terdiri dari putrinya yang bernama Akane, Sarada dan Mitsuki.

"Mari kita latihan disini sebelum kita pulang ke rumah, Kurama ."

Tanpa dia sadari, Akame terlihat tidak bisa tidur dan cemas karena suaminya belum pulang-pulang juga dari kantornya dan bergegas menuju ke sana karena tidak biasanya dia lembur di kantornya seperti ini. Dan saat dia melewati Training Ground tempat tim lamanya berlatih, dia pun bisa melihat Naruto yang terlihat sedang bertarung dengan banyak klon buatannya.

Setelah Naruto mengalahkan semua klonnya, dia harus dibuat menghindar karena serangan dari Akame yang terlihat menyerangnya tanpa menggunakan pedangnya.

"Akame, apa yang kau lakukan disini?"

Tapi Akame tidak membalas dan langsung menyerang Naruto secara bertubi-tubi, meskipun Naruto selalu bisa menangkis serangannya. Naruto tidak mengerti kenapa sang istri menyerangnya secara agresif seperti ini dan saat melihat celah, dia pun menjatuhkan tubuh Akame dan menindihnya.

"Sebenarnya apa yang kau ingin lakukan, Akame?" Tanya Naruto yang tidak mengerti kenapa istrinya tiba-tiba menyerangnya dengan agresif seperti itu.

"Harusnya aku yang bertanya seperti itu, Naruto-kun? Kau ini kenapa!!!" Teriak Akame yang membuat Naruto tersentak saat melihat kemarahan Akame yang pertama kalinya setelah perbuatan bodohnya saat memaksakan diri untuk melihat Akane saat kelahirannya padahal dia sedang mengalami luka yang cukup parah karena perbuatan Toneri "Setelah pertemuanmu dengan Sasuke-san beberapa minggu lalu, kau kelihatan berubah. Kau kelihatan cemas dan khawatir akan sesuatu tapi kau tidak menceritakan apapun padaku, Chelsea dan Leone. Sebenarnya apa yang terjadi? Tidakkah kau tahu kalau aku dan yang lain khawatir padamu? Sekarang kau memutuskan untuk berlatih sampai pagi disini tanpa pulang ke rumah. Sebenarnya apa yang terjadi padamu, Naruto-kun? Kumohon, jujurlah. Aku ini istrimu."

Mendengar itu, Naruto pun merasa bersalah dan kemudian duduk di sebalah Akame "Maaf, Akame-chan. Memang benar aku merasa cemas akan sesuatu tapi aku takut membuat kalian bertiga cemas, maka daripada itu... Aku tidak mengatakan hal ini padamu dan yang lain."

"Jadi bisa kau katakan, apa yang membuatmu begini?"

Naruto pun menghela nafas dan berkata "Kau tahu tentang klan Otsutsuki kan, Akame-chan?"

"Aku dengar kalau salah satu dari mereka adalah leluhur dari kalian para shinobi dan manusia pemilik chakra dan musuh-mu beberapa tahun lalu juga merupakan anggota dari klan Uzumaki."

"Saat pertarunganku dengan Toneri Otsutsuki, salah satu rekannya yang bernama Urashiki Otsutsuki mengkhianatinya dan memberitahuku akan suatu hal." Balas Naruto yang kemudian melanjutkan "Dia bilang kalau di waktu yang akan datang, mereka akan menyerang Elemental Nation dan mengakibatkan Perang Dunia Shinobi Kelima . Aku mengira kalau kita semua masih punya banyak waktu untuk terus menghabiskan perdamaian yang aku dan Sasuke susah payah dapatkan dari Perang Dunia Shinobi Keempat beberapa tahun lalu, Akame-chan. Tapi melihat kalau para Bijuu sudah mulai diburu kembali sekarang, aku yakin kalau kita akan menghadapi mereka tidak lama lagi. Karena itulah aku tidak mau membuat kalian dan anak-anak khawatir."

"Jadi itu alasanmu mengadakan rapat dengan kelima Kage beberapa hari lagi?"

"Ya begitulah..."

Mendengar hal itu, Naruto pun membantu Akame berdiri dan dia pun berkata dengan kesal "Kau ini... Seharusnya kau bilang ini pada kami sedari awal."

"Maaf, Akame-chan."

"Tidak masalah, Naruto-kun. Aku memaafkanmu kali ini." Balas Akame yang menghela nafas dan kemudian dia melanjutkan "Tapi lain kali, jika ada sesuatu yang mengganggumu, tolong beritahu pada kami bertiga."

"Aku mengerti, Akame-chan." Balas Naruto yang melanjutkan "Tapi Akame-chan, bisa kau rahasiakan ini dari anak-anak. Aku tidak ingin mereka bertiga terlibat kalau Perang Dunia Shinobi Kelima tidak bisa dihindari lagi."

"Aku mengerti, serahkan hal itu padaku."

Setelah itu, mereka pun memutuskan untuk berlatih tanding untuk mengasah kemampuannya karena menurut Akame, kemampuannya telah menurun drastis setelah kelahiran putrinya dan dia yakin kemampuannya akan dibutuhkan untuk membantu suaminya dalam upayanya melawan klan Otsutsuki di masa yang akan datang.

.

.

- To Be Continued -