Poni lavender itu diikat ke belakang dengan hati-hati. Saat didengarnya pertanyaan asing dari Izuminokami, ia terdiam.

"Menurut Nosada, perpisahan itu punya arti, tidak?"

Tangan kanannya menyelesaikan ikatan di ubun-ubun, buat memastikan poninya tidak jatuh dan mengganggu pekerjaan nanti. Tercenung ia berpikir, lalu bergumam 'hmm' yang panjang.

"Tentunya ada, ya? Manusia selalu bilang, semua hal ada artinya." Kasen mengingat-ingat kata-kata dari sekian banyak manusia yang ia temui sejak dahulu.

"Dih," Izuminokami memotong dengan manyun, "maksudku jangan tergantung pendapat orang! Aku ingin mendengar pendapat Nosada sekarang ini."

Kasen tertawa kecil. "Aku juga yakin ada. Hanya saja aku ingin menegaskan perkataanku bahwa mungkin saja itu valid." Katanya. "Tapi bagi manusia, yang valid adalah perasaan mereka masing-masing. Bukan opini orang lain."

Uwah. Pembahasan dalam yang tidak Izuminokami harapkan sama sekali. Mukanya berubah masam dengan sangat kekanakan.

"Tapi bagiku, perpisahan itu ada untuk mendewasakan."

Kalimat Kasen selanjutnya membekukan Izuminokami.

"Mendewasakan?" Izuminokami mengulang kata paling penting. Kepalanya miring ke samping.

Kasen mengangguk sambil tersenyum. "Soalnya hati itu kekanakan dan labil." Ia mulai menjelaskan. "Entah itu hati manusia atau manusia buatan seperti kita. Kita selalu merasakan sesuatu dengan kekanakan. Merespon sesuatu dengan kekanakan."

Izuminokami, saat ini manggut-manggut paham. "Benar juga."

"Makanya perpisahan itu ada, agar kita bisa lebih menghargai masa kini."

Dalam sekali.

"Oh, aku paham sekarang! Terima kasih, Nosada."

Kasen tersenyum. "Bagi Izuminokami sendiri, apa arti perpisahan?" Balik bersoal sambil menyisiri rambut panjang.

"Enggak ada, soalnya cuma menyakiti." Izuminokami manyun-manyun. "Tapi mendengar Nosada bicara tadi, rasanya pandanganku berubah, deh."

"Begitu? Syukurlah."

Kasen tak bertanya mengapa Izuminokami menanyakan hal sesedih perpisahan.

Kanzu— aruji mereka menghilang dari honmaru ini. Tiga bulan lamanya tanpa kabar sama sekali, sampai saat ini.