The new story of Novus

Rising Force Online fanfic BY Natsu Michaelis or HafidzHaan

RF online not mine

Accertia Empire HQ

"Haah sampe kapan sih bertarung gini? gak jelas banget kenapa gak make sistem damai dan bagi hasil aja?" seorang Warrior Punisher yang sedang membaca buku kuno.

"Kau kenapa menggerutu terus AP-17" Ranger Striker menyapa teman nya

"Ohh ternyata kau AO-24 ku kira siapa." AP-17 dengan Santai nya membaca buku kuno

"Ada misi ke gurun sette Cuma buat 2 orang, jadi aku ngajak kau mau ikut gak?" kata AO-24

"Sebener nya sih aku males, berhubung kau yang ngajak ya udah dah bentar aku Copy dulu isi buku ini ke chip gue" kata AP-17

"Kayak nya kau tuh Accretia Produk gagal gak niat perang ,tapi skill bagus apa jangan-jangan kelakuan organik mu masih ada?" AO-24 merasa heran akan partnernya.

"Mana ku tau dah, sudah selesai ku copy buku ini di chip, emang misi nya ngapain? Lawan touncoat? Apa kayak kemaren ngumpulin kult Boklan gurun?" balas AP-17 dengan bosan.

"Hmm kita di suruh ngebersihin area kuil di sette, katanya sih di kuil itu ada energy alternatif gitu." AO-24 melihat misi yang di berikan di computer mini nya.

"Yuk dah berangkat" Kata AP-17.

Holy Alliance Cora

Grezzier muda yang sedang asik menikmati alam yang di buat DECEM, tempatnya Di area dekat markas mereka (oh shit gue lupa Map nye :v)

"Dunia ini sangat indah, tapi kenapa harus ada peperangan tiada arti?" ia menghela nafas lalu melanjutkan gumamannya,"Hanya menghilangkan nyawa saja, ya kan inana?." kata Grazzier muda itu berbicara kebapa animus miliknya.

Seorang Black Knight menghampiri Grazzier muda itu.

"Ariel kau sedang tidak ada misi?" Tanya Black Knight itu.

"Manaho tumben mencari ku, ya gak ada sih, hihi kau ngagetin aku tau gak."jawab Gadis Grazzier muda ini.

"Ariel-ariel, kau gadis populer di kalngan cowok-cowok cora kok lagi galau?"Manaho memperhatikan sahabat nya, lebih tepat nya mengkawatirkan nya.

"Entah lah, aku lg ingin menikmatin alam yang di buat oleh DECEM itu saja." Balas ariel.

"Kalau gak ada kerjaan, mending ngerjain misi ini berdua" ajak Manaho.

"Ya sudah apa misi nya?" Tanya ariel menstujui ajakan Manaho.

"Katanya sih di sini tertulis, cuma ngebershin kuil dari monster-monster sette gak banyak." Jawab Manaho.

"Ya sudah ayo." kata ariel

Federasi Bellato

Ada seorang bellato yang lagi asik tidur di kasur nya yang nyaman di kamar yang ukuran gak gede-gede amat, kira-kira 5x5 yang yahh bisa di bilang berantakan.

Lalu masuk lah seorang gadis bellato di kamar itu.

"WOI LACE LACHRYMOSE ,BANGUN MOLOR AJA!" Gadis Bellato itu dengan teriakan yang bisa di billang kenceng, mirip-mirip AKASHA The Queen of Pain dari fandom sebelah

"Apa sihh Lamia? masih ngantuk nih." kata pemuda yang tidur tadi, yang bernama Lace Lachrymose.

"Kerjaan lu molor aja dasar, dari kecil yang di kejer Flem nangis, sampe sekarang yang udah gede masih aja gak berubah!" amuk lamia, karena sahabat kecil nya menjadi pemalas.

"Err molor itu hobi gue dan juga gue ngantuk, tadi malem begadangan sama Ryuu dan juga sama Ken." Kata si Lace ngomong sambil ngantuk ngantuk.

Lace P.O.V

Gue kenalin dulu dah gue Lace Lachrymose bukan mouse, bangsa bellato rambut coklat agak panjang, bisa di billang gue ganteng dan idola nya cewek-cewek bellato. (najes nyet).

Nih cewek temen gue waktu masih kecil, namanya Lamia Novteen gadis bangsawan keturunan konglomerat, tapi kelakuan belangsat mungkin kalo lamia denger bakal di piting leher gue, well Lamia emang cakep, rambut blonde, mata hijau terang badan berisi gak tepos tepos amat.

Dia temen gue yang paling gue percaya dan yang udah nganggep gue kayak keluarganye, cuz gue sebatang kara coeg, Bonyok gue ninggal pas perang lawan kaleng rongsokan dan juga itu di kepung,kata kakek gue.

Gue nih job nya inflitator, ya u know lah weapon gue,gue nih Ranger gak berbakat dan paling males namanya saat War nyusahin aja buat gue, nyaris mati padahal gue pengan tenang dan makan cemilan di kamar gue.

Lace P.o.v end

"Iya gue mandi dulu, abis itu terserah lu mau ngajakin gue kemana or ngajakin gue buat anak juga gak masalah." setelah ngomong begitu lace terkena Tendangan Maut lamia

"Dasar MESUM Mati aja LO…..!" Lamia pergi ninggalin kamar lace, plus tendangan maut.

"salah gue APA…..!" Lace teriak gaje plus kesakitan di tendang.

Ariel P.O.V

Aku ariel lativeheart jangan tanya padaku kenapa nama ku begitu, aku Grazzier dari bangsa Cora gak mungkin dong dari bangsa Acretia, kata mereka aku berbakat tapi aku merasa gak seperti itu.

Yah aku memiliki force kuat, aku sebenar nya gak suka bertarung hanya untuk melihat orang yang mati dengan sia-sia, kehormatan,kebanggaan? Terlihat seperti omong kosong saja.

Acertia,Bellato,Cora hah semua sama saja! memikirkan keuntungan masing masing itu lah yang ku pikirkan.

Aku pernah memikirkan bagaimana indah nya ketiga bangsa menjadi damai dan hidup berdampingan, mungkin itu hanya mimpi ku saja atau…. ah sudah lah di pikirkan malah membuat kepala ku makin sakit saja.

Aku belum mempernalkan ciri-ciri ku, Yha aku dari bangsa Cora yang sudah pasti aku wanita Cora, rambut silver panjang tergerai, dan dengan poni yang indah, kata mereka mata ku berwarna biru saphire, ya di bagian tubuh ku hanya mata ku saja yang ku suka.

End Ariel P.O.V

Gurun sette Bellato Portal

"Ahhh kampret dah Lamia bikin kepala gue sakit, pagi-pagi buat telinga budeg" kata lace

"Lace memang unik sih, jadi wajar lamia suka gak betah, bukan gak betah sih tapi risih." teman bellato nya memberi semangat ke sahabat nya.

"Ahhh Rina ternyata lebih baik dari lamia yah, gak garang entah lah kenapa tu anak bisa garang banget." Lace garuk garuk kepala nya plus bingung.

"Kau akrab banget sama Lamia yah?" tanya Rina.

"Yah bisa dibilang begitu sih, udah kayak keluarga." Balas Lace sambil melihat ke atas dan berfikir tentang masa lalu nya.

Accertia portal

"Well tempat ini Cuma isi nya gurun pasir misterius, yang peradaban kuno nya masih di teliti" kata AP-17.

"Yah kata mereka juga, begitu bagian peneliti ingin segera memecahkan misteri di gurun Sette." Balas AO-24.

AP-17 P.O.V

Aku warrior dari bangsa acertia, entah kenapa aku bisa jadi besi begini, ketika aku sadar sudah menjadi manusia mekanik,dan walau mekanik tetapi aku masih mempunyai otak organik ku.

Kata mereka aku ini Tipe Accertia yang gagal, sejujur nya aku juga tak terlalu peduli apa kata mereka.

Mungkin karena aku berfikir berbeda dengan mereka, jadi aku di anggap aneh di bangsa ku sendiri, tapi aku punya teman bernama AO-24 dia selalu bersamaku di saat pertama kali di koloni dan memulai dari akadmi militer Accertia itu sendiri, sampai sekarang banyak yang bilang kami Partner Emas aku juga tak begitu mengerti.

Sejujur nya aku lebih senang membaca buku di perpustakan accertia, banyak hal menarik dan diam diam aku sedikit menguasai Bahasa Asing seperti bahasa Bellato dan bahasa Cora, dan juga aku sedang asik tentang planet yang bernama bumi, di jelaskan di sana adalah pelanet kuno yang berawal nya 3 bangsa ini menarik untuk di bahas.

Well aku berjob Punisher AO-24 yang menyaran kan aku sebagai punisher dan awalnya aku destroyer, sebenarnya aku tak ingin jadi job ini tapi banyak yang menyaran kan jadi apa boleh buat, karena mereka bilang aku memiliki mesin yang jauh berbeda dari yang lain,mereka bilang aku memiliki potensi punisher yang bagus sejujurnya menghakimi orang bukan selera ku apa lagi sampai membantai.

END of AP-17 P.O.V

"Hey AO-24 jika kau bertemu dengan Cora atau bellato apa yang kau lakukan?" kata AP-17 sambil mengecek Mana eaternya.

"Entah lah paling ku habisi, itu juga termasuk dari perintah atasan kan." Jawab AO-24 tenang.

"Kau taat sekali pada atasan." AP-17 merasa heran akan sahabatnya ini.

"Lalu jika kau sendiri? kau mau apakan?" kini giliran AO-24 yang bertanya.

"Entah mungkin berkenalan dan ngobrol santai jika mereka mau" jawab AP-17 tanpa pikir panjang.

"Apa kau gila?! mereka mana mengerti bahasa kita" AO-24 kaget dan sedikit marah akan ucapan sahabatnya itu.

"hahaha yah itu hanya suatu keinginan ku saja, berdamai lebih baik kan? dari pada saling membunuh." AP-17 hanya bisa tertawa lepas melihat tingkah sahabat satu-satunya di koloni yang ia percaya.

"Kau seperti para Organik saja, apa jangan-jangan di balik mesin mesin itu masih ada sisa organik di dalamnya?" Tanya AO-24 memandang serius AP-17.

"Mungkin ada seperti.." kata AP-17 berhenti

"Seperti?" AO-24 penasaran

"Otak organik kita?" kata AP-17

"Bodoh tentu saja Otak kita organik dasar payah!" AO-24 terlihat sebal, "Oh ya kenapa kau selalu mengecek pedang mu itu? Apa sepecialnya sih?" tanya AO-24 heran.

"Pedang ini entah waktu aku di bio lab di ether, aku menemukan barang barang menarik lalu aku pungut dan aku minta bantuan si RX-09 buat mencoba buat pedang dari bahan bahan yang ku bawa." jawab AP-17 santai sambil menggosok2 pedang nya agar tajam

"Lalu hasilnya?" AO-24 kembali bertanya.

"Yah seperti kau lhat kami awalnya gak percaya RX-09 berhasil buat pedang unik, katanya sih dia gak pernah buat pedang sebgaus dan sekuat pedang ini dia bilang mungkin saja ini salah satu pedang Relic." AP-17 mengingat apa yang di lakukannya dan RX-09.

"Hah pedang Relic maksud mu pedang Man Ether Soul Ether? Yang kekuatannya setara dengan launcher Relic Cerberus dan Hellberous?"AO-24 masih gak percaya apa yang AP-17 bilang.

"Yah bisa di bilang begitu lalu ku tempa saja dengan ignorant Talic, yahh berhasil sampai tingkat 4 jadi kau bisa lihat Aura yang di pancarkannya." AP-17 menunjukan Aura pedangnya yang keren.

"Well aku jadi mengerti kenapa kau sayang sekali dengan pedang mu itu." AO-24 masih memperhatikan sekitar daerah itu.

Lalu mereka sampai di kuil dan mereka melihat 2 orang Cora yang satu grazzier dan yang satu lagi Black Knight.

"Hey AO-24 sembunyi ada Cora." kata AP-17.

"Heeh? Untuk apa mending kita serang saja." tanya AO-24 bingung.

"Apa kau bodoh kuil ini rapuh, jika sampai hancur selesai sudah misi kita" jawab AP-17.

"Yah kali ini aku turuti apa mau mu." kata AO-24 dengan stealth Cloaknya

Di sisi Lain

"Hei ariel apa kau gak ngeri kalo Cuma berdua begini ke sette? Bukannya banyak Accertia atau bellato ya di daerah sekitar sini" Manaho merasa ngeri karena merasakan hawa-hawa aneh.

"kan ada manaho yang jadi backup ku kenapa harus ngeri? Kau kan Black Knight" kata Ariel sambil melihat dinding kuil

"Bahasa kuno yah, aku ingin mencoba membacanya." Ariel masih memegang dinding-dinding itu dengan tangan halusnya.

"Memangnya kau bisa?" Tanya Manaho serius.

"Entah lah mungkin sedikit"ariel dengan wajah serius

"Kau agak dingin, tapi kenapa banyak yang suka dengan mu yah? Apa karena wajah mu ya ariel ahhh senangnya punya wajah seperti mu." Manaho merasa iri dengan ariel, tapi itu hanya sekedar ucapan pujian.

"Menurut ku manaho manis kok, kau tau si Kai dari guild Enchanters?" Tanya ariel.

"Kalau gak salah dulu satu akademi dengan nya, dia jadi Templar kan sekarang memang kenapa dia?" Kini manaho bertanya sambil memegang dagunya, yang berarti dia berfikir.

"Katanya yang ku dengar sih, dia suka kamu loh" Ariel berbisik ke manaho

Wajah manaho merah padam karena mendengar bisikan ariel.

"Ariel bohong aja ih, mau goda aku aja kan" Manaho jadinya marah-marah gak jelas.

"Hihi kalo gak percaya tanya saja orang nya, biar kau jadi yakin" Kata ariel sambil tertawa anggun.

Di sisi Lain nya lagi

"Ahhhh bete deh kita ngapain sih ke kuil cuma ngebersihin itu dari monster aja kan?" grutu Lace, dia sebenarnya malas melakukan misi.

"Yah memang seperti itu yang di kirim dari atasan." Kata Rina, sambil melihat heranakan tingkah kawannya.

"Dari siapa Maximus Gredd? Atau Maximus Hana aku benci dia entah kenapa dia sangat benci diriku sampai pernah aku jadi samsak tinjunya, padahal dia Holy Chandra tapi gak ada sedikit pun cahaya Holy Chandra di dirinya." Lace kembali mengeluh akan tingkah atasan nya pada diri nya malangnya nasib mu.

"Mungkin dia cemburu sama lu Lace, lu kan banyak cewek-cewek yang deketin kali aja Maximus Hana suka sama elu." Rina godain Lace buat ngilangin bosan.

"Hahh yang bener aja dia suka berondong macam gue, gue nih mau nyipatin dunia Harem." Kata Lace semangat dengan ambisinya.

"Aku mungkin sedikit tau kenapa banyak cewek-cewek yang suka nempel deket lu, karena lu orangnya ke kanak-kanakan dan juga hangat dengan orang lain." Jawab Rina sambil tertawa, sebenarnya rina sendiri mempunyai rasa ke lace.

"Huh kanak-kanak kata mu kalo begini bagai mana?." Tanya lace memegang pipi Rina dan menatapnya dalam.

"Apakah wajah ku yang seperti ini? kelihatan anak-anak?" Ucap Lace dengan serius dan memojokkan Rina.

"Errr mungkin sedikit agak dewasa, kau terlalu dekat Lace" Kata Rina blushing dan mendorong Lace pelan.

"Kalau lu tau gue belum pernah nyium cewek, mau jadi partner pertama gue?" Lace makin deket dan makin berat suara nya.

Rina yang gak kuat hanya tutup mata gak tau apa yang akan terjadi selanjut nya dengan dia

"Hahaha Apa-apan itu lu beneran kepingin ya Rina?" Lace ngelawak dan gak liat keadaan Rina sekarang,

"Ukhhh ni anak. gue tau kenapa Lamia sebel sama elu." Rina mulai agak emosi dan mengepal tanganya erat.

"Heh apaan?" kata Lace dengan cengonya merhatiin Rina yang emosi

"Lu tuh ya nyebeliin….!" Rina mukul wajah Lace dengan powerfull

"Gue makin gak ngerti kenapa cewek-cewek emosinya gak karuan dan kenapa gue kena hajar terus efeknya sial." Grutu Lace sambil nyungsep entah dimana.

"Ahhh ye ye gue minta maaf deh Rina." Lace dengan tampang melas minta maaf atas kelakuannya.

"Ogah maafin elu." Kata rina bete.

"Ehmmm gimana kalo abis ini kita kencan gitu, biar gue traktir dah lo mau makan apa terserah dimana gimana?" Lace membujuk rina cuz Lace orangnya agak melankolis.

"Ehhhh serius? Terus lamia gimana apa gak marah?" kata rina kaget plus shock.

"Lamia? Entah lah memang kenapa dengan dia?" Kata lace dengan tampang polos nya sambil miringin kepalanya

"Errr ya udah deh abis misi ini ya janji?" Kata rina serius.

"Yah kalo lu mau maafin gue." Lace berharap sangat.

"Tenang aja gue maafin kok, asal lu janji sama gue" Jawab rina.

"Yahh terserah lu aja, lu yang jemput apa gue?" Kata lace dengan bloonnya.

"Ya tentu elu lah yang jemput gue, lu kan cowok dasar bloon." Rina kembali sebel karena kelakuan lace,

"Hei…" lace ngamuk gaje

"Lace ada cora." Kata rina siaga dengan Intense Holy Spear

"Gimana mau di serang apa mengamati aja dulu?" Lace nyiapin Intense Black Wing Bow nya.

"Lebih baik kita amatin aja dulu kalo mereka nyerang baru kita serang balik" Bales Rina mgasih ishayarat.

"Heeh gak salah lu jadi komandan Chip war kemaren, lu emang brseker penuh perhitungan." Balas Lace kagum.

Dalam hati rina "udah dong gak usah muji gue lace, gue jadi malu nih".

"Err, ya gitu deh jadi kita amatin aja dulu, tapi firasat gue ada yang lain juga." sambung Rina masih memerhatikan sekitar.

"Maksud mu Accertia? Tapi kan belum pasti" Kata Lace

"Lu gak merasakan aura menekan gak sih?" Tanya Rina, yang merasakan hawa menekan.

"Err, ya emang sih ada aura yang neken banget kayak ada sesuatu yang hebat" Jawab Lace ia merasakan hawa yg gak enak di sekelilingnya.

Lalu Ariel dan Manaho mempergoki Rina dan Lace.

"Bellato huh? aku tak menyangka beremu dengan mereka di sini." Kata Manaho.

Lace P.O.V

"Damnn saat gini malah ketemu Grazzier sama Black Knight" ucap gue dengan tidak elitenya.

"Hey bellato what you want?" Tanya cora itu gue gak ngarti dia ngomong apa.

"Gak mau apa-apa Cuma mau ngecek aja." Jawab gue dengan bahasa gue

"We are not understand what are you saying Bellato." Kata si cora tadi

Ya iya lah lu gak ngarti apa yang gue bilang dasar cora.

"Gimana nih Rin gak ada talk jade gue." gue dengan tampang linglung

Lalu di saat itu munculah Accertia tiba-tiba.

End of Lace P.O.V

AP-17 P.O.V

Ohh sial stealth potion nya udah abis, jadi gue di hadapkan 2 Cora dan 2 Bellato well kalo duel secara bebarengan hasil seri 80% mati sama-sama 80% juga dan kemungkinan menang 30% untuk masing masing pihak.

"Accertia huh? So Accertia want monopoly this tempel too?" Salah satu cora itu cora itu berbicara.

Mungkin gue bisa komunkasi dikit biar gak salah paham berlanjut

"No, we just want to research this tempel and clean this tempel form monsters." Balas ku dengan bahasa Cora.

"Woy kau ngomong apaan aku gak ngarti" tanya AO-24 heran.

"Udah kau diem aja, aku lg komunikasi sama makhluk Decem, gue belajar dikit bahasa Cora." balas ku

"You can speak Cora language? I see Accertian can learn our language, I really surprise it to be honest." kata cora itu

"Yeah, I just little bit learn your language, So we just want to clean this tempel and want to know something Ancient word form this tempel" Balas ku.

Areil P.O.V

"accertia huh? Jadi accertia mau monopoly kuil ini?" kata ku dengan nada serius.

"Tidak kami hanya mengecek kuil ini dan membersihkannya dari monster" kata accertia itu dan aku kaget tak percaya dia bisa bahasa kami.

"Hey ariel dia bisa bahasa kita" Kata Manaho.

"Hey I don't know what you say dude." Kata Accerta yang satu lagi.

"Just shut up man, ya know le me talk with those Decem creture, I little bit learn they language." katanya ngomong dengan temannya.

"Kau bisa bicara bahasa cora? Begitu Bangsa Accertia bisa belajar bahasa kami, aku gak tau itu." aku bertanya pada nya.

"Yah aku hanya bisa sedikit bahasa mu, jadi kami hanya mau membersih kan kuil dan ingin tau sesuatu bahasa kuno dari kuil ini" kata nya.

End of ariel P.O.V

Lace P.O.V

WTF dah gue gak ngarti bahasa mereka ,gue bakal mati dah kali ini udah ah coba tanya aja make bahasa gue siapa tau tu kaleng ngerti bahasa gue.

"Oy Kaleng lu bisa bahasa gue gak kalo bisa jawab" Kata gue dengan songongnya

"Hah lu manggil gue kaleng? Mau gue hajar lu?" Tu Accertia marah gue ledek kaleng.

"Hehh jadi lu bisa bahasa gue lu make talk jade?" tanya gue penasaran.

"Gak gue belajar sedikit." Katanya santai.

"Eh lace kok dia bisa bahasa kita yah aneh, apa dia Accertia jenis baru bahaya kayaknya?" Kata Rina terheran dengan Acreetia yang satu ini.

"Ya udah ntar gue saranin buat kita damai aja dulu sementara sama mereka lu setuju gak?" Tanya gue ke Rina.

"Rasanya itu bagus deh dari pada perang, gue lg gak fit banget." Jawab Rina, yah memang kayaknya dia lg ga enak badan.

Ap-17 P.O.V

"Oy Tin Can you can our language ? if you can answer me" kata si bellato.

Njrit gue di bilang kaleng minta di hajar ni Boncel.

"Hah you call me tin can? you want I broke your Face huh?" jawabku ke dia dengan nada sangar.

"Heeh so you can speak our language, you use talk jade?" tanyanya penasaran dan heran karena aku bisa bahasa mereka.

"No I just little bit learn" balas ku to the point.

"Hey lace how can be they know our language it's weird,what is he? an Accertia new model?" kata bellato yang satu lagi

"okey I will make they peace for a while with us you agree?" tanya nya ke sahabatnya.

"I think its great instead of we war, I not fit at all" Bellato partnernya menstujui apa yang pria tadi sarankan.

Setelah berdamai dengan para Corite dan Bellato, gue rasa pilihan gue memepelajari bahasa asing berguna yah walau terlarang di Empire.

"Cok lu belajar bahasa asing? gak takut kepala lu d penggal di cap pengkhianat" tanya AO-24.

"Lebih baik gue jadi pengkhianat dari pada mati sia-sia" ucapku sambil ngejelajah isi kuil.

"Ahhh this tempel really weak don't destroy it Lace" kata bellato perempuan itu.

"Yeah I know, you think I just can destroy something?" Kata laki-laki bellato

"In my computer calculation, I think you destroy something is 80% accurate" Ucap ku ke si bellato

"Ahhh just shut up." Dia merasa sebel kayak nya.

Lace P.O.V

Ahhh kalo gini mending gue ke eteher dah sama ken or Shuun oh iya gue belum ngenalin tuh kampret dia temen gue satu jurusan beda class di akhir, diajadi sentinel gue jadi inflitrator tu anak memang kampret tapi best friend gue sesame pengguna busur pastinya sedangkan ken dia jadi hidden soldier yg notabene make senjata api.

"Ahh kuil ini rapuh banget jangan di ancurin lace" Rina ngasih tau ke gue biar gak ngerusak.

"Yeah gue tau, lu pikir gue Cuma bisa ngancurin sesuatu?" Dengan tampang bete gue jawab apa yang Rina bilang.

"Di kalkulasi komputer gue, gue pikir lu menghancurkan sesuatu itu 80% akurat." kata si accertia ini

"Aahhh brisik cok" kata gue sebel

Tiba tiba entah di mana kita kita ke tarik sesuatu, kayak lobang hitam di kuil ini mau ngelawan tapi gak bisa gak ngelawan nyawa taruhannya dah kayak di perkosa aja.

"Ohhhh sial kita ke tarik nih Lace gimana neh." kata Rina

"Mending lu cium gue terus kita bisa mati bareng so sweet kan?" becanda gue sambil nancepin panah gue ke lantai kuil walau gak efisien.

"Kenapa gak elu aja yang mati duluan?" kata Rina nimpuk panah gue yang jadi penyangga gue.

"oh shittt… Rinaaaaaaaaaaaaa…..!" Kata gue ke sedot ke lubang itu

Di lain pihak and end of Lace P.o.V

"Ariel….. pegang tanagan ku jangan sampai terlepas.." Kata Manaho dengan bersusah payah

"Heyy Manaho kau bisa selamat lepaskan saja aku lebih memilih kau slamat." Ariel memaksa lepas dari cengkraman tangan manaho.

"Gak jangan Riel plis jangan ariellll…..!" Teriak Manaho histeries

Lalu Ariel masuk lah ke lubang antah beranta itu

"Ku rasa ini ada hubungannya dengan ku jadi lebih baik aku pergi ke sana" Kata Ap-17

"kau jangan gitu bro kalo gak ada kau gue hampa tau gak." Kata Ao-24

"Selamat tinggal bro" kata AP-17 berjalan ke tepat dia di tarik

To Be continue….?

End OF chapter 1

Yahhh gue buat FF ni baru jadi lama juga kalo mau posting Chapter 2 jadi kalo dapet riviw bagus mungkin berlanjut dan juga buat Pak de Mie rebus gue mau mak beberapa charater lu yak :v dan yah dengan styel gue gak apa kan? Hehehe mungkin akan menarik lg kalo kalian riviw dan PM gue buat kedepan nya.

Noted : chap ini sudah saya edit sedemikian rupa agar pembaja menikmati dengan mudah dan beberapa chapter berikutnya banyak yang di ubah dan di perbaharui thanks.

Thanks for reading my first story in this Femdom nyahahhahahaha See yaa…..