Dee : alohaaaa… kembali dengan Dee Kyou disini….. Kali ini Dee bikin penpic baru, kolaborasi dengan LalaNur Aprilia… Applause for Lala-chan, minna-san…. Monggo Lala-chan, sepatah dua patah…..

Lala : Yo semua! Udah itu aja yang mo gue bilang.

Dee : *sweat drop* dan Dee perkenalkan tokoh utama dalam penpic ini, Dino-sama dan Kyouya-chan….

Dino : ano… ini fic tentang apa ya? Bukan fic nista seperti yang sebelum-sebelumnya kan?

18 : gue gak bakal di cabik-cabik kayak fic yang lalu kan?

Dee : tenang aja…. Kali ini kalian kami buat romance kok… Ya kan, Lala-chan?

Lala : Yap! Itu benar (inner: sekalian bikin angst-family. Ohohoho) *smirk gede-gedean*

Dee : Che! Lala-chan buka kartu duluan…. Yasutra lah… Nah, ini script-nya… masuk tekape, gih…. *dorong2 D18*

Lala : Selamat membaca! *KJJ*


Mia Figlia e Dolce

By : Dee Kyou

Story © LalaNur Aprilia

Katekyo Hitman Reborn! Fanfiction

KHR © Amano Akira-sensei

Rating : T

Genre : Romance/Family/Angst

Pair : D18 forever love

Setting : Seven Years Later (18 : 21YO, D : 29YO)

- Chapter 1 : l'incontro -

Sinar matahari pagi memasuki sebuah ruangan berinterior Jepang, menggelitik mata sang penghuni ruangan. Perlahan, mata sang penghuni ruangan terbuka, memperlihatkan bola mata yang berwarna orb onyx. Langsung saja suara familiar cicip burung memasuki telinganya.

"Hibari. Hibari." Cicip burung tersebut. Sang pemilik ruangan, alias Hibari Kyouya, membiasakan matanya sejenak oleh terangnya cahaya mentari. Setelah terbiasa, Hibari mengulurkan tangannya, bermaksud memanggil Hibird, burung kecil kesayangannya.

"Ohayou, Kyouya…. Kau sudah bangun?" sapa seseorang di samping Hibari. Hibari sontak menolah ke sampingnya, mendapati sesosok orang yang sangat dikenalnya sedang dalam posisi tertidur di sisinya. Dan Hibari mendapati bahwa tangan kiri orang itu tengah memeluk tubuhnya, sedangkan tangan kanannya menjadi sandaran bantal bagi kepala Hibari.

Mendapati Hibari tak bereaksi, orang itu tersenyum, atau lebih pantas disebut cengiran, menambah ketampanan wajah tampannya. Perlahan, wajah itu mendekati wajah Hibari. Hibari yang tadinya tertegun, mulai menyadari akan datangnya 'bahaya' dari orang di sampingnya.

JDUAAAAK!

Dengan segera, sebuah tonfa mencium kepala pirang orang itu dengan sangat mesra dan membuat si pirang terjungkal beberapa meter dari Hibari.

"Aduuh... Kyouya jahat sekali..." keluh lelaki berambut pirang itu sambil mengusap kepalanya.

"Keluar-dari-sini-sekarang-juga-herbivore!" ancam Hibari penuh penekanan.

"Baik, baik…. Aku akan segera keluar…. Tapi, sebelum aku keluar, mana ciuman selamat paginya?" pinta orang itu sambil bermaksud memeluk Hibari lagi.

DHUUAAAKKK!

Dan sekali lagi, tonfa sang awan -uhuk-tercinta-uhuk- mendarat di kepala si pirang yang malang.

"Bermimpilah tanpa pernah terbangun lagi, Haneuma!" sahut Hibari ketus pada Dino Cavallone, orang yang sedari tadi dengan beraninya -atau mungkin, dengan nekatnya- mengganggu sang karnivor Namimori, Hibari Kyouya.

"Jahatnyaaaa… Kalau aku tidak terbangun lagi, kau pasti akan menyesal, Kyouya…. Karena kau akan kesepian tanpa aku…" balas Dino.

Well done, Dino. Lihatlah, akibat perkataan Dino, aura hitam penuh nafsu membunuh menguar dari tubuh Hibari. Dan sekarang Hibari menambahi aura hitam itu dengan death glare yang dapat membekukan lahar volcano.

GLUK!

Dino menelan ludah melihat Hibari yang sangat mengerikan. Dari mata Hibari, Dino dapat merasakan kalau Hibari sedang mengatakan 'Pergi-sekarang-juga-atau-kamikorosu!'

"Ba-baik! Baiklah! Aku mengerti! Aku akan keluar…" kata Dino sambil menjauhi kamar sang skylark.

Setelah Dino menghilang dari kamarnya, Hibari menghela napas pelan. Dasar. Pagi-pagi sudah dimulai dengan keributan. Apa ada yang lebih buruk lagi dari ini?

Ohoho. Betapa naifnya Hibari Kyouya. Kalau saja ini adalah penpic author lain, maka Hibari bisa berharap begitu. Namun tidak author sinting satu -atau dua- ini! Ohoho…. #JDUAAAK!# *Dee+Laladilempartonfa*

Uhuk! Baik, baik. Mari kita lanjutkan saja narasi cerita penpic ini daripada buang-buang tenaga dan buang-buang halaman. #readers: *sigh* yang satu adalah author sinting, yang satu lagi author gendeng. Mau jadi apa penpic ini…# #Dee+Lala: *bekep readers*#

-kembalipadacerita-kembalipadacerita-kembalipadace rita-

Sepeninggalan Dino, Hibari beranjak ke kamar mandi. Setelah selesai mandi dan berpakaian, Hibari mulai menikmati sarapan. Dan lagi-lagi sarapan tenang Hibari terganggu oleh ulah sang Don Cavallone yang juga ikut sarapan bersamanya. Seperti yang dapat diduga, akhirnya Hibari menendang Dino keluar dari rumahnya.

Selesai sarapan, Hibari memulai aktivitas hariannya. Pertama, Hibari pergi ke Vongola HQ, kemudian masuk ke dalam ruangannya dan mengerjakan laporan misi yang akan diserahkan pada Don Vongola. Selesai menulis laporan, Hibari pergi ke ruangan sang Don Vongola untuk menyerahkan laporannya, dan membalas singkat sapaan dari Ryohei dan Yamamoto (Hibari hanya melirik ketika disapa oleh mereka) yang kebetulan juga sedang berada di ruangan Tsuna.

Karena keadaan saat ini tenang dan damai, maka Tsuna tidak memberikan misi apa pun pada Hibari. Tsuna hanya mempersilahkan Hibari pergi setelah dia menerima kertas laporan Hibari. Hibari berfikir, kembali ke ruangannya pun percuma, maka memutuskan untuk berpatroli berkeliling markas Vongola HQ. Dan sampailah Hibari ke taman Vongola HQ.

Hibari menikmati sinar matahari dan ketenangan di sekitar taman itu. Dan Hibari memutuskan untuk bersantai dan berjalan-jalan mengelilingi taman itu sendirian. Namun, Hibari merasa bosan berjalan-jalan sendiri. Hibari merasa ada yang kurang. Ketika Hibari tengah asyik berfikir, tiba-tiba terdengar suara tangisan.

"Hiks... Hiks..."

Hibari menghentikan langkahnya. Ia menoleh ke kiri dan ke kanan. Namun tidak ada siapa pun kecuali dirinya. Hibari menajamkan telinganya, mencari sumber suara tangisan tersebut.

"Hiks... Hiks.."

Suara itu semakin jelas dan Hibari menduga suara itu berasal dari arah belakangnya. Dengan segera, Hibari membalikkan tubuhnya. Saat Hibari menoleh ke belakang, dia mendapati seorang anak perempuan berumur sekitar 4-5 tahun berambut hitam tengah berdiri kebingungan sambil mengucek-ngucek matanya.

Hibari terdiam melihat anak perempuan itu. Hibari terdiam bukan karena tangisan anak itu, tapi karena wajah anak itu MIRIP DIRINYA! Hibari mendekati anak itu dan menyesuaikan tinggi tubuhnya dengan anak itu.

"Siapa kau?" Tanya Hibari dingin.

Anak itu terkejut oleh sapaan Hibari. Anak itu menatap Hibari sejenak. Namun, alih-alih menjawab pertanyaan Hibari, tangisan anak itu malah semakin keras.

"Oi, herbivore. Jangan menangis." Dengan susah payah Hibari berusaha membujuk anak itu untuk diam. Namun anak itu tetap menangis.

Hibari menghela nafas panjang. Dan tanpa disangka-sangka, Hibari mengangkat anak itu ke dalam gendongannya. Hibari mengusap-usap punggung anak itu dalam diam, bermaksud menenangkan anak itu. Hibari bertanya-tanya dalam hati, tentang bagaimana anak ini bisa ada disini tanpa orang tuanya?

"Baiklah, herbivore. Siapa dan dimana orang tuamu?" tanya Hibari setelah anak itu tenang dalam pelukannya.

"Mi scusi?" balas anak itu bertanya. Hibari terkejut dengan bahasa yang digunakan anak itu, bahasa Italia.

"Chi e dove i tuoi genitori?" Hibari mengganti pertanyaannya.

"Padre...?"

"Tuo padre o tua madre, lo stesso." Jawab Hibari.

"Nome del Padre...

.

.

.

…. Dino Cavallone."

– To Be Continued –


Dee : yeeeeiiii… Lala-chan… akhirnya selesai chp satu….. gmn perasaannya, Lala-chan?

Lala : Biasa aja, tuh. Udeh, cepet translate-nya! Udah tau gue bahasa Itali masih abal-abal! :3

Dee : iya, iya… ini translate ny…

Translete (from mbah google)

Mi scusi? = Excuse me?

Chi e dove i tuoi genitori? = siapa dan dimana orang tuamu?

Padre = Ayah

Tuo padre o tua madre, lo stesso = ayah atau ibu, sama saja

Nome del padre = nama ayah

Dee + Lala : Review kudasai, minna-san…..