Title : Child of Gilgamesh
Crossover : Naruto X Highschool DxD
Disclaimer : Naruto dan DxD bukan punya saya
Warning : OC, OOC, topo, bahasa tidak baku, dll
Rate : M (jaga – jaga)
Chapter 1 : My Name is Naruto.
Vatikan, 5 tahun yang lalu.
Seorang anak berambut pirang berjalan ke luar dari sebuah gereja. Dia mengenakan kalung Salib dan membawa beberapa barang.
" Nii-san, mengapa kau meninggalkan kami? "
" Nii-san, mengapa kau pergi! Mengapa kau mengkhianati gereja! Mengapa kau meninggalkan Tuhan? "
" Naruto-senpai! Mengapa kau pergi! Padahal kau selalu mengatakan kalau aku tidak boleh meninggalkan Tuhan. Lalu mengapa kau meninggalkan Tuhan! Jawab aku Naruto-senpai! "
Namun, anak itu tetap berjalan. Dan di depannya seorang pria dengan beberapa suster menghadangnya.
" Serahkan kalung salibmu. Kau sudah meninggalkan Tuhan. Kau tidak membutuhkannya lagi. "
" Sekalipun aku mati, aku tidak akan meninggalkan imanku kepada Tuhan. Tuhan tidaklah jahat, tapi kalian yang jahat. "
Setelah sekian lama, si anak berbicara.
" Beraninya kau berbicara seperti itu! Kau pergi dari gereja Vatikan! Itu berarti kau meninggalkan Tuhan! "
" Tidak. Tuhan tidak hanya berada di Vatikan. Dia Maha hadir. Aku bisa menemui-Nya kapan pun. "
" Kurang ajar! "
CRASH
Sebelum si pria menusuk Naruto dengan pisau yang ia bawa, si anak menggores pipi si pria hingga mengeluarkan sedikit darah.
" Aku tidak akan pernah menginjakkan kakiku di tempat ini lagi. "
Dan setelah itu, si anak pergi. Meninggalkan si pria, para biarawati, dan beberapa anak.
Saat ini, Kuoh Academy.
Kuoh Academy. Sebuah sekolah yang dulunya dikhususkan untuk para wanita. Namun, sekolah ini menjadi sekolah campuran. Rasio antara antara laki – laki dengan perempuan adalah 3 : 8. Di sekolah ini banyak sekali idola sekolah. Sebagai contoh para 'Onee-sama' yaitu Rias Gremory, Sona Sitri, Himejima Akeno, dan Shinra Tsubaki. Di sisi para cowok, ada 'Princes of Kuoh', yaitu Yuuto Kiba dan Namikaze Naruto.
Namun, ada sebuah rahasia yang berada di sekolah ini. Sekolah ini menjadi markas dua iblis dari dua keluarga iblis, yaitu Rias Gremory dan Sona Sitri. Mereka berdua adalah iblis tulen. Bersama – sama, mereka 'menguasai' Kuoh Academy.
Saat ini, Naruto sedang duduk di bawah sebuah pohon. Dia memegang sebuah kalung salib. Dia memandangnya dan akhirnya memakai kalung salib itu.
" Sudah kubilang kalau aku tidak akan membuang imanku. "
Kemudian ia melihat tiga orang pemuda. Mereka bertiga adalah murid yang dikenal sebagai Perverted Trio. Mereka terdiri dari Hyodou Issei, Matsuda, dan Motohama.
" Sepertinya akan ada hal yang seru. " Gumam Naruto lalu pergi mengikuti mereka
Seperti yang mereka duga, Trio Mesum itu sedang mengintip para anggota Klub Kendo yang sedang berganti baju.
" Hey, geser sedikit. "
" Diamlah, nanti mereka tahu. "
" Ya, kau diam saja, Issei. "
" Sialan. "
Ketiga orang bejat itu tidak menyadari kalau Naruto berada di belakang mereka. Dia sedang bersandar di sebuah pohon
" HEY, ISSEI, KAU MENGINTIP MEREKA LAGI, YA! KAU BENAR- BENAR BERANI! "
Sontak ketiga orang bejat itu dan para anggota klub Kendo terkejut saat Naruto berteriak.
" Issei! Mereka mengintip lagi! "
" Sial! "
" Naruto, mengapa kau melakukan itu? " Tanya Matsuda
" Aku suka melihat kalian dipukuli. " Ucap Naruto sambil memberikan senyuman kepada mereka.
" Jangan ucapkan itu sambil tersenyum, bodoh! " Balas Issei
" Itu mereka! " Ucap salah satu dari mereka.
Dan dimulailah, permainan 'kucing dan tikus' di mana Issei dkk menjadi tikus, sementara para anggota Klub Kendo menjadi kucing.
" Sekali lagi terima kasih, Naruto-kun. " Ucap seseorang berambut cokelat.
" Ya, terima kasih, Naruto-kun. " Ucap si rambut pink
Ternyata, ini bukan pertama kalinya Naruto membantu para Klub Kendo melindungi tubuh indah mereka dari trio bejat itu.
" Tidak masalah, Murayama-san, Katase-san. Jujur saja, aku pernah kepikiran untuk melakukannya bersama mereka. "
Ucapan Naruto membuat mereka berdua ketakutan.
" Hanya bercanda, aku tidak akan melakukan itu kepada orang lain. Mungkin aku akan meminta pacarku untuk telanjang di depanku. Kalau aku punya... "
Dan setelah mengucapkan itu, Naruto pergi ke kelas.
Bangunan tua sekolah
Saat ini, kedua iblis penguasa Kuoh, Rias dan Sona sedang duduk dan menikmati teh buatan Akeno.
" Terima kasih, Akeno. " Ucap Rias
" Tidak masalah. " Balas Akeno
" Sona, kau memiliki kandidat budak baru? " Tanya Rias
" Ya. Aku baru saja mendapatkan Saji. Mungkin aku ingin Namikaze Naruto bergabung dengan Peerage-ku. " Jawab Sona
" Namikaze Naruto, ya. Dia selalu menggunakan kalung salib. Mungkin dia bagian dari exorcist. "
" Mungkin tidak. Walau begitu, dia tetap menjadi Knight yang kuat. "
" Kalau kau gagal, aku akan mengambilnya. "
" Bukankah kau sudah mengincar Hyodou Issei, Rias! "
" Maaf. Tapi, kau sendiri sudah tahu impianku, kan? "
" Ya. Itu karena... kau adalah rivalku... "
.
Di sisi Naruto.
Saat ini, Naruto sedang berdiam dan bersandar di salah satu sisi bangunan.
" Sudah kuduga kalau mereka mengincarku. Baiklah, biar kulihat bagaimana mereka nanti... "
Di jam pelajaran saat ini, jam pelajaran sedang kosong. Terlihat Issei, Matsuda, dan Motohama sedang melabrak Naruto.
" Jangan pernah lakukan itu lagi! " Ucap Matsuda dengan wajah kesal
" Kalian tampak tampan dengan wajah seperti itu. " Ucap Naruto kalem
" Sialan kau, Naruto! " Ucap ketiganya. Terlihat ketiganya babak belur karena dihajar oleh anggota klub kendo
" Maaf, maaf. Sebagai gantinya, aku akan meramal kalian. " Ucap Naruto sambil mengambil kartu yang tarot dari tasnya.
" Baiklah. Aku dulu. " Ucap Matsuda
Naruto mulai mengocok kartunya. Dia menaruh kartunya di meja.
" Ambil tiga kartu. "
Matsuda langsung mengambilnya. Naruto membukanya.
" The Fool, The Death, dan The Devil. Semuanya terbalik. Sudah dipastikan. Kesialan akan menimpamu. " Ucap Naruto sambil tersenyum
" Sial. "
" Itu berarti nasibmu jelek. " Ucap Naruto
" Giliranku. " Ucap Motohama
Naruto kembali mengocok kartu dan membiarkan Motohama mengambil tiga kartu. Dan hasilnya sama dengan Matsuda
" Hey, Naruto! Apa kau licik? " Tanya Motohama emosi
" Itu berarti nasib kalian sangat buruk. " Balas Naruto
" Sekarang giliranku. Aku pasti akan mendapatkan keberuntungan. " Ucap Issei
Naruto mulai mengocok kartu dan membiarkan Issei mengambil tiga kartu. Naruto membuka kartu pertama. The Lovers menghadap ke atas.
" Issei, sepertinya kau beruntung. Lovers ke atas. Ada kemungkinan kau mendapatkan hubungan yang indah. " Ucap Naruto sambil tersenyum
" Sial! Mengapa bajingan ini mendapatkan keberuntungan. "
" Ya, mengapa kami tidak! "
" Kita lihat dua sisanya. Jika ada yang terbalik, dia akan mendapatkan kesialan. "
" Semoga saja ada yang terbalik. "
" Amin. "
" Jangan berdoa yang aneh – aneh, sialan! "
Naruto membalik kartu kedua. The Magician menghadap ke atas.
" Magician. Ada kemungkinan orang itu adalah orang yang menarik. Tapi karena kartunya menghadap ke atas, bisa dipastikan dia perempuan. "
" Sial. "
Dan saat Naruto akan membuka kartu ketiga, seorang guru datang. Dengan cepat ia memasukkannya semua kartunya ke dalam tas.
" Sial. Sedikit lagi. "
" Yang penting, aku akan punya pacar. "
Naruto sempat melihat kartu ketiga.
" Death terbalik, ya. Sepertinya akan ada sesuatu yang seru. "
Malam harinya
Naruto berjalan ke sebuah danau. Ia melihat seorang pria berambut hitam dengan jambul kuning di depannya. Naruto segera berjalan ke arah pria itu dan duduk di sebelah pria itu.
" Apa yang dilakukan 'raja' di sini? " Tanya si pria
" Aku bukanlah raja, Azazel. " Balas Naruto kepada pria itu yang bernama Azazel itu yang merupakan Gubernur Malaikat Jatuh.
" Kalau begitu, apa yang dilakukan exorcist di sini? "
" Aku sudah keluar dari Vatikan. "
" Apa itu berarti kau murtad? "
" Aku hanya keluar dari Vatikan. Aku tidak akan membuang imanku begitu saja. "
" Begitu, ya. Karena itu kau masih menggunakan kalung salibmu. "
" Ya, begitulah. "
Lalu, muncul seorang pemuda berambut perak dengan sayap mekanik berwarna biru.
" Jadi kau ada di sini, ya? " Tanya retoris si perak.
" Vali, ya. Apa maumu? Mau bertarung? " Tanya balik Naruto
" Ya. " Balas si perak alias Vali.
" Baiklah. Kalau kau tercebur ke danau, kau kalah. " Balas Naruto
Dengan kecepatan tinggi, Vali melesat ke arah Naruto. Namun dengan gerakan simpel, Naruto mengambil sebuah gada dan memukul Vali hingga Vali tercebur ke danau dan membuat ikan yang akan memakan umpan Azazel kabur.
" SIALAN, NARUTO! BISA – BISANYA KAU MELAKUKAN HAL ITU KEPADAKU! " Teriak Azazel emosi
" Maaf. Aku tidak melihatnya dengan Sha Naqba Imuru. " Balas Naruto
" Kau sengaja melakukan itu, kan? "
" Entahlah. Aku juga ingin tahu apakah itu benar. " Ucap Naruto lalu pergi dari tempat itu.
Keesokan harinya
Naruto sedang berjalan ke arah sekolah. Namun, dua manusia muncul di belakang mereka.
" Naruto! Beri tahu kami! Apa kartu terakhir yang kemarin! "
Dan dua manusia itu adalah Matsuda dan Motohama.
" Kalian masih penasaran dengan itu, ya... " Gumam Naruto
" Tentu saja! Bagaimana mungkin kami bisa tidur tenang sebelum mengetahui apakah bajingan itu beruntung atau tidak. "
" Kartu terakhir adalah... "
" Yo. "
Sebelum Naruto mengatakan apa kartu ketiga dari ramalan Issei, Issei datang dengan seorang perempuan cantik di sebelahnya.
" A-Apa!? "
" Me-Mengapa!? "
" Perempuan... dari sekolah mana itu? " Gumam Naruto
" Perkenalkan, ini Amano Yuuma-chan. Mereka temanku, Naruto, Matsuda, dan Motohama. "
Kemudian Issei berjalan mendekati Naruto dan dua gumpalan nafsu yang ada di dekatnya.
" Dia itu... pa-car-ku... "
" Kau tidak perlu mengejanya, Issei. " Ucap Naruto sweatdrop yang melihat Issei pamer kepada mereka.
" Naruto, terima kasih. Ramalanmu benar. "
" Itu hanya ramalan. Kemungkinan untuk benar – benar terjadi hanyalah satu persen. Kau benar – benar beruntung. " Ucap Naruto kepada Issei.
" Kalian dengar itu... "
" SIALAN! BERANINYA KAU MENGHINA KAMI! "
" Amano-san, apa kau mau menjabat tanganku? " Tanya Naruto dengan nada ramah.
" Ha'i. "
Naruto berjabat tangan dengan Yuuma namun Yuuma langsung menarik tangannya dengan cepat.
" Maaf. Apa aku terlalu keras meremas tanganmu? " Tanya Naruto
" Hoy, Naruto. Kau apakan pacarku? " Tanya Issei marah
" Maaf. Aku hanya iri. Semoga kalian langgeng. " Ucap Naruto lalu melanjutkan perjalanannya ke sekolah
.
.
Sore harinya.
Naruto berjalan di sebuah jembatan penyebrangan. Dia melihat pacar dari Issei, Amano Yuuma
" Jadi kau di sini, ya, Amano Yuuma-san. " Ucap Naruto
Yuuma yang terkejut langsung ke arah Naruto. Dia juga memasang kuda – kuda.
" Tidak perlu waspada seperti itu. Aku hanya ingin bicara. "
" Siapa kau sebenarnya? Mengapa kau bisa menggunakan sihir suci? "
" Aku hanya kepo denganmu saja. Jika kau iblis, kau akan langsung terluka. Jika kau malaikat, kau akan baik – baik saja. Dan jika kau malaikat jatuh... "
" Jadi kau sudah tahu identitasku, ya. "
" Tenanglah. Seperti yang telah kukatakan, aku hanya ingin bicara. Aku sudah melihat semuanya dengan Sha Naqba Imuru. Apa mungkin kau ingin bertarung? Kau bisa mengundang dua penguasa kota ini kemari. Terlebih lagi, bosmu mungkin juga akan ke sini. "
" Baiklah. Aku akan mundur. "
" Tidak perlu. Lakukan saja apa yang kau inginkan. Yang berwenang menghukum kalian bukanlah aku, melainkan dua iblis itu. "
Dan setelah itu, Naruto pergi dari sana.
" Aku tahu kau mendapatkan Death terbalik. Tapi aku tidak tahu kalau kau benar – benar 'Death', secara harfiah. "
Dua hari kemudian
Hari ini Issei mendapatkan mimpi yang buruk. Dia bermimpi mati di tangan pacarnya. Dan saat dia menanyakan tentang pacarnya, kedua temannya berkata kalau mereka tidak mengenalnya. Jawaban terakhir adalah Naruto.
" Yo, Naruto... "
" Issei, ada apa? "
" Apa kau tahu Amano Yuuma? "
" Aku tahu. Dia mantanmu, kan? "
" Hah!? Mantan? "
" Bukan aku yang berwenang mengatakan itu, tapi kau sudah menjadi bagian dari penguasa kota ini. Mereka akan memberi tahu. "
.
.
Malam harinya.
Issei kembali mengalami mimpi yang buruk. Dia bertemu seorang pria dengan sayap gagak.
" Kau tidak bisa membuat lingkaran sihir. Itu berarti kau tersesat. "
Pria itu menciptakan sebuah tombak cahaya dan menembakkannya ke arah Issei. Namun...
TRANG
Sebuah pedang berwarna emas muncul dan menghancurkan tombak cahaya itu.
" Siapa itu? "
Lalu muncul seorang remaja dengan dengan rambut pirang dan baju kausal berdiri di depan Issei.
" Namaku tidak penting. Kau harus pergi, ossan. Kau bisa memancing kedua penguasa kota ini kemari. Ditambah lagi, jika mereka tahu kalau aku membantu mereka. Mereka akan langsung mengintrogasiku. "
" Tidak semudah itu. Light Spear! "
Belasan tombak cahaya muncul dan langsung melesat ke arah Naruto. Namun, dari bawah, muncul semacam riak air dan memunculkan sebuah perisai yang langsung melindungi Naruto dari semua serangan pria itu.
" Apa!? Siapa kau? "
" Namaku? Aku dikenal sebagai... "
Ucapan Naruto tersensor oleh hembusan angin yang cukup kencang.
" Kau adalah exorcist yang terkenal itu! Aku tidak menyangka kalau kau ada di sini. Apa kau ingin aku membunuhmu? "
" Memangnya kau bisa melakukan itu? " Tanya Naruto sambil mengeluarkan sebuah tombak dari salah satu riak di sebelahnya.
Namun, muncul sebuah lingkaran sihir berwarna merah. Dari lingkaran sihir itu, muncul tiga gadis cantik.
" Begitu, ya. Iblis dari Keluarga Gremory. " Ucap si malaikat jatuh.
" Sial. Mereka datang terlalu cepat. " Ucap Naruto
" Namaku Rias Gremory. Bagaimana kabarmu, Malaikat Jatuh? " Tanya si iblis merah alias Rias Gremory
" Oh, wow. Siapa kira tempat ini adalah wilayah dari Keluarga Gremory? Apa bocah itu bagian dari keluargamu? "
" Jangan berbohong, ossan. " Balas Naruto sweatdrop yang melihat malaikat jatuh di depannya pura – pura lupa kalau wilayah itu milik Gremory.
" Aku tidak akan memaafkanmu kalau kau melukainya. "
" Baiklah, paman tua ini undur diri dulu. Sampai jumpa lagi, bocah. "
Dan dengan itu, si malaikat jatuh mulai pergi. Naruto juga memasukkan tombak merahnya ke dalam salah satu riak. Naruto langsung berjalan pergi sambil pura – pura tidak melihat apapun.
" Tunggu, Namikaze Naruto. "
Naruto yang sudah berjalan langsung berhenti karena panggilan dari kakak kelasnya.
" Y-Y-Yo, Gremory-senpai. Selamat malam. Apa yang kau lakukan di sini? " Ucap Naruto kikuk
" Itulah pertanyaan kami. Dan siapa kau sebenarnya? "
" Aku? Aku hanya murid biasa. Aku ke sini untuk menolong temanku. "
" Ara~ Ara~ Jangan berbohong, Naruto-kun. " Ucap si rambut raven.
" Kalau begitu, mengapa kau membiarkan Issei keluyuran sendiri. "
" Sepertinya kau tahu terlalu banyak, siapa kau sebenarnya? "
Naruto mengeluarkan sebuah jarum dan dengan cepat menembakkannya ke Issei dan membuatnya pingsan.
" Tenanglah. Itu hanya obat bius. "
" Siapa kau sebenarnya? "
" Kau sudah menanyakan itu tiga kali, Senpai. Itu sangat mengganggu. " Ucap Naruto dengan nada dingin. Berbeda dengan sebelumnya. " Namaku Namikaze Naruto. Aku hanyalah murid biasa. Kemampuanku bukanlah Sacred Gear. Itu hanyalah harta peninggalan leluhurku. "
" Lalu, apa tujuanmu datang ke sini? " Tanya Rias
" Tempat ini akan menjadi pusat dari Three Faction. Aku datang untuk melindungi keseimbangan yang ada di kota ini. "
" Keseimbangan? Apa maksudmu? Sudah ada aku di sini. "
" Sudah cukup? Kau pikir berapa banyak iblis liar yang kalian kalahkan? Baik kau maupun Kaicho, kalian hanya membasmi secuil dari iblis liar. Ditambah lagi kalian juga penguasa kota ini. Mengapa kalian tidak sebecus ini. Apa kau tahu berapa banyak dari mereka yang mati karena iblis liar itu? Dan kalian hanya mengubah ingatan keluarga mereka. Apa kau tahu perasaan mereka jika kau tahu yang sebenarnya? JAWAB AKU, RIAS-SENPAI! "
" Jadi, selama ini, kau yang sudah membasmi iblis liar yang kami tidak ketahui... "
" Tidak ada pilihan lain. Aku harus menghukum kalian atas ketidakbecusan kalian. "
Sebuah pedang berwarna emas muncul dan dengan cepat Naruto melesat ke arah Rias. Namun, seorang pria berambut pirang menahan serangannya.
" Yuuto Kiba. Jadi teringat masa lalu saat kita berlatih. "
" Sudah kuduga kau adalah orang yang berbahaya. "
" Baiklah, aku juga akan serius, Isaiah-kun. "
Sontak Rias dan Kiba terkejut dengan ucapan Naruto.
" Dari mana kau tahu nama itu? "
" Kau akan tahu nanti. Aku akan melawanmu dengan ini. "
Sebuah pedang perak muncul di tangannya. Mereka semua bisa merasakan sensasi aneh saat melihat pedang itu.
" Pedang suci!? Dia mempunyai pedang suci. "
Naruto menancapkan pedang itu dan sontak langit menjadi cerah seperti siang hari.
" Apa itu tadi? Apa dia mengendalikan waktu? " Tanya si rambut raven.
" Tidak, senpai. Ini hanya ilusi. " Ucap si rambut putih.
" Jadi kau menyadarinya, ya? Walau ini hanya ilusi, tapi ini sudah cukup untuk mengaktifkannya. "
Terlihat pedang Naruto mulai terbakar.
" Akeno, buat sihir perlindungan! Kiba, mundur! " Ucap Kiba.
" EXCALIBUR GALANTINE! "
Sebuah tebasan api muncul yang melesat ke arah mereka.
TIK
Dengan sekejap mata, mereka kembali ke keadaan sebelum Naruto menyerang mereka. Langit kembali malam dan api yang menyerang mereka hilang.
" Kalian terjebak oleh trik sesimpel ini. Apakah Fraksi Iblis tidak punya iblis muda yang lebih kompeten. " Ucap Naruto mengejek Rias
" HAH!? BERANINYA KAU MENGATAKAN ITU KEPADAKU! "
" Jika Kaichou ada di posisimu, mungkin dia akan mengajakku berdiskusi. Sedangkan kau hanya menerima kritik dan hinaanku, lalu menjadikan dirimu sebagai korban. Tidak ada usaha bagimu untuk berdiskusi denganku. "
" Tch... "
" Aku tunggu besok di sekolah. Jika ingin berbicara denganku, ajak saja Kaichou. "
Dan setelah itu, Naruto pergi.
" Bagaimana ini, Buchou? " Tanya Akeno
" Kita akan membicarakan ini dengan Sona. Aku akan pergi mengurus Ise. "
Dan setelah itu, mereka membubarkan diri.
Keesokan harinya
Naruto berjalan di kelasnya dan bersiap untuk pulang. Dia melihat Issei dipanggil oleh Kiba.
" Tunggu, apa kau yang bernama Namikaze Naruto? " Tanya seorang perempuan berambut putih
" Siapa kau? " Tanya balik Naruto
" Saya bagian dari OSIS. Kaichou sudah menunggumu. " Ucap si rambut putih.
" Baiklah. Silahkan pimpin jalannya. "
Kemudian Naruto pergi mengikuti si rambut putih.
.
Ruang OSIS.
Di ruang OSIS, dia melihat sang ketua OSIS, Shitori Souna, yang bisa kita panggil Sona Sitri duduk di kursi ketua OSIS.
" Kaichou, Namikaze Naruto sudah datang. " Ucap si rambut putih
" Terima kasih, Momo. Silahkan duduk, Namikaze-kun. " Ucap Sona.
Naruto langsung duduk di sebuah sofa.
" Jadi, apa yang akan kita bicarakan? Atau kita akan menunggu Gremory-senpai? " Tanya Naruto
" Ya, kita akan menunggu Rias terlebih dahulu. "
Setelah beberapa menit, Rias dan Akeno datang ke ruang OSIS.
" Maaf sudah membuatmu menunggu, Sona, Namikaze-kun. "
" Tidak masalah, Rias-senpai. Aku hanya kagum dengan interior sekolah ini. " Ucap Naruto sambil membaca sebuah buku.
" Maaf menyela, Namikaze-kun. Bukankah yang kau baca itu adalah majalah porno? " Tanya Akeno. Ternyata Naruto membaca sebuah majalah dengan cover perempuan telanjang.
" Ya. Sebagai lelaki normal, aku juga butuh asupan 'nutrisi'. Tenang saja, aku masih berdoa, jadi aku baik – baik saja. "
Sona dengan cepat mengambilnya.
" TUNGGU, KAICHOU! AKU HARUS MENGEMBALIKANNYA KE PRIA TUA ITU! AKU BARU SAMPAI DI GAYA DOGGY STYLE! "
" Aku akan menyita benda ini. Sebaiknya kau tidak membawanya ke sekolah. "
" Mengapa hanya aku? Issei membawa lebih banyak daripada aku. "
" Bisa kita mulai pembicaraannya? " Tanya Rias
" Ya. " Ucap Naruto
Tsubaki Shinra, sang wakil ketua OSIS datang dan menaruh tiga cangkir teh di meja. Rias dan Sona juga duduk di sofa yang berada di depan Naruto.
" Apa yang ingin kau bicarakan? " Tanya Naruto sambil menyeruput teh buatan Tsubaki
" Pertama – tama, siapa dirimu yang sebenarnya, Namikaze-kun? " Tanya Sona
" Kalian sudah tahu namaku, kan? Namaku Namikaze Naruto. "
" Lalu, kau bekerja untuk fraksi mana? "
" Aku bekerja secara independen. Aku melindungi warga ini dari balik layar. Aku membasmi para iblis liar yang tidak kalian basmi. Itu benar – benar menyebalkan dan melelahkan. Bisakah kalian lebih kompeten? "
" Be- "
" Rias! Biar aku saja. " Ucap Sona menenangkan Rias yang sudah emosi jiwa. " Maafkan kami tentang itu, apa kau benar – benar independen? "
" Ya. Tapi aku juga mempekerjakan diri ke beberapa fraksi sebagai orang bayaran. Jujur saja, aku sedang mendapatkan tugas dari seseorang untuk mengawasi pergerakan malaikat jatuh di kota ini. Jujur saja itu sangat menyebalkan dan melelahkan. Bisakah kalian lebih kompeten untuk menjaga kota ini? Apakah fraksi iblis tidak punya iblis lain yang lebih kompeten?
" Sudah cukup! Beraninya kau merendahkan fraksi iblis! "
" Aku tidak merendahkan fraksi iblis, aku hanya merendahkan ketidakbecusan kalian. Kalian benar – benar tidak becus dalam melindungi tempat ini. Apa kalian terlalu sibuk masturbasi di kamar kalian? "
" Beraninya kau mengatakan itu! " Ucap Rias yang semakin emosi
" Lihat, kau mudah sekali terprovokasi, Gremory-senpai. Lihat Kaichou, dia tidak se-'barbar' dirimu. "
" Maafkan temanku, Namikaze-kun. " Ucap Sona.
" Tidak masalah. Hanya saja kalian itu terlalu menyebalkan. Bisak- "
" Tolong jangan ulangi kalimat itu, Namikaze-kun. Sudah dua kali kau mengatakannya. " Ucap Tsubaki
" Kau jeli sekali, Fuku-Kaichou. "
" Kembali ke topik. Apakah kau mau bergabung dengan kami? " Tanya Sona
" Bergabung dengan kalian? Ada tiga alasan aku bisa menolak tawaranku. Pertama, aku tidak akan mendapatkan keuntungan jika aku bergabung dengan kalian. "
" Kau bisa mendapatkan apa yang kau mau. " Ucap Rias
" Aku sudah punya banyak emas di dalam penyimpanan hartaku dari leluhurku. Kedua, tawaran kalian terlalu buruk. Tawaran dari Fraksi Malaikat Jatuh lebih bagus dari itu. Mereka menawarkan perlindungan, kekuatan, wanita, dan juga... sesuatu yang selama ini kucari. Dan ketiga, aku tidak akan menukar imanku begitu saja. "
" Begitu, ya. Aku tidak bisa memaksamu. Tapi, jika ada sesuatu, kau harus membantu kami. " Ucap Rias
" Jika kalian mau membayarku, akan kulakukan. Aku adalah prajurit bayaran. "
" Lalu... "
" Giliranku untuk bicara. Aku akan membicarakan ketidakkompetenan kalian. Mengapa fraksi iblis mengirim kalian? Aku yakin lebih banyak iblis seusia kalian yang lebih kompeten daripada kalian. "
" Ap- "
" Rias. Biar aku saja. Itu karena Kuoh adalah milik Keluarga Gremory dan Sitri. Kami adalah heiress dari keluarga itu. "
" Milik kalian? Jangan bercanda. Kuoh bukan milik kalian. "
" Ya, Kuoh bukan milik kami. Kami hanya meminjamnya dari Fraksi Shinto. "
" Bukan itu yang kumaksud. Kalian seharusnya berada di tempat yang sudah menjadi wilayah kalian. "
" Apa maksudmu? " Tanya Rias
" Three Faction sudah memiliki wilayahnya masing – masing. Malaikat memilki surga, Malaikat Jatuh memiliki Grigory, dan kalian memiliki Underworld. Biarkan hidup manusia dengan tenang. "
" Itu karena kami harus memburu iblis liar yang kabur ke dunia manusia. "
" Benarkah? Aku yakin tidak. Apa kalian punya bukti kalau kalian benar – benar penguasa kota ini? Tidak, kan? "
" Mengapa kau bertindak seakan – akan kau adalah pemilik Kuoh. "
" Apakah kau tahu tentang sejarah? Aku yakin Kaichou akan lebih mengerti. Apa kau tahu raja yang memiliki wilayah terluas di dunia? "
" Raja? "
" Jawabannya adalah Gilgamesh dari Uruk. Kalian para makhluk supranatural hanya meminjam wilayahnya. "
" Lalu, apa kau memiliki hubungan dengan Gilgamesh? " Tanya Sona.
Naruto mengeluarkan sebuah tablet tanah liat di atas meja.
" Aku yakin kalian tidak bisa membacanya, tapi aku yakin kalian mengenali logo dan nama yang ditulis dengan huruf latin itu. "
" Mustahil... "
" Ini... "
" Onii-sama/Onee-sama!? "
" Hah? Lucifer-sama dan Leviathan-sama? " Dengan cepat mereka semua melihat tablet tanah liat itu.
" Itu adalah perjanjian kalau kalian meminjam wilayah ini kepada Gilgamesh. Karena itu aku tidak mengusir kalian. "
" Apa kau keturunan dari Gilgamesh, Namikaze-kun? " Tanya Sona
" Ya. Aku adalah Naruto dari keluarga Namikaze. Aku adalah keturunan dari Raja segala Raja, Gilgamesh. Salam kenal, iblis dari dunia bawah. "
.
.
.
TBC
Yo
Ketemu lagi dengan saya
.
Kali ini saya membuat FF baru dengan judul Child of Gilgamesh. Di sini Naruto berperan sebagai keturunan Gilgamesh.
Kalau kalian akan bilang kalau saya memplagiat King's Incarnation, anda lebih baik baca dengan seksama. Di FF ini, Naruto merupakan mantan exorcist yang keluar dari gereja Vatican. Dia juga tidak memiliki sosok yang perlu dilindungi
Lalu, untuk nama Isaiah, itu adalah nama asli dari Yuuto Kiba. Ini sudah dikonfirmasi di Fandom.
Lalu, di sini Naruto memiliki dua kemampuan utama, Sha Naqba Imuru dan Gate of Babylon. Naruto akan memiliki senjata - senjata yang menjadi Noble Phantasm di Fate series. Salah satu contohnya adalah Excalibur Galantine milik Sir Gawain.
.
Baiklah
Sekian dulu chapter 1
Sampai jumpa di chapter depan
Bee - bye
