Title : Child of Gilgamesh
Crossover : Naruto X Highschool DxD X etc
Disclaimer : Naruto dan HS DxD bukan punya saya
Rate : M (jaga – jaga)
Chapter 6 : Reunion
Lima tahun yang lalu.
Tampak dua orang berada di sebuah bangunan kosong. Tampak di sekeliling mereka beberapa mayat yang hancur karena senjata tajam. Tampak salah satu dari dua pemuda itu merenung.
" Ada apa, Naruto? " Tanya salah satu dari mereka.
" Victor, apakah yang kita lakukan sesuai dengan kehendak Tuhan? " Tanya Naruto
" Entahlah. Tapi aku yakin, ada yang salah. Tuhan melarang kita untuk saling membunuh, tapi gereja menyuruh kita membunuh mereka. "
" Mungkin aku salah dengar, tapi, aku pernah dengan kalau Tuhan sudah mati. "
" Tuhan... mati? Siapa yang mengatakan itu? "
" Para petinggi gereja. "
" Begitu, ya. Kalau begitu, ayo kita pancing mereka. "
.
Kemudian, tampak Naruto berjalan menuju ruangan para petinggi gereja.
" Ada apa kau datang ke mari, Exorcist of Hope? " Tanya salah satu petinggi
" Apa kau sudah menyelesaikan tugasmu untuk membasmi musuh Tuhan? " Tanya petinggi lainnya.
" Ya. Aku dan Victor sudah menyelesaikannya. Tapi, ada yang ingin kutanyakan. "
" Apa itu? "
" Mengapa kami harus membunuh mereka? Mengapa kita tidak bisa memberikan kesempatan kedua pada mereka? " Tanya Naruto
" Itu karena mereka tidak bisa diselamatkan lagi. "
" Mengapa? "
" Mereka sudah disesatkan oleh para iblis sialan itu. Karena itulah kita harus menghabisi mereka. Tidak ada ampunan bagi mereka yang bersekutu dengan iblis! "
" Bukankah seharusnya yang kita habisi itu para iblis? " Tanya Naruto
" Ya, Tuhan. Mengapa kau banyak bertanya hari ini? " Tanya salah satu petinggi
" Tuhan mana yang kalian sebut? " Tanya Naruto yang membuat seluruh petinggi gereja di ruangan itu terkejut.
" Apa maksudmu? " Tanya salah satu petinggi dengan nada tinggi.
" Bukankah Tuhan sudah mati? " Tanya Naruto datar.
" Da-Darimana kau tahu hal itu!? " Ucap salah satu petinggi yang membuatnya ditatap oleh petinggi lain. Hal itu membuatnya menutup mulutnya karena sudah membocorkan rahasia tingkat tinggi.
" Jadi benar, ya. " Ucap Naruto datar.
Dengan cepat beberapa pasukan muncul dan mengarahkan pedang suci ke arah Naruto.
" Kalian pikir ini cukup kuat untuk membunuhku? " Gumam Naruto. " Enkidu. "
CRASH
Dengan cepat rantai – rantai menjerat para pasukan itu dan langsung membuat mereka semua terluka dan terjerat. Begitu pula dengan para petinggi gereja yang terjerat, namun tidak terluka.
" Sialan! Dengan kebisingan seperti ini, tindakanmu akan langsung diketahui! " Ucap salah satu petinggi
" Tidak. Tindakan kami tidak akan diketahui. Aku sudah membuat pelindung senyap. Tidak akan ada orang yang bisa mendengar. " Ucap Victor yang masuk ke ruangan itu.
" Exorcist of Arcana!? Jadi kau juga!? "
" Tenang saja. Kami hanya ingin memberikan ini. Surat pengunduran diri. Mulai sekarang, kami akan keluar dari Vatikan. " Ucap Naruto
" Apa kalian ingin menjadi seorang heretic!? "
" Kau pikir gereja hanya ada di Vatikan? Masih banyak gereja di luar sana. Selain itu, kami masih percaya kepada-Nya walaupun Dia sudah mati. Walaupun aku sendiri percaya kalau Dia tidak mati. " Ucap Naruto
Dengan cepat Naruto menghilangkan rantai yang menjerat para petinggi dan pasukan.
" Naruto Namikaze! Victor Wiharja! Mulai saat ini kalian adalah heretic! Kalian akan selamanya menjadi buronan Gereja Vatican! Tidak ada ampunan bagi kalian! "
" Tenang saja. Aku tidak akan menginjakkan kakiku ke tempat ini lagi. Selain itu, aku sudah tahu kebenaran tentang pembantaian Keluarga Namikaze. Kalian semua juga ada di dalam kejadian itu. Tapi tenang saja, aku tidak akan memberitahu siapapun tentang kejadian itu. " Ucap Naruto sebelum ia benar – benar pergi dari ruangan itu dan meninggalkan para petinggi yang sudah basah karena keringat dingin yang bercucuran.
.
.
Masa sekarang
Saat ini, Naruto membuka matanya. Ia melihat jam dan melihat kalau saat ini sudah pagi. Naruto duduk dan merenungi kejadian lima tahun yang lalu saat ia dan Victor keluar dari Vatican.
" Aku tidak pernah menyesali hal itu. Dan itu tidak pantas untuk disesali. "
Sore harinya.
Saat ini, Naruto bersama dengan anggota ORC berada di rumah Issei. Semenjak pertarungan melawan Raiser, Naruto memutuskan untuk bergabung dengan ORC untuk mengisi waktu luang dan mendapatkan tempat membolos saat pelajaran tertentu.
" Baiklah, mari kita mulai kegiatan kita. Jumlah kontrak bulan ini: Akeno, sebelas; Koneko, sepuluh; Yuuto, depalan; Asia, tiga; dan Issei... nol. " Ucap Rias
" Kau memang bodoh, Issei. " Ucap Naruto
" Hey, kau tidak pantas untuk mengatakan hal itu! Kau tidak merasakan bagaimana rasanya menjadi iblis! Selain itu, mengapa kau ikut ke sini? " Tanya Issei
" Tentu saja untuk makan gratis. Ini bisa menghemat pengeluaranku. " Ucap Naruto sambil memakan salah satu cemilan.
" Apa kau benar – benar keturunan Gilgamesh, Raja dari Uruk? " Ucap Rias sweatdrop
" Jangan bandingkan aku dengan leluhurku. Kalian juga tidak ada apa – apanya jika dibandingkan Lucifer pertama, kan? "
" Ya, begitulah. " Ucap Rias yang terkena skakmat dari Naruto.
" Kalian sedang rapat klub, ya. " Ucap Hyodou Miki, ibu dari Issei. " Selain itu, ibu juga membawa ini! " Ucap Miki sambil membawa sebuah album foto yang berisi semua kenangan dan aib Issei.
Dengan cepat semua anggota ORC termasuk Naruto melihat kumpulan aib dari Issei. Mulai dari Issei yang bugil dan sebagainya.
" Wah, kecil. " Ucap Naruto saat melihat salah satu foto
" Hey, foto mana yang kau lihat, Naruto! " Ucap Issei saat mendengar ucapan Naruto.
" Ne... Issei-kun, foto ini... " Ucap Kiba tiba – tiba
" Oh, itu... Itu anak dari tetanggaku dulu. Dia pindah karena urusan pekerjaan orang tuanya atau apalah itu. " Ucap Issei
" Ne, Issei-kun, apa kau tahu pedang ini? "
" Nggak, soalnya aku masih kecil waktu itu. "
" Isaiah, apa kau melihat pedang itu? " Tanya Naruto
" Bukan apa – apa. Sudah kubilang kalau namaku adalah Kiba, Naruto-kun. " Ucap Kiba sambil tersenyum
" Baiklah, mari kita akhiri rapat kita. Kalian semua boleh pulang. " Ucap Rias
Beberapa hari kemudian.
Saat ini Kiba sedang berjalan sendirian di bawah hujan. Kemudian tiba – tiba ia melihat seorang pendeta meminta tolong. Kiba awalnya hanya diam melihat pendeta itu, namun muncul seorang pria yang membunuh pendeta itu. Pria itu adalah Freed Sellzen, mantan anak buah Raynare dulu.
Karena Freed membawa salah satu pedang yang merupakan pecahan Excalibur. Kiba yang tiba – tiba tersulut emosinya langsung bertarung melawan Freed. Namun, dikarenakan pedang yang digunakan Freed adalah pecahan Excalibur, Kiba kesulitan melawannya, mengingat Excalibur adalah salah satu pedang suci terkuat.
Tiba – tiba, muncul beberapa anak panah senyap yang menyerang Freed dan membuatnya terluka.
" APA – APAAN INI!? SIAPA YANG MENYERANGKU, SIALAN! " Ucap Freed emosi
Kiba yang melihat kesempatan langsung menyerang Freed, namun Freed berhasil menghindar. Meski begitu, anak panah senyap lainnya melesat dan melukai Freed.
" Itu aku. " Ucap seorang pemuda yang ternyata adalah Naruto.
" Naruto-kun!? " Ucap Kiba terkejut.
" Exorcist of Hope!? Apa yang kau lakukan di sini? " Tanya Freed
" Kebetulan aku sedang berjalan – jalan dan tidak sengaja bertemu kalian. Bolehkan aku ikut dalam pertarungan kalian? " Tanya Naruto
" Aku tidak mau mati, karena itu, aku pergi dulu! " Ucap Freed sambil melemparkan bom cahaya yang membuat Naruto dan Kiba menutup mata. Dan saat cahaya menghilang, Freed sudah pergi dari tempat itu.
" Terima kasih banyak, Naruto-kun. Tapi aku tetap harus menghancurkan benda itu. " Ucap Kiba
" Isaiah, akan kuberi tahu satu hal. Masih ada korban selamat dari eksperimen Excalibur dulu. " Ucap Naruto
" APA!? " Ucap Kiba terkejut. " SIAPA!? SIAPA DIA!? "
" Tenanglah. Dia baik – baik saja. Dia berada di bawah naungan temanku. "
" Begitu, ya. Syukurlah... "
" Isaiah-kun, jangan pernah membuang teman – temanmu demi harga diri ataupun dendammu. Kau akan menyesalinya suatu saat nanti. " Ucap Naruto lalu pergi melanjutkan perjalanannya. Kiba yang mendengar itu juga pergi ke tempat lain untuk menenangkan diri.
Kemudian muncul tiga orang perempuan berambut biru, pirang, dan cokelat.
" Begitu, ya. Jadi informan kita sudah dibunuh. " Ucap si rambut biru alias Xenovia
" Sekarang, apa yang harus kita lakukan? " Tanya si rambut pirang alias Jeanne
" Ayo ikut aku, aku akan pergi menemui teman lamaku dulu. " Ucap si rambut cokelat alias Irina
Saat ini, para exorcist dari Vatikan: Irina, Xenovia, dan Jeanne sedang berada di ruangan klub ORC. Di hadapan mereka terdapat Rias yang duduk di sebuah sofa dan para peerage-nya, kecuali Kiba berdiri di belakang mereka. Saat ini Naruto dan Kiba sedang tidak ada di sana.
" Baiklah, terima kasih atas kerja samanya. Namaku Xenovia... "
" Shido Irina dessu! "
" Dan aku Jeanne Namikaze. " Ucap mereka bertiga memperkenalkan diri.
" Namaku adalah Rias Gremory, heiress dari Gremory dan pemilik dari Kota Kuoh. Ada urusan apa para pelayan Tuhan sepeti kalian datang ke mari? "
" Meski salah satunya belum ditemukan, tiga dari enam pecahan pedang Excalibur telah dicuri oleh Malaikat Jatuh. Kedatangan kami adalah untuk mengambil kembali ketiga pedang itu. " Ucap Xenovia
" Apa!? Dicuri? "
" Yang kami miliki saat ini hanyalah Excalibur Destriction dan... " Ucap Xenovia sambil memperlihatkan pedang besar yang dibalut kain putih
" Excalibur Mimic punyaku. " Ucap Irina melanjutkan sambil memperlihatkan gelang kain yang merupakan bentuk lain dari Excalibur Mimic
" Lalu, apa yang kalian inginkan dari kami? " Tanya Rias
" Rias-san, kami meminta izinmu, sebagai pemilik Kuoh, untuk membiarkan kami mencari ketiga pecahan Excalibur. Ini juga salah satu langkah untuk menghindari konflik. Kami juga meminta kalian mengatasi para iblis liar. Kami tidak punya cukup waktu untuk berurusan dengan iblis. " Ucap Jeanne dengan lembut dan sopan.
" Aku mengizinkan kalian untuk mencari pedang itu. Tapi, aku harap kalian juga melaporkan Kepergian kalian jika kalian sudah selesai mendapatkan ketiga pedang itu. Aku akan melaporkan semuanya kepada Maou-sama. " Ucap Rias
" Terima kasih atas kerja samanya. " Ucap Xenovia, Irina, dan Jeanne.
" Ano, Jeanne-san... " Ucap Issei
" Ada apa... ano... "
" Hyodou Issei. "
" Ada apa, Hyodou-san? " Tanya Jeanne.
" Apa kau punya hubungan dengan Naruto, maksudku, Namikaze Naruto? Kalian memiliki nama keluarga yang sama, meskipun berbeda penempatan. " Tanya Issei.
Jeanne yang mendengar itu tertegun. Setetes air mata mengalir dari matanya. " Begitu, ya. Nii-san ada di kota ini... " Gumam Jeanne
Para Iblis yang memiliki pendengaran yang tajam tentu saja bisa mendengar gumaman Jeanne dan membuat mereka mengetahui kalau salah satu dari tiga exorcist itu adalah adik dari Naruto.
" Jeanne, fokus pada misi. Jika sudah selesai, kau boleh mencari dia. " Ucap Xenovia dengan dingin. " Kalau begitu, mohon permisi. " Ucap Xenovia
Kemudian ketiganya berdiri dan bersiap pergi. Namun Xenovia menatap ke arah Asia yang berada di samping Issei. Kemudian dia berjalan menuju Asia. Asia yang ditatap oleh Xenovia langsung gugup dan ketakutan.
" Kau Asia Argento, kan? " Tanya Xenovia
" Y-Ya... " Jawab Asia lemah
" Aku tidak menyangka akan bertemu penyihir di sini. " Ucap Xenovia yang langsung membuat Asia melebarkan mata. Seketika itu juga, puluhan kenangan menyakitkan kembali muncul di kepala Asia.
" Oh, kau mantan biarawati yang menjadi penyihir itu? Aku dengar kau dibuang karena bisa menyembuhkan Iblis dan Malaikat Jatuh, tapi aku tidak menyangka kalau kau akan menjadi seorang iblis. " Ucap Irina
" Asia, maafkan aku... andai saja saat itu... aku dan Nii-san tidak dalam misi... " Gumam Jeanne. Namun, gumaman Jeanne terlalu lirih untuk didengar oleh para iblis.
" Ano... aku... " Asia semakin gugup dan takut mendengar ucapan Xenovia dan Irina
" Namun membayangkan orang suci menjadi Iblis... Kurasa memang tidak ada yang sempurna. "
" Hey! TUTUP MULUTMU! " Ucap Issei yang emosi. Tampak dia ditahan oleh Koneko untuk tidak menyerang Xenovia.
" Apa kau masih mempercayai Tuhan? " Tanya Xenovia yang membuat semua orang terkejut.
" Xenovia, dia itu iblis, lho. "
" Bahkan di antara orang berdosa, tetap ada orang yang percaya pada iman mereka. Aku dapat merasakan hal itu darinya. Karena itu, jawablah pertanyaanku! "
" Aku... tidak bisa membuang imanku begitu saja... Seumur hidupku... aku akan selalu... percaya pada-Nya. " Ucap Asia sambil menangis.
Tiba – tiba, Xenovia teringat ucapan senpai yang sangat ia kagumi lima tahun yang lalu. Ucapan saat senpai yang ia kagumi itu meninggalkan gereja. " Sekalipun aku mati, aku tidak akan membuang imanku kepada Tuhan ". Hal itu membuat Xenovia semakin naik pitam.
" Kalau begitu, aku akan membunuhmu. Apapun dosa yang sudah kau lakukan, Tuhan akan selalu mengampunimu. " Ucap Xenovia
" Xenovia!? " Ucap Jeanne terkejut. Secara tidak langsung, Xenovia akan menyatakan perang pada Fraksi Iblis dengan membunuh Asia di depan Rias.
Dengan cepat Xenovia memegang pedang miliknya dan bersiap menghabisi Asia. Rias yang melihat itu bersiap untuk mengeluarkan Power of Destruction dan Issei bersiap meninju Xenovia. Namun, sebuah tangan dengan sigap menahan tangan Xenovia yang akan membunuh Asia. Membuat semua yang ada di sana terkejut dan membuat para iblis bernafas lega.
" Jangan siksa dia lagi, Xenovia. Jangan menaruh garam di luka Asia. Dia sudah terlalu banyak menderita. Jangan membuat dia semakin menderita. Aku akan membunuhmu jika kau sampai melukai teman – temanku. "
" Naruto!? "
" Naruto-kun/Naruto-senpai!? "
" Naruto... san... "
Semuanya terkejut dengan kemunculan Naruto yang tiba – tiba. Namun saat para iblis melihat topi yang dipakai Naruto, mereka mengetahui bagaimana Naruto muncul. Naruto menggunakan Hades's Cap of Invisibility, sebuah topi yang bisa membuat seseorang tidak terlihat yang ia pakai saat melawan Raiser tempo hari.
Xenovia yang melihat itu langsung menyerang Naruto dengan Excalibur Destruction, namun Naruto dengan mudah menahan serangan Xenovia.
" Maafkan aku, Rias-senpai. Aku tidak mau mengganggu pembicaraan kalian, karena itu aku menggunakan topi ini supaya aku tidak terlihat. Namun karena situasi terlalu runyam, aku memutuskan untuk membantu. "
" Tak apa, Naruto-kun. Justru kau sudah amat sangat membantu. Aku juga berniat menyerang exorcist itu, tapi Naruto-kun sudah menahannya terlebih dahulu. Terima kasih banyak. "
" Naruto-san/Nii-san!? " Ucap Irina dan Jeanne yang terkejut melihat Naruto
" Yo. Lama tidak bertemu, Irina, Jeanne... dan juga, Xenovia. " Ucap Naruto dengan ramah.
Xenovia hanya membalas salam Naruto dengan menatapnya dengan tajam. Sementara itu, Jeanne mulai meneteskan air matanya.
" Nii-san. "
" Jika kalian ingin bertarung, ayo kita lakukan di luar. Anggap saja ini sebagai latihan tanding. Itu ide yang bagus, bukan, Isaiah-kun? "
" Itu benar. Aku akan bertarung dengan kalian. " Ucap Kiba yang juga ada di ruangan itu.
" Siapa kau? "
" Senpai-mu. "
Saat ini, di halaman belakang, tampak Issei, Kiba, dan Naruto bersiap melawan Xenovia, Irina, dan Jeanne.
" Baiklah, mari kita mulai. "
Dengan cepat ketiga exorcist melepaskan jubah mereka dan memperlihatkan pakaian exorcist yang sangat ketat. Kemudian Irina dan Xenovia memperlihatkan pedang excalibur mereka, Excalibur Destruction dan Excalibur Mimic. Di sisi lain, Jeanne mengeluarkan berbagai bilah pedang dari tanah dan bilah pedang itu berubah menjadi pedang yang memancarkan aura suci.
" Blade Blacksmith. Sebuah Sacred Gear yang membuat penggunanya bisa menghasilkan pedang suci. Ini adalah counterpart dari Sacred Gear milikmu, Isasiah-kun. " Ucap Naruto menjelaskan kemampuan adiknya pada dua rekannya.
Tampak Xenovia dan Kiba yang langsung bertarung tanpa basa basi. Di sisi lain, Irina dan Issei tampak saling bersapa ria. Walaupun Irina melakukan itu sambil menyerang Issei dengan Excalibur Mimic.
" Sepertinya aku akan melawanmu, Jeanne. " Ucap Naruto sambil mengeluarkan Gae Bolg dari Gate of Babylon.
" Gae Bolg...? Kau akan menggunakan itu? "
" Tenang saja. Aku tidak akan membunuhmu. Bagaimanapun juga, kau adalah adikku. " Ucap Naruto. " Baiklah, aku akan maju! "
Dengan cepat Naruto melesat ke arah Jeanne. Naruto langsung menusukkan tombaknya ke arah Jeanne. Namun Jeanne berhasil menangkis semua serangan Naruto. Kemudian Naruto menyerang Jeanne, namun Jeanne berhasil menghindar.
Dengan cepat Jeanne mengeluarkan bilah – bilah pedang suci dari tanah yang mengarah ke arah Naruto. Naruto yang mati langkah mengambil satu pedang lagi dari Gate of Babylon dan menghancurkan semua bilah pedang suci yang diciptakan Jeanne.
" Pedang itu... "
" Ini adalah Hrunting. Salah satu demonic sword yang digunakan oleh Beowulf untuk membunuh Grendel, salah satu Evil Dragon. "
Tiba – tiba muncul gempa kecil yang tercipta dari pertarungan Xenovia dan Kiba. Gempa itu cukup kuat hingga membuat beberapa orang terjatuh. Salah satunya Issei yang jatuh ke arah Jeanne yang juga jatuh.
" Naruto-senpai, Issei-senpai akan menggunakan teknik mesumnya. " Ucap Koneko
" APA!? "
Dengan cepat Naruto melesat ke dekat Jeanne dan menendang Issei tepat di wajahnya yang membuat Issei terpental dan menabrak pohon.
" Untung saja. " Ucap Naruto
" Nii-san? "
" Isaiah-kun, ganti giliran. Kau lawan Irina dan aku akan melawannya. Aku punya urusan dengannya. " Ucap Naruto
" Aku mengerti. " Ucap Kiba. Walaupun dia harus kesal karena berganti lawan, tapi dia tahu kalau Naruto mempunyai urusan dengan perempuan yang menjadi lawannya.
" Aku akan melawanmu, Xenovia. Bersiaplah. " Ucap Naruto sambil memperkuat pegangannya pada Hrunting dan Gae Bolg. DI sisi lain, Xenovia juga semakin mengeratkan pegangannya pada Excalibur Destruction.
Dengan cepat keduanya melesat dan membuat jarak mereka semakin menipis. Naruto segera menusukkan Gae Bolg ke arah Xenovia, namun dengan mudah Xenovia berhasil menghindar. Kemudian Xenovia langsung menyerang Naruto dengan Excalibur Destruction, namun dengan mudah Naruto menahan serangan Xenovia dengan Hrunting.
" Mengapa... " Gumam Xenovia lirih.
" Apa!? " Tanya Naruto karena mendengar gumaman lirih Xenovia. Maklum, Naruto bukanlah iblis dengan pendengaran super atau semacamnya.
" MENGAPA...!? " Ucap Xenovia dan mulai menyerang Naruto dengan brutal dan barbar. " MENGAPA... KAU... PERGI... DARI GEREJA...!? PADAHAL KAU SELALU MENYURUHKU UNTUK BERPEGANG TEGUH KEPADA TUHAN! MENGAPA KAU MELAKUKAN ITU! JAWAB AKU, NARUTO-SENPAI! " Begitulah ucapan Xenovia sambil menyerang Naruto dengan sangat brutal.
Namun, Naruto berhasil menghindari dan menahan semua serangan Xenovia dengan mudah.
" Enkidu. "
Kemudian muncul banyak sekali rantai yang langsung menjerat Xenovia.
" Kau tidak akan mengerti, Xenovia. Meskipun kau mengerti sekalipun, kau akan memilih mati daripada mempercayainya. Kau amat sangat taat pada gereja. Karena itulah, kau tidak akan mengerti. " Ucap Naruto dengan suara dan tatapan datar.
" Nii-san, mungkinkah itu tentang pembantaian keluarga kita? " Tanya Jeanne.
Sontak semua iblis terkejut. Mereka baru mengetahui kalau keluarga Naruto dan Jeanne mengalami pembantaian.
" Itu salah satunya, tapi bukan itu alasan terbesarku. Itu semua karena Kematian-Nya. " Ucapan Naruto cukup ambigu.
Di tempat itu, Naruto adalah satu – satunya orang yang sudah mengetahui fakta kalau Tuhan sudah mati pada Great War dulu. Meskipun kata 'Nya' yang diucapkan Naruto merujuk pada Tuhan, namun Naruto menggunakan kata itu supaya tidak ada yang memahami ucapan Naruto.
" Kematian siapa? " Tanya Xenovia
" Kalian tidak perlu tahu. Kau sudah kalah, Xenovia. " Ucap Naruto sambil menjatuhkan Xenovia.
" Aku akan menuntun penjelasanmu, Naruto-senpai. Setelah misi ini selesai. " Ucap Xenovia sambil memasangkan kembali kain pada Excalibur Destruction.
" Baiklah, ini sudah selesai. Kami akan pergi. Kau undur diri dulu, Rias Gremory-san. " Ucap Jeanne.
Lalu, ketiga exorcist itu pergi dari sana.
.
.
.
TBC
Yo
Bagaimana kalian?
.
Mohon maaf jika saya terlalu lama update. Terlalu banyak kesibukan di Real Life yang tidak bisa ditinggalkan. Selain itu, seharusnya ini adalah jadwal update dari Solo Hunter, tapi saya meng-update CoG karena CoG akan menjadi FF pertama saya yang tamat, meskipun masih agak lama sih
.
Baiklah
Di chapter 6, kita melihat flashback Naruto dan Victor, serta Kepergian mereka dari Vatikan. Bisa dibilang ini adalah kejadian sebelum bagian pertama dari chapter satu.
Lalu, di sini kita diperlihatkan kalau ternyata Kiba bukanlah satu satunya orang yang selamat dari kejadian eksperimen pedang suci. Jika kalian sudah baca LN DxD, maka kalian akan tahu siapa orang yang dimaksud Naruto.
Lalu, di sini kita melihat kemampuan dari Jeanne. Di sini Jeanne memiliki penampilan Jeanne d'Arc dari Fate series atau Ruler dari Fate/Apocrypha, namun memiliki kemampuan Jeanne d'Arc di DxD. Gampangnya Jeanne memiliki kemampuan Blade Blacksmith, versi suci dari Sword Birth milik Kiba.
Di sini kita juga melihat kalau Naruto lebih sering memanggil Kiba dengan nama aslinya, Isaisah, ketimbang Kiba dan itu membuat Kiba tidak nyaman
.
Baiklah
Sekian dulu chapter 6
Sampai jumpa di chapter selanjutnya
Bye bye
