Title : The Child of Gilgamesh

Crossover : Naruto X High School DxD

Disclaimer : Naruto and HS DxD bukan punya saya

Rate : M (jaga – jaga)


Chapter 23: Gods of Olympus.


Di kelasnya, Naruto dengan bosan mengikuti kelas. Ingin rasanya dia membolos dan tidur di atap sekolah. Namun karena sebelumnya dia mengikuti 'kegiatan klub', Naruto terpaksa mengikuti kelas yang ada.

DEG

Tiba – tiba Naruto merasakan energi dewata di gerbang depan sekolah.

" Issei, aku serahkan pengubahan ingatan padamu. " Ucap Naruto kepada Issei tiba – tiba.

" Tunggu- Apa!? "

Tanpa mendengar ucapan Issei, Naruto melompat dari jendela kelas. Tujuannya satu, gerbang depan sekolah. Dari jauh, dia bisa melihat seorang pria yang memeluk perempuan yang dia kenal sebagai Gabriel.

" Gabriel! "

Naruto dengan kecepatan tinggi melesat. Dia mengeluarkan Excalibur Galantine dan Excalibur Morgan untuk menyerang pria yang memeluk Gabriel yang sudah tidak sadarkan diri. Namun, dengan gerakan simpel, pria itu berhasil menahan serangan Naruto.

" Sampai jumpa lagi, putra Namikaze. Akan kutunggu kau di Olympus setelah menikmati malaikat ini. " Ucap pria itu lalu menghilang dengan lingkaran sihirnya.

Naruto yang melihat pria itu pergi sambil menculik Gabriel hanya bisa meluapkan kekesalan dan kemarahannya dan menyerang secara asal dengan dua pedang yang ia gunakan.

" ARRRREEESSSS! "

.

.

Beberapa waktu berlalu. Naruto saat ini sudah terduduk di ruang klub ORC. Naruto terduduk sambil dirantai dengan Gleipnir, sebuah rantai sihir yang biasanya digunakan untuk menjinakkan Fenrir. Di ruangan itu terdapat Azazel, Michael, Sirzech, Serafall, Rias, Issei, Kuroka, dan Sona.

" Naruto, aku tahu kau marah, tapi jangan lakukan hal itu lagi. " Ucap Azazel.

" Maaf. Aku hanya tidak tahu apa yang harus kulakukan. " Balas Naruto

" Aku mengerti. Lepaskan dia. " Ucap Sirzech.

Dengan gerakan simpel, Kuroka yang ada di sana melepaskan Gleipnir yang menjerat Naruto.

" Jadi, pelakunya adalah Ares? " Tanya Michael

" Ya. " Jawab Naruto singkat, jelas, dan padat. Tampak kekesalan ada di wajah Naruto.

" Ini... membingungkan. Mengapa Olympus melakukan hal semacam ini? " Tanya Serafall.

" Karena aku. Mereka merasa aku menjadi ancaman bagi mereka. Karena itu mereka ingin menjadikan Gabriel-sama sebagai ganti nyawaku. " Ucap Naruto.

WUSH

" Permisi, ada pesan surat kepada Namikaze Naruto. "

Terdengar seorang pria berambut pirang yang berbicara di belakang Naruto. Naruto yang berdiri membelakangi jendela langsung mengeluarkan beberapa tombak emas ke sumber suara, namun si pemilik suara berhasil menghindar.

" Apa maumu, Hermes? " Tanya Naruto melihat si pemilik suara.

" Aku hanya mengantarkan pesan untuk kalian. Aku hanya melakukan tugasku. " Ucap Hermes yang sedang terbang dengan sepatu terbangnya.

" Hermes, apa yang sudah dilakukan oleh ayahmu? " Tanya Azazel

" Aku tidak tahu. Tugasku hanya mengantarkan pesan. Aku sendiri juga tidak berniat memusuhimu, Naruto. Aku termasuk dari beberapa dewa yang menolak rencana Zeus-sama. " Balas Hermes

" Jadi, apa pesannya? " Tanya Naruto.

" Serahkan Naruto Namikaze ke Olympus jika kalian ingin Seraph Gabriel kembali hidup – hidup. Jika kalian memberontak, kami akan berperang melawan kalian. Itulah pesannya. " Ucap Hermes

" APA!? PERANG!? " Ucap Issei terkejut.

" Aku mengerti. Aku akan pergi bersama adikku yang lain. Lakshimibai sudah kembali. Hermes, kembalilah ke Olympus. Kami akan pergi ke Olympus. " Ucap Naruto

" Aku mengerti. " Ucap Hermes lalu pergi dari sana.

" Naruto, apa maksudmu? "

" Aku akan pergi sendiri. Issei, jaga Mito dan Jeanne. Aku tidak bisa membawa mereka untuk perang. Jika aku tidak kembali, mereka adalah penerus keluarga Namikaze. " Ucap Naruto lalu pergi untuk keluar dari ruangan itu.

" TUNGGU! Apa maksudmu? Kita bisa menghadapi mereka semu- "

BUK

Belum selesai Issei berbicara, Naruto memberikan bogem mentah ke wajah Issei terjungkal ke lantai.

" Aku tidak bisa membiarkan itu. Issei, kau adalah temanku. Aku tidak mungkin membiarkan kalian terlibat dalam urusanku. Kau adalah alasan aku membantu Rias-senpai selama ini. Karena itulah, aku tidak akan membiarkan kalian ikut campur dalam urusanku. " Ucap Naruto lalu masuk dalam Gate of Babylon.

" NARUTO! "

" Percuma. Kita hanya bisa menyusun strategi. Setelah itu, kita susul Naruto ke Olympus. Ingat, ini adalah serangan bunuh diri. Kita harus bisa membawa Gabriel pulang. " Ucap Azazel

" Ha'i. "


Di pesisir Yunani

Tampak Hephaestus sedang menempa pedang di halaman rumahnya. Kemudian, muncul Gate of Babylon yang muncul dari ketiadaan. Lalu, dari Gate of Babylon memunculkan beberapa orang. Mereka adalah Naruto, Castor, Pollux, Musashi, Lakshmibai, dan Valerie.

" Aku sudah dengar dari Hermes. Apa hanya mereka saja? " Tanya Hephaestus.

" Ya. "

" Lalu, bagaimana dengan adikmu yang lain? "

" Jeanne dan Mito adalah penerusku jika aku mati, sedangkan Kunou masih terlalu muda. "

" Aku mengerti. Lalu, bagaimana dengan putri bintang Gemini itu? Dia adalah anak dari Zeus, kan? "

" Aku akan menjaga adikku. " Ucap Castor.

" Hati – hati. Zeus bisa merasuki siapapun dengan darah dewa dewi Olympus. Jaga adikmu baik – baik. " Ucap Hephaestus.

" Nii-san, siapa dia? " Tanya Musashi.

" Dia adalah Hephaestus. Teman lamaku dan salah satu klien tetapku. Dia adalah dewa penempa besi dari Mitologi Yunani. " Ucap Naruto memperkenalkan Hephaestus kepada Musashi dan Laskhmibai.

" Tapi, bukankah Dewa Hephaestus itu terkenal dengan wajahnya yang buruk rupa? Wajahnya terlalu tampan untuk disebut buruk rupa. " Tanya Laskhmibai

" Itu karena aku menggunakan Mirror of Hiding Self yang ada di dalam Gate of Babylon. Dengan itu, aku mengubah wajahnya menjadi lebih tampan, tapi... bayarannya... "

" Bayarannya...? "

Naruto sekilas melihat Hephaestus. Hephaestus menganggukkan wajahnya sambil tersenyum kecil.

" Dia tidak lagi mengerti tentang cinta dalam arti romantis. Dikhianati oleh istrinya dan ditolak oleh perempuan yang dia sukai sebenarnya tidak membuatnya depresi. Tapi setelah ia berusaha mencintai istrinya, namun pengkhianatan yang dia dapatkan, aku bisa memahami rasa depresinya. Karena itu, dia memilih untuk menutup hatinya, membuatnya tidak lagi merasakan cinta dalam hal romantis. Itulah bayaran yang dipilihnya untuk melupakan semuanya. Karena itu jugalah, dia memutuskan untuk keluar dari Olympus. " Ucap Naruto

" Kalau begitu, ayo kita berangkat. " Ucap Hephaestus sambil membawa dua buah pedang di punggungnya.

Hephaestus mengeluarkan lingkaran sihir yang menyelimuti mereka semua. Dan setelah itu, mereka semua berpindah ke Olympus.


Hall of Olympus, Mount Olympus.

Di aula besar Olympus, tampak beberapa dewa sedang duduk di atas takhta. Dan tepat di tengah aula, Naruto dan yang lainnya muncul.

" Ternyata masih sempat, ya. " Gumam Hephaestus yang mampu menggunakan sihir teleportasi menuju Olympus.

Tanpa babibu, Naruto mengeluarkan Gae Bolg dan melesat ke arah Ares yang duduk manis di takhtanya. Naruto melancarkan Gae Blog ke arah Ares, namun sebelum serangan Ares mengenai Naruto, sebuah perisai petir melindungi Ares.

" Kau sudah datang, Namikaze. Jadi kau memutuskan untuk mati, ya. "

" Tutup mulutmu, Zeus. " Ucap Naruto

" Aku juga tidak menyangka kau akan datang, bocah penempa. Kau benar – benar menjadi anak durhaka, ya? " Ucap Zeus

" Sejak awal aku bukanlah anakmu. Aku hanyalah anak dari ibuku, Hera. "

" Baiklah. Tidak perlu basa – basi. Waktunya penghaki- "

" Tunggu. " Sebelum Zeus menyelesaikan ucapannya, sebuah suara menginterupsi.

" Hades, mengapa kau ke sini? Kau punya pekerjaan di dunia bawah. " Ucap Zeus.

" Tenang saja. Persephone menggantikanku sebentar. Aku tidak bisa membiarkanmu membunuh Naruto Namikaze. " Ucap Hades yang muncul dengan wujud manusianya.

" Berikan alasanmu? "

" Pertama dan utama, Naruto Namikaze adalah keponakan kesayangan istriku. Aku tidak ingin membuatnya marah. "

" Dasar bucin. " Ucap Zeus

" Setidaknya itu lebih baik daripada tukang selingkuh sepertimu. Bahkan salah satu dari anakmu ada di barisan Naruto Namikze. "

" Tutup mulutmu. "

" Dan alasan yang sama pentingnya, kau hanya dipenuhi dengan delusi akan ketakutanmu. Delusimu sendiri yang akan membawa kejatuhanmu. "

" Baiklah. Kita voting saja. Siapa yang ingin Naruto Namikaze dieksekusi. "

Zeus dan Ares mengangkat tangannya. Bukan hanya mereka; Athena, Apollo, dan Artemis juga ikut mengangkat tangannya. Demeter, Hera, dan Poseidon tidak mengangkat tangannya.

" Ada apa Aphrodite? Mengapa kau ragu? Apakah kau sekarang terpesona dengan suami yang sudah kau khianati itu? " Tanya Ares pada Aphrodite.

" Tutup mulutmu, Ares. "

" Heh... "

Di sisi lain, Hephaestus tetap diam dengan wajah datarnya. Dia tidak merasakan amarah kepada Aphrodite ataupun kecemburuan kepada Ares. Dirinya sudah tidak lagi merasakan apapun kepada istrinya. Aphrodite yang melihat suaminya melihatnya dengan tatapan dingin membuatnya bersedih.

" Jad, Aphrodite mundur, ya. Baiklah. Bagaimana jika kau membuktikan kekuatan kalian. Kalahkan kami yang ingin membunuhmu. Bagaimana? "

" Kau bodoh, ya. Kau pikir kami yang merupakan manusia biasa bisa mengalahkan kalian, para dewa? " Tanya Naruto

" Lalu, kau ingin Ares menyetubuhi malaikat kesayanganmu? " Ucapan Zeus membuat darah Naruto mendidih karena marah.

" Baiklah. Tapi kami yang akan menentukan siapa melawan siapa. " Ucap Naruto

" Terserah kalian. "

Kemudian muncul sebuah portal yang menuju dimensi buatan untuk pertarungan.

" Lakhsmibai, Musashi, kalian lawanlah Artemis. "

" Ha'i/Dimengerti, Nii-san. "

TRANG

Sebelum Lakhsmibai dan Musashi masuk ke arena buatan, Hades mengetukkan tombak mata dua miliknya ke tanah.

" Itu adalah berkat. Dengan itu, kalian tidak akan mati meski dibunuh. " Ucap Hades.

" Terima kasih, Ossan. " Ucap Musashi lalu masuk ke dalam.

" Hey, apa kau yakin kalau bukan kau yang anak tiri. Samurai wanita itu mirip dengan ibumu saat masih kecil. Istriku dan aku pernah mengasuh ibumu dulu. " Goda Hades

" Jangan hina ibuku. " Balas Naruto

" Maaf. Aku salah mengajakmu bercanda saat kau marah. " Ucap Hades lalu pergi ke arah Hephaestus. " Kau semakin tampan saja. " Ucap Hades pada Hephaestus.

" Terima kasih banyak, Hades-sama. "

" Lalu... apa yang kau rasakan kepada istrimu? "

" Tidak ada. Marah, sedih, cinta, cemburu... semuanya itu sudah tidak lagi kurasakan. Aku tidak merasakan apapun lagi. " Ucap Hephaestus.

" Begitu, ya. " Ucap Hades lalu menepuk punggung Hephaestus.

.

.

Di dalam dimensi buatan, tampak Musashi dan Lakshmibai sedikit kesulitan melawan Artemis. Kemampuan Artemis pada dasarnya hanya terfokus pada teknik memanah. Namun hanya dengan itu, Artemis mampu memojokkan Musashi dan Lakshmibai yang mengeroyoknya.

DOR DOR

TRANG TRANG

Lakshmibai dengan memberikan tembakan dari senapan miliknya, namun peluru senapan itu mampu ditangkis oleh dengan tembakan anak panah dari Artemis. Musashi yang melihat celah melesat dan berusaha menebas Artemis, namun dengan insting seorang pemburu, Artemis berhasil menghindari serangan Musashi. Artemis bersiap untuk menyerang Musashi dari jarak yang sangat dekat.

" Tri-Star Amore Mio! "

Dari jarak yang sangat dekat, Artemis menembakkan tiga buah anak panah yang menghantam pinggang Musashi. Serangan telak itu membuat Musashi terluka parah sampai membuat pinggangnya hancur.

" Musashi! "

Lakshmibai yang melihat itu melesat untuk menyerang Artemis, namun dengan mudah Artemis menahan tebasan itu dengan busur panahnya. Setelah itu Artemis bersiap menembak dengan panahnya.

" Tri-Star Amore Mio! "

Dan sama seperti saudara beda ibunya, Lakshmibai terkena serangan telak dari Artemis. Dengan itu, keduanya mampu dikalahkan oleh dewi pemburu itu.

Artemis segera menggendong kedua perempuan itu lalu keluar dari dimensi buatan. Artemis menaruh mereka berdua di dekat Naruto. Tampak tubuh mereka berdua perlahan beregenerasi.

" Jadi itu berkat yang kau berikan, Hades. " Ucap Naruto

" Ya, meski begitu, kau sudah kehilangan satu poin. " Balas Hades.

" Jadi, bagaimana, Namikaze? Sudah siap untuk dieksekusi dan merelakan malaikat kesayanganmu? " Ucap Ares.

Naruto memilih untuk menulikan telinganya dari ucapan Ares.

" Valerie, sekarang giliranmu. Gunakan kekuatan Sephiroth Graal. " Ucap Naruto

" Ha'i. Siapa yang harus kupanggil, Kakak? " Tanya Valerie

Naruto membisikkan sebuah nama pada Valerie.

" Gunakan sihir yang sama dengan yang kau gunakan pada Tou-san dulu. Dengan itu, dia pasti menang. "

" Dimengerti. "

" Siapa yang bertarung selanjutnya? " Tanya Zeus.

" Valerie akan melawan Apollo. "

" Hah!? Kau ingin aku melawan bocah setengah vampir itu? Apa kau bodoh? Atau mungkin kau meragukanku? " Ucap Apollo setengah marah.

" Harusnya kau lebih pintar, Apollo. Apa kau tidak merasakan aura Sacred Gear dan dewata darinya. "

Kemudian, di hadapan Valerie, muncul wajah yang tidak asing bagi Naruto, Artemis, dan Apollo. Sesosok pria kekar dengan pakaian berburu ala zaman Yunani kuno dengan berbagai senjata dan busur.

" Mustahil... "

" itu...! "

Baik Artemis maupun Apollo sangat terkejut dengan apa yang mereka lihat.

" Bagaimana kabarmu, Senpai? " Tanya Naruto

" Sudah lama, ya. Surga itu ternyata tidak seenak di dunia. Lalu, pakaian yang kau berikan ini... "

" Sesuai dengan kehidupanmu sebelumnya, kan? "

" Tentu saja. Lalu, apa yang harus kulakukan? "

" Baiklah. Pertarungan selanjutnya, Orion Crustazo, sang reinkarnasi dari Orion, yang mewakili Valerie akan melawan Apollo. "

" Orion, itukah kau? " Artemis yang berurai air mata bertanya kepada Orion.

" Yo, Artemis. Lama tidak bertemu. Bahkan di kehidupan keduaku, aku masih belum bisa bertemu denganmu. Aku sedang punya urusan dengan saudaramu. "

Orion segera masuk ke dalam dimensi buatan yang diikuti oleh Apollo.

.

Orion yang masuk ke dalam dimensi buatan itu tersenyum kepada Apollo.

" Orion. Tidak kusangka kau akan hidup kembali. "

" Ya. Tentu saja. Sejak aku lahir kembali, aku memang ingin menghantamkan pukulanku ke wajahmu, tapi sayangnya aku mati sebelum aku bisa melakukan itu. "

" Dan aku akan membuatmu mati lagi! "

Sebuah anak panah melesat dengan kecepatan tinggi dari Apollo. Namun, ketika anak panah itu menghantam tubuh Orion, tubuh Orion hancur menjadi debu, sebelum kembali beregenerasi.

" Tubuhmu...? "

" Tubuhku beregenerasi, ya? Aku bahkan juga terkejut. "

Baik Apollo maupun Orion sama – sama terkejut dengan tubuh Orion yang bisa beregenerasi. Orion segera berjalan ke arah Apollo. Apollo yang melihat itu menembaki Orion dengan anak panahnya.

" Kau! Apa – apaan ini! " Ucap Apolllo kebingungan.

.

Kembali di tempat Naruto dll

" Kekuatan itu... itu bukan kekuatan milik Sephiroth Graal. " Ucap Hades

" Anggap saja itu sub-species Balance Breaker milik Valerie. Kemampuan pembangkitan semu yang memanggil siapapun yang sudah mati untuk menjadi budak petarung. Tubuhnya bisa beregenerasi dan memiliki kemampuan pada masa primanya. Satu – satunya cara untuk mengalahkannya adalah dengan menyegelnya atau memberikan serangan instan kill padanya. Selain itu, tidak ada yang bisa kau lakukan. " Ucap Naruto

" Kemampuan yang mengerikan. " Komen Hades

" Karena itulah aku menyuruhnya untuk menggunakan itu. "

" Kemampuan seperti ini membingungkanku. Membawa keluar jiwa dari alam kematian untuk sementara waktu lalu dikembalikan. Ini lebih menyesalkan daripada menghidupkan orang itu secara utuh. Jangan terlalu sering menggunakan kekuatan seperti itu. "

" Aku tidak bisa janji. "

.

Kembali ke arena

Tampak Orion yang babak belur karena pukulan dari Orion. Semua kemampuan memanah Apollo seperti tidak berguna di hadapan Orion yang tubuhnya selalu beregenerasi.

" Sialan! Apa – apaan kau ini! "

" Ini akibatnya jika kau meremehkan adik dari junior terkuatku. "

BUM

Satu pukulan mendarat di perut Apollo dan Orion mengakhiri dengan pukulan uppercut di dagu Apollo. Serangan itu berhasil membuat Apollo pingsan.

" Selesai. "

Orion dan Apollo kembali ke tempat Naruto dan yang lainnya berada.

" Kerja bagus, Senpai. " Ucap Naruto. " Tugasmu sudah selesai. Tapi, aku yakin kau punya kata-kata perpisahan, kan? "

" Kau memang pengertian. " Orion tersenyum lalu berjalan ke arah Artemis.

" Orion... "

" Yo, lama tidak bertemu. Sayang sekali di kehidupan keduaku, aku tidak memiliki kesempatan untuk menemuimu. "

" Orion... aku... tidak menyangka... kalau kau... "

" Tenang saja. Kita akan bertemu lagi. Entah itu di kehidupan ketigaku atau keempat. Tidak akan butuh waktu lama bagimu untuk menungguku karena konsep waktu kita yang berbeda. "

" Aku... Aku akan menunggumu. "

Sebuah ciuman perpisahan mendarat di bibir Orion. Artemis mencium Orion. Setelah itu, tubuh Orion bercahaya. Kemudian jiwa Orion keluar dan membuat tubuh yang dia gunakan berubah menjadi tumpukan debu.

" Aku pergi dulu, Artemis. Terima kasih banyak, Naruto. "

Dan setelah itu, jiwa Orion menghilang.

" Valerie, apa kau mengembalikan jiwanya? " Tanya Naruto pada Valerie

" Tidak. Aku belum mengembalikan jiwanya. "

'Mungkinkah... hal seperti ini juga bisa mengembalikan jiwa mereka? Jadi, menyelesaikan urusan mereka yang belum selesai juga bisa mengembalikan jiwa mereka, ya?'

" Jadi, sekarang satu sama. " Ucap Naruto

" Tidak lagi. "

SRING

TRANG

Tiba – tiba, Pollux menyerang Naruto dengan pedangnya, namun Castor segera menahan serangan Pollux.

" Pollux! Apa yang kau lakukan! " Tanya Castor

" Zeus mengendalikannya. " Ucap Naruto. " Aku sudah melihatnya Sha Naqba Imuru. Dari semua kemungkinan, dia akan tetap dikendalikan oleh Zeus. "

" Castor, selamatkan adikmu. "

" Sudah pasti. "

Hades segera menggunakan sihir perlindungannya kepada Castor dan Pollux, lalu mereka berdua masuk ke dalam dimensi buatan.

.

Beberapa saat berlalu, mereka melihat Castor dan Pollux yang bertarung di dimensi buatan. Hades sedikit khawatir kepada kedua saudara itu.

" Kau tidak khawatir dengan mereka? " Tanya Hades

" Tidak terlalu. Lagipula, mereka sudah pernah mengalami hal yang mirip seperti ini sebelumnya. " Jawab Naruto

" Sebelumnya? Apa maksudmu? "

" Itu... "


3 tahun yang lalu

Naruto saat ini sedang menelusuri jalan di Yunani. Dia berniat berjalan menuju rumah Hephaestus setelah menjalani misi dari Freya untuk mengambil alat kecantikan dari seorang vampir dari Faksi Tepes.

" Sialan. Bangsat kau Hephaestus. Mengapa kau mengenalkanku pada dewi cabul itu. "

Naruto terus berjalan sampai ke sebuah desa.

BUM

Naruto merasakan lonjakan energi dewata muncul dari salah satu sudut desa. Naruto dengan cepat berlari meuju sumber ledakan. Di sana, Naruto melihat seorang anak perempuan yang terus mengeluarkan energi sihir dari tubuhnya. Beberapa orang di sekitarnya sujud kepada perempuan itu. Di sisi lain, seorang anak laki-laki yang mirip dengan si anak perempuan sedang ditahan oleh beberapa warga lainnya.

" Pollux! "

" Tenanglah, Dewa Zeus akan berbicara dengan kita! "

" Lepaskan! Dia adalah adikku! "

PLAK

" Diamlah! Dewa Zeus akan memberikan berkatnya! Harusnya kau bersyukur kalau Dewa Zeus menjadikan adikmu sebagai wadahnya! "

Naruto yang mendengar itu hanya diam saja. Dia tidak berniat mengganggu ritual penyembahan dari dewa yang ada di sana, bahkan meskipun itu adalah Zeus yang merupakan dewa yang paling dia benci. Perlahan langit berubah menjadi gelap. Anehnya, awan itu hanya berada di daerah itu saja.

Naruto yang bisa merasakan awan gelap itu muncul dengan tidak wajar mengeluarkan Gae Bolg dari Gate of Babylon dan menaruhnya di punggungnya.

" Kalian semua... " Anak perempuan itu mulai bergumam. " Ada anak seorang bajingan di antara kalian. Kalian semua... mati! "

Sesudah anak perempuan itu mengucapkan hal itu, petir menyambar dari awan gelap itu. Bukan hanya satu, namun banyak petir yang menyambar di desa itu. Petir itu menyambar warga, rumah, dan bahkan apapun yang ada di sana. Naruto yang juga menjadi sasaran dari sambaran petir itu menjadikan Gae Bolg sebagai penangkal petir.

Sambaran petir itu terus terjadi sampai seluruh warga tewas karena sambaran petir itu. Hanya Naruto dengan dua orang anak itu saja yang masih ada.

" Tidak ada pilihan lain. "

Naruto mengeluarkan Ea dari Gate of Babylon. Naruto mengaktifkan Ea dengan kekuatan yang kecil supaya tidak menjadi pusat perhatian makhluk supranatural.

" Enuma Elish. " Dengan serangan dari Ea, Naruto menghancurkan seluruh awan gelap itu dan langit kembali cerah.

Namun, Naruto melihat perempuan itu masih terus mengeluarkan energi dewata. Naruto mengeluarkan Excalibur Galantine dari Gate of Babylon dan bersiap menebas anak perempuan itu.

" Hentikan! "

Langkah Naruto terhenti saat kakinya ditahan oleh si anak laki – laki.

" Kumohon! Jangan bunuh adikku! " ucap si anak laki-laki

" Jika aku tidak melakukan ini, dia akan terus mengamuk. Ditambah dia juga menjadi wadah dari dewa bajingan itu! "

" Aku tidak tahu apa kebencianmu kepada dewa bajingan yang menjadi ayah adikku, tapi kumohon! Dia tetaplah adikku. "

Naruto tanpa sadar melihat liontin yang digunakan oleh anak laki-laki itu.

" Siapa namamu? " Tanya Naruto

" Castor... dan adikku adalah Pollux. "

" Apa kau tahu siapa Minato Namikaze? "

" Kata ibu... dia adalah ayahku. "

" Namaku Naruto Namikaze. Anak pertama dari ayahmu. Simpelnya, aku kakak tirimu. Sekarang, ayah dari adikmu adalah dalang di balik Kematian ayahmu. Apa yang akan kau lakukan? "

" Aku... Aku akan tetap melindungi adikku. Dia tidak tahu apa – apa tentang permasalahan kedua ayah kami. "

Perlahan, tubuh Castor mengeluarkan energi cahaya. Energi ini bukanlah energi dewata.

" Sacred Gear!? "

Di sisi lain, tampak si anak perempuan sudah mulai berhenti mengeluarkan energi dewata dan berubah menjadi aura Sacred Gear yang sama dengan si anak laki-laki.

" Mungkinkah... mereka berdua memiliki Sacred Gear yang sama? " Gumam Naruto

" Pollux! "

Castor yang melihat Pollux sudah tidak lagi dikuasai kekuatan dewata segera berlari ke arah Pollux. Dia segera memeluk adiknya itu.

" Onii-sama...? "

" Aku mengerti. Kalian ikutlah denganku. Aku akan membawa kalian pada kenalanku. Tenang saja. Kalian akan ada dalam pengawasanku. Bagaimanapun, kalian berdua adalah adikku. "

Castor dan Pollux yang mendengar itu segera mengemasi semua barang milik mereka lalu segera pergi ke ujung desa. Di sana Naruto sudah menunggu mereka.

" Ayo pergi. Dengan ini, satu orang lagi sudah kutemukan. "


Naruto hanya tersenyum mengingat ingatan tentang dua saudara itu.

" Tenang saja. Mereka... itu kuat karena mereka adalah Dioscuri. " Ucap Naruto

" Dioscuri... Maksudmu, si kembar Gemini? " Tanya Hades

.

Di dalam dimensi buatan

Castor bersiap dengan pedangnya. Aura Sacred Gear keluar dari tubuhnya maupun adiknya. Pedang Castor mulai memunculkan gemerlap bintang seperti dilapisi sebuah glitter. Pedang yang dipakai Pollux yang dirasuki juga melakukan hal yang sama dengan milik Castor.

" Bangkitlah! Twin Blade: Dioscuri Gemini! "

.

.

.

TBC


Yo

Bagaimana kabarnya?

Baik – baik saja, kan?

.

Menjelang akhir cerita, di sini kita masuk ke arc Olympus. Di sini kita melihat tim Naruto yang akan bertarung melawan beberapa dewa Olympus untuk menyelamatkan Gabriel dengan mempertaruhkan nyawa Naruto sebagai gantinya.

Di sini tidak semua dewa Olympus setuju dengan rencana/keinginan Zeus. Hanya Zeus, Ares, Apollo, Artemis, dan Athena saja yang setuju. Untuk Apollo, Artemis, dan Athena; mereka melihat Naruto sebagai ancaman karena kekuatannya, meski tidak memiliki masalah dengan Naruto. Mereka hanya ingin melindungi Olympus saja.

Di sini kita juga melihat Hades dan Hephaestus yang membantu Naruto. Bahkan Hermes juga termasuk orang yang tidak setuju dengan rencana Zeus.

Di sini, kita diperkenalkan kembali dengan Hephaestus. Sebelumnya, dia sempat muncul di awal cerita di arc Black Forest di chapter 3-5. Di sini Hephaestus memiliki wajah yang good looking, berbeda dengan aslinya yang buruk rupa. Di sini diketahui kalau Hephaestus menggunakan Mirror of Hiding Self milik Naruto untuk membuat wajahnya menjadi tampan. Namun, sebagai gantinya, dia kehilangan perasaan romantisnya. Dia tidak lagi memiliki perasaan romantis kepada siapapun, baik itu kepada istrinya, Athena, atau bahkan siapapun. Dia tidak lagi bisa merasakan cinta. Untuk kisah Hephaestus akan diceritakan di chapter depan.

Lalu, di sini kita melihat sedikit masa lalu dari Castor dan Pollux. Untuk penampilan, cari saja Dioscuri dari FGO. Castor adalah anak dari Minato, sedangkan Pollux adalah anak dari Zeus. Dan mereka berdua kembar tidak identik. Pollux yang kerasukan Zeus sudah pernah terjadi sebelumnya dan ini yang kedua. Di chapter depan, akan diperlihatkan akhir pertarungan keduanya.

.

Baiklah

Sekian chapter 23

Sampai jumpa chapter depan

Bye bye