Title : The Child of Gilgamesh
Crossover : Naruto X High School DxD
Disclaimer : Naruto and HS DxD bukan punya saya
Rate : M (jaga – jaga)
Chapter 24: Sorrow Blacksmith
3 tahun yang lalu
Seorang pria buruk rupa berjalan di bawah guyuran hujan. Orang-orang menghindarinya karena wajahnya yang buruk rupa. Ketika dia sampai di sebuah hutan, dia meluapkan segala isi hatinya.
" MENGAPA!? MENGAPA AKU HARUS TERUS MENERUS MERASAKAN RASA SAKIT INI! APA YANG HARUS AKU LAKUKAN! ATHENA MEMBENCIKU! SEMUA ORANG MEMBENCIKU! JANGANKAN WANITA, BAHKAN LELAKI TIDAK MAU MENJADI KEKASIHKU! INI SEMUA KARENA WAJAH BUSUKKU INI! MENGAPA! MENGAPA INI SEMUA HARUS TERJADI PADAKU! "
Begitulah ungkapan hati dari pria buruk rupa itu.
" BERAPA LAMA LAGI AKU HARUS MERASAKAN RASA SAKIT INI! MENGAPA AKU HARUS TERUS MELIHAT ISTRIKU BERSELINGKUH DENGAN SI ARES BANGSAT ITU! SAMPAI KAPAN! APHRODITE SELALU MENGKHIANATIKU TAPI DIA TIDAK PERNAH MENERIMA GANJARANNYA! APALAGI SI ARES BANGSAT ITU! JIKA BUKAN KARENA DIA ITU ANAK DARI DEWA ZEUS, AKU SUDAH MEMBUNUHNYA SEJAK LAMA! "
Teriakan dan ratapan itu terus keluar dari mulutnya. Hingga akhirnya, pria itu hanya bisa menangis dan berteriak tidak jelas untuk mengeluarkan seluruh isi hatinya. Akhirnya pria itu lelah berteriak dan hanya bisa menangis.
Kemudian, seorang pemuda dengan menggunakan payung. Di belakangnya tampak dua orang remaja yang lebih muda dari mereka berdua.
" Kakak, siapa dia? " Tanya remaja laki-laki yang ada di belakang si pemuda.
" Hanya orang yang sedang patah hati. " Ucap si pemuda.
Kemudian dia berjalan menuju pria itu dan memayungi kepalanya. Menyadari bahwa ada orang yang memayunginya, pria itu melihat ke arah si pemuda.
" Naruto... "
" Sepertinya, kau sudah terlalu lelah dengan segalanya. "
" Naruto, sampai kapan aku harus merasakan rasa sakit ini. "
" Aku mengerti. Mungkin... ini satu – satunya yang bisa aku lakukan untukmu. "
Perlahan Naruto mengeluarkan sebuah cermin dari Gate of Babylon.
" Cermin ini adalah Mirror of Hiding Self. Lihatlah ke cermin ini. "
Ketika Hephaestus melihat ke arah cermin itu, dia melihat sesosok wajah yang tampan. Sosok yang berbeda 180 derajat dari wajahnya. Namun, setelah Hephaestus memperhatikannya, wajah itu adalah versi tampan dari wajah yang dia miliki. Itulah penampilan yang selama ini diinginkan oleh Hephaestus.
" Aku bisa mengubah penampilanmu seperti yang ada di cermin ini. Tapi, ada bayarannya. Sentuhlah cermin itu, lalu bayangkan apa yang ingin kau berikan supaya kau bisa mendapatkan wajah tampan itu. Anggap saja bayaran dari wajah tampanmu. "
Naruto sudah mengenal Hephaestus cukup lama hingga dia bisa mengetahui permasalahan yang selalu Hephaestus alami. Hubungannya dengan istrinya adalah permasalahan yang selalu Hephaestus alami. Selama ini Hephaestus hanya menceritakannya saat sedang mabuk bersama dirinya dan Azazel. Namun, akumulasi dari melihat pengkhianatan istrinya selama ribuan tahun tentunya berdampak besar bagi Hephaestus.
" Cinta. Ambil saja perasaan cintaku. Aku tidak mau lagi merasakan rasa sakit akibat cinta ini. "
Naruto terkejut dengan ucapan Hephaestus.
" Apa kau yakin? Jika kau kehilangan cintamu, kau akan... Tidak, lupakan. " Ucap Naruto sambil menghela nafas.
Perlahan, wajah Hephaestus menjadi sama seperti ada di dalam cermin. Lalu Naruto memasukkan Mirror of Hiding Self ke dalam Gate of Babylon. Hephaestus perlahan berdiri. Dia mengelap air mata yang sebelumnya keluar dari matanya.
" Jadi, ada apa kau kemari? " Tanya Hephaestus dengan nada bersahabat, seolah – olah tangisan dan ratapan yang dia keluarkan sebelumnya tidak pernah terjadi.
" Aku ingin melaporkan bahwa aku sudah menyelesaikan misi dari Freya. "
" Begitu, ya. Siapa mereka berdua? "
" Castor dan Pollux. Castor adalah adik tiriku, sedangkan Pollux adalah adiknya Castor. "
" Begitu, ya. Kelakuan ayahmu benar – benar mirip dengan si bodoh Ares. Ayo kita ke tempatku. Tenang saja, ada minuman hangat di sana. Ayo. " Ucap Hephaestus sambil memimpin jalan.
" Kakak, apa dia baik – baik saja? "
" Ya, dia baik – baik saja. Itu terjadi karena yang dia jadikan bayaran adalah perasaannya. Wajar saja jika perubahannya begitu drastis. "
" Begitu, ya... "
Naruto menutup matanya sebentar sambil menghela nafas, lalu membukanya.
'Matanya... Matanya tidak lagi memancarkan kehangatan.'
Naruto melihat kembali pertarungan antara dua bersaudara itu. Perlahan, Naruto mengeluarkan Gae Bolg dari Gate of Babylon dan menembakkannya langsung ke arah Zeus. Ares yang melihat itu dengan mudah menangkapnya sebelum melukai Zeus.
" Apa yang kau lakukan, Namikaze? " Tanya Ares sambil berusaha mematahkan Gae Bolg, namun tidak bisa.
" Mengecek apakah ayahmu benar-benar mengendalikan Pollux. Sepertinya itu benar. Tembakan tombak seperti itu hanya akan menggores ayahmu saja, tidak sampai membunuhnya. "
" Tch... "
" Lalu, jika kau ingin mematahkannya, itu tidak mungkin terjadi. Tombak itu adalah tombak terkutuk yang lebih kuat daripada yang kau bisa patahkan. " Ucap Naruto sambil memasukkan kembali Gae Bolg ke dalam Gate of Babylon.
" Akan kubunuh kau, Namikaze. " Ucap Ares dengan penuh amarah
" Aku yang akan membunuhmu, dewa bejat. " Balas Naruto dengan senyum meremehkan.
Dimensi buatan
Sementara itu, Castor masih mengeluarkan kekuatan sihirnya dari pedangnya. Di sisi lain, Pollux juga mengeluarkan pedang yang sama.
" Ho... Jadi kau juga memperkuatku, ya? Terima kasih, bocah. " Ucap Zeus yang masih merasuki Pollux.
" Diam. Keluar dari tubuh adikku, dewa bejat sialan. "
" Hey, aku ini ayah dari adikmu, lho. "
" Tapi kau tidak akan pernah menjadi ayah kami. "
" Begitu, ya. "
SRING
TRANG
Zeus segera memberikan tebasan kepada Castor, namun Castor berhasil menahan serangan Zeus.
" Hebat. Tapi apa kau bisa terus- "
BUK
Castor dengan telak meninju dada Zeus yang merasuki Pollux hingga membuatnya terkejut.
" Apa kau sudah gila? Aku meninju adikmu sendiri! " Ucap Zeus.
" Itu karena kau bukanlah adikku. " Ucap Castor sambil kembali menyerang Zeus dengan pedangnya.
'Pedangnya meningkatkan kemampuan fisik dan kecepatannya. Tapi aku masih punya satu cara.'
Ketika Castor bersiap menebas Zeus, terdengar suara yang berkata kepada Castor.
" Onii-sama, ini aku. "
Suara Pollux yang keluar dari mulutnya terdengar sangat natural sehingga Castor menghentikan serangannya. Melihat Castor termakan jebakannya, Zeus menggunakan pedang yang ada di tangan Pollux untuk menebas Castor di pinggangnya. Hal ini membuat tubuh bagian atas Castor terpental ke belakang.
" Ha! Rasakan itu! Itu akibatnya jika kau menjadi siscon. Kau terken- *cough* "
Ucapan Zeus terhenti saat ia memuntahkan darah dari mulutnya. Kemudian dia merasakan rasa sakit di pinggangnya.
" Ini... APA YANG KAU LAKUKAN! " Ucap Zeus marah.
" Efek samping dari Sacred Gear kami adalah berbagi rasa sakit. Semua luka dan rasa sakit yang kurasakan akan dirasakan oleh Pollux, begitu juga sebaliknya. Namun, ini hanya rasa sakitnya saja. Kau memuntahkan darah karena rasa sakit yang diterima oleh tubuh Pollux lebih besar daripada yang bisa ia terima. "
" Sialan. Kau sengaja masuk ke dalam jebakanku supaya aku bisa diserang seperti ini. Bajingan! Beraninya kau menipu seorang dewa. "
" Bukan hanya kau saja yang bisa menipu, dewa. Kami manusia juga bisa. "
" Bajingan, aku harus- "
" Kau tidak akan bisa keluar dari tubuhku. "
Zeus bisa mendengar dengan jelas suara Pollux di kepalanya.
" Sialan! Kau juga menipuku dari awal! DASAR KEMBAR SIALAN! "
" Hanya karena kau bisa merasuki tubuhku, bukan berarti kau bisa keluar begitu saja dengan mudah. "
" Bocah sialan! "
CRASH
CRUT
Zeus harus merasakan rasa sakit yang teramat sangat saat Castor menusukkan pedang Sacred Gear miliknya ke dadanya sendiri.
Hall of Olympus
Sesaat kemudian, Zeus sudah kembali ke tubuhnya. Ketika Zeus membuka matanya, sebuah tombak berwarna merah hampir mengenai kepala Zeus jika Zeus tidak menghindar.
" Apa maksudmu, Namikaze? "
" Hanya memukul nyamuk yang akan melukai wajahmu. " Balas Naruto sambil mengambil kembali Gae Bolg yang sebelumnya ia tembakkan.
Tampak Castor dan Pollux yang sudah tidak sadarkan diri juga sudah kembali ke tempat itu.
" Ya, meski kau yang menang, tapi mereka berhasil mengalahkanmu, kan? " Ucap Naruto sambil tersenyum licik.
" Lanjutkan saja, Namikaze. "
Naruto kemudian berpikir sebentar sebelum pada akhirnya mulai memikirkan strategi.
'Dengan ini 2-1. Ini berarti kami harus menang atas Athena dan Ares. Apa aku harus melawan mereka berdua...'
" Naruto, aku akan melawan Athena. "
" Kau yakin, Hephaestus? " Tanya Naruto
" Ya, aku bisa. Aku bukan hanya jago membuat senjata saja, tapi aku juga bisa memakainya. " Ucap Hephaestus sambil mengeluarkan pedang yang ia bawa sebelumnya.
" Baiklah jika itu adalah keinginanmu. Jangan bawa urusan masa lalumu kali ini. "
" Tenang saja. Aku sudah tidak merasakan apapun. " Ucap Hephaestus.
" Begitu, ya... " Naruto hanya bisa membalas ucapan Hephaestus dengan kata singkat itu.
Dimensi buatan
Hephaestus dan Athena masuk ke dalam dimensi buatan. Keduanya tidak menggunakan berkat dari Hades karena keduanya adalah dewa. Berbeda dengan Naruto dan saudara - saudaranya yang merupakan manusia biasa yang bisa saja mati.
" Halo, Hephaestus. Lama tidak bertemu. " Ucap Athena
" Yo. Lama tidak bertemu, Athena. " Balas Hephaestus
" Kau tampak... sangat berbeda sejak terakhir kali aku melihatmu. "
" Aku jadi lebih tampan, ya? " Ucap Hephaestus dengan wajah narsis.
" Ya, aku akui kalau kamu menjadi lebih tampan... lebih tepatnya terlalu tampan sih... " Ucap Athena.
" Baiklah. Aku sudah tidak punya dendam padamu, tapi ini demi menolong temanku. " Ucap Hephaestus sambil mengeluarkan pedang dari lingkaran sihirnya.
" Aku juga sama, tapi aku harus melindungi Olympus dari segala macam ancaman. " Balas Athena sambil bersiap dengan tombak dan perisai miliknya.
Hephaestus melesat dengan kecepatan tinggi menuju Athena. Hephaestus mengeluarkan sebuah claymore dari lingkaran sihir. Hephaestus memberikan tebasan vertikal kepada Athena. Namun Athena berhasil menahan serangan Hephaestus dengan perisai miliknya.
" Pedangmu berat. Tapi kau yang bukan petarung tidak akan bisa mengalahkanku. " Ucap Athena
" Tenang saja, aku tidak akan mengecewakanmu. " Balas Hephaestus
Hephaestus menciptakan pedang dari lingkaran sihir dan menembakkannya ke arah Athena. Athena yang masih menahan serangan Hephaestus terpaksa melompat ke belakang untuk menghindari serangan Hephaestus.
Athena yang melompat ke belakang kembali melesat menuju Hephaestus dengan menggunakan tombaknya. Hephaestus menggunakan claymore miliknya untuk menangkis serangan Athena.
Athena terkejut dengan kemampuan Hephaestus. Bukan hanya Athena, para dewa dan dewi lainnya juga terkejut dengan kemampuan Hephaestus. Hephaestus dikenal sebagai dewa nolep yang hanya mampu menempa pedang ataupun senjata – senjata tingkat tinggi. Tombak yang digunakan Athena maupun pedang milik Ares adalah buatan Hephaestus. Namun, Hephaestus tidak pernah menunjukkan kemampuannya dalam pertarungan.
Athena menggunakan kemampuan strategi perangnya untuk melawan Hephaestus. Namun, minimnya pengetahuan Athena tentang kemampuan bertarung Hephaestus membuat Athena tidak bisa menduga ataupun memprediksi kemampuan Hephaestus. Athena tidak pernah meremehkan siapa pun dalam bertarung. Hal ini terkadang membuat Athena sedikit overthinking dengan musuhnya.
Hephaestus kembali mengambil claymore miliknya dan melemparkannya ke arah Athena. Athena yang melihat itu secara refleks menggunakan perisai miliknya untuk menahan serangan itu. Claymore yang dilempar Hephaestus menancap di perisai milik Athena. Hephaestus segera berlari dan melompat ke belakang Athena. Hephaestus menggunakan claymore yang menancap di perisai Athena sebagai pijakan untuk melompat.
Ketika Hephaestus masih melayang di belakang Athena, Hephaestus mengeluarkan tombak dari lingkaran sihir dan menusuk kaki Athena. Athena yang kakinya ditusuk oleh Hephaestus tidak bisa bergerak. Hephaestus yang mendarat di tanah langsung melancarkan tendangan ke kepala Athena dan membuatnya terpental.
Athena yang terpental bisa merasakan rasa sakit yang teramat sangat. Athena melihat kening kanannya berdarah. Dia melihat sepatu yang digunakan oleh Hephaestus. Hephaestus menggunakan sepatu perang dari besi yang biasa digunakan prajurit pada jaman kuno di Eropa.
" Sepatu itu... Itu juga hasil tempaanmu, kan? " Tanya Athena
" Sudah kubilang kalau aku tidak akan mengecewakanmu, kan? " Ucap Hephaestus
" Kau banyak yang berubah. Terlalu banyak yang berubah. "
" Begitukah? Tapi, aku tetaplah aku. Ini adalah diriku yang seharusnya. " Ucap Hephaestus sambil mengulurkan tangan.
" Matamu... tidak lagi memancarkan kehangatan... Hephaestus. Kau berubah. Apa yang sudah membuatmu menjadi seperti ini? " Tanya Athena.
" Menurutmu? " Tanya balik Hephaestus.
" Aku tidak akan minta maaf karena perbuatanku dulu. Itu semua karena aku memang tidak pernah mencintaimu. Tapi, setidaknya berbicaralah kepada Aphrodite. Dia... hanya ingin berbicara padamu. "
" Harusnya dia melakukan itu ribuan tahun yang lalu. " Balas Hephaestus.
Athena menerima uluran tangan Hephaestus. Hephaestus membopong Athena keluar dari dimensi buatan itu.
Di aula Olympus, Apollo yang sudah kembali sadar segera menggunakan sihirnya untuk menyembuhkan Athena. Apollo sedikit kagum dengan Hephaestus yang mampu mengalahkan Athena.
" Kerja bagus. Aku cukup terkejut kalau kau bisa mengalahkan Athena. Ditambah kau juga sedikit meniru Gate of Babylon milikku. " Ucap Naruto pada Hephaestus.
" Terima kasih banyak. Ada kebanggaan tersendiri karena bisa mengalahkan Athena dalam duel satu lawan satu. " Ucap Hephaestus.
" Hephaestus! "
Hephaestus dan Naruto mendengar suara perempuan yang memanggil Hephaestus.
" Ada apa... Aphrodite? " Tanya Hephaestus
Hephaestus melihat ke arah 'istri'-nya dengan tatapan dingin.
" Aku... hanya ingin bicara padamu. " Ucap Aphrodite
" Maaf, aku tidak punya waktu untuk itu. " Balas Hephaestus
" Aku... aku... "
" Lagipula kau sudah bahagia dengan Ares, kan? "
" Itu... "
Aphrodite tersentak dengan ucapan Hephaestus. Tatapan dan suara dingin nan datar dari Hephaestus menghujam dengan telak di dadanya. Hephaestus adalah dewa paling baik yang pernah Aphrodite temui. Aphrodite mengingat kembali semua yang sudah terjadi.
Di masa yang tidak diketahui
Aphrodite sedang berjalan menuju sebuah ruangan. Di sana tampak Zeus dan Hera yang sedang membicarakan sesuatu.
" Otou-sama, apa – apaan ini! " Aphrodite berteriak dengan penuh kemarahan.
" Apa yang kau maksud, Aphrodite? " Tanya Zeus.
" Mengapa kalian menjodohkanku kepada si buruk rupa itu? " Tanya Aphrodite.
" Maafkan aku, Aphrodite. Tapi, ini semua supaya tidak ada lagi perang antar dewa yang mungkin saja terjadi karena memperebutkan dirimu. " Jawab Zeus.
" Tenanglah Aphrodite. Hephaestus adalah dewa yang baik. Dia jauh lebih baik daripada semua pacar-pacarmu, terutama Ares. " Ucap Hera
" Tapi, Otou-sama... Okaa-sama... "
" Kami memang hanya orang tua angkatmu, tapi kami menyayangimu seperti anak kami sendiri. " Ucap Hera
" Tenanglah. Hephaestus itu... sekali dia mencintai seseorang, dia akan selalu mencintainya. Hephaestus tidak akan meninggalkanmu ataupun mengkhianatimu. " Ucap Zeus.
Aphrodite hanya bisa tertunduk lesu. Bagaimana bisa dirinya yang merupakan dewa paling cantik dan anggun di dunia menikah dengan dewa paling buruk rupa di dunia. Dirinya tentu saja terhina oleh hal itu.
.
Waktu berlalu. Akhirnya Aphrodite dan Hephaestus bertemu untuk pertama kalinya. Hephaestus menggunakan pakaian yang lebih rapi dari biasanya. Di sisi lain, tampak Aphrodite berusaha setengah mati untuk tidak melihat wajah Hephaestus.
" Senang bertemu denganmu, Aphrodite. " Ucap Hephaestus sambil mengulurkan tangannya.
" Ya... aku juga... senang. " Ucap Aphrodite sambil menahan rasa jijik dari wajah Hephaestus. Bahkan dia juga tidak menerima uluran tangan Hephaestus.
Hephaestus tersenyum kecut. Dia menarik kembali tangannya.
" Kalau kau memang tidak mau melanjutkan pernikahan ini, aku akan bicara pada Hera-sama supaya dia mau membatalkan perjodohan ini. " Ucap Hephaestus.
" Tidak. Tidak perlu merepotkan Otou-sama dan Okaa-sama lagi. "
.
Pada akhirnya, pernikahan mereka terjadi. Namun, seperti yang sudah Hephaestus duga, tidak ada yang bahagia dengan pernikahan ini. Aphrodite tidak berubah menjadi lebih baik. Dia masih selalu berhubungan dengan siapa pun yang dia mau, kecuali suaminya sendiri. Tentu saja, berhubungan yang dimaksud adalah hubungan badan suami istri.
Di sisi lain, Hephaestus hanya bisa menahan semua perasaan kesal, marah, dan cemburunya dengan cara mengerjakan pekerjaannya. Hal ini terus menerus terjadi.
Hingga pada tiga tahun yang lalu, ketika Hephaestus kembali dari bengkelnya, dia melihat dengan Hephaestus sedang bermesraan dengan Ares. Hephaestus yang melihat itu hanya bisa menghela nafas.
" Aku tidak akan berkomentar apapun tentang kelakuanmu, tapi setidaknya jangan lakukan itu di tempatku. Lakukan di tempat lain. " Ucap Hephaestus sambil membereskan beberapa barang yang Berantakan.
" Jika kau iri, seharusnya kau melakukan ini sejak dulu. " Balas Ares yang masih bermesraan dengan Aphrodite.
Hephestus hanya menulikan telinganya.
" Harusnya kau dekati saja Athena. Ah... aku lupa. Kau sudah pernah mendekatinya, ya. "
" APA!? " Ucap Aphrodite terkejut mendengar ucapan Ares.
" Itu terjadi bahkan sebelum aku menikah dengannya. " Balas Hephaestus yang masih sibuk membereskan barang – barang yang ada.
" Aku yakin Hera-sama malu memiliki anak buruk rupa. Sungguh ibu yang mala- "
BUK
Ketika Ares belum selesai berbicara, sebuah pukulan melesat ke wajahnya, namun dia dengan mudah menahan pukulan itu.
" Wah, si buruk rupa marah rupanya. "
" Jangan bawa ibuku dalam masalah ini. "
" Siapa suruh kau punya wajah yang buruk rupa. "
Dengan cepat Ares menarik tangan Hephaestus dan menghajarnya. Hephaestus yang bukan seorang petarung tentu saja menjadi bulan-bulanan Ares. Ini terus berlangsung hingga Aphrodite menghentikan Ares.
" Ares! Hentikan! Ini sudah berlebihan! " Ucap Aphrodite sambil menarik Ares lalu menamparnya.
" Mengapa kau membelanya, sayangku? " Tanya Ares
" Itu karena kau sudah berlebihan! Pergi dari sini! " Ucap Aphrodite
" Tap- "
" PERGI! "
Ares yang mendengar itu mengambil beberapa barangnya lalu pergi dari tempat tinggi Aphrodite dan Hephaestus.
" Hephaestus, kau baik – baik saja? " Tanya Aphrodite.
Aphrodite yang biasanya cuek dan tidak peduli kepada Hephaestus saat ini sedang mengkhawatirkan suaminya itu.
Hephaestus hanya terdiam. Perlahan dia berdiri. Dia segera berjalan pergi dari tempat tinggal mereka. Melihat itu, Aphrodite mulai merasakan sesuatu yang tidak pernah ia rasakan. Dia bisa saja merasa cemburu dan itu pernah terjadi saat seseorang yang menjadi kekasihnya mendekati perempuan lain. Saat mendengar bahwa Hephaestus pernah mendekati Athena, hal itu juga membuat Aphrodite sedikit cemburu. Namun, ini benar – benar perasaan yang baru pertama kali ia rasakan.
" Perasaan sakit apa ini...? Ini pertama kalinya aku merasakan ini. "
.
Keesokan harinya, Aphrodite hanya terdiam di taman bunga. Dia masih memikirkan perasaannya kemarin. Dari kemarin, dia tidak bisa berhenti memikirkan suaminya. Dia benar – benar bingung dengan perasaannya saat ini. Sebelumnya, dia bahkan tidak peduli dengan suaminya atau apapun yang dia lakukan.
" Aphrodite? Apa yang kau lakukan di sini? " Terdengar seorang perempuan memanggilnya.
" Persephone...? Artemis...? Aku hanya... merenung. Dan juga, apa yang kalian lakukan di sini? "
" Suamiku menyuruhku untuk memberikan sesuatu kepada Zeus-sama. Dia mengizinkanku bertemu dengan ibuku. " Ucap Persephone.
" Begitu, ya... "
" Aku hanya terkejut melihatmu seperti itu, apa kau ada masalah? " Tanya Artemis.
" Aku hanya... bingung dengan perasaanku. "
" Perasaan...? "
" Selama ini, aku selalu mencari cinta yang tulus. Jujur saja, aku iri dengan Artemis yang bisa mendapatkan cinta tulus dari pemburu itu. Aku tidak pernah mendapatkannya, bahkan dengan Ares sekalipun. Kemarin, saat Hephaestus kembali dari bengkelnya, dia bertengkar dengan Ares. Ares menghajarnya. Setelah aku mengusir Ares, dia pergi begitu saja. "
" Begitu... ya... " Ucap Artemis.
" Apa kau... pernah memikirkan perasaan Hephaestus? " Tanya Persephone.
" Apa... maksudmu? "
" Selama ribuan tahun, aku melihat Hephaestus selalu diam melihat kau berselingkuh. Apa kau pernah memikirkan apa dia marah atau sakit hati melihat itu? "
" Dia tidak pernah bilang apapun. "
" Itu karena mereka selalu ingin terlihat kuat di hadapan kita. Dulu Orion juga seperti itu. " Ucap Artemis.
" Aphrodite, apa yang kau rasakan jika kau melihat Hephaestus berbicara dengan perempuan lain? " Tanya Persephone
" Aku... akan marah. "
" Mengapa? "
" Bukankah itu sudah jelas? Dia adalah suamiku. "
" Itulah yang Hephaestus rasakan selama ini. "
" Itu... benarkah? "
" Aku lihat, kau sudah mendapatkan ketulusan yang selama ini kau cari, hanya saja, kau tidak pernah menyadarinya. "
" Tunggu... Maksudmu...? "
" Kau sebenarnya sudah mendapatkan ketulusan dari Hephaestus. "
" Jadi, selama ini... "
" Ya. Dengan perasaan cemburumu, kau sebenarnya memiliki perasaan kepadanya. Kau mulai mencintai Hephaestus. " Ucap Artemis.
" Aku... mencintai... Heph...? "
Persephone dan Artemis tersenyum kepada Aphrodite sebagai tanda bahwa perkataan Aphrodite adalah benar.
" Kalau begitu, aku harus kembali. Aku harus mencari Heph. "
.
Aphrodite berlari dari tempatnya berada menuju rumahnya. Dia mulai menyadari semua yang telah terjadi selama ini. Hephaestus selalu melayaninya dan menolongnya dengan tulus, seperti yang seorang suami lakukan. Dirinya mulai sadar bahwa selama ini Hephaestus benar – benar memberikan ketulusan yang selama ini dia cari.
Akhirnya dia sampai di rumah mereka. Dia rumah mereka sangat rapi dan tidak Berantakan. Ini sebuah tanda bahwa Hephaestus sudah kembali. Ketika dia sampai menuju ruangan Hephaestus, dia melihat sesosok pria sedang merapikan barang ke dalam lingkaran sihirnya.
" Heph... Hephaestus... "
" Iya. "
Ketika pria itu melihat ke arah Aphrodite, Aphrodite terkejut melihat pria itu. Pria itu memiliki wajah yang tampan. Sangat tampan. Bahkan ketampanannya bisa menyamai Ares, Apollo, maupun Dionysus. Aphrodite menyadari bahwa iris mata yang dimiliki pria itu sama dengan Hephaestus. Hanya saja... matanya tidak lagi memancarkan kehangatan yang biasanya dipancarkan olehnya.
" Heph... Hephaestus...? " Aphrodite terkejut bahkan sampai mundur satu langkah.
" Ada apa, Aphrodite? "
" Kau... Hephaestus? "
" Ya. Ini aku. Ini aku yang baru. " Ucap Hephaestus datar. Tidak ada perasaan kagum, pamer, ataupun bahagia keluar dari mulut Hephaestus.
" Mengapa... kau bisa... seperti ini!? "
" Aku bertemu dengan temanku. Berkatnya, aku bisa menjadi seperti ini. Tenang saja. Aku akan segera pergi dari Olympus. Aku akan tinggal di bumi. Aku sudah membicarakan ini dengan para Zeus-sama dan dewa Olympian lainnya. Jadi, sekarang kau bisa bawa siapapun ke tempat ini. "
" Heph... "
Hephaestus melanjutkan hingga dia mengambil sebuah pedang yang belum selesai. Hephaestus menaruhnya di punggungnya.
" Baiklah. Aku akan pergi. "
" Tunggu! Heph! Tunggu! "
" Selamat tinggal Aphrodite. Semoga kau menemukan ketulusan yang selama ini kau cari. "
Hephaestus pergi dari rumah mereka, meninggalkan Aphrodite yang hanya bisa menangis dan menyesali semuanya.
Kembali di masa kini. Aphrodite masih berdiri di hadapan Hephaestus.
" Aku... hanya ingin bicara padamu. " Ucap Aphrodite.
" Bicaralah. Tapi kita tidak punya banyak waktu. " Balas Hephaestus.
" Heph... aku... minta maaf. Aku minta maaf untuk semuanya. Aku selama ini selalu mencari ketulusan di luar sana. Aku terlalu fokus mencari ketulusan itu hingga aku lupa bahwa selama ini aku sudah mendapatkannya. " Ucap Aphrodite. Tampak dia mulai meneteskan air mata.
" Lalu...? Kau ingin aku memaafkanmu? Baiklah. Aku memaafkanmu. Tapi semuanya sudah terlambat. Harusnya kau melakukannya dari dulu. APA KAU TAHU ITU! " Ucap Hephaestus dengan nada yang tinggi di akhir kalimatnya.
" Heph... aku... "
" SELAMA INI AKU SELALU MENAHANNYA. AKU SELAMA INI TERSAKITI. AKU SUDAH BERUSAHA UNTUK MENCINTAIMU DENGAN TULUS, TAPI SELAMA INI KAU HANYA TERUS MENERUS MENYAKITIKU. APA KAU SADAR!? "
CRACK
Tampak sebuah retakan timbul di pipi Hephaestus. Namun, tampaknya Hephaestus dan Aphrodite tidak memedulikannya.
Naruto yang melihat itu sedikit terkejut.
'Retakan itu...? Mungkinkah...?'
" Aku sadar. Aku juga tahu bahwa aku sudah terlambat. Karena itu... aku hanya ingin minta maaf padamu. Aku tidak berharap kalau kau akan memaafkanku. Karena itu... aku... aku minta maaf, Heph. Terima kasih sudah memberikan ketulusan padaku. " Ucap Aphrodite sambil tersenyum sedih.
Hephaestus terenyuh dengan ucapan Aphrodite. Tampak retakan di pipinya menjadi sebagai besar.
" Aphrodite... "
" Heph... aku... "
CRASH
Sebuah pedang berwarna merah lava menusuk dada Aphrodite dari belakang. Kemudian pedang itu tercabut ke belakang. Hephaestus melihat bahwa Ares adalah pelaku penusukan Aphrodite. Tubuh Aphrodite perlahan jatuh ke lantai. Hephaestus dengan cepat segera menangkap Aphrodite.
" Woy, Aphrodite! Aphrodite! "
Tampak Hephaestus berusaha memanggil-manggil Aphrodite. Semua orang dan dewa yang ada di sana bisa melihat bahwa wajah tampan Hephaestus mulai luntur dan berubah menjadi cairan bening. Mereka bisa melihat wajah buruk rupa Hephaestus sudah kembali.
" Aphrodite! Aphrodite! Kumohon! Jangan pergi! "
Air mata mulai menetes dari mata Hephaestus.
" Ah... mata itu... Mata itu kembali memancarkan kehangatan itu... senangnya... " Hanya itu kalimat yang diucapkan oleh Aphrodite saat melihat wajah buruk rupa Hephaestus.
" Begitu, ya... Sepertinya... Cinta memang kekuatan terkuat di dunia... yang bahkan bisa sekuat Kematian. "
Hephaestus menidurkan Aphrodite ke lantai. Dia mengambil pedang yang ada di punggungnya. Pedang yang bahkan tidak digunakan saat melawan Athena. Hephaestus berdiri dan melesat ke arah Ares
" MATI! "
.
.
.
TBC
Yo
Apa kabar semuanya?
.
Baiklah
Di chapter ini, kita melihat kembali pertarungan Naruto dkk.
Pertama, kita mengetahui bahwa Pollux bisa menyerang balik kemampuan Zeus yang bisa merasukinya. Lalu, kita melihat efek samping dari Sacred Gear milik Castor dan Pollux yang bisa saling berbagi rasa sakit. Dengan ini, mereka berdua mampu 'mengalahkan' Zeus, meskipun Zeus tetap menang.
Lalu, di sini kita melihat kisah Hephaestus. Di sini kita melihat masa lalunya dengan Aphrodite. Di sini Aphrodite berhasil menyadari ketulusan dari Hephaestus, namun terlambat. Di sini kita juga melihat bahwa wajah Hephaestus kembali ke wajah aslinya yang buruk rupa.
Jika kalian ingat, wajah tampan Hephaestus tercipta dari Mirror of Hiding Self, namun Hephaestus memberikan semua perasaan romantisnya. Perasaan romantis ini termasuk rasa cemburu, rasa sakit karena cinta, dan perasaan negatif yang muncul dari cinta. Inilah alasan mengapa dia bisa menjadi datar saat bertemu Aphrodite. Kemudian, ketika perasaan marah dan sakit hati Hephaestus keluar, itu secara langsung merusak 'wajah tampan' miliknya karena apa yang Hephaestus berikan sebagai bayaran diambil kembali olehnya. Jadi, Hephaestus kembali merasakan perasaan romantis dan wajah tampannya menghilang
Di sini, kita melihat Ares menusuk Aphrodite dan itu membuat Hephaestus marah dan berniat membunuh Ares.
Di chapter selanjutnya, kita akan melihat pertarungan Hephaestus vs Ares. Dan mungkin Naruto akan ikut campur sehingga Naruto akan menghadapi Ares.
.
Baiklah
Sekian chapter 34
Sampai jumpa chapter depan
Bye Bye
