SetsunaZ1 2.0 Present

Disclaimer :

Naruto ©Masashi Kishimoto

HighSchool DxD ©Ichie Ishibumi

-_-_-

Aku tidak percaya dengan apa yang kulihat saat ini. Seorang pemuda yang telah menghilang selama tiga bulan sedang duduk di kursi kerjanya dan melihat ku dengan senyum di wajahnya. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan namun untuk kesekian kalinya, rasa marah dan sedih berubah menjadi rasa senang yang berlebihan hingga tanpa sadar air mata mengalir membasahi pipi ku.

"Selamat datang, My lord." hanya itu yang keluar dari mulutku, Aku sendiri tidak tahu apa yang harus ku ucapkan untuk menyambut kepulangannya. Pemuda itu tetap tersenyum kecil dan berjalan kearah ku. Tubuhnya yang dulu gempal dengan timbunan lemak yang terlalu banyak sekarang berubah menjadi seorang pemuda yang sangat gagah layaknya kstaria dan dengan tangannya ia membawaku kedalam pelukannya.

Untuk kesekian kalinya aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan! Dan dalam peluknya, dapat ku hirup aroma jeruk yang sangat memabukkan. 'Ah ternyata ini bukan halusinasi ku.' pikiran ku sudah tidak ada di dunia ini dan dengan suara yang sudah lama tidak ku dengar pemuda itu, Namikaze Naruto, Sahabat dan juga kekasihku berkata, "Aku pulang, My lady."

Chapter 26 : Party and Chaos!

Rakyat di wilayah Namikaze dan semua pengikutnya sedang bergembira pada hari ini. Semua orang tidak terkecuali bangsawan ataupun para prajurit pelatihan sangat senang dengan datangnya berita ini, berita tentang kepulangan seorang pemimpin muda yang sudah membawa wilayah ini menuju masa kejayaan.

Semua orang tanpa terkecuali berdesakan ingin memasuki kediaman Namikaze. Mereka ingin menyambut kepulangan tuan mereka, orang yang sudah memberikan kemakmuran bagi mereka, dan karena itulah semua orang membawa banyak sekali hadiah. Entah itu hasil panen, barang dagang, atau apapun itu. Mereka tahu hadiah itu hanyalah hadiah sederhana namun mereka yakin jika tuan mereka, mau tak mau, tetap menerima pemberian ini.

"Biarkan kami masuk!"

"Kumohon biarkan aku memberikan roti ini."

Semua orang berdesakan ingin memasuki mansion tersebut, layaknya orang-orang yang berdemo ingin menuntut keadilan wakil rakyat. Hari itu sangat riuh bahkan dengan para penjaga yang ada di gerbang, mereka terus memaksa ingin menemui pemuda itu. Sedangkan Naruto?

Naruto saat ini sedang bermesraan dengan seorang gadis yang mana wajahnya memerah saat berdua dengan dirinya. Dengan sesendok eskrim ditangan pemuda itu, Arhuria tidak tahu harus apa selain malu selayaknya gadis pada umunya. Namun ia terselamatkan seorang prajurit yang menghadap Naruto.

"Ma-maaf menggangu tuan ku! Izin melapor, Warga dari segala penjuru mengepung kediaman ini. Mereka ingin bertemu dengan anda dan memberikan beberapa hadiah. Apa yang harus kami lakukan tuan?"

Walau Naruto merasa jika dirinya sangat gusar mendengar itu semua namun ia mau tak mau harus bertemu dengan mereka. Kepergian yang mendadak dan juga kedatangan yang tiba-tiba membuat kehebohan yang sangat parah terbalik dengan apa yang ia pikirkan. Dan dengan keengganan yang ia rasakan, Naruto bangkit dan berjalan menuju gerbang utama dari mansion tersebut bersama dengan prajurit dan Arhuria bersamanya.

Saat tiba di gerbang utama, Naruto tidak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini. Riuh gemuruh penuh dengan sorakan kebahagian yang menyebut namanya terdengar saat ia sudah dekat dengan gerbang.

"Dengar!" dengan suara yang keras walau tidak menyamai suara dari ribuan orang, Naruto berhasil membuat semua orang diam. "Terima kasih atas kehadiran kalian semua, aku sangat senang. Lalu pulanglah dan pada malam hari kembali lagi kemari dan aku akan menyiapkan perjamuan untuk kita semua." dan dengan begitu, mereka semua pulang tanpa ada satupun dari mereka yang menetap di depan gerbang utama.

"Arthuria, pergilah temui Siluca dan katakan jika ia ingin menjadi penyihir ku maka ciptakanlah cahaya bintang di langit malam ini." Arhuria yang tifak mengerti dengan apa yang Naruto katakan hanya menganggukkan kepalanya dan pergi meninggalkan tempat tersebut. "Kau, pergi temui kepala administrasi Stella dan katakan kepadanya untuk menyiapkan pesta megah di kediaman kita malam ini." setelah semua orang pergi menuruti perintahnya, Naruto berjalan menuju halaman belakang untuk bermeditasi dan melatih mana miliknya.

Semenjak pertarungan dengan Queen of the South Sea, Skadi, Naruto meminjam kekuatan milik Regulus dan karenanya mana miliknya menembus tingkatan yang lebih tinggi dari sebelumnya namun itu hanya sesaat dan setelahnya? Ia mengalami sedikit keanehan pada sirkuit mana miliknya dan karenanya ia sendiri ingin memeriksa dan berkonsultasi dengan Regulus perihal kejanggalan ini.

Sementara itu tak jauh dari mansion Namikaze, Seorang gadis sedang merajuk karena pesan yang ia dapati dari seorang utusan lord di tanah ini.

"Jika kau ingin menjadi penyihir ku maka buatlah cahaya bintang di langit? Apa-apaan itu!!"

Gadis itu tampak stres dengan perintah yang ia dapati namun dirinya sendiri tidak patah semangat karena ia sendiri yakin jika ia menyanggupi permintaan tersebut. Masih tersisa beberapa jam sebelum malam tiba dan ia harus melakukan risetnya sekarang dan tanpa banyak berfikir Siluca mulai melakukan penelitian dan sebagai salah satu dari para jenius di dalam Tower of Excanium, Ia harus bisa memenuhi permintaan orang yang akan menjadi tuan yang ia layani kelak.

Tak terasa malam telah tiba dan sekarang gerbang utama pada mansion Namikaze mulai dibuka. Semua persiapan sudah di tata dengan sedemikian rupa. Meja-meja dan kursi tersusun dengan rapih di halaman mansion tersebut, Touwa dan para pelayan siap di masing-masing sudut halaman, dan beberapa prajurit siap mengamankan pesta pada malam itu.

Semua warga yang tinggal di semua wilayah mulai memasuki halaman tersebut, mereka mengenakan pakaian terbaik yang mereka punya dan membawa beberapa buah tangan untuk tuan mereka. Ingij rasanya mereka memakan ataupun meminum jamuan yang sudah disiapkan namun mereka tidak melakukannya sebelum jamuan tersebur di mulai.

"Duke Namikaze Naruto, Tuan kita semua, memasuki jamuan!" dan dengan teriakan penghantar dari seorang prajurit, Naruto keluar dari pintu utama kediaman Namikaze bersama dengan seorang gadis di sampingnya. Gadis yang sangat cantik dengan gaun berwarna putih yang kontras dengan rambut pirangnya.

"Terima kasih atas perhatian kalian semua dan aku minta maaf karena beberapa bulan yang lalu aku pergi tanpa memberi tahu kalian semua. Maka dari itu.." seorang pelayan mendekat ke arah Naruto dengan segelas anggur yang ada diatas nampan. Mengambil gelas itu dan mengangkatnya tinggi-tinggi, Naruto lantas berkata, "Silahkan nikmati jamuannya." orang-orang itu terperangah saat melihat cahaya dan suara ledakan yang sangat besar di langit yang menghiasi kegelapan. Cahaya di langit itu tampak seperti sebuah perumpamaan atau sebuah simbol, simbol bahwa di tengah kekacauan sekalipun masih ada harapan yang tercipta.

Semua orang sangat senang dengan perjamuan itu kecuali satu orang, orang yang tidak tahu harus berbuat apa saat melihat sosok dari Namikaze Naruto. Gard Mjollmile, Ia tidak tahu bagaimana sosok dari Namikaze Naruto karena yang ia tahu, Namikaze Naruto adalah sosok pemuda gendut yang sangat jelek namun berbanding terbalik dengan apa yang ia lihat saat ini karena pemuda itu adalah orang yang ia temui secara tidak sengaja saat mengantri memasuki wilayah ini. Sedangkan Naruto yang sadar dengan wajah kaget Mjollmile hanya tersenyum seraya mengangkat gelas anggur di tangannya.

Meninggalkan Arthuria yang sedang kesusahan menyambut salam dari para warga, Naruto kini berjalan kearah Mjollmile dengan segelas anggur di masing-masing tangannya dan sesampainya disana ia hanya tersenyum. "Selamat datang di wilayah ku, Tuan Gard Mjollmile." ucapnya saat menyodorkan gelas anggur miliknya.

Mjollmile terdiam saat bau dari anggur di gelas itu sampai ditangannya. Bau dari asam namun juga menyegarkan memasuki hidungnya dan ia tahu jika anggur itu bukanlah minuman yang biasa ia temui di wilayah lain. Dan tidak ingin bertindak lancang, Mjollmile mengambil gelas itu dan meminumnya.

"Ini.. sangat enak, Tuan. Rasa asam, manis dan juga alkohol yang ada didalamnya membuat anggur ini tidak berbeda daripada jus anggur yang biasa anak kecil minum." mendengarnya Naruto berkata, "Lihatlah orang-orang wilayah ini. Kebanyakan adalah orang-orang yang sudah lanjut usia dan karenanya aku tidak ingin mereka jatuh sakit karena terlalu banyak minum alkohol."

Untuk pertama kalinya, seorang Gard Mjollmile terdiam mendengar itu semua. Bangsawan adalah orang-orang yang hanya mementingkan dirinya sendiri dan mengeruk apapun yang mereka bisa dari rakyat mereka namun.. 'Anak ini sampai begitunya memikirkan orang-orang?' baru kali ini ia bertemu dengan bangsawan seperti pemuda ini hingga membuatnya tidak bisa untuk tidak kagum padanya.

"Ahh.. silahkan nikmati jamuan ini. Aku harus pergi untuk menyambut para bangsawan di dalam mansion. Permisi." dan dengan perginya seorang Namikaze Naruto, Semua orang mulai menikmati makanan maupun minuman yang sudah disuguhkan.

Sementara itu di dalam mansion para bangsawan dari Baron sampai dengan Marquess sudah berkumpul di suatu ruangan. Ruangan yang sangat besar dengan sebuah meja panjang di depan mereka semua. Pertemuan untuk menyambut kepulangan Naruto hanya terjadi sebentar dan sekarang mereka melakukan pertemuan untuk membahas sesuatu.

"My Lord, Kenapa kita tidak memulai pertemuan ini?" seorang Baron mulai bertanya karena ia rasa semua bangsawan sudah ada di ruangan itu dan pertanyaan itu juga melawakili semua orang yang ada di ruangan tersebut. Dengan suara halus Naruto menanggapi pertanyaan itu dan berkata bahwa ia masih menunggu beberapa orang.

"Yang mulia Pangeran dan Duke dari wilayah Angel, Michael Angel memasuki ruangan." Mendengar itu sontak semua orang bangkit dari duduknya. Mereka tidak menyangka jika Pangeran Michael datang jauh-jauh dari wilayah Angel untuk menemui Naruto namun bahkan dengan kedatangan Michael pun Naruto belum memulai pertemuan itu.

"Head of All Blacksmith, Tuan Andrew, memasuki ruangan!" berbeda dari Michael yang mana semua orang bangkit dari kursinya, saat Andrew memasuki ruangan tidak ada seorangpun yang bangkit dari kursinya. Ya tidak seorangpun kecuali Naruto yang langsung berjalan menyambutnya.

"Paman, sebelum aku menyambut mu aku ingin meminta maaf kepada mu. Kukri yang engkau buat bersama dengan semua Blacksmith, tenggelam saat aku bertarung dengan Seaborn."

"HAH?! SEABORN!!"

Siapa di benua ini yang tidak tahu apa itu Seaborn? Ruin Class Monster yang sangat kuat dan perlu ribuan orang untuk membunuhnya. Tidak, bahkan untuk ribuan orang pun masih mustahil untuk membunuhnya namun mereka mendengar bahwa Naruto, Tuan mereka, bertarung dengan monster itu bermodalkan sebuah belati?

"Apa itu benar, Tuan?" Catina, Kakak angkat dari Naruto, bertanya dengan ekspresi khawatir di wajahnya. Ia tidak tahu jika petualangan adiknya itu akan sangat berbahaya bahkan dirinya yakin jika kedatangan monster dengan kecerdasan karena perbuatannya.

"Ah iya, itu benar tapi bukan aku yang melawannya namun seorang Knight dari Britain bersama dengan seorang teman perjalanan ku. Sedangkan aku berhadapan dengan The Queen..." Naruto menjeda ucapannya dan melepas jubah bangsawannya hingga tidak ada satupun pakaian yang ia kenakan di tubuhnya. Dan semua orang yang melihat itu dibuat terkejut.

Mereka tidak tahu apa itu namun lengan Naruto yang tadi tertutup lengan pakaiannya terlihat tidak baik-baik saja. Corak aneh yang terlihat hidup menyelimuti lengannya hingga sebatas bahu, "Ini adalah apa yang ku dapatkan dari Queen. Pada awalnya aku sendiri takut dengan adanya parasit ini namun kalian semua tahu apa yang ada di dalam tubuh ku kan? Singkat saja, karena-'nya' aku bisa bertahan hidup sampai saat ini dan parasit ini sendiri menjadi jinak dan sekarang tidak lebih dan parasit mati."

"Jadi yang ingin kau sampaikan adalah The Queen sudah bangkit kembali dan kita harus waspada selain daripada Dvarga?" kali ini ahli siasat yang dimiliki Naruto mulai berbicara. Salah satu dari beberapa loyalis dan orang yang memiliki hutan lindung terbesar di wilayah ini, Kepala keluarga dari House of Nara, Nara Shikaku.

"Itu tidak perlu, Paman. Aku membuat perjanjian dengan The Queen dimana aku harus menyuarakan bahwa para Guardian of the Sea tidaklah bahaya. Lagipula The Queen masih bersemayam di dalam tubuh rekan ku dan dia sekarang ada di Penny Archypelago di lepas pantai Shalaqin." mendengar penuturan Naruto, semua orang menatapnya dengan sangat kagum. Mereka tidak tahu petualangan apa yang di lalui pemuda itu namun mereka yakin jika itu adalah petualangan yang setidaknya sekali dalam seumur hidup ingin mereka lalui.

"Kesampingkan masalah itu dulu dan apakah kalian tidak penasaran kenapa aku mengundang saudaraku Michael ke wilayah ini bahkan seorang kepala Blacksmith di dalam pertemuan kita?" semua orang diam tanpa ada yang ingin menyuarakan pendapat mereka karena mereka sendiri tidak tahu apa yang ingin Naruto sampaikan kepada mereka semua namun setidaknya ada satu jawaban yaitu Aliansi. Aliansi antara Namikaze dan juga Angel demi kepentingan bersama dan dengan aliansi itu pula, Mereka harus mengajukan seseorang untuk mereka beri dukungan sebagai pewaris tahta sah di kerajaan ini.

"Yang harus kalian ketahui adalah, Aku tidak peduli siapa yang menjadi raja selanjutnya dari kerajaan ini karena..." Nafas semua orang tertahan saat Naruto menjeda perkataannya dan setelahnya mereka semua tidak bisa untuk tidak terkejut. Mereka tidak tahu apa yang ada di dalam kepala anak itu namun mereka sadar akan satu hal, Naruto tidak main-main dengan apa yang ia katakan. ".. aku akan memisahkan diri dari Airia."

"Tu-Tuan! Apa anda serius? Perkataan anda itu termasuk kedalam rencana pemberontakan!" kali ini Marquess Uzumaki, Arashi, menyuarakan pendapatnya! Ia takut! Dirinya takut jika peninggalan dari mendiang adik yang sangat ia sayangi harus menghilang dari dunia ini namun sayangnya, keponakannya itu tidak bercanda.

"Tentu saja aku serius! Aku.. Aku... Aku..." suara Naruto makin lama makin mengecil hingga akhirnya suaranya tidak dapat di dengar oleh siapapun di ruangan tersebut sebelum Naruto sendiri menatap semua orang yang ada dengan mata memerah dan air mata yang siap jatuh kapan saja.

"Aku sudah tahu siapa diriku.." dengan satu kalimat pendek yang terlontar dari mulut Naruto, semua orang kecuali Michael dan juga Andrew, terdiam layaknya patung batu yang tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka tahu bahwa rahasia yang mereka jaga rapat-rapat akan terbuka juga suatu hari nanti namun ini terlalu cepat untuk terbuka. ".. pada akhirnya aku tahu alasan kenapa aku dan ibu ku di perintahkan untuk mengelola wilayah ini, Aku juga tahu alasan kenapa aku tidak pernah bertemu dengan beliau. Ternyata omong kosong yang selalu di masukan kedalam kepala ku selama 19 tahun aku hidup hanyalah omong kosong belaka."

Semua orang meneguk ludah mereka sendiri karena mereka tidak bisa berkata apa-apa mengenai hal yang terjadi saat ini. Bukan karena mereka takut namun mereka tidak berhak memberi tahu pemuda itu tentang fakta yang mengatakan bahwa dirinya bukanlah putra kandung dari Merchenary King.

Dan tanpa mereka sadari di hadapan mereka sudah tersedia banyak sekali perkamen. Perkamen yang berisi semua kebusukan kerajaan ini yang saling berhubungan!

"Perkamen itu adalah informasi yang sudah di kumpulkan para Hassan selama kepergian ku, sekarang bukalah." mendengarnya semua orang tanpa terkecuali membuka perkamen tersebut hingga salah satu di antaranya merobek gulungan kertas tersebut dengan ekspresi marah di wajahnya.

"Ap- apa-apaan ini semua!" seseorang dari salah satu keluarga yang ditakuti di kerajaan ini memandang Naruto dengan amarah di wajahnya. Ia tidak percaya dengan apa yang ia baca begitu juga dengan seorang gadis berambut putih yang menahan air matanya agar tidak jatuh.

"Semua yang ada di dalamnya adalah informasi yang akurat. Tidak ada yang di manipulasi demi keuntungan serta ambisi ku, Marquess Uzumaki." mendengar penuturan Naruto, Arashi seketika mengeluarkan lonjakan Mana yang sangat besar sampai-sampai membuat semua orang di ruangan itu tidak dapat bergeming sedikitpun setidaknya sebelum Marquess Uchiha, Fugaku Uchiha, mengeluarkan Mana miliknya hingga dapat menetralisir itu semua.

"Aku tahu kau marah sahabatku namun setidaknya biarkan Tuan kita menjelaskannya. Dan kau tahu bukan kalau di luar sana masih banyak penduduk yang berpesta menyambut kepulangannya?" Arashi hanya bisa diam dan menghentikan lonjakan Mana miliknya hingga Naruto dapat berbicara lagi.

"Aku merasakan kejanggalan pada kematian ibunda namun aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan hingga akhirnya King Hassan, Hassan-I-Sabbah, bersedia menjadi pendukung ku dan memberikan ku kuasa atas para Hassan." Naruto kembali duduk menuju kursi miliknya, "Beberapa minggu sebelum kematiannya, Ibunda hanya demam biasa namun semenjak tabib dari istana pusat datang kesehatannya semakin hari semakin menurun. Aku merasakan kejanggalan atas apa yang terjadi dan karenanya aku memberikan perintah kepada salah satu dari Elder Hassan untuk menyelidiknya dan itulah yang sudah ku dapatkan."

"Pada dasarnya racun itu hanya bisa di temukan pada Magical Beast, Vampiric Bat. Racun itu sebenarnya tidak berbahanya namun semakin lama maka racun itu akan terus menggerogoti tubuh dari inangnya dengan kata lain, Mereka ingin ibu mati dalam keadaan yang sangat menderita." Semua orang terdiam dan salah seorang diantaranya menangis dalam diam dan Naruto sadar atas itu semua bahkan untuk sosok kakak yang sangat menyayanginya. Ia sadar jika dirinya sama saja sedang menabur garam di atas luka namun ia harus menelan semua penderitaan itu demi masa depan yang lebih baik.

"Bajingan itu.."

"Demi apapun itu, Aku tidak akan memaafkan mereka."

"Ibu.."

Orang-orang terlarut dalam emosi mereka dan Naruto hanya bisa diam. Ia tidak ingin mengganggu waktu privasi bawahannya walau sedang di dalam pertemuan sekalipun dan ia menjeda pertemuan tersebut hingga beberapa diantaranya mulai tenang.

"Aku tahu jika wilayah kita saat ini sedang melemah. Dengan eksekusi yang ku lakukan pada banyak bangsawan beberapa bulan kemarin, kita kekurangan pasukan. Hanya sedikit House yang tersisa dan karenanya aku meminta Michael datang kemari, karena kami memiliki musuh yang sama."

Benar apa yang dikatakan Naruto bahwa sebagian besar bangsawan yang ada di wilayahnya tewas dalam eksekusi yang ia lakukan dan karenanya banyak wilayah yang harus di urus oleh Loyalis-nya. Dirinya sudah menduga itu semua namun House yang tersisa bahkan masih bisa di hitung dengan jari yang ada di tangan berbeda dari wilayah pangeran lainnya. Namun mereka memiliki apa yang tidak wilayah lain miliki.

"Count Yamanaka, bisa kau berikan laporan keuangan wilayah kita secara keseluruhan langsung di meja ini juga?"

"Tentu tuan-ku..." Naruto mulai kembali duduk di kursi miliknya digantikan oleh Inoichi Yamanaka yang bangkit dari duduknya. "... sebagaimana kita tahu bahwa budidaya dari Crimson Bloom yang menjadi bahan utama pembuatan Potion menjadi pemasukan utama bagi wilayah ini. Dengan arahan anda, konsumen, bersedia membayar harga tiga kali lipat daripada harga pasaran termasuk Tower dan kita sudah mengantungi lebih dari tiga juta keping emas hanya dalam waktu beberapa bulan." sontak semua orang terkejut dengan itu semua tak terkecuali Michael dan Andrew, beberapa di antaranya tampak senang karena mereka berhasil memetik apa yang mereka tanam dalam investasi beberapa bulan sebelumnya dan itu juga karena mereka tahu sebanyak apa tiga juta keping emas itu. Namun tak hanya sampai situ,

"Sebagaimana yang anda katakan, bahwa para bangsawan sangat ingin berlibur dan pilihan tepat menjadikan hutan lindung wilayah Count Nara sebagai objek wisata. Walau ada beberapa hambatan namun banyak bangsawan yang terus menerus berdatangan setiap minggunya dan lagi, penjualan Gemstone of Forest sebagai souvenir juga menjadi salah satu pemasukan yang lumayan besar." Michael tidak percaya jika tumor yang ia dengar beberapa minggu terakhir benar adanya. Rumor yang mengatakan bahwa ada sebuah tempat wisata yang mengajak mu untuk kembali menuju alam dan melepaskan kepenatan sebagai bangsawan namun ia tidak sadar jika itu semua ada di wilayah ini.

"Tuan ku, penjualan atas beragam macam olahan karet menjadi salah satu barang yang paling di cari di benua ini dan karenanya banyak pedagang yang ingin menjadi rekan niaga ataupun berinvestasi mulai berdatangan mengajukan niat mereka. Dan bukan hanya itu saja, namun mereka juga mengajukan investasi di semua hal yang sudah saya jabarkan sebelumnya. Sekian."

Naruto tersenyum mendangar itu semua, ia tahu bahwa cepat atau lambat banyak pedagang ataupun bangsawan yang ingin menjadi bagian dari apa yang sudah ia bangun. 'Semua berjalan sesuai rencana ku.' pikirnya karena dirinya tahu jika politik dan uang akan tetap sama dimanapun kakinya melangkah dan karenanya ia sudah menyiapkan semua hal tersebut sedemikian rupa sampai ia sendiri tidak menyangka jika apa yang terjadi melebihi ekspektasinya.

"Bagaimana? Aku tidak mengecewakan kalian bukan?" mereka semua memandang Naruto dengan berbagai ekspresi. Beberapa ada yang menatapnya dengan kagum, tidak percaya dan ada yang takut dengan dirinya namun dibalik semua itu mereka percaya jika itu semua semata-mata dilakukan untuk kebaikan wilayah ini.

"Lalu bagaimana dengan perkembangan wilayah anda, Viscountess Catina?" Catina, Kakak angkat Naruto, Gadis berusia seperempat abad itu menganggukkan kepalanya dan berdiri dari kursinya, memberikan salam terbaiknya dan kemudian mulai berbicara.

"Tuan ku, Seperti yang anda katakan bahwa wilayah saya adalah wilayah yang hampir seluruhnya memiliki garis pantai dan atas saran anda semua orang yang ada di wilayah saya menjadi apa yang anda katakan. Walau baru beberapa bulan namun Catiness Port mulai terdengar di antara para pedagang besar dan dengan jaminan bahwa kami akan mengawal kapal dagang yang ingin memasuki wilayah ini maka mereka pun tidak keberatan membayar seratus keping emas untuk pajak wilayah. Dan lagu tuan ku, Blue Rose Cavalery memang tidak di bubarkan namun dengan pemasukan wilayah dari pajak saya membuat Armada angkatan laut untuk peperangan di lautan. Sekian."

Semua orang di dalam ruangan itu makin takjub dengan apa yang Naruto perbuat untuk wilayah ini. Hanya dalam satu tahun semenjak ia sadar, dirinya sudah bisa membuka awal masa kejayaan dari wilayah ini dan mereka juga sadar jika ada keganjilan atas ini semua dan yang pertama menyuarakan itu semua adalah seorang pemuda dengan rambut soft-yellow miliknya.

"Tunggu sebentar, Naruto. Dengan hal yang kau beritahukan kepada ku beberapa waktu lalu, pembantaian pengkhianat daripada loyalis ku dan dengan semua penjabaran pemasukan wilayah ini. Apa kau ingin melakukan kudeta?" dengan argumen dan juga pertanyaan kecil yang Michael lontarkan, seketika ruangan itu senyap. Semua orang menunggu respon Naruto dan mereka hanya mendapati bahwa pemuda itu hanya tertawa, tertawa dengan sangat lepas!

"BWAHAHAHAHA!! Saudara ku Michael, apa kau ini bodoh? Aku tidak ingin melakukan kudeta.." Michael yang mendengarnya tentu menghela nafas lega, ia tahu jika saudaranya ini selalu membuat masalah dimanapun ia berada namun untuk kali ini ia tidak ingin masalahnya terlalu besar sampai ia sendiri tidak bisa menbantunya. "..namun aku ingin memisahkan diri dari kerajaan ini."

"Tuan ku!"

"Kumohon tarik kembali apa yang anda katakan."

Semua orang panik tanpa ada terkecuali namun mereka semua tidak tahu alasan mengapa Naruto berkata demikian karena seperti apa kata pepatah, ucapkanlah kejujuran walau itu terkadang menyakitkan.

"Apakah kalian tahu jika ibunda Lily Angel masih hidup?"

To Be Continue

Author's Note :

Yo mapren..

Sudah lama rasanya saya tidak update fanfic ini dan kenapa tuh kok lama? Ini masalah! Saya sendiri masih bingung gimana cara Naruto buat misahin diri dari Airia dan sejauh ini beberapa cara sudah terpikirkan namun hanya ini saja yang cukup realistis menurut sebagian besar teman-teman saya.

Jadi yah intinya dengan konflik, Naruto bisa memisahkan diri dari Airia bersama Aliansi Angel yang mana isi dari Fraksi Angel masih banyak Loyalis-nya nggak beda jauh sama Fraksi Namikaze. Terus Gil? Nanti dia bakalan muncul sendiri walau nggak banyak campur tangan.

Well yah, Intinya cuma itu aja spoiler yang bisa gw kasih untuk sementara ini dan walau gw janji buat After story dari Useless tapi yah gw sendiri bingung mau buat gimana karena draft Useless panjang banget soalnya masih ada sekitar 10 Kerajaan lagi yang masih harus di riset dan artinya kalo 10 kerajaan ada 10 bangsawan termasuk keluarga raja maka gw perlu sekitar 100 nama keluarga bangsawan untuk gw buat dan gw sendiri bingung.

Belum lagi rencananya gw mau masukin 72 Demon Solomon untuk jadi musuh Naruto dan artinya, Keluarga dari Rias, Sona dan sebagainya harus gw ganti dan itu masih jadi jobdesk buat gw dan harus gw kemas sedemikian rupa. Walau capek tapi yah gw ngelakuinnya karena gw seneng ngejalanin hobi gw sebagai penulis walau Cuma fanfiksi sih bukan Original Fiction.

Dan sedikit catatan kecil, Gw mau remake cerita selingan gw, RotS sama NLT. Kek agak gimana gitu kalo masih make wujud anak-anak puber tapi rated nya M mana pula NLT tuh genre Crime, kan?

Dan gw minta maaf atas keterlambatan update nih Fanfic karena Writer Block yang buat gw jadi goblok! Tapi yah gw masih usaha yang terbaik untuk kalian semua walau agak mengecewakan gw mohon pengertiannya.

Yah sekian dari saya, FI. BIJISETSUNA

Dan seperti biasa,

JANGAN LUPA REVIEW, TOD!