Disclaimer: Saya tak punya hak apapun terhadap series yang saat saya gunakan dalam cerita ini.

Rate: M

Genre: Adventure, Supranatural, Fantasy.

Warning: Gaje, typo, alur berantakan dan kecepatan, dan masih banyak lagi.


.

.

.


Cahaya bulan yang lembut menerangi bukit Kyoto, menciptakan pemandangan yang menakjubkan. Pada puncak bukit yang menonjol, berdiri megah Istana Youkai yang terbuat dari kayu berwarna tua. Sejumlah lampu kecil berjejer di sepanjang jalan masuk menuju istana, memberikan kilauan misterius yang mengundang di malam yang tenang ini.

Pintu gerbang masuk terbuka lebar, dan dua barisan pohon sakura yang rimbun menjalani jalan setapak yang indah. Di antara pohon-pohon itu, lampion-lampion tradisional yang dinyalakan dengan cahaya merah lembut bersinar, memberikan kesan kehangatan dan kemeriahan.

Dari halaman depan istana, pemandangan kota Kyoto yang terhampar di bawah bukit terlihat gemerlap. Gedung-gedung tua dan jalan-jalan sempit di kota ini diterangi oleh berbagai lentera, menciptakan jaringan lampu kelap-kelip yang memikat. Dalam kedamaian malam, Istana Youkai di bukit menjadi titik fokus, mengawasi kota dan menjadi lambang kekuasaan mereka.

Di halaman depan yang mempesona dari Istana Youkai, kelompok orang yang beragam tersebut berkumpul di bawah gemerlap lampu-lampu kelap-kelip. Mereka adalah tokoh-tokoh berpengaruh dari berbagai latar belakang yang sedang memperbincangkan sesuatu yang tampaknya sangat penting.

Azazel, Sang Gubernur Jendral Malaikat Jatuh, memberikan kesan kuasa dan kebijaksanaan. Di sebelahnya, Serafall Leviathan, salah satu dari 4 Maou, dengan senyumnya yang ramah, menambahkan sentuhan keanggunan di tengah kehadiran mereka.

Kunou, putri dari Yasaka yang sedang menghadapi masa yang sulit, juga berada di sana. Dia menunjukkan ketegasan meskipun berada di tengah perbincangan yang dewasa.

Para peerage dari keluarga Gremory dan Sitri, memberikan dukungan dan perspektif mereka dalam diskusi tersebut. Mereka semua berkumpul di bawah langit malam yang indah di halaman depan Istana Youkai, dalam upaya untuk menemukan solusi atas situasi yang mereka hadapi.

"Ano, Leviathan-sama, kita semua sudah disini. Apa sebaiknya kita masuk ke dalam untuk mendiskusikan solusi terhadap menghilangnya Yasaka-san?" Tanya Saji.

Di tengah kebingungan para peerage dari keluarga Gremory dan Sitri, Serafall Leviathan tersenyum dan menjawab pertanyaan mereka. "Kita harus menunggu sampai 'mereka' benar-benar datang."

Para peerage menjadi semakin penasaran, dan beberapa di antara mereka mulai bertanya-tanya tentang identitas 'mereka' yang dimaksud oleh Serafall.

"Siapa 'mereka' yang dimaksud, Leviathan-sama?" tanya Asia. Serafall hanya tersenyum lebih lebar. "Kalian akan tahu sendiri. Kita lihat saja." Mereka pun melanjutkan menunggu di bawah langit malam yang penuh dengan bintang, semakin penasaran tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Yo! Ternyata semuanya sudah berkumpul ya? Maaf kami agak terlambat" Dan ternyata 'mereka' yang dimaksud adalah para penyihir Jujutsu, dipimpin oleh sang penyihir terkuat Gojo Satoru, didampingi oleh Utahime selaku instruktur SMA Jujutsu Kyoto, serta para murid dari kedua institusi baik dari Tokyo dan Kyoto, termasuk Naruto ada disana.

Kehadiran para penyihir Jujutsu di Istana Youkai membawa aura misteri dan kekuatan. Mereka datang dengan seragam hitam yang mencerminkan kebanggaan mereka, dan seolah-olah keberadaan mereka menyatu dengan malam yang penuh dengan lampu-lampu berkilau di Istana Youkai.

"Tidak masalah, kami juga baru sampai beberapa menit yang lalu" Azazel Sang Gubernur Jendral Malaikat Jatuh melihat kedatangan mereka dengan sikap tenang, Mereka pun dengan sabar menunggu pembahasan yang akan segera dimulai.

Gojo Satoru, sebagai penyihir terkuat, memberikan senyuman percaya diri saat dia memimpin para penyihir Jujutsu ke dalam ruangan pertemuan. Semuanya siap untuk mengungkap misteri hilangnya Yasaka dan membantu dalam pencariannya. Suasana di Istana Youkai semakin tegang karena pertemuan antara dua dunia yang berbeda ini.

"Eh? Siapa mereka?"

"Tunggu, bukankah itu Naruto?" Ada banyak pertanyaan di kepala para anggota OSIS, sementara untuk Issei dan kawan-kawan mereka sudah tahu karena sudah bertemu sebelumnya.

"Ya, mereka adalah penyihir Jujutsu. Sebuah komunitas penyihir yang sudah menjadi aliansi Fraksi Youkai selama ribuan tahun lamanya. Mereka adalah garda terdepan dalam misi pencarian dan penyelamatan ini. Dan juga, Naruto adalah salah satu dari mereka" Azazel menjelaskan pada para OSIS.

Mereka pun memperkenalkan diri masing-masing. Dari sisi Tokyo ada Itadori Yuji, Fushiguro Megumi, Kugisaki Nobara, Zenin Maki, Inumaki Toge, dan Panda. "Salam kenal, mohon kerja samanya" ujar Megumi, mewakili para murid Tokyo.

"Eh? Ada Panda yang bisa bicara?"

"Kawaii!" Asia dan Irina nampak antusias begitu melihat sosok jasad terkutuk berbentuk panda yaitu Panda. "Hey, aku bukan panda. Memang tubuhku saja yang terlihat seperti seekor panda!" Panda protes.

Sementara di sisi Kyoto ada Uzumaki Naruto, Zenin Mai, Kasumi Miwa, Mechamaru, Nishimiya Momo, Kamo Noritoshi, dan Todo Aoi. "Kali ini kita akan bekerja sama lagi, kuharap semuanya berjalan lancar" Ujar Naruto, mewakili para murid Kyoto.

"Woah, ada robot!"

"Keren sekali!" Mereka cukup terkejut begitu melihat ada dua sosok tak biasa dalam barisan penyihir Jujutsu, entah itu Panda dan Mechamaru.

Setelah semua orang berkumpul di halaman Istana Youkai, mereka bersama-sama memasuki istana yang megah. Di dalam istana tersebut, sebuah ruangan yang sudah disiapkan khusus untuk pertemuan menjadi saksi dari pertemuan dua dunia yang berbeda ini.

Dalam ruangan itu, Azazel Sang Gubernur Jendral Malaikat Jatuh, Serafall Leviathan, dan Kunou, putri dari Yasaka, bersiap untuk menjelaskan situasi hilangnya Yasaka dan juga peran para penyihir Jujutsu dalam pencarian ini. Ruangan itu dipenuhi oleh perwakilan dari keluarga Gremory, keluarga Sitri, serta para penyihir Jujutsu dari Tokyo dan Kyoto.

Mereka duduk di sekitar meja bundar, siap untuk mendengarkan penjelasan yang akan datang. Suasana ruangan penuh dengan ketegangan dan harapan, karena misteri hilangnya Yasaka akan segera diungkap.

"Baiklah, sebelum kita mulai. Kunou-ojousama, bukankah ada yang ingin anda sampaikan terlebih dahulu?" Serafall menatap putri satu-satunya Yasaka tersebut. Ia sempat meneguk ludahnya, lalu berdiri dan menatap Issei dan kawan-kawan.

"Aku minta maaf atas kejadian kemarin, aku menyerang kalian tanpa mendengarkan penjelasan sama sekali. Jadi, kumohon maafkan aku" gadis rubah berambut pirang itu menundukkan kepalanya di atas meja.

"Yah, tidak masalah kok. Kami juga mengerti itu cuma salah paham" ujar Xenovia, serta yang lainnya. Memaklumi bahwa apa yang terjadi di Kuil Fushimi Inari kemarin adalah salah paham. "Benar, lebih baik jika berdamai kan?" Ujar Asia.

"T-Tapi..."

"Umm, boleh aku memanggilmu Kunou?" Issei menghampirinya lalu berjongkok, menyamakan tinggi dengan Kunou. "Salah paham itu bisa dimengerti. Adalah hal yang wajar jika kau khawatir pada ibumu dan mencurigai kami sebagai orang asing. Itu tidak apa-apa, kami sudah memaafkanmu kok. Naruto sudah menjelaskan situasinya pada kami" tambahnya, seraya menatap si penyihir pirang yang melambaikan tangan pada mereka.

"Bukan masalah" ujar Naruto.

"Te-terima kasih" Kunou memalingkan wajah, merasa malu atas apa yang telah ia lakukan kemarin. Mereka yang ada di ruangan itu menatap pemadangan tersebut dengan senyuman hangat.

"Baiklah, sekarang kita beralih ke topik pembahasan kita. Mungkin kalian sudah dengar dan tahu garis besarnya. Tapi aku akan menyampaikannya supaya lebih jelas lagi. Beberapa hari yang lalu, pemimpin Fraksi Youkai, Yasaka-san menghilang saat ia dan rombongannya sampai di Kyoto. Mobil yang ia tumpangi menghilang dalam hembusan kabut ungu setelah mereka meninggalkan stasiun Kyoto." Satoru membuka rapat.

"Berdasarkan keterangan beberapa penjaga, tak ada tanda-tanda atau pancaran energi sihir saat mobil Yasaka-san menghilang. Kabut ungu itu seperti muncul dan hilang dengan sendirinya" Utahime menambahkan.

Karasu Tengu menambahkan, "Itulah mengapa kami memerlukan bantuan kalian. Kami yakin Yasaka-himesama masih berada di Kyoto, tetapi dalam dimensi atau keadaan yang tidak biasa. Kami perlu ahli yang dapat membantu kami memahami bagaimana cara melacaknya."

Serafall menimpali, "Kami akan memberikan semua informasi yang kami miliki. Dan setelah kami mengetahui penyebabnya, kami memerlukan bantuan dalam memulihkannya. Kunou-ojousama merasa sangat khawatir tentang ibunya." Maou Leviathan menatap Kunou yang menundukkan wajahnya dengan sedih.

"Tunggu sebentar, kabut ungu? Itu mengingatkanku pada Sacred Gear yang melibatkan dimensi. Ada yang mungkin menggunakan Sacred Gear untuk menciptakan efek seperti ini." Azazel buka suara, sembari menopang dagunya yang ditumbuhi jenggot tipis. "Apa itu, Azazel-tan?" Tanya Serafall penasaran, begitu juga yang lainnya. Mereka berharap ada titik terang dibalik kasus menghilangnya Yasaka ini.

Azaze lberpikir untuk beberapa saat, sembari mencari dalam memorinya tentang Sacred Gear yang berhubungan dengan dimensi. Hingga akhirnya ia menjentikkan jari sambil menatap Satoru dan Utahime, lalu mengangguk, "Aku kira kita mungkin menghadapi pengguna Sacred Gear Level Longinus, Dimension Lost. Ini adalah Sacred Gear yang memiliki kemampuan untuk mengendalikan dimensi."

Satoru mendengarkan dengan serius, "Apa yang bisa kau beri tahu tentang Sacred Gear ini?"

Azazel melanjutkan, "Dimension Lost adalah salah satu Sacred Gear yang sangat unik. Meskipun tidak memiliki kekuatan ofensif, tapi Sacred Gear ini memungkinkan penggunanya untuk menciptakan ruang dimensi yang terisolasi. Yasaka mungkin terjebak dalam dimensi yang dibuat oleh Dimension Lost."

Utahime bertanya, "Bagaimana kita bisa mengatasi Sacred Gear ini? Itu pasti menjadi ancaman yang serius."

Azazel menjawab, "Biasanya, Sacred Gear Level Longinus memiliki beberapa kelemahan yang dapat kita manfaatkan. Tetapi sebelum itu, kita perlu memastikan bahwa Yasaka benar-benar berada dalam dimensi yang diciptakan oleh Dimension Lost. Kita akan memerlukan lebih banyak informasi tentang ini."

Karasu Tengu mengutarakan kekhawatirannya "Yasaka-himesama adalah pemimpin kami, dan juga sosok yang sangat dihormati di Fraksi Youkai. Beliau juga adalah seorang youkai Kyuubi, yang merupakan ras tertinggi di kalangan youkai. Jika sesuatu terjadi padanya, bisa menyebabkan ketidakpuasan di kalangan ras Kyuubi."

Dalam bentuk dogeza yang tulus, Kunou berbicara dengan penuh harapan, "Tolong, tolong selamatkan Haha-ue! Aku tidak ingin kehilangan Haha-ue. Aku memohon kepada kalian semua, tolong selamatkan Haha-ue!"

Ketulusan dan keputusasaan dalam suara Kunou sangat dirasakan oleh semua yang hadir. Para penyihir Jujutsu dan anggota Gremory dan Sitri, beserta Serafall dan Azazel, tersentuh oleh permohonan tulus dari seorang anak.

Utahime dengan lembut menjawab, "Kami akan melakukan yang terbaik, Kunou-ojousama. Kami akan mencari Yasaka-san dan membawanya pulang ke pelukan anda. Anda tidak perlu khawatir."

Serafall menambahkan, "Kita semua akan bekerja keras untuk menemukan Yasaka-san. Kami mengerti betapa pentingnya beliau bagi Anda."

Kunou merasa sedikit lega mendengar janji bantuan dari mereka semua, dan berterima kasih dengan tulus atas dukungan mereka. "Terima kasih! Terima kasih semuanya!" Kunou bangkit dari dogeza dengan menitikkan air mata.

"Yah, itulah situasinya. Untuk saat ini, silahkan nikmati studi wisata kalian. Tapi, aku akan memanggil kalian jika terjadi sesuatu" ujar Azazel, menatap para murid SMA Kuoh. "Baik!" Jawab mereka serentak.

"Lalu, sebagai permintaan maaf, Hime-sama ini akan menjadi pemandu wisata kalian besok." Lanjut Azazel. Kunou menebar senyum penuh persahabatan. "Mohon bantuannya!" Ia menunduk hormat.

"Baiklah, sebelum kita bubar. Aku ingin menyampaikan sesuatu pada kalian" ujar Satoru, memantik perhatian pada murid Tokyo dan Kyoto. "Apa itu, Sensei?" Yuji penasaran.

"Mulai hari ini, kita akan mengalami sedikit perubahan formasi. Naruto akan ditempatkan dan memimpin murid-murid Tokyo, mengingat belum ada satupun dari kalian yang mencapai tingkat 1" ujar Satoru, tersenyum dibalik penutup matanya. Naruto mengangguk paham dengan penuh optimis, siap mengemban tanggung jawabnya yang baru. "Ya, Sensei!"

"Todo yang juga selaku penyihir tingkat 1 akan memimpin murid-murid Kyoto" Utahime menambahkan. Aoi tersenyum penuh makna sembari menatap Naruto. "Kita berdua menjadi kapten tim, bukankah ini menyenangkan, brother?"

"Ya, aku akan melakukan yang terbaik. Kau juga, Aoi" Naruto tersenyum balik." Baiklah, kurasa cukup sekian. Sampai jumpa besok!" Satoru mengucap pamit.

Saat pertemuan di Istana Youkai berakhir, Serafall, Azazel, dan para peerage Gremory dan Sitri kembali ke hotel. Mereka membawa dengan mereka perasaan campur aduk atas apa yang telah mereka dengar hari ini. Beberapa dari mereka berbicara dalam perjalanan kembali, mencoba untuk memahami betapa seriusnya situasi yang dihadapi oleh Fraksi Youkai.

Sementara itu, para penyihir Jujutsu kembali ke akademi. Mereka mempersiapkan segala hal yang diperlukan untuk misi penyelamatan Yasaka yang akan dimulai besok. Suasana di antara para siswa begitu tegang, karena mereka tahu bahwa misi ini tidak akan mudah. Mereka perlu bekerja sama dengan pihak-pihak lain dan menghadapi berbagai tantangan dalam upaya penyelamatan Yasaka. Semua bersiap dengan serius untuk apa yang akan datang.

.


THE LOST SOUL ASIDE


.

Saat pagi yang cerah, para murid Jujutsu dari Tokyo, serta Naruto yang tengah mengisi perut di kedai ramen di distrik Arashiyama, Kyoto, mereka merasakan kenikmatan yang tak hanya berasal dari rasa makanan. Pemandangan sungai yang mengalir dengan tenang dan bukit-bukit hijau yang menyegarkan melengkapi pengalaman mereka.

Mereka bercakap-cakap sambil menikmati semangkuk ramen yang lezat. Suasana santai ini seolah memberikan sedikit hiburan sebelum mereka harus menghadapi misi yang tidak mudah. Beberapa dari mereka bertukar cerita dan tawa, mencoba melupakan sejenak tentang kekhawatiran mereka. Tetapi Naruto, meskipun terlibat dalam obrolan, tidak bisa sepenuhnya melepaskan pikiran tentang Yasaka yang hilang. Ia merasa bahwa waktunya untuk bertindak sekarang, untuk menyelamatkan pemimpin Fraksi Youkai tersebut.

"Ne, Naruto-senpai. Apakah benar bahwa para murid SMA yang kita temui di Istana Youkai kemarin bukanlah manusia?" Tanya Yuji.

Naruto mengangguk lalu melahap suapan terakhir dari sumpitnya. "Ya, itu benar. Mereka semua serta wanita bernama Serafall itu adalah iblis, sementara pria yang berambut hitam setengah pirang itu adalah malaikat jatuh. Mereka adalah bukti bahwa dunia supranatural sangatlah luas, dan kita sebagai penyihir Jujutsu hanyalah sebagian kecil dari dunia yang luas itu"

"Mulai sekarang kita akan lebih sering bertemu dengan hal-hal yang berada di ruang lingkup dunia Jujutsu. Aku sendiri sudah merasakannya beberapa kali. Bertarung melawan dewa dan makhluk mitologi Norse, iblis, serta naga. Dan harus kuakui itu semua jauh lebih berat dibanding menghadapi roh terkutuk atau pengguna kutukan" lanjutnya.

"Mendengar penjelasan Naruto mau tak mau harus membuat kita bersiap untuk segala kemungkinan, termasuk kemungkinan terburuk. Ingat itu baik-baik" Maki mengingatkan mereka. "Ya!" Balas Yuji, Megumi, dan Nobara.

"Shake" serta Toge.

Setelah menikmati semangkuk ramen, mereka berjalan bersama-sama menuju Jembatan Togetsukyo yang terkenal. Jembatan ini berdiri anggun di atas Sungai Katsura, dengan pemandangan alam yang menakjubkan mengelilinginya. Meskipun mereka tengah menghadapi situasi yang serius, momen seperti ini memberikan mereka sedikit kesempatan untuk bersantai dan menikmati keindahan alam Kyoto.

"Woah! Keren sekali! Lebih panjang dari yang kuperkirakan!" Yuji menatap jembatan dengan antusias.

"Fushiguro, tolong foto aku!" Nobara menyerahkan ponselnya pada Megumi. "Ya ampun, apa kau tak bisa melakukannya sendiri?" Pria berdarah Zenin itu mengeluh, tapi tetap ia lakukan juga. Sementara Maki dan Toge melakukan hal serupa.

Mereka berjalan di atas jembatan, menikmati pemandangan indah yang sungguh menenangkan. Beberapa di antara mereka berhenti sejenak untuk mengambil foto atau sekadar menikmati angin sepoi-sepoi di atas sungai. Naruto, meskipun merasa cemas tentang situasi Yasaka, ikut tersenyum saat merasakan kehangatan persahabatan di antara mereka. Itu adalah momen berharga sebelum mereka memasuki tugas berat yang menunggu.

"Hei, apa kalian tahu? Ada sebuah mitos yang mengatakan bahwa jika kalian menatap ke belakang setelah melewati jembatan ini, maka semua ilmu pengetahuan yang kalian punya akan menghilang" penjelasan Naruto membuat Nobara terpicu.

"Eh? Benarkah? Kalau begitu aku akan terus menatap ke depan. Aku tidak mau kemampuan Surei Juho milikku menghilang" ujar Nobara. Mereka terkekeh pada respon si pengguna teknik boneka jerami yang sepertinya menganggap terlalu serius mitos tersebut.

"Tidak hanya itu, ada juga yang mengatakan bahwa jika ada sepasang kekasih yang menatap ke belakang saat melewati jembatan ini, maka mereka akan putus hari itu juga" sebagai orang yang tinggal dan besar di Kyoto, Naruto menjelaskan pada mereka apa yang ia ketahui.

"Huh, syukurlah, aku belum punya pacar. Jika aku punya pacar nanti, aku tidak mau berakhir seperti itu" Ujar Yuji. "Memangnya ada gadis yang mau padamu?" Nobara menyindir.

"Berisik! Memang belum ada, tapi suatu hari nanti pasti ada!" Balas Yuji dengan sewot. Interaksi mereka berdua seakan membawa warna baru dalam misi mereka di Kyoto, sejenak memghilangkan sedikit ketegangan. "Kalian ini. Tenang saja, itu hanya mitos kok" ujar Megumi.

Ketika mereka berada di tengah Jembatan Togetsukyo, mereka tak sengaja berpapasan dengan sekelompok murid dari SMA Kuoh. Mereka adalah Issei, Kiba, Xenovia, Irina, Asia, dan juga putri dari Yasaka, Kunou. Mereka tampaknya sedang menikmati perjalanan mereka di Kyoto, dibimbing oleh Kunou.

"Eh? Kalian juga ada disini?" Naruto menyapa mereka. "Ya, hari ini kami banyak mengunjungi tempat, Kunou benar-benar memandu kami dengan baik" balas Issei.

"Serahkan padaku!" Kunou mengusap hidungnya dengan sedikit menyombongkan diri.

Salam sapaan dan senyuman bertukar di antara kedua kelompok tersebut. Meskipun kebetulan bertemu, momen ini menunjukkan betapa dunia supernatural selalu berhubungan satu sama lain, meskipun melibatkan berbagai institusi dan ras.

SWOOSH

"Huh?" Ketika para penyihir Jujutsu dan para murid SMA Kuoh berada di tengah, tiba-tiba kabut ungu misterius mulai berhembus dan menyelimuti jembatan. Pemandangan sekitarnya pun berubah menjadi hitam putih, menciptakan atmosfer yang sangat aneh dan mencurigakan. "Apa ini? Kita semua masih berada di jembatan, tapi semuanya menjadi kosong dan tidak ada orang sama sekali. Apakah ini semacam Ryouiki Tenkai?" Megumi bertanya-tanya.

"Kabut ungu?"

"Apa jangan-jangan ini lah kabut yang Azazel-sensei maksud?"

Semua orang di sana merasa waspada dan teringat dengan kejadian sebelumnya di mana Yasaka menghilang dalam kabut serupa. Apakah ini kabut yang sama? Mereka saling bertanya-tanya tentang apa yang sedang terjadi, siapa atau apa yang mungkin ada di balik peristiwa ini, dan apa yang sebaiknya mereka lakukan selanjutnya. Kejadian ini pasti akan menjadi tantangan baru bagi mereka di Kyoto.

SWOOSH

TAP

Azazel datang menghampiri para murid dengan anggun menggunakan sayap gagak yang besar di punggungnya. Ia mendarat dengan cekatan di dekat mereka, kemudian memastikan apakah para murid tersebut dalam keadaan baik-baik saja setelah peristiwa misterius yang terjadi di jembatan.

Dengan wajah penuh keseriusan, ia bertanya, "Kalian baik-baik saja? Aku langsung menuju kemari ketika kabut ini muncul di bar tadi. Semua orang selain kita telah menghilang. Dugaanku memang benar, ini adalah kabut dari Sacred Gear Dimension Lost. Kabut ini memaksa kita masuk ke dalam dimensi tiruan dari area ini." Dengan kehadiran Azazel, sedikitnya kecemasan mereka mulai mereda, karena mereka tahu bahwa mereka mendapatkan dukungan dari sosok yang sangat kuat dan berpengetahuan luas tentang dunia supranatural. "Kami baik-baik saja, tapi dimana Rossweisse-sensei?" Tanya Asia.

"Dia mabuk dan tak sadarkan diri. Untuk sementara waktu dia tidak bisa membantu kita, huh?" Azazel menyipitkan mata ketika melihat beberapa siluet orang dibalik kabut ungu tersebut. Siluet yang berada di tengah terlihat memikul sebuah tombak lalu menodongkannya ke depan.

SHOOT

"Awas!" Azazel dengan sigap menciptakan lingkaran sihir yang berlapis-lapis untuk memblok tembakan sihir dari tombak tersebut.

BREAK

BREAK

BREAK

BOOM

"Aaarghh!" Namun lingkaran sihir berlapis itu kalah telak dan berujung pada Azazel yang terkena tembakan itu dan menghantarkannya jauh dan berakhir menabrak kuil. "Azazel-sensei!" Para murid SMA Kuoh memasang wajah khawatir.

"Tidak diragukan lagi, mereka lah yang telah menculik Yasaka-san!" Megumi mendengus. Naruto langsung masuk ke mode tempur dengan menciptakan sebuah katana di tangannya. "Kalian semua, bersiaplah!" Naruto akan menghadapi ujian pertamanya dalam memimpin sebuah tim.

"Ya!" Para murid Jujutsu Tokyo juga melakukan hal serupa.

Ketika kabut ungu mulai memudar, munculah 8 sosok yang tampaknya menyembunyikan identitas mereka. 6 pria dan 2 wanita ini muncul di depan para murid Jujutsu Tokyo dan SMA Kuoh, menciptakan momen ketegangan dan penasaran. Dalam situasi yang masih dipenuhi misteri, para murid bersiap menghadapi apa pun yang akan terjadi.

.

"Senang bertemu dengan kalian, Gubernur Jendral Azazel, Sekiryuutei, dan...penyihir Jujutsu"

.

.

.


To Be Continued

.

Yo, akhirnya chapter 14

Kira-kira para pembaca sekalian sudah bisa melihat seperti apa yang terjadi dan akan terjadi di chapter berikutnya. Hero Faction ditambah dengan 'Bantuan' dari Geto akan menghadapi Tim Gremory dan Penyihir Jujutsu.

Saya mengusahakan agar setiap momen itu saling berkaitan dan tidak membuat alur ceritanya menjadi kacau dan melenceng dari yang saya pikirkan.

Jangan lupa tekan follow dan favorite serta review!!!

Sekian,

SVRL