Title : The Child of Gilgamesh
Crossover : Naruto X High School DxD
Disclaimer : Naruto and HS DxD bukan punya saya. Semua yang ada di FF ini adalah fiksi belaka dan tidak berniat untuk menyinggu agama tertentu.
Rate : M (jaga – jaga)
Chapter 27: The Story from the Past – Naruel
Dahulu kala, Tuhan menciptakan langit dan bumi. Itulah kalimat pembuka dari kisah penciptaan dunia yang dituliskan di dalam berbagai kitab suci. Namun, sayangnya tidak sesimpel itu.
Di suatu masa yang tidak diketahui, jauh sebelum Tuhan menciptakan manusia dan malaikat, sesosok entitas ilahi menciptakan alam semesta. Bersamaan dengan itu, para entitas ilahi lainnya muncul untuk mengklaim wilayah-wilayah yang diciptakan oleh Sang Pencipta. Mereka adalah para dewa primordial, dewa-dewa yang di saat ini sudah tiada, yang mana kekuasaan mereka dikuasai oleh keturunan mereka.
Dewa Kronus, sang Titan pertama yang merupakan leluhur dari para dewa Olympus, terutama Zeus, Poseidon, dan Hades; Dewa Indra, sang penguasa kayangan; Dewa Amun, sang dewa tertinggi; dan masih banyak dewa lagi yang bertarung satu sama lain.
Pada akhirnya, mereka semua memperebutkan sebuah planet spesial. Sebuah planet khusus yang diciptakan untuk menjadi tempat tinggal makhluk hidup yang akan diciptakan oleh Sang Pencipta. Bumi. Itulah nama planet itu. Bumi sudah siap dihuni oleh si makhluk hidup, bahkan Sang Pencipta telah menciptakan tanaman dan binatang – binatang raksasa (yang nantikan akan dikenal sebagai dinosaurus) yang akan menjadi pengikut dari si makhluk ciptaan. Namun, semua rencana dari Sang Pencipta harus hancur karena keserakahan para dewa. Pertarungan para dewa itu yang dikenal sebagai The War of God.
Peperangan itu terus menerus terjadi dan memusnahkan peradaban yang ada. Inilah yang menjadi penyebab kepunahan dinosaurus. Semuanya hancur. Para dewa tidak memedulikan hancurnya bumi karena mereka menganggap bahwa Sang Pencipta bisa menciptakan ulang bumi.
Hingga akhirnya, pada suatu masa, Sang Pencipta yang sudah jengah dengan peperangan ini datang ke bumi. Dia yang dianggap sebagai yang terlemah muncul dan mengalahkan segala seluruh dewa.
" Apa yang kau lakukan, wahai Dewa Pencipta? " Tanya Kronus, sang titan pertama.
" Keserakahan kalian membuat dunia ini hancur. Dunia yang kuciptakan untuk manusia yang Aku cintai telah kalian hancurkan. " Ucap Sang Pencipta.
" Sudahlah, Kau itu hanya perlu melakukan tugasmu! Kau yang bukan dewa petarung, kau hanya perlu menciptakan saja. " Balas Dewa Indra.
Dengan murka-Nya, Sang Pencipta memberikan tatap kepada Indra dan membuatnya tertunduk.
" Kau dan keserakahanmu akan selalu membawa kehancuran. "
Perlahan keilahian dari Indra ditarik oleh Sang Pencipta.
" WOY! BANGSAT! APA - APAAN INI!? " Teriak Indra
" Kau sebagai penyebab utama perang ini tidak memiliki kelayakan untuk menguasai bumi ini. Begitu pula dengan kalian. Kronus, kau akan mati oleh anakmu sendiri; dan kau Amun, kau akan dibunuh oleh manusia biasa yang bahkan tidak memiliki kekuatan monster. Inilah kutukan kalian semua. "
Ketika mendengar itu, mereka merasakan ketakutan yang luar biasa. Sesosok yang selalu mereka remehkan memiliki ternyata adalah sosok yang maha kuasa.
Perlahan, Sang Pencipta menciptakan sebuah sebuah cahaya kecil. Kemudian dia menjatuhkan cahaya itu ke tanah. Dan dalam sekejap mata, seluruh bumi yang hancur mulai kembali pulih.
" Dengan ini, Aku memberikan batas-batas kekuasaan kalian semua. Amun, kau dan para keturunanmu akan selamanya menguasai daerah yang bernama Mesir. Kronos, kau dan keturunanmu akan selamanya menguasai daerah yang bernama Yunani dan tanah Olympus. Indra, kau tunduk di bawah tiga dewa yang kau benci: Brahma, Vhisnu, dan Shiva. Brahma, Vhisnu, dan Shiva; kalian akan menguasai daerah yang bernama India. Untuk lainnya, kalian bisa memilih di mana kalian berada. Tapi Aku akan menjadi penguasa mutlak bumi. Akulah TUHAN, penguasa bumi ini. "
Dan sejak hari itu, seluruh dewa yang ada memanggil Sang Pencipta dengan nama TUHAN.
Beberapa waktu berlalu. Bumi sudah pulih, namun bumi menjadi kosong dan gelap. Tuhan harus menciptakan kembali bumi dan seisinya. Namun, mengingat peperangan yang telah terjadi, Tuhan menciptakan makhluk pertamanya. Makhluk yang akan membantu dan menjadi anak buahnya.
Perlahan sebuah cahaya muncul dan menciptakan empat sosok entitas. Merekalah empat malaikat pertama, sekaligus empat Archangel.
" Wahai, para Archangel, bangunlah. " Mereka berempat berdiri, namun kemudian mereka berlutut.
" Tuhan, biarlah kami tetap berlutut, sebab engkau adalah Tuhan kami. " Ucap salah satu dari mereka.
" Aku adalah pencipta kalian. Aku memang adalah Tuhan kalian. Tapi, aku juga merupakan 'ayah' kalian. Kalian boleh memanggilku sebagai Ayah. "
Mendengar itu, mereka mencucurkan air mata. Sebuah kebahagiaan yang tak terhingga bisa memanggil pencipta mereka sebagai ayah.
" Sekarang, aku akan memberikan kalian nama. Wahai engkau yang akan menjadi pemimpin para malaikat, engkaulah yang akan memimpin para malaikat untuk menaati segala perintah-Ku, sebab itu kau Kuberi nama Michael, sang Pemimpin Malaikat. "
Malaikat yang bernama Michael tersenyum dan kemudian mengangguk.
" Wahai engkau yang akan menguasai siang, engkau yang akan mengawasi alam semesta di saat matahari ada, sebab itu Kuberi nama Mael, sang Matahari Pelindung. "
Malaikat yang bernama Mael tersenyum dan mengangguk.
" Wahai engkau yang akan menguasai malam, engkau akan mengawasi alam semesta di saat matahari tidak ada, sebab itu kau Kuberi nama Lucifer, sang Putra Fajar. "
Malaikat yang bernama Lucifer tersenyum dan mengangguk.
" Dan wahai engkau yang akan menjadi pelindung manusia, engkau akan melindungi manusia dari berbagai mara bahaya dari para dewa, sebab itu kau Kuberi nama Naruel, Sang Malaikat Pembunuh Dewa. "
Waktu berlalu. Tuhan mulai menciptakan lebih banyak malaikat. Gabrel, Uriel, Raphael, Metatron, Azazel, Barakiel, dan masih banyak lagi. Semua malaikat memiliki tugasnya masing – masing, termasuk Naruel.
Tugas Naruel adalah menciptakan sebuah sistem kekuatan untuk manusia, makhluk yang akan diciptakan oleh Tuhan. Ini dilakukan karena Naruel tidak mampu mengawasi seluruh manusia untuk dia lindungi. Karena itu, Tuhan memerintahkannya menciptakan sistem kekuatan itu. Sistem kekuatan yang bernama Sacred Gear. Naruel bertugas untuk mendesain dan membuat sistemnya, sementara Tuhan yang akan membuatnya.
" Bagus. Konsep dari Boosted Gear sudah selesai. " Ucap Naruel. Dia berdiri lalu sedikit melakukan peregangan.
" Naruel-kun, apa yang kau lakukan? " Seorang malaikat perempuan cantik muncul dan bertanya kepada Naruel.
" Oh, Gabriel, ya. Aku hanya mengerjakan tugas yang diberikan Ayah kepadaku. Dia memerintahkanku untuk membuat konsep dari kekuatan yang akan diberikan kepada manusia. " Jawab Naruel
" Konsep kekuatan? Manusia? " Tanya Gabriel
" Ayah mengatakan padaku dan Michael kalau Ia akan menciptakan makhluk yang bernama manusia. Untuk melindungi diri, Ayah memerintahkanku untuk membuat konsep kekuatan untuk mereka. Aku sudah membuat enam kekuatan. "
" Benarkah? Apa saja itu? "
" True Longinus, tombak suci dengan kekuatan cahaya. Zenith Tempest, kekuatan untuk mengendalikan elemen seperti diriku. Boosted Gear, kekuatan untuk meningkatkan kekuatan sendiri. Divine Dividing, kekuatan untuk membagi kekuatan orang lain. Regulus Nemea, kapak terkuat yang pernah ada. Dan yang terakhir, Absolute Demise, boneka es. "
" Hebat. Lalu, apa kau juga akan membuatnya? "
" Tidak. Ayah yang akan membuatnya. Aku hanya membuat konsepnya saja. " Kemudian Naruel teringat sesuatu dan berdiri.
" Begitu, ya. Kalau begitu, aku pergi dulu. Michael-niisama mungkin mencariku. " Ucap Gabriel
" Tunggu, Gabriel. Tolong berikan ini kepada Ayah. Tempo hari, Lucifer mengajakku bicara. Aku akan menemuinya. "
" Baiklah kalau begitu. Sampai jumpa. "
Naruel yang melihat itu mengepakkan sayapnya dan akhirnya terbang. Di sisi lain, Gabriel merasakan sesuatu yang aneh. Dia merasa, mungkin saja dirinya tidak akan pernah bertemu dengan Naruel lagi.
.
.
Naruel tidak terlalu dekat dengan Lucifer, namun mereka juga bukanlah musuh. Setelah beberapa saat, dia sampai di tempat Lucifer.
" Ada apa kau ingin menemuiku, Lucifer? " Tanya Naruel pada teman sesama malaikatnya.
" Aku ingin kau membantuku. " Jawab Lucifer
" Membantu apa? "
" Aku ingin kau membantuku untuk membuat tahta di atas bintang – bintang yang menyamai Ayah. "
" Apa!? Maksudmu... kau ingin disembah... seperti Ayah...!? " Tanya Naruel terkejut.
" Ya. Semua itu demi kita para malaikat. " Ucap Lucifer. " Kau tahu kalau Ayah akan menciptakan manusia, kan? Jika Ayah menciptakan manusia, kasih sayang-Nya kepada kita akan menghilang. Karena itulah, kita harus menghentikan Ayah. "
" Tapi... "
" Naruel, kau berteman baik dengan Gabriel, kan? "
Naruel terdiam mendengar ucapan Lucifer.
" Lucifer! Jangan buat Gabriel terlibat dalam hal ini! "
" Kalau begitu, bantu aku. "
Naruel hanya bisa menutup mata dan menghela nafasnya.
" Aku mengerti... Aku akan membantumu. Demi semuanya, demi Gabriel. "
.
.
Hari yang menjadi perubahan dari segalanya terjadi. Beberapa malaikat yang dipimpin oleh Lucifer dan Naruel menyerang surga untuk mengkudeta pencipta mereka sendiri. Lucifer dan Naruel yang merupakan para malaikat terkuat menyerang dengan Light Spear mereka.
Para malaikat yang masih setia kepada Tuhan menahan serangan para malaikat yang dipimpin oleh Naruel dan Lucifer. Michael datang dan bertarung dengan Lucifer, sementara itu Naruel bertarung dengan Gabriel.
" Naruel-kun... Mengapa...!? Mengapa kau mengkhianati Ayah!? " Tanya Gabriel sambil menangis.
Naruel yang mendengarkan itu hanya bisa memejamkan matanya sambil menghela nafas panjang.
" Ini semua... demi kalian semua... "
Naruel mengeluarkan sebuah bola api dengan beberapa bola cahaya. Dia menembakkannya ke arah Gabriel. Dengan cepat Gabriel melesatkan belasan tombak cahaya. Serangan dari kedua malaikat itu menciptakan daya ledak yang luar biasa. Perlahan bola angin muncul di tangan Naruel. Namun, sebelum Naruel dapat melemparkannya, tiba – tiba sebuah tangan yang tak terlihat mendorong Naruel dan Lucifer ke lantai di pelataran Surga.
" Ini!? Ayah!? " Gumam Gabriel
" Lucifer... Kau telah berdosa dengan berusaha mencuri kemuliaan-Ku. Dengan ini, Aku mengusirmu dari Surga. " Terdengar suara yang menggelegar terdengar dari dalam surga.
" Apa!? " Ucap Lucifer yang terkejut
" Naruel... Kau telah meragukan kasih-Ku dan membantu Lucifer melawan-Ku. Dengan ini, Aku mengusirmu dari Surga. "
Naruel hanya terdiam mendengar itu. Dia menyadari bahwa ini adalah konsekuensi melawan 'Ayah'-nya sendiri.
" Dan kalian para malaikat yang mengikut Lucifer! Dengan ini, Aku mengusir kalian semua dari surga. Jangan pernah menyentuh Surga yang suci dengan kotornya dosa kalian! Mulai sekarang, tanah tandus di dunia bawah akan menjadi tempat kalian. Mulai sekarang, kalian tidak akan disebut malaikat Tuhan. Mulai sekarang, kalian adalah Iblis, musuh Tuhan! "
Tiba – tiba, seluruh malaikat yang menjadi pasukan Lucifer, termasuk Lucifer dan Naruel mengalami rasa sakit yang teramat sangat. Perlahan, baju zirah mereka yang berwarna perak mulai berubah menjadi hitam. Sayap putih yang menyerupai burung merpati berubah menjadi sayap kelelawar.
Mereka sudah bukan lagi malaikat, mereka semua adalah iblis. Bersamaan dengan itu, mereka merasakan rasa panas yang teramat sangat. Perubahan mereka menjadi Iblis membuat mereka semua yang berdosa menjadi kesakitan karena surga yang suci.
Dengan cepat seluruh pasukan termasuk Lucifer meninggalkan Surga karena tidak tahan dengan panasnya surga. Sementara itu, Naruel masih ada di sana.
" Gabriel. Maafkan aku. Aku... akan pergi dari sini. Karena itulah, berhati – hatilah supaya kau tidak berdosa sepertiku. " Ucap Naruel. Tampak beberapa bagian tubuhnya mulai memerah seperti terkena pembakaran.
" Naruel-kun... " Gabriel hanya bisa menangis mendengar ucapan Naruel
" Sampaikan perpisahanku pada mereka semua. Pada Azazel, Kokabiel, Barakiel, Michael, Uriel, Raphael, dan juga yang lainnya. Dan sampaikan juga permintaan maafku. Sampai jumpa, Gabriel. Saat kita bertemu lagi, kita adalah musuh. "
Dan setelah itu, Naruel, malaikat yang menciptakan konsep dari beberapa Sacred Gear, berubah menjadi iblis.
.
.
Underworld
Para iblis tiba di Underworld. Sebuah dunia yang tandus yang berada di bawah surga. Semua iblis di sana marah kepada Lucifer yang membuat mereka semua menjadi iblis, namun Lucifer dengan mudah menundukkan mereka semua.
" Jadi, Naruel, kita akan mendirikan fraksi kita sendiri. " Ucap Lucifer setelah menghajar beberapa iblis.
Di sisi lain, Naruel hanya terdiam sambil memandang ke langit, tempat surga berada.
" Naruel...? "
BUK
Sebuah bogem mentah mendarat di wajah Lucifer. Naruel tidak berhenti menghajar Lucifer, bahkan setelah Lucifer jatuh.
" Naruel... maaf... " Ucap Lucifer. " Aku tidak menyangka rencana kita akan gagal. "
" Aku harusnya tahu kalau mengalahkan Ayah itu mustahil... " Ucap Naruel sambil berdiri.
" Naruel... maafkan aku... "
Lucifer dan Naruel memang bukan teman yang terlalu dekat, namun sebagai 2 dari 4 malaikat pertama yang diciptakan, mereka tentunya memiliki hubungan yang lebih dekat dengan malaikat lainnya. Kemudian Naruel mengeluarkan sayap iblisnya dan pergi dari sana.
Beberapa masa berlalu. Manusia diciptakan dan akhirnya diusir dari taman eden. Banyak hal yang telah terjadi pada umat manusia. Mulai dari air bah, pembuatan menara babel, hancurnya Sodom dan Gomora, dan masih banyak lagi. Di sisi dunia supernatural, terdapat beberapa malaikat yang jatuh dikarenakan mereka yang berbuat dosa. Azazel dan Barakiel adalah salah satunya. Para malaikat jatuh turun dan tinggal di Underworld dan mendirikan Grigori di sana. Para malaikat jatuh dipimpin oleh Azazel. Hal ini membuat kedua fraksi berperang karena memperebutkan Underworld.
Naruel sendiri terus mengembara di bumi. Dia terus menjaga mandat yang Ayahnya berikan untuk menjaga manusia dari para dewa. Namun, dengan adanya Sacred Gear, dia hanya lebih sering menjadi pengamat saja. Dia tidak pernah kembali ke Underworld
Naruel saat ini sedang duduk di atap sebuah bangunan tua. Dia sedang melihat sebuah peperangan antara dua pasukan. Itulah Perang Troya. Naruel tidak berniat ikut campur dalam peperangan itu, mengingat para dewa Olympus tidak ikut campur secara langsung. Kemudian sesosok makhluk lain muncul dan duduk di dekat Naruel.
" Aku terkejut melihatmu dan memutuskan untuk menyapamu. Lama tidak bertemu, Naruel. Terakhir kali kita bertemu, itu saat kau dan Lucifer melawan Ayah. " Orang itu menyapa Naruel.
" Lama tidak bertemu, ya, Azazel... Benar – benar sudah lama, ya...? Berapa lama, ya? Dua ribu... lima ribu...? " Ucap Naruel.
" Jauh lebih lama dari itu. " Balas Azazel
" Jadi, untuk apa musuh bebuyutan fraksi iblis menemui iblis itu sendiri? "
" Hanya kebetulan. Lagipula, kau bukan bagian dari fraksi iblis, kan? "
" ... " Naruel hanya terdiam mendengarnya.
" Jadi, apa yang kau lakukan di sini? Kau tidak berniat untuk ikut campur, kan? "
" Tidak. Selama para dewa Olympus ini tidak terlibat secara langsung, aku tidak akan bergerak. "
" Kau terus menjaga tugasmu sebagai malaikat meskipun kau sudah bukan seorang malaikat. Kau ini aneh. "
" Jika kau memiliki yang namanya penyesalan, mungkin kau akan memahamiku, Azazel. "
" Jujur saja, aku merasa bersalah karena kejatuhanku, tapi tetap saja aku tidak menyesal. Hidup harus terus berjalan. "
" Hidup harus terus berjalan, ya. Kau ini benar – benar santai, ya. Jadi, bagaimana keadaan di bawah sana? "
" Masih berperang seperti biasa. "
Tiba – tiba, Naruel dan Azazel merasakan kemunculan seseorang. Dia bisa merasakan demonic power yang sangat kuat.
" Apa maumu, Lucifer? " Tanya Naruel
" Aku hanya mengancam musuh. " Balas si pemilik demonic power, yaitu Lucifer.
" Apa itu aku? "
" Bukan. Yang ada di sebelahmu. "
Azazel yang merasa diusir oleh Lucifer segera berdiri. Dia mengeluarkan sayapnya dan terbang pergi. Setelah Azazel pergi, demonic power milik Lucifer mulai mengecil hingga tidak terasa lagi.
" Jangan memancing dewa negara ini, Lucifer. "
" Jangan salahkan aku, Naruel. Itu karena kau berada di sini. "
" Jadi, setelah hampir ribuan tahun, untuk apa kau menemuiku kali ini, Lucifer? " Tanya Naruel yang tetap tidak mengalihkan pandangannya pada perang yang ada di depannya itu.
" Ini tentang perang dengan malaikat jatuh. "
" Sudah kuduga. Jika bukan karena itu, kau tidak perlu repot – repot mengusir Azazel. "
" Jadi, apa kau mau membantu kami? "
" Tidak. " Jawab Naruel singkat, jelas, dan padat.
" Begitu, ya. Tapi, jika konflik ini tidak berakhir, mungkin saja para malaikat akan- "
CRASH
Sebuah tombak kegelapan ditembakkan ke arah Lucifer hingga menghantam sebuah bangunan yang terbengkalai. Naruel berjalan ke arah Lucifer yang tertancap di bangunan terbengkalai itu.
" Aku sudah tahu arah pembicaraan ini. Kau ingin bilang kalau mungkin saja Gabriel terlibat, kan? Kau pikir aku akan lupa perkataan yang membuatku jadi sepeti ini meski sudah lewat ribuan tahun? " Tanya Naruel dengan penuh intimidasi.
" Tunggu! TUNGGU, NARUEL! KALI INI AKU TIDAK MENIPUMU! "
Naruel yang masih marah mengeluarkan tombak kegelapan lagi di tangannya.
" Kumohon Naruel. Hanya kali ini saja. Kau tidak perlu menyerang para malaikat jatuh. Kau hanya cukup melindungi perbatasan saja. "
Naruel menutup mata. Perlahan tombak kegelapan yang menancap tubuh Lucifer dan yang ada di tangan Naruel.
" Baiklah. Kali ini saja. Saat ini semua sudah selesai, aku akan pergi. "
" Aku akan menepati janjiku. Itu karena kau adalah satu – satunya yang bisa aku percaya. "
Naruel hanya terdiam mendengarnya. Naruel menyadari tidak adanya kebohongan dalam ucapan Lucifer yang terakhir. Dia menyadari Lucifer tidak berniat menepati janjinya, namun dia menyadari kalau dirinya adalah satu – satunya yang Lucifer percayai.
Beberapa tahun berlalu. Peperangan antara iblis dan malaikat jatuh tetap terjadi. Naruel bertugas melindungi perbatasan seperti yang dia ucapkan. Selama peperangan, Naruel menjadi tangan kanan Lucifer dan ahli strateginya. Strategi yang Naruel berikan selalu menghindari korban di kedua belah pihak, namun efektif untuk memukul mundur para malaikat jatuh. Ini membuat nama Naruel menjadi terkenal di antara iblis.
Semakin lama, Naruel menjadi lebih bertangan besi. Sifat dan moral Naruel yang selama ini dia jaga supaya tetap netral dan berjalan seperti saat dia masih menjadi malaikat mulai berubah. Dia tidak bisa menyangkal jati dirinya sebagai seorang iblis. Dia mulai tidak ragu membunuh malaikat jatuh.
Di satu titik, baik itu dari pihak malaikat jatuh maupun iblis, mereka mulai menipu para manusia berkekuatan untuk bergabung dengan pihak mereka. Salah satu contohnya ada pada saat Hundred Years' War pada 1337 sampai 1453. Seorang iblis menipu seorang perempuan muda di Prancis yang bernama Jeanne d'Arc untuk berperang melawan Kerajaan Inggris yang dimanipulasi oleh pihak malaikat jatuh. Peperangan yang harusnya hanya terjadi di Underworld mulai merembet ke dunia manusia.
.
Tahun 1490
Naruel bersama dengan pasukan iblis bergerak menuju sebuah bangunan di Inggris. Mereka mendapat informasi bahwa para malaikat jatuh membuat markas di sana. Informasi ini cukup valid karena Lucifer yang sumber informasi.
" Naruel-sama, bagaimana ini? " Tanya salah satu prajurit.
" Serang. "
Dengan cepat para pasukan iblis menembakkan demonic power ke arah gedung itu. Mengetahui lokasi mereka di serang, para malaikat jatuh membalas dengan Light Spear milik mereka. Naruel mengeluarkan berbagai sihir elemen, mulai dari api, petir, angin, dan kegelapan. Keempar\t elemen itu ditembakkan ke arah gedung itu.
Serangan Naruel membuat beberapa malaikat jatuh terbunuh, begitu pula dengan anak buah iblisnya. Naruel terus maju dan menyerbu gedung itu. Naruel tidak peduli dengan malaikat jatuh dan iblis yang terbunuh. Dia tidak peduli dengan gedung yang telah hancur. Dia tidak peduli dengan apapun. Hasrat bertarungnya sudah sangat membara sehingga dia buta dengan keadaan yang ada. Itu terus berlanjut hingga...
" Naruel...!? "
Sebuah suara yang tidak pernah Naruel dengar selama lebih dari ribuan tahun kembali terdengar. Sebuah suara yang tidak pernah Naruel lupakan, bahkan setelah ia menjadi iblis. Perlahan dia menoleh ke arah sumber suara dan dia melihat sesosok malaikat berambut pirang yang melihat ke arahnya sambil mengeluarkan air mata.
" Gab... Gabriel...!? " Naruel terdiam melihat Gabriel setelah sekian lama.
" Naruel... Mengapa kau sampai sejauh ini? " Tanya Gabriel.
Sesaat kemudian, Naruel baru sadar dengan kondisinya. Tubuhnya sudah bersimbah darah. Jasad malaikat jatuh dan iblis bergeletakan di mana – mana. Yang membuat Naruel semakin terkejut adalah banyak jasad manusia di sana, terutama para suster gereja. Naruel melihat kedua tangannya yang sudah berlumuran darah manusia.
" Apa... Apa yang sudah kuperbuat? " Gumam Naruel.
" Naruel! Mengapa Naruel! Mengapa kau- "
" DIAM! " Naruel tanpa sadar membentak Gabriel dan membuat Gabriel terdiam karena takut.
Naruel mengeluarkan sayap iblisnya dan terbang menjauh dari sana. Meninggalkan Gabriel yang sedih. Di tempat lain, tampak Michael yang mengawasi mereka berdua. Michael hanya bisa menghela nafas melihat semua yang terjadi.
.
.
Underworld
Naruel yang sudah bersih dari noda darah yang berlumuran segera masuk ke dalam istana Lucifer di Lucifaad. Naruel tanpa babibu langsung melesat dan melepaskan bogem mentah di wajah Lucifer.
" NARUEL! APA YANG KAU LAKUKAN? " Tanya salah satu iblis yang ada di sana.
" DIAM KAU, BEELZEBUB! INI URUSANKU DENGAN BAJINGAN INI! " Balas Naruel.
Lucifer berdiri setelah ia jatuh dari kursinya. Wajahnya yang memar sembuh dalam beberapa detik. Lucifer terduduk dan kemudian menghela nafas panjang.
" Jadi, bagaimana? Kau sudah sadar akan jati dirimu, kan? " Tanya Lucifer.
Naruel mengepalkan kedua tangannya dan berniat kembali menyerang Lucifer.
" Kau ingat bahwa aku tidak pernah memaksamu untuk melakukan lebih dari yang kau tawarkan, bukan? " Tanya Lucifer lagi.
Naruel semakin mengepalkan tangannya karena dia menyadari bahwa ucapan Lucifer adalah benar. Lucifer selama ini hanya menawarkan tugas untuk Naruel dan tidak pernah memerintahkannya. Sifat alami Naruel sebagai iblis yang ingin bertarung membuatnya menerima semua tugas itu.
" Jika kau ingin bilang untuk tidak melibatkan manusia, kau harusnya bilang sejak 200 tahun yang lalu. "
Naruel yang sudah tidak tahan dengan kemarahannya langsung meninju meja milik Licufer hingga hancur dan berlubang.
" Aku keluar, Lucifer. " Ucap Naruel.
" Baiklah. Aku mengerti. Terima kasih banyak untuk kontribusimu selama ini. Kau akan tetap menjadi pahlawan bagi kami. "
Naruel diam saja dan pergi dari istana Lucifer. Naruel terbang dan pergi menuju suatu tempat yang sudah lama ia tinggalkan. Tempat di mana dia diciptakan. Tempat di mana dia seharusnya berada jika dia tidak mengikuti Lucifer. Naruel pergi menuju surga.
" Peperangan ini... harus dihentikan... "
.
.
.
TBC
Yo
Bagaimana kabarnya?
.
Ya, menjelang tamatnya CoG, kita mulai masuk ke arc masa lalu. Di chapter kali ini kita melihat masa lalu dari Naruel.
Pertama-tama, saya ingin disclaimer. Semua kisah di chapter ini hanyalah fiksi belaka dan bukan bagian dari agama manapun. Dikarenakan cerita di FF ini cukup sensitif dan menyinggung beberapa agama, maka di sini saya meminta maaf jika tersinggung. Saya berusaha menggunakan bahasa senetral mungkin supaya tidak menyinggung agama tertentu. Tapi, melihat di versi canon DxD bahwa Tuhan sudah mati, mungkin kalian akan paham.
Lalu, di sini kita mengetahui 4 archangel, yaitu Lucifer, Mael, Naruel, dan Michael. Sayangnya Lucifer dan Naruel menjadi iblis. Di sini kita melihat Naruel tidak menjadi bagian dari pihak iblis hingga masa perang troya.
Di sini kita melihat nature/sifat Naruel sebagai iblis, yaitu gila bertarung. Dia bisa menjadi kalao dan tidak sadar situasi ketika dalam peperangan.
Di chapter depan, kita akan masuk ke bagian selanjutnya di masa lalu Naruel, yaitu Great War.
.
Baiklah
Sekian chapter 27
Sampai jumpa chapter depan
Bye bye
