Title : Sweet Coffee
Genre : Romance fluffy
Rating : T
Words : 625
Bunyi bel di pintu menandakan jika seseorang baru saja memasuki cafe yang begitu sepi sore ini. Pemuda dengan rambut sewarna platina itu berjalan menuju counter dan tersenyum saat sang pelayan tersenyum untuk menyapanya.
"Tumben kau datang terlambat," sang pelayan berbasa-basi.
Si pelanggan hanya angkat bahu setelah duduk di salah satu kursi yang berderet rapi di depan counter. "Memangnya tidak boleh?"
"Memang tidak ada aturannya sih, tapi aneh saja rasanya ketika kau tidak datang siang tadi," jawab sang pelayan berkaca mata bundar.
"Kau hanya merindukanku saja, Harry,"
Pemuda yang dipanggil Harry itu menaikkan satu alisnya. "Oh, jangan terlalu percaya diri, Draco," balasnya dan kemudian kembali mengerjakan acara bersih-bersihnya yang tadi sempat terpotong.
Pemuda bernama Draco itu hanya tersenyum kecil. Ia kemudian hanya diam memperhatikan pemuda di balik counter itu tanpa sekali pun mengalihkan perhatiannya.
"Kau tidak mau memesan?" tanya Harry pada Draco setelah ia membersihkan meja counter.
"Hm, sepotong apple pie, seperti biasa," jawab Draco membuat Harry sedikit terkekeh, dan kekehan Harry membuat Draco bingung. "Apa yang lucu? Bukankah aku sudah sering memesannya?"
"Makanya itu lucu," jawab Harry sambil mengambil pesanan Draco.
"Maksudmu?"
"Kau tidak mau memesan minuman?" tanya Harry lagi tanpa menjawab pertanyaan Draco.
"Vanilla white," jawab Draco yang lagi-lagi membuat Harry terkekeh. "Aku serius Harry, ada apa denganmu?"
"Tidak mau pesan kopi saja?" tawar Harry yang baru saja memberikan pesanan Draco pada rekan kerjanya.
"Aku sudah bilang jika aku tidak suka kopi, Harry," balas Draco terdengar malas.
"That's the funny one, Dray," Harry masih terkekeh. "this isn't just a Cafe, this is a coffee shop," Harry akhirnya berhenti tertawa, "dan kau tidak suka kopi? Harusnya kau tidak datang ke sini, Draco,"
"Kau mengusirku?" Draco bercanda.
"No, but yes," Harry kembali beranjak untuk mengambil pesanan Draco yang sudah siap, "para pecinta kopi selalu datang ke mari, dan setauku, kau satu-satunya pelanggan yang tidak menyukai kopi," jelasnya sambil meletakkan pesanan Draco.
Draco hanya mendengus. "Tidak ada larangan jika hanya pecinta kopi saja yang boleh datang, kan? Aku memang tidak suka kopi, tapi ada yang lebih aku suka menjadi alasan kenapa aku selalu kemari," Draco memberi jeda panjang pada perkataannya sambil menopang dagu dengan punggung tangannya.
Menatap lurus pada iris seindah zamrud milik Harry dengan begitu lembut. Harry diam menunggu lanjutan perkataan Draco. Walau ia tau pasti apa yang akan pemuda Malfoy itu katakan.
"Kenapa? Kau ingin aku melanjutkan perkataanku?" tanya Draco membuat Harry mengangguk bersemangat. Draco tertawa gemas. "Kau tau sendiri jawabannya,"
Harry mempoutkan kedua pipinya merasa kesal. Memang ia tau pasti, tapi perkataan langsung dari Draco yang ia inginkan.
Draco kembali tertawa gemas, ia kemudian mengambil minumannya dan baru satu tegukan, Draco mengernyit. Ia memperhatikan minumannya, dan ia baru sadar satu hal. Sejak kapan vanilla white berwarna coklat?
Draco kemudian menghela napas saat mendapati Harry diam-diam tertawa. "Harry, aku pesan vanilla white, bukan vanilla latte,"
Harry akhirnya tertawa lepas. "Oh, ayolah Dray, bahkan tidak pada vanilla latte yang manis?" Harry tidak mempedulikan tatapan tajam Draco padanya, "aku yakin jika vanilla latte adalah pilihan yang bagus bagi mereka yang tidak terlalu menyukai coffee,"
Draco hanya bisa pasrah dengan kejahilan Harry. "Aku tidak mengerti kata manis dari kopi," ucap Draco tiba-tiba.
"Maksudmu?" Harry menenopang dagunya dengan sebelah tangan.
Draco tersenyum simpul. Memperhatikan pelayan lain yang sibuk bekerja di dapur, dan beralih pada seisi cafe yang kosong. Harry terlihat bingung, namun kemudian terkejut saat Draco tiba-tiba memberikannya sebuah ciuman di bibir. Tidak lama, namun juga tidak singkat, membuat ciuman itu kian terasa manis.
Draco tersenyum setelah memberikan ciuman kejutan yang membuat Harry tersipu. Ia tidak lupa mencubit gemas pipi Harry. "Tapi untukmu, aku tau jika kata manis saja tidak akan cukup," ia berucap.
Harry tersenyum, ia senang mendengarnya. Karena bagi Harry, juga tidak ada yang bisa mengalahkan perlakuan manis Draco padanya.
Sweet Coffee — Completed
.
A/N
Halo semuaaaaa selamat pagi siang sore malaaammm
Btw, aku mau nanya, kan ada satu ceritaku, (drarry) yang wordnya sampai 4k... Kalian maunya itu dibikin dua chapter atau satu aja?
