Balas Review! :D
Nanami: Ahaha, iya iya, ini udah lanjut kok! ^^'/
Happy Reading! :D
Chapter 2: Mini Complications
Berikut ini adalah kumpulan kegiatan random di Garuchan Squad.
~Main Bola~
Mari kita lihat para anggota cowok yang lagi main bola.
"THUN, OPER SINI!"
"AL, JANGAN NGALANGIN GUE!"
"DIEM LU, RUBAH KAMPRET!"
"RICE, KE DEPAN GAWANG!"
"OKE!"
"LU NGGAK BAKALAN BISA LEWATIN GUE!"
"TEIRON, KACAMATANYA TERBANG!"
"HAH?! TERBANG?!"
"THUN, OPER KE GUE!"
Thundy mengoper ke arah Maurice dan sang Werewolf pun menendangnya ke arah gawang yang dijaga oleh si 'Bebek Santet'. Tapi sayangnya, bola itu bukannya masuk, malah membentur tiang gawang dan terbang entah kemana.
"ADAUW!"
"Kayaknya gue kenal nih suara..." gumam Maurice.
"Memangnya suara siapa?" tanya Teiron.
Maurice berpikir sebentar dan langsung keringat dingin plus merinding sambil menjawab, "Su-suaranya... A-Alisa..."
"SI KOMPOR PORTABLE ITU?!" pekik Golden Rare Trio (Alpha-Ikyo-Teiron) bersamaan.
Sementara Thundy dan si 'Bebek Santet'? Mereka udah kabur duluan.
"Gimana nih?! Kita semua bakalan berakhir ditabok sama Iron Stick-nya!" seru Ikyo panik.
"Tenang, gue punya cara jitu biar Alisa nggak nampol kita!" ujar Alpha watados.
"Memang caranya gimana? Dinasehatin?" tanya Ikyo.
"Itu mah caranya Bibi Rilen..." balas Teiron sweatdrop.
"Udah ah, pokoknya lu semua ikutin gue aja!"
Ketika Alpha baru selesai mengatakan itu, tiba-tiba datanglah Alisa yang membawa bola mereka sambil berteriak, "Siapa nih yang nendang?!"
Golden Rare Trio plus Maurice langsung mengangkat satu kaki sambil merentangkan kedua tangan mereka kayak kuda-kuda kungfu.
"Kita lagi latihan, Ali-chan~" jawab Alpha watados.
Alisa pun melempar bola itu dan ditangkap oleh Alpha, setelah itu mereka berempat langsung kabur ke tempat lain.
~Jatuh~
Alisa, Rina, dan Adelia sedang ngobrol saat mereka melihat sebuah perkelahian tak jauh dari tempat mereka, tepatnya dari atas Time Gate.
"Itu siapa yang lagi berantem?" tanya Rina.
"Paling Teiron sama Alpha, mereka kan demen banget berantem..." jawab Alisa datar.
"Apakah ini akan menjadi kisah love-hate antara mereka berdua?" tanya Adelia watados.
"Buset, entar Lisa ngamuk!" celetuk Rina.
Ketiga gadis itu langsung tertawa sampai...
GEDEBUM!
"ALPHA JATUH, ALPHA JATUH DARI ATAS TIME GATE!"
Mereka bertiga langsung menengok ke arah sumber teriakan (yang diketahui berasal dari Maurice) dan melihat...
Alpha, jatuh, dari atas Time Gate, dan mendarat, dengan kepala duluan.
"ALPHA!" jerit mereka semua refleks sambil berlarian ke arah Alpha.
"AL, BANGUN AL!" Alisa mengecek detak jantung Alpha. "Ja-Jantungnya nggak berdetak!"
"Coba dipompa, kau kan pernah belajar P3K sama Lisa!" usul Adelia dan Alisa pun mulai memompa jantung Alpha.
"AL, JANGAN MATI DULU!" pekik Maurice. "DI DUNIA INI NGGAK ADA LAGI ORANG YANG KELEWAT NARSIS-AN KAYAK LU!"
"TEIRON, KAU HARUS TANGGUNG JAWAB!" seru Rina sambil menunjuk Teiron yang masih berada di atas Time Gate.
"Kalau mau cek Alpha hidup atau nggak, jangan cek jantungnya! Cek jambulnya, berdetak atau nggak!" usul Teiron watados.
"APA MAKSUD LU BARUSAN?!" teriak Alpha sambil bangun tiba-tiba dan sukses membuat kaget Alisa yang sedang memompa jantungnya.
"JANGAN LARI LU!" Alpha pun langsung loncat dan berlari untuk mengejar Teiron yang udah kabur duluan.
Gimana nggak kaget? Baru aja Alpha ditemukan jatuh dari atas Time Gate dengan kepala duluan dan jantung yang nggak berdetak lagi. Ketika lagi dipompa, tiba-tiba bangun dan lari dengan sehatnya.
Ada apa ini?!
Alisa yang tadi memompa jantung Alpha masih shock dengan kejadian itu dan saat pundaknya ditepuk oleh Rina...
BRUK!
Dia pun langsung pingsan.
"ALISA!"
~Kebakaran~
"Ron, hari ini giliran lu masak!" ujar Ikyo.
Biasanya yang memasak makanan untuk mereka adalah Bibi Rilen, tapi karena yang bersangkutan sedang pergi latihan selama seminggu, jadi mereka terpaksa masak sendiri.
"Oke, oke!" balas Teiron sambil memasuki dapur.
Lima belas menit setelah itu, tiba-tiba keluar asap dari dalam dapur.
"Ron, itu kompornya yang kebakar atau masakan lu yang hangus?!" tanya Thundy.
"Masakan gue yang gosong!" jawab Teiron dari dalam.
"KEBAKARAN!" pekik Alpha setengah bercanda.
BRAK!
Tiba-tiba pintu didobrak oleh tiga orang gadis. Mereka adalah Rina, Lisa, dan Adelia. Rina membawa penggaris sebagai pengganti kapak yang biasa dipakai petugas pemadam kebakaran, Lisa membawa dua HP yang memiliki senter sebagai pengganti lampu sirine, dan Adelia membawa selang air.
"BEEEDO! BEEEDO! PEMADAM KEBAKARAN DATANG, SEMUANYA MINGGIR!"
Rina dan Adelia pun masuk ke dalam dapur dimana Teiron masih berada di dalamnya.
"Kenapa kalian bawa-bawa selang ke sini?" tanya Teiron.
"Teiron, diam di tempat!" Adelia pun memutar kran penahan airnya dan...
BRUUUUUUUSH!
"UDAH, STOP! KENAPA KALIAN MALAH NYIRAM GUE?! STOP!" pekik Teiron yang tersiram air.
Setelah itu, kedua gadis tadi langsung keluar.
"Yosh! Mission Complete! Ayo kita kabur!" ujar Rina.
"BEEDO! BEEDO! BEEDO! BEEDO!" senandung mereka bertiga sambil keluar.
Thundy pun mengecek ke dalam dapur. "Ron, lu nggak apa-apa kan?"
"Iya, paling cuma basah kuyup dan dapur agak banjir..." balas Teiron sambil keluar dan mengambil handuk beserta baju ganti. "Gue mau ganti baju dulu..."
"Di kamar mandi lain aja!" usul Ikyo. "Kamar mandi sini lagi dipakai sama Maurice!"
Akhirnya Teiron pun berganti baju di kamar mandi lain.
(Note: Anggaplah mereka punya Home Base selain HQ...)
~Permainan~
Sekarang beberapa anggota squad Garuchan sedang bermain bersama di Enchanted Forest (1).
Kotak pos belum diisi
Mari kita isi dengan misi-misian
Pak Ogah, minta huruf apa?
"Rice, apa hurufnya?" tanya Adelia.
"E untuk Ellen..." balas Maurice.
E menjadi apa?
E menjadi Ellen
Untuk selama-lamanya menjadi Ellen!
"Lha, kok aku?! Baru main juga!" tanya Rina.
"Deritamu, sana keluar!" balas Alisa.
Permainan pun berlanjut sampai mereka semua mendapat 'nama' masing-masing dan ternyata yang jadi si butanya adalah Maurice!
"Mulai ya!" ujar Maurice sambil menutup mata dan yang lainnya langsung ngacir.
Maurice terus mencari seperti orang buta. Kadang-kadang dia hampir nabrak pohon, kesandung batu besar, bahkan sampai nyaris tergilas oleh Vience dan Jeronium (2) yang kebetulan numpang lewat.
"Waw, ada si Hantu dari Goa Buta!"
"TERBALIK, BIBI RILEN! YANG BENER 'SI BUTA DARI GOA HANTU'!" pekik si 'Bebek Santet' dari kejauhan.
Maurice yang nggak perduli dengan teriakan para cecungut-cecungut itu terus berjalan sampai tangannya menyentuh rambut seseorang.
"Rambut siapa nih? Gue tarik aja deh!" Maurice pun menarik rambut itu dan...
"Kyaaaaaaa!"
"Oh, Lisa ya?" tanya Maurice.
"Heh, Rice! Lu apain adek gue?!" bentak Alpha sambil menggertak tangannya.
"Tu-tunggu dulu, Al, gue bisa jelasin!"
"Banyak bacot!"
DUAAAAAAAAK!
Maurice pun langsung mental, saudara-saudara!
"MAURICE!" teriak mereka semua yang melihat kejadian itu.
"Baiklah, mari kita merenung sebentar untuk mengenang jasa Werewolf kita!" kata Thundy dan mereka semua pun menundukkan kepala, sampai...
"OY, TOLONGIN GUE!" teriak Maurice dari...
"Maurice?! Lu ngapain nangkring di atas pohon begitu?" tanya Ikyo.
"GUE KAGAK NANGKRING, TADI GUE KEPENTAL SAMPAI SINI!" jerit Maurice. "BANTUIN GUE TURUN!"
Tapi sayangnya, para gadis yang ikutan main (Alisa, Adelia, Rina) malah langsung kabur.
"Kyo, Thun, bantuin gue turun!" pinta Maurice.
"Sorry Rice, gue ada urusan bentar..." ujar Ikyo.
"Sama! Yang sabar ya, Rice!" timpal Thundy dan mereka berdua pun langsung kabur.
Setelah itu, muncullah Teiron yang kebetulan lewat situ.
"Ron, Teiron! Bantuin gue turun dong!" pinta Maurice.
"Maurice, lu ngapain nangkring di atas pohon begitu?" tanya Teiron bingung.
"Jangan banyak tanya, buruan bantuin!"
~Pengumuman Ujian~
allangga molla wae
hwakkeun haeya haneun geonji
allangga molla wae
malkkeum haeya haneun geonji
allangga molla arikkari
hamyeon kkarihae
allangga molla We Like
We We We Like Party hae ~
itjanha mariya
i sarameuro malsseum
deuri jamyeon mariya
yonggi paegi ttolkki meot jaengi mariya
neoga deudgo peunmal
hago peunge nande mariya
Damn! Girl! You so freakin sexy!
Ah Ah Ah Ah~ I'm a…
Ah Ah Ah Ah~ I'm a…
Ah Ah Ah Ah~
I'm a mother father gentleman
I'm a…
Ah I'm a
I'm a mother father gentleman
I'm a…
Ah I'm a
I'm a mother father gentleman
"Bibi pu-"
Bibi Rilen yang baru kembali dari latihan langsung disambut dengan pemandangan mengejutkan berupa Konser Mahakarya GCS 55 (?!) oleh Alpha, Rina, Alisa, Ikyo, dan Maurice yang menari dengan asiknya diiringi lagu di atas (3).
Si 'Bebek Santet' yang melihat kedatangan wanita itu langsung mematikan musik sambil berseru, "Woy! Ada Bibi Rilen, coeg!"
Alhasil, kelima orang yang bersangkutan langsung berhenti. Bibi Rilen pun hanya bisa tersenyum manis melihatnya, kemudian sang Iljimae mendatangi kelima anak itu dan...
SREEEEEEEEET!
PLAK! PLAK! PLAK! PLAK! PLAK!
Rupanya Bibi Rilen menarik bagian bawah pakaian mereka dan menabok- Ah sudahlah, nanti malah ngeres pikirannya.
"HIIIIH! BIBI RILEN SADIS BANGET!" seru Lisa dan Adelia sambil menutup mata mereka.
"Ampuuun... Ini terlalu memalukaaan..." rintih Rina yang udah sekarat.
"Bagian tubuhku yang ditabok sangat menyakitkaaan!" seru Alpha sambil mengelus bagian yang ditabok barusan.
Sementara Bibi Rilen hanya menepuk tangannya sambil tersenyum bangga.
Setelah sebuah kejadian nista kemudian...
"Baiklah! Bibi akan mengumumkan kalau besok ketua kita akan mengadakan ujian!" ujar Bibi Rilen tiba-tiba.
Webek, webek...
1 detik...
2 detik...
5 detik...
2 menit...
10 menit...
"UJIIAAAAAAAAAAAAN?!" pekik mereka semua kaget.
"Benar sekali..." jawab Bibi Rilen sweatdrop. "Kalian belajarlah yang serius, karena nanti soalnya akan sulit..."
"Ya ampun! Kok mendadak banget sih?! Jangan besok dong!" protes Alpha.
"Biarin, orang gue yang buat!" sembur Girl-chan yang nongol tiba-tiba.
"Kalau ujiannya dihilangkan, kami akan biarkan Teiron nikah sama Lisa dan Ikyo nikah sama Adelia! Kalau perlu sekalian bawa Emy biar dinikahin sama Thundy!"
"WHAT THE?!" Ketiga orang yang bersangkutan langsung kaget.
"Tidak bisa! Keputusanku tidak bisa diganggu gugat!" ujar Girl-chan tegas.
"Ayolah Ron, Kyo, Thun! Demi tanpa ujian!" pinta Alpha.
"Lu mah enak nggak ada yang ngelirik, sekali kena mampus lu!" balas Teiron stress.
"Protes lagi gue cakar kalian!" ancam Girl-chan sambil mengancungkan cakarnya (4).
"Ada pertanyaan?" tanya gadis itu dan mereka semua menggeleng, kecuali...
"Tapi Ketu-"
SYUUUUUUUUUUUNG! PRAAAANG!
Sebuah piring kaca langsung melayang ke arah Alpha dan pecah tepat di hadapannya.
"PROTES LAGI GUE LEMPAR LEMARI KE ARAH KALIAN, MAU?!" tanya Girl-chan sangar.
"A-ampun, Ketua! Maafkan kami! Tenang aja, biar kami yang hukum Alpha nanti!" seru mereka semua (selain Alpha, Thundy, dan Bibi Rilen) panik.
"Kalau begitu, biar Ketua permisi dulu... Sepertinya dia 'sedikit' mengamuk..." gumam Thundy sambil berusaha menyeret Girl-chan keluar karena takut ketua mereka bisa menyebabkan kerusakan massal jika dia beneran ngamuk.
~Balada 'I Love...' dan Pertanyaan Tentang Perasaan~
"Ali-chan, aku suka padaku!" seru Alpha.
"Maaf, hatiku udah ada yang lain, jadi aku tak bisa menerimamu!" tolak Alisa sambil berbalik dan terdapat Maurice di sana. "Karena aku mencintai..."
TEP!
Rupanya dia memegang tangan seorang pria berjenggot dengan pakaian ala koboi.
"McCree..."
"Maaf, anda siapa ya?" tanya McCree bingung.
"Ebuset, itu siapa coba?" tanya Alpha cengo.
"Demi popok bocor Teiron waktu masih bayi, kirain mau nembak gue!" komentar Maurice.
Entah kenapa, Teiron yang lagi latihan di Abandoned Mine langsung bersin di tempat.
(Catatan: Ini hanya parodi dari kasus 'I love Emilia' dan sebenarnya gue nggak main Overwatch, cuma tau dari temen. ^^V)
Di sisi lain...
"Thun..." panggil Ikyo saat menemui Thundy yang sedang mengelap staff-nya di luar markas.
Yang bersangkutan langsung nengok. "Apa?"
"Gue pengen nanya sesuatu sama lu!" ujar sang Gumiho dengan tampang serius.
Sang Lightning Mage hanya mengangkat alisnya. "Nanya apaan?"
"Lu tuh nggak punya perasaan ya? Kayaknya dari kemaren ribut mulu sama Emy!"
Pertanyaan macam apa itu, Kyo?
"Kalau gue nggak punya perasaan sama dia, berarti lu juga nggak punya perasaan sama Adelia!" balas Thundy tanpa ekspresi yang sukses membuat Ikyo kicep.
~Insiden si Earth Mage yang Takut Anjing~
Di HQ squad Garuchan, terlihat seorang Elemy Scorcas (5) yang sedang mengelus seekor Cerberus kecil. Semula keadaan di sana baik-baik saja, sampai...
"Emy-chan, kamu liat Thun- GYAAAAAAAAAAAAAAAAAARGH!"
Elemy pun menengok hanya untuk mendapati Teiron yang udah lompat ke atas Time Gate.
Memangnya siapa yang nggak tau kalau Teiron takut anjing?
Di tempat lain...
"Perasaan ada yang teriak deh..." gumam Maurice yang lagi main catur sama Alpha.
"Lu denger juga? Kirain cuma gue doang..." tanya Alpha.
"Kayaknya itu suara Teiron deh..." timpal Si 'Bebek Santet'.
Thundy yang mendengar itu langsung menepuk pundak sang ketua squad yang sedang menggambar.
"Kenapa, Thun?" tanya Girl-chan.
"Lu tadi denger suara nggak?"
"Iya, memangnya kenapa?"
"Gue punya firasat kalau Teiron nggak sengaja liat anjing nyasar!"
"Perasaan di sini nggak ada anjing nyasar deh, apa jangan-jangan..."
Kedua orang itu mencoba membangkitkan memori mereka dan tiba-tiba teringat sesuatu.
"Adelia..." panggil Girl-chan.
"Ada apa, Ketua?" tanya Adelia yang sedang membaca sambil menengok dengan tampang bingung.
"Cerberus-mu nggak diikat?"
Mendengar pertanyaan itu, gadis Hades itu langsung tepuk jidat. "Ya ampun, aku lupa!"
"Mampus..." gumam Thundy.
Back to Elemy and Teiron...
"TEI-KUN, TURUN KAGAK LU?! LU MAU JADI KUCING HUTAN DI ATAS SITU?!" tanya Elemy sewot.
"BODOH AMAT! MAU KUCING HUTAN KEK, KUCING ALIEN KEK, KUCING GAIB KEK, POKOKNYA GUE NGGAK MAU TURUN KALAU ADA MAKHLUK ITU!" balas Teiron nyolot sambil memeluk Time Gate.
"Tuh anak bener-bener..." gumam Elemy sambil geleng-geleng kepala.
"Auk auk..."
"Heh, masih berani gonggong ya! Ini semua gara-gara kamu!" bentak Elemy mengkambing jabrikkan (?) Cerberus itu.
Lha, salah siapa coba? Dan kenapa julukan Husband-nya Girl-chan harus nyasar ke sini?
Cerberus itu pun menatap datar Teiron yang masih nemplok di atas Time Gate dan langsung pergi begitu saja.
"HEH, MAU KEMANA KAMU?! KEMBALI!" pekik Elemy.
Tuh anak maunya gimana sih?
Beberapa menit kemudian...
"Auk auk..."
Beberapa orang di luar markas langsung menengok hanya untuk mendapati sang Cerberus yang berjalan menghampiri mereka.
Dia mau ngapain ya?
Tiba-tiba Cerberus itu melompat tepat di depan Ikyo yang lagi nyender di tembok sambil tiduran dan dia pun langsung merinding.
"Heh, mau apa lu?!" tanya Ikyo kaget.
"Auk auk..." Cerberus itu menggonggong sambil menatap intens sang Gumiho.
"Gua di sini mau tidur, bukan mau ngadepin anjing nyasar! Sana balik ke tempatmu!"
Tapi Cerberus itu malah diam di tempatnya sambil terus menggonggong.
"Gue lempar juga lu ya!" Ikyo yang mulai kesal langsung berdiri sambil mengangkat Cerberus itu dan...
KRAAAAAAUUUUUUUK!
"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAH! GUE DIGIIGIIIIIIIIIIIIIIIIT!"
Back to Girl-chan, Thundy, and Adelia...
"Adelia, mendingan lu ikut gue aja deh!" pinta Thundy sambil menarik tangan Adelia dan langsung pergi dari tempat itu diikuti Girl-chan.
Di dekat Time Gate...
Elemy yang sedang berusaha membujuk Teiron turun dari atas Time Gate melihat Cerberus tadi menyeret seorang Gumiho berambut putih yang keadaannya sangat mengenaskan karena seluruh tubuhnya dipenuhi luka gigitan.
"Waduh..." Elemy pun langsung sweatdrop melihat pemandangan itu.
Di sisi lain, datanglah Girl-chan, Thundy, dan Adelia.
"Tuh bocah kumat lagi ya?" gumam Thundy sweatdrop ketika melihat Teiron di atas Time Gate.
Adelia mengayunkan tangannya ke depan sambil memanggil peliharaannya dan Cerberus itu pun menggonggong sambil berjalan ke arah pemiliknya, kemudian menggosokkan kepalanya di kaki gadis itu dengan manja. Gadis berkacamata itu pun berjongkok untuk mengelus peliharaannya.
"Ugh..."
"Lu nggak apa, Kyo?" tanya Girl-chan saat melihat sang Gumiho yang baru bangun.
"GILE TUH ANJING, GUE DIGIGIT TAU NGGAK?! ITU ANJING ATAU ANAK SERIGALA?! KURUNG DIA, RANTAI DIA, KALAU PERLU MASUKIN AJA KE KEBUN BINATANG!" sembur Ikyo panjang lebar.
"Shut up you pervert Gumiho!" balas Girl-chan datar yang sukses membuat Ikyo kicep.
"Lihat tuh!" ujar Thundy sambil menunjuk seseorang di atas Time Gate dan Ikyo yang melihatnya langsung sweatdrop.
"Itu, si Teiron, kumat lagi?" tanya Ikyo agak skeptis.
"Lu bertiga urusin sono!" perintah Girl-chan.
"Bertiga?" Ikyo dan Thundy langsung bengong.
"Lha, memangnya lu berdua anggap gue apaan? Pohon hidupnya Druid?!" tanya Elemy kagak terima dicuekin.
"Ya udah deh!"
Ketiga orang itu pun langsung ngacir untuk menolong Teiron.
"Lain kali kalau aku tinggal dan lupa mengikatmu, kamu jangan pergi kemana-mana ya?" pinta Adelia dan Cerberus itu pun menggonggong, kemudian mereka berdua pun langsung pergi dari tempat itu.
"Tei-kun, ayo turun! Cerberus-nya udah pergi, tuh!" seru Elemy meyakinkan.
Teiron dengan gemetaran mencoba untuk melompat turun dari atas Time Gate dan berhasil mendarat dengan mulus. Tapi entah kenapa, dia malah langsung pingsan.
"Yah, pake pingsan dia!" komentar Ikyo sambil geleng-geleng kepala.
"Maklumlah, Cynophobia (6)..." timpal Thundy sedikit risih.
Alhasil, Thundy dan Ikyo pun langsung menggotong Teiron kembali ke markas diikuti Elemy.
"Yah, setidaknya masalah sudah selesai..." gumam Girl-chan agak lega sambil mengikuti anak buahnya.
Lima hari setelah kejadian itu...
Saat ini Teiron sedang menyapu di ruang tengah markas ketika...
PRANG! BLETAK!
"Aduh!"
Anak itu mengelus kepalanya yang terkena sesuatu dan mendapati sebuah tulang di dekat kakinya disertai kaca jendela yang pecah.
"Kenapa bisa ada tulang di sini?" tanya anak berambut merah itu bingung.
PRANG!
"GUK GUK GUK!"
Kaca jendela pun kembali pecah dan kali ini muncullah segerombolan anjing herder.
"HUWAAAAAA!" jerit Teiron yang langsung kabur lunggang-langgang.
"Hey, apa yang terja-"
Elemy yang baru tiba di sana langsung ditabrak Teiron sampai jatuh dan berakhir diinjak-injak oleh gerombolan anjing herder barusan.
Kasihan banget ya! Seperti kata pepatah: 'sudah jatuh, tertimpa tangga pula'.
"TEI-KUUUUUN!"
Sementara itu, Teiron yang dikejar-kejar gerombolan anjing herder itu sampai keluar markas langsung manjat pohon terdekat. Menyadari target mereka tak bisa dijangkau, gerombolan anjing herder itu pun langsung pergi.
"Permisi, apa ini markas squad Garu-"
Seorang gadis berambut biru muda yang merupakan pengunjung di sana langsung mangap begitu melihat pemandangan 'menakjubkan' berupa Teiron yang gelantungan di atas pohon.
"Iya, ada apa?" tanya Alisa yang baru keluar.
"Kalau boleh tau, dia ngapain ya di atas situ?" tanya gadis tadi sambil menunjuk ke atas pohon.
"Hah?" Alisa langsung mendongak ke atas dan terbelalak kaget saat melihat anak berkacamata itu gelantungan di atas pohon.
"WOY TEIRON, NGAPAIN LU GELANTUNGAN DI ATAS SITU?! TURUN!" teriak Alisa sewot.
Orang yang diteriaki malah semakin mempererat pelukannya di dahan pohon dengan badan gemetar.
"Lu kenapa sih, Ali-chan? Udah teriak-teriak aja!" tanya Alpha yang baru tiba di markas setelah menjalani latihan di luar.
"Noh, temen lu kumat lagi tuh!" balas Alisa sambil menunjuk ke atas pohon.
Alpha pun mendongak dan langsung cengo melihat pemandangan tersebut.
"Bujug dah, itu Teiron kenapa coba?" tanya Alpha.
"Ya menekedele, urusin sono!" perintah Alisa ketus.
"Hey, apa yang terjadi di sini?" tanya Girl-chan yang baru datang bersama Ikyo.
Alisa dan Alpha sama-sama menunjuk ke atas pohon. Alhasil, kedua orang itu langsung sweatdrop melihatnya.
"Ya ampun, kali ini kenapa lagi coba?" tanya Ikyo sambil geleng-geleng kepala.
"Tadi ada anjing herder masuk rumah, jadinya ya dia langsung kayak gitu!" jelas Elemy yang datang sambil dipapah oleh Thundy.
"Lu kenapa, Emy?" tanya Alpha agak skeptis melihat gadis itu dipapah ehemkekasihnyaehem.
"Dia abis jadi korban anjing herder tadi..." balas Thundy datar.
"Terus gimana cara turunin dia?" tanya gadis tadi yang baru angkat bicara.
"Agak susah membujuknya turun kalau udah kayak gitu, Silvia (7)..." jawab Girl-chan agak risih. "Tapi tenang saja! Aku punya taktik jitu, kok!"
"Haaah?" Keenam orang di depannya langsung menatap sang ketua squad dengan tampang bingung.
Girl-chan mengeluarkan sebuah bungkusan berwarna coklat dan mengambil sebuah cupcake di dalamnya. "Tei-kun, lihat apa yang aku bawa~"
"Waaah~" Mata kehijauan dengan kacamata bulat itu langsung berbinar begitu melihat makanan kesukaannya.
Teiron langsung mengubah posisinya dari gelantungan menjadi pose ala kucing yang bersiap menerkam mangsanya. Dia pun segera melompat ke arah Girl-chan dan bermanja ria dengan sang ketua squad.
"Ahaha, iya iya! Ini!" Girl-chan memberikan cupcake di tangannya dan anak itu mengambilnya dengan senang hati, kemudian memakannya dengan lahap.
'Kalau Teiron udah ngeliat cupcake pasti kelakukannya berubah jadi kucing!' batin Alpha, Ikyo, Thundy, Elemy, dan Alisa sweatdrop berjamaah.
Pesan Moral untuk Hari Ini: Kalau Teiron udah manjat tempat tinggi karena anjing nyasar, berikan saja dia cupcake!
~Konser 'Tataluan (8)'~
Saat ini para anggota squad Garuchan sedang bosan karena ditinggal ketua mereka pergi latihan bareng Bibi Rilen.
Di saat sepi begitu, tiba-tiba kumatlah jiwa perusuh Alpha yang ingin meramaikan suasana dimana keadaan di sana sangat sepi kayak kuburan. Dia pun mengeluarkan sebuah galon (yang entah dapat darimana) dan memukul bagian bawah galon itu seperti genderang.
(Alpha) Duh aduh cewek-cewek, jangan cuekin aku, karena aku merasa diriku nggak laku!
(Maurice) Ingin deh main musik, supaya jadi asik, mejaku dan kursiku sudah cukup bagiku!
Melihat Maurice yang nimbrung sambil menggoyangkan sebuah botol berisi beras (yang sepertinya diambil dari persediaan beras di dapur), alhasil para cowok yang lainnya langsung ikut-ikutan dengan memukul benda terdekat.
(Alpha-Maurice) Duh aduh cewek-cewek, janganlah jual mahal, mentang-mentang aku ini belum cukup terkenal!
Dengarkanlah musikku, supaya jadi asik, mejaku dan kursiku sudah cukup bagiku!
Cukup bagiku!
(Teiron) Cukup! (Ikyo) Cukup! (Thundy) Cukup! (Vience) Cukup!
(Alpha-Maurice) Cukup bagiku!
(All Boys) Hey, hey, hey hey hey hey aaaah!
Hey, hey, hey hey hey hey aaaah!
Para cewek yang melihat itu hanya bisa terdiam melihat para cowok yang bisa-bisanya bikin heboh. Thundy dengan tampang cool langsung nge-rap.
(Thundy) Apa gue bilang, meski lu nggak seneng, walaupun nggak nengok, tapi jempol lu goyang
Tungguin aja deh sayang, musiknya gue ulang, kalau cuek lu udah hilang, baru lu ikut goyang
Elemy hanya bisa mangap lebar begitu mendengar ehemkekasihnyaehem bisa nge-rap. Sementara itu, Ikyo dan Teiron langsung menyambung lagunya.
(Ikyo) Napa sih masih gengsi berlagak nggak tertarik, padahal dari tadi eh mata kamu melirik!
(Teiron) Kamu berlagak acuh, tapi aku sudah tau, pura-pura nggak butuh, padahal kamu mau!
(Ikyo-Teiron) Napa sih masih gengsi berlagak nggak tertarik, padahal dari tadi eh mata kamu mendelik!
Jangan berlagak bosan, kalau kamu terkesan, ayo maju ke depan kalau mau ikutan!
Mau ikutan!
Entah kenapa, tiba-tiba Alpha dan Teiron malah ribut kayak kucing. Ikyo yang melihat itu langsung menyela dengan tampang sewot. "Hush!"
(All Boys) Hey, hey, hey hey hey hey, aaaah!
Hey, hey, hey hey hey hey, aaaah!
Tiba-tiba ada cewek yang langsung ikut ambil bagian.
(Rina) Hey, siapa bilang aku gengsi?
Hey, kalau goyang aku seksi!
Hey, kayaknya asik juga!
Ayo sekali lagi kita lakukan!
Melihat Rina ikut nimbrung, rupanya ada yang tak mau kalah sambil naik meja.
(Elemy) Hey, siapa bilang aku gengsi?
Hey, kalau goyang aku seksi!
Hey, kayaknya asik juga!
Ayo sekali lagi kita lakukan!
Lakukan, lakukan, lakukan...
Alhasil, ruangan itu pun langsung gaduh karena berubah menjadi tempat konser.
Hey, siapa bilang aku gengsi?
Hey, kalau goyang aku seksi!
Hey, kayaknya asik juga!
Ayo sekali lagi kita lakukan!
Di luar markas, Bibi Rilen dan Girl-chan tak sengaja mendengar kegaduhan di sana.
"Itu suara apa?" tanya Bibi Rilen.
"Entah, kayaknya ada orang konser deh..." jawab Girl-chan datar.
Hey, siapa bilang aku gengsi?
Hey, kalau goyang aku seksi!
Hey, kayaknya asik juga!
Ayo sekali lagi kita lakukan!
'Kok gue kenal nih lagu?' batin Girl-chan bingung.
"Oh iya, Bibi Rilen! Aku duluan ya!"
"Oh, baiklah! Nanti Bibi nyusul kok!"
Girl-chan langsung berlari cepat ke arah markas.
Hey, siapa bilang aku gengsi?
Hey, kalau goyang aku seksi!
Hey, kayaknya asik juga!
Ayo sekali lagi kita lakukan!
Setelah sampai di depan markas, Girl-chan diam-diam mengintip dari jendela dan langsung mangap begitu melihat para anggota squad-nya sedang konser dengan hebohnya.
'Balada Harlem Shake tapi dengan lagu Project Pop? Yang bener aja?' batin Girl-chan kicep.
Gadis itu pun menghentikan aktivitas mengintipnya dan menunggu di depan pintu sampai lagunya selesai.
Hey, siapa bilang aku gengsi?
Hey, kalau goyang aku seksi!
Hey, kayaknya asik juga!
Ayo sekali lagi kita lakukan!
Lakukan, lakukan, kan...
Tepat beberapa saat setelah lagu itu selesai, masuklah sang ketua squad. Alhasil, mereka semua langsung panik dan buru-buru duduk di lantai.
Girl-chan hanya bisa sweatdrop sambil bertanya, "Kalian tadi ngapain sih?"
"Konser?" tanya Alpha watados dan sukses di-death glare anggota squad cowok lainnya yang seolah mengatakan 'ini semua gara-gara lu yang mulai duluan' dan Girl-chan pun kembali dibuat sweatdrop mendengarnya.
Tok tok tok!
Sang ketua squad berjalan ke arah pintu dan begitu pintu terbuka, terlihat seorang gadis berkacamata di sana.
"Ada apa ya?" tanya Girl-chan.
Mereka berdua pun mengobrol sampai...
"Bigfoot?"
Teiron yang mendengar nama itu langsung menguping pembicaraan kedua gadis itu.
"Tidak, aku tidak lihat! Maaf ya!"
"Oh, baiklah! Terima kasih!"
Gadis itu pun pergi dan Girl-chan kembali menghampiri para anggotanya.
"Yang tadi itu siapa?" tanya Adelia.
"Natalia (9), dia mencari tuannya..." jawab Girl-chan pelan.
"Memangnya Bigfoot kemana? Kok sampai dicariin sama anggota squad-nya?" tanya Teiron bingung.
"Entahlah, aku sendiri juga tidak tau..." balas Girl-chan sambil angkat bahu.
(Note: Bagian terakhir itu kepikiran setelah baca fic si Bigfoot, so don't ask me... -w-V)
~Soal Gaje~
Sekarang beberapa anggota squad sedang mengerjakan beberapa soal yang mungkin terdengar normal, tapi hasilnya sedikit gaje.
Pertanyaan Pertama: Lanjutkan peribahasa berikut ini: 'Air beriak...'
Jawaban Lisa: Air beriak tanda tak dalam!
(Kometar: Benar sekali, peribahasa ini berarti 'Orang yang terlalu banyak bicara kadang-kadang pikirannya dangkal'!)
Jawaban Alpha: Air beriak tanda tak tersumbat!
(Komentar: Sepertinya kau menyamakan peribahasa ini dengan katup toilet! -_-')
Pertanyaan Kedua: Ubahlah kalimat Bahasa Inggris ini menjadi Bahasa Indonesia: Konnichiwa, minna! Ore no namae wa Matt, desu!
Jawaban Rina: Tunggu, ini kan Bahasa Jepang, jawabannya 'Halo, semuanya! Namaku adalah Matt'!
(Komentar: Benar sekali! Tapi karena itu adalah Bahasa Jepang dan bukan Bahasa Inggris, maka semua jawaban akan saya anggap benar!)
Jawaban Maurice: *tidak tampak oleh orang biasa.*
Jawaban Ikyo: *hanya terlihat oleh orang 'beriman'.*
(Komentar: Sepertinya itu pengecualian untuk mereka berdua! =.='a)
Pertanyaan Ketiga: Sebutkan hasil dari penjumlahan tiap angka di dalam kartu Remi!
Jawaban Thundy: 364!
(Komentar: Benar sekali! Mungkin kalian berpikir bahwa menambahkan tiap angka yang ada di dalam kartu Remi sangat merepotkan, tapi tidak seperti itu jika dikerjakan seperti ini: jejerkan kartu Hati secara berurutan dari angka 1-13 (Kartu As sampai King), lalu susun Kartu Sekop dari 13-1 (King sampai As) secara terbalik. Jika kartu-kartu itu saling dipasangkan kemudian dijumlahkan (seperti As Hati dan King Sekop), maka hasil semuanya menjadi 14. Lakukan ini juga pada dua kartu yang tersisa sehingga akan dihasilkan rumus seperti ini: 14 X 13 X 2= 364. Ingat: kartu Joker tidak masuk dalam hitungan!)
Jawaban Teiron: Etto... 1 tambah 2 tambah 3 tambah 4...
(Komentar: Kapan selesainya kalau cara hitungnya begitu? =_=')
Jawaban Maurice: *masih tidak tampak oleh orang biasa.*
(Komentar: Rice, lebih baik kau periksa tinta pulpenmu!)
Jawaban Alisa: 52!
(Komentar: Setidaknya Teiron dan Maurice mencoba menjawab dengan benar, walaupun aku masih ragu Maurice itu menjawab atau tidak!)
Pertanyaan Keempat: Apakah Yang dimaksud dengan GGL?
Jawaban Adelia: Gerak Gaya Listrik!
(Komentar: Benar, Michael Faraday meneliti bahwa perubahan garis gaya magnet dalam suatu kumparan akan menimbulkan tegangan listrik. Tegangan listrik yang ditimbulkan oleh peristiwa inilah yang dikenal sebagai GGL atau Gerak Gaya Listrik!)
Jawaban Maurice: *tulisan masih tidak tampak.* Aku tulis jawaban yang benar, sumpah!
(Komentar: Aku masih ragu, Rice!)
~Pilihan~
Setiap orang selalu dihadapkan dengan pilihan. Ada kalanya mereka merasa ragu-ragu, bahkan jika keputusan yang diinginkan sudah terbayang di kepala.
Tapi berbeda dengan yang ini!
"Ayolah, Ron! Mau berapa lama lagi melihat kedua kue itu? Beli yang mana pun juga sama aja kan?"
"Beda, Al! Aku harus memilih antara tekstur yang lembut atau rasa yang kaya, ini bukan hal mudah dan kau tidak punya hak untuk mengeluh! Apa kau lupa kalau tadi kita menghabiskan waktu hampir satu jam hanya karena kau bingung ingin mengenakan jaket biru atau jaket coklat hari ini?"
To Be Continue, bukan Team Be Clown (?)...
Indeks:
(1): Tau Map Battle yang ada pohonnya, kan? Sebenarnya mau tulis di 'Deep Forest', tapi entah kenapa rasanya agak gimana gitu deh! ^^a
(2): Vience adalah nama Dragon Rider di squad Garuchan (cuma jadi anggota sementara sih, soalnya DR gue nggak permanen) dan Jeronium adalah nama naganya.
(3): Bagi yang nggak tau maksudnya, silakan cari di YT dengan kata kunci 'Gentleman MMD'. *bukan promosi!*
(4): Hero gue di sini adalah Wild Tiger.
(5): Elemy itu nama Sorcerer di squad gue. Sama seperti Vience, dia hanya berstatus sebagai anggota sementara.
(6): Aku pernah baca dari sebuah website tentang phobia yang menjelaskan kalau Cynophobia itu ketakutan terhadap anjing.
(7): Silvia adalah nama Peterpan di squad 'altimaxz'.
(8): Masih ingat lagu Project Pop dimana mereka jadi anak sekolah yang ngobrak-abrik kelas di video-nya? Itu salah satu lagu kesukaanku waktu masih kecil dulu, aku tau itu karena punya kasetnya... ^^/
(9): Nama Barbarian-nya Bigfoot di Kyou's Squad.
Yosh, setidaknya segitu dulu! ^^/
Review! :D
