Balas Review! :D
RosyMiranto18: Yah, sejujurnya aku tau soal baju itu setelah tak sengaja liat salah satu fanart pas lagi nyari di sebuah fanpage FB... ^^a Aku tak tau harus balas apa lagi, jadi terima kasih Review-nya! :D
Happy Reading! :D
Chapter 12: Random Complications
Drabble kali ini sedikit pendek karena buntu ide, so enjoy... ^^/
~Secret Birthday Surprise~
Yah, suasana selalu ramai seperti biasanya di markas Garuchan Squad. Tapi...
"Muahahaha~ Adelia ngompol~"
"Ayo mbak, gue mandiin yaaaa~"
Eh? Ngompol? Mandiin?
Ternyata ada yang sedang DIKERJAI oleh teman-temannya di KAMAR MANDI.
Awalnya Adelia (yang waktu itu sedang bermain Sengoku Basara 2 Heroes dengan Alisa) dipanggil ke kamar mandi oleh Elemy dan dia pun memenuhi panggilan itu.
Tapi sesampainya di sana, dia malah diseret Alpha untuk duduk di kloset dan kejadian selanjutnya sudah kita ketahui sendiri.
Karena penasaran, Alisa menuju kamar mandi bersama Lucy yang juga penasaran dengan apa yang dilakukan gadis itu di sana.
Sesampainya di kamar mandi, hal menakjubkan yang mereka lihat adalah Adelia yang basah kuyup duduk di kloset dalam keadaan diikat dengan selotip, bagian tengah rok pendeknya basah kuyup akibat disiram air oleh Alpha dan Elemy (serta Mathias yang ikut berpartisipasi dalam membasahi rok Adelia) sehingga membuatnya terlihat mengompol, serta kepala yang dipenuhi terigu dan telur (hasil pekerjaan Vience).
Intinya, keadaan Adelia SANGAT MENGENASKAN!
Udah diseret buat duduk di kloset, malah disiksa begini.
Apes banget ya!
"Ya ampun... Del, ngenes banget sih..." komentar Lucy sambil menggelengkan kepala dan berusaha menahan tawanya.
"Aaaaah, malu! Jangan diliat apa!" seru Adelia sambil memalingkan wajah.
"Terus, itu kenapa Ikyo kena juga?" tanya Alisa sambil menunjuk Ikyo yang berdiri di sudut ruangan sambil mengumpati Mathias yang menertawakannya dan jika dilihat lebih dekat, keadaannya hampir sama dengan Adelia: Sama-sama dihujani terigu dan telur.
"Salah sendiri kenapa dia nyelonong masuk dabe!" jawab Mathias watados sambil menunjuk Ikyo yang terus mengumpatinya.
"Kalau Adelia dikerjain, berarti pacarnya juga harus ikut dikerjain dong! Biar adil!" timpal Elemy sambil high five dengan Vience yang membasahi Adelia dengan shower.
"Teiron mana, biar gue tunjukin!" ujar Alpha sambil berlari keluar kamar mandi diiringi teriakan "AAAAAARGH! JANGAN DIKASIH TAU!" dari Ikyo.
Alpha memang kembali ke kamar mandi, tapi sambil menarik Teiron yang jawdrop melihat keadaan si rubah yang MENGENASKAN.
"Ya Tuhan..." komentar Teiron speechless, kemudian makin speechless saat melihat keadaan Adelia. "Dia kena juga?!"
"Iya dong, biar adil gitu lho!" jawab Elemy sambil mengeluarkan sebungkus terigu. "Tei-kun mau juga?"
"Errrrr, tidak terima kasih!" Teiron mundur perlahan dan langsung kabur.
"Iiiih, kalian pake acara ceplokin segala sih!" gerutu Adelia sambil menatap tajam Mathias, Alpha, Vience, dan Elemy yang nyengir lebar di depannya, sementara Lucy dan Alisa hanya tertawa cekikikan sambil melepaskan lilitan selotip dari gadis itu.
"Ya udah, biar aku aja yang ambilin bajumu!" ujar Ikyo sambil berjalan keluar kamar mandi dan beberapa saat kemudian...
"GYAAAAAAH! MONSTER ADONAAAN!"
Maurice, Salem, dan Teiron yang berada di dapur langsung teriak saat Ikyo menghampiri mereka, bahkan Thundy nyaris tersedak teh yang diminumnya.
Kasihan...
"Anjir, bau amis lu!" gerutu Thundy sambil menutup hidungnya karena mencium bau yang tercipta dari hasil campuran terigu, telur, dan air.
"Gile lu Kyo, bau banget!" Salem ikut menutup hidung.
"Balik nggak lu!" seru Alpha sambil menunjuk kamar mandi.
"Gue mau ngambil baju buat Adelia, kasian tau!" sahut Ikyo sambil menaiki tangga serta mengabaikan Salem, Maurice, dan Vience yang menghujaninya dengan krim kue.
"Eh ciyeee~ So sweet banget siiih~" celetuk Alpha dan Mathias bersamaan.
"Del, pacarmu so sweet ya~" celetuk Elemy sambil menyikut Adelia yang blushing berat.
Teiron ikut-ikutan menyikut Adelia, sementara Thundy hanya tersenyum tipis.
"Del, nih bajunya!" Si rubah pun kembali sambil membawa sebuah daster untuk Adelia.
Hal ini membuktikan kalau cinta itu indah! Aaaaaaaaww~
"Makasih ya, Kyo... Nggak ganti baju?" tanya Adelia sambil mendekap baju yang diberikan Ikyo barusan.
"Udah, pake aja! Kyo nggak mau lu depresi tuh!" celetuk Alpha tiba-tiba sambil tertawa cekikikan.
"DIEM LU!" sahut Ikyo sewot, kemudian mendorong Adelia ke dalam kamar mandi. "Lebih baik kau saja yang ganti baju, aku bisa mengurus diriku sendiri!"
"Awas aja kalau ada yang ngintip!" ujar Adelia sambil menutup pintu kamar mandi.
Beberapa menit kemudian, dia pun keluar dengan mengenakan daster pemberian Ikyo barusan.
Di taman markas Garuchan Squad...
"Oy Kyo!" panggil Alpha sambil menghampiri Ikyo yang duduk di tepi air mancur taman markas mereka dan yang bersangkutan segera menengok ke arahnya.
"Lu mau tau nggak, kenapa lu ikut diceplokin sama kita-kita?" tanya Alpha sambil duduk di sebelah kiri si rubah.
"Begini lho..." timpal Elemy sambil duduk di samping kanan Ikyo. "Beberapa hari yang lalu, Adelia cerita kalau lu sering depresi tanpa alasan, jadinya gue sama Alpha berinisiatif bikin tanggal 25 Januari ini berkesan buat lu!"
"Terus Alpha minta bantuan sama gue!" timpal Vience sambil duduk di samping Alpha. "Karena itu kita bikin acara penceplokan, biar seru!"
"Kyo, dia nggak suka liat lu depresi mulu!" sahut Mathias tiba-tiba. "Lu nggak awesome banget kalau galau kayak gitu, mau sampe kapan?"
Si rubah hanya terdiam mendengar alasan teman-temannya dan setitik air mata mulai terlihat di sudut matanya karena berusaha menahan keinginan untuk menangis.
Mana mau dia menangis di depan teman-temannya, bisa-bisa malah diledekin gara-gara itu.
"M-makasih banget ya..." kata Ikyo sedikit gugup.
"Eits! Bilangnya jangan sama kita, sama pacar lu dong!" sahut Vience.
"Tuh, dia ada di belakang!" timpal Alpha sambil menunjuk ke belakang si rubah.
Ikyo menengok ke arah yang ditunjuk dan mendapati Adelia duduk di belakangnya. Dia pun langsung memeluk erat si gadis yang kebingungan dengan perilakunya.
"Eh, kau kenapa?" tanya Adelia sambil membalas pelukan Ikyo.
"Tidak ada..." jawab Ikyo sambil mengeratkan pelukannya.
"PACARAN JANGAN DI SINI!" teriak Alpha, Teiron, dan Thundy bersamaan sambil mendorong mereka berdua ke dalam air mancur.
BYUUUUUUR!
Ikyo dan Adelia kecebur, begitu juga Alpha, Teiron, dan Thundy yang ikut kecebur.
"Muahahaha, mampus lu!" seru Vience setengah meledek. "Sini sini, gue bantu- WUAAAAAH!"
BYUUUUR!
"Gantian gan!" seru Ikyo sambil tertawa cekikikan. "Rice, bantuin dong!"
Maurice dengan polosnya berdiri di tepi air mancur untuk membantu temannya keluar, tapi bukannya membantu keluar, dia malah ditarik masuk.
"Para cewek nggak ikutan ya~" ujar Elemy sambil tertawa cekikikan.
"Curang lu, Emy!" umpat Thundy sambil menunjuk Elemy yang menjulurkan lidahnya.
"Nih gue kasih temen!" ujar Elemy sambil membantu Vivi mendorong Edgar, Salem, Rendy, dan Tumma ke air mancur.
BYUUUUUUUUUUR!
"Ini yang ultah siapa, yang diceburin siapa..." gumam Edgar yang diceburin Vivi.
"Wah curang tuh Mathias nggak diceburin!" seru para cowok sambil menarik Mathias rame-rame.
BYUUUUUUR!
"Curang kalian!" gerutu Mathias.
Yah, akhirnya mereka saling cebur-ceburan dalam suasana ulang tahun salah satu teman mereka, dan pastinya tanggal 25 Januari itu sangat terkesan bagi para anggota squad yang berpartisipasi.
~Chaotic Snowball Fight~
Apa jadinya kalau Lisa dan Alisa melawan Alpha dan Teiron dalam perang bola salju?
"Sepertinya sangat sulit dijelaskan..." gumam Alisa datar.
Yah, bisa dilihat kalau kedua gadis itu beserta Vience (yang entah gimana caranya bisa ikut keseret) terdesak oleh mereka.
"Sial, kita bisa kalah kalau begini terus!" gerutu Vience.
"Apa maksudmu? Menantang Tei-kun dalam perang bola salju sama saja dengan kekalahan telak..." balas Lisa datar.
"Bukan itu masalahnya! Aku sudah tau cara menghadapi Teiron, tapi masalahnya adalah kakakmu!" seru Vience sewot.
"Yah..."
Sementara di pihak lawan, rupanya...
"Itu pasti 'Regice Machine Gun' yang memproduksi bola salju dan menembakkannya! Kak Alpha membuat itu untuk menghabisi para pengganggu di sekolahnya dulu!" jelas Lisa tentang mesin milik Alpha.
"MONSTER MACAM APA DIA?! SEBERAPA BANYAK PERSENJATAAN MILIKNYA?!" pekik Vience emosi.
"Ayolah kalian!" seru Alpha di dalam mesin itu.
'Aku benci mengatakan ini, tapi itu sangat tidak adil...' batin Teiron sambil melipat tangan dengan tampang skeptis.
"Lisa, lebih baik kita pulang saja! Aku ingin menghangatkan diri di depan perapian dan minum cokelat panas!" ajak Alisa.
"Bersabarlah sedikit lagi, Alisa!" balas Lisa.
"Sial! Pertahanan kita bisa hancur jika dia terus menembakkan bola salju seperti itu!" gerutu Vience melihat keadaan mereka.
"VIIIIEEEEENYYYYYYYYYYYYY!"
Ketiga orang tadi terkejut mendengarnya.
"Hah?" Teiron dan Alpha menengok ke arah sumber suara.
CLING!
Terlihat sesuatu dari langit yang menuju ke arah mereka dan...
DUAAAAAAAAAAAAR!
Kondisi TKP beserta para korban setelah ledakan itu?
Teiron jungkir balik di antara tumpukan salju, mesin RMG milik Alpha hancur, Vience sedikit hangus, sementara Alisa berhasil selamat dengan Lisa di gendongannya.
"A-a..." Vience hanya bisa tercengang dengan kondisi sekitar.
"Kau baik-baik saja?" tanya Alisa.
"Ya..." jawab Lisa.
"Seharusnya kau selamatkan aku juga!" sembur Vience sambil melirik sinis kedua gadis itu dengan sudut matanya.
"Wah, ini hebat!" Tiba-tiba muncul seorang gadis berambut ungu yang langsung memeluk Vience. "Vieny, aku sangat merindukanmu! Aku sudah mencarimu kemana-mana, bahkan sampai menjelajahi Alola! Ketika aku dengar kalau kau berada di Garuchan Squad, aku menyusulmu sampai ke sini!"
"O-oh..."
'Siapa dia?' batin kedua gadis itu bingung.
Krak!
Ketika kedua gadis tadi menengok ke arah suara barusan...
"HYAAAAAAAAAH!" Lisa langsung shock melihat aura mengerikan di antara puing mesin RMG yang rupanya berasal dari sang kakak.
"Kau..."
"Tenanglah, Kak Al, tenanglah!" ujar Lisa panik.
Kemudian, gadis itu memperkenalkan sesosok makhluk aneh di depan mereka. "Ah iya, ini temanku Buster! Aku menemukannya saat mencarimu di Alola, aku tidak tau pasti apa spesiesnya! ('Terlihat seperti salah satu bentuk mesin aneh milik Alpha...' batin Vience tercengang.) Tapi aku sengaja membawanya karena dia bisa menggunakan ledakan dan-"
BRAAAAAAK!
"Buster?!"
Tiba-tiba makhluk itu langsung tumbang karena dihantam kerumunan banteng (yang entah datang dari mana).
"Vience, bisakah kau minggir?!" pinta Alpha dengan aura mengerikan plus senyum angker sambil membawa palu raksasa di tangannya.
Vience langsung shock melihat temannya, sementara gadis itu hanya bisa merinding ketika merasakan aura mengerikan tersebut.
"Aku sudah lama tidak melihat kakakku semarah itu sebelum ini, saat ada yang menghancurkan peralatannya..." gumam Lisa sedikit risih dan mengabaikan pembantaian di depan mereka.
Alisa sendiri hanya bisa memasang tampang skeptis.
~Julukan Ajaib Salem~
Setiap anggota Garuchan Squad punya julukan sendiri, tapi kadang bisa sedikit absurd seperti di bawah ini!
Di saat sang pemimpin squad dan Bibi Rilen pergi belanja, para anggota lainnya sedang bermalas-malasan. Tapi semuanya berubah saat...
"Kira-kira julukan yang bagus untuk kita apa ya?"
Mereka yang berada di ruang tengah langsung menatap Teiron sang pencetus pertanyaan dengan tampang bingung.
"Harus banget gitu?" Edgar mengangkat alis.
Teiron hanya angkat bahu dengan wajah cuek. "Nggak juga sih..."
"Apa kita semua harus punya?" tanya Salem sedikit skeptis.
Dia dan para anggota squad lainnya tidak menyadari kalau Alpha diam-diam berseringai jahil.
"Sepertinya aku tau panggilan yang cocok untukmu!" Alpha menunjuk Salem. "Mulai sekarang julukanmu adalah..."
"Apa? Apa? Julukan apa? Apa?" tanya Rina antusias.
Bagi yang penasaran dengan julukan Salem, terdiri dari dua kata dan merupakan nama hewan. Ada yang bisa nebak?
"Julukannya adalaaaaaaaah..."
"TIDAK ADAAAAAAA!" teriak Salem yang 'anti julukan'.
"PASTI ADA!" koor anggota cowok lainnya, bahkan Edgar sampai mengangkat kertas karton bertuliskan 'BERIKAN JULUKAN PADA SALEM!'.
Elemy yang mendengar dari kejauhan langsung ikutan teriak dengan nada ala Jojo, "ADAADAADAADAADA!"
"UNICORN EMAS!" seru Alpha.
Satu detik, Alpha nyengir jahil.
Lima detik, Alpha joget-joget gaje.
Sepuluh detik...
"UNICORN EMAAAAAAAS?!" pekik Salem tidak terima.
"Mau nanya asal-usulnya?" tanya Alpha.
"Banget, sangat, pake wow wow!" jawab Salem agak lebay saking penasarannya.
"Oke, oke! Karena armor-mu berwarna emas dan tanduk di helm-mu kayak tanduk Unicorn, jadi deh Unicorn Emas!" jelas Alpha watados.
Salem menggangguk paham. "Begitu ya, ngerti ngerti! Makasih banget ya, Al- NGGAK BISAAA! NGGAK BISA!"
Para anggota squad lainnya langsung ngakak mendengar itu.
"Rendy, kukira kau di pihakku!" Salem men-death glare Rendy yang ngakak di sebelahnya.
"Maaf Unicorn Emas, tapi julukan itu keren banget!" balas Rendy watados.
"APAAA?!" pekik Salem makin nggak terima.
"MINNA, MARI SORAKIN SALEM RAME-RAME!" seru Vience heboh.
Alhasil, seluruh anggota squad (selain Salem) langsung meneriakkan julukan itu dengan sangat kompak.
"HIDUP UNCORN EMAS, HIDUP UNICORN EMAS!"
Salem sendiri hanya bisa facepalm.
Sabar ya Sal, hidup bersama para anggota di squad ajaib itu memang berat lho! (Note: Jangan dipanggil 'Lem', takutnya dia marah-marah gara-gara dikira 'lem fox'!)
~The Absurd Badminton Game~
Mathias sedang duduk-duduk di teras Homebase Garuchan Squad ketika...
"Mathias! Mau main sama kita nggak?" tawar Salem yang menghampirinya.
"Hmm, boleh! Main apa?" tanya Mathias.
"Fur bloking!" jawab Salem bersemangat.
Webek, webek... (Note: Fur bloking = Bulu tangkis...)
"Ma-maksudnya badminton!" ralat Rendy.
"Iya, badminton!"
"Oooh, badminton! Bilang kek dari tadi!" Mathias langsung mengeluarkan raket (yang entah dapat dari mana) dan berjalan ke sisi kanan lapangan. "Nah, udah siap?"
"Siap!"
"Mulai!" kata Tumma yang menjadi wasit.
Beberapa set kemudian...
"Masuk! 50-6!" ujar Tumma.
Salem ngos-ngosan, sementara Mathias terlihat santai sambil memainkan raketnya.
"Masih mau lanjut, nggak?" tanya Mathias yang sebenarnya agak kasihan mengingat dia dari tadi jump smash terus.
"Sebentar ya!" Salem pun segera berjalan ke tempat lain. "Oy, Edgar!"
"Apa?"
"Boleh pinjem raketnya, nggak?"
"Buat apaan?"
"Pinjem aja, kok!"
Edgar pun melemparkan raketnya dan ditangkap oleh Salem, sehingga...
"Kok pake dua raket?" tanya Mathias bingung.
"Nggak apa kan, sekalian nabokin lalat!" jawab Salem watados sambil memasang kuda-kuda ala Kung Fu Panda (?).
"Nah, siap ya?" Mathias pun mulai memukul kok-nya.
"STAR BUST STREAM!"
Beberapa menit kemudian...
"Masuk! 70-26! Mathias menang!" ujar Tumma.
~Watermelon War~
Suatu hari, Maurice sedang makan semangka dengan khidmat-nya ketika...
Pletuk pletuk pletuk!
Maurice menengok dengan tampang sebal dan rupanya pelaku yang menyemburkan biji semangka barusan adalah Alpha.
"Awas kau!"
Pletuk pletuk pletuk!
Maurice pun membalasnya dan mereka pun saling menyemburkan biji semangka sampai semangka mereka habis.
'Kalau begini nggak bakalan selesai!' batin mereka berdua.
"Ayo kita perang lagi!" seru keduanya bersamaan.
"Aku mau ngambil semangka di kulkas dulu, jangan kabur ya!" kata Alpha sambil pergi ke dapur.
"Nggak bakalan, yang penting cepetan!" balas Maurice.
Setelah semangka dibawakan, mereka pun perang lagi. Tapi...
"Hey hey, semangkaku nggak ada bijinya! Ulang lagi dari awal!" protes Maurice.
"Ulang apanya? Ayo balas serang!" Alpha terus melancarkan serangan tanpa memperdulikan keluhan Maurice.
'Ehehe, sebenarnya itu semangka tanpa biji yang ditemukan Profesor Yu Zong Xiong dari Taiwan!' batinnya dengan sangat laknat.
Setelah itu...
"Jangan lari! Rasakan bom semangkaku ini!" teriak Maurice sambil melempar semangkanya dan sukses mengenai kepala Alpha.
To Be Continue, bukan Timmy Beli Camilan (?)...
Karena ide kali ini sedikit ngadat, jadi maaf kalau makin absurd... ^^a
Review! :D
