Balas Review! :D

I'mYaoiChan: Wah wah, masa parodi PPAP nggak tau? :V

Mathias: "Ya abisnya Vience lama banget mandinya..." -3-

Vience: "Tapi nggak usah segitunya lha!" =w=

Oke, makasih Review-nya! :D

RosyMiranto18: Well, sebenarnya nama kakaknya Salem masih rahasia lho, yohoho... :V / *tawa Brook ngapain lu tiru?!*

Elwa: "Yah, tidak masalah..."

Rendy: "Kalau mood-nya agak baikan sih boleh saja..."

Me: "Masih murung?"

Rendy: "Begitulah, nanti juga balik lagi walaupun sebentar..." *mijit kening.*

Me: "Oke..." ._.

Luthias: "Setauku HP itu tidak bisa dihancurkan, dan aku tidak sempat melihat judul bukunya..." TwT

JEGEEEEEEEEER!

All: "Apaan tuh?!"

Me: "Semoga dia baik-baik saja..." -w-a

Teiron: "Biar kutebak, lelucon konyol?"

Me: "Yap..." -w-b

Teiron: "Sudah kuduga..." -w-'

Well, Thanks for Review! :D

Happy Reading! :D


Chapter 25: Absurdness Everywhere


Biasanya sering sekali terjadi 'konser' di pagi hari yang biasa disebut 'Morning Madness', dan semuanya berawal dari gedoran pintu yang brutal.

DUGH DUGH DUGH DUGH DUGH DUGH!

"WOY, LU MEDITASI DI TOILET YA?!" teriak Vience di depan kamar mandi.

"ASTAGA KAMBING! LU MANDI LAMA BANGET, JANGAN-JANGAN LU LULURAN LAGI!" timpal Maurice.

"LU MANDI ATAU NYARI PACAR?! KOK LAMA BANGET?!" bentak Rendy.

"GUE HARUS PERGI PAGI NIH, CEPETAN APA!" keluh Edgar.

"CANGCIMEN?!" Alpha malah menambah ricuh suasana.

Sementara itu, sang biang kerok yang berada di dalam kamar mandi tersebut hanya bisa menghela nafas kesal.

"KALIAN PERNAH DIAJARIN SABAR NGGAK SIH?! GUE LAGI PAKE BAJU NIH!" balas Salem selaku biang kerok yang membuat suasana semakin ricuh.

"MEMANGNYA LU BISA PAKE BAJU?!" balas Maurice kesal.

"SEKARANG KASIH TAU GUE, ZAMAN APA LU PAKE BAJU?!" tanya Alpha sewot.

"HALAH! SOK PAKE BAJU AJA LU, BIASANYA KE WARUNG JUGA PAKE SARUNG!" ledek Rendy.

"LU PUNYA BAJU?!" tanya Vience nggak nyelow.

"SETAU GUE, GUE UDAH BAKAR SEMUA BAJU LU!" sahut Edgar emosi.

'Sial!' batin Salem kesal karena menyesal punya teman satu squad yang membuatnya ingin sekali menelan sabun.

Oh, apa dia perlu telan sabunnya sekarang aja ya?

"BURUAN KELUAR! JANGAN MATI DI DALEM SONO, MATINYA DI LUAR AJA! GUE BUTUH KAMAR MANDINYA!" seru Rendy.

"LU BUANG HAJAT DI SANA YA?!" tuduh Alpha.

"UDAH LU SIRAM BELUM?!" Edgar ikut-ikutan nuduh.

"ISH, AMIT-AMIT GUE MANDI SAMA HAJATAN ORANG!" ujar Maurice memperburuk suasana

"GIMANA LU BISA DAPET CEWEK?!" sambung Vience yang malah membuat Salem semakin ingin menelan sabun.

"KALIAN MAU MANDI?! NIH, MANDI AJA! GUE UDAH KELUAR! PUAS?!" teriak Salem sambil keluar dari kamar mandi yang sukses membuat mereka semua langsung menatap ke arahnya.

"Apa? Gue ganteng?" tanya Salem.

"Najes!" balas Alpha jijik.

"Ew, no!" sahut Rendy bergelidik geli.

"Gini nih yang nggak pernah ngaca..." gumam Maurice datar.

"Muka bokong panci begitu!" celetuk Vience.

"Terlalu jelek untuk menjadi tampan!" cetus Edgar.

'Kampret!' batin Salem emosi sambil meninggalkan kamar mandi beserta kelima orang tersebut.

"Abis ini gue yang mandi!" ujar Edgar.

"Gue!" balas Vience.

"Gue yang pertama ngantri!" timpal Alpha.

"Gue udah booking!" sahut Rendy.

Sontak, suasana pun kembali ricuh.

"Dasar bodoh..." gumam beberapa anggota squad lainnya yang udah mandi di kamar mandi lain.


Saat ini Teiron, Thundy, Emy, dan Elwa sedang belanja awal bulan di sebuah supermarket.

"Oy, udahan yuk! Gue udah selesai nih, tinggal bayar!" ajak Elwa sambil berjalan menuju kasir.

"Gue juga, yuk langsung bayar!" sahut Thundy sambil berjalan ke kasir.

Setelah berbelanja, mereka bertiga langsung berjalan menuju kasir dan selagi menunggu giliran, ketiganya mengobrol dengan serunya.

"Ngomong-ngomong si 'entuh' gimana kabarnya?" tanya Thundy sambil melirik jam tangannya.

"Entahlah!" jawab Teiron sambil angkat bahu. "Moncong-moncong, Emy kemana?"

"Tuh!" sahut Elwa cuek sambil menunjuk Emy yang sampai sekarang masih berdiri di depan lemari es yang terbuka layaknya orang yang baru pertama kali mengenal lemari es. "Oy Emy, lu masih lama nggak?"

"Cepetan milihnya, kita bertiga udah kelar nih!" seru Thundy sambil menenteng kantong plastik berisi belanjaannya.

"Jangan lama-lama, kita mau balik soalnya!" timpal Teiron sambil menenteng kantong plastik belanjaannya.

"Eh, lu bertiga udah kelar?" sahut Emy sambil menengok ke arah ketiga temannya dan menutup pintu lemari es. "Ya udah, gue juga udah kelar! Kulkasnya ternyata adem banget!"

Webek, webek...

"MUKE GILEEEEEEE!" teriak Thundy dan sang penjaga kasir bersamaan.

Elwa langsung menatap tajam Emy yang malah nyengir tanpa dosa, sementara Teiron?

Dia udah keburu pingsan duluan.


Sepulangnya dari supermarket, Emy langsung digebukin habis-habisan dengan sepatu oleh Thundy dan Elwa.


"Lu dari mana aja, Kyo?" tanya Monika kepada Ikyo yang baru aja masuk ke ruang tengah.

"Halaman belakang..." jawab Ikyo singkat.

"Pundung?" tanya Luthias.

"Ya nggak lha!" balas Ikyo agak kesal.

"KALAU GITU KAPAN MAIN PINGPONG-NYA, HAH?!" teriak Mathias.

"Oh iya ya!" balas yang lainnya sambil facepalm.


Di arena pingpong...

"Baiklah! Pertanyaan pertama, siap?" tanya Tumma. "Sebutkan nama-nama Vocaloid!"

"Gakupo!" teriak Mathias sambil mukul bola ke arah Alisa.

"Megurine Luka!" Alisa mukul ke arah Luthias.

"Kaito!" Luthias mukul ke arah Monika.

"Lily!" Monika mukul ke arah Ikyo.

"EH?!" tanya Ikyo cengo.

Skor sementara: Mathias 1, Monika 1, Alisa 1, Luthias 1, Ikyo 0


"Pertanyaan kedua!" kata Tumma. "Sebutkan nama monster di Dungeon Elsword!"

"WALLY NO. 8!" teriak Luthias sambil mukul ke arah Alisa.

"UNO HOUND!" Alisa mukul ke arah Monika.

"WILLIAM PHORU!" Monika mukul ke arah Mathias.

"CROW RIDER!" Mathias mukul ke arah Ikyo.

"WHAT?!" pekik Ikyo kaget.

Skor sementara: Mathias 2, Monika 2, Alisa 2, Luthias 2, Ikyo 0


"KALIAN SEMUA JANJIAN YA?!" tanya Ikyo emosi.

"OTAK LU LOLA, JADINYA KALAH!" balas Mathias.

"PERTANYAAN TERAKHIR!" teriak Tumma. "SEBUTKAN NAMA KUCING YANG TERKENAL DI INTERNET!"

"LUNA ROSE!" teriak Mathias sambi mukul ke arah Monika.

"NALA CAT!" Monika mukul ke arah Alisa.

"NAPOLEON CAT!" Alisa mukul bola ke arah Luthias.

"WHITE COFFEE CAT!" Luthias mukul ke arah Ikyo.

"Cih!" dengus Ikyo kesal.


"Ikyo kena hukuman!" kata Luthias.

"Apa hukumannya?" tanya Ikyo.

"Aku nggak ikutan ya, kalian aja deh!" balas Luthias sambil berjalan pergi.

Sontak, Mathias, Alisa, Monika, dan Tumma langsung masang troll face.

"Hukumannya adalah..." kata mereka berempat menggantung dan sukses membuat Ikyo menelan ludah.

"JAMBAK RAMBUT LUCY!" teriak keempatnya bersamaan.

"WHAT?! NGGAK MAU GUE!" pekik Ikyo kagak terima.

"HARUS!" balas Mathias maksa.

"Pasrah aja deh..." gumam Ikyo miris.


"Gue mau liat oy!" kata Alisa yang mau ngintip.

"Gue duluan!" balas Mathias.

"Lucy..." panggil Ikyo.

"Kenapa, I- Kyaaaaaaa!" jerit Lucy yang rambutnya dijambak oleh Ikyo.

"WHAT THE HELL?! TERNYATA DIA BERANI!" ujar keempat orang tadi jawdrop.

"RASAKAN INI!" teriak Lucy sambil menendang Ikyo keluar jendela.

"Semoga diterima di sisi-Nya..." kata mereka berempat watados.


Saat sedang bermain ToD, Rendy menerima sebuah Dare gaje dan mendatangi pemimpin squad.

"Ketua, lu tau password wi-fi markas nggak?" tanya Rendy sambil menepuk bahu Girl-chan yang sedang menggambar.

"Nggak tau!" jawab Girl-chan watados sambil melanjutkan gambarnya.

"Hah, nggak tau? Payah ih!" sembur Monika sebal.

"Masa ketua kita nggak tau password wi-fi markas?" tanya Rina sambil menghitung uangnya yang mungkin saja cukup untuk membeli sebuah jajanan sebagai penawaran. "Nanti aku beliin kue sepuluh biji deh!"

"Heh, jangan kue! Kesannya murahan banget!" timpal Maurice sambil melipat tangan di depan dada.

Vience mulai ikut ambil bagian karena punya banyak strategi sebagai seorang stalker. "Naikin tawaran! Lu kasih tau password wi-fi dan gue bikinin makanan spesial buat lu!"

"Masih enakan smørrebrød buatan Mathias daripada makanan buatan lu!" ejek Edgar di pojokan.

"APA LU BILANG?!" pekik Vience yang langsung menyambar Edgar.

Kemudian Emy ikutan nongol. "Ah lu pada, gue selalu punya cara keren buat urusan kayak gini!"

"Kaichou, beri aku password wi-fi markas dan nanti malam kau tidur sama aku ya?" godanya sambil memegang dagu si Ketua yang sukses membuatnya ketakutan.

"Mau di kamarmu atau di kamar- AW!" Tiba-tiba perkataan Emy terpotong karena kakinya diinjak oleh Lucy dan Vivi.

"GILE LU, EMY! KALAU LU PAKE CARA KAYAK GITU, BISA-BISA LU BAKALAN DISETRUM SAMA THUNDY!" bentak Lucy sambil menampar Emy berkali-kali.

"TAU NIH, BISA-BISA LU BAKALAN DITEMPELENG SAMA MATHIAS!" Vivi yang ikut-ikutan emosi menonjok gadis itu dengan kesalnya.

"CARA LU MURAHAN BANGET, GOBLOK! MALU GUE PUNYA TEMEN KAYAK LU!" umpat mereka berdua kepada Emy yang sukses membuat beberapa orang lainnya speechless.

'Si Lucy sama Vivi mulai ngamuk nih!' batin mereka semua merinding.

"Udah, selow aja... Gue kan cuma bercanda..." balas Emy dengan wajah memar dan bonyok akibat perbuatan kedua gadis barusan.

"Bercanda tapi bikin gue jijik!" desis Monika dengan tampang 'ilfeel gue sama lu!'.


Di sudut lain ruangan, Adelia dan Lisa juga sempat mendengar kalimat menjijikan barusan.

"Aku yang denger, tapi kenapa pengen muntah ya?" tanya Lisa di sebelah Adelia.

"Sama!" balas Adelia singkat.


"Ih, berisik banget sih! Gue jadi nggak bisa nonton 'Ordinal Scale' nih!" sembur Alpha yang dari tadi menatap layar laptop-nya untuk menonton film.

"Udah deh, mending lu nonton 'Jungle Book' aja sama gue!" saran Tumma sambil mengeluarkan DVD film yang dimaksud.

Kemudian Alisa dan Salem mendatangi kedua orang itu.

"Sudahlah, mending kita nonton 'Boruto' aja deh!" usul Salem.

"Gaya lu, ngikutin aja nggak!" balas Alisa sambil menatap Salem dengan wajah datar.


Kemudian, mereka semua berusaha mengutak-atik password wi-fi markas tanpa bantuan pemimpin mereka.

"Coba pake password angka!" usul Maurice.

"Oke!" balas Rendy sambil mengetik delapan digit angka, tapi hasilnya nihil. "Kok nggak bisa sih?"

"Coba 'Wild Tiger'!" usul Vience sambil memegang dagu.

Rendy mengetik nama itu di kolom Wi-Fi password, tapi hasilnya tetap nihil. "Nggak bisa juga!"

"Coba pakai inisial selingkuhannya!" usul Ikyo.

"Hah?" sahut Rendy bengong karena ternyata gagal paham dengan maksud Ikyo barusan.

"Ketua, emangnya lu beneran nggak tau password wi-fi markas?" tanya Teiron sambil menghampiri Girl-chan dengan ekspresi 'kok tumben ya?'.

"Kasih tau atau gue cekokin lu pake lagu horror!" ancam Salem sambil mengeluarkan HP-nya. "Mau lagu 'Trick and Treat' atau yang lain?"

"Eh jangan, itu mah nggak ngaruh!" balas Alisa.

Salem sibuk mencari lagu lain. Mungkin lagu 'Karl Mayer' atau 'Gloomy Sunday' bisa menjadi pilihan lain yang terbaik (atau menakutkan) bagi telinga para anggota squad.

Kemudian sesosok makhluk dari negeri antah barantah memasuki ruangan nista tersebut.

"Iya jangan, mending lagu 'Kagome Kagome' aja!" usul Miku bersemangat.

Eh, sebentar! Miku kan Vocaloid, ngapain dia ikut-ikutan?

Mereka melihat penampakan Miku di ruang tengah, tapi kembali mengabaikannya.

"Ih, dirasa!" gerutu Miku agak kesal. "Eh, kenapa gue dikacangin?"

"LU KAN BUKAN ORANG FANDOM SINI!" koor mereka semua lantang.

"WOI, SELOW AJA KELES! GUE BELUM BUDEG!" balas Miku sewot.

Mereka semua langsung ketawa gaje mendengarnya.

"Gue pergi dulu!" kata Miku sambil meninggalkan ruang tengah.

Entah kenapa, Edgar mulai merasakan sesuatu yang hilang. Iya, dia dari tadi tidak mendengar suara adiknya. "Moncong-moncong, Edward mana?"

Ikyo yang mendengarnya malah tertawa kecil. "Kenapa, Gar? Kangen?"

Edgar hanya memalingkan wajah. "Nggak, cuma nanya aja!"

"Mungkin dia lagi bikin makanan di dapur sama Luthias!" jelas Tumma sambil memegang dagu dan Edgar hanya mengangguk.

"Hei kalian, jangan bahas apa-apa dulu kek! Ini urusin dulu masalah wi-fi!" ujar Lucy yang berusaha mengembalikan topik. "Biar kita bisa lanjut main lagi nih!"

"Eh iya, gue lupa!" kata Rendy sambil tepuk jidat, kemudian dia berjalan ke arah Girl-chan. "Ketua! Buruan kasih tau password-nya, gue mau nyolong foto dari Goggle nih!"

"Nyolong foto apaan sih? Foto gebetan lu?" tanya Girl-chan tanpa mengalihkan pandangan dari buku gambarnya.

"Heh, bukan kok!" timpal Vivi. "Paling foto artis itu tuh!"

"Jangan sok tau kalian!" bantah Rendy nggak sabaran. "Kasih tau aja! Ingat, orang pelit itu cocoknya jadi jomblo!"

Entah kenapa, Girl-chan malah tersenyum nista dan mereka semua mulai curiga karena dia seperti ingin tertawa tapi ditahan.

"Kalau soal itu, kalian tulis aja 'nggak tau'! Emang kata sandinya gitu kok!" usul Girl-chan watados.

Webek, webek...

Tik tok tik tok tik tok!

GUBRAK!

"ANJRIIIIIIIT!" jerit Vience kesal.

"KAMPREEEEET!" pekik Maurice ikut-ikutan pake 'kata mutiara'.

"Berisik lu berdua!" umpat Teiron sambil melempar batu bata ke arah Maurice dan Vience.

"WHAT THE HELL?! BARU KALI INI KITA DI-TROLL SAMA KETUA!" jerit Monika, Lucy, dan Vivi.

"Cie di-troll, emang enak?" gumam Elwa pelan sambil menertawakan teman-temannya dalam hati.

"Jebakan Batman!" celetuk Alisa sambil tertawa pelan.

"Bukan, ini mah Jebakan Kaichou!" balas Rina.

"BESOK GUE GUNA-GUNA MATHIAS BIAR DIA CEPET-CEPET MENGGAL PALA LU, BAKAICHOU YARO!"

Girl-chan langsung merasakan uratnya yang terputus begitu mendengar ada orang yang mengancam nyawanya.


To Be Continue, bukan Tembang Bawang Cinta (?)...


Well well well, yah terserah deh... -w-/

Review! :D