Balas Review! :D

RosyMiranto18: Yah, password paling laknat sejagat raya... :V /

Rendy: "Kau tidak akan memberitahukannya lewat FB kan?"

Me: "Kenapa emangnya?"

Rendy: "Yah, nanya aja sih..."

Okay, Thanks for Review! :D

I'mYaoiChan: Mereka kan nggak kepikiran soal itu... :V a

Rendy: "Tanpa dibilangin juga ogah gue ngerusak hubungan lu berdua!" =w=a

Yah, di sini yang belanja selalu bergantian sih... ^^a

Thundy: "Sepertinya aku punya firasat buruk soal ini..." =_=a

Ikyo: "Yap! Bagaimanapun, kurasa dia akan tetap takut dengan makhluk setengah anjing yang pengen main sama dia..." =_=

Edward: "Tapi yang jadi pertanyaan, kok Kak Teiron nggak takut sama Kak Ikyo? Bukannya rubah itu satu spesies dengan anjing ya?"

Edgar: "Kurasa butuh waktu lama untuk menjelaskan itu..." =_=

Yah, makasih Review-nya! :D

Happy Reading! :D


Chapter 26: Adu Humor Garing


Suatu hari, Salem dan Alpha sedang membuktikan siapa yang bisa membuat cerita terlucu di antara mereka berdua dan yang menjadi jurinya adalah Rendy, Ikyo, Teiron, dan Thundy.

Kenapa kedua cowok itu berlomba ya? Mari kita telusuri kejadian sebelumnya!


-Flashback-

"Al, bagaimana kalau kita bertanding siapa yang paling humoris di sini?" tantang Salem.

"Boleh saja, pasti aku yang menang!" terima Alpha dengan senang hati.

"Baiklah! Kalian berempat jadi juri ya!" perintah Salem sambil menunjuk keempat cowok yang lagi main poker di pojokan.

"Oh, oke!" jawab mereka berempat kaget karena mendadak disuruh jadi juri.

-Flashback End-


"Aku duluan ya!" kata Salem.

"Terserah!" balas Alpha santai.

"Sebenarnya ada beberapa tipe pedagang berdasarkan jenis barang dagangannya! Pertama, pedagang yang selalu tukang bohong adalah tukang roti! Mau tau kenapa?" tanya Salem.

Alpha hanya bisa menggeleng.

"Yang lainnya?" tanya Salem kepada para juri.

"Mungkin karena suka korupsi!" (Rendy)

"Suka ngumpetin wurst (?)!" (Thundy)

"Karena benci dengan sesuatu!" (Ikyo)

"Karena katanya rotinya dari bahan alami, taunya nggak!" (Teiron)

"Salah semua! Yang benar adalah... Bilangnya roti tawar, tapi nggak bisa ditawar! Payah!" balas Salem.

Mereka semua langsung sweatdrop berjamaah.

"Terus, pedagang yang tak kenal menyesal itu tukang bubur! Kenapa, hayo?" tanya Salem.

"Mungkin karena senang bisa naik haji kayak film 'Tukang Bubur Naik Haji' itu lho!" (Rendy)

"Mungkin tidak menyesal karena tukang bubur naik Itachi (dari Naruto)!" (Alpha)

Yang lainnya pun langsung cengo dan sweatdrop mendengar jawaban Alpha barusan.

"Mungkin karena buburnya enak, makanya dia tidak menyesal jadi tukang bubur!" (Ikyo)

"Mungkin tukang buburnya kagak nyesel masukin kue (?) ke dalam buburnya!" (Teiron)

Teman-temannya langsung sweatdrop berjamaah.

"Karena ada jampi-jampi (?) di dalamnya!" (Thundy)

"Salah! Yang benar adalah... Biar nasi udah jadi bubur, tetap aja dijual!" jawab Salem watados.

Yang lainnya kembali sweatdrop berjamaah mendengar itu.

"Nah, pedagang yang nggak ada kerjaan adalah tukang nasi goreng! Kalian tau kenapa?" tanya Salem.

Mereka semua hanya bisa geleng-geleng.

"Nasi udah mateng masih aja digoreng!" jawab Salem.

Mereka pun sweatdrop lagi dan langsung facepalm.

"Baiklah! Giliranmu, Al!" kata Salem.

"Oke! Aku punya solusi agar kalian bisa hemat duit karena aku punya pengganti BBM, mau tau?" tanya Alpha.

Para juri (kecuali Ikyo) plus Salem langsung mengangguk antusias.

"Akan aku beritahu! Khusus untuk pengendara motor, nggak usah khawatir dengan efek kenaikan BBM atau pembatasan Subsidi BBM jenis premium karena ada solusi yang sangat jitu dan telah terbukti oleh para ilmuwan di dunia! Hasil uji lab yang dilakukan oleh para ilmuwan membuktikan bahwa AIR TEH bisa dijadikan alternatif baru sebagai pengganti BBM!" jelas Alpha panjang lebar. "Apa kalian mau tau cara membuatnya?"

Keempat cowok itu mengangguk dengan tidak sabaran, kemudian mengeluarkan kertas dan pulpen untuk mencatat.

"Pertama: siapkan wadah berupa gelas, cangkir, dan lain-lain (asal jangan baskom). Kedua: siapkan teh apa saja secukupnya. Ketiga: siapkan gula pasir satu sendok makan. Keempat: didihkan air panas hingga 90 derajat celcius! Kelima: masukkan teh ke dalam air mendidih, kemudian masukkan gula. Keenam: campurkan dengan es dan masukkan ke dalam botol. Selesai!" jelas Alpha sambil tersenyum.

Mereka berempat sudah selesai mencatat dan memasang tampang bahagia.

'Dengan begini gue nggak usah buang-buang duit lagi buat beli BBM!' batin mereka dengan pelitnya.

'Dasar manusia!' cibir Ikyo dalam hati.

"Mudah, bukan?" tanya Alpha.

Keempatnya mengangguk-angguk.

"Setelah itu, kalian tinggal mendorong motor kalian dan kalau haus, kalian bisa meminum teh yang telah kalian buat! Terbukti motor kalian akan tetap jalan tanpa menggunakan BBM! Silahkan mencoba~" lanjut Alpha watados.

GUBRAK!

Mereka berempat langsung tumbang, sementara Ikyo malah tertawa.

"Good job, Al! Kau hebat sekali mengerjai mereka!" puji Ikyo sambil mengancungkan jempolnya.

Alpha sendiri langsung nyengir lebar.

"Baiklah, giliranku!" kata Salem.

"Pada suatu hari, ada dua sahabat! Namanya Thundy dan Teiron!" lanjut Salem yang langsung diprotes kedua orang yang bersangkutan karena punya firasat buruk. "Mereka berdua baru punya HP! Suatu hari, Teiron melewati rumah Thundy dan melihatnya memegang pagar!"


"Thun, kamu ngapain megang pagar?"

"Ini Ron, gue mau isi pulsa!"

"Eh, apa hubungannya nempel di pagar sama isi pulsa? Nelpon operator-nya aja susah amat sih!"

"Itu dia masalahnya! Dari tadi gue disuruh sama operator buat pencet pager! Nah, gue udah teken pager berkali-kali! Tapi kok nggak bisa juga ya? Sampe bonyok nih jempol gue!"

"Aku lebih parah!"

"Emangnya lu kenapa?"

"Aku malah disuruh pencet bintang, bingung gimana caranya!"


"Seperti itulah kisahnya!" kata Salem mengakhiri ceritanya.

Sontak, ketiga orang lainnya langsung ngakak mendengar cerita itu.

"HAHAHAHA! Kalian bego banget di ceritanya Salem!" teriak ketiganya sambil ngakak guling-guling.

"Masa kami dibuat sebego itu?!" keluh Thundy dan Teiron yang pundung di pojokan.

"Baiklah, ini giliranku!" kata Alpha. "Penyakit yang menular pada karyawan! Kalian mau tau penyakit apa aja?"

Mereka semua langsung mengangguk.

"Baiklah! Aku akan memberitahu untuk berhati-hati terhadap penyakit menular yang banyak diderita oleh para karyawan!" kata Alpha. "Penyakitnya adalah:

1. GINJAL: Gaji Ingin Naik, tapi kerJA Lamban.

2. RADANG PARU: RAjin DAtaNG telat, PulAng pun buru-buRU.

3. BATUK: BAwaannya nganTUK.

4. JANTUNG: Jarang mAsuk kaNtor, Tapi terUs Ngarep Gaji.

5. FLU: Facebook meluLU.

6. TUMOR: Terus-terusan hUMOR.

7. TBC: Tidak Bisa Computer.

8. ASMA: ASal Mengisi Absen.

9. PILEK: Pingin Income Lebih, tapi Enggan Kerja.

10. AIDS: Alfa, Izin, Dikit-dikit Sakit.

11. KRAM: KuRang terAMpil.

12. ASAM URAT: Asal SAMpai kantor, URing-uringan Atau Tidur.

Itulah penyakit-penyakit yang menular!" jelas Alpha sambil tersenyum puas.

GUBRAK!

Sekarang giliran mereka berlima yang ber-gubrak ria mendengarnya.

Dasar penghancur mood! *Girl-chan dilempar dengan Mega Suplex.*

"Baiklah, ini giliranku!" kata Salem sambil mengelus kepalanya yang kesakitan akibat terjatuh barusan. "Pada suatu hari, ada seorang banci yang pergi ke pemakaman!"

Yang lainnya langsung melirik Ikyo.

"HEI, KENAPA KALIAN MELIRIKKU SEPERTI ITU?! MEMANGNYA AKU INI BANCI?!" pekik Ikyo tidak terima dilirik seperti itu.

Mereka tetap melirik Ikyo tanpa komentar apapun.

"Ehem! Aku akan melanjutkan ceritaku!" ujar Salem sambil ber-dehem ria.

Mereka mendengarkan cerita Salem dengan seksama untuk mengetahui kelanjutannya.

"Setelah selesai penguburan, si Banci bertanya kepada Pak Haji!"


"Pak Haji! Kalau perempuan yang meninggal disebut Almarhumah dan laki-laki disebut Almarhum, tapi kalau yang meninggal banci disebut apa?"

"Kalau banci yang meninggal disebut Aluminium!"

"Eike ini BANCI, bukan PANCI!"


"Itulah pertanyaan Ikyo nanti saat berbicara dengan Pak Haji kalau bertemu di pemakaman!" kata Salem mengakhiri ceritanya dan sukses membuat yang lainnya (kecuali Ikyo) langsung ngakak mendengarnya.

"KENAPA GUE YANG DIEJEK SIH?!" teriak Ikyo emosi.

Mereka semua langsung terpingkal-pingkal tanpa memperdulikan Ikyo yang gondok.

"Siapa yang menang?" tanya Alpha dan Salem bersamaan.

Keempat cowok itu langsung berpikir keras.

Tiba-tiba Girl-chan datang sambil mengeluarkan sebuah kertas besar dan menempelkannya ke tembok.


Kertas itu bertuliskan:

KUMPULAN PERIBAHASA GAGAL:

1. Sepandai-pandainya sapi melompat, akhirnya dikurban juga (?).

2. Karena sperma setitik, bengkak perut tetangga.

3. Rajin mangkal di tukang ojek jadi tukang ojek beneran (?).

4. Bersatu kita teguh, bercerai kita kawin lagi (?).

5. Sedikit demi sedikit lama-lama jadi BOSAN.

6. Air susu dibalas air kopi, jadi starbucks (?).

7. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing, sama-sama berat dipaketin aja.

8. Ringan sama dipikul, berat minta dibawain.

9. Emak lu bertanya, Bapak gue yang jawab.

10. Jagung udah jadi popcorn (?).

11. Maksud hati ingin memeluk Iceland, tapi keburu digampar Norway (?). (Thundy: "Mbak, ini bukan Hetalia tau!" *langsung menyetrum Girl-chan.*/Me: *gosong.*)

12. Dimana ada kemaluan, di situ ada nafsu (?).

13. Dunia maya tak selebar layar monitor.

14. Dimana ada jalan, di situ banyak kendaraan.

15. Buruk muka nggak berani pasang foto profil (?). (Teiron: "Ini absurd banget sumpah!" *sweatdrop.*)

16. Peluru jatuh tak jauh dari selongsongnya (?).

17. Setinggi-tingginya burung hantu terbang, akhirnya kena sial juga (?).

18. Malu bertanya sesat di jalan, besar kemaluan susah di jalan. (Teiron: *langsung melempar batu bata ke arah Girl-chan sebelum mulai berpikiran yang nggak bener.*/Me: *tepar dengan kepala benjol.*)

19. Ada udang di balik batu. Karena udangnya pemalu, dia ngumpet di balik batu (?).

20. Tong kosong nyaring bunyinya, karena di dalamnya ada orang yang suka teriak-teriak (?).


Mereka semua hanya bisa cengo melihat tulisan di kertas tersebut.

'Apa maksudnya ini?!' batin Alpha dan Salem.

"Baiklah! Pemenangnya adalah Kaichou!" seru Teiron.

"AYEY!" pekik Girl-chan senang.

"APA?! PADAHAL ITU GAJE BANGET!" protes Salem dan Alpha.

'Untung Ketua dateng tepat waktu! Soalnya kalau nggak, gue takut salah milih dan dibunuh sama yang kalah!' batin Teiron, Thundy, Ikyo, dan Rendy sambil menghela nafas lega.


Bonus:

"Kalian lihat Teiron tidak?" tanya Bibi Rilen kepada Alpha, Edward, dan Salem yang sedang main PS 3 di ruang tengah.

"Nggak liat, Bibi!" jawab mereka bertiga serentak.

"Aneh, pergi kemana anak itu?" Bibi Rilen pergi ke tempat lain.


Saat Bibi Rilen mengecek kamar, kamarnya malah kosong. Ketika mencari ke dapur, dia hanya mendapati Luthias dan Tumma. Di ruang baca hanya ada Thundy. Di halaman belakang ada para cewek yang main bola voli. Di halaman depan terdapat Vience yang ngasih makan Jeronium dan Ikyo yang tidur di atas pohon seperti biasanya.

Tapi sayangnya, dia tidak melihat sesuatu di atas pohon kelapa.


"Sudahlah, Bibi, nanti dia juga balik lagi kok! Paling nyangkut di suatu tempat!" hibur Girl-chan agak prihatin begitu mendengar wanita itu sangat cemas dengan keponakannya.

Bibi Rilen hanya menghela nafas risih. "Mungkin kau benar juga, Ketua..."


Keesokan harinya...

Tumma yang baru bangun tidur membuka jendela kamarnya untuk mendapat asupan sinar matahari, tapi...

"Astaga Kambing!"

Dia malah mendapati seseorang nemplok di puncak pohon kelapa.

FYI, jendela kamar Tumma emang menghadap ke arah salah satu pohon kelapa di halaman depan markas.

Shaman berkulit hijau itu segera memakai kostumnya dan langsung keluar kamar untuk memberitahu yang lain.


BRAAAAAAK!

"Tum, kalau buka pintu tuh woles aja kale!" nasihat Alpha risih begitu mendapati Tumma mendobrak pintu ruang baca seenak pantatnya.

Tapi Tumma tanpa banyak bicara langsung menarik Alpha keluar ruangan dan beberapa orang lainnya mengikuti mereka.


Begitu sampai di pohon kelapa yang dimaksud, Tumma menunjuk ke arah puncak pohon itu. Alhasil, Alpha dan beberapa orang lainnya langsung mangap lebar begitu melihat...

Si rambut merah yang nemplok di atas sana.

"WHAT THE HELL?! WOY TEIRON, SEJAK KAPAN LU DI ATAS SITU?!" teriak Alpha.

"Semalaman..." jawab Teiron lirih. "Tolongin dong, nggak bisa turun nih..."

"Greeny, Rendy, dan Salem, tolong kalian ambilkan matras di gudang ya!" perintah Mathias.

Luthias langsung terbelalak karena menyadari ada yang tak beres dengan rencana kakaknya. "Buat apaan, Aniki?!"

"Fordi jeg har tænkt mig at banke ham nedefra, ngoehehe..." jelas Mathias dengan senyum angker.

Luthias langsung menelan ludah mendengarnya.

"Ma-maksudnya apa?" tanya Teiron ketakutan.

"Teiron, Aniki bilang dia mau jatohin kamu dari bawah..."

Webek, webek...

"Ja-jatohin?!" Teiron langsung menancapkan kuku ke batang pohon kelapa yang dipeluknya. "Nggak ada cara yang lebih elit gitu?!"

"Nej!" Mathias menggeleng watados, kemudian langsung mengeluarkan kapaknya. "Kalian semua mundur dulu ya, soalnya ini berbahaya lho!"

Semua orang langsung mundur sepuluh kilometer karena takut terkena dampaknya, atau mungkin malah takut dengan rencana Mathias yang membahayakan nyawa.

Mathias langsung pasang kuda-kuda. "Siap ya?"

Teiron malah menancapkan kukunya lebih dalam. Persetan kukunya rusak, dia terlalu takut untuk dijatuhkan dari bawah.

"EARTHSHATTER!"

Satu ayunan dari kapak Mathias yang menghantam tanah sukses mengguncang pohon kelapa itu dan Teiron yang kehilangan pegangan langsung jatuh ke bawah.

"HUWAAAAAAAAAAAAAAAAA!"

Rendy dan Salem yang membawa matras segera melemparnya ke bawah pohon kelapa dan...

Pluk!

Manik kehijauan yang terpejam itu mulai terbuka perlahan begitu mendapati...

"Kau tidak apa-apa kan, Ron?"

Dia berhasil mendarat dengan selamat di atas matras, dan di depannya terdapat Luthias yang mengulurkan tangan.

"Hmm, yah begitulah..." Teiron memegangi tangan Luthias untuk membantunya berdiri.

"Gimana? Rencana gue sukses kan?" tanya Mathias watados.

Tapi itu tidak cukup untuk membuat Teiron lega, dia malah men-summon batu bata di tangannya dan langsung melemparkannya ke wajah Mathias.

BLETAK!

"Sukses sih iya, tapi jangan bikin orang jantungan tau!" bentak Teiron emosi.


Beberapa menit kemudian...

"Kamu dari mana saja? Bibi mencarimu kemana-mana!" tanya Bibi Rilen khawatir sambil memberikan secangkir teh kepada keponakannya.

Si rambut merah hanya menunduk malu. "Maaf Bibi, aku nyangkut di pohon kelapa semalaman..."

"Eh? Kok bisa?"

"Jadi..."


-Flashback-

Saat itu Teiron sedang merawat bunga di depan markas ketika didatangi sesosok pria berambut silver dengan telinga dan ekor anjing.

"Halo kucing berkacamata, aku suka kamu! Ayo main, woof!"

"HYAAAAAAAAAAH!"

Alhasil, Teiron langsung loncat ke pohon kelapa terdekat. (Wow, rekor dunia! :V b *dilempar batu bata.*)

-Flashback End-


"Begitulah..."

Bibi Rilen hanya bisa sweatdrop mendengar cerita barusan.


To Be Continue, bukan Tako Basi Coy (?)...


Well, ini memang gaje sih, tapi aku suka aja bikin ini walaupun remake... ^^a

Entah kenapa gue ngakak pas bagian 'Ikyo dikira banci'. Abisnya kalau bayangin dia gerai rambut kayak Tomoe di 'anime itu', entah kenapa rada gimana gitu deh... :V a *dicakar.*

Review! :D