Balas Review! :D
I'mYaoiChan: Yah, kurang lebih begitulah artinya... :V a
Teiron: "Sebenarnya Tsuchi kucing juga sih, tapi dalam bentuk manusia... Hanya saja, aku masih bingung bagaimana caranya dia bisa memiliki cakar itu..." -w-a
Cuma seminggu sih, tapi misi login 1 tahun gue yang baru jalan beberapa hari saat itu langsung hangus setelahnya... TwT Gue udah keluar dari guild itu sebelum kena banned dan beberapa bulan setelah kejadian itu, ada temen yang invite guild dan untungnya nggak bermasalah kayak yang sebelumnya, walaupun aku masih nggak yakin kebanyakan anggota di sana tuh emang bener sultan atau cuma player gratisan yang doyan diskon (atau bahkan suntikers), susah bedainnya... =w=a
Thundy: "Soal itu, aku pakai kaos di balik Robe-ku sih, jadi kurasa Mocha mencengkeram di bagian itu..." ._.a
Makasih Review-nya! :D
RosyMiranto18: Sebaiknya jangan bahas mata Naya dulu, soalnya... *mulai merinding.*
Salem: *ngasah pisau di pojokan dengan aura hitam di tubuhnya.*
Naya: "Salem? Kamu ngapain?"
Me: "Nay, kurasa adikmu sedang sensitif saat ini, jadi jangan diganggu dulu..."
Naya: "Kenapa?"
Me: "Soalnya dia nggak suka kalau ada yang bahas matamu dan dia udah kayak gitu sejak kau di sini..."
Naya: "Heee..." *bingung.*
Me: "Tapi sebaiknya kau coba tenangkan dia, mungkin saja dia bisa sedikit melunak..."
Naya: "Baiklah." *pergi ke tempat Salem.*
Me: "Kalau boleh kasih tau satu hal (dan semoga saja Salem tidak melempar pisau ke sini), mata Naya jadi bolong karena dia meminta para bandit mengambil matanya sebagai bayaran untuk menyelamatkan adiknya... Well yeah, begitulah..." *pasang benteng buat lindungin diri dari lemparan pisau Salem.* "Tum, bisa gantikan aku sebentar? Tsuchi mau ngasih tau sesuatu!" *ngumpet di dalem benteng.*
Tsuchi: "Nyaw, nyaw nyaw nyaw, nyaw nyaw!" *ngasih kertas.*
Tumma: *membaca isi kertas itu.* "Kami tidak suka kue, tapi akan lebih baik jika diberi makanan kucing... Rasa ikan salmon?" *menaikkan alis.*
Ikyo: *dengerin suara barusan.* "Aku tidak tau, harus komentar apa untuk hal itu..." =_=
Monika: "Yah terima kasih pembenarannya, tapi kurasa tidak usah, sudah kubilang kepalaku pusing kalau main game kayak gitu..."
Luthias: *tangkap 'kapak' itu dengan satu tangan.* "Kau tidak tau ya? Fin-nii pernah nyaranin nama itu untuk Hanatamago, kalau nggak percaya cari aja comic strip yang judulnya 'Su-san and the dog'!"
Thanks for Review! :D
Happy Reading! :D
Chapter 39: Drabble Collections (Forbidden Questions)
Terkadang ada beberapa hal yang tidak boleh ditanyakan dari para anggota squad.
Berikut ini adalah pembahasannya!
1. Kemiripan Thundy dan Rendy
Yah, ini cukup absurd emang, tapi jangan pernah tanyakan ini pada salah satu dari mereka!
Apalagi kalau pertanyaannya kayak gini:
"Kak Thundy dan Kak Rendy saudara kembar ya?"
BRUUUUUUUSH!
"E-Edward..." Thundy mengelap mulutnya yang basah karena menyemburkan minuman barusan. "Kenapa kau bertanya seperti itu?"
"Abisnya kalian mirip sih, cuma beda warna rambut doang!" keluh Edward.
Rendy mengangkat alis. "Nggak sekalian Mathias sama Luthias?"
Thundy menepuk pundak Rendy. "Mereka mah masih bisa dibedain, Ren! Kalau Red sama Rone baru tuh susah dibedain!"
"Ya ya ya, ngerti ngerti!" Rendy bangun dari sofa dan berjalan pergi.
2. Masa Lalu Rina
Walaupun sebenarnya ini tidak pantas masuk daftar, tapi jangan ditanya deh!
Soalnya kalau ditanya kayak gini:
"Rina, masa lalu-mu kayak gimana sih?"
"Hmm, entahlah, aku tidak ingat..."
Pasti dijawabnya begitu!
3. Pilihan Alisa
Hampir semua orang tau kalau Alpha dan Maurice sering memperebutkan Alisa.
Tapi... Alisa-nya sendiri milih siapa ya?
"Gue nggak milih siapa-siapa..." ujar Alisa ketika ditanya soal itu oleh sepupunya.
Monika mengerutkan kening. "Terus?"
"Kalau mau lu ambil aja salah satu dari mereka, gue mah nggak perduli!"
Kriieet!
Seorang wanita Hakumen berambut perak dengan mata biru membuka pintu kamar Alisa.
"Ne-nenek?!"
Iya, wanita itu adalah nenek mereka, Kivosya Silfursverd.
Tapi jangan salah lho! Biarpun tampangnya muda begitu, umurnya udah 99 tahun!
"Kalian membicarakan apa?" tanya Kivosya.
"Alisa direbutin dua cowok, tapi nggak milih siapa-siapa, kan aneh!" jelas Monika.
Sang nenek hanya ber-'oh' ria.
4. Pacar si ketua squad
Harap jangan tanyakan ini, terutama jika kalian sudah baca Chapter 'Chaotic Art'!
Kenapa? Karena bahaya-nya cukup besar!
"Kaichou, kamu sudah punya pacar?"
"Kamu ngapain nanya itu, Del? Jelas-jelas nggak punya lha!"
"Tapi Emy cerita kalau kamu pacaran sama Mathias..."
JLEB!
"Bentar, aku cari orangnya dulu!" Girl-chan langsung pergi.
Kemudian setelah itu...
"EMY GOBLOK, MAU NYARI MATI LU YA?!"
"Eh?" Adelia langsung sweatdrop mendengar teriakan barusan.
Di sisi lain...
"Emangnya Kaichou lu pacaran sama siapa?" tanya Revan ke Thundy pas lagi ngobrol berdua.
Mathias yang kebetulan lewat nguping di belakang mereka.
"Kata Alpha sih sama Mathias!"
JLEB!
"Oh, si Kambing itu ya?"
JLEB!
Double bahaya!
"Bentar, aura hitam dari mana ini?"
Mereka berdua menengok dan mendapati...
Mathias...
Berada di belakang mereka...
Dengan dark aura...
Serta membawa kapak!
"MANTEK AJA LU BERDUA!"
Dan kejar-kejaran pun terjadi.
Thias, kalau Revan sampe terluka gara-gara lu, mungkin tau sendiri akibatnya... *melirik seseorang.*
5. Mata Naya
Nah, jangan pernah mempertanyakan yang satu ini, apalagi kalau yang ditanya itu Salem!
Dia paling benci kalau ada yang membahas mata kakaknya, entah itu soal penampilan di balik perban matanya, atau alasan bagaimana cara Naya bisa jadi buta, pokoknya di sekitar situ deh!
Alpha pun pernah kena imbasnya.
"Sal, gue pengen nanya!"
"Nanya apaan?"
Rendy yang melihat mereka merasakan firasat buruk. 'Perasaan gue nggak enak nih! Jangan-jangan dia mau nanya soal-'
"Kok kakak lu bisa buta sih?"
Sriiiiiing!
'Mampus!' Dia buru-buru kabur karena...
Salem...
Sudah mengeluarkan dark aura...
Dan membawa...
Kumpulan pisau!
"Oy, itu pisau buat apaan?!"
"Memotong ahoge-mu..."
Setelah itu terjadilah kejar-kejaran disertai hujan pisau.
Bonus:
Seorang pemuda berambut hitam ponytail, bermata coklat dengan kacamata, memakai kemeja putih yang tertutup jaket coklat, celana hitam, dan sepatu boot coklat, serta membawa kuas besar di punggungnya sedang berdiri di depan markas Garuchan Squad.
"Oke, jadi di sini tempatnya..."
Pemuda itu membuka pintu gerbang dan menutupnya kembali, kemudian berjalan memasuki perkarangan. Tapi...
Syuuuuung!
Sebuah pisau langsung melayang entah dari mana asalnya dan untungnya bisa dihindari olehnya.
Syuuuuuung!
Tapi kumpulan pisau lainnya menyusul dan dia langsung berlari menghindarinya.
"Dare ga, tasukete yo!" teriak pemuda itu.
Meanwhile...
"Kayaknya aku denger suara 'dia' deh, apa jangan-jangan 'dia' ke sini ya?" tanya Luthias.
"Mungkin, liatin aja sendiri!" usul Girl-chan watados sambil menaikkan Flore di atas kepalanya.
Luthias hanya mengangguk dan berjalan keluar.
Ketika berada di depan pintu, dia melihat...
Pemuda tadi...
Sedang lari...
Bersama Alpha di belakangnya...
Dan di belakang mereka...
Ada Salem...
Yang melempar pisau...
Absurd? Sangat!
"Min gud..." Luthias hanya bisa geleng-geleng, kemudian berlari menyusul mereka.
Setelah itu...
"Nah, sudah beres!" Luthias menepuk tangannya setelah berhasil menjitak Salem sampai kepalanya benjol.
Salem hanya mengelus benjolan di kepalanya. "Maaf... Padahal cuma mau lemparin Alpha, tapi karena terlalu emosi, jadinya lemparin dia juga!"
"Alasan yang aneh..." gumam pemuda itu sweatdrop. "Tapi, danke, Luthias-pyon..."
Webek, webek...
"Kalian saling kenal ya?" tanya Alpha.
Luthias hanya menggaruk pipi dengan telunjuk. "Ya begitu deh..."
To Be Continue, bukan Tuing Boing Cling (?)...
Chapter kali ini agak rumit, jadi tolong maklumi saja... -w-/
Kalau di LS ada event diskon 90 persen all Hero Normal dan Rare (kayaknya pas lebaran, tapi semoga saja), pengennya beli Ninja, Hwanma, dan Gangrim buat koleksi (sekalian Hunter dan Sapper buat si 'you know' kalau bisa)... Hmm yah, semoga... -w-a
Review! :D
