Balas Review! :D
StrideRyuuki: Biar greget! :V /
Edgar: "Yah, tidak juga sih..." -_-
Ini udah lanjut! :D
RosyMiranto18: Yah, aku akan menderita karena itu... -w-/
Tsuchi: *memutar mata.* "Nyaw nyaw..." (Tidak terlalu...)
Thanks for Review! :D
Happy Reading! :D
Chapter 79: Some Flashback
"Oy, Alisa!"
"Apaan, Marin?"
"Lu main Doki-Doki Literature Club nggak? Di situ ada nama cewek yang namanya sama kayak sepupu lu lho!"
"Nggak demen begituan!"
Sementara itu...
"Game yang lagi tren itu ya, Al?"
"Yap!"
"Apa bagusnya sih?"
"Ada cewek cakepnya Sal! Cobain aja lha, setidaknya biar nggak jones banget!"
"Nggak usah!"
Di tempat lain...
"Thun, kenapa melihat troli lama sekali?" tanya Tumma penasaran.
Thundy hanya menggeleng. "Nggak, cuma inget itu aja..."
-Flashback-
"Mein Gott! Kenapa gue merinding mendadak ya?" gumam Thundy.
"Hei Thundy, lu nggak apa-apa?" tanya Revan.
"Entahlah, tapi gue merasa bakalan ada hal yang nyebelin nanti." balas Thundy datar.
"Hey! Sorry, am i make you wait for a long time?" Tiba-tiba seorang pria berambut putih menghampiri mereka berdua.
"Nah, just five minutes! It's okay..." jawab Revan.
"Oh, Thank God... Hey, who's he? Is he your lil' bro?" tanya pria itu sambil menunjuk Thundy.
JLEB!
Sebuah panah bertuliskan 'adek' menancap di punggung Thundy.
"N-no, he's my bestfriend. His name is Thundy Shocka. He's really fluent when speaking German." balas Revan yang sedikit menahan tawa.
Thundy hanya bisa manyun.
"Oh, sorry... Because he's smaller than Donnie, so i immediately calling him your lil' brother. Sorry lil' guy... I mean Thundy." kata pria itu sambil mengusap kepala Thundy.
JLEB!
Sebuah panah bertuliskan 'bontet' menusuk punggung Thundy.
"Stop it!" Thundy menepis tangan pria tersebut.
"Oh iya! Thun, ini temen SMA gue, namanya Michael! Kenalan dulu gih!" usul Revan.
"Hi, Thundy, Revan's best friend..." ujar Thundy.
"Hi, I'm Michael, Revan's highschool friend. Hey! Um... Are you single?"
"Nah, i already have an idiotic girlfriend, ya know..."
"Oh, and you Revan?"
"Meh... I already have two boyfriends." jawab Revan datar.
Michael hanya manggut-manggut dan tanpa sengaja melihat sebuah troli kosong tidak jauh dari mereka bertiga. Dia membisikkan sesuatu dan Revan manggut-manggut, kemudian mereka berdua melihat ke arah Thundy.
"Napa?" tanya Thundy yang punya perasaan nggak enak.
Kemudian...
"Awas yang di depan!"
Sebuah troli melaju dengan cepat dan Thundy berada di dalam troli itu sambil berpegangan di kedua sisinya, sementara Revan naik di belakangnya.
"Huwaa! Awas!"
Dan hampir menabrak dua orang cewek di depan markas Reha.
-Flashback End-
"Pffft... Bontet..." Tumma berusaha menahan tawa.
"Ketawa aja situ, biar lecet tuh jakun!" sembur Thundy sebal dan beranjak pergi.
Back to Homebase...
"Kak Tsuchi!"
"Nyaw?" (Kenapa?)
"Gimana ceritanya Kakak ketemu Nigou?" tanya Flore penasaran.
Tsuchi memutar mata ke atas. "Nyaaa..." (Soal itu...)
-Flashback-
"Nyaaaw!" sapa Tsuchi sambil menghampiri Hato.
"Tsuchi! Kakak datang untuk bermain denganmu~ Woof!" balas Hato yang memeluk Tsuchi dengan erat.
"Nyaaaaaaaaaaa!" Tsuchi menjerit kesakitan.
"Hehe... Maaf." Hato melepaskan pelukannya.
"Arf... Arf arf? Arf?" (Emm, Kak Hato... Dia siapa, Kak? Kok mirip kucing?)
"Unyaa!" Tsuchi yang menyadari keberadaan seekor anjing Shiba Inu langsung kaget dan menggeram kesal. "Nyaw nyaw! Nyaw?! Nyaw nyaw nyaw?!" (Ada anjing lain! Siapa kamu?! Kenapa memanggil Kak Hato dengan sebutan 'kakak'?!)
"Sudah, sudah..." lerai Hato. "Tsuchi, kenalkan dia adikku, woof!"
"Arf arf! Arf!" (Salam kenal! Aku Nigou!)
"Nyaw, nyaw nyaw! Nyaw nyaw, nyaw nyaw nyaw!" (Salam kenal, aku Tsuchi! Kamu jangan jahat ke Kak Hato, atau aku anggap musuh!)
"Arf arf!" (Mana mungkin aku jahat ke kakakku sendiri!)
"Nyaw?" (Yakin?)
"Arf arf! Arf?" (Ya iyalah, masa ya iya dong! Master Revan aja disayang, masa dibedong?) (Waduh! :V *dilempar granat.*)
Tsuchi memutar mata. "Nyaw, nyaw... Nyaw, nyaw nyaw?" (Baiklah, aku percaya... Ngomong-ngomong, Kak Hato mana?)
Mereka berdua celingukan mencari Hato yang tiba-tiba hilang, sampai tiba-tiba terdengar suara teriakan seseorang.
"AAAAAARGH! NGAPAIN LU KE SINI LAGI?!"
"Woof! Woof! Teiron, woof! Ayo sini aku kenalkan ke adikku! Woof!"
"OGAH! PASTI ADEK LU ANJING JUGA!"
"Yap, kau benar woof!"
"NGGAK! NGGAK! NGGAK MAU! LEPASIN GUE SEKARANG!"
Dan mereka berdua langsung sweatdrop begitu melihat Hato sedang memeluk Teiron yang marah-marah.
Nigou menatap Tsuchi. "Arf arf?" (Apa mereka selalu seperti itu?)
Tsuchi mengangguk. "Nyaw, nyaw nyaw..." (Yap, kalau Kak Hato bertemu Papa pasti begitu...)
"Nigou, ayo kita masuk!" seru Hato yang sudah berada di depan markas.
"Arf!" Nigou segera menyusul kakaknya.
Tsuchi hanya terdiam menatap kepergian mereka ke dalam markas.
-Flashback End-
"Nyaw nyaw..." (Pokoknya begitulah...)
Di perpus...
"Kyo, kapan mau nyusul Edgar?" tanya Vience dengan seringai jahil.
Ikyo menatap tajam Dragon Rider di sebelahnya. "Jangan ingatkan aku dengan doujin laknat itu!"
Vience langsung mengangkat alis. "Doujin apa?"
"Errr..."
-Flashback-
Ikyo sedang bersantai di atas pohon ketika tak sengaja melihat sebuah patung mirip kepala muncul di langit dan mengeluarkan sesuatu dari mulutnya, kemudian menghilang.
Dia turun dari pohon dan menghampiri benda itu, kemudian mengambil dan memeriksanya.
"Apaan nih? Enskripsi doujin?"
Ikyo langsung membuka halaman selanjutnya dan melihat sebuah catatan.
Enskripsi Doujin: Until be family. (Non-H) (normal pairing)
Hmm... Aku sering melihat mereka bersama-sama walaupun kadang Ikyo-kun sendiri sepertinya ogah mendekati Adel-chan, tapi sebenarnya aku tau kalau Ikyo-kun itu mencintai Adel-chan, jadinya aku buatkan mereka doujin non-H untuk jaga-jaga. Semoga langgeng ya Ikyo-kun, aku doakan agar bisa berkeluarga sama Adel-chan. 'w'b
Iris Lisabeth 'Nanairo Hikari'
Entah kenapa perasaan Ikyo bercampur aduk antara kesal dan senang.
"Entahlah dengan doujin ini... Coba gue ce-"
Ikyo membalik halaman sebelum halaman terakhir dan mendapati...
Gambar dia dan Adelia punya anak kembar coy!
"Kyo, lagi liat a-"
Adelia yang baru datang langsung blushing melihat gambat tersebut.
"Maaf, gue ambil ya..." Iris langsung mengambil doujin dari tangan Ikyo dan kabur.
Suasana langsung hening sesaat.
"Kyo..."
"Ya?"
"Apa nanti kita akan punya anak kembar?"
Ikyo langsung memalingkan wajahnya yang memerah. "Aku tidak yakin..."
-Flashback End-
"Ngerti kan sekarang?" Ikyo melipat tangan.
Vience hanya bisa geleng-geleng kepala. "Itu masih mending, daripada gue? Doujin threesome, incest pula!"
Di sisi lain...
"Nay, dari dulu gue penasaran, gimana ceritanya lu bisa melihat lagi?" tanya Monika.
Naya mendongak sedikit. "Ehm, soal itu..."
-Flashback-
Ketika Naya dan Salem mengunjungi Andre di markas Reha, ada seseorang yang mendatangi mereka.
"Ah, permisi... Apakah kalian Naya dan Salem?"
"Ah iya, kau siapa ya?" tanya Salem.
"Aku Ars, kakaknya Andre... Sepertinya Andre benar soal keadaan kakakmu yang buta..."
Salem menunduk sedih. "Yah... Kakakku memang buta..."
"Emm... Bolehkah kami menemui Andre, Ars?" tanya Naya.
"Silahkan, sini kuantar."
Tanpa disadari, Ars memasangkan sebuah gelang ke tangan kanan Naya.
Di kamar Andre...
"Andre, kau di dalam?" tanya Ars.
"Ya, silahkan masuk..."
Andre membuka pintu kamarnya.
"Hai Kak Ars, Kak Naya, dan Kak Salem..." sapa Andre sambil mengusap air matanya.
"Kau menangis lagi ya?" tanya Ars.
"Ya sedikit, sebentar doang kok..."
"Andre, kenapa menangis? Kakak sudah bilang nggak usah sedih." tanya Naya sambil meraba wajah Andre.
"Aku nggak menangis soal itu, aku barusan menonton film sedih Kak." balas Andre. "Oh iya, sejak kapan Kak Naya memakai gelang itu di tangan kakak?"
"Gelang?" Salem melihat tangan Naya dan mendapati dua buah gelang di pergelangan tangannya.
"Ars? Kapan kau memakaikannya?" tanya Salem curiga.
"Haa~ Aku nggak tau juga kok~" jawab Ars pura-pura nggak tau, padahal dia yang memakaikannya.
"Hei, umm... Naya, kau merasakan sesuatu?" tanya Ars sambil tersenyum kecil dan berdiri di depan Naya.
"Yah... Aku merasakan sesuatu... Ah... Aku seperti melihat seseorang berambut coklat muda dan bermata merah... Walaupun masih buram... Eh... Lama-lama sudah jelas... Ada apa ini?" Naya mulai bingung dengan apa yang terjadi.
"Sepertinya mulai berkerja..."
"Hah?"
"Yah... Gelang itu bekerja dengan baik... Kau bisa melihat lagi, tapi belum sempurna..." jelas Ars.
"Maksudnya?" Naya semakin kebingungan di tengah rasa terharunya.
"Aku memasangkan alat yang kubuat diam-diam untukmu... Sepertinya kau ingin menolak, tapi itu hadiah dariku karena mau menolong Andre." jawab Ars.
"Jadi maksudnya, kakakku bisa melihat lagi?" tanya Salem.
"Yah... Biarpun belum sempurna..."
-Flashback End-
"Kira-kira begitulah..."
Monika hanya ber-'oh' ria.
Di tempat lain...
"Desmand?" panggil Raimundo.
"Ya?" tanya yang bersangkutan.
"Gue pengen ngomongin soal Vincent!" balas si Boxing sambil melipat tangan. "Kalau menurut gue nih ye, cowok kejam suka kucing itu wajar! Gue kenal seseorang yang badannya kekar tapi suka menjahit!"
Desmand mengangkat alis. "Siapa?"
"Dari Persona 4, Tatsumi Kanji!"
"Karakter game?"
Kali ini giliran Raimundo yang angkat alis. "Emang napa?"
Desmand menggeleng. "Nggak kenapa-napa!"
Di Inaba, orang yang dibicarakan langsung bersin.
"Oh, dan satu lagi!"
"Apa itu?"
"Soal dia!" Raimundo nunjuk Warrend yang sibuk dengan sesuatu. "Bagaimana kalian bisa saling kenal?"
"Ehm... Mungkin tidak sekarang, lain kali saja!"
Special Bonus: Halloween Costume (Bodoh amat telat, yang penting jadi! -w-/)
Halloween adalah hari dimana banyak orang memakai kostum yang bermacam-macam beserta anak-anak yang berburu permen.
Well, walaupun mungkin sebagian dari mereka lebih cocok disebut 'cosplay'...
Saphire terdiam, Daren skeptis, sementara Vience facepalm. Tartagus sendiri hanya kebingungan dengan ekspresi sepupu-sepupunya.
Mau tau kenapa mereka berekspresi seperti itu?
"Sérieusement cousin, êtes-vous sûr de porter ce costume?" tanya Daren.
Vience geleng-geleng kepala dan melipat tangan. "Apa Iris yang menyuruhmu memakainya?"
"Yap, dan yap!" Tartagus mengangguk. "Memangnya apa yang salah?"
"Tapi kenapa harus kostum kucing?" tanya Saphire yang mulai angkat bicara.
Yah, mereka berekspresi begitu karena Tartagus memakai kostum kucing warna hitam.
Tartagus malah nyengir dan menggaruk kepala. "Yah, mungkin karena dia pikir aku imut..."
Mereka bertiga hanya bisa sweatdrop.
Meanwhile...
"Serius deh, kenapa beberapa cowok di Reha Squad pada pake kostum Assassin Creed?" tanya Alexia skeptis.
"Auh dah!" Thundy angkat bahu.
"Alexia, Thundy, liat aku dayo!"
Mereka berdua menengok dan mendapati...
Musket yang nyengir dan memakai kostum Konohana Sakuya (persona-nya Yukiko di Persona 4).
"Kostum macam apa itu?" tanya Alexia makin skeptis.
"Ehm, sebenarnya aku pakai ini karena Alpha bilang beberapa dari kita akan pakai tema Persona..." jelas Musket watados. "Menurut kalian bagus nggak dayo?"
"Bagus sih... (*dalam batin.* Tapi masalahnya, kostum yang kau pakai itu persona punya cewek...)" balas Thundy datar, kemudian berbalik dan berniat pergi. "Sebaiknya aku harus pergi, takutnya si Emy bodoh itu muncul dan menggodaku sampai terbawa mimpi!"
"Emangnya dia pake kostum apa?" tanya Alexia.
"Succubus..." balas Thundy singkat dengan wajah suram dan pergi meninggalkan mereka berdua.
"Trick or Treat!"
"KADAL EH KADAL!" latah Alexia sambil loncat ke Musket.
"Paman kok kaget?"
Mereka berdua menengok dan mendapati Flore yang memakai kostum Morgana dan membawa wadah berbentuk labu.
Alexia segera turun dari Musket dan menatap tajam anak itu. "Jangan ngagetin gitu deh, dan kenapa kau pakai kostum begituan?!"
"Paman Alpha yang memintaku memakainya!" balas Flore polos.
"Memangnya dia sendiri pakai kostum apa dayo?" tanya Musket penasaran.
"Namamuna Yosuke!"
Tumma yang kebetulan lewat di belakang mereka dan mendengar itu langsung menahan tawa sambil memukuli tembok di sebelahnya.
"Setauku nama marganya itu Hanamura deh..." gumam Alexia sweatdrop.
"Udah ya Paman, aku mau cari Kochen dulu! Dadah!" Flore segera pergi meninggalkan mereka.
"Kochen?" Mereka berdua hanya saling berpandangan.
Yah, mungkin mereka nggak tau kalau Flore suka salah menyebut nama kucing Luthias.
"Uuuuuuuu~ Kena tipuuuuuu~ Baraaang palsuuuuu~"
Mereka segera menengok dan mendapati Arie yang memakai kostum Minato Arisato (lagi) sedang bernyanyi di pojokan.
'Ngapain coba dia nyanyi lagu begituan?' batin Alexia double sweatdrop.
"Ahahahahahahahaha!"
Mereka menengok ke belakang dan mendapati Tumma ngakak guling-guling di sana.
Alexia pun makin sweatdrop dibuatnya. 'Otaknya lagi korslet ya?'
Di ruang makan...
"Tsuchi, kamu pakai kostum apa?" tanya Nigou yang pakai kostum, errr... Seseorang di fandom sebelah yang mirip Revan.
"Nyaw nyaw, nyaw nyaw nyaw nyaw... Nyaw?" (Kata Paman Alpha, ini kostum beruang dari game Persona... Kau sendiri?)
"Kostum seseorang yang mirip Papa, namanya Piers..."
Tsuchi hanya manggut-manggut.
"Kalau menurutku, Tumma nggak usah pake kostum deh, penampilannya aja udah bikin takut banyak orang!" ujar Rina.
"Mending kamu jangan ngomong begitu deh, kalau Arie denger kamu bisa dipukul sama dia!" nasihat Adelia sambil melirik si rubah. "Kyo, nggak pakai kostum?"
"Nggak tertarik..." balas Ikyo datar.
Teiron yang baru datang langsung kicep begitu melihat kepala seekor anjing albino di samping Ikyo.
"GYAAAAAAH!" Dia langsung kabur dan bertabrakan dengan Luthias yang kebetulan masuk.
"Kau kenapa, Ron?" tanya Luthias kaget.
"Ko-Ko-Ko-Koro d-d-di..." Teiron hanya menunjuk ke bawah meja dengan gemetar.
"Hah?" Luthias hanya bengong.
Ikyo menengok ke bawah di samping kakinya dan mengangkat sosok yang dimaksud. "Ini hanya Kopen pakai kostum Koromaru..."
"Meong!"
"KENAPA DIA PAKAI KOSTUM BEGITUAN?!" pekik Teiron frustasi.
"Alpha yang menyuruhku memakaikannya..." balas Luthias datar.
"Tapi kenapa kau sendiri pakai kostum beruang kutub?" tanya Rina bingung.
Luthias hanya menghela nafas. "Daripada Aniki, dia dipaksa Edgar pakai kostum putri duyung..."
Semua orang yang mendengar itu langsung sweatdrop.
"Kyosen, aku cariin malah di sini!" seru Flore yang tiba-tiba nongol.
"Nih, bawa aja!" Ikyo ngasih Kopen ke Flore.
"Makasih, Paman!" Flore mengambil Kopen dan segera menghampiri kedua anak lainnya. "Kak Tsuchi, Nigou, ayo berburu permen!"
Di tempat lain...
Mathias lagi manyun karena Edgar memaksanya memakai kostum putri duyung dan duduk di dalam troli.
"Selamat ya, kau korban kedua kejahilan Edgar setelah aku..."
Mathias menengok dan langsung kicep begitu mendapati Salem yang memasang wajah datar dan memakai kostum unicorn warna kuning.
"Kak Mathias dan Kak Salem kenapa bete begitu?" tanya Edward dengan wajah bingung dan memakai kostum si kelinci dari 'Alice in Wonderland'.
"Kakakmu lagi korslet..." balas mereka berdua dengan wajah suram dan sukses membuat Edward terdiam seketika.
Di sisi lain...
"Yosh, sepertinya tahun ini lumayan seru!" ujar Alpha yang memakai kostum Namamuna Yosuke. *Jangan ngikutin Flore lu!*
"Yah, kecuali beberapa orang yang agak malu-maluin..." timpal Giro yang memakai kostum Ronan Erudon dari Grand Chase sambil melirik Mathias dan Salem yang masih menatap Edward dengan wajah suram.
To Be Continue, bukan Trophy Black Care (?)...
Sesuai judulnya, emang kebanyakan isinya Flashback random dari fic sebelah... Sorry not sorry, Reha... -w-/
Chapter depan akan bahas masa lalu beberapa orang, tapi aku nggak jamin bakalan keluar cepet ya! -w-/
Review! :D
