Balas Review! :D
RosyMiranto18: Begitulah... .w.a Aku nggak tau Hero apa yang cocok untuk Enara kalau dia beneran pengen masuk squad, karena tipe magic di LS jarang ada yang bagus... .w.a
Yubi: "Dia hanya pembawa keajaiban, tidak lebih..."
Aku hanya merubah beberapa bagian... .w./ Thanks for Review! :D
I'mYaoiChan: Ehe... :V Oh iya, kapan Chapter Halloween-nya? .w./
Salem: "Terserah!"
Makasih Review-nya! :D
StrideRyuuki: Ahaha... :V Ini udah lanjut! ^^/
Happy Reading! :D
Chapter 95: Drabble Collections (Many Types of People Part 3)
Di Dunia Iblis, terdapat seorang wanita Azazel berambut putih dengan bola mata hitam beriris kuning yang merupakan penguasa di sana, namanya Lady Zela.
Dia sangat disegani, baik di kalangan iblis maupun di kalangan manusia, karena kekuatan api hijaunya yang cukup mengerikan.
Karena itu tidak ada yang berani mengusiknya, kecuali...
"Mama Zela~" sapa seorang pria bertudung yang datang-datang langsung main peluk dari belakang.
Sepertinya Zen punya hubungan erat dengan Lady Zela.
Tapi walaupun Zen manggil Lady Zela dengan sebutan 'Mama', bukan berarti mereka punya hubungan keluarga lho!
"Halo Mama Zela, lama tak jumpa! Aku kangen lho!" celetuk Zen watados.
Lady Zela malah memasang senyum seram. "Ngapain kamu balik lagi ke sini, Iblis Tersesat?"
Setelah itu...
"Jadi, bagaimana perasaanmu setelah tinggal di Dunia Manusia?" tanya Lady Zela sambil melipat tangan di depan dada.
"Senang banget, di sana banyak orang yang asik!" jawab Zen santai sambil melipat tangan di belakang kepala.
Lady Zela tersenyum licik. "Nah, bukankah Dunia Manusia itu lebih asik daripada Dunia Iblis yang kelam ini? Seharusnya kamu jangan balik lagi, Iblis Tersesat!"
"Wah, jangan gitu dong, Mama Zela! Di sini mah nggak kalah asik! Cuma bedanya, di sana bisa lebih bebas nge-bully Arie!" jelas Zen watados.
Sementara di markas, Arie langsung bersin di tempat.
Udah kan intro-nya?
Oke, silakan simak saja! -w-/
11. Seberapa Cepat Balas Chat (Chat mode)
Tipe normal:
Daren: Lex!
Lima menit kemudian...
Alexia: Apaan?
Tipe gercep (gerak cepat):
Maurice: Tei?
Beberapa detik kemudian...
Teiron: ?
Tipe ngilang setelah chat dibalas:
Emy: Marin, lagi dimana?
Primarin: Lagi di atap, lu sendiri?
Setengah jam kemudian...
Emy: Di belakang kamu, ehehe..."
12. Delivery key-ef-si
Tartagus sedang kerja jadi pelayan restoran ketika menerima sebuah telepon.
Tipe biasa:
"Halo key-ef-si?"
"Iya mas, mau pesan apa?" tanya Tartagus.
"Saya mau pesan paha ayam dua dan coca cola satu!" jawab sang penelpon.
"Oke mas!"
Tipe bego:
"Halo key-ef-si?"
"Iya mas, mau pesan apa?" tanya Tartagus.
"Saya mau pesan sayap ayam dua!" jawab sang penelpon. "Betewe, ane lagi nelpon ya?"
"Kagak, lu lagi berak!" sembur Tartagus.
Tipe mesum:
"Halo key-ef-si?"
"Iya mas, mau pesan apa?" tanya Tartagus.
"Saya pesan dada, tapi pilih yang besar biar bisa saya remes-remes!" jawab sang penelpon.
"Dasar omes!" balas Tartagus.
Tipe jahil:
"Halo key-ef-si?"
"Iya mas, mau pesan apa?" tanya Tartagus.
"Saya mau pesan satu burger McD sama tiga kentang goreng McD!" balas sang penelpon (yang diduga adalah orang terjahil yang dikenalnya, Ethan Goldwind).
"Gue goreng juga lu!" sembur Tartagus.
Tipe jones:
"Halo key-ef-si?"
"Iya mas, mau pesan apa?" tanya Tartagus.
"Saya pesan mbak-mbak di kasirnya satu, buat pendamping hidup saya..." balas sang penelpon (yang ternyata adalah Salem) dengan nada ngenes.
"Dasar jones karatan!" ledek Tartagus.
Tipe 'ah sudahlah':
"Mas?"
"Iya mas, mau pesan apa?" tanya Tartagus.
"Mas?"
Tartagus langsung bingung. "Iya? Mau pesan apa ya?"
"Masa lalu biarlah masa lalu~ Jangan kau ungkit, jangan ingatkan aku~ Masa lalu biarlah masa lalu~ Sungguh, hatiku tetap cemburu~ Tarik dabe~"
Ternyata yang nyanyi di seberang sana adalah Mathias.
"Wanjer! Gue mutilasi juga nih orang!" ujar Tartagus sebal.
13. Saat Nonton Film Horror
Tipe berani:
Alisa hanya makan popcorn dengan wajah cuek.
Tipe penakut:
Lucy menutup mata karena ketakutan melihat beberapa adegan yang (menurutnya) mengerikan.
Tipe santai:
'Jadi mereka takut dengan ini?' batin Mira sambil menopang dagu dengan wajah sumringah karena dia belum pernah nonton film horror.
Tipe sangat ketakutan:
Salem memeluk erat Saphire di sebelahnya sampai dia tidak bisa melihat karena terhalang tangan si pirang spiky.
Tipe pura-pura berani:
'Jangan lihat... Jangan lihat... Sungguh, kenapa aku takut dengan ini? Aku merasa ada yang sedang memperhatikanku...' batin Arie sambil melirik arah lain.
'Apa dia ketakutan dengan ini? Dia pasti bercanda kan? Tapi dia kan iblis...' batin Zen dengan wajah suram melihat kelakuan Arie di sebelahnya.
14. Nemu Duit di Jalan
Suatu hari, terdapat selembar duit dua ribu tergeletak di tengah jalan.
"Duit siapa nih?"
Apa yang akan dilakukan orang yang menemukannya?
Diambil:
Arie segera mengambil duit itu dan pergi secepatnya.
Bimbang:
'Ambil nggak ya? Ambil nggak ya? Ambil nggak ya?' batin Kazegami.
Bodoh amat:
Eudo hanya berjalan tanpa memperdulikan duit yang tergeletak.
Difotoin:
Edward malah memotret duit itu.
'Astaga, duit pake difoto!' batin Salem dengan tampang Yao Ming.
Ditambahin:
Jean malah naruh duit seribu di atas duit dua ribu di depan kakinya.
"Anak siapa sih itu?" tanya Frost sweatdrop.
Kesenengan:
Vience langsung loncat-loncat kegirangan kayak baru pertama kali liat duit.
Adu cepat:
Saphire dan Eris saling adu tatapan dari jarak yang jauh.
Lihat-lihat situasi:
Rendy sedang celingukan untuk memastikan tidak ada orang di sekitar.
Ngaku-ngaku:
"Bro, balikin dong! Itu duit gue!" kata Zen saat Ethan munggut duit itu.
"Ya udah, nih!" Ethan ngasih duit itu.
Update status:
Alpha membuka handphone dan tak tau-nya...
The Epicional Gamer
Ada duit di jalan, siapa yang mau ambil? :V
Kira-kira begitulah!
Special Bonus: Egg War
Hari ini Mathias, Teiron, Rendy, Salem, Edgar, Saphire, Vience, Tartagus, Alexia, dan Musket sedang berkunjung ke kebun telur Daren (itu pun pake memohon ribuan kali plus ancaman dari Mathias yang mengancungkan kapak ke leher Daren).
"Paarappapara paari papari, pari papareido~ Paarappapara paari papari, pari paparareru~"
Sekarang Daren sedang mengurus telurnya yang panen besar. (Bagi-bagi dong! *plak!*)
"Waaah! Bagi-bagi dong telurnya!" pinta Salem.
"Nggak, rugi gue bagi sama lu!" tolak Daren kesal.
"Panen banyak nih! Gue bantuin metik ya!" tawar Mathias.
"Nggak usah repot-repot, Kambing! Nanti kalau lu yang metik, gue bisa gagal panen!" balas Daren datar.
"APA LU BILANG?!" teriak Mathias sewot.
"Wow! Telurnya subur pasti karena kedatangan gue yang cakep ini!" ujar Saphire sedikit ber-narsis ria.
Mereka semua langsung muntah.
"Lu bilang begitu sekali lagi, gue buang lu ke bulan!" ancam Daren kesal. "Oh iya, gue tinggal bentar ya! Gue mau jual sepuluh ton telur dulu!"
"Emang berapa jumlah semua telurnya?" tanya Edgar.
"Lima puluh ton!" jawab Daren.
"Sisanya kemana?" tanya Salem.
"Ada di gudang!" balas Daren singkat.
"Banyak banget telurnya!" komentar Tartagus.
Akhirnya Daren pergi meninggalkan orang-orang sarap di kebunnya dengan hati yang sangat (tidak) tenang.
Karena sang pemilik kebun lagi keluar, orang-orang yang berada di kebunnya hanya diam membisu, sampai Mathias dan Tartagus sibuk memperebutkan sebuah laptop yang jatuh dari langit (?).
"WOY, ITU LAPTOP GUE YANG DAPET DULUAN!" teriak Mathias.
"ENAK AJA! GUE YANG NEMUIN DULUAN!" balas Tartagus.
"NGGAK! ITU PUNYA GUE!"
"PUNYA GUE!"
"PUNYA GUE!"
"PUNYA GUE!"
"PUNYA GUE!"
"PUNYA GUE!"
"PUNYA GUE!"
"WOIIII! ENTAR CAPS AUTHOR BISA RUSAK!" lerai Teiron kesal.
"Terus, kok lu juga pake caps Author?" tanya Rendy.
"Eh?"
PLAK! BLETAR! CETAR! GUBRAK! BRAK! BRUK!
Perang Dunia Ketiga pun masih berlangsung, kali ini mereka berdua memakai telur sebagai senjata.
Saat Tartagus melempar telur ke arah Mathias, entah kenapa telur itu malah melayang ke arah Teiron dan mendarat di wajahnya.
Teiron yang mulai ngamuk langsung mengambil beberapa telur dan melemparnya ke segala arah. Edgar yang terkena lemparan telur Teiron langsung mengeluarkan aura mengerikan andalannya plus lemparan telur dari Edgar mengenai Musket yang lagi metik telur Daren.
Musket yang udah emosi langsung melemparkan kaleng sarden (?) plus telur yang baru dipetiknya. Telur yang dilempar Musket ternyata mengenai wajah Zapp yang numpang lewat.
Sardennya? Nggak tau deh tuh sarden nyasar kemana!
Oke, back to Zapp!
Zapp yang kesal langsung membersihkan wajahnya dan mengambil sebuah telur untuk dilemparkan ke arah Musket, tapi malah mengenai jaket Salem. Salem yang melihat jaketnya kena telur langsung melemparkan telur ke arah Zapp dan malah mengenai Leo yang lagi jalan di depan temannya.
Leo yang menyadari bajunya kotor langsung melempar telur ke arah Rendy. (Rendy: "Lha? Kok ke arah gue sih? Orang Salem yang lempar ke dia juga!" =_="a)
Tapi Rendy dapat menghindari telur itu dan telurnya malah mengenai jaket Tartagus.
Tartagus yang nggak suka jaketnya kena benda asing langsung membersihkan jaketnya dan membalas lemparan Leo. Tapi kali ini, telur itu mengarah ke baju Rendy yang notabene juga nggak boleh tersentuh sama benda asing.
Rendy yang melihat bajunya kena noda telur langsung membersihkan bajunya sambil mengeluarkan aura mengerikan yang dahsyat dan melemparkan telur ke arah Tartagus yang malah mengenai jas Mathias.
Mathias yang menyadari jasnya ternodai oleh telur langsung emosi dan melemparkan telur ke arah Rendy. Sialnya, telur itu malah mengenai wajah Saphire.
Saphire yang marah karena wajahnya ternodai telur langsung melemparkan beberapa telur ke arah Mathias. Tapi sayangnya, telur yang dilempar Saphire malah melayang ke arah Vience.
Vience yang menyadari ada telur yang melayang ke arahnya langsung mengambil jaring ubur-ubur yang nyolong dari Spongebob (?) dan menangkap telur yang melayang ke arahnya entah gimana caranya.
Terjadilah perang telur massal!
Setelah beberapa jam kemudian...
Mereka masih melemparkan telur ke segala arah, sampai Tartagus tak sengaja melemparkan telur ke arah Alexia.
Alhasil, Alexia langsung marah dan menembak secara membabi buta.
"SIAPA YANG LEMPARIN GUE TELUR?! GUE TEMBAK KALIAN SEMUA!" teriak Alexia kesal.
DOR DOR DOR!
Suara tembakan yang sangat nyaring dari Revolver Alexia sukses membuat dua belas orang tewas di tempat, tiga puluh enam orang luka parah, dan seratus dua puluh empat orang luka ringan. (Lebay!)
"SIAPA YANG MASIH SAYANG NYAWA, TIARAP SEMUANYA!" teriak Salem.
Mereka semua langsung tiarap dan pertempuran ini dimenangkan oleh Alexia! HUAHAHAHAHA!
Lima jam kemudian...
Akhirnya Daren selesai menjual hasil panennya dan mendapat untung yang tidak sedikit.
Setelah Daren sampai di kebun telurnya, dia langsung cengo parah melihat kebunnya yang hancur seperti terkena gempa bumi plus korban-korban yang tepar (kecuali Salem, Teiron, Edgar, Rendy, dan Leo yang diam-diam kabur saat penembakan massal) karena keganasan Alexia.
"WHAT THE DENMARK?! APA YANG TERJADI DI KEBUNKU?!" pekik Daren kaget.
"Ini semua salah mereka berdua!" jawab Alexia sambil menunjuk Tartagus dan Mathias yang tepar.
Akhirnya super death glare Daren plus aura hitam yang mengerikan pun muncul, sampai-sampai Alexia langsung kabur kebirit-birit saking dahsyatnya death glare Daren.
Sementara orang yang di-death glare Daren masih terkapar di tempatnya.
Sementara itu...
"Ada yang lihat laptop-ku nggak?" tanya Futaba.
"Tadi laptop-mu terbang ke fandom sebelah." jawab Yusuke datar.
"WUAPHUAAAAAA?!" teriak Futaba kaget.
To Be Continue, bukan Ten Bow Chip (?)...
Bagian intro itu terinspirasi dari komik di Fanpage Rouzille Art, aku ngakak pas Lady D.W. (untuk Deep Web) manggil Neco (Negative Content) dengan sebutan 'Bocah Tersesat'... :V a
Soal bagian bonus-nya... Tolong jangan rentas kami, Alibaba-sama! *ungsikan semua peralatan elektronik ke tempat lain.*
Hah, biarlah! Setidaknya aku berusaha... -w-/
Review! :D
