Happy Reading! :D
Chapter 99: Missing Cat?
"Siaaaaaaaal! Kemana tuh kucing?! Sudah keliling seluruh map (?) masih aja nggak ketemu juga!" gerutu Salem kesal sambil mencari ke seluruh map di Citadel dengan pembekalan senter, senjata, peta, rantai kucing (?), serta makanan dan minuman (?).
Salem terus berjalan dan sampai di depan sebuah rumah angker, kemudian memasuki rumah angker tersebut dengan pucat.
'Coba ada Kak Naya...' batin Salem sedih dan ketakutan.
Salem terus berjalan untuk mencari kucing yang dimaksud.
'Eh iya, kucingnya kayak gimana ya?' batin Salem sambil mencari foto kucing tersebut (Pantesan aja nggak ketemu, rupa kucingnya aja nggak tau!), kemudian berhasil menemukannya. 'Ah, ini dia!'
Salem melihat foto itu, rupa kucing itu memiliki corak bulu tiga warna dengan lonceng di lehernya dan di belakangnya terdapat boneka harimau.
'Oh, ini toh kucingnya! Namanya James von Kitten Elza... WHAT THE DENMARK?! Nama kucingnya keren amat! Nama gue aja nggak sekeren itu!' batin Salem kaget saat membaca nama yang ditulis tangan di bawah gambar kucing tersebut.
KLONTANG!
Salem yang mendengar suara barang jatuh tadi langsung merinding dan tengok kiri-kanan dengan wajah pucat, kemudian tetap berjalan dengan gemetaran.
"Pussy, pussy, sini sini..." panggil Salem ketakutan. (Me: "Mas, nama kucingnya bukan pussy, tapi James von Kitten Elza!"/Salem: "Berisik!")
Sebenarnya suara itu berasal dari mana ya?
Di sebuah ruangan dalam rumah angker, Lisa dan Flore sedang jalan berdua.
"Dimana sih kapur ajaib Biclops?" tanya Flore ketakutan.
"Kamu takut, Flore?" tanya Lisa datar.
Tap... Tap... Tap...
"Mama..." panggil Flore pelan plus gemetar.
"Ada apa?" tanya Lisa kebingungan.
"Mama tadi dengar suara orang jalan nggak?" tanya Flore ketakutan.
"Nggak tuh!"
Tap... Tap... Tap...
"Iya deh, aku denger!" ralat Lisa dengan wajah memucat.
"Kata orang, di sini tidak ada penghuninya setengah abad yang lalu (*ngasal mode on.*) yang konon penghuninya dulu dibantai!" jelas Flore yang wajahnya ikut memucat.
Mereka saling bertatapan dan wajah mereka menjadi horror plus pucat.
"Flore..." panggil Lisa gemetar.
"Apa?" tanya Flore ketakutan.
"Pada hitungan ketiga, kita lari..."
Tap... Tap... Tap...
"Satu..."
Tap... Tap... Tap...
"Du-dua..."
Tap... Tap... Tap...
"Tiga! Kabuuuuur!" teriak Lisa sambil berlari dan menarik Flore agar tidak ketinggalan. (Emangnya barang?)
Drap... Drap... Drap...
"Dia mengejar kita!" teriak Flore sambil melihat ke belakang.
Walaupun gelap, dia tau kalau ada yang mengejar mereka karena di belakang terdapat bayangan seorang laki-laki (terlihat dari postur tubuhnya).
"Aku tau, aku sudah mempercepat lariku!" teriak Lisa sambil mempercepat larinya.
"Ada gang (?)! Masuk ke situ saja, pasti dia tidak akan mengejar!" usul Flore sambil menunjuk ke sebuah lorong.
"Baiklah!" Lisa berlari memasuk lorong tersebut.
Drap... Drap... Drap...
"Hiiiee! Dia masih mengejar kita!" teriak Flore ketakutan.
"Aku tauuu!"
DUUUK!
Sayangnya, dewi keberuntungan tidak berpihak kepada mereka karena di depan mereka ada tembok (?).
Drap... Drap... Drap...
"Bagaimana ini? Kita nggak bisa kabur, jalannya buntu!" tanya Flore panik.
"Mau apa kau?! Jika mau menyakiti, sakiti aku saja!" teriak Lisa sambil melindungi Flore.
"Hah? Nyakitin? Ini aku, Salem!"
Webek, webek...
"Be-benarkah?" tanya Flore tidak percaya.
"Tentu saja!" jawab Salem kesal.
"Aku tidak percaya kalau kau Uke-nya Alfred!" Perkataan Lisa barusan sukses membuat Salem langsung emosi.
"Apa maksudmu dengan 'Uke-nya Alfred' barusan, Calon Istri Teiron (?)?!" teriak Salem sewot.
"Itu beneran Paman Salem~" ujar Flore sambil meluk Salem.
"Jadi kau juga ada tugas di sini?" tanya Lisa sambil melanjutkan jalannya.
"Nggak, aku disuruh nyari kucing tetangga yang hilang! Ini fotonya!" Salem menyerahkan foto kucing tersebut.
Lisa melihat foto kucing itu dan langsung kaget. "WHAT THE DENMARK?! Nama kucingnya keren amat! James von Kitten Elza?! Ini kucing jantan atau betina?!"
"Menekedele..." balas Salem cuek.
Mereka kembali melanjutkan perjalanan.
Tap... Tap.. Tap...
"Kali ini suara jalan hantu atau manusia?" tanya Flore pelan.
"Nggak tau!" jawab Lisa dan Salem singkat.
Tap... Tap... Tap...
Wajah mereka langsung berubah horror saat mendengar derap kaki tersebut semakin mendekat.
"Apa perlu kita periksa saja?" tanya Flore lagi.
Lisa dan Salem menggelengkan kepala.
"Kalau itu hantu, bagaimana nasib kita nanti?" tanya Salem.
"Iya ya..."
"Lebih baik kita kabur saja!" usul Lisa.
Mereka berniat mau kabur, tapi tidak jadi, karena sebuah sosok telah sukses membuat 2/3 dari mereka sweatdrop dan ternyata adalah...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Rudy dan Snap. (Nah lho, kok jadi cross sih?)
"Hay, kalian siapa?" tanya seorang cowok berambut coklat dengan satu gigi tonggos (?).
"Maaf! Kamu kan dari fandom Chalk Zone, kalian salah tempat!" jawab Salem sweatdrop.
"Oh, salah tempat ya? Kalau begitu, ayo Snap!" Rudy berniat pergi.
"Tunggu dulu!" cegah Lisa.
"Iya?"
"Kamu tau dimana kapur ajaib milik Biclops?" tanya Flore.
"Oh, ada di sana!" jawab Rudy sambil menunjuk sebuah ruangan.
"Ah, terima kasih!"' balas Flore.
Dan kedua makhluk nyasar itu pun pergi.
"Ayo Flore!" ajak Lisa sambil menuntun Flore.
Salem yang melihat mereka berdua langsung iri. 'Coba aku dan Kak Naya satu tugas, pasti seperti itu juga!' (Cie cie, kangen kakaknya niee~)
"Itu dia!" kata Lisa.
"Ayo masuk!" ajak Salem.
"Tapi kalau ada sesuatu gimana?" tanya Flore ragu.
Mereka berdua langsung melirik Lisa dan tentu saja dia membuka pintunya, di dalam sana terdapat sebuah karung.
"Itu dia, kapur ajaib milik Biclops!" kata Flore sambil menghampiri dan mengangkat karung tersebut. (Kuat banget dia!) "Sekarang kita kirim ini ke fandom Chalk Zone!"
Sementara Salem hanya menghela nafas karena dia masih belum menemukan kucing itu.
Di luar rumah angker...
"Dadah Paman Salem~" Flore melambaikan tangan.
"Sampai ketemu lagi di markas!" balas Salem.
Kedua gadis itu pergi.
"Terakhir, saatnya mencari di Snow Town!" seru Salem sambil pergi ke tempat tujuan.
Di Snow Town, Salem langsung terdiam ketika melihat seorang pemuda berambut beige sedang berada di sekitar tempat itu.
"Oh, si Jumrah toh! Ngapain di sini?" tanya pemuda itu.
"Harusnya gue yang nanya! Kenapa lu di sini, Alpha?!" seru Salem sambil menunjuk si pemuda yang diketahui bernama Alpha tersebut.
"Haaah, gue disuruh nyari sendal hilang! Ini fotonya!" Alpha menyerahkan sebuah foto kepada Salem.
"WHAT THE DENMARK?! Sendal jepit dikasih nama Roynard van Orlienda?! Keren amat namanya! Terus kenapa sendal jepit pake difoto-foto segala?!" teriak Salem kaget.
"Cih, namaku kalah dengan sebuah sendal jepit!" keluh Alpha dan Salem bersamaan.
Salem berjalan menyusuri Snow Town dengan lesu.
"Eh, lu juga ada tugas di sana? Gue ikut ya!" Alpha mengikuti Salem.
Dia hanya menghela nafas dan terpaksa menurut.
"Roynard van Orlienda~ Roynard van Orlienda~ Dimana kau?" panggil Alpha.
"Wahai Alpha yang ganteng bagaikan bokong tapir (?), apa sekrup di kepala lu baru copot lima biji?! Masa sendal dipanggil-panggil?!" tanya Salem setengah mengejek.
"Terserah gue dong!" balas Alpha yang tak sengaja melihat seekor kucing dan menunjuk kucing itu. "Apa kucing itu yang lu cari?"
"Iya, dan kucing itu membawa sendal jepit yang lu cari!" jawab Salem sweatdrop.
"Ayo kita tangkap dia!" teriak keduanya bersamaan.
Tentu saja kucing itu langsung kabur karena dikejar-kejar dua mahluk paling agresif dan gaje tersebut. *ditendang.* *dilempar pisau.*
"Hah, hah, ketemu kau!"
Ketika mereka mau menangkap kucing itu, muncullah Snow Princess yang sukses membuat kucing itu kabur lagi. Alhasil, Salem dan Alpha langsung emosi.
"Jangan ganggu kami!" teriak mereka bersamaan sambil menyerang Dungeon Boss tersebut.
Yap, rekor baru! Membunuh Dungeon Boss hanya dalam waktu lima detik!
Mereka pun kembali mengejar kucing tersebut.
Dengan segala marabahaya, maramasalah (?) dan berbagai macam rintangan, akhirnya Salem berhasil menangkap si kucing dan Alpha mendapatkan sendal jepitnya.
"Yeeee, berhasil! Berhasil! Hore! Berhasil!" teriak Alpha kegirangan dengan nada ala Dora. *digaplok.*
"Akhirnya selesai juga tugas gaje ini, saatnya ke rumah Ain!" ujar Salem sambil memegangi kucingnya.
"Hah?! Jadi orang yang kehilangan kucing itu Ain?!" tanya Alpha kaget.
"Iya! Dadah Alpha!" Salem pergi meninggalkan Alpha.
Di rumah Ain...
"Permisi!"
"Iya?" tanya seorang pemuda berambut abu-abu dengan beberapa helai kehijauan yang membuka pintu.
"Ini sudah saya temukan kucing anda! James von Kitten Elza kan?" tanya Salem.
"Bukan itu kucingnya!" Perkataan Ain sukses membuat Salem kaget.
"Itu, yang di fotonya mirip kan?" tanya Salem.
"Kalau kucing yang ada di foto saya nggak peduli! Tapi nggak usah khawatir, saya sudah menemukan kucing saya yang hilang! Dia ada di kamar saya!" Ain menunjukkan sebuah boneka harimau.
"Jadi, kucing yang dicari boneka yang ada di belakang kucing itu! Jadi nama boneka itu-"
"James von Kitten Elza! Kalau kucing yang ada di foto namanya Ayu Teng Tong Teng (?)!"
"Sia-sia dong nyari sampai se-map!" keluh Salem sedih sambil berjalan pergi.
"Terima kasih banyak ya!" Ain melambaikan tangan.
(Note: Yang tau perkembangan game Elsword pasti tau siapa Ain. 'w'/)
Di markas Garuchan...
"Kalau gue tau yang dicari itu boneka, gue nggak bakalan susah-susah nyari se-map! Apalagi kalau tau tuh boneka ada di rumahnya!" omel Salem kesal selagi makan.
"Kasihan sekali!" ejek Alpha yang berakhir dengan pertarungan di ruang makan.
"Apa katamu?!" teriak Salem sambil menyerang Alpha.
Alpha berhasil menangkis serangan Salem dan pertarungan yang sangat sengit itu pun sukses membuat semua makanan jatuh bertebaran akibat ulah mereka.
"Mubaziiir, makanan dibuang-buang! Udah damai aja keleeeees!" teriak Rendy dengan toa colongan sambil berusaha melerai mereka berdua.
"Percuma dilerai! Ayo kita ungsikan makanan kita ke tempat lain!" usul Edgar sambil memegangi piring makanannya.
"Ayooo!" koor yang lainnya sambil mengungsikan makanan mereka ke tempat lain.
To Be Continue, bukan Ta Ba Chan (?)...
Ahahahahahaha! XD *dilempar pisau.*
Salem: "Ini sudah kesekian kalinya aku dibuat sengsara!"
Me: "Maksudmu, Salem-sara?" :V
Salem: "Au dah!" *langsung pergi dengan wajah sebal.*
Entahlah harus bilang apalagi, yang penting begitulah... :V /
Review! :D
