Balas Review! :D

RosyMiranto18: Sebenarnya itu parodi dari XL... .w./

Musket: "Liferpoint, walaupun agak aneh juga sih..." .v.a

Alpha: *nunjukin kartu yang dimaksud sambil nyengir.* "Ini cuma kartu tarot biasa kok!"

Salem: "Kecuali nama belakangnya..." =w=

Thanks for Review! :D

StrideRyuuki: Ahaha... :V *ikutan kabur.*

Salem: "Suka-sukamu..." =w=

Ini udah lanjut! ^^/

Happy Reading! :D


Chapter 100: Drabble Collections (Secret Part 2)


"Hari ini lomba lempar jangkar raksasa akan segera dimulai!" ujar Ryuji Sakamoto 'yang nggak Cool Cooler Coolest' (ou-em-ji helooo!) selaku MC. "Yang pertama, Chung Seiker!"

Chung mengangkat jangkar dan melemparnya sekuat tenaga.

Setelah jangkar itu mendarat di lapangan, Sieghart datang membawa meteran untuk mengukur jarak lemparan. "Dua ratus yard!"

Kemudian jangkar lain datang dan menibaninya.

"Kemudian, Dog Hammer!"

Dog Hammer (dengan Exocrimson-nya) melemparkan jangkarnya.

Sieghart langsung pindah tempat karena takut ketiban lagi, tapi ajaibnya jangkar itu malah pindah tempat ke atasnya dan menibaninya lagi. "Tiga ratus lima yard..."

"Selanjutnya, Flore!" Tapi Ryuji baru menyadari ada yang aneh setelah melihat ke lapangan. "For real?! Anak kecil ikut ginian?!"

Flore melemparkan jangkarnya ke atas, kemudian berputar dan menendang jangkarnya ke lapangan.

Sieghart langsung kabur dikejar-kejar jangkar itu sampai muter-muter lapangan dan akhirnya ketiban juga.

BUK!

"Lima ratus sepuluh yard..."

Ryuji beserta para penonton hanya bisa cengo berjamaah melihat kekuatan anak itu.

Sisanya silakan bayangkan sendiri!

(Intro-nya terinspirasi dari salah satu episode Spongebob yang bagian Spongebob memalsukan ototnya dan didaftarin Sandy ke lomba lempar jangkar, entah kenapa pengen ngakak aja bayangin Ryuji jadi MC dan Sieghart ketiban jangkar... :V a *langsung kabur dikejar-kejar Sieghart yang sedang dalam Rage Mode.*)

Itu hanya intro penambah words saja kok! Kita langsung ke inti cerita... -w-/


Ada lebih banyak rahasia di Garuchan yang tidak kalian ketahui...


1. Luthias

Tidak ada yang tau kalau personifikasi Greenland berkepribadian kalem ini menyembunyikan sesuatu.

Dia pernah kepergok membawa sebuah boneka beruang kutub kecil dengan sepatu kuning dan ekor bulat besar saat Camp Trip.

Dan kalian mau tau apa yang dia katakan saat itu?

"Aku hanya membawanya untuk teman tidur saja kok, tidak lebih..."

Padahal sebenarnya, dia juga punya banyak boneka lain di kamarnya, jumlahnya selusin dan bentuknya pun macam-macam.

Bayangkan! Selain boneka beruang kutub tadi, ada boneka kucing pencuri, boneka penguin, boneka anjing albino, boneka anjing abu-abu dengan totol besar di mata kiri serta memakai topi hijau dan kalung dengan lambang daur ulang di bagian tag-nya, dan masih banyak lagi.

Tapi dia menyembunyikan semua boneka itu di bawah tempat tidur karena tidak mau ada yang mengetahuinya.


2. Ikyo

Si rubah yang satu ini paling tidak suka memakai pakaian manusia.

Dia lebih menyukai apa yang biasanya dia pakai sehingga banyak yang bosan melihatnya.

Waktu liburan musim panas bersama Reha Squad, dia yang paling terpaksa memakai celana renang setelah beberapa bujukan dan ancaman dari kawan-kawannya.


Dan itu juga pernah terjadi saat para couple dari Garuchan dan Reha akan photo session dengan tema pernikahan.

"Oh ayolah, Kyo! Nggak adil kalau lu doang yang nggak pake!"

"Nggak sudi! Lagian gue nggak nyaman pake baju begituan!"

"Kyo..."

Ikyo langsung memerah setelah melihat Adelia mendatanginya dengan memakai gaun pengantin.

Gadis itu memang terlihat cantik di matanya, tapi sekarang dia mulai bimbang untuk memilih antara mempertahankan harga dirinya sebagai Gumiho bermartabat (silakan muntah untuk bagian ini) atau memakai baju pernikahan demi Adelia.

"Kumohon, pakailah..." pinta Adelia dengan wajah sedih.

Akhirnya Ikyo menyerah dan hanya menghela nafas pasrah. "Ba-baiklah... Ta-tapi, i-ni ha-hanya ka-karena ke-kemauanmu... Oke?"

'Sepertinya dia hanya mau jika dibujuk Adelia saja...' batin sebagian cowok menyimpulkan apa yang terjadi.


Selain itu, dia juga merupakan seorang karnivora tidak elit: hanya mau makan daging mentah, bahkan si ketua Garuchan sampai harus membelikan kotak daging khusus untuknya (tapi kalau lagi krisis, dia bisa saja berburu di hutan seperti yang biasa dilakukannya sebelum menjadi anggota squad).

Tapi yang paling penting, dia masih belajar untuk memahami manusia. Terutama soal masalah cinta.

Yah, dulu dia hanya mengetahui cinta dari ibunya. Tapi begitu Adelia menyatakan perasaan padanya, dia tidak tau apa-apa tentang 'cinta dari orang lain'. Perlahan dia mulai memahaminya dan berusaha membuat gadis itu merasa nyaman.

Tapi begitu ditanya kenapa mereka tidak segera menikah, alasannya seperti ini:

"Dia masih terlalu muda. Setidaknya aku akan menunggu sampai dia berumur 18 tahun, baru aku akan melamarnya..."

Ditunggu nikahannya, Kyo! :V /


3. Adelia

Gadis berambut ungu bergelombang itu sedikit ketakutan ketika berada di depan kamar Emy.

"Del, kok diem aja? Ayo masuk!"

"Aku di luar saja ya..."

"Hah?" Emy hanya mangap mendengar itu. "Emangnya kenapa?"

Adelia hanya menunjuk kumpulan ramuan di dalam salah satu lemari kaca.

"Emangnya ada apa dengan ramuanku?"

"Di situ nggak ada bahan kimianya kan?"

Webek, webek...

"Ya ampun, Adel!" Emy langsung facepalm setelah menyadari sesuatu. "Bilang kek kalau kamu Chemophobia!"

Gadis berambut coklat twintail itu segera mengambil sebuah kain putih besar dari lemari pakaiannya, kemudian menutupi lemari ramuannya dengan kain itu.

"Nah, ayo masuk!" Emy langsung menarik Adelia masuk kamar.


Setelah itu...

"Gimana ceritanya kamu bisa punya Chemophobia?" tanya Emy sambil meminum tehnya.

"Ehmm, trauma masa lalu..." Adelia hanya memperhatikan cangkir tehnya. "Dulu aku tak sengaja menumpahkan cairan asam ke tanganku sendiri, dan lukanya masih ada sampai sekarang..."

Dia menggulung lengan baju kirinya dan terlihat bekas luka akibat asam yang dibalut perban pada lengannya.

Emy hanya ber-'oh' ria dengan nada prihatin.


4. Tumma

Aku tau dia sudah pernah dibahas sebelumnya, tapi biarlah... .v./

Masih ingat kan kalau dia bisa break dance?

Sayangnya dia tidak pernah menunjukkannya karena dua alasan.

Pertama, dia takut ditertawakan.

Kedua, dia malu dengan keahliannya sendiri.

Absurd kan?


Mathias yang paling awal mengetahui bakat tersembunyi pemuda hijau itu berniat membongkarnya.

"Hey, di squad-mu ada yang jago break dance nggak?" tanya Mathias ke Eris.

Eris berpikir sejenak. "Hmm, entahlah... Emangnya kenapa?"

Mathias menunjukkan sebuah video dan meminta seluruh cowok Reha Squad yang berada di ruang tengah ikut melihat.

"What the?! Itu beneran Tumma?!"

"Jago bener..."

"Aku jadi ingin adu break dance dengan dia deh..." gumam Vincent yang sukses mengagetkan mereka semua.

"Yosh, kalau begitu kita panggil dia seka-"

Perkataan itu terpotong saat mereka melihat Tumma sedang berjalan di depan kerumunan itu.

Mathias segera mengeluarkan tali laso dan melemparkannya ke arah pemuda hijau itu. Yang bersangkutan terikat dan langsung ditarik ke kerumunan.

"E-eh, a-ada apa ya?" tanya Tumma gugup.

"Kita pengen lu adu break dance sama Vincent!" seru mereka semua serentak.

Tumma langsung shock. "A-apa?!"

"Ayolah, Tum!" Pemuda hijau itu langsung dibombadir dengan tatapan 'lakukan saja!' oleh sebagian orang di sana.

"Tu-tunggu dulu! Ka-kalian pasti salah orang soal ini! A-aku nggak begitu jago! Apalagi kalau lawan dia!" bantah Tumma gelagapan.

Mathias nyengir lebar. "Masa? Aku punya bukti lho!"

Tumma langsung menelan ludah.

"Ayo! Ayo! Ayo!" koor mereka semua, kecuali Vincent yang hanya melipat tangan dan menunggu jawaban.

"Ehmm..." Tumma mulai bimbang, sampai akhirnya menghela nafas pasrah. "Baiklah..."

Mereka semua (selain Tumma dan Vincent) langsung bersorak kegirangan, bahkan Mathias segera lari ke ruang kontrol untuk mengumumkannya.

"PERHATIAN KEPADA SELURUH PENGHUNI MARKAS, HARI INI AKAN ADA BREAK DANCE BATTLE DI LANTAI DUA! DITUNGGU KEDATANGANNYA! TERIMA KASIH!"

'Aku jadi ingin sekali mencincang si Kambing itu...' batin Tumma agak gondok setelah mendengar pengumuman barusan.


Di lantai dua...

"Tum-Tum! Tum-Tum! Tum-Tum!"

"Vincent! Wuhu!"

Sekarang mereka berdua (Tumma dan Vincent) sedang adu break dance, tapi keadaan berubah saat seseorang dengan isengnya mengganti lagu break dance dengan lagu...

"Bayangkan ku... Beri Oreo~"

Tumma langsung ketawa guling-guling mendengar lagu barusan dan membuat para penonton di sana sweatdrop berjamaah.

"Siapa yang ganti lagunya?!" tanya Vincent sebal.

Sayangnya tidak ada yang mau ngaku.

Alhasil, Tumma segera diungsikan ke perpustakaan karena tawanya yang semakin menjadi-jadi.


5. Naya

Banyak yang penasaran dengan sesuatu di balik perban mata Naya. Tapi masalahnya, mereka takut dengan sifat protektif Salem yang bisa saja membantai mereka dengan hujan pisau.

Sejauh ini yang tau rahasia di balik perban itu hanya Salem, Mathias, Rendy (walaupun dia pingsan saat pertama kali melihatnya secara tidak sengaja), serta Edgar dan Edward.


Bicara soal Lammermoor bersaudara itu, sebenarnya ada cerita tersendiri sih...

Semuanya berawal sekitar seminggu sebelum Naya mendapat gelang mata dari Ars.

"Nay, sepertinya perban matamu perlu diganti!" ujar Edgar saat itu.

"Oh, baiklah."

"Edward, ambilkan perban baru di tempat biasa!"

"Baik, Kak!"


Sekarang mereka bertiga berada di kamar Edgar (dan Edward).

"Ini perbannya, Kak!" Edward memberikan perban baru pada kakaknya.

"Apa tidak apa-apa kalian melihatnya?" tanya Naya sedikit ragu.

"Memangnya kenapa, Kak Naya?"

Naya membuka perban matanya dan pemandangan yang dilihat Lammermoor bersaudara itu membuat mereka sedikit kasihan.

Sekarang mereka mengerti betapa sedihnya Salem ketika teringat saat-saat sang kakak mengorbankan matanya demi keselamatan dia.

Naya terlihat seperti menangis, walaupun tanpa air mata karena bola matanya sudah hilang.

"Jangan sedih..." Edgar mengusap wajah Naya dengan lembut disertai senyum tipis. "Kau tetap cantik seperti ini..."

"Tidak apa-apa, Kak! Kami mengerti kok!" timpal Edward.

"Nah, sekarang aku pakaikan perbannya ya..." Edgar memutar badan Naya dan memakaikan perban yang dibawakan Edward untuk menutupi rongga mata yang kosong itu.

Naya tersenyum tipis dengan kebaikan mereka. "Terima kasih..."


6. Ashley

"Garu, kenapa Ashley-chan jarang kelihatan ya?" tanya SR saat berkunjung pada suatu hari.

Girl-chan hanya menggaruk kepala. "Entahlah... Aku nggak pernah nanya..."

Tiba-tiba yang dibicarakan muncul dari jendela. "Apa yang kalian bicarakan?"

"Ash-chan, kau dari mana saja?" tanya Girl-chan penasaran.

"Ehmm, sebenarnya..."

Dia pun menceritakan semuanya. Ternyata dia pergi mengunjungi rumah keluarganya dan mendengar kalau saudara-saudaranya masih merindukannya.

"Be-begitu ya..." gumam SR agak canggung karena tak menduga ceritanya akan sesedih itu.

Girl-chan hanya menepuk pelan punggung gadis hantu itu dengan senyum tipis. "Setidaknya kau tidak akan merasa dilupakan lagi..."


7. Hikari

Keahlian Double Gender adalah rahasia umum yang dimiliki Hikari (dan Federico).

Bagaimana dengan rahasia pribadinya?

"Odin Spear evo?" Mathias mengangkat alis ketika diminta menemani si ketua Garuchan di atap markas.

Girl-chan memperlihatkan sebuah tombak yang diselimuti aura cahaya dan angin. "Ini baru hangat dua minggu, walaupun nggak ulti sih... Aku lagi nabung Soul Stone buat gear evo lain yang belum kupunya, sejauh ini baru empat gear ulti evo dan banyak gear first evo... Soal Hero sih cukup cakar gue aja yang di-evo (walaupun masih first), yang lain nggak usah..."

Hikari yang baru datang merasa tertarik dengan tombak itu. "Boleh aku mencobanya?"

Girl-chan memberikan tombak itu. Hikari segera melemparnya sampai cukup jauh dari markas dan menuju ke hutan. Alhasil, kedua orang yang melihatnya langsung mangap.

Sebenarnya Hikari pernah latihan lempar lembing di halaman belakang sekolah dulu, jadi jangan tanya apa yang akan terjadi jika nanti dia menggunakan tombak itu.


8. Musket

Kalian masih ingat kan kalau dia punya kutukan?

Nah, Federico punya pengalaman buruk saat misi berdua dengannya di hutan.

"Sepertinya di sini tempat yang bagus untuk bermalam! Kau bawa tenda kan?"

"Tentu dayo! Ada di tasku!"

Tapi tak taunya, ternyata yang ada di dalam tas Musket malah taplak meja.

"INI TAPLAK, BAKAAAAA! DIBILANGIN JANGAN SALAH BAWA!" teriak Federico kesal sambil cubitin pipi Musket sampe melar.

"Huweee..."


Setelah itu...

"Musket, lu masak air ya! Gue bikin tenda dulu!" perintah Federico.

"Oke dayo!"

Setelah selesai membuat tenda dari daun pisang (jangan tanya kenapa bisa ada pohon pisang di hutan), entah kenapa dia teringat nasihat yang diberikan padanya sebelum pergi.

"Jangan pernah nyuruh Musket masak atau apapun! Pokoknya jangan pernah!" (Alexia)

"Hati-hati! Dia kalau mau ngapa-ngapain suka ada bencana lho!" (Daren)

'Ini kan cuma masak air, nggak bakalan ada bencana kan?' batin Federico bingung.


Kemudian...

"Gimana? Udah aman?" tanya Federico.

"Udah dayo!" balas Musket yang sudah menaruh panci berisi air di atas api unggun.

Entah karena angin kencang yang bertiup atau hal lain, tiba-tiba tenda daun pisang yang dibuat Federico malah terbakar.


9. Flore

Flore pernah menulis di diary-nya kalau dia penasaran dengan Moku.

Tapi tak taunya, rasa penasaran itu malah berubah menjadi rasa suka.


"Papa, apa aku boleh menikah dengan Kak Moku?"

Pertanyaan barusan sukses membuat Teiron langsung menyemburkan teh dari hidungnya.

"Uhuk, uhuk!" Pemuda merah itu terbatuk sesaat. "Ehmm, bagaimana kalau aku bicarakan dulu dengan orangnya?"

"Baiklah... Aku akan menunggu..." Flore berjalan pergi.

Teiron segera mengeluarkan handphone-nya dan mengirimkan sebuah chat.


Di markas Reha Squad, Moku langsung keselek kacang setelah menerima chat dari Teiron.

"Kenapa sih?" tanya Pyro.

"Uhuk, uhuk, uhuk!" Dia segera menunjukkan chat yang diterimanya dan langsung pergi mencari air.

Pyro melihat isi chat yang dimaksud dan langsung mangap lebar.


Kalau kalian penasaran, isi chat-nya seperti ini:

Teiron: Oy Kayu Hidup, kucing gue bilang mau nikah sama lu!

Hayoloh Moku, diajakin nikah sama Flore! :V


Yah, begitulah... -w-/


Special Bonus: Curhatan Kaichou

"Mukanya ketekuk gitu kenapa sih?"

"Gue lagi bete!"

"Bete kenapa, Kaichou?"

"Laptop gue nggak bisa di-charger, entah yang rusak di charger atau lubang charger-nya! Udah gitu gue nggak punya flashdisk lagi! Kalau terus begini, gue nggak bisa download anime Persona 5 bulan April nanti!"

"Gue pengen nolongin sih, tapi masalahnya... Gue cuma bisa ngomong 'sabar aja ya'..."

"Seterah lu, Alpha... Terserah..."


To Be Continue, bukan Trump Boa Card (?)...


Random Fact Today:

1. Tentang boneka beruang kutub Luthias yang dimaksud, sebenarnya itu beruang kutub dari channel Youtube 'Badanamu' dan isinya lagu anak-anak.

2. Karena nama 'Moku' diartikan menjadi 'kayu', jadi jangan heran kenapa dia dipanggil 'Kayu Hidup' (atau bisa juga dipanggil 'Mokuton' jika kalian tau Naruto).


Aku terlalu fokus dengan fic ini sampai lupa fic lain yang harus kukerjakan, well played... -w-a

Spoiler dua Chapter ke depan: Ada yang mau bundir karena depresi soal jodoh. (You know who, right?)

Review! :D