Balas Review! :D

StrideRyuuki: Jangan lupakan Pak Tua 'Kakek' Aeknard Sieghart, biar greget! :V / *langsung kabur dikejar-kejar Sieghart.*

Luthias: "Aku biasanya hanya bawa satu, sisanya ada di bawah tempat tidurku..."

Ikyo: =w= "Sepertinya tidak akan habis jika sebanyak itu..."

Flore: "Tapi, aku tidak mau menganggap Kak Tsuchi lebih dari 'Kakak'..." .w.

Ashley: "Terima kasih banyak..." :)

Ini udah lanjut! ^^/

RosyMiranto18: Bisa saja sih, tapi memory handphone-ku sangat terbatas dan aku tidak punya flashdisk sama sekali (karena aku nggak yakin bisa minta beliin sama ortu)... .w.a

Flore: "Aku lebih memilih Kak Moku, Kak Tsuchi hanya sebagai 'Kakak' bagiku..." :3 "Kalau soal rekor benda terberat yang kuangkat, mungkin saat mengangkat mobil Kakek Yato yang terjebak kemacetan..."

Edward: "Hmm, sebenarnya aku menghormati Kak Salem sama seperti Kak Edgar..." 'w'/

Tumma: "Salad rumput laut?" *membayangkan bentuknya dan langsung merinding.*

Luthias: "Tidak ada hubungan apa-apa, aku hanya mengoleksi boneka dengan bentuk binatang yang kusukai... Kucing, beruang kutub, serigala (anjing juga termasuk sih), puffin dan penguin, serta anjing laut..."

Ikyo: "Nggak!" *langsung pundung karena teringat pernah memakai Female Chinese Costume karena suatu alasan.*

Adelia: "Aku takut menyentuh bahan kimia lain setelah insiden itu..." ._.

Yah, tunggu saja... .w./ Thanks for Review! :D

Happy Reading! :D


Special Chapter: Hidden Screen Part 5


Oke, kita lihat saja! -w-/


Screen 21: Sebelum berangkat... (Fic 'Greenland's Madness when Locked in The Storage with Aland')

"Paman mau kemana?" tanya Flore saat melihat Mathias yang terburu-buru.

"Aku harus jemput adikku, dia dalam masalah sekarang!" jawab Mathias.

"Boleh aku ikut?" pinta Flore.

Mathias melirik Flore dengan tatapan risih plus sweatdrop. "Kamu nggak punya baju ya? Kenapa pakai handuk?"

Flore mencembungkan pipi. "Bajuku dicuci, Papa belum beli baju baru!"

"Tunggu sini!" Mathias segera pergi ke lantai atas.


Beberapa menit kemudian, dia kembali dan memakaikan sebuah jaket berwarna hitam yang terlalu besar di badan Flore.

"Jaketnya agak kegedean sih, tapi setidaknya pakai baju!" Mathias menaikkan tudung jaket ke kepala Flore.

"Meong!"

Flore menengok ke bawah dan melihat Kopen, kemudian dia mengangkatnya. "Aku boleh bawa Kosen nggak?"

Mathias menghela nafas. "Terserah kamu deh!"


Screen 22: Kunjungan SR (Chapter 'Every Pet Have Their Story')

"Yo, aku datang berkun-"

SR langsung nosebleed begitu melihat Flore yang baru mau masuk dengan tubuh basah kuyup, kemudian segera menarik anak itu masuk dan membawanya ke kamar si 'ibu' dari gadis kucing tersebut. "Lis, cepet ambilin handuk sama hairdryer, anakmu basah kuyup nih!"


Setelah itu...

"Tadi mau manggil Paman Daren buat makan siang, tapi malah disiram air penyiram tanaman..." jelas Flore setelah SR dan Lisa membantunya mengeringkan diri. "Oh iya, kenapa hidung Paman ada darahnya?"

SR baru menyadari bekas darah di hidungnya dan segera mengambil saputangan dari saku celana untuk membersihkannya.

"Oooh... Itu namanya mimisan..." jelas Lisa sambil memasang tatapan tajam yang mengatakan 'jangan mikir yang nggak-nggak deh!' ke arah SR.

"Ah iya, aku pergi dulu ya! Dadah!" SR segera keluar dari kamar Lisa.


Sebenarnya tujuan dia berkunjung seperti biasa: Mengerjai orang bareng Zen.

Begitu melewati ruang makan, dia malah melihat...

"Oh, nyari Zen? Dia pulang dulu, mungkin akan kembali minggu depan!"

Arie yang mencengkeram Firen di tangan kanan dan tangan kiri yang diselimuti bara api serta memasang senyum tipis plus aura hitam di tubuhnya.

SR hanya ber-'oh' ria dan langsung pergi.


Screen 23: Balada Kostum dari Edgar (Bonus 'Halloween Costume' di Chapter 'Some Flashback')

"Oy, Thias!"

"Hvad?"

"Gue punya kostum bagus buat lu!"

"Beneran?! Mana?!"

Edgar dengan wajah datar mengeluarkan sesuatu dari bawah meja dan ternyata adalah...

Kostum putri duyung?

"Otak lu abis kebentur tembok ya, Gar?" tanya Mathias sweatdrop.

"Cobalah, gue udah susah-susah nyari buat lu!"

"Serah lu deh..."


Setelah itu...

"Nah, lu tunggu sini!" Edgar mendorong troli dengan Mathias yang sudah memakai kostumnya dan manyun, kemudian langsung pergi.

"Selamat ya, kau korban kedua kejahilan Edgar setelah aku..."

Mathias menengok dan langsung kicep begitu mendapati Salem yang memasang wajah datar dan memakai kostum unicorn warna kuning.

"Kak Mathias dan Kak Salem kenapa bete begitu?" tanya Edward dengan wajah bingung dan memakai kostum si kelinci dari 'Alice in Wonderland'.

"Kakakmu lagi korslet..." balas mereka berdua dengan wajah suram dan sukses membuat Edward terdiam seketika.

"Ehmm, baiklah..." Edward langsung pergi.

"Gimana ceritanya lu dipaksa pake kostum itu?" tanya Mathias ke Salem.

Si spiky hanya menghela nafas. "Jadi..."


-Flashback-

"Sal, mending lu jadi unicorn aja deh!"

"Hah? Maksud lu?"

Edgar mengeluarkan kostum unicorn untuk Salem dengan wajah datar dan si spiky langsung sweatdrop melihatnya.

"Serius Gar, itu hal paling konyol yang pernah lu lakuin (dan anehnya lu masih bisa pake muka datar kayak gitu)... Kalau gue bukan adek ipar lu mah ogah banget pake begituan..."

-Flashback End-


Mathias ber-'oh' ria dengan sweatdrop besar di kepalanya.

"Yo!"

Kedua orang itu menengok dan langsung mangap lebar begitu mereka melihat...

Edgar yang memakai kostum raja berwarna kuning plus cengiran lebar (yang terkesan aneh sekaligus menyebalkan), Naya yang memakai kostum Cinderella, dan Edward yang nongol di belakang dengan wajah bingung.

'Sikampret! Kostumnya kerenan dia!' gerutu Mathias sebal.

'Pengen gue tampol tuh muka!' umpat Salem emosi.

Kemudian beberapa cowok langsung muncul dan mengarak-arak troli Mathias rame-rame.

"Oy oy, gue mau dibawa kemana?!" tanya Mathias panik.

Tak taunya, dia mau diceburin ke kolam renang.

"WOY, GUE BUKAN PUTRI DUYUNG BENERAN! TURUNIN GUE!"

Sayangnya nggak ada yang denger dan dia beneran diceburin ke kolam renang.

BYUUUUUUUR!

"Akhirnya balik juga tuh duyung ke habitatnya..." gumam Edgar sambil menahan tawa.

'Jadi itu alasan dia nyuruh Mathias pake kostum putri duyung!' batin Salem sweatdrop.


Screen 24: Doggy Problem (Chapter 'Secret' bagian Tsuchi)

Di saat Moku sedikit bermasalah ketika memandikan Tsuchi, Teiron mengalami kejadian memalukan ketika jalan-jalan dengan Hato.

"Ish, nggak usah nempelin gue terus!" Teiron berusaha mendorong Hato yang memeluknya.

"Nggak mau lepas dari Teiwoof!"

"Bego! Jangan malu-maluin ih!"

Tapi sayangnya, banyak orang yang memperhatikan kedua makhluk itu dengan curiga saat berjalan di depan mereka.

Pemuda merah itu berpikir keras agar dia bisa kabur dari 'anjing jadi-jadian' yang memeluknya.

"Hey, di sana ada tulang terbang minta diterkam sama Hato!" Teiron mengalihkan perhatian Hato dengan menunjuk langit.

"Woof! Mana?"

Di saat perhatian Hato berhasil teralihkan, Teiron langsung kabur saat itu juga.


Setelah itu...

"Lho, Hato? Kok pulang sendiri? Mana Teiron?" tanya Tumma bingung saat menyambut Hato yang baru pulang sendirian.

"Aku nggak tau, woof! Tadi kupikir dia pulang duluan, jadi aku pulang juga!" jelas Hato watados.

Tumma langsung sweatdrop setelah menyadari apa yang terjadi. "Sepertinya dia kabur karena malu dengan kelakuanmu deh..."

Hato langsung pergi lagi mencari Teiron sampai membuat Tumma double sweatdrop melihatnya, kemudian segera menyusul pria anjing itu.


Mereka berdua mencari ke seluruh penjuru kota semalaman, sampai akhirnya menemukan Teiron sedang tertidur di kursi taman.

Tumma mendekati anak itu dan mengguncangkan badannya. "Tei, bangun!"

"Nggak mau! Pasti Hato sama lu juga!" igau Teiron sambil balik badan.

Tumma kembali sweatdrop mendengar itu, kemudian melirik Hato. "Sebaiknya kau pulang duluan, biar aku yang urus dia!"

"Baik, woof!" Hato segera pergi.

Tumma hanya menghela nafas panjang, kemudian mengangkat badan anak itu dan membawanya kembali ke markas.


Screen 25: Potong Rambut (Sebelum bagian Bonus di Chapter 'Masa Lalu')

"Bagaimana? Apa rambut pendek ini cocok untukku?" tanya Girl-chan yang baru saja memotong rambutnya sampai sebahu.

"Itu sangat cocok denganmu!"

"Tapi itu malah sia-sia... Rambut panjangmu lebih cantik..."


Kemudian...

"Apa kau tidak pernah mendengar keindahan?!"

"A-aku tidak ingin mendengar itu da-darimu!"

"Hah? Apa yang terjadi kemarin? Aku terkejut kalau kau sangat sensitif." komentar Luthias yang sedang baca buku.


Special Bonus: Owner Trio Hang Out Time

"Nama asli gue tuh langka lho!" ujar SR suatu hari ketika sedang jalan-jalan bertiga bersama kedua pemimpin squad lainnya di Korean Palace (nama map di LS).

Reha mengangkat alis. "Emangnya apaan?"

"Hibatur, tapi sering dibikin typo sama orang jadi 'batu nisan', langka kan?" jelas pemuda itu.

Reha hanya manggut-manggut mendengar itu.

"Moncong-moncong, kayaknya tampilan real life gue berasa mirip Maya Amano deh..." timpal Girl-chan sambil menyisir rambutnya dengan jari.

Entah kenapa, mereka bertiga malah berhenti jalan.

"Maya Amano?" Reha mengangkat alis lagi.

Si gadis yang merupakan ketua Garuchan itu malah memasang wajah datar. "Mending lu googling aja Persona 2..."

"Ehmm, kayaknya nggak begitu mirip deh, Garu..." gumam si batu ni- maksudnya Hibatur, sambil memasang pose berpikir dan matanya memperhatikan gadis itu dari ujung kepala sampai ujung kaki.

Sadarkah kalau dia tanpa sengaja telah menggunakan panggilan yang tidak disukainya?

Sriiiiing!

Tiba-tiba aura hitam langsung menguar dari tubuh Girl-chan. "Tolong manggilnya pake nama asli, atau lu beneran gue panggil 'batu nisan' saat ini juga!"

"Woah, selow aja Ra!" seru Reha menenangkan satu-satunya perempuan di antara mereka.

Hibatur sendiri memilih untuk diam, karena dia tau kalau marahnya wanita itu sungguh mengerikan.

Girl-chan hanya menghela nafas frustasi. "Fine... Gue butuh penenang sejenak..."

Gadis itu mengeluarkan sebuah handphone Smartfren Andromax berwarna hitam dari saku kanan celana dan earphone putih dari saku kiri celana, kemudian memasang earphone itu di handphone-nya, setelah itu menyematkan earphone di kedua telinganya dan membuka aplikasi pemutar musik.

Reha mengintip sedikit untuk melihat playlist Girl-chan yang ternyata berisi lagu Vocaloid dan Character Song Hetalia.

"Napa? Masalah?" tanya Girl-chan dengan wajah datarnya sambil memilih lagu 'Sand Planet'.

Reha menggeleng. "Nggak juga sih... Tapi kenapa harus lagu itu?"

"Gara-gara Chapter pernikahan Alex (yang pas bagian karaoke) itu, gue sampe nyari di Youtube dan jadi ketagihan dengerin terus! Thanks ya!" jelas Girl-chan rada sinis.

Kemudian ketiganya melanjutkan jalan-jalan mereka sambil membicarakan hal lain.

"Aku jadi kepikiran..." gumam Girl-chan sambil menengadah ke arah langit.

"Kepikiran apa?" tanya Hibatur.

Girl-chan menengok sedikit. "Soal GD untuk Ann..."

Reha mengangkat alis untuk ketiga kalinya. "GD?"

Mata hitam gadis itu memutar sesaat. "Aku rasa baju Ann versi Phantom Thief bisa dibuat dengan baju Laser atau Mutant..."

Reha berpikir sejenak. "Baju Laser ya..."

Hibatur hanya angkat bahu. "Yah, itu kan baju yang paling banyak di-GD seantero dunia LS... Variasinya pun berjibun..."

"Bener juga sih..."

Reha membuka handphone-nya dan langsung kaget karena ternyata...

"Argh, FB gue dibajak!" gerutu Reha sebal.

"Sabar ya..." hibur Hibatur agak prihatin.

Reha segera mengutak-atik sesuatu di handphone-nya dengan brutal karena kelewat panik.

"Entah kenapa jadi keinget masa lalu..." gumam Girl-chan. "Dulu waktu masih polosnya punya sosmed, gue pernah ngasih tau id dan password FB gue ke temen satu kelas dan ada yang pake seenaknya, jadi kuganti aja password-nya..."

"Ah, akhirnya keganti juga email-nya!" seru Reha lega.

Mereka bertiga masih terus mengobrol sampai akhirnya...

"Gue pulang duluan ya, ada urusan!" Girl-chan segera pergi meninggalkan kedua pemuda itu.

Mau tau kenapa dia tiba-tiba pergi?

Jika kita memeriksa handphone-nya, ternyata dia mendapat sebuah pesan berupa...

Kaichou, cepatan balik! Salem mau bundir gara-gara digangguin Alfred!

-Rendy-


To Be Continue, bukan Turn Black Coat (?)...


Bodoh amat, yang penting lanjut... -w-/

Bagian bonus berawal dari sedikit percakapan dengan kedua makhluk itu di Plaza, aku mengambil inti yang kuingat dengan sedikit perubahan... Hmm... -w-a

Soal rambut mirip Maya itu sebenarnya beneran sih, jadi silakan bayangkan sendiri... -w-/

Review! :D