Balas Review! :D
SR: Pokoknya rahasia. Ini udah lanjut... -w-/
RosyMiranto18: Yah...
Daren: "Itu... Bahasa Prancis untuk 'kakak'."
Yubi: "Begitulah..." *malu.*
Alpha: "Aku hanya pakai kalung itu untuk mengunjungi makam orangtua-ku, jadi aku nggak mau ada yang curiga kalau aku bisa ngobrol dengan Hendry."
Arie: "Ney lebih dekat dengan Zen."
Ilia: "Jangan ditanya!" -w-
Yato: "Aku ini ayah angkat Alpha. Anak itu mudah panik jika bicara soal sesuatu secara mendadak."
Thundy: "Sebenarnya Moku diminta untuk berperan jadi shadow-nya si Tei karena tampang mereka mirip (saat itu), tapi ya nggak ada yang tau kalau tuh anak lagi sensitif."
Luthias: "Mau gimana lagi? Aku nggak kepikiran..." =w=
Mathias: "No!" *angkat papan silang.*
Thanks for Review.
Happy Reading! :D
Chapter 177: HumoRomantiCouples
Yah, dari judulnya tau sendiri kan... -w-/
~Eyes~ (Edgar x Naya)
"Kenapa harus sedih jika punya rongga mata yang kosong? Aku bisa menjadi matamu kok."
Webek webek...
"Demi Citadel Tower! Dia melakukannya!" (Vience)
"Buahahahahahaha! Sial! Perutku!" (Mathias)
Edgar langsung blushing parah, sementara Naya hanya terdiam.
"Aku tidak bisa berhenti! Nyahahahahahahahahaha! Tolong!"
Dan suara tawa pun terus terdengar tanpa henti.
"Tuan Edgar, bisa tolong katakan itu sekali lagi?" pinta Naya.
"TIDAK! ITU MEMALUKAN!" pekik Edgar yang sembunyi di dalam lemari.
"Tapi aku menyukainya."
~Sempit~ (Ikyo x Adelia)
"Kemarin aku bertemu teman lama saat belanja di supermarket, ternyata dunia ini sempit ya." ujar Adelia yang sedang menyusui Neo di sofa.
"Nggak apa-apa dunia sempit, asal cukup untuk berdua." balas Ikyo yang duduk di lantai sambil mengasah cakar.
Adelia langsung melirik si rubah (yang sudah memalingkan wajah karena malu) di sebelahnya. "Kamu kerasukan apa? Tumben bisa gombal."
~Too Sweet~ (Albert x Izca)
"Um... Sepertinya aku menaruh terlalu banyak gula, apa kau mau mencicipinya?" tanya Izca yang sedang memasak.
"Tentu." balas Albert singkat.
Tapi dia malah mencium bibir istrinya dan tersenyum manis. "Aku rasa itu sempurna!"
Izca hanya blushing. "Ba-baiklah, jika kau bi-bilang begitu...?"
'Aku kehilangan selera...' batin Thundy yang risih dengan kelakuan kedua orang itu.
~Duren~ (Thundy x Emy)
Luthias sedang sibuk mengerjakan makalah ketika mendengar suara di sebelah kamarnya.
"Duh... Thun-kun. Nggak sabar nih..."
"Sabar... Ngh..."
"Bukainnya pelan dong~"
"Iya iya."
Pemuda itu merasa tidak nyaman dan...
BRAAAAAK!
"Aaaaargh! Kebiasaan kamu!" pekik Luthias yang mendobrak kamar sebelahnya.
Tapi tak tau-nya...
"Duh, maaf ya! Lagi ngidam makan duren niih!" ujar Emy malu-malu.
Sementara Thundy yang berada di sebelah istrinya hanya menatap Luthias dengan tampang pokerface sambil makan duren.
"Cih!"
~Morning Kiss~ (Arta x Iris)
Pada suatu hari di taman kota...
"Tarta-kun! Selamat pagi!" sapa Iris.
"Umm... Pagi, Ris." balas Tartagus.
"Tarta-kun~ Bisa beri aku ciuman pagi?" pinta Iris.
"Tidak." jawab Tartagus singkat.
Iris langsung patah hati.
Tartagus celingukan sesaat. "Di sini tidak banyak orang kan?"
Kemudian dia mendekatkan wajahnya dan mencium gadis itu.
Tak lama kemudian...
"Awww~"
"Romantisnya~"
"Sungguh pasangan yang imut~"
Tartagus langsung blushing karena mereka diperhatikan banyak orang.
Sementara Iris memeluknya dengan senang. "Terima kasih. Aku mencintaimu!"
~Noise Phone Call~ (Vience x Vivi)
"Vieny, kamu lagi dimana? Kok berisik banget?" tanya Vivi yang sedang menelepon Vience.
"Iya, ini lagi di pasar." balas Vience datar.
Padahal sebenarnya, dia lagi main ke markas Reha dan direcokin para cowok di sana.
"Mas mas, pake celana duluuu!" (Eris)
"Ya ampun mas, kamu selingkuh lagii!" (Ethan)
~Angkat~ (Maurice x Monika)
Maurice berusaha mengangkat Monika dengan bridal style, tapi tubuh gadis itu terlalu berat untuknya.
Monika menghela nafas kecil dan mencium pipi pemuda itu.
Tapi ciuman itu malah membuat Maurice kaget dan sukses menjatuhkan Monika dari gendongannya.
"Maaf..." gumam Maurice merasa bersalah di depan Monika yang sudah pingsan karena terbentur lantai.
~Gede~ (Salem x Chilla)
"Wah, Salem baru pulang ya?" sapa Chilla ketika menyambut Salem yang baru saja pulang dari latihan.
Boing!
"EH?!" Salem langsung shock melihat dada Chilla dan wajahnya memerah. "A-anu... I-itu... Kok... Ngh... Ugh... Duh..."
Boing!
"Oh ini?" Chilla memegangi dada-nya. "Sebenarnya-"
Boing!
"Chilla, es kelapa Kakak mana?" tanya Naya.
"Oh iya, ini Kak. Chilla lupa." Chilla mengeluarkan dua kantung plastik berisi es kelapa muda dari dalam bajunya.
Salem langsung menutup hidung dan memalingkan wajah agar mimisannya tidak dilihat Chilla. 'Ki-kirain beneran... Ternyata masih rata!'
"Salem, kamu itu badan besar tapi ternyata masih polos ya." komentar Naya.
"Ka-Kak Naya ih!" sembur Salem yang udah kelewat malu.
~Questions~ (Rendy x Ilia)
"Hey Rendy! Aku punya tiga pertanyaan, apa kamu bisa jawab?" tanya Ilia suatu hari.
"Akan kucoba." balas Rendy.
"Oke, coba jawab dalam waktu dua detik!"
"Baiklah."
"Bagus! Nah, pertanyaan pertama. Siap? Apa huruf kesembilan dalam alfabet, dibaca dalam Bahasa Inggris?"
"I (ai)."
"Apa arti 'Amor' dalam Bahasa Inggris?"
"Love."
"Bagaimana cara menyebut 'layout' tanpa 'lat'?"
"You."
"I love you too!" seru Ilia yang tersenyum riang sambil membentuk hati dengan tangannya.
Rendy sukses dibuat blushing karenanya.
~Rumor~ (Alexia x Garcia)
"Beredar rumor kalau di sini sering ada begal." celetuk Alexia suatu hari ketika sedang jalan-jalan dengan Garcia. "Cuma rumor sih, tapi kalau memang ada..."
"Garcian akan menyingkirkan mereka."
"Sebenarnya aku ingin bilang 'aku akan melindungimu', tapi aku lupa kalau kau itu android bersenjata."
~Berdansa~ (Federico x Lucy)
"Ah!" Lucy tak sengaja menginjak kaki Federico ketika mereka sedang berdansa. "Maaf, aku melakukannya lagi."
"Kau itu payah ya." komentar Federico.
"BUKAN BERARTI KAU BISA MELAKUKANNYA LEBIH BAIK DARIKU!" bentak Lucy sambil menginjak kaki Federico dengan ujung high heel yang dipakainya.
"ARGH! UNTUK APA KAU MELAKUKANNYA, HAH?!"
"GAH! BERANINYA KAU-"
"AUH! BERHENTI MEMAKAI UJUNG HEEL!"
"Tap dancers?" tanya beberapa orang yang kebingungan melihat kelakuan mereka berdua.
'Aku tidak kenal mereka...' batin Alexia risih.
~Coba Main~ (Alpha x Wiona)
"Argh, nih quest susah amat sih! Bosen gue mati mulu!" gerutu Alpha yang sedang main game.
"Aku boleh coba main nggak?" tanya Wiona yang dari tadi melihat.
"Boleh aja sih, tapi ini susah lho. Aku aja udah mati sembilan kali." jawab Alpha seadanya.
"Namanya juga baru coba, tidak apa-apa kalau mati." balas Wiona.
Lima belas menit kemudian...
"Hore! Misi selesai!" seru Wiona senang.
Alpha yang melihat itu langsung berpikir. 'Hmm... Kalau kayak gini, jatuhnya dia yang jago atau gue yang ampas mainnya ya?'
~Kiss on Sleep~ (Teiron x Lisa)
Lisa tidak sengaja melihat Teiron yang tertidur di meja perpus. Dia pun menghampiri pemuda itu dan mengusap rambutnya sesaat, kemudian mencium puncak kepalanya.
Tanpa diduga, wajah Teiron langsung memerah setelah ciuman itu dan Lisa yang melihatnya terdiam seketika.
BRAAAAAAAK!
Elwa langsung kaget seketika mendengar suara barusan, dan ternyata di belakangnya ada Lisa yang mendobrak pintu perpustakaan sampai jebol dengan wajah memerah.
~Small Kiss~ (Tsuchi x Marinka)
Marinka menunjuk pipi dan Tsuchi mencium pipinya.
Marinka menunjuk kening dan Tsuchi juga menciumnya.
Ketika Marinka menunjuk bibirnya, Tsuchi merasa ragu dan wajahnya mulai memerah.
Karena tidak mau menunggu lebih lama, akhirnya Marinka yang mencium bibir Tsuchi.
~Manis~ (Tumma x Yubi)
"Kamu itu suka-nya makan apa sih?" tanya Yubi suatu hari.
"Sayuran dan apa saja yang manis. Yah, walaupun jarang sih." jawab Tumma to the point.
"Kalau soal yang manis sih, ada kok yang bisa kamu dapat setiap hari."
"Oh ya? Apa itu?"
Yubi malah menunjuk diri sendiri dan hal itu sukses membuat Tumma langsung menyemburkan susu kotak yang diminumnya.
~Cake~ (Zen x Molf)
"Hey Zen, aku membuat kue untukmu." Molf membawa sepiring kue.
"Oh, makasih." balas Zen.
Entah kenapa Molf malah menempelkan kue itu ke wajah Zen.
"Ini cara manusia memperlakukan kue dari yang kulihat."
Setelah terdiam agak lama, Zen menempelkan kue di wajahnya pada wajah Molf.
"Fair and square." celetuk Zen sambil mencicipi sedikit kue di wajah mereka.
~Kotak~ (Luthias x Giro)
"Giro, kotak apa yang so sweet?" tanya Luthias suatu hari. "Kotak bisa hidup tanpaku!"
Kemudian muncul Margie yang memakai kacamata hitam dan menyebarkan kertas di depan Luthias.
"Aku jago gombal juga ya!" Luthias memasang pose (sok) keren. "Giro aja sampai tersipu gitu!"
"Jayus ah! (Tapi so sweet sih.)" komentar Giro sedikit blushing.
~Kerok~ (Mathias x Kaichou)
"Sialan, perih banget!" gerutu Mathias yang menahan sakit di punggungnya.
"Sabar, dikit lagi kok." balas Girl-chan.
"Tapi... Kayaknya asik ya." celetuk Flore.
"Anak kecil belum boleh kerokan." sahut Girl-chan.
"Hueeeeeeeek!"
"Yah, Paman Mathias muntah! Payah nih!" komentar Flore.
Special Bonus: Curcol Real Life Kaichou
"Kenapa, Gar?" tanya Hibatur yang bingung ketika melihat sang ketua Garuchan sedang galau di teras markas.
"Yah, sudah dua minggu ini update patch LS jadi agak lama di warnet langganan. Dulu sih nggak lebih dari lima menit, tapi sekarang mah hampir setengah jam." jelas gadis itu sambil menghela nafas. "Jadinya gue pindah ke warnet lain yang pemiliknya bapak-bapak beranak dua, dan ternyata di sana udah di-update. Entah mana yang pintar di antara dia atau pemilik warnet langganan."
Hibatur memiringkan kepala. "Nggak tau juga sih..."
"Selain itu, keluarga gue bakalan pindah karena tanah sekitar rumah mau dijual. Pindahnya nggak jauh-jauh banget sih, tapi..."
"Tapi apa?"
Girl-chan hanya menopang dagu. "Kalau misalnya pindahnya jauh dan di tempat baru ada warnet-nya, gue mah nggak keberatan pindah sih..."
'Eaaa...' batin Hibatur sweatdrop.
To Be Continue, bukan Tag Bitter Couple (?)...
Aku agak capek aja... -w-/
Review! :D
