Balas Review! :D
SR: Kenapa? Itu temen lu, lu harus tanggung jawab!
Emy: "Biarin aja lha, namanya juga sensi." 'v'/
Ini udah lanjut... -w-/
RosyMiranto18: Di squad juga berlaku sih...
Alpha: "CUKUP!" *kabur.*
Zen: *memakannya tanpa ada masalah.* "Aku tidak mau menjelaskan seperti apa tampang Ney yang itu."
Exoray: "Tidak. Itu hanya kebetulan ada kecelakaan di sana."
Lucy: "Chapter 129-130."
Arie: "Itu sulit untuk dibahas."
Salem: "Sebenarnya gue disuruh bapaknya Edgar bawa semua pakaian Kak Naya ke laundry." =w=a
Mathias: "Laptop itu cuma buat keperluan pribadi, nggak ada data penting di dalamnya. Paling cuma foto-foto di World Meeting sama di markas."
Tumma: "Lihat saja nanti."
Emy: "Tapi tetap saja aku nggak bakalan dibiarin pergi." *manyun.* "Lagipula kalau cosplay jadi Miku mah nggak bakalan pas sih..."
Greif: "Aku lebih senang seperti ini kok."
Sorry, aku kadang lebih sreg ke oneshot. 'w'/ Thanks for Review.
Happy Reading! :D
Chapter 186: CaRental SceNetwork
"Gue heran sama temen lu!"
"Heran napa?"
"Masa si 'George of The Jungle' cuma nge-add di FB doang?"
"Nggak tau juga deh..."
"Oh iya, satu hal lagi!"
"Apaan?"
"Kemaren kan gue udah selesaiin empat event quest main Dungeon dalam sehari karena token hasil dari event sebelumnya belum kepake. Terus pas ditukar sama Costume Set Box, lu mau tau nggak gue dapat apa?"
"Apaan tuh, Gar?" tanya Hibatur penasaran.
Gadis itu nyengir. "Dari R, Hero Premium, warna bajunya merah."
Itu aja intro-nya.
~Lucky's Intro~
"Jadi, kenapa kita harus menunggu Tumma?" tanya Zen penasaran.
"Katanya dia mau bawa teman barunya ke sini." jelas Arie singkat.
"Seperti apa wajahnya?"
"Aku juga tidak tau, kita tunggu saja nanti." Arie melirik jam tangannya sebentar, kemudian melihat orang yang bersangkutan sedang berjalan ke arah mereka. "Ah, itu dia!"
"Hey guys! Lama menunggu?" sapa Tumma.
"Tidak juga, kami baru di sini beberapa menit."
"Ahaha, baiklah." Tumma menyikut seseorang di sampingnya. "Nah, kenalan sana."
Pemuda berkacamata dengan rambut kecoklatan itu menggaruk kepala dengan wajah canggung. "Emm, aku Lucky Guy. Biasa dipanggil Lucky. Yah, begitulah panggilanku di Oletus Manor."
"Lucky Guy? Terdengar seperti 'Likey Gay' bagiku." celetuk Zen watados.
"Pffft!" Tumma langsung menahan tawa.
Setelah itu...
"Nee Lucky, ikut aku yuk."
"Kemana?"
"Ada deh."
Di suatu tempat...
"Masuk aja." Tumma langsung kabur.
Lucky yang hanya kebingungan memilih masuk ke dalam tempat itu.
Tapi ternyata itu keputusan yang salah.
~Maid Boys~
"Aku tidak percaya Tumma menjebakku untuk menjadi maid selama sehari! Dia lebih parah dari 'fake friendly hunters'!" gerutu Lucky yang memakai gaun maid hitam di sebuah cafe.
"Kau baru tau soal 'itu' (baca: kepribadian jahil Tumma) sekarang?" tanya Giro cuek sambil menyapu lantai, dia memakai gaun maid coklat dengan rambut tergerai dan tanpa kacamata.
"Jangan khawatir, kau tidak sendiri." timpal Teiron (dengan gaun maid hijau dan aksesoris kucing) yang datang bersama Maurice (dengan gaun maid biru dan aksen serigala karena sedang dalam mode Half Wolf).
"Aku sebenarnya lega karena bukan satu-satunya korban di sini, tapi aku hanya merasa tidak nyaman dengan kalian."
Kring!
Mereka bertiga menengok.
"Ah, Lucky. Kamu sedang kerja sambilan di sini ya?" tanya sesosok makhluk kurus tinggi putih tanpa rambut dengan wajah yang hanya ada mata, baju ala gentleman, dan cakar panjang tajam di tangan kiri.
"Asdfghjkl! Kenapa harus ada Jack the Ripper?!" sembur Lucky shock.
"Kau kenal dia?" tanya Teiron bingung.
"Aku tidak bisa menjelaskannya sekarang." balas Lucky risih.
"Wah, kamu punya teman baru? Mereka terlihat manis dengan gaun, tapi aksesoris hewannya sedikit mengganggu." komentar Jack.
"Tapi, punyaku ini asli." Maurice membuktikannya dengan goyangan ekor.
"Umm, baiklah. Oh, yang di sana itu perempuan asli ya?" Jack menunjuk Giro yang membelakangi mereka.
"Sebenarnya sih bu- GYAAAAAH!" Teiron langsung shock ketika menengok dan mendapati Giro yang melihat mereka dengan tatapan pembunuh.
Dia langsung merobek semua gaunnya sampai seluruh tubuhnya kelihatan alias telanjang bulat, kemudian dia berjalan menghampiri Jack dengan aura hitam menggelegar. "Kau mau menantangku, Slenderman kw?!"
"GIROOOOO!" pekik Teiron panik sambil diseret Maurice dan Lucky untuk menjauhi kedua orang itu.
Note: Ini kepikiran dari manga Persona Q dimana Yu membuka bajunya untuk pamer dada di depan F.O.E Macho Man dan aku ketawa di bagian Yosuke yang teriak karena nggak mau kehilangan 'partner'-nya.
~Ney-chan Now!~
Yah, tau sendiri lha referensinya... -w-/
1. PR Musim Panas (Arie POV)
Awalnya Ney sangat bersemangat untuk mengerjakan PR musim panasnya lebih awal.
Tapi saat dia mau mulai mengerjakannya, dia lupa bagaimana mengerjakannya dan buku PR-nya juga sudah lecek dari awal.
Pada akhirnya dia jadi malas mengerjakannya sampai masuk sekolah.
2. Tebak Kata (Flore POV)
Kalau Ney sedang main tebak kata dengan Nigou, mata dingin Nigou terasa seperti ingin melenyapkanku kapan saja.
Kalau saja suatu hari Nigou bisa bilang:
"Wow Ney! Itu lucu sekali!"
Bicara tentang betapa bodoh dan tidak bergunanya tebak kata Ney, melihat Nigou senang begitu membuatku cemburu berat.
3. Mencari Kucing (Nigou POV)
Ney seharusnya melihat dulu keadaan tempat dimana kucing liar yang dicarinya bersembunyi.
Saat dia berdiam diri di semak-semak lapangan sekolah, kakinya digigiti nyamuk-nyamuk, dan pada akhirnya kucing liar itu berhasil kabur.
4. Cerewet (Yubi POV)
Aku ingin membuat Ney cerewet.
Karena dia tidak mau mendengarkanku, makanya dia jadi grogi.
Melihatnya bertingkah begitu membuatku ingin melakukannya lagi dan lagi.
Aku ingin membuat Ney jadi cerewet.
5. Mengobrol (Tumma POV)
Terkadang Ney menggunakan bahasa baku jika sedang gugup.
Karena itu aku selalu bilang: "Kamu nggak usah gugup."
"Ba-baik!"
Aku selalu ingin mengobrol seperti itu.
(Sebenarnya aku mau cantumin bagian Zen cerita kalau Ney jadi dewasa, tapi karena udah jadi Chapter tersendiri ya nggak jadi deh. *plak!*)
~Being Forever Short is Depressing~
Sebelum kejadian di Comifuro, Thundy sudah sering menderita sebagai cowok pendek abadi.
Masih ingat pertemuan pertamanya dengan Michael (temannya Revan)? Itu sudah cukup membuatnya kesal.
Tapi yang ini rada parah sih.
Thundy sedang membawa barang belanjaan di supermarket, dia tak sengaja menabrak seseorang di depannya. "Maaf."
"Tak apa."
Hal yang sedikit mengganggunya adalah, dia hanya seperut (kurang dikit) dengan tinggi pria itu.
'Gila! Gue sama Michael aja seleher, lah ini orang seperut! Berarti tuh orang tinggi banget!'
"Hei!"
"Ah ya?"
Pria itu kembali lagi. "Ini, dompetmu terjatuh, untung aku melihatnya."
"Terima kasih, tuaaaan..."
"James, James Stanford."
"Baik, Tuan James, terima kasih."
Di markas...
"Sumpah, itu orang tinggi banget! Gue bisa tebak dia lebih tinggi dari Alfred!" Thundy menceritakan apa yang dia lihat barusan.
"Gue kira cuma Alfred doang orang tertinggi yang gue kenal, ternyata ada toh yang lebih tinggi dari tiang listrik tajir itu." timpal Salem.
"Kalau dia marah mungkin kita udah remuk kali sama dia." lanjut Teiron. "Apalagi di sini yang cowok rata-rata menengah ke bawah tingginya."
(Yah, soalnya yang paling tinggi di Garuchan cuma sekitar 180-an.)
"Sebentar, aku bukakan pintunya!" Tumma langsung melesat ke arah pintu.
Ketika membuka pintu, dia melihat Eudo sedang duduk di pundak pria yang tinggi banget karena Tumma cuma sedada (kurang dikit) dari pria itu. "Eudo, ngapain di pundak orang!?"
"Ya nggak apa-apa kali, temen gue ini." Eudo langsung melompat turun dari pundak pria itu.
"Terserah. Itu siapa?"
"Temen gue, namanya-"
Thundy yang melihat mereka langsung menunjuknya. "Tuh kan! Gue bilang apa! Dia tinggi banget! Lihat Tumma! Dia cuma sedada tuh orang!"
"Njir! Eh tunggu dulu! Eudo, lu cuma sepundak orang itu?"
"Dia punya nama oi!" sembur Eudo. "James, kenalin mereka temenku. Ehem, Tumma, Thundy, Teiron, Salem."
"Ya, aku sudah tau soal si Thundy." James langsung mengangkat Thundy tanpa kesusahan. "Dompetnya terjatuh di supermarket, jadi aku mengembalikannya."
"James, bisa turunkan Thundy? Dia... Lebih tua darimu aslinya." Eudo merasa risih melihat wajah suram pemuda biru itu.
"Eh, ah, maaf-" James menurunkan Thundy dengan perasaan bersalah.
Tumma menahan tawanya melihat kejadian itu.
Setelah itu...
"Oh ayolah, dia kan nggak tau." Emy berusaha menghibur suaminya yang sudah pundung di pojokan, dan suasana hati Thundy malah semakin suram karena terdengar suara tawa menggelegar dari seseorang.
"Kenapa dia?" tanya Exoray bingung.
"Kau tidak akan mengerti seperti apa masalahnya." balas Alexia datar.
~Another Karaoke KoG~
"Oke! Nomor 9, nyanyi lagu yang disukai orang terdekat."
Rendy mulai merasakan firasat buruk. "Emm... Oke."
"Emang lu mau nyanyi apa? Kok kayaknya cemas gitu?" tanya Edgar.
"Kyouki ranbu." Rendy menghela nafas. "Bukan lagu horror sih, cuma aku nggak bisa jelasin."
Sotto shizumi yuku hi no hikari ao ga nomi komu sora
Nageku omoi mo munashiku yoi ni tokete kieta
Hana no iro wa utsuri ni kerina
Aa itazura ni
Gion shouja no kane no koe
Kono yo wa nante
Isshun no you de tada hakanaku
Utsukushii no deshou
Kemudian suasananya malah berubah horror karena tiba-tiba muncul sebuah kipas terbang entah dari mana asalnya. Tapi bagi mereka yang bisa 'melihat', sebenarnya ada seseorang yang menari-nari sesuai musik.
Saa saa odore minasama o-te wo haishaku!
Yo! Ha! Midaremashou Hey!
Koyoi wa mijikashi hibikase yo inochi no oto wo Hey! Hey!
(Sore Sore Sore Sore)
Saa saa sakebe minasama koe wo soroete!
Yo! Ha! Utaimashou Hey!
Yorokobi todorokasero kyouki ranbu!
Rendy yang menyadari ada suara lain yang ikut bernyanyi bersamanya mulai merasa risih.
'Please deh, mau ikutan sih boleh, tapi nggak usah kayak gini!'
Nagare wa tomaccha kurenai yo
Atto iu ma ni sayounara
Hoshii mono wa imasugu tsukame
Kokoro no junbi nante itteru hima wa nai
Watashi ga hoshii no? 'Anata ga hoshii yo'
Hakkiri itte yo hana ichi monme
'Tatemae toka sonna mon' doudemo ii no
Suki? Kirai? 'Nee kikasete'
Kono yo subete chiri yuku nara
Sakasete misemashou
"Ini hanya gue, atau dia lagi sarap ya?" bisik Elwa.
"Jangan tanya gue, gue nggak bisa liat dia." balas Salem risih.
Saa saa odore minasama o-te wo haishaku!
Yo! Ha! Midaremashou Hey!
Koyoi wa mijikashi hibikase yo inochi no oto wo Hey! Hey!
(Sore Sore Sore Sore)
Saa saa sakebe minasama koe wo soroete!
Yo! Ha! Utaimashou Hey!
Kanashimi kakikesu you ni kyouki ranbu
Yorokobi todorokasero kyouki ranbu
Setelah musik selesai, Rendy langsung pergi dari situ.
"Gue tau lu suka lagunya, tapi nggak usah gitu juga, HENDRY!"
Yah, siapa yang nggak kesel saat tau saudara lu yang nggak keliatan dengan nggak tau dirinya bikin suasana horror pas lu lagi nyanyi di depan semua orang.
Back to the others...
"Nah, nomor 15, lagu 'Hammer Song and Tower of Pain'."
"Oh, baiklah."
Vience yakin 'sepupu'-nya menyembunyikan sesuatu ketika akan menyanyikan lagu itu.
Dondon tsuyoku motto tsuyoku
Utagoe hibiku itami no tou
Sono teppen ni shigamitsuite
Furueteru no wa dochirasama
Sutetakutemo suterarenakute
Chiisana itami tamatteta
Soitsu wo zutto shimatte kita
Ikkome no hako mitasareta
Betsu ni imasara tsuraku mo nai kedo
Dareka ga mite kuretara na
Kore dake areba yurusarenai ka na
Sukoshi yasashiku sareru kurai
Suteta mono mo hirotte tsumete
Mantan no hako tsumiageta
Toorisugari wo yokome ni mite
Jukkome no hako tsumiageta
Souka kore demo mada tarinai no ka
Dare ni mo mietenai you da
Sore ja dondon takaku shinakucha
Sekaijuu ni mo mieru kurai
Dondon takaku motto takaku
Tori ni mo todoku itami no tou
Sono teppen ni yojinobotte
Ousama kibun no nanisama
Nanigotoka to ooguchi aketa
Yajiumadomo wo mioroshita
Koko kara mitara ari no you da
Hyakkome no hako tsumiageta
Oatsumari no minasamagata
Kore wa watashi no itami desu
Anatagata no nagusame nado
Todokanu hodo no takasa ni imasu
Kitto watashi wa tokubetsu nan da
Daremo ga miageru kurai ni
Kodoku no kami ni erabareta kara
Konna keshiki no naka ni kita
Dondon takaku motto takaku
Kumo ni mo todoke itami no tou
Sono teppen ni agura kaite
Kamisama kibun no ousama
Kikoeru no wa kaze no oto dake
Senkome no hako tsumiageta
Shita wo mitara memai ga shita
Kaketa hashigo tobasareta
Soshite hontou ni sabishiku natta
Dare ni mo mietenai you da
Koe mo denai hodo kowaku natta
Fui ni kikoeta hanmaa songu
Shita kara jun ni daruma otoshi
Dareka ga utau hanmaa songu
Mina anta to hanashitain da
Onaji takasa made orite kite
Dondon tsuyoku motto tsuyoku
Utagoe hibiku itami no tou
Sono teppen ni shigamitsuite
Hana wo tarashiteru kamisama
Kamisama kibun no oresama
Oresama kibun mo sakasama
Arisama
Dochirasama
"Emang lagunya berkesan bagimu, Arta?"
"Nggak juga. (Sebenarnya aku pernah mimpi membuat menara seperti di lagu itu.)"
~Don't They Jealous about that?~
"Aku jadi heran."
Federico yang sedang main Identity V dengan Alexia melirik Exoray. "Heran kenapa?"
"Belakangan ini aku sering melihat Garcia bersama Alpha. Yang menjadi pertanyaanku, apa tidak ada yang cemburu dengan itu? Maksudku, Garcia kan pacar Alexia, dan kudengar Alpha juga punya pacar."
"Kalau cuma buat ngurusin spare part doang sih gue biarin aja. Lagian cuma dia doang yang jago mesin di sini, dan kurasa Wiona juga tidak keberatan dengan itu." ujar Alexia panjang lebar, kemudian langsung ngomel ke Federico. "Heh, jangan bengong! Keburu ditangkep Hunter entar!"
"Lha iya, gue lupa!" Federico langsung kembali fokus pada game-nya.
"Ya sudah." Exoray pun pergi meninggalkan mereka berdua yang masih asik main.
~Bad Music Effect~
Mari kita lihat kondisi kedua orang yang dimaksud.
"Bagi komponen dong War, lu kan lengkap." pinta Alpha yang datang ke kamar Warrend bersama Garcia.
"Masuklah, tinggal cari di meja."
Alpha masuk ke dalam kamar Warrend dan melihat-lihat isi kamarnya yang lebih mirip laboratorium. Ketika dia sedang mencari komponen yang diperlukan, tiba-tiba terdengar suara biola yang sangat buruk nan melengking dari suatu tempat yang menyebabkan kaca pecah dan juga...
BOOOM!
"Efari! Azure!"
"Garcia!"
Ketiga robot itu mendadak overload dan sistem crash setelah mendengar suara tersebut.
Di dalam markas...
"Giro, nih, buat anak squad lu." Revan memberikan beberapa buah pie yang belum dipanggang pada Giro.
"Pie buah? Kau yang buat?" tanya Giro.
"Bukan, ibu gue yang buat. Di kulkas squad juga masih banyak stock-nya, jadi gue bagi-bagiin deh." jelas Revan.
Tiba-tiba suara biola 'ajaib' terdengar di telinga mereka, bahkan Giro sampai pingsan mendengarnya.
Revan langsung menutup telinga. "Duh! Kuping gue budeg dah nih!"
Di tempat lain...
"Gimana Sap? Kedengeran nggak?" tanya Ethan yang sedang mengetes sebuah speaker jarak jauh buatan Warrend dengan Saphire.
"Kedengeran. Betewe, lu ganti kek lagunya, Salem ngamuk-ngamuk nih disetelin Gloomy Sunday." jawab Saphire di seberang.
"Oke!"
Sebelum Ethan sempat memutar lagu lain, kaca mendadak pecah dan suara biola itu terdengar sangat keras di kedua sisi speaker.
"ETHAN! LU NYETEL APAAN!?"
"SAP! BUKAN GUE YANG MAIN BIOLA SEBURUK INI SUMPAH! HAPE GUE JUGA NGGAK SEMPET NYETEL LAGU!"
"ADOOOOH! SUARANYA KEDENGERAN SATU GEDUNG SQUAD NIH!"
Ethan sangat yakin bisa mendengar suara kaca pecah di squad sebelah.
~The Absurd Worry~
Entah kenapa Raimundo merasa gelisah setelah mendengar Eudo akan menikah dengan James.
"Kau kenapa, Mundo?" tanya Exoray penasaran.
Raimundo menggeleng. "Nggak, cuma..."
Exoray semakin penasaran. "Cuma apa?"
Raimundo terbatuk sesaat. "Gue cuma keinget kejadian itu aja."
Exoray kebingungan. "Kejadian apa?"
Raimundo mengibaskan tangan. "Gue nggak bisa jelasin, entar adek lu bakalan bunuh gue lagi."
"Heeeh?" Exoray semakin bingung.
Mathias yang mendengar itu dari kejauhan hanya sweatdrop. "Ya elah, trauma lama masih aja diingat!"
~Review Kuliner~
Kamera dinyalakan dan terlihat sosok pemuda berambut coklat spiky.
"Halo guys! Gue mau review nasi capcay buatan temen nih!"
"Hmm... Tekstur dari sayurnya oke banget, matengnya pas, kerasa banget! Terus grafik nasinya udah kayak next-gen lho. Soundtrack dari kuahnya juga catchy! Gameplay brokolinya luwes banget, nggak floaty dan nggak berat. A.I wortelnya juga nggak bego-bego amat. Salah satu kandidat 'Food of The Year' deh!"
'Lu review makanan udah kayak review game baru aja! (Gameplay brokoli apaan tuh?)' batin Daren sweatdrop.
~April Fools Prank~
"Hahahahaha! Aku tidak percaya kau termakan jebakanku! Hahahahaha! Kau benar-benar berpikir Emy yang menyembunyikan tongkatmu dan tertangkap basah oleh Thundy saat menggeledah kamarnya? Hahaha!"
"Sialan kau, Alpha! Itu tidak lucu! Bagaimana perasaanmu jika aku menyembunyikan salah satu gadget-mu dan Lisa melihatmu mencarinya di ruangan cewek lain hah?!"
"Hahahahaha! Berhentilah cengeng, Tei! Hahahahaha!" Alpha yang masih tertawa menampar Teiron.
Teiron balas menamparnya dan mereka berdua langsung adu death glare.
"Aah, mereka bertengkar lagi. Aku tidak terkejut sih. Lihat Wiona, aku sudah memberitahumu kalau laki-laki akan selalu sama. Aku tidak percaya mereka masih kekanakan seperti itu."
"Aku mengerti. Jadi Lisa, kenapa mereka bertengkar lagi?" tanya Wiona.
"Ingat saat aku memberitahumu bagaimana April Fools bekerja? Tentang mengatakan sesuatu yang berlawanan dengan apa yang ingin kau katakan? Nah, itulah hasilnya. Aku tidak mengerti kenapa Tei-kun mudah sekali ditipu oleh Kak Al, itu benar-benar menggelikan jika kau tanya padaku..." jelas Lisa panjang lebar.
"Berlawanan dengan apa yang dimaksud. Oh! Sekarang aku mengerti!"
"Alpha! Ada sesuatu yang ingin kuberitahu padamu!"
Alpha menengok. "Oh, Wiona! Ada apa?"
"Jangan mengganti topik!" sembur Teiron tidak terima.
"Aku sangat membencimu, jadi pergilah dari hidupku."
"HAAAAAH?!"
Alpha langsung pingsan seketika.
"Wow, dia pingsan setelah Wiona mengatakan itu. Aku terkesan." komentar Teiron kagum.
"Aku rasa aku mulai terbiasa dengan kegiatan April Fools ini, aku sangat menikmatinya! Terima kasih telah mengajariku, Lisa!" ujar Wiona senang.
"Aku tidak tau apa aku harus tertawa atau menyesal dengan semua ini..." gumam Lisa risih.
To Be Continue, bukan Tower Been Crashed (?)...
Biarin aja deh... -w-/
Review! :D
