Balas Review! :D

RosyMiranto18: Yah, kebanyakan sih makanan... -w-

Hikari: "A-aah... Itu tidak kuberitahu sekarang."

Elwa: "Tidak, terima kasih. Aku sudah terbiasa seperti ini." =_=/

Arie: "Tidak ada yang bawa handphone."

Yah, kalau ada sih boleh saja. Thanks for Review.

Happy Reading! :D


Chapter 192: Sleepwalking Problem


Trio T sedang menonton 'KyuRanger'.

"Aku jadi kepikiran. Salah satu karakter utamanya kan punya nama yang sama dengan seseorang yang kita kenal, apa itu kebetulan ya?"

Teiron dan pertanyaan konyolnya.

"Pfffft! Bisa saja sih, secara dia selalu 'beruntung'. Ahaha."

Tumma dan selera humornya yang aneh.

'Kenapa aku harus mendengar pertanyaan bodoh itu?!'

Thundy dan tingkat stress-nya yang tinggi.

Itu saja intro-nya.


Pada suatu malam, beberapa cowok sedang menginap di villa milik keluarga Lammermoor yang letaknya dekat dengan perternakan.

Tiba-tiba Mundo terbangun dan berjalan tanpa membuka mata.

Kopen juga terbangun dan melihat pria itu dari jendela. Dia pun mengeong untuk membangunkan semua orang di ruangan itu.

Mereka pun berebutan melihat keluar jendela dan akhirnya kerumunan itu ambruk seketika.


Kopen keluar dari villa dan melihat Mundo yang berdiri di pinggir jalan, sementara orang-orang tadi keluar lewat jendela.

Mereka semua mengerumuni Mundo yang tidur berdiri, tapi tiba-tiba ada truk yang lewat di jalan itu. Semua orang panik dan berusaha membangunkannya, tapi dia malah berjalan ke tengah.

Truk tadi hampir menabraknya, dan orang-orang tadi menepi dengan badan di dalam semak-semak.


Mundo berjalan menuju perternakan dan menaiki kubah dari seng, kemudian berhenti di puncaknya.

Ketika teman-temannya ikut menaiki kubah itu, mereka kepergok si pemilik kubah yang terganggu.

Pemilik kubah itu menggertakkan tangan tanda berniat menghajar mereka, dan mereka semua malah nyengir.


"HYAAAAAH!"

Mereka semua segera pergi dari tempat itu, sementara Mundo berjalan menaiki pagar di dekat kubah itu.


Luthias melemparkan Kopen pada kakaknya dan melompati pagar tepat sebelum pemilik kubah tadi berhasil menangkapnya.

Pemuda jabrik itu mendatangi teman-temannya dan Kopen mengusel kepala pada kaki pemiliknya.

"Lihat!"

Rupanya Mundo mencapai gerbang tanpa pintu dan Mathias segera menggunakan kepalanya sebagai jembatan, tapi teman-temannya malah ikut-ikutan menginjak kepalanya.


Kemudian Mundo berjalan melewati gundukan coklat di antara dua pagar. Mereka semua ikut melewati gundukan itu, tapi ketika Mathias yang terakhir berada di sana...

Rupanya gundukan tadi adalah punggung banteng.

"GYAAAAAH!"

Mathias pun melakukan rodeo di atas banteng itu dan disaksikan teman-temannya.

Rodeo pun berlangsung cukup lama, sampai akhirnya Mathias terpental dan menjebol kandang ayam terdekat.

BRAAAAAAAAK!


GEDEBUK!

Suara ribut itu sukses membangunkan Ikyo sampai belakang kepalanya kepentok pohon tempatnya tidur.


Sementara itu, Mathias baru keluar dari kandang ayam dengan kepala berlumuran telur mentah. Tapi...

DUAK!

"AAAAAH!"

BRUUUK!

Dia langsung ditendang seekor ayam sampai membuatnya terpental dengan wajah mendarat duluan di tanah. Teman-temannya pun mengerumuni si jabrik malang tersebut.


Di sisi lain, Mundo berjalan menuju sebuah treadmill bekas dan tak sengaja mengaktifkan tuasnya.

Ikyo yang baru menyusul melihat teman-temannya ikut menaiki treadmill itu.

Exoray kebingungan melihat tombol-tombol di samping treadmill dan menekan sembarang tombol yang membuat treadmill itu miring ke atas.

Ikyo nimbrung di sampingnya, kemudian menekan beberapa tombol dan melipat tangan.

Tiba-tiba treadmill itu bergerak sangat cepat dan membuat semua orang di atasnya terbang ke atap villa.

Exoray tertarik dan ikut menaiki treadmill itu.

"Wiiiiih!"

Kopen yang penasaran ingin naik, Ikyo yang mencoba mencegahnya malah ikut terbang bersama kucing itu.


Kopen tersangkut di antena atap, sementara Ikyo...

"Auh!"

Dia mendarat tepat di belakang Exoray dan nyaris terjatuh jika tidak dipegangi.


Mundo berjalan di sisi lain atap, dan mereka semua langsung menahan nafas ketika dia mencapai ujung dan akan terjatuh.

Tapi dia malah melompat-lompat di atas tali seperti berada di atas trampolin, sampai akhirnya dia mendarat di atas matras dan berjalan ke dalam villa.

Mereka yang tersangkut di atap hanya terdiam di sana sampai hujan turun.


Keesokan harinya...

Mundo terbangun dari tidurnya dan kebingungan ketika mendapati hanya dia sendiri di ruangan itu.


Di sisi lain, Edgar membuka jendela kamarnya untuk menyambut pagi yang cerah. Tapi dia merasa janggal.


Sementara orang-orang yang masih tersangkut di atap merasa kesal dengan suara kokokan ayam di dekat mereka dan salah satu dari mereka menggunakan topi tidurnya untuk membungkam ayam itu.


To Be Continue, bukan Treat Bless Charm (?)...


Yah, ini parody dari Shaun the Sheep. Aku udah capek, jadi jangan tanya kenapa nggak mirip... -w-/

Review! :D