Aku malas balas Review saat ini, jadi langsung saja... -w-/
Chapter 194: PenDekat Panja(uh)ng (Yah, judul paling aneh yang pernah kubuat... -w-/)
Kondisi rumah Arie pada jam setengah lima pagi masih dalam keadaan damai.
Tumma yang sedang menginap masih tidur dengan tenang tanpa ada suara sedikit pun. Dia masih mengelana di alam mimpi, sampai...
"I'M GONNA SWING FROM THE CHANDELIER, FROM THE CHANDELIER!"
"Ugh! Apa-apaan ini?! Siapa yang nyanyi pagi-pagi begini sih?!" umpat pemuda itu saat mendengar suara keras yang tiba-tiba muncul mengganggu waktu tidurnya.
Tumma pergi menuju jendela sambil membawa sepatu boot-nya dan ketika melihat keluar jendela, dia mendapati Zen sedang bernyanyi di luar. Dia pun dengan kesal langsung melempar sepatunya ke arah Zen dan...
DUAK!
Lemparan itu tepat mengenai kepala Zen dan dia langsung jatuh tersungkur di tanah.
"Makan tuh sepatu! Ini masih jam setengah lima! Ganggu aja lu!" teriak Tumma yang langsung menutup jendela.
Dua jam kemudian...
"Pagi semua. Lho? Zen, kepalamu kenapa?" tanya Gluaria saat melihat kepala Zen yang benjol.
"Dilempar sepatu sama Tumma gara-gara terganggu pagi-pagi." jawab Zen datar.
Gluaria hanya sweatdrop mendengarnya.
Setidaknya masih untung hanya Tumma yang terganggu. Kalau sampai Arie ikut terganggu juga, Zen bisa berakhir babak belur karenanya.
Itu saja intro-nya.
~Another Leg Moment~
"Arta mana?"
"Di sini."
Trio T menengok dan terdiam seketika setelah mendapati...
Arta yang datang dengan kaki berotot. (Deja vu?)
"Kakimu kenapa?" tanya Thundy skeptis.
"Tadi sebelum ke sini disuruh keliling rumah lima puluh kali sama Kakek..." jelas Arta risih.
"Kirain abis 'Cross Country' pake sepeda, kayak Tour de France." celetuk Teiron tanpa dosa.
"Lu kira gue Lance Armstrong?" tanya Arta sweatdrop. "Pria itu seharusnya bernama Lance LEGstrong!"
Tumma langsung tertawa mendengarnya.
~Mysterious Shampoo Thief~
Vience sedang sebal.
Shampoo-nya sering habis, padahal baru beli beberapa hari sebelumnya.
Awalnya dia menuduh 'sepupu'-nya, tapi sejak (dipaksa) tinggal dengan keluarga Iris, Arta hampir tidak pernah menyentuh barang-barang miliknya sama sekali.
Lalu, siapa pelakunya?
Akhirnya Vience memikirkan sebuah cara.
Dia mengisi botol shampoo yang sudah kosong dengan oli motor, kemudian menunggu di luar kamar mandi untuk mencari tau pelakunya.
Akhirnya terdengar teriakan cempreng dari dalam kamar mandi.
"Aniki..." Luthias menahan tawa. "Apa yang terjadi dengan rambutmu?"
Mathias yang rambutnya berlumuran oli hanya manyun.
~Dream of Past and 'Loser' Song~
Dia bermimpi melihat sesuatu yang familiar.
Dia melihat dirinya yang dulu tertidur di tengah hutan.
Dia tau dia tak bisa melupakan masa lalu, dia mendekati dirinya yang lain dan menyanyikan sebuah lagu.
Itsumo doori no toori hitori, konna hi ni mohaya korigori
mou dokonimo ikeya shinai noni, yume mite oyasumi
itsu demo bokura wa konna fuu ni, bon kura na yoru ni aki aki
mata odori odoridasu ashita ni deau tame ni sayounara
Aruki mawatte yatto tsui ta, koko wa dou da rakuen ka? Ima to naccha mou wakaranai
shihanseiki no kekka dekita, aoi kao no suupaasutaa (superstar) ga, onaka sukashi te wa matteru
I'm a loser, douse dattara tooboe datte ii darou
mou ikkai mou ikkai, ikouze bokura no koe
I'm a loser, zutto mae kara kikoeteta
itsuka, poketto (pocket) ni kakushita koe ga
Aa dano kou dano shitta mon ka, saisaki no sora wa akutenkou
hora mado kara nozoita matenroukara surya chiri no you
Ian mo kaato (Kurt) mo mukashi no hito yo, nakayubi tatetemo shouga nai no
ima tachiagaru tame no obenkyou, hogaraka na hyoujou
Odoru ahou ni miru ahou, warera sore wo hata kara warau ahou
dekai jiishiki kakaekondewa mou mamou, surihette nokoru suppai budou
hiza kakaetemo nanmo nee, hora nagai maegami de mae ga mie nee
waracchimau ne patto waki tatte, fuwatto kiechaeru konna rinne
aisare tai nara souiou ze, omotteru dake ja tsutawaranai ne
eien no shukujo mo soppo muite, tengoku wa tooku mukouno hou e
aa wakatterutte, fukaku korogaru, ore wa makeinu
tada dokodemo ii kara touku e ikitainda, soredake nanda
Mimi wo sumase tooku de ima, hibikidashita oto wo nogasu na, kokyuu wo totonoete
itsukawa deaeru hazu no ougon no iro shi ta aioraito (Iolite) wo, kitto tsukande hanasuna
I'm a loser, nanmonai nara dou nattatte ii darou
udauda shite furafura shite icha ima ni hai sayonara
I'm a loser, kitto itsukatte negau mama
susume, rosutaimu (lost time) no sono mata oku e ike
Aisare tai nara souiou ze, omotteru dake ja tsutawaranai ne
eien no shukujo mo soppo muite, tengoku wa tooku mukouno hou e
kokoirade hitotsu odotte miyouze, yo ga akeru made korogatte ikouze
kikoetennara koe dashi te ikouze
I'm a loser, douse dattara tooboe datte ii darou
mou ikkai mou ikkai, ikouze bokura no koe
I'm a loser, zutto mae kara kikoeteta
itsuka, poketto ni kakushita koe ga
kokoirade hitotsu odotte miyouze, yo ga akeru made korogatte ikouze
kikoetennara koe dashi te ikouze
Setelah selesai bernyanyi, dia memeluk dirinya yang lain dan mereka mulai diselimuti cahaya.
Dan ketika terbangun dari mimpi itu, dia hanya tersenyum kecil.
~Five Children Random Moment~
Seorang gadis kucing, seorang gadis iblis, seorang pemuda Shiba Inu, dan dua orang manusia.
Ada banyak kejadian yang dialami kelima anak ini.
Misalnya saat pulang sekolah...
"Tuh kan, lihat..." Nigou menunjuk Batur yang terlihat di salah satu gang yang akan mereka lewati sepulang sekolah. "Kita tak bisa memutar balik, kalau mau putar balik bakalan jauh."
Karena jalan yang biasa mereka lewati diperbaiki, mereka terpaksa harus memakai jalan yang lebih jauh. Saat melewati perempatan gang, Flore merekomendasikan ke arah kiri karena lebih cepat, tapi Nigou kurang setuju dan lebih memilih lurus karena lebih aman walaupun lebih jauh.
"Sekarang apa rencanamu? Berdandan seperti penari hula sambil menari hula?" tanya Frans.
"Aloha!"
Batur menengok ke arah sumber suara dan melihat Nigou dan Frans sedang menari hula dengan perlengkapan penarinya walaupun masih berseragam sekolah.
Flore, Ney, dan Della langsung tancap gas sampai jarak sudah sangat aman dari jarak pandang. Nigou langsung mengambil ancang-ancang dan menyelengkat kaki Batur sampai wajahnya mencium tanah, kemudian lari sekencang mungkin bersama Frans sampai aman.
Saat mengerjai salah satu teman...
"Lihat dia, tertidur pulas di kelas terakhir." ujar Frans dan Flore sambil melihat Nigou yang masih tertidur, padahal semua anak sudah beres-beres untuk pulang.
Ney membisikkan sesuatu pada Frans.
"Della, ada suara burung elang nggak?" tanya Frans.
Della mengeluarkan handphone-nya dan menyetel video suara burung elang. Frans pelan-pelan memakaikan earphone ke telinga Nigou. Ketika keadaan sudah aman, dia memaksimalkan volume video-nya dan suara itu sukses membuat Nigou langsung terbangun bahkan sampai lari ke pojok ruangan.
"Elang! Elang! Tak suka! Jauhkan!"
Keempat anak itu langsung menertawakannya. "Hahahahahahaha!"
"Sialan kalian berempat!" umpat Nigou sebal.
Ketika membahas sesuatu...
"Eh eh, Search Engine yang biasa dipakai orang untuk mencari sesuatu di internet itu apa ya?" tanya Ney.
"Ah, masa sih kamu nggak tau Ney?" balas Flore.
"Aku lupa, hehe." Ney cengengesan.
"Aku sih pake Bing." jawab Nigou.
"Aku pake Yahoo!" celetuk Della.
"Jadul amat sih, Della." timpal Frans.
Ney teringat sesuatu. "Ah iya! Aku ingat, aku kan pakai Gulu-Gulu!"
Webek webek...
"Gulu-Gulu? Gulu-Gulu!?"
Keempat murid yang mendengar ucapan Ney tadi langsung facepalm dan kebingungan.
"Ney, ehm..." Frans mencoba meralat perkataan Ney. "Tulisannya itu Ge O O Ge eL E. Dibaca gugel, bukan gulu-gulu."
Ney memiringkan kepala, sekarang giliran dia yang kebingungan. "Lha, gugel toh. Bukan gulu-gulu ya?"
"Bukanlah atuh, Ney!" balas Della.
"Siapa sih yang ngajarin kamu nyebut gulu-gulu?" tanya keempat temannya yang udah geregetan.
Bahkan Frans sampai nekat menyetel lagu-lagu religi untuk menenangkan keadaan.
"Kakakku Zen."
"Insyaflah waahai manusiaaaaa, jika dirimu berdosaaa~"
Kakak dan adek sama aja.
Atau yang seperti ini...
Mereka berlima sedang berkumpul di rumah Alpha atas usul Flore dan karena merasa bosan, Alpha menyarankan mereka untuk karaoke.
Tapi...
"Kirameki sugi chuui! YOU'RE LUCKYSTAR!"
"Kyuranger~"
"Mihatenu sora toppa shite ke!"
"Kyuranger~"
Flore dan Ney yang sedang duet lagu 'Luckystar' sukses membuat bingung Della, Frans, dan Nigou yang menyaksikan kelakuan mereka, entah karena mereka nggak tau lagunya atau bingung bagaimana kedua anak itu bisa duet dengan penuh gaya.
'Dari mana mereka tau lagu itu?' batin Alpha skeptis ketika menonton karaoke mereka.
Kejadian sebelumnya...
"Papa, boleh ikut nonton nggak?"
"Iya, kayaknya seru tuh!"
Teiron yang sedang menonton Kyuranger pada jam delapan malam hanya memasang senyum miris ketika Flore dan Ney nimbrung di dekatnya untuk ikut menonton bersama.
~The Unlucky OtoMeido~
Baiklah, hari ini Tumma merasa tidak beruntung.
Pagi ini dia ketinggalan acara favorit karena TV dipakai anak-anak nobar kartun.
Kemudian dia terkena telur gosong di wajah dari Zen yang sedang memasak sarapan.
Setelah itu dia kecipratan genangan air saat dalam perjalanan menuju Oletus Manor.
Lalu tangannya remuk setelah dihajar habis-habisan oleh Bane Perez (si Hunter berkepala rusa) saat sedang adu panco, dan yang lebih parahnya lagi, para 'Survivors' yang memihak Bane malah dangdutan di atas penderitaannya.
Sepulangnya dari manor, dia kembali kecipratan genangan air.
Dan sekarang...
"Wah, nggak nyangka dia yang kalah. Tapi cocok juga lho."
"Kita tinggal kasih nama panggung aja. Gimana kalau 'Tomina'?"
"Heh, bilangnya fotoin doang kan?!" bentak Tumma yang rambutnya tergerai sebahu dan memakai baju maid warna kuning.
Ternyata dia kalah taruhan dan dipaksa dandan jadi cewek.
"Ya nggak apa-apa kan? Kali aja dapet banyak fans." ujar Alpha tanpa dosa.
"Banyak gimana hah?!"
"Aku udah buatin akun Youtube." celetuk Saphire.
"Woy!"
"..." Yubi malah mimisan melihat 'kecantikan' pacarnya.
Yah, jangan tanya aja lanjutannya... 'w'/
To Be Continue, bukan Tiger Biotic Cage (?)...
Belakangan ini aku nggak mood buat nulis, jadi tolong maafkan aku jika terkesan membosankan... -w-/
Review! :D
