Balas Review! :D
RosyMiranto18: 'Invisible Challenge' itu tentang 'dinding transparan' yang sebenarnya selembar plastik yang ditempel di pintu dan reaksi hewan peliharaan (atau orang) yang melewatinya.
Teiron: "Sebenarnya kami kembar, hanya saja aku lahir sepuluh menit lebih awal dari Teira."
Ya, aku lupa kalau ultah Arta udah lewat. Dan soal Runa, sebenarnya dia sudah pernah muncul.
Edgar: "Di bawah tanah mana ada colokan?" =_=
Thanks for Review.
Happy Reading! :D
Chapter 211: MatChildren
"Ada yang bilang kalau minuman dingin bisa menyebabkan pilek, tapi itu tidak benar." ujar Luthias suatu hari. "Gejala itu disebabkan oleh virus/bakteri, jadi jangan heran jika ada yang terkena pilek walaupun jarang minum yang dingin."
"Misalnya si Kaichou." Luthias melirik ke arah seseorang yang tidak jauh darinya, rupanya yang bersangkutan sedang bersin berkali-kali.
Itu saja intro-nya.
~Curing Curse with Kiss~
Para MagiGirl menemukan seseorang yang dikutuk menjadi kucing maine coon berbulu putih keabu-abuan.
"Seharusnya kutukan itu bisa hilang, sebaiknya kita tinggalkan dia."
Gisa mengangkat kucing itu dan menciumnya di hidung.
POOF!
"Wow, seperti fairytale." (Reina)
"Maksudmu 'fairy-tail'?" (Tomina)
"Hentikan itu, Tomi!" (Thania)
Kucing itu kembali ke wujud semula dan meneruskan ciumannya dengan Gisa.
(Referensi: Fancomic Persona 5 dimana Joker berubah jadi tikus dan dicium oleh Queen.)
"Cie jadi cameo~" Para cowok beramai-ramai menggoda Luthias yang mendapat debut cameo di episode tadi.
Teiron melirik Giro yang terlihat biasa saja. "Kau tidak cemburu dengan itu?"
Giro menengok dengan tampang cuek. "Buat apa?"
Tumma malah terkikik geli mendengar jawaban itu.
Giro langsung melirik Tumma dengan wajah sebal. "Apanya yang lucu?"
Tumma segera memalingkan wajah. "Nggak ada!"
Teiron hanya kebingungan dengan kedua orang itu.
~'Fun' Fact~
"Fun fact, rata-rata orang berjalan melewati seorang pembunuh sekitar 36 kali dalam hidup mereka." jelas Greif suatu hari.
"Bagaimana mungkin itu 'fun' fact?" tanya Thundy bingung.
"Itu lucu karena mereka tidak membunuhmu." balas Greif tanpa dosa.
Thundy hanya memasang wajah skeptis.
~Lunch-ing Trouble~
Saat ini sedang jam istirahat di sekolah.
"Flore, hari ini bekalmu apa?" tanya Della.
"Seperti biasa." Flore merogoh isi tasnya dan terdiam sesaat. "Eh?"
Dia pun memeriksa kembali bagian dalam tasnya.
"Kamu yakin udah masukin kotak bekal dan bukannya kucing hitam itu?" tanya Nigou memastikan.
"Kucing hitam?" tanya Arthur, Frans, dan Della penasaran.
"Begini lho, Flore tuh dulunya pernah bawa kucing hitam bernama Black Jack gara-gara dia masuk ke dalam tasnya." jelas Ney.
"Aku yakin aku udah masukin kotak bekalku!" Kemudian Flore terdiam. "Apa jangan-jangan aku nggak bawa ya?"
Webek webek...
"Gimana nih?" Flore memasang wajah horror sambil menunjukkan tasnya yang kosong. "Aku nggak sempat sarapan soalnya..."
"Salahmu sendiri." komentar Nigou cuek.
"Nyaaaw..."
Mereka berenam menengok ke arah pintu dan mendapati seorang pemuda kucing yang membawa kotak bekal berwarna putih dengan motif bunga kuning.
"Kak Tsuchi?"
"Nyaw nyaw nyaw nyaw (Papa memintaku membawa bekalmu yang ketinggalan)." Tsuchi menghampiri Flore untuk memberikan bekalnya, kemudian dia mencubiti pipi adiknya dengan tampang sebal. "Nyaw nyaw nyaw! Nyaw nyaw? Nyaw nyaw nyaw nyaw nyaw nyaw nyaw nyaw (Makanya jangan buru-buru! Kamu tau nggak? Aku hampir saja nyasar saat mencari kelasmu kalau saja gurumu tidak mengenaliku sebagai kakakmu)!"
Flore hanya meringis selagi pipinya dicubit. "Ugu... Mu-muaap..."
"Kok kakaknya ngeong doang ya?" tanya Arthur bingung, tapi dia lebih kebingungan lagi ketika mendapat tatapan horror dari Nigou. "Kenapa?"
"Nyaraaaaw!"
"Huwaaaa!"
Tiba-tiba Tsuchi menggeram pada Arthur dan sukses membuat anak itu kaget.
"Kamu minta maaf dulu deh. Dia gampang tersinggung soalnya." nasihat Nigou risih.
"Ma-maaf..." gumam Arthur ketakutan.
Tsuchi hanya mendengus sebal. Dia membuka bekal Flore dan memakan salah satu ikan di dalamnya, kemudian menjilati pergelangan tangannya sambil pergi meninggalkan kelas mereka.
"Sebenarnya dia tuh baik sih, hanya saja ya begitu deh... Galak kalau lagi kesal." Flore memakan ikan di bekalnya dengan wajah datar. "Aku udah sering kok lihat Kak Tsuchi marah-marah pada kucing-kucing di depan markas, bahkan dia pernah hampir ngajak berantem Kak Harith karena deketin Kak Marinka. Kayaknya kakakku tuh perlu disunat deh biar galaknya hilang!"
Kelima anak lainnya hanya sweatdrop mendengar perkataan Flore barusan.
~Ney's Note about Her Older Siblings~
Ney punya pendapat sendiri tentang keempat kakaknya.
1. Molf
Kak Molf itu cukup membingungkan di balik wajah datarnya.
"Kak Molf nggak pernah senyum atau apa gitu?" tanya Ney penasaran.
Molf menghela nafas. "Dengar, Ney. Dulu masa laluku itu cukup keras, jadi aku hampir tidak ingat cara tersenyum."
Ney memiringkan kepala. "Begitu ya..."
"Tapi kalau kau memang ingin melihatku tersenyum, itu akan menjadi senyum yang mengerikan." Molf menunjukkan senyumannya di depan Ney.
Ney langsung merinding. "Hiiiiih!"
Tapi ada dua hal yang aku tidak suka dari dia.
Pertama, nggak bisa diem kalau lagi tidur.
Ney sedang tidur di dekat kaki Molf, kemudian dia kena tendangan di punggung ketika Molf balik badan. Ney langsung terbangun karena kesal.
Kedua, kalau mau memasak atau membuat sesuatu pasti bakalan ada yang rusak.
Ney berniat berkemah dengan Molf di belakang rumah Arie, tapi Ney tidak menduga Molf akan merusak SEMUA kerangka tenda.
Pada akhirnya mereka berdua terpaksa tidur tanpa tenda dan juga sambil jaga jarak karena Ney tidak mau ditendang lagi.
2. Zen
Kak Zen itu orangnya asik, kalau main sama dia pasti seru.
Zen sedang menerbangkan Ney di dalam kotak kardus, tapi Zen malah oleng dan mereka berdua terjatuh di taman bunga disertai ledakan yang menghancurkan tempat itu.
Walaupun terkadang berbahaya juga sih...
3. Arie
Kak Arie itu tegas, kalau marah cukup seram.
Arie memarahi Zen dan Ney karena merusak taman bunga setelah kejadian sebelumnya.
Tapi kadang perhatian juga lho, rasanya dia seperti ayah kedua.
"Arie, bisa jahit kancing kemejaku tidak?" pinta Zen.
"Lain kali jahit saja sendiri, aku bukan ibumu!" gerutu Arie sebal selagi menjahit kancing kemeja Zen.
"A-ada laba-laba di lemariku..." gumam Molf ketakutan.
"Kau pikir aku ini apa, pembasmi laba-laba profesional?" keluh Arie yang sedang membersihkan lemari Molf.
"Kak Arie, aku bosan..." keluh Ney.
"Kau senang sekarang?" tanya Arie yang memakai baju sekolah warna pink lengkap dengan bebek di kepalanya.
"Yeay, kita serasi!" seru Ney senang.
4. Glinea
Aku berharap Kak Glinea dan Kak Arie menikah saja, biar Kak Glinea bisa jadi ibu kedua.
"Hey Ney, apa maksudmu itu?!"
Ney menengok ke belakang dan mendapati Arie sudah mengeluarkan aura hitam.
Gadis itu langsung bergidik ngeri. "Ka-Kak Arie marah ya?"
"Aku kan hanya mengatakan pendapatku yang sejujurnya!"
"Tapi aku tidak terima jika harus menikah dengan gadis itu! Kembali kau!"
Ney dan Arie berakhir kejar-kejaran di dalam rumah, aksi mereka disaksikan Molf dan Zen yang baru saja pulang sambil meminum Thai Tea yang mereka beli.
Bonus:
Pada saat yang bersamaan di depan rumah Edgar...
Ada seorang wanita dengan mata diperban yang sedang berjalan sambil membawa banyak barang, sepertinya dia baru pulang belanja.
"Apa yang terjadi di rumah ya?" tanya wanita itu ketika masuk ke dalam rumah dan menaruh belanjaannya di atas meja dapur.
Ketika membuka pintu sebuah kamar, dia melihat sebuah lubang besar. "Lubang apa itu?"
"Sepertinya ada seseorang yang sengaja melakukan ini."
Wanita itu kaget dan menengok ke belakang, rupanya ada seorang pria yang memakai jaket coklat dan kepalanya tertutup tudung jaket.
"Katanya ada lima orang yang nggak datang ke acara ultah Alpha."
Wanita itu memiringkan kepala. "Siapa saja? Aku datang kok."
"Aku juga nggak tau, yang jelas si Alpha marah besar. Sepertinya dia mulai menyusun rencana balas dendam, itu..." Si Pria menunjuk kamar yang bolong.
"Ya ampun..." Si Wanita menutup mulut. "Sepertinya ada yang perlu didoakan malam ini..."
Si Pria mengeluarkan sekop. "Ayo kita gali, tapi jangan berisik."
To Be Continue, bukan Treat Basket Children (?)...
Well, jangan tanya aja... -w-/
Review! :D
