Balas Review! :D
SR: Ya ya...
Arie: "Nggak! Itu bohong!"
Ini udah lanjut... -w-/
RosyMiranto18: Tidak. Ketiga hal itu tidak ada hubungannya. =_=
Daren: "Aku tidak akan memberitahumu."
Alpha: "Kalau aku ingat."
Thundy: "Hanya Emy yang doyan begituan, aku malah nggak sudi dengan itu!"
Glinea: "It's magic!"
Thanks for Review.
Happy Reading! :D
Chapter 221: Drabble Collections (Some Trivia)
"Jadi aku dan Vieny melakukan eighty and thirty five. Dia melewati blokade polisi. Aku memberitahunya untuk berhenti, dia memberitahuku ada sesuatu di bagasi. Ahaha. Itu adalah ulang tahun terbaik yang pernah ada."
'Dan Arta masih berbicara... Masih berbicara... Masih, berbicara... Sungguh keren kalau otakku memiliki gema.' batin Edgar sambil tersenyum kecil. 'Halo, ada orang di sini?'
'Halo Edgie.' Sebuah suara berat menjawab pertanyaan Edgar.
Edgar langsung kaget mendengarnya. 'Oh shit! What the fuck?!'
"What's up bitch boys?" Exoray datang dan goyang pantat di depan kedua orang itu. "Collipark Bubba Sparxx, booty booty booty booty rockin' everywhere."
Jangan tanya reaksi Arta dan Edgar yang melihat itu.
(Note: Intro ini inspirasinya sama dengan scene 'Team Mom', asalnya dari '50% Off'.)
Yah, ada beberapa hal yang akan dijelaskan di sini.
1. How to Know Devil's Race
"Selamat datang di acara 'Mister and Miss Hybrid'!" seru Glinea.
"Kenapa aku harus diseret untuk ini?" gumam Arie sambil facepalm.
"Oh ayolah, Arie. Semangat dikit dong!"
"Ya ya."
"Apa yang akan kita bahas hari ini?"
"Tentang jenis iblis di dunia kita."
"Oh, baiklah."
Arie berdehem sesaat. "Para iblis itu dibagi menjadi tiga kategori: Umum, Langka, dan Legendaris."
Arie menarik sebuah proyektor yang menayangkan sebuah diagram. "Tipe Umum terdapat dua jenis: Ras murni serta Succubus dan Incubus."
"Ras murni memiliki tanduk merah dengan bercak hitam dan sayap yang mirip dengan sayap kelelawar. Ayahku, Zen, dan Ney adalah salah satunya."
"Tapi Ney itu tanduk dan sayapnya merah semua." celetuk Glinea.
Arie memijit kening. "Aku juga tidak tau bagaimana dia bisa memiliki fisik seperti itu."
"Succubus dan Incubus memiliki tanduk yang berbentuk seperti tanduk domba dan sayap hitam-ungu. Contohnya ibuku dan Molf."
Arie menutup mulut Glinea sebelum dia mengatakan sesuatu. "Jika kau mau bertanya kenapa Molf tidak punya sayap, sebenarnya dia kehilangan sayapnya karena sebuah insiden."
"Baiklah..."
"Tipe Langka ada tiga jenis: Hybrid, Scorpion, dan Black Night." Arie melanjutkan penjelasan. "Hybrid itu pengabungan dari dua ras yang berbeda. Yah, contohnya adalah kami berdua."
"Seperti namanya, Scorpion mempunyai ciri khusus berupa ekor kalajengking." ujar Glinea sambil mengusap ekornya. "Mereka sudah lama punah, tapi kalian lihat, aku ini Hybrid yang memiliki fisik Scorpion."
"Soal Black Night..." Arie menggaruk kepala. "Sejujurnya aku belum pernah bertemu ras ini, mungkin Zen pernah karena dia sering jalan-jalan di antara dua dunia."
PRAAANG!
Arie yang sebal langsung menengok ke arah sumber suara, di sana terdapat Zen yang baru saja menerobos masuk dengan memecahkan kaca jendela.
"Maaf..." Zen nyengir tanpa dosa.
Setelah itu...
"Black Night ya..." Zen berpikir sejenak. "Aku pernah bertemu seseorang dengan ras itu, dia bilang Black Night hanya keluar pada malam hari. Kulit mereka sangat gelap seperti namanya, tanduk mereka hitam melingkar, dan sayap mereka hitam berbulu."
"Terima kasih penjelasannya. Sekarang pergilah dan perbaiki jendela yang telah kau rusak." Arie mendorong Zen pergi. "Baik, mari kita lanjutkan."
"Tipe Legendaris ada dua jenis: Azazel dan Mephisto." Arie memijit kening. "Sebenarnya aku malas menjelaskan ini sih..."
"Hah? Kenapa?" tanya Glinea bingung.
"Lady Zela dan rivalitasnya dengan seorang Mephisto yang aku tidak tau namanya. Berurusan dengan Lady Zela selalu membuatku tidak nyaman, jadi aku tidak bisa menjelaskan hal itu." Arie menghela nafas. "Tapi ya sudahlah... Kalau diakhiri sekarang terkesan nanggung."
"Azazel memiliki tanduk hijau beserta sayap dengan dua warna, hitam kehijauan di bagian kanan dan putih di bagian kiri. Mephisto memiliki tanduk hitam melingkar dengan ujung merah dan sayap lebar berwarna merah darah." Arie memijit kening. "Itu saja untuk hari ini. Maaf jika ada yang kurang jelas dengan deskripsinya. Sebenarnya aku bisa saja menunjukkan ilustrasi, tapi sayangnya ini bukan komik."
"Sampai jumpa di lain kesempatan!" Glinea melambaikan tangan.
2. World Meeting
"Hey, Luthy. Besok aku luang, mau double date?"
"Itu udah mainstream, Red. Aku mikirnya triple date, atau mungkin quartet da-"
Mathias langsung panik dan buru-buru merebut handphone adiknya. "Lupakan saja, dia hanya bercanda!"
Sambungan pun diputus dan sang kakak memasang tatapan 'kamu kerasukan apa sih?' pada Luthias yang malah nyengir.
"Sudahlah, sebaiklah kau bersiap. Kita harus berangkat sekarang."
"Baiklah."
Sekarang mereka berdua sedang berada di tengah World Meeting yang kebetulan sedang damai, aman, dan tenteram.
Kok nggak biasanya ya?
Luthias yang sedang serius mendengarkan terus saja dilempari bola kertas oleh Enara yang duduk agak jauh dari tempatnya.
'Sabar, sabar... Aku harus tenang...' batin Luthias yang berusaha menahan amarah.
BRAK!
"Maaf terlam-" Seorang personifikasi Romania bernama Cedric hanya terdiam dengan suasana di ruangan itu. "Tumben damai."
"Oh, jadi kau mau ada perang lagi ya?" Elizaveta sudah mengeluarkan frying pan keramatnya.
Suasana langsung kacau karena beberapa Nation sibuk memisahkan Cedric dan Elizaveta.
'Dan terjadi lagi...' Luthias menghela nafas panjang, di tangannya terdapat bola kertas yang dilemparkan Enara dan dia mulai mengeluarkan aura hitam di tubuhnya. "Sekarang aku tidak akan sungkan untuk menghajar Enara!"
"Hey, Greeny!" Mathias terlambat mencegah adiknya.
Yah, sebaiknya kita biarkan saja.
3. Molf and Sushi Origin
Ada alasan tertentu kenapa Molf menyukai sushi.
Ney baru pulang dalam keadaan basah kuyup karena kehujanan. Ketika melihat Molf sedang membaca buku di sofa ruang tengah, dia pun mendekatinya.
"Kak Molf baca apa?"
Manik merah itu beralih pada gadis itu. "Oh, rupanya Ney. Sebaiknya kau mandi dulu, nanti Arie bisa memarahimu jika kau sampai sakit."
"Baiklah..." Ney pun berjalan pergi.
Molf pun kembali membaca bukunya, di dalam buku itu terdapat kumpulan menu kuliner dari berbagai negara.
Begitu matanya tertuju pada gambar sushi, dia mulai mengingat ketika pertama kali mencoba sushi di restoran Yamagi dan mulai menyukainya saat itu juga.
Molf juga teringat ketika dia pernah membuat Arie frustasi karena ingin makan sushi sampai lima minggu berturut-turut, bahkan dia masih ingat dengan jelas percakapan antara sepupunya dengan sang pemilik restoran terkait hal itu.
"Sudah lima minggu dia makan di sini, entah kenapa aku merasa kasihan dengan dompetmu." (Yamagi)
"Aku tidak ingin mengecewakannya, jadi apa boleh buat..." (Arie)
Pikirannya mulai mengingat kenangan masa lalu dimana saat itu keluarga Arie masih tinggal di dunia iblis dan Molf masih memiliki sayapnya.
"Arie." Molf mendatangi sepupunya yang sedang menyendiri sambil membawa buku.
Arie hanya menatap Molf seolah bertanya 'ada apa?' dengan tatapan kosong.
Arie sejak kecil selalu dikucilkan karena merupakan seorang hybrid, dan Molf adalah orang pertama yang mengajaknya berbicara.
"Coba lihat ini." Molf membuka bukunya dan menunjukkan gambar sushi pada Arie. "Jika suatu hari kau akan pergi ke dunia manusia, bisakah kau membawakannya untukku?"
Arie mulai membuka mulutnya. "Untuk apa?"
"Aku ingin memakannya, kudengar makanan di dunia manusia terasa enak."
"Aku tidak yakin... Tapi aku berjanji akan membawakannya... Jika aku mengingatnya..."
Molf menghela nafas kecil dan mulai mengingat kenangan lainnya.
"Jadi, bagaimana sushi pertamamu?" tanya Arie ketika mereka sudah tiba di rumah setelah pulang dari restoran Yamagi pada malam itu.
"Aku menyukainya." Molf tersenyum kecil. "Terima kasih telah menepati janjimu waktu itu."
"Janji waktu itu ya..." gumam Arie. "Tidak kusangka kau masih mengingatnya."
Molf menutup bukunya sambil tersenyum kecil, kemudian dia mendapati Ney yang sudah berada di depannya sejak tadi.
"Tadi Kak Molf memikirkan apa?"
"Hanya kenangan masa lalu." Molf menepuk pelan kepala Ney. "Apa ada sesuatu yang ingin kau ceritakan?"
Ney mengangguk dan duduk di sebelah Molf. "Tadi di sekolah Flore bilang dia punya firasat kalau hujan akan turun dan Frans tidak percaya padanya, kemudian hujan turun menjelang jam pelajaran terakhir dan Frans langsung ditertawakan oleh Flore dan Della."
Mereka berdua saling bercerita tentang banyak hal.
4. Pasangan Yaoi
(Peringatan: Timeline bagian ini setelah kejadian di Chapter 'Inter(National)Net' bagian 'Mysterious Website Aftermatch'.)
Di markas rahasia para fujodan...
"Yo minna! Hari ini aku mau live presentasi kami tentang para pasangan Yaoi!"
"Aku akan menghargai live streaming-mu jika kau tidak mengeksploitasi hewan, Emy."
"Heeeh..." Emy menengok ke arah Alexia dengan wajah bingung.
Yah, karena ternyata Emy meminta Greif menjadi kameramen dan si griffin biru mau melakukan itu dengan membawa kamera di paruhnya.
Alexia hanya cuek dan melirik ke arah lain.
"Hikari, setelah ini aku akan menuntutmu karena melakukan eksploitasi terhadap android!" Alexia menatap tajam Hikari yang ternyata menyuruh Garcia menjadi proyektor.
"Hey ayolah, lagipula dia tidak keberatan." balas Hikari. "Sebaiknya kita mulai saja ya~"
Ini dia presentasinya.
Luthias x Giro: Seme tampan Uke cantik
"Eh, tau nggak? Kemaren gue liat Luthy sama Giro cosplay lho!"
"Serius?!"
"Beneran! Si Giro cantik deh cosplay jadi cewek!"
"Terus si Luthy jadi siapa?"
"Gue kurang tau."
"Ah elah, palingan jadi si Zenitsu atau nggak si Inosuke."
"Inosuke mah cocoknya buat Mathias! Dia kan kambing barbar, lebih barbar lagi kalau jadi babi hutan!"
Para cewek langsung tertawa mendengarnya.
Vincent x Desmand: Seme pendek Uke tinggi
"Yah, aku tidak terkejut sih... Tapi semoga saja Vincent tidak membunuh kita..." gumam Musket was-was.
Red x Revan: Seme gagah Uke imut
"Nggak heran kenapa anaknya dibilang imut, nurun dari bapak kedua." komentar Alexia datar.
James x Eudo: Seme dan Uke-nya sama-sama cakep
"Apalagi pas cosplay di Comifuro waktu itu, tambah cakep deh!"
Para cewek langsung fangirling mengingat kejadian itu.
Molf x Zen: Status Seme dan Uke-nya tidak jelas
"Siapa yang menulis bagian ini?!" pekik Alexia kaget setelah membaca tulisan tadi.
Musket mengangkat tangan dengan wajah gugup. "Ta-tapi itu benar kan dayo? Masalahnya begini... Molf itu tampangnya kayak Seme, tapi kelakuannya kayak Uke (pendiam dan penurut). Kalau Zen tampangnya kayak Uke, tapi aura-nya lebih condong ke Seme."
Webek webek...
Semua orang langsung terdiam mendengarnya.
Bonus:
Sepulangnya dari presentasi...
Empat makhluk fujodan dan satu android sedang berada di semak-semak untuk bersembunyi dari empat iblis yang sedang hangout.
Sebenarnya hanya hangout biasa, tapi mereka mengira Zen dan Molf sedang kencan dan Arie hanya memastikan mereka tidak melakukan hal yang aneh-aneh. Sementara Glinea, dia emang demen ngikutin Arie.
Tapi jika mereka sampai ketauan, itu akan menjadi masalah besar.
"Jadi apa rencanamu untuk melewati mereka?" tanya Emy.
"Umpan hidup." usul Hikari singkat.
"Ah, ide bagus dayo!" timpal Musket.
"Ayolah, kalian para cowok harus mengalihkan perhatian mereka." perintah Hikari.
"What do you want me to do, dress in drag and do the hula?!" tanya Alexia sewot.
Kemudian terdengar suara ukulele dan ketika keempat iblis itu menengok...
Mereka mendapati Alexia yang menari hula dengan memakai gaun balet berwarna coklat dan bando berpita.
(Alexia) Luau!
If you're hungry for a hunk of fat and juicy meat
Eat my buddy Pumbaa here because he is a treat!
Come on down and dine, on this tasty swine,
all you have to do is get in line
Musket (yang berpose seperti 'babi yang dihidangkan untuk makan malam' lengkap dengan kostum babi warna hitam dan apel di mulutnya) melambaikan tangan, Garcia hanya terdiam, Emy terkikik geli, Hikari memasang wajah skeptis, Glinea tersenyum angker sambil mengubah boneka kelincinya menjadi gatling gun, Arie memasang wajah suram, Molf hanya kebingungan, sementara Zen merekam adegan tersebut.
(Alexia) Are ya achin'?
(Musket) Yup Yup Yup
(Alexia) For some bacon?
(Musket) Yup Yup Yup
(Alexia) He's a big pig
(Musket) Yup Yup
(Alexia) You can be a big pig too! Oy!
Terdengar jeritan cewek dari Alexia yang kabur dikejar-kejar Glinea.
(Ya, bagian ini inspirasinya dari Lion King.)
To Be Continue, bukan Twintail Buns Clip (?)...
Yah, gitu deh...
Review! :D
