Balas Review! :D

Hiba: Nggak usah ikut-ikutan! *angry react.* Ini udah lanjut... =_=/

RosyMiranto18: I don't really interest with the game I can't get... I even too poor for buy game consol. -w- *RIP English, I guess.*

Donna: "Aku tidak yakin..."

Monika: "Hanya video konyol Emy lari-lari keliling markas pakai bikini karena dikasih Dare."

Teiron: "Kau tau, berat 34 itu tidak normal."

Giro: "Nggak, nggak ada apa-apa. Hanya nama random saja."

Alpha: "Umm, bukan. Bentuknya sih kayak robot biasa."

Thundy: "Nggak, makasih. Gue masih nggak sudi sama cewek maso itu."

Mathias: "Sayangnya bukan aku yang mengusulkan hal gila itu." *menatap tajam adiknya.*

Molf: "Apa saja yang harganya murah." *antara pengen hemat atau cuma kasihan sama dompet orang yang traktir dia.*

Thanks for Review.

Happy Reading! :D


Chapter 224: TermiTempest


"Cie CN~ Namanya lucu banget~" goda Hibatur pada Girl-chan.

Girl-chan hanya menghela nafas. "Terserah. Lagian cuma nickname game doang yang ganti, nama squad masih sama."

"Iya deh, PaRaraNatium."

"Biarkan aku melakukan perkenalan ulang di sini." Girl-chan berdehem sesaat. "Nama asliku Rara, 'tidak beruntung' adalah nama tengahku."

Hibatur langsung bengong. "Lho kok?"

"Rumah kebanjiran saat keponakan ketiga lahir di hari Sabtu, dapet PC yang kalau login LS malah kena blackscreen di hari Minggu, cuma bisa tuker soul stone dan 50 ribu peso (25 × 2) gara-gara cuma dapet 40 candy padahal pengen tuker Rare Armor Ticket (buat ambil Maid Costume) yang butuh 50 candy di hari Selasa, menurutmu itu apa?"

Hibatur hanya speechless.

Itu saja intro-nya.


Klub fujodan sedang hangout di taman kota.

"Kita butuh ide baru nih."

Para cewek pun sibuk berdiskusi, sementara para cowok... Main game.

"Heh, kalian bertiga nggak ada kerjaan lain ya?!" omel Terri pada para cowok.

Mereka bertiga langsung kaget dan panik bersamaan dengan topik berbeda.

"Aargh, gagal savage!"

"Hyaaa! Kena Terror Shock!"

"Sh1t! Mati kena ulti!"

Para cewek langsung sweatdrop berjamaah.

(Note: Alexia dan Federic main Mobile Legends, Musket main Identity V.)

Alexia menengok ke belakang dengan wajah kesal. "Emang siapa yang nggak bosen kalau cewek yang dominasi diskusi hah?"

"Tapi setidaknya bantuin lha!" balas Mikami sengit.

Dan mereka berdua langsung ribut.

"Etto..." Musket mengangkat tangan dengan canggung.

Mereka semua langsung menengok ke arahnya.

"Ya, Musket?" tanya Lira.

"Aku kepikiran sesuatu setelah melihat skin 'Shiromuku' milik Geisha di 'Identity V' dayo." jelas Musket.

"Lalu?"

Musket menggaruk pipi. "Yah, aku berpikir tentang pernikahan ala Jepang gitu."

Suasana langsung hening.

"Tapi pertanyaannya, siapa yang mau menjadi 'pengantin'nya?" tanya Iris.

Musket memutar mata ke atas. "Umm... Mereka yang status-nya tidak jelas?"

Kedua cowok pirang di sebelahnya langsung memasang wajah horror.

"Yakin? Kalau mereka nggak mau gimana?" tanya Federic was-was.

"Kalau mereka nggak tau pasti bakalan mau aja." timpal Alexia datar.

"Oke, mari kita rencanakan!"

'Secepat itu?' Kedua cowok pirang itu saling berpandangan.


Setelah itu...

"Kenapa harus aku yang memanggil mereka?" keluh Federic sambil menguncir rambutnya. "Aku sedikit takut pada Molf. Bukan hanya karena dia itu Incubus, tapi wajah datarnya itu sedikit mengerikan. Kalau marah pasti se- Aduh!"

Alexia mencubit lengan cowok di sebelahnya. "Kau hanya tidak terbiasa dengannya, sebaiknya lakukan saja."

Federic manyun. "Iya deh."


Edgar sedang galau, tadi pagi dia tak sengaja memarahi Naya karena kehabisan kopi.

'Ugh, sepertinya aku terlalu kasar padanya.' batin Edgar gelisah sambil memegang handphone. 'SMS aja deh.'


To: Naya

Maaf soal yang tadi. Aku sedang stress dan butuh kopi. Nggak apa-apa kan?


Dan tak taunya, dia malah dapat balasan kayak gini:


From: Naya

IYA, NGGAK APA-APA. LAIN KALI JANGAN MARAH LAGI.


"Wow. Kalau Naya yang biasanya kalem sampe semarah ini mah udah abis lu, Gar." komentar Hendry yang membaca pesan itu sambil jongkok di sebelah Edgar yang sudah pingsan karena shock berat.


Sementara itu, pada setengah jam kemudian di sebuah pasar...

"Sepertinya Naya tidak sengaja menyalakan capslock. Aku takut Edgar akan salah paham jika membaca pesan ini dan berpikir kalau dia juga marah." komentar Rendy dengan wajah risih setelah membaca pesan itu.

(Note: Rendy sedang menemani Naya belanja, dia memegang handphone Naya karena yang bersangkutan menitipkan handphone-nya ketika ingin belanja di kios lain.)


"Tunggu sebentar, aku ingin mengikat sepatu dulu." Luthias berlutut untuk mengikat tali sepatunya.

"Baiklah." balas Giro yang berdiri di sampingnya sambil membawa kotak biola.

Entah kenapa, wajah Giro mulai memerah ketika melihat tengkuk Luthias. 'Ke-kenapa aku merasa ingin sekali mencium tengkuknya?!'

"Meeeoong..." Kopen nyempil di pundak Luthias sambil memasang wajah suram.

Giro langsung berbalik dan memeluk kotak biolanya sambil menjerit dalam hati.

Luthias yang tidak menyadari hal itu sudah selesai mengikat sepatunya. "Nah, sudah selesai."


Back to the Fudan Trio...

"Hay kalian!" seru Federic pada Zen dan Molf yang sedang duduk-duduk di taman markas. "Mau jadi model buat sesi foto nggak?"

Mereka berdua saling berpandangan.

"Apa itu sesi foto?"

"Nanti kujelaskan." Zen tersenyum miris dengan pertanyaan Molf, kemudian dia melirik Federic. "Ya boleh aja sih."

Federic langsung menarik mereka berdua saat itu juga.


"Kalau Zen sampai tau kalau dia disuruh pakai Shiromuku yang merupakan pakaian pernikahan khas Jepang untuk perempuan, aku yakin dia pasti akan malu." komentar Arta was-was setelah menguping obrolan ketiga orang itu dari kejauhan.

Tunggu dulu, dari mana Arta tau soal rencana sesi foto klub fujodan itu?


"Oh, Teiron!" sapa Adelia yang melihat Teiron sedang minum jus di depan sebuah toko.

Teiron menengok. "Hay Adel!"

"Hay Teiron. Apa kau bisa melukis potret Neo untuk ulang tahunnya bulan depan? Aku akan membayarmu nanti." pinta Adelia.

"Tentu, apa yang tidak untuk teman? Sebenarnya aku ingin melakukannya dengan gratis, tapi kurasa tidak ada salahnya jika dibayar. Setidaknya seharga lima-"

"Lima ratus ribu?"

Teiron langsung menyemburkan minumannya karena kaget mendengar perkataan Adelia barusan.

"Ya ampun, kau baik-baik saja?" tanya Adelia khawatir.

"Li-li-li-lima ra-ratus, lima ratus ribu?!" pekik Teiron shock.


Setelah itu...

"Adel... Kenapa kau terlalu baik padaku? Aku tidak pantas menerima uang sebanyak itu, tapi aku akan mengusahakan yang terbaik..." gumam Teiron yang menangis karena kebaikan Adelia.

"Maaf ya kalau merepotkan..." balas Adelia merasa bersalah. 'Kelakuannya imut sekali...'


Glinea sedang memeluk Ney dengan penuh cinta dan orang yang dipeluk hanya pasrah.

Frans melihatnya dengan tatapan mesum. Della yang berada di belakangnya langsung mengambil palu besar dan berniat menghajar Frans bersama Flore yang membantunya mengangkat palu. Hibatur berada di belakang Flore hanya untuk melihat celana dalamnya.

Frans kaget melihat Della akan menghajarnya dengan palu, tapi palunya terlepas dan mengenai Hibatur. Flore hanya kebingungan saat mendengar teriakan kesakitan Hibatur.

Tidak jauh dari situ, Marinka sempat kaget melihat kejadian itu dan di sebelahnya terdapat Tsuchi yang makan ikan dengan wajah cuek.

Nigou dan Arthur yang berada di dekat Hibatur berusaha menahan tawa setelah melihat adegan 'mengenaskan' tersebut.


Kita kembali ke para fujodan.

Begitu pasangan itu sampai di tempat tujuan pada malamnya, mereka langsung diseret para cewek untuk didandani.


Molf side...

"Waah, keren dayo!" seru Musket kagum.

"To be honest, kau terlihat bagus dengan itu." komentar Alexia.

"Biarkan aku mengambil foto agar Hikari bisa melihatnya nanti." Federic memotret Incubus di depan mereka.

Suara perut pun terdengar.

"Maaf, apa kalian bisa memesan sushi untukku?" pinta Molf yang memegangi perut.

"Tentu, dayo!" Musket memberikan salam hormat dan langsung pergi secepat kilat.


Zen side...

'Serius deh, kenapa aku harus memakai baju pengantin wanita? Mereka tidak tau saja kalau aku pernah ke Jepang dan melihat model baju pernikahan di sana. Tapi jujur saja... Aku mulai kesal setelah mengetahui rencana mereka.' Zen memegangi kepalanya yang pusing karena berusaha menahan amarah.

"Ada apa, Zen?" tanya Garcia.

"Hanya pusing sedikit."


Kemudian...

Para cewek sudah fangirling dengan hasil kerja mereka.

Sementara kedua 'korban'?

"Umm..."

"Ada yang salah?"

"Ti-tidak."

Suasana di antara mereka malah berubah canggung.

"Kalau aku boleh jujur padamu..." Molf mendekatkan wajahnya di depan Zen. "Aku akui kau terlihat imut."

"Heeeeh?!" Zen kaget seketika. "Ke-kenapa kau me-mengatakannya se-semudah itu?! A-aku tidak siap!"

"Ta-tapi..." Dia menundukkan wajahnya yang memerah. "Kau juga terlihat bagus dengan baju itu."

"Benarkah?"

"Umm, ya."

Molf tersenyum kecil dan membuka tudung Shiromuku yang dipakai Zen, kemudian memberinya ciuman di bibir.

Para cewek langsung jejerit heboh melihat fanservice tersebut, Alexia merekam dengan handycam dan Federic memotret banyak foto dengan handphone-nya.

"Aku sudah bawa pesanan Molf, dayo. Apa yang kulewatkan?" tanya Musket (yang baru kembali dari toko sushi) di belakang kerumunan itu.


Bonus:

Arie, kapan nikah sama Glinea? :v

Entar kalau udah mau nikah kasih undangan ya! :v

-Hibatur


"Baik, jadi..." Wajah Arie sedikit memerah setelah membaca surat yang dipegangnya. "Kenapa kau menanyakan ini?! Apa yang membuatmu berpikir kalau kami akan menikah?! Itu bahkan sangat memalukan jika dipikirkan!"

Arie meremas surat itu sambil mengibaskan tangan dengan wajah yang masih memerah. "Serius deh, bagaimana mungkin gadis menyebalkan itu bisa menikah denganku?! Pernikahan antar hybrid saja masih hal baru di Dunia Iblis!"

Tapi entah kenapa, Arie malah membayangkan hal itu dan dia mulai tenggelam dalam pikirannya sendiri.

"Hay Arie, surat dari siapa itu?" tanya Glinea yang muncul entah dari mana.

"Bukan dari siapa-siapa!" Arie langsung merobek-robek surat itu dengan wajah merah padam.

"A-Arie, tolong jangan makan kertas!" nasihat Glinea kaget karena melihat Arie memakan robekan surat itu.


To Be Continue, bukan Terpal Bobrok Campak (?)...


Itu saja... -w-/

11 November akan ada sesuatu yang spesial, tapi bukan promo Big Sale Lazada ya!

Review! :D