Tittle : Luhan's Mind
Main Cast : Lu han, Oh Sehun dll
Rate : M
Author : Fihannie
Warning : Typo? Biasalah..
Cerita pasaran, alur berantakan, membosankan maklum masih tahap belajar. Ini hasil imajinasiku. Jadi maafkan kalau gaje /nyengir cantik/
H
U
N
H
A
N
Sehun mengepalkan tangannya menahan emosinya, ia benar-benar marah melihat Luhan yang diculik dan ia dengan langkah cepat ingin ke kelasnya Kris.
Ia tahu dalam CCTV tidak menunjukkan dengan jelas wajah yang menculik kekasihnya tapi ia tahu betul dari postur tubuhnya dan cara orang itu berjalan adalah Kris.
Baekhyun dan Chanyeol mengekor di belakang mengikuti Sehun, mereka takut Sehun tidak bisa mengendalikan emosinya dan berbuat onar di sekolah yang bisa merugikan dirinya sendiri.
Sehun langsung masuk ke kelas Kris dan mencari lelaki dari China itu, ia melihat seisi kelas dan tidak menemukan lelaki itu.
"dimana Kris?" Sehun menghampiri salah satu seorang murid yang duduk paling depan.
"Kris tidak masuk hari ini, katanya dia sakit" ucapnya.
Sehun semakin yakin jika Kris yang menculik Luhan dan ia benar-benar akan memberikan Kris pelajaran, ia tak akan mengampuni lelaki bejat itu.
Kris menghembuskan napasnya lalu menarik napasnya lagi, ia benar-benar merasa dilema yang ia alami sekarang.
Ia benar-benar tak tega melihat Luhan seperti ini. Ia harusnya tak menuruti kemauan Eunha.
Kenapa bukan dari dulu Kris?
Tok.. Tok.. Tok...
Luhan mengangkat wajahnya yang sedari tadi menunduk menangis, ia benar-benar takut yang ia alami sekarang. Apa salahnya sampai harus dilakukan seperti ini?
Mama dan Sehun pasti sangat khawatir, batin Luhan yang sudah sangat ketakutan.
Kris menatap Luhan dengan tatapan bersalah, Luhan harusnya tidak mengalami hal seperti ini. Kenapa Eunha sangat kejam sampai melakukan hal keji seperti ini?
"Luhan, makanlah dulu" ujar Kris menaruh nampan yang berisikan nasi dan telur gulung yang ia buat. Ia menyelipkan rambut gadis itu di telinganya agar wajah cantik itu terlihat. Ia menghapus air mata yang membasahi pipi itu.
"Gege, bebaskan aku" Mohon Luhan dengan suara bergetar. Air matanya kembali membanjiri pipinya.
"a-akuu..." Kris terucap dengan gagap mendengar permintaan Luhan yang benar-benar putus asa. Ia takut Eunha berbuat nekat jika ia membebaskan Luhan, ia tak menjamin mereka berdua akan selamat jika ia melakukan ini.
Ia takut Eunha memakai kekuatannya lagi pada dirinya.
"Aku mohon ge..." Pinta Luhan lagi menatap kedua mata Kris agar lelaki itu luluh. Ia memang harusnya marah dengan lelaki itu karena bekerjasama dengan Eunha untuk menculiknya. Tapi ia tak ada tenaga lagi untuk marah, jiwa dan raganya sudah benar-benar lelah.
Kris menghembuskan napasnya pelan lalu tangannya bergerak mulai melepaskan ikatan di diri Luhan.
Ckleek
Kris berhenti membuka ikatan yang ada pada Luhan ketika ia mendengar suara pintu terbuka. Bukannya dia harus di sekolah?
"apa yang kau lakukan?" tanya Eunha dengan suara datarnya.
Kris meneguk salivanya dengan sangat pelan, seketika tubuhnya merinding mendengar suara gadis itu.
Kris seketika berdiri, 'Ayolah Kris, harusnya kau berani pada gadis sekecil itu' batin Kris menyemangati dirinya.
"aku ingin membebaskannya" ucapnya masih berusaha tenang.
"Kau sadar yang kita perbuat sekarang ini adalah kriminal, apakah kau kehilangan akal hanya karena lelaki, kau melakukan hal psikopat!" lanjutnya mulai meninggikan suaranya. Ia sudah muak tunduk dengan Eunha, hanya karena dia memiliki kekuatan bukan berarti ia harus selalu tunduk dan mematuhi perintahnya.
Eunha merapikan poninya lalu menghampiri Kris lalu kekeh pelan. "Kau berisik sekali" ucapnya santai.
Kris mengigit bibirnya menahan emosinya karena perempuan ini benar-benar meremehkan dirinya.
"Kau lihat saja aku akan-" Kris berhenti berbicara ketika Eunha menepuk bahunya lalu meremas bahunya.
'Oh tidak!' Kris menjerit dalam hatinya
Eunha tersenyum melihat Kris diam karena ia akan mengendalikan tubuh Kris lagi agar rencananya bisa berjalan lancar.
"Kau mengerti?" Eunha membisik Kris lalu Kris mengangguk kepalanya pelan.
Lelaki tinggi itu mulai menghampiri Luhan, Luhan menatap Kris bingung karena perubahan yang sangat drastis.
"Gege...?" panggil Luhan pelan yang melihat Kris menghampirinya.
"ini akan sangat menyenangkan" ucap Eunha kekeh pelan mengeluarkan handphone Luhan lalu mulai merekam kejadian yang akan seru menurutnya. Dari kemarin ia memegang handphone Luhan.
Luhan menatap Kris tak percaya saat dia mulai menciumnya dengan paksa.
"jang-jangan.." Luhan menggelengkan kepalanya ke kiri dan ke kanan agar bibir mereka tidak bertemu.
Kris langsung saja menjilat leher Luhan dan tangannya sambil meremas dada gadis itu kasar.
Luhan mulai menangis lagi karena perlakuan Kris.
Kris langsung saja membuka paksa kancing baju seragam Luhan sehingga dada Luhan yang ditutup oleh bra terlihat dengan jelasnya.
"Hentikan Ge!!!" pekik Luhan makin panik, Kris menulikan telinganya dan kembali menjilat leher luhan sampai belahan dadanya.
Eunha yang menyaksikan itu tertawa melihatnya, benar-benar menyenangkan. batin Eunha.
Sehun mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi, ia benar-benar sudah kehilangan akal karena sangat mengkhawatirkan Luhan. Masa bodoh mereka bolos, ia tak bisa tenang jika hanya duduk di kelas.
"Sehun, pelan-pelanlah. jangan mengebut" Tegur Baekhyun. Ia tahu Sehun sangat khawatir dengan keadaan Luhan tapi jika seperti ini mereka akan celaka.
"itu benar Hun, pelan-pelanlah" ucap Chanyeol yang mencoba menenangkan Sehun.
"Kau tak mengerti Chanyeol, aku harus segera ke rumah Kris. Aku tak ingin sesuatu terjadi pada Luhan" ucap Sehun makin menambah kecepatan mobilnya.
drrtt drrtt drrtt
Sehun langsung memberhentikan mobilnya ketika ada pesan masuk. 'semoga itu Luhan' batinnya
"ada apa?" tanya Baekhyun karena mobil tiba-tiba berhenti. Bukannya harusnya mereka segera ke rumah Kris.
Ia mengeluarkan handphonenya lalu jantungnya berdegup dengan kencang karena nama Luhan tertera di layar handphonenya, dia mengirimkannya sebuah pesan.
Sehun menaikkan alisnya karena Luhan mengirimkan sebuah video, apa maksudnya?! Tak ingin membuang waktu ia langsung menonton video itu.
DEEGGGG!!!
Jantungnya merasakan sakit dan marah menyaksikan video Luhan dan Kris yang sedang berciuman. Lebih tepatnya Kris menciumnya dengan paksa, karena tangan Luhan terikat di kursi. Ya Kris melecehkan Luhan.
"Sehun-ah ada apa?" tanya Baekhyun penasaran mendengar suara dari handphone Sehun yang sangat menyeramkan.
Chanyeol segera merebut handphone Sehun karena lelaki itu hanya terdiam melihat video yang ia tonton.
Pasangan kekasih -Chanbaek- itu melotot menyaksikan video Luhan, ia benar-benar terkejut. Kris menculik Luhan hanya untuk melecehkannya.
"Brengsek kau Kris" umpat Sehun kembali menjalankan mobilnya dengan kecepatan yang sangat tinggi. Ia harus sampai di rumah Kris secepatnya.
Baekhyun dan Chanyeol saling melirik melihat Sehun, mereka dapat merasakan aura gelap di sekeliling Sehun. ia benar-benar sangat marah.
Baekhyun kembali melihat video Luhan dan Kris, ia mengernyitkan alisnya melihat video itu.
"Oh...! sepertinya Kris tidak sendirian melakukan ini" ucap Baekhyun spontan.
"Apa maksudmu?" tanya Chanyeol.
Baekhyun menunjukkan video ke Chanyeol lagi. Sebenarnya mereka berdua tak tega menonton video ini, Teriakan dan isakan Luhan yang dilecehkan membuat mereka takut dan marah melihat teman mereka diperlakukan seperti ini.
"tadi direkam dari jauh sekarang direkam dari dekat, berarti ada yang merekam mereka" Chanyeol mulai mengerti maksud kekasihnya dan mengangguk kepalanya mengerti.
Sehun hanya diam mendengar obrolan mereka.
Baekhyun menambah volume suara di video itu, dan makin terdengar jelas suara Luhan yang menangis dan teriak.
"Astaga Baekhyun kenapa kau menambah volumenya?" tanya Chanyeol, ia benar-benar takut melihat video itu. video itu lebih seram daripada film hantu yang pernah ia tonton.
"dengarkan baik-baik, ada suara perempuan yang tertawa" Chanyeol mendekatkan handphone itu ke telinganya dan mulai mendengarnya baik-baik.
Chanyeol mengerjapkan matanya mendengar suara tertawa perempuan walaupun agak samar-samar.
"Oh kau benar Baek, kau hebat sekali. Tapi itu suara siapa?" tanya Chanyeol dan langsung memberhentikan video itu tak ingin melihat video itu lebih lama.
Sehun kembali memberhentikan mobilnya dan merebut kembali handphonenya untuk mendengar suara yang Baekhyun maksud.
Sehun menggigit bibirnya kesal, ia sangat tahu suara perempuan ini walaupun terdengar samar-samar.
Penampilan Luhan saat ini benar-benar mengenaskan, Kancing seragam Luhan sudah terbuka menampilkan tubuh Luhan. Bra gadis itu sudah naik ke atas, payudaranya terlihat dengan jelas.
Air mata yang sudah mengering sehingga membuat matanya bengkak, Ia melihat Eunha dengan tatapan kosong, perempuan itu sedang sibuk merekamnya sedari tadi.
Eunha tersenyum tipis karena ia sudah mengirim video Kris dan Luhan ke Sehun, dan ia merekam lagi karena Kris belum "memasuki" Luhan.
Ia berharap Sehun meninggalkan Luhan karena sudah melakukannya dengan Kris.
Luhan kembali menatap Kris yang sibuk menjilat payudaranya. Tatapannya benar-benar kosong melihat lelaki itu.
Jiwa dan raganya sudah benar-benar lelah, ia sudah tak bisa melawan.
"Kris Ge sadarlah, aku tahu ini bukan kau" bisik Luhan lemah mencoba sekali lagi untuk membela dirinya. Menyadarkan Kris agar berhenti melakukan ini, ia tahu lelaki di hadapannya sekarang dikendalikan oleh Eunha.
Walaupun tak masuk akal yang Eunha katakan kemarin, tapi ia langsung percaya melihat Kris yang langsung berubah drastis.
Ajaibnya karena bisikan Luhan seketika Kris langsung tersadar, mungkin ini adalah keajaiban tuhan, Kris berhenti dari kegiatannya, menjamah dada Luhan. Ia mengernyitkan alisnya melihat dada Luhan di hadapannya.
"Astaga..." Kris langsung mundur ke belakang terkejut dengan pemandangan di hadapannya.
Ia menengok ke arah samping, melihat Eunha yang juga bingung dengan dirinya.
"Kenapa kau berhenti?" tanya Eunha bingung.
Kris langsung berdiri menghampiri Eunha, ia sudah tak tahan dengan wanita ini.
PLAAAK
Kris menampar perempuan itu dengan kuat. Ia sudah tak peduli ia kasar kepada perempuan itu, ia sudah muak dengan perempuan ini. Kris dengan emosi melempar handphone yang Eunha tadi pakai untuk merekam dirinya dengan Luhan. Handphone itu langsung hancur seketika.
Luhan melototkan matanya melihat Kris yang menampar gadis itu.
Seketika Eunha pingsan karena menerima tamparan dari lelaki itu. Tenaga lelaki memang terlalu kuat untuk perempuan.
Kris menghampiri Luhan setelah memastikan Eunha tak sadarkan diri, nanti ia urusi perempuan itu.
"Luhan maafkan aku, yang tadi itu bukan aku" jelas Kris, Kris memperbaiki pakaian Luhan dan mengancingkan seragamnya dengan asal.
Luhan hanya terdiam mendengar ucapan Kris, ia hanya ingin pulang. Ia sungguh takut.
Kris membuka ikatan tangan dan kaki Luhan. Kris membantu Luhan berdiri karena gadis itu sudah tak sanggup berdiri efek duduk semalaman.
Kris berjongkok di hadapan Luhan untuk memberi kode agar dia naik ke punggungnya. Ia benar-benar merasa bersalah pada gadis itu.
Luhan masih tetap diam dan naik ke punggung Kris, ia benar-benar sudah kehabisan tenaga.
Pria itu melirik Eunha yang sedang pingsan, ia sudah mantap akan menyerahkan dirinya dan Eunha ke polisi, karena bagaimanapun perbuatannya yang ia lakukan sudah kriminal.
Mungkin orangtuanya di China akan sangat marah padanya tapi bagaimanapun ia harus bertanggungjawab.
Kris mulai berdiri setelah merasakan Luhan naik ke punggungnya. "Aku minta maaf Luhan" ucap Kris. Dan lagi-lagi Luhan masih diam.
Kris keluar dari gudang dan mulai mengunci pintu itu dari luar agar Eunha tak kabur.
Lelaki itu sesekali melirik Luhan yang hanya diam dengan tatapan kosong, Kris makin bersalah melihat gadis itu yang biasanya ceria menjadi pendiam.
Ia mulai berjalan keluar rumahnya menuju mobilnya untuk mengantarkan Luhan ke rumahnya. Ia siap dihajar oleh mama Luhan.
Sehun memarkirkan mobilnya di depan rumah yang lumayan mewah itu, ia dengan cepat turun dari mobilnya dan disusul oleh Chanbaek.
Untung saja pagar rumah itu tak terkunci, ia masuk ke dalam rumah itu, pekarangan rumahnya cukup luas dan tampak asri.
Sehun melihat Kris yang sedang menggendong Luhan, mereka baru saja keluar dari rumahnya.
"Omoo... Luhan!!" pekik Baekhyun melihat Luhan yang sangat lemah digendong oleh Kris.
Baekhyun segera menghampiri Kris dan memperhatikan wajah Luhan.
Wajah Luhan sangat memprihatikan, ujung bibirnya terdapat luka dan darahnya masih tampak keluar walaupun sedikit. Lehernya terdapat luka. Matanya sangat bengkak.
Baekhyun merasakan air matanya mulai menetes karena tak tega melihat keadaan teman baiknya seperti ini.
Kris menurunkan Luhan dari gendongannya dan Baekhyun langsung memeluk Luhan karena ini juga semua salahnya.
Andai saja waktu itu ia mengijinkan Luhan ikut bersamanya ke toilet pasti ini tak akan terjadi.
Luhan menerima pelukan Baekhyun, Ia tak tahu harus apa. Ia masih shock dengan kejadian yang ia alami.
Merasakan tubuhnya makin lemas akhirnya Luhan pingsan.
"Astaga Luhan!" pekik Baekhyun berusaha menahan tubuh Luhan yang bersandar di tubuhnya. Chanyeol dengan sigap menggendong Luhan yang sedang pingsan itu.
Sehun menggigit bibirnya marah melihat Luhan yang pingsan lalu menghampiri Kris dan
Bugh!
Bugh!
Bugh!
Suara pukulan Sehun pada Kris sangat terdengar jelas, Sehun memukul pipi dan perut Kris brutal.
Tak ada yang berniat melerai mereka karena Sehun sangat emosi dan mereka paham posisi Sehun saat ini.
Kris hanya menerima pukulan Sehun tanpa berniat melawannya, toh ini memang salahnya karena menuruti permintaan jahat Eunha.
'Aku minta maaf, aku melakukan ini karena takut, aku melakukannya terpaksa'
Sehun menghentikan tinjunya mendengar isi pikiran Kris, apa maksudnya?
"Kau takut pada siapa?" tanya Sehun, dan Kris hanya diam tak menjawab pertanyaan lelaki di hadapannya. Walaupun ia bingung kenapa dia bisa tahu dalam pikirannya.
"Sehun kita harus membawa Luhan ke rumah sakit!" Jerit Baekhyun menyadarkan Sehun.
"ayo cepat, dan kau Kris, ikut kami" ujar Sehun
Sehun langsung bergegas ke arah mobilnya disusul Chanyeol yang menggendong Luhan, Baekhyun dan Kris. Kris hanya diam menuruti Sehun karena ia harus bertanggungjawab.
Plaaak!!!
Sehun hanya diam menerima tamparan dari Mamanya Luhan. Setelah sampai di rumah sakit dan Luhan mulai dirawat, Sehun menelpon mama Luhan dan jujur apa yang telah terjadi.
"Kenapa kau baru memberitahuku?!" teriak mama Luhan, Baekhyun dan Chanyeol hanya terdiam melihat mereka berdua.
Sehun menunduk dan tak berniat menjawab pertanyaan ibu dari kekasihnya ini.
"maafkan aku, aku gagal melindungi Luhan" Lirih Sehun
Mama Luhan menghela napas pelan, ia benar-benar kecewa dengan Sehun karena menutupi kejadian yang menimpa Luhan.
Harusnya ia kemarin menelpon Luhan ketika menerima pesan dari Luhan, ia terlalu lalai dalam mengawasi anaknya.
Mama Luhan melihat Sehun yang menunduk, lelaki itu benar-benar tampak merasa bersalah dan sangat sedih karena Luhan.
puk!
Sehun mengangkat kepalanya menerima tepukan bahu dari Mama Luhan.
"Bagaimanapun ini bukan salahmu Sehun, kita doakan semoga Luhan baik-baik saja" ucap mamanya Luhan.
Ya mau marah bagaimanapun juga sudah terjadi, marahpun tak akan menyelesaikan masalah.
"nde eomeoni" balas Sehun pelan.
Mama Luhan meninggalkan Sehun lalu masuk ke kamar Luhan yang dirawat di rumah sakit, Sehun memesan kamar rumah sakit VIP khusus untuk Luhan sebagai tanggungjawabnya karena gagal menjadi kekasihnya.
Sehun menghampiri Kris yang sedang duduk menunduk, ini membuktikan kalau ia benar-benar merasa bersalah.
"Ikut aku" ucap Sehun
"Apa maksudmu kau terpaksa melakukan ini?" tanya Sehun to the point ketika mereka sampai di halaman rumah sakit.
Kris melirik Sehun yang berdiri di sampingnya, Ia masih bingung kenapa dia bisa tahu padahal ia sedari tadi diam.
"aku terpaksa melakukan ini karena Eunha" jawab Kris, ia merasa lega sudah mengatakan semuanya karena dalang dari semua kejadian ini karena perempuan itu.
"maksudmu?" tanya Sehun penasaran, ia sudah menduga jika suara tertawa di video tadi adalah Eunha.
"Eunha memiliki kekuatan, dan kekuatannya benar-benar membuatku tak bisa berkutik"
'kekuatan? apakah karena itu aku tak bisa membaca pikirannya?' batin Sehun.
Melihat Sehun hanya diam ia melanjutkan ceritanya
"Eunha bisa mengirimkan pesan padamu dan juga dia bisa mengendalikan tubuhmu. Lalu tubuhmu akan bergerak sendiri mengikuti kemauannya. Aku tahu ini terdengar tak masuk akal tapi aku korbannya" jelas Kris.
"Lalu kenapa selama aku dekat dengannya, aku tak pernah mengalami hal seperti itu" balas Sehun
"Eunha juga tak tahu kenapa dia tak bisa mengendalikan mu, dan juga dia tak bisa mengendalikan Luhan karena Luhan sangat membenci Eunha" kata Kris.
Sehun memijit pelipisnya yang tiba-tiba pening. Ia masih tak percaya gadis seimut Eunha bisa melakukan hal seperti ini dan memiliki kekuatan pula.
"lalu kenapa kalian melakukan hal seperti ini pada Luhan? bahkan kau melecehkannya Kris" kata Sehun, nada suaranya sedikit meninggi karena ia emosi mengingat kejadian tadi.
"Eunha marah karena dia tak berhasil mendapatkan mu, aku tak menyangka ternyata gadis itu sangat psikopat sampai berbuat seperti ini. Dan sumpah aku tidak berniat melecehkannya, aku dikendalikan oleh Eunha" jawab Kris,
Sehun menghela napas gusar, ia tahu Kris tidak berbohong. Walaupun terdengar tak masuk akal tapi lelaki ini benar-benar berkata jujur.
"Aku masih menahan diriku untuk tidak membunuhmu" ucap Sehun marah.
"Tenang saja Sehun, aku akan menyerahkan diriku dan Eunha ke kantor polisi" kata Kris
"Buktikan ucapanmu itu!" ucap Sehun yang dibalas oleh anggukan oleh Kris. Kris meninggalkan Sehun seorang diri, ia akan ke rumahnya menjemput Eunha.
Sebenarnya Sehun sudah memanggil polisi dari tadi tapi ia ingin mendengar penjelasan Kris.
Sehun mengirimkan pesan kepada Polisi itu untuk mengikuti Kris. Ia serahkan semuanya pada polisi.
Sehun menggenggam tangan Luhan yang masih belum sadarkan diri, tangan Luhan diinfus karena dari kemarin kekasihnya belum pernah makan sehingga membuat tubuhnya lemas dan pingsan.
"maafkan aku Luhan, maafkan aku" ucap Sehun mengecup tangan kekasihnya lama lalu menempelkan tangan itu ke pipinya. Memberikan kekuatan pada Luhan.
Baekhyun dan Chanyeol sudah pulang dari tadi, sedangkan dirinya tak berniat pulang. ia tak mau meninggalkan Luhan di rumah sakit.
Ia ingin dirinya yang pertama kali Luhan lihat saat sadar nanti.
"Sehun pulanglah dulu, kau juga masih memakai seragam. gantilah seragammu nanti kau bisa kesini lagi" ucap mama Luhan berdiri di sampingnya.
'aku tak tega memberitahunya kalau penampilan Sehun sangat berantakan sekarang' pikir mama Luhan.
Sehun mengulum bibirnya mendengar pikiran mama Luhan, dan ya benar juga penampilan ku sangat berantakan. aku tak ingin Luhan melihat ku seperti ini.
"baiklah eomoni, jika Luhan sudah sadar, tolong kabari aku eomoni" Sehun berdiri, melirik Luhan yang masih tidur.
"nde Sehun, tentu saja aku akan mengabarimu"
Sehun membungkukkan tubuhnya sebelum pulang.
Sehun sedang berada di apartemennya sekarang dan ia telah selesai membersihkan tubuhnya.
Sehun duduk di ranjangnya, ia menunduk dan seketika air matanya keluar. Dadanya sangat sesak melihat keadaan Luhan tadi.
Tubuhnya penuh dengan bekas luka, belum lagi Kris melecehkannya membuat ia makin bersalah dengan kekasihnya.
Ia berjanji akan menjaga dan membahagiakan Luhan.
"Aku benar-benar minta maaf Luhan" lirih Sehun menghapus air matanya.
Sehun berdiri dan memakai pakaiannya, ia akan ke rumah sakit lagi. Ia akan menginap di rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit, ia tersenyum melihat buket bunga yang ia pegang sekarang. Bunga aster yang berwarna ungu, sangat indah.
Ketika melihat bunga ini, ia langsung teringat pada Luhan jadi ia langsung membelinya. Tak lupa ia membeli makanan untuk Mama Luhan.
Sehun menarik napasnya lalu menghembuskan napasnya pelan, ia merapikan rambutnya lalu masuk ke kamar Luhan yang dirawat.
"Annyeonghaseo eomeoni" Sehun membungkukkan badannya lalu tersenyum.
"Oh kau sudah datang Sehun, aku kira besok kau datang" Mama Luhan langsung berdiri mengambil buket bunga dari tangan Sehun karena terlihat lelaki itu sedikit kesusahan. Wanita sekitar 40 tahunan itu meletakkan buket itu di meja.
"Aniyo Eomeoni, aku tidak bisa tenang jika hanya diam di apartemen, Ini untukmu eomeoni" Sehun menyodorkan makanan yang terbungkus di plastik.
"Gomawo Sehun" Mama Luhan mengambil makanan itu lalu berjalan menuju meja yang tersedia. Walaupun nafsu makannya saat ini hilang, tapi perutnya tak bisa berbohong karena perutnya keroncongan dari tadi.
Sehun langsung duduk di kursi di samping ranjang Luhan, ia langsung menggenggam tangan itu karena ia benar-benar merindukannya.
Lelaki itu mengelus punggung tangan kekasihnya dengan lembut sambil menatap wajah kekasihnya yang masih tertidur.
'Tidur saja sudah cantik begini' batinnya memagumi wajah kekasihnya.
"Sehun aku ke toilet dulu" Ucap mama Luhan memecah keheningan, Sehun mengalihkan pandangannya ke mama Luhan.
"Nde eomoni" kata Sehun.
Sehun langsung menghembuskan napasnya lega karena daritadi ia menunggu momen hanya berdua dengan Luhan. Kalau boleh jujur ia canggung dengan mama Luhan, karena mama Luhan juga tadi bilang canggung padanya ya walaupun dia hanya bilang di pikirannya.
"Luhan, aku benar-benar minta maaf tidak bisa menjagamu. Aku mohon sadarlah, aku sangat merindukanmu" lirih Sehun pelan.
Lelaki itu berdiri mendekatkan wajahnya ke wajah kekasihnya,
"Aku mohon bangunlah sayang, aku sangat sangat merindukan mu" ucapnya lagi lalu mengecup bibir kekasihnya lama.
Ia merasakan air matanya menetes, Ia sangat tidak tega melihat kekasihnya berbaring di ranjang rumah sakit.
Ia berharap dengan ciuman yang ia berikan, Kekasihnya langsung sadar.
Ia kembali duduk dan makin erat menggenggam tangan Luhan.
drrtt drrtt drrtttt
Sehun merasakan handphonenya bergetar, ia langsung saja berdiri mengangkat telepon itu. Ia keluar dari ruangan karena telepon ini dari polisi, meninggalkan Luhan seorang diri di kamarnya.
Luhan membuka matanya perlahan, yang pertama kali ia lihat adalah ruangan berwarna putih.
Luhan melihat sekelilingnya dan ruangan itu kosong. Ia berada di mana?
"Awwwhh" Ringisnya saat menggerakkan tangannya yang telah diinfus.
Ia langsung menghembuskan napas lega berarti ini di rumah sakit, tapi siapa yang membawanya?
Luhan langsung teringat kejadian tadi sebelum ia pingsan, itu adalah momen paling menyeramkan dan menyakitkan yang pernah ia alami.
Luhan langsung duduk dan melihat jam yang tertera di dinding, jarum jam sudah menunjukkan pukul 8. Ia pingsan berapa lama ya?
"Omoo Luhaaaan" Jerit mama Luhan menghampiri Luhan lalu memeluk anaknya erat.
"Akhirnya kau sudah bangun nak, mama sangat khawatir" Ucapnya masih memeluk anaknya erat
Sehun memasuki ruangan lalu membelalakkan matanya melihat kekasihnya sudah terbangun.
Ia menghampiri ranjang Luhan dan langsung memencet tombol merah dekat ranjang Luhan untuk memanggil dokter.
Sehun mengulum bibirnya menyembunyikan senyumannya karena ia benar-benar sangat bahagia kekasihnya sudah sadar.
Sehun hanya berdiri melihat ibu dan anak itu berpelukan. Ia juga ingin langsung memeluk Luhan rasanya.
'Sehun...' Luhan menatap Sehun memanggilnya walaupun dalam hatinya, Sehun hanya tersenyum.
'kau aman sekarang sayang' Ucap Sehun tanpa mengeluarkan suaranya.
Dokter langsung datang menghampiri Luhan untuk memeriksanya
Sehun dan mama Luhan langsung lega mendengar penjelasan dokter bahwa Luhan baik-baik saja. Besok gadis rusa itu sudah bisa pulang.
Saat ini mereka berdua di ruangan, mama Luhan keluar untuk memberikan mereka privasi. Oh mertuaku sangat pengertian, batin Sehun bahagia.
Sehun duduk di ranjang menatap Luhan yang juga menatapnya, mereka seperti bertanding menatap. Dan mereka hanya diam dari tadi.
Sehun juga bingung bahkan di pikiran gadis itu juga hanya diam, tak mengatakan apapun.
"Sayang..." Panggil Sehun menggenggam tangan kekasihnya.
Luhan menunduk melihat tangannya digenggam, ia menggigit bibirnya menahan tangisnya.
Ia benar-benar merindukan kekasihnya. Sehun mendekatkan dirinya ke Luhan, dan perempuan itu langsung memeluk Sehun erat.
Air matanya langsung keluar seketika merasakan pelukan hangat dari kekasihnya.
"Sehun, aku sangat takut" ucap Luhan dengan suara bergetar, tubuhnya pun bergetar. Ia masih trauma karena kejadian kemarin. air matanya membasahi pakaian lelaki itu,
"ssttt... Kau sudah aman sekarang dear" Ucap Sehun mengelus rambut kekasihnya, menenangkan kekasihnya.
Luhan masih menangis dipelukan lelaki itu, ia meluapkan semua ketakutan, kesedihan, dan kemarahannya melalui air matanya. Sehun berharap dengan tangisan ini, Luhan akan melupakan semua yang telah terjadi.
Lelaki yang ia peluk itu hanya diam sambil mengelus punggung kekasihnya.
Polisi menelpon tadi soal Kris dan Eunha, dan ya Kris benar-benar membuktikan ucapannya, mereka menyerahkan diri ke polisi. Soal Eunha ia tak tahu bagaimana cara Kris bisa menyeret gadis itu ke kantor polisi.
Luhan menggandeng terus tangan mamanya ketika berjalan pulang ke rumah sakit. Ia takut jika dirinya diculik lagi.
Sesampainya di rumah mereka, Luhan langsung berlari seperti anak kecil, ia benar-benar sangat bahagia sudah kembali ke rumahnya. Aman rasanya.
Besok lusa ia akan ke sekolah, biarlah ia tak masuk dua hari ke sekolah.
Gadis itu langsung ke kamarnya dan memeluk boneka rusanya, ia benar-benar merasa aman karena sudah berada di rumahnya.
Ia merebahkan tubuhnya, menatap langit-langit kamarnya, ia merasakan dadanya sesak dan air matanya mulai menetes lagi mengingat ia sudah sangat kotor karena Kris menyentuhnya, walaupun ia dikendalikan oleh Eunha.
"apakah Sehun masih mau bersamaku?" monolognya, menutup matanya menggunakan lengannya, membiarkan air matanya keluar. Ia tidak bisa menahan rasa sesaknya.
"Luhan~ Sehun datang!" teriak mamanya, membuat Luhan langsung bangun dan menghapus jejak air matanya dengan cepat.
Luhan langsung keluar dari kamarnya, berjalan menuju ruang tamu. Ia menarik napasnya pelan melihat Sehun sudah duduk di sofa.
'Sehun sangat tampan hari ini' pikirnya, Melihat Sehun dengan seragamnya dan memakai kacamata. Oh kacamata itu membuatnya makin berkarisma.
Sehun tersenyum lebar melihat Luhan datang menghampirinya, tapi seketika senyumannya luntur melihat Luhan duduk di hadapannya bukan di sampingnya.
"Luhan, kenapa duduk disitu?" Tanya Sehun mengerucutkan bibirnya kesal.
Luhan akan mengingat bahwa ini momen yang paling ia sukai saat Sehun kesal lalu melakukan aegyo di depannya.
Ya hanya dirinya yang bisa melihat aegyo Sehun yang terkenal dengan wajah datar itu.
Gadis itu tersenyum tipis lalu duduk di sebelah lelaki itu. Sehun langsung saja mengelus rambut kekasihnya itu. ia mengerutkan keningnya melihat mata rusa kekasihnya merah dan agak sembab.
"kau habis-"
"Sehun, ayo kita jalan-jalan sebentar" potong Luhan langsung berdiri berlari ke kamarnya.
Sehun menghela napas gusar melihat tingkah Luhan yang agak aneh, dan sepertinya gadis itu mulai hebat untuk tetap diam di pikirannya sehingga ia tak bisa membacanya.
Sehun dan Luhan saling menautkan jemarinya, ia berjalan di sekitar rumah Luhan.
Langit sore hari ini benar-benar sangat indah.
'jangan memikirkan apapun Luhan'
'jangan memikirkan apapun'
'jangan memikirkan apapun'
Sehun memicing matanya mendengar isi pikiran kekasihnya.
"Berhenti seperti itu Lu, kau menyakiti dirimu" tegur Sehun
Luhan hanya terkekeh canggung yang membuat Sehun lagi-lagi menghela napas.
Luhan melepaskan tautan tangannya lalu berlari kecil duduk di kursi taman itu. Sehun tersenyum lagi dan lagi melihat tingkah kekasihnya yang sangat menggemaskan.
Luhan meneguk salivanya pelan saat Sehun duduk di dekatnya.
Ia memandang wajah lelaki tampan itu yang telah mencuri perhatiannya saat pertama kali bertemu.
Ia mengingat bagaimana tingkah konyolnya ketika bertemu Sehun. Itu adalah momen yang tak bisa ia lupakan.
"Mengagumi wajah kekasihmu yang tampan ini hm?" Ucap Sehun lalu terkekeh pelan memperhatikan Luhan yang menatap wajahnya sedari tadi.
"mari kita putus Sehun"
TBC
Jangan ditimpuk ya kalau hasilnya ga bagus, aku udah lama ga nulis FF tapi aku pengen selesaikan ini, aku berusaha mungkin buat lanjutin.
Dan ya ternyata udah dikit ya baca ffn, tapi aku sangat BERTERIMAKASIH kepada IPPEUNI, WILAN794 dan WINDAENDANGLESTARI karena sudah review ff ini dan terimakasih udah menunggu FF ini yg udah lewat selama 5 tahun tapi masih ditungguin, author sangat terhura. Jika bukan karena review kalian mungkin aku udah berhenti buatnya krna ya kalau aku lanjutin tpi ga ada baca ya agak gmana gitu.
UNTUK YANG BACA FF INI, MOHON REVIEWNYA YA, REVIEW KALIAN SANGAT BERARTI UNTUK AKU. INI JADI PENYEMANGAT UNTUKKU PRIBADI. (biar aku jga tau siapa aja yg baca dan emang nungguin)
yg mau sawer boleh bgt, linknya di bawah. ehehehe kalau ga mau sawer, review aja deh biar makin semangat aku.
https/saweria.co/Fihannie
GOMAWO YEOREOBUN *
