Di hari ulang tahun kekasihnya Uchiha Sasuke, Sakura ingin membuat kejutan , namun saat dirinya membuat kejutan, Sasuke juga memberikan sesuatu yang tak kalah mengejutkan.
Naruto by Masashi Kishimoto
.
.
Surprise!
.
.
By: Zaarafqtim
.
.
.
.
.
Enjoy!
.
"Sasuke-kun , maaf aku tak bisa merayakan hari ulang tahunmu besok, ini sangat penting dan aku harus pergi sekarang."
Sasuke menghela nafas , ia dan Sakura sudah menjalin hubungan selama dua tahun, mereka sering LDR-an , pacaran jarak jauh , sebenarnya ini memberatkan mereka berdua, tapi meninggalkan pendidikan begitu saja juga bukan jalan keluar.
"Hn, baiklah tak apa, jam berapa pesawatmu berangkat."
"Jam 10, Sasuke-kun."
Sasuke mengangguk, " Ayo ku antar."
Sesampainya dibandara, Sakura mengucapkan salam perpisahan , memeluk Sasuke dengan erat dan mengecup pria itu, dan berulang kali mengatakan maaf pada Sasuke.
Sakura melambaikan tangganya , setelah Sakura menghilang dari pandanganya, Sasuke bergegas pergi hari ini ia sangat sibuk , dengan langkah cepat ia meninggalkan bandara dengan bibir tersenyum tipis..Hmm.
Sedangkan Sakura yang masih dibandara tak jadi berangkat, ia memang berencana membuat kejutan sedari awal untuk Sasuke, ia menelpon teman-temanya, dan siap melakukan sebuah rencana, ia meminta kakak kekasihnya untuk menjeputnya, memastikan Sasuke pergi kekantor jadi mereka bisa menyiapkan pesta kejutan Sasuke.
"Naruto, jangan tidur cepat bikin balon yang banyak." Sakura nampak menegur si pirang yang tengah memejamkan mata.
"Iya...ck , akan ku bunuh si teme itu." Gumamnya dengan kesal, ya ..ia sedikit kesal kenapa pula harus repot-repot membuat kejutan mending tidur saja dirumah, harap dimaklum Naruto orang yang sibuk , kadang dia tidak tidur karena kesibukanya.
Sakura sedang menghias cake, walaupun ia tahu Sasuke tak akan memakanya karena tak suka manis, namun ayolah ini kan pesta ulang tahun , harus ada kue biar apdol, ia dibantu Hinata dan Ino , tampak Itachi yang notabene kakanya Sasuke juga ikut membantu Naruto yang tampak malas-malasan.
Setelah selesai menghias kue, Sakura mengajak Hinata dan Ino membuat makanan , Hinata sedang melumuri daging dan ayam dengan bumbu untuk dipanggang, sedangkan Ino membuat salad dan acar , Sakura sedang membuat sup tomat dan menyiapkan sukiyaki , membuat sepiring Onigiri tuna kaleng dan sepiring sushi makanan sudah siap, ada beberapa yang mesti dimasak mendadak seperti sukiyaki , ayam dan daging panggang, melirik jam sudan masuk jam pulangnya Sasuke, mereka lekas bersembunyi dan mematikan semua lampu.
.
.
.
.
.
"Kenapa Sasuke-kun belum pulang?"
Apakah mereka masih bersembunyi jawabanya iya, sudah hampir dua jam mereka sembunyi tak ada tanda-tanda kepulangan sipantat ayam.
"Apa Sasuke lembur?" Tanya Ino kemudian, ia cukup bosan juga , kakinya juga sudah pegal.
"Sasuke jarang lembur." Itachi menjawab sambil memijit kakinya yang pegal , ia sedari tadi jongkok.
"Si Teme itu ku bunuh pasti." Racau si pirang lagi,
Ia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi sai, menanyakan Sasuke , 10 menit kemudian telepon telah usai dengan kabar mengeherankan.
"Sai bilang , Sasuke sudah pulang dua jam yang lalu, ia tak lembur yang lembur hanya Sai dan beberapa karyawan lain."
Mendengar nama kekasinya , Ino mendengus kesal , " Dasar kepala bokong ayam , ia selalu saja membuat Sai lembur."
"Kalau begitu kemana Sasuke pergi?" Tanya Hinata, kembali ke pertanyaan awal.
"Mungkin dia bertemu rekan bisnis?" Sakura menjawab ragu, inikan akhir pekan biasanya menuju akhir pekan Sasuke tak pernah janji bertemu rekan.
"Sangat tidak masuk akal," jawab Itachi , ia mengeluarkan ponsel dan menelpon Sasuke.
"Hn."
"Kau dimana sekarang Sasuke?"
"Aku di apartemen kak, kenapa?"
Menyadari sesuatu , Itachi menoleh kearah Sakura yang menatap penasaran , ia memejamkan mata lalu kembali berbicara pada Sasuke.
"Aku dan akan datang bersama Ibu , kita rayakan ulang tahun bersama."
Tidak ada jawaban disana membuat Itachi berpikir lebih dalam, " Baiklah.'
Tak berselang lama setelah telepon ditutup, Itachi ditanya berbagai pertanyaan oleh Sakura, namun pria itu seperti kehilangan fokus dan tak menjawab dengan benar, tak lama kemudian terdengar seseorang mengotak-atik kode pintu membuat Sakura bersembunyi kembali dan menyeret Itachi yang kelihatan melamun.
Ceklek!!
Semua orang bersiap dan berdiri ditengah kegelapan sambil memegang pistol ledakan ulang tahun semuanya bersiap ketika Sasuke akan menyalakan lampu , Hingga...
Ctak!!
Duar!!
"HAAAAAA,...HAPP--YY.. Birt..
Semua orang terdiam , melihat Sasuke datang bersama seseorang perempuan sambil berpelukan! Terkejut mereka semua sama-sama terkejut terutama Sasuke dan Sakura yang saling bertatapan.
Sakura menatap Sasuke dan perempuan dalam pelukanya berkaca-kaca , tanganya yang memegang kue bergetar , sedangkan disana Sasuke Uchiha menatap dengan tatapan bergetar melihat Sakura didepanya, tak memyangka kelakuan nakalnya terbongkar didepan teman-teman.
" Brengsek kau Uchiha." Ino yang sudah kesal sedari tadi tambah kekasinya lembur dan orang yang menyuruhnya lembur malah selingkuh menghianati sahabatnya.
"Siapa gadis itu Sasuke." Itachi menggeram matanya tak lepas memandangi sang adik berjalan dengan wanita lain mengingatkan ia dengan kelakuan menjijikan mantan kekasihnya, dan sungguh ia orang yang sangat benci penghianatan.
Sakura hanya mematung ia dan Sasuke hanya saling menatap, Sasuke menatapnya dengan penyeselan sedangkan Sakura ia tersenyum...
Senyum merendahkan.
.
.
.
"Ku pikir , kejutan hari ini hanya untukmu Uchiha Sasuke , ternyata kau menyiapkan kejutan juga untuku." Kalimat terakhir Sakura Haruno sebelum gadis itu pergi, tak ada tangisan diwajahnya , tapi kekecewaan begitu besar , gadis itu pintar menyembunyikan perasaanya.
Pesta itu tidak hancur , tidak berantakan hanya gagal saja , makanan yang disiapkan disimpan kelemari es , dan sahabat-sahabat Sasuke pulang tanpa pamit menyisakan kekosongan pada Sasuke terlihat jelas matanya menatap kosong pada kue yang diletakan dimeja makan.
Sedangkan gadis disampingnya ditarik Itachi keluar, Sasuke bahkan tak menyadarinya ia hanya terbayang-bayang wajah Sakura sebelum pergi , kenapa gadis itu tersenyum? Harusnya menangis.. Menangis menjerit , dan memohon kepadanya , lalu berkata akan selalu didekatnya , kenapa Sakura malah tersenyum bahkan seperti mengejeknya, ia akui ia berselingkuh untuk menghilangkan rasa kesepianya saat berjauhan dengan Sakura , ia hanya mengajak wanita itu jalan , hanya mengajaknya makan tak lebih, dia tidak menaruh hati pada selingkuhanya, seharusnya ini salah Sakura, karena Sakura lah ia seperti ini , karena sungguh ia tak melakukan apapun , bahkan ketika ia tak sengaja tidur dengan wanita selingkuhanya.
Sasuke meremas dadanya , ia benci perasaan sesak ini , ia melihat sekeliling ada banyak balon , dan minuman , Sakura datang untuk merayakan ulang tahunya, kenapa Sakura ada di sini wanita itu pergi siang tadi , kenapa harus begini akhirnya, tidak..tidak..tidak, Sakura pasti kembali lagi , dia pasti kembali , dia pasti kembali.
Uchiha Sasuke , mendadak menjadi idiot dan bodoh , ia memegang dadanya dan meremas-remasnya , giginya bergemeletuk , air matanya mengalir deras , tanganya memukul-mukul kepala seakan menghukum tindakan bodoh dirinya yang sudah menghianati Sakura.
"Sakura pasti kembali, ...Sakura akan kembali."
Ia jatuh terduduk dan tak sadarkan diri.
.
Sudah 3 bulan , sejak Uchiha Sasuke jatuh tak sadarkan diri karena syok, dan berakhir jatuh sakit pria itu seperti terkena tekanan batin, dirinya selalu menanti Sakura , dan berharap kembali dia menyesal sungguh sangat menyesal , dia ingin menyusul Sakura namun dia malu dan berakhir termenung hingga jatuh sakit.
Itachi awalnya merasa marah namun ia merasa kasihan dan tak tega melihat penyesalan adiknya, ia akhirnya mencari keberadaan Sakura, sebelum semuanya terlambat.
Sebuah belaian tangan dikepala, membuat Sasuke yang sedang meringkuk menoleh , terasa familiar dengan belaian dan bau parfum , dan disitu Sakura sedang membelai kepalanya, tersennyum dengan lembut, dibelakang gadis itu ada seorang pria berambut merah menatap kearahnya juga, Uchiha Sasuke tersenyum , matanya berkaca-kaca dan ia perlahan bangkit dan memeluk Sakura serta menangis sesenggukan.
"Jangan pergi Sakura, jangan pergi...kenapa kau marahanya sangat lama,"
Sakura menerima dekapan itu , memeluk Sasuke sambil mengusap-ngusap kepala serta punggungnya yang panas , Sasuke benar-benar menyesal sepertinya.
"Maafkan aku Sakura , maafkan kenakalanku..."
Sasuke sedang disuapi bubur oleh Sakura , sedari tadi ia terus selalu tersenyum sambil menerima suapan dari Sakura, selesai makan Sakura mengelap tubuh Sasuke dan mengganti bajunya yang sudah penuh dengan keringat diganti kaos dan celana pendek pria itu, menyisir rambutnya , memberi obat , kemudian Sasuke tertidur pulas.
Seminggu dirawat Sakura , Uchiha Sasuke akhirnya sembuh hanya saja pria itu sedikit manja , ia masih ingin disuapi saat makan,dan tubuhnya hanya ingin di lap Sakura.
Seperti sekarang , pria itu tengah makan siang disuapi Sakura , saat tiba-tiba ayahnya datang menjenguk.
"Sehat, Sasuke."
"Sudah baikan , ayah. Aku punya permintaan ayah."
"Apa?"
"Aku ingin menikah dengan Sakura setelah aku sembuh."
Ayahnya terdiam menatap Sasuke dan Sakura, ia tentu tahu kisah Sasuke dari Itachi , dengan tegas Fugaku menghampiri anaknya yang sedang duduk bersama Sakura dikasur.
Melihat Fugaku menghampiri dan duduk, Sakura lekas bangkit namun tanganya ditarik Fugaku, menyuruhnya kembali duduk.
"Sasuke, Pernikahan bukan suatu hal yang main-main."
Sasuke menatap sang ayah, "Aku tahu ayah, aku ingin serius dengan Sakura."
"Jangan lupakan sikapmu tiga bulan lalu Sasuke, kau menjalin sebuah hubungan dengan Sakura, kalian mencoba membuat komitmen ,Sakura memberimu kepercayaan saat kalian berjauhan , tapi lihat sikap kekanakanmu,"
Sakura terdiam membisu, tidak membela maupun meng-iyakan , sedangkan Sasuke menatap sang ayah dengan tatapan termenung, kembali teringat dengan kejadian yang lalu, kembali merasakan penyesalan.
"Setelah semua terjadi, apa kau masih bisa memegang janji, menanggung jawab, apakah setelah yang terjadi kau bisa dipercaya,"
Kalimat terakhir sang ayah menembus dada Sasuke dengan sangat dalam, " Pernikahan bukan hal main-main untuk kau yang masih bersikap kekanakan ,"
Sasuke mendegarkan dengan diam, " Aku khilaf ayah, aku memang masih kekanakan, namun aku menyesal, bolehkah aku meminta kesempatan lagi." Racaunya dengan nada bersedih.
"Meminta kesempatan itu tidak mudah Sasuke, meminta kesempatan itu memperbaiki sikapmu, menjaga mata dan hatimu, bukan meminta menikah, maksudku perbaiki dulu dirimu, lalu lamar Sakura, jika dia kembali menerimamu kau berhasil merubah sikap didalam kesempatan itu, jika dimata Sakura masih ada keraguan, 99% kau menuju ke gagal." Fugaku berdiri ia menatap putri sahabatnya itu.
"Dan kau nak, Sasuke memang salah namun kau juga harus merubah sikapmu , memberi waktu dan kabar serta komunikasi yang baik, aku tahu kau sibuk mengejar pendidikan, kau tidak perlu selalu berkunjung untuk memberi kabar, cukup dengan ponselmu , mungkin Sasuke tak akan kesepian." Ujarnya lalu bergegas pergi dari sana.
"Maaf dan terimakasih paman." Ucapnya setelah diam seribu bahasa.
Sasuke menggenggam tangan Sakura , tangan satunya lagi menangkup pipi Sakura, memaksa wajah itu menoleh kearahnya.
"Sampai saat ini pun aku selalu gegabah, dan selalu membuat keputusan ceroboh ,aku minta maaf, aku sadar emosiku tidak stabil dan sikapku masih nakal dan kekanakan , tapi yang ingin kukatakan adalah mau kah kau memberiku kesempatan untuk memperbaiki,"
Sasuke terisak, Sakura mendengarkan dengan baik," Mau kah kau memberiku kesempatan , mau kah kau memaafkanku Sakura.."
Sakura mengangguk cepat, gadis itu menangis tersedu-sedu sesungguhnya ia masih mencintai Sasuke da belum siap untuk berpisah.
"Terimkasih."
"Terimakasih.."
.
Fin
.
.
Epilog
"Maukah kau menikah denganku?"
Sakura menatap cincin berlian didepanya itu kemudian mengangguk bahagia, tepuk tangan terdengar begitu Sasuke memeluknya erat, beberapa teman-teman ikut memberi selamat.
"Terimakasih sudah memberiku kesempatan untuk berubah, dan terimakasih mau menerima diriku Sakura."
" I did it only for you Sasuke, don't make me hurt again."
" Never, I promise."
End
