Balas Review! :D
Bigfoot the 2nd: Maybe people on somewhere in the world can have a same dream like them... *oke ini ngawur.*
Teiron: *manyun.* "Beratku cuma 34, keliatan banget ya kurusnya?"
Well, Thanks for Review! :D
Nanami: Mungkin dia cacingan! :V a *digampar orangnya.* Hmm, mungkin kapan-kapan akan aku bikin mereka nikah! :V / *dihajar.* Yah, terima kasih telah me-Review! :D
RosyMiranto18: Karena Saladin-ku permanen di game dan aku pernah bilang kalau Salem itu OC eksklusif Garuchan Squad, jadi jangan heran kenapa dia di sini... ^^a
Teiron: "Sebenarnya... Tsuchi-tan ini jelmaan kucing liar yang sering mampir ke rumah Author, dia pernah kasih tau fotonya di FB..." -w-a
'Topeng di dalam topeng', di balik topeng bebek (Thunderbird Head) ada topeng elang (Eagle Head), jadi wajah asli Tumma masih belum ketauan... ^^a Oke, selamat membaca! :D
Happy Reading! :D
Chapter 4: Balada Nyebur ke Air Mancur
Saat ini lima orang anggota cowok Garuchan Squad sedang berada di sebuah stasiun kereta.
"Oke, jadi sekarang dimana tempat yang dimaksud Ketua itu?" tanya Ikyo.
"Entah..." jawab Thundy sambil angkat bahu.
"Permisi, apa kalian dari squad Garuchan?" tanya seorang gadis yang membawa kuas raksasa.
"Iya, kamu siapa ya?" tanya Maurice.
"Aku Angel dari squad SDeath1, mari kuantar ke tempat ketua kalian berada!" jawab gadis itu sopan.
Alhasil, mereka pun mengikuti Angel dan melihat sebuah limousine hitam berdiri di depan mereka.
"Silakan masuk!" ajak Angel.
Setengah jam kemudian, mereka pun sampai di sebuah tempat yang memiliki tiga patung raksasa dari emas dan air mancur di tengahnya.
"Selamat datang!" sapa seorang pemuda yang menyambut mereka di sana. "Perkenalkan, aku pemimpin squad SDeath1!"
"Ehm, salam kenal..." balas Teiron sesopan mungkin.
"Maaf menunggu!" seru Girl-chan yang datang bareng Bigfoot si pemilik squad 'Kyoussuqqe' dan Aldi si pemimpin squad 'altimaxz'. "Setidaknya ajak teman biar rame!"
"Iya, nggak apa-apa..." balas kelima orang itu risih.
Setelah sepenggal obrolan kemudian...
"Oke, jadi kita mau kemana nih?" tanya Ikyo kepada keempat temannya.
"Jalan kaki?" usul Alpha tiba-tiba.
'HAH?! Jalan kaki?! Tidak biasanya dia jalan kaki!' batin Maurice shock.
"Jalan kaki aja!" ulang Alpha datar. "Kita muter-muter aja di sekitar sini!"
'Nih anak kesambet apa coba?' batin Thundy risih.
Akhirnya mereka pun terpaksa menyetujui ide tersebut.
"Ya udah deh..." jawab Teiron sedikit bingung.
Mereka berlima pun jalan kaki mengelilingi tempat itu.
"Wah, ada air mancur!" celetuk Maurice.
"Air mancur ya..." gumam Ikyo.
Entah kenapa, tiba-tiba Alpha langsung main lompat ke dalam air mancur itu.
"WOY ALPHA, NGAPAIN LU?!" teriak Thundy.
"Woy, keluar dari situ!" seru seorang polisi yang melihat kejadian itu.
Alhasil, mereka berempat pun langsung malu karena dilihat oleh orang lewat dan ditertawakan anak kecil. Si Alpha? Dia malah berenang kayak orang stress.
"HOY ALPHA, BALIK LU KE SINI!" teriak Teiron emosi.
"Woy, balik!" teriak Ikyo ikut-ikutan emosi.
"Kalian kenalannya?" tanya polisi itu.
Sontak, mereka semua langsung bingung. Kalau mereka jawab iya, entar dibawa ke kantor polisi. Tapi kalau jawab nggak, nanti Alpha malah dimasukin ke RSJ.
"Naik kagak lu, entar gue kurung lu di gudang yang penuh tikus!" ancam Thundy.
Alpha pun langsung naik dan mulai mendekati mereka karena takut ditangkap polisi.
"Hey kalian, cepat ke sini!" teriak Vience yang menaiki sebuah kereta beroda tank (?).
Teiron dan Ikyo langsung menarik Alpha dan kelima orang itu pun menaiki kereta yang dikendarai Vience dan kabur dikejar-kejar polisi. Vience pun beraksi layaknya stuntman di film action.
"Gimana nih, Vience?" tanya Maurice cemas.
"Gampang!" seru Vience sambil meniup sebuah peluit.
Tiba-tiba, keluarlah beberapa orang berotot dari gang di sekitar jalan itu. Kereta mereka melaju bebas, sementara mobil polisi itu ditahan oleh orang-orang tersebut.
"Thanks ya! Entar gue ajak ketemuan sama Lord ZEEEB!" teriak Vience dari kejauhan.
"Mereka siapa?" tanya Teiron.
"Mereka itu para pemuja Lord ZEEEB! Mereka mau melakukan apa aja jika ingin diberkati dalam enchance!" jawab Vience sambil nyengir.
"Kayaknya kita mesti balik ke markas aja deh!" usul Maurice.
"Tapi kita harus berlindung dulu di suatu tempat!" timpal Thundy sambil membekap Alpha.
"Oke!" balas Vience. "Aku tau tempat yang cocok!"
Di sebuah rumah kosong...
"Sepertinya mereka mengikuti kita sampai sini!" kata Thundy saat mengintip keadaan di luar dari jendela.
"Aku punya ide untuk mengusir mereka!" seru Teiron.
"Gimana caranya?" tanya Ikyo.
Teiron pun membisikkan idenya kepada kelima kawannya.
"Boleh juga, tuh!" ujar Ikyo.
Beberapa menit kemudian...
Tok tok tok!
"Ya? Ada yang bisa saya bantu?" tanya Maurice sambil membuka pintu dan mendapati dua orang polisi yang berdiri di depan pintu.
"Maaf, kami mencari seorang anak berambut coklat muda yang memakai jaket biru! Apa anda melihatnya?" tanya salah satu polisi itu.
Tiba-tiba...
"HIRA GANKYUU!"
DUAK! DUAK!
Alhasil, kedua polisi itu pun langsung pingsan dengan kepala benjol karena terkena 'Pentungan Attack' dari Teiron.
BLETAK!
"Dasar bodoh! Ngapain lu teriak 'Hira Gankyuu'?! Itu kan jurus mata dewa Leonardo, tau!" bentak Ikyo setelah menjitak Teiron.
"Sip dah! Yuk balik ke markas!" seru Thundy.
"Tapi, harus kita apakan mereka?" tanya Maurice sambil menunjuk kedua polisi yang pingsan itu.
"Gampang!" jawab Vience sambil meniup peluitnya lagi dan muncullah dua orang berotot di depan mereka.
"Tolong bawa mereka ke Taman Lawang ya! Biar saya yang bayar ongkosnya!" perintah Vience.
Kedua orang itu pun naik taksi dan menghilang begitu saja.
"Oke! Ayo ke stasiun!" ajak Ikyo.
Di stasiun...
"Kita naik kereta barang aja, nggak sempet pesen tiket!" usul Thundy.
"Ya udah deh!" balas Maurice.
Di dalam kereta...
"Woy, ngapain gue dibekep sih?!" tanya Alpha sewot.
"Biar lu nggak macem-macem! Entar kalau masuk RSJ gimana?" balas Teiron yang disambut anggukan dari Ikyo.
Keesokan harinya...
Thundy masih pusing dengan kelakuan Alpha yang nyebur ke air mancur kemarin.
"Udahlah, nggak usah dipikirin!" kata Elemy menghibur Thundy.
"Gimana mau lupain? Tuh anak udah ancurin harga diri squad aja!" keluh Thundy sambil menggeliat di atas kasur.
Tok tok!
"Emy, tolong buka pintunya!" pinta Thundy.
Elemy pun membuka pintu kamar Thundy dan mendapati Lisa di depannya.
"Etto, Thundy ada?" tanya Lisa.
"Tuh, lagi uringan..." jawab Elemy sambil menunjuk yang bersangkutan di atas kasur.
"Anu... Thundy..." sapa Lisa.
"Ada apa?" tanya Thundy sambil duduk di atas kasurnya.
"Aku minta maaf soal kelakuan kakakku kemarin! Saat aku tanya soal kejadian kemarin, dia bilang tidak ingat apa-apa! Aku rasa dia kehilangan kesadaran karena dirasuki sesuatu!" jelas Lisa panjang lebar.
"Kerasukan?" tanya Elemy.
"Entahlah, aku sendiri juga tidak tau apa-apa soal itu!" jawab Lisa sambil angkat bahu dan berjalan keluar dari kamar itu.
Di tempat lain...
"Hay Lisa, aku baru saja dikirimi teh sama Silvia tadi pagi! Mau Earl Grey ato Darjeeling?" tanya Adelia saat melihat Lisa lewat di depan dapur.
"Earl Grey saja..." jawab Lisa.
Tidak lama kemudian, Adelia kembali dengan dua cangkir teh dan kedua gadis itu pun minum teh bersama.
"Aku pergi dulu ya, Adel..." sahut Lisa sambil menghabiskan tehnya.
"Oh, baiklah!" balas Adelia.
Saat Lisa keluar, dia melihat sebuah air mancur di taman markas squad.
"Sejak kapan ada air mancur di sini?" tanya Lisa bingung.
"Entahlah, kata Ketua itu 'Made in Denmark'!" jawab Teiron yang kebetulan berada di sana.
Seorang pria berambut pirang jabrik di Kopenhagen pun langsung bersin.
"Lu kenapa bersin, Anko?" tanya temannya yang memakai baju pelaut dan jepit Nordic Cross di rambutnya.
"Entahlah, mungkin ada yang kangen sama gue!" balas pria itu watados.
Back to Garuchan Squad...
"Hatchi!" Tiba-tiba Girl-chan langsung bersin.
"Kenapa, Ketua?" tanya Maurice bingung.
"Sepertinya si Denny kangen deh!" jawab Girl-chan sambil senyum-senyum sendiri.
Entah kenapa, tiba-tiba Lisa berlari dan melompat ke air mancur itu.
"WAAAAAAAH, LISA! KAU KENAPA?!" jerit Teiron histeris.
Kok Lisa bisa ketularan kakaknya begini ya?
"Oy, apa ya- DEMI PARA FOX HUNTER, APA YANG DIA LAKUKAN DI SITU?" teriak Ikyo panik.
"Kenapa pada teri- WHAT THE DENMARK?! ITU LISA KENAPA?!" pekik Alisa dan Rina bersamaan.
Untungnya jalanan di depan markas agak sepi, tapi teriakan tadi terdengar sampai ke markas squad lain dan mereka pun langsung dilempari sepatu butut.
"Lis, nyadar Lis!" seru Teiron sambil menarik tangan Lisa yang tidak bergeming sama sekali.
"Kalau mau berenang ke Water Park aja!" timpal Ikyo.
Lisa pun kembali ke dunia nyata.
"Hah? Tadi aku kenapa? Kok bisa nyebur?" tanya Lisa yang bingung dengan keadaannya sendiri.
"Nggak tau, yang penting cepat naik!" teriak Teiron sambil menarik tangan Lisa.
Lisa pun buru-buru naik dan Rina langsung melemparkan handuk ke arahnya.
"Duh, bajuku basah..." keluh Lisa.
"Pakai bajuku saja..." kata Alisa sambil melemparkan bajunya.
"Kok kamu bisa kayak kakakmu begini?" tanya Ikyo.
"Nggak tau... Tadi saat aku melihat air mancur itu, tiba-tiba aku tidak sadarkan diri... Ketika bangun udah basah kuyup..." jelas Lisa sambil memakai baju Alisa.
"Ya udah, sebaiknya kamu kembali ke kamar saja!" usul Ikyo.
"Baik, maaf ya telah merepotkan..." balas Lisa sambil masuk kembali ke dalam markas.
To Be Continue, bukan Triple Baka Comeback (?)...
Ah iya, ini sedikit absurd memang, tapi ya aku berusaha untuk ini... ^^/
Review! :D
