Balas Review! :D

RosyMiranto18: Tidak tidak, Teiron nggak bakalan ngelakuin itu juga sih... ^^a

Ikyo: "Sebenarnya, 'Hero' itu adalah sebutan untuk para character di game LS! Istilah lainnya sih 'Mercenary'!"

Edgar oh Edgar, kenapa na- *disumpel tempe.*

Edgar: "Aku tau kau mau bilang apa, jadi diamlah!"

Me: *bersusah payah menelan tempe di mulut.* "Oke..."

Hmm, aku masih memikirkan lanjutannya (soalnya baru sampai bagian Trio Sableng nyasar ke Mansion para Daimyo), jadi maaf kalau lama... ^^a Baiklah, terima kasih telah me-Review! :D

Happy Reading! :D


Chapter 6: Tubuh yang Tertukar


Pada suatu Sabtu pagi yang antimainstream di Garuchan Squad...

"Hmm..." Seorang cewek berambut coklat terbangun dari tidurnya sambil mengucek mata. Awalnya terlihat normal sih, kalau saja dia tidak menunjukkan ekspresi seperti merasa janggal.

'Ke-kenapa aku di tubuh ini?'

Cewek itu pun menengok dan mendapati seorang cowok berambut biru tertidur di sebelahnya.

"Hey, cepat bangun!"

"Hmm, lima menit lagi Bibi Rilen..." Rupanya cowok itu mengigau.

"Bibi Rilen?"

Webek, webek...

"BANGUN, DASAR BODOH! NGAPAIN LU DI TUBUH GUE?!" teriak cewek itu emosi sambil mengangkat kasur beserta orang di atasnya.

"GYAAAAAAH!" Cowok itu langsung jungkir balik dari atas kasur. "Siapa sih yang main ang- Emy-chan?"

"Kenapa lu malah ngelindur?! Jelas-jelas lu di tubuh gue, malah ngira gue si Sorcerer Bodoh itu, Baka Earth Mage!" bentak cewek itu.

Webek, webek...

Wait a second!

Mata nggak rabun, cek!

Telinga nggak budeg, cek!

Hidung masih bernafas, cek!

Stok kotak ketawa masih ada, cek!

Pikiran masih jalan, oke agak macet! *plak!*

"Ma-maksudnya?" tanya cowok itu bingung.

"Liat aja di cermin sono!" perintah cewek itu sangar.

Begitu cowok itu melihat bayangan dirinya dari cermin terdekat...

"ANJER! ASTAGA KAMBING! WHAT THE DENMARK?! SEJAK KAPAN GUE DI TUBUH INI?! KENAPA LU NGGAK BILANG DARI TADI, THUNDY?!"

"GUE JUGA KAGAK TAU, BAKA TEIRON! GUE JUGA KAGAK NGERTI GIMANA CARANYA BISA KETUKER BEGINI!"

"Tapi sebentar! Kalau aku di tubuhmu dan kau di tubuh Emy-chan, jangan bilang kalau-"

"KYAAAAAAAAAAAA!"

Kedua orang itu langsung berlari ke arah sumber suara dan ketika membuka pintu sebuah kamar, mereka mendapati seorang cowok berambut merah yang memasang wajah panik.

"Emy-chan, daijobu?" tanya si cowok rambut biru.

Si cowok rambut merah langsung terbelalak melihat kedua orang itu. "Ka-kalian... Mengalaminya juga?"

"Begitulah..." balas si cewek rambut coklat datar.

Oke, sepertinya aku sudah mengerti perkaranya!

Jadi ketiga orang itu...

TUBUH MEREKA TERTUKAR SATU SAMA LAIN?!

Iya, kalian nggak salah baca dan aku nggak salah nulis!

Yah, sepertinya mereka harus berusaha menjalani hari sebisanya dalam keadaan seperti ini.


~Balas Dendam~

"Sekarang bagaimana?" tanya Teiron di tubuh Thundy.

"Hmm, menunggu?" tanya Thundy di tubuh Elemy.

"Sampai kapan?" tanya Elemy di tubuh Teiron.

"Sampai kembali normal, lha! Kalau nggak sehari, mungkin paling lama seminggu!" jelas Thundy tanpa ekspresi.

"SEMINGGU?!" pekik Teiron dan Elemy shock.

"Tapi selagi menunggu, aku jadi ingin balas dendam dengan tubuh ini, ehehe~" Thundy mengeluarkan evil smirk plus aura mengerikan.

Elemy langsung menelan ludah. "B-balas dendam apa?"

"Menggemukkan tubuh!" ujar Thundy sambil memakan butter cookies yang entah dapat dari mana.

"HYAAAAAAH! HENTIKAN, JANGAN MAKAN KUE BERKALORI TINGGI ITU! TIDAAAAAAK!" jerit Elemy sambil berusaha menarik Thundy untuk mencegahnya menggemukkan tubuh yang dipakainya dengan kue tersebut.

Sementara Teiron, dia hanya bisa sweatdrop.


~Ekspresi dan Baju~

"Huh, aku tidak tau harus melakukan apa sekarang ini..." gumam Thundy dengan tampang bosan.

"Sudahlah, yang penting kita jalani saja dulu hari kita!" nasihat Elemy sambil mencium kening Thundy dan pergi mandi.

Thundy yang menyadari itu mendadak blushing.

'Ke-kenapa perasaanku jadi aneh begini?' batin Thundy dan menyadari sesuatu. 'Ah iya, aku kan di tubuh si bodoh itu, jadi ekspresinya lebih terasa...'

"Apa yang kaupikirkan, Thun?" tanya Teiron yang penasaran dengan ekspresi wajah Thundy di tubuh Elemy.

Thundy hanya menggeleng pelan. "Bukan apa-apa..."

"Tei-kun!" panggil Elemy sambil mendatangi mereka dengan tanktop yang (entah kenapa) terlihat seperti salah ukuran. "Bajumu di mana ya? Pakaianku terlalu kecil di tubuhmu!"

Ya iyalah, baju Elemy yang notabene cewek mana muat di badan Teiron yang walaupun kurus tapi masih terlihat jantan (menurut pendapat bibinya) itu?

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAARGH!" Teiron pun langsung murka dan mengejar Elemy.

"HUWAAAA! APA YANG HARUS KULAKUKAN?! MAAFKAN AKU, TEI-KUN!" jerit Elemy ketakutan sambil kabur menghindari amarah Teiron.

Thundy yang melihat kejadian itu tidak tau harus seperti apa menanggapinya.


Pesan Moral untuk Hari Ini: Ekspresi Thundy akan lebih terlihat jelas saat berada di tubuh Elemy dan amarah Teiron akan terasa lebih mengerikan jika berada di tubuh Thundy.


~Bantuan~

"Haduh, kalau begini mah nggak bakalan selesai sendirian! Mending minta bantuan aja deh!" keluh Girl-chan yang kerepotan mengatur banyak buku di ruang baca. "Siapapun di luar, tolongin aku dong!"

"Iya, Ketua!"

Beberapa saat kemudian, muncullah ketiga orang yang tubuhnya tertukar di depan sang pemimpin squad.

"Apa yang bisa kami bantu?" tanya Teiron ramah.

"Kalau baca semua bukunya aku mau!" seru Elemy.

"Hey Emy, memangnya kau kuat baca buku sebanyak itu dalam sehari?" tanya Thundy sarkastik.

"Memangnya kau bisa apa sih, Thun-kun?" balas Elemy sinis.

"Sudahlah kalian berdua!" lerai Teiron sweatdrop.

Girl-chan pun menyadari apa yang terjadi pada mereka dan hanya bisa tepuk jidat dengan tampang risih. "Waduh, jangan-jangan badan mereka ketuker! Bakalan runyam deh!"


~Selfie yang Berbahaya~

"Ren, katanya banyak orang yang tewas karena selfie ya?" tanya Teiron saat sedang bersantai di depan markas bersama Rendy. "Beritanya banyak banget lho! Ada yang ketabrak kereta, jatuh dari tebing, dan masih banyak lagi!"

"Yah memang begitulah, Thun!" balas Rendy datar (yang nggak tau kalau di tubuh Thundy ada Teiron). "Walaupun sekedar selfie juga kita harus hati-hati, jangan sampai hanya untuk keren-kerenan malah merenggang nyawa!"

"Pendapat Rendy memang keren!" ujar Teiron kagum.

Tiba-tiba HP Rendy bergetar dan yang bersangkutan memeriksanya. "Wah, di-tag foto sama Salem!"

"Eh, foto apa?" tanya Teiron penasaran.

Rendy memperlihatkan HP-nya dan terlihat foto Salem yang selfie dengan background Ikyo yang menjedukkan kepala Teiron (yang terdapat Elemy di dalamnya) dan Alpha disertai caption seperti ini:

Bukan Jelmaan Jumrah

Ada rubah ngamuk di belakang, wkwkwkwk! - bersama Rendy-omje dan 5 lainnya.

"Waduh, kalau foto selfie ini sampai ketauan Ikyo mah bisa bahaya juga sih..." gumam Teiron sweatdrop. 'Pasti Emy berdebat sesuatu yang nggak penting di tubuhku dengan Alpha sampai segitunya...'

"Thun, mau baca komennya nggak?" tanya Rendy.

"Boleh deh, soalnya gue nggak bawa HP..." (Padahal aslinya Teiron nggak bisa pake HP Thundy.)

Mari kita langsung lihat ke bagian 'komentar'.


Edgar yang terlalu Mainstream Wkwkwkwk, selfie yang antimainstream! :v b


Tumma si Bebek Ajaib ^ BESOK UJIAN PERTAMA LU, NYET! NGGAK TAKUT DAPET NILAI JELEK YA?!


Bukan Jelmaan Jumrah Sabar, Tum, sabar! Anak baru biarin aja!


WolfGlasses Etto, Salem, kamu nggak takut dihajar Ikyo?


Edgar yang terlalu Mainstream Memangnya dia punya Facebook?


Emy Cutie (Ini Thundy pake HP Elemy.) Punyalah, memangnya lu kate Ikyo tuh kudet?


The Epicional Gamer Hayoloh, Salem!


WolfGlasses Kemunculan Ikyo akan terdeteksi dalam 3... 2... 1...


Anti Fox Hunter WOY SEJAK KAPAN LU FOTO ITU, HAH?! WAJAH LU MAU GUE BIKIN CACAT PERMANEN YA?!


Call Me Tei-kun (Elemy pake HP Teiron.) ^ Orangnya nongol tuh!


'Sudah kuduga...' batin Teiron kembali sweatdrop.


Sementara di dalam markas, Ikyo sibuk kejar-kejaran dengan Salem karena foto barusan.

"AMPUNI AKU, IKYO!"

"NGGAK ADA AMPUN!"

Di sisi lain, Thundy di tubuh Elemy malah asik menonton adegan kejar-kejaran itu bersama Alisa sambil makan popcorn.


~Mencari Suasana Baru~

"Wah, Thundy suka membaca juga ya?" tanya Bibi Rilen saat melihat cowok berambut biru itu membaca buku di ruang tengah.

Yang bersangkutan hanya mengangguk. "Iya, Bibi Rilen!"

"Ngomong-ngomong Teiron kemana ya? Kok dari tadi dia nggak kelihatan?" tanya Bibi Rilen yang mencari keponakannya.

Padahal sebenarnya yang bersangkutan berada di dekatnya, tepatnya di tubuh Thundy.

"Mungkin dia sedang mencari suasana baru di luar!" jelas Teiron yang menyadari maksud bibinya dengan senyum miris plus sweatdrop.


Sementara itu, Elemy yang berada di tubuh Teiron sedang berada di sebuah Café. Dia terlihat memasang tampang ala detektif saat memperhatikan dua orang cowok di meja seberang.

"Hmm, dua orang cowok yang sangat akrab, terlihat mesra ya..." gumam Elemy dengan seringai tipis.


~Lelucon Alpha~

"Teiron, Emy, mau dengerin lelucon yang kudapat dari internet nggak?" tanya Alpha sambil menghampiri Elemy dan Thundy yang sedang membaca.

"Jangan ganggu, kami sedang membaca!" balas kedua orang itu bersamaan.

Alpha yang melihat itu hanya bisa menggaruk kepala dengan bingung. "Hmm, aneh! Tumben mereka nggak mau dengerin leluconku!"

"Al, ceritain lelucon itu dong!" pinta Teiron dengan mata berbinar.

'Eh?! Sejak kapan Thundy mau dengerin leluconku?!' batin Alpha shock.

Ya iyalah, Alpha kan nggak tau kalau tubuh mereka tertukar.


~Di Musim Dingin...~

Thundy dan Teiron berjalan keluar dengan pakaian tebal karena saat itu sedang musim dingin.

'Hmm, entah kenapa tubuh ini tidak terlalu merasa dingin...' batin Thundy.

"Ahaha, sepertinya tubuhmu mudah kedinginan ya... Sepertinya aku harus berusaha agar tidak sakit..." celetuk Teiron watados.

Entah kenapa, Thundy malah merangkul Teiron entah apa alasannya.

'Mesra banget!' batin Alisa dan Adelia yang iri dengan mereka (karena yang mereka lihat itu Elemy merangkul Thundy).


~Mereka sudah Lelah Menjelaskan~

Karena suatu alasan, mereka bertiga memutuskan untuk menceritakan masalah ini kepada teman-teman yang lain.

"Hah, jadi tubuh kalian tertukar?!" tanya Maurice shock dan ketiga orang itu mengangguk. "Ba-bagaimana bisa?"

"Ahaha, entah kenapa sekarang Emy terlihat sedikit lebih menyeramkan..." gumam Ikyo sedikit risih. "Tapi apa benar? Itu sangat sulit dipercaya!"

Teiron melihat cupcake yang dipegang Vience dan...

SYUUUUUUNG! NGEEEEEENG! WUUUUUSSSSSSH!

"HUWAAAAAAH, THUNDY!" jerit Alpha kaget.

"Wah, memang benar! Dia mengejar cupcake yang kulempar tadi!" ujar Vience menyimpulkan.

"Tapi jangan menggunakan cara itu untuk mengujinya, dia bukan binatang!" bentak Ikyo sewot.

Sementara Thundy dan Elemy hanya bisa cengo melihat kejadian itu.


~Setelah Kembali seperti Semula...~

Akhirnya setelah menderita dalam tubuh yang berbeda selama beberapa hari, mereka pun kembali ke tubuh masing-masing pada Rabu pagi.

"Selamat pagi kalian berdua~" sapa Teiron ceria.

"Hmm, selamat pagi..." balas Elemy dengan wajah datar.

"Selamat pagi!" timpal Thundy dengan senyum kecil.

Webek, webek...

Sepertinya ada yang salah dengan mereka! Apa masih belum kembali juga?

"Eh, apa yang salah dengan otot wajahku? Kenapa jadi begini?" tanya Elemy panik sambil melihat bayangan dirinya dari cermin bergagang dan memegangi wajahnya.

Oh, itu hanya otot wajah mereka yang bermasalah.

"Emy, aku benci kelakuanmu!" umpat Thundy yang masih tersenyum kecil.

"Wah, maaf Thun-kun!" balas Elemy gelagapan.

'Masih saja nggak berubah!' batin Teiron sweatdrop.


To Be Continue, bukan Tumpahkan Bir Ceban (?)...


Aku terinspirasi bikin ini dari dua hal: dari doujin 'RE Anko Uza Unlimited' (bagian DenNor badannya ketuker) dan komik dari Fanpage 'Rimawarna' (silakan cari sendiri, aku agak sulit menjelaskannya), jadi ya maklumi saja kalau ini sedikit absurd... ^^/


Oh iya, sedikit penjelasan untuk 6 karakter lain yang belum diperkenalkan di Chapter awal (bagi yang pengen tau aja)!

Vience Andreas (Dragon Rider): Sangat esentrik dan penuh gaya, walaupun terkadang sedikit sombong. Naga peliharaannya bernama Jeronium. Karena merupakan anggota sementara, dia jarang menetap di markas.

Elemy Scorcas (Sorcerer): Gadis ini sedikit arogan, tapi berhati lembut. Biasa dipanggil Emy. Walaupun statusnya sama seperti Vience, dia sering menetap di markas karena ingin selalu bersama kekasihnya (if you know who i mean).

Ashley Yudori (Ghost): Hantu berwajah manis ini sering mendiami markas pada malam hari. Walaupun jarang muncul, tapi dia sangat disegani (atau malah ditakuti) anggota squad lainnya.

Rendy Espada Volante (Geomje): Sahabat dekat Salem. Penampilannya dan Thundy sangat mirip (hanya beda warna rambut), bahkan sampai dikira saudara kembar yang telah lama hilang (?). Nama marganya memiliki arti 'Pedang Terbang'.

Salem Morihayashi Al-Jumrah (Saladin): Sangat bersemangat dan optimis, walaupun kadang sedikit ceroboh (tapi kadar cerobohnya nggak separah Teiron). Dia dan Rendy bersahabat, tapi kadang sering salah panggil jika bertemu Thundy karena wajah mereka yang SAMA PERSIS. Biasa dipanggil Salem atau 'Hayashi-kun', tapi jangan pernah memanggilnya 'Jumrah' (apalagi sambil melempar batu), pokoknya jangan!

Edgar Lammermoor (Hawkeye): Kadar sombongnya sedikit lebih tinggi dari Vience, tapi terkadang sangat sopan dan senang membantu (bahkan tanpa diminta). Penggemar novel, terutama 'the Bride of Lammermoor'. (Edgar: "Sebentar, bukannnya Ketua nggak pernah baca novel itu?"/Me: "Ah, itu karena yang mengusulkan nama belakangmu terinspirasi dari situ, seharusnya kau berterima kasih!"/Edgar: "Iya juga sih...")


Yah, segitu dulu deh! ^^/

Review! :D