Balas Review! :D
StrideRyuuki: Aku nggak jamin lho ya... -w-/ Ini udah lanjut! :D
RosyMiranto18: Yah, dia sangat menderita karena itu... .w.a
Arie: "Tidak apa..." -w-
Rendy: "Kurasa ini agak sulit dijelaskan, tapi nanti dia akan memberikan foto model wanita yang memakai baju itu..." -w-/
Maurice: "Bukan kostum badut, tapi..." *malu untuk menjelaskannya.*
Soal gadis itu, masih rahasia! Well, Thanks for Review! :D
Happy Reading! :D
Chapter 68: Drabble Collections (Double Devil's Relationship)
Ting tong!
"Ada apa ya?" tanya Luthias setelah membuka pintu dan melihat seseorang di depannya.
Orang itu terlihat gugup. "Apa benar ini markas Garuchan? Aku mau jadi anggota!"
"Yap! Ayo masuk!"
Ketika mereka melewati ruang tengah di lantai 3, tiba-tiba...
"Dia..." Orang itu menghampiri Rina yang sedang main dengan Kopen.
Gadis itu menatapnya dengan bingung. "Maaf, anda siapa ya?"
Eits, itu buat Chapter depan! Mari kita langsung ke inti Chapter ini!
Hmm, kira-kira apa ya persamaan dan perbedaan antara Arie dan Zen?
1. Kesukaan
Mereka menyukai hal yang sama.
Misalnya makanan...
"Kemana Zen dan Arie?" tanya Grayson yang sedang menyiapkan sarapan.
Tiba-tiba kedua orang yang dibicarakan muncul. "Pancake sirup blueberry dong!"
Webek, webek...
"Aku duluan yang ngomong!"
"Aku duluan!"
Seisi ruang makan langsung sweatdrop berjamaah melihat mereka berdua berdebat plus gulat di depan pintu.
Atau tontonan...
"Enaknya nonton apa ya?" tanya Mathias meminta saran.
"Asal jangan film badut psycho itu aja, soalnya gue punya penyakit jantung!" usul Alexia.
"Serius?!" pekik sebagian orang kaget.
Alexia hanya memutar mata. "Nggak juga sih..."
"Gimana kalau 'Ousama no Restaurant no Ousama' aja?"
Webek, webek...
Dua pasang manik abu-abu itu saling adu tatapan dan...
"Aku duluan yang ngomong!"
"Aku duluan!"
Pergulatan pun kembali terjadi.
'Serius deh! Bahkan Vience sama Tartagus aja nggak separah ini!' batin mereka semua sweatdrop.
"Tapi, kenapa mereka ngusulin OVA anime Kekkai Sensen ya?" tanya Tumma penasaran.
"Oh, itu? Katanya season dua-nya mau tayang tanggal 7 Oktober!" jelas Teiron seadanya.
Tumma hanya ber-'oh' ria.
2. Rahasia
Kalau Arie mengetahui rahasia di balik tudung Zen, Zen mengetahui rahasia yang disembunyikan Arie.
Pertama, ulang tahunnya.
"Rie, ultahmu sebulan lagi kan?"
"Yap!"
"Mau kukasih sekardus pocky?"
"Hah?! Jangan ngaco ya! Entar semua orang pada tau kalau ultahku itu bertepatan dengan hari pocky!"
"Kali aja ada cewek yang mau ngajakin main 'Pocky Game'!"
"Ish, nggak sudi!"
Dan yang kedua, ketakutannya.
"Sebenarnya apa sih yang ditakuti Arie selain hantu dan Malam Jumat?" tanya Rendy penasaran.
"Aku tau!" timpal Zen tiba-tiba.
Dia langsung menengok. "Eh, lu tau ya?"
"Tau sih, cuma nggak bisa sekarang! Besok kan aku mau ngajak Arie dan si gadis kucing (baca: Flore) main ke sungai, jadi lihat saja nanti!" Zen mengedipkan sebelah mata.
Keesokan harinya...
"Paman Arie, lihat deh aku bawa apa!"
Dia langsung menengok dan matanya terbelalak begitu melihat...
"KODOK LOMPAT!" Arie langsung loncat ke pohon terdekat.
"Eh? Paman Arie kenapa?" tanya Flore bingung.
"Dia takut kodok, nak!" jawab Zen dengan senyum miris.
"Kok bisa?" tanya Flore lagi.
"Soalnya... Dulu ada kodok beracun masuk ke mulutnya hidup-hidup dan hampir ditelan sama dia, setelah itu dia langsung trauma!" jelas Zen. "Karena itulah dia sering melatah 'kodok lompat'!"
Rendy yang mengikuti mereka diam-diam hanya bisa cengo dari kejauhan.
'Gue berani taruhan kalau mereka sampai tau ini, pasti kalimat 'iblis kok takut kodok' keluar dari mulut mereka...'
3. Sisilah Keluarga
"Zen, hubunganmu dengan Arie itu apaan sih? Kalian kerabat kan?" tanya Yubi suatu hari.
"Yah, begitulah..." balas Zen seadanya. "Soalnya ayahku itu sepupu dari sepupu sepupu sepupu sepupu sepupu sepupu sepupu sepupu sepupu sepupu kakak sepupu sepupu sepupu sepupu sepupu sepupu sepupu sepupu sepupu sepupu sepupu ayahnya Arie..."
'Pa-panjang sekali!' batin Yubi cengo.
Yubi, kamu nyadar nggak sih kalau dia nyebutin satu kata yang berbeda?
4. Keahlian
Sebenarnya Arie dan Zen sama-sama bisa memasak, tapi...
Sebagian orang di ruang makan hanya bisa menelan ludah saat mereka berdua menyajikan sepiring kue yang mengeluarkan aura kematian di sekitarnya.
"Errr, kalian yakin ini bisa dimakan?" tanya Teiron agak ragu.
"Dicoba dulu lha!" balas Arie.
"Hmm, oke..."
Teiron terpaksa mencicipi satu sendok, tapi setelahnya langsung pingsan dengan mulut mengeluarkan nyawa.
"TEIRON!" pekik Maurice panik.
"Kalau boleh tau, kue ini terbuat dari apaan sih?" tanya Giro penasaran.
"Telur asin, keripik kentang, parutan kelapa, kuah sayur, singkong rebus, salmiakki, keca-"
"Tunggu dulu, Zen!" potong Luthias. "Tadi kau bilang apa? Salmiakki?! Dapat dari mana?"
"Soal itu..."
-Flashback-
Ting tong!
Zen membuka pintu dan melihat seorang pria berambut coklat tua di depannya. "Siapa ya?"
"Oh, kau orang baru di sini?" tanya pria itu.
Zen mengangguk. "Iya!"
"Aku Andersen, aku ke sini untuk mengunjungi saudaraku saja!" Dia mengeluarkan sebuah kotak kecil dari saku celananya dan menyodorkannya pada Zen. "Mau salmiakki?"
"Apa rasanya enak?" tanya Zen sambil memperhatikan kotak itu dan mengambilnya.
"Lumayan, jika dimakan langsung atau dicampur ke dalam makanan kesukaan!" jawab Andersen sambil mengedipkan sebelah mata.
-Flashback End-
"Zen, orang yang tadi memberimu salmiakki itu saudaraku..." jelas Luthias sweatdrop.
Zen hanya ber-'oh' ria. "Memangnya ada apa ya dengan salmiakki itu?"
Luthias hanya menghela nafas panjang. "Jika kau bukan orang Skandinavian, rasanya sangat beracun..."
'Mystery Food X Duo Devil Version...' batin beberapa orang lainnya risih.
5. Bernyanyi
Gimana jadinya kalau mereka duet?
"Yosh, ayo karaoke!" ajak Alpha ke semua cowok Garuchan (kecuali Thundy, dia masih mengurung diri karena depresi).
"Karaoke?" tanya Zen bingung.
"Maksudnya kita nyanyi lagu yang ditentukan..." jelas Arie.
Zen hanya ber-'oh' ria.
Setelah para cowok melakukan undian...
"Fine... Gue punya firasat pasti lagunya nggak beres..." keluh Salem yang dapat giliran pertama. "Musik bentar dong!"
Setelah musik disetel selama beberapa detik, dia langsung sweatdrop. "Oh ayolah! Dari semua lagu di dunia ini, kenapa harus yang itu?"
"Karena emang cocok sama status lu sekarang!" balas Alpha watados.
Yah, mau nggak mau dia terpaksa nyanyi.
Dare demo ii kara tsuki aitai
Dare demo ii kara tsuki aitai
Dare demo ii kara tsuki aitai
Mou dare demo ii kara
Otoko no mae de wa shaberetemo
Onago no mae de wa shaberenai
Torauma darake no boku no kako
Namida na shite wa katarenai
"Doushite kanojo ga dekinai no?"
Sessha wa suteki to kimi wa iu
Naraba sessha to tsukiatteyo
Sono nigawarai no imi wa nani
Dare demo ii kara tsuki aitai
Dare demo ii kara tsuki aitai
Dare demo ii kara tsuki aitai
Mou dare demo ii kara
Dare demo ii kara tsuki aitai
Dare demo ii kara tsuki aitai
Dare demo ii kara tsuki aitai
Mou dare demo ii kara
Dare demo ii kara tsuki aitai
Dare demo ii kara tsuki aitai
Dare demo ii kara tsuki aitai
Mou dare demo ii kara
Mou dare demo ii kara
Setelah itu dia langsung pundung di pojokan dan sukses membuat yang lainnya sweatdrop berjamaah.
"Lagu berikutnya..." Alexia sedikit mengerutkan kening. "Judulnya... 'Embrace the Très Bien me'?"
Entah kenapa, tiba-tiba suasananya jadi agak panas.
"Aura api dari mana ini?!" tanya Alexia kaget.
Alhasil, para cowok (kecuali Salem yang masih pundung) langsung melirik ke arah...
Daren yang sudah mengeluarkan aura api yang cukup besar.
"Slow aja Dary..." gumam Saphire agak risih di sebelahnya.
"Akan kutunjukkan kekuatan France pada kalian!" ujar Daren yang sudah memegang mic sambil memasang cengiran lebar, kemudian menjentikkan jari. "Musik!"
Musik diputar dan dia mulai bersiap.
Bonjour~ Je m'appelle France
Seine-gawa nagareteku ai no seseragi
toumei na hohoemi ga sekai wo tsutsumu
jikanjiku kuruu hodo mitoreru hibi sa
aa nante utsukushii pari no panorama
e ni kaita you na machi sa supekutakeru de georgeous
soredemo oyobanai no wa sou sa ore... très bien
utsukushiku utsukushisa wo mimimoto de katatte ageru
sekaijuu mitasareteku suteki na ore ni dakare
gaisenmon sobietatsu Charles de Gaulle
itadaki wo sei suru no wa Montmartre de
hanayaka ni misemashou Moulin Rouge
kyuukyoku no bi no katachi pari no panorama
katate ni wine glass romantikku de oshare san
bi to ai no daimeishi nanda sou sa ore... très bien!
airashiku airashisa wo me no mae de odotte ageru
sekaijuu irozuiteku ore ni somaru toriko sa
utsukushiku ai shimashou dare ni mo mane wa sasenai ze
tarinai yo mittsuboshi de wa ore wo kataru narasou...
"mazuwa jibun ga utsukushiku airashiku da"
"boshi no kazu nante tanin ga kimeru mono ja nai"
"soshite bi to ai ni kokkyou nante kankei nai no sa"
utsukushiku utsukushisa wo mimimoto de katatte ageru
sekaijuu mitasareteku suteki na ore ni dakare
utsukushiku ai shimashou dare ni mo mane wa sasenai ze
sekaijuu irozuiteku ore ni somaru toriko sa
Au revoir
"Oke..." Edgar melihat daftar lagu. "Hmm, kayaknya yang selanjutnya duet deh!"
"Judul?" tanya Ikyo.
"Rain over me!"
Sriiiiiing!
Mereka semua langsung melirik kedua iblis di antara mereka dengan tatapan 'Lu berdua belum pernah nyanyi kan?' dan mereka berdua langsung menelan ludah.
"Rie, mau nggak nih?" tanya Zen ragu.
"Ayo aja dah!" balas Arie pasrah.
"Nih liriknya!" Raimundo menyerahkan secarik kertas pada mereka.
"Zen, kau yang nyanyi bagian Pitbull, aku yang nyanyi bagian Marc Anthony, setuju?" tanya Arie yang dibalas anggukan dari Zen.
"Musiknya, Al!" pinta Arie.
(Arie) Girl my body don't lie ((Zen) Red One)
I'm outta my mind
Let it rain over me ((Zen) Mr. Worldwide)
I'm rising so high
Out of my mind ((Zen) Marc Anthony)
So let it rain over me
Ay ay ay
Ay ay ay
Let it rain over me
Ay ay ay
Ay ay ay
Let it rain over me
(Zen) A billion's a new million
Voli's a new vodka
Forty is the new 30
Baby you're a rock star
Dale veterana, que tú sabe
Más de la cuenta, no te hagas
Teach me baby, or better yet,
Freak me baby, yes, yes
I'm freaky baby, I'mma make sure that your peach feels peachy baby
No bullshit broads, I like my women sexy, classy, sassy
Powerful yes, they love to get a little nasty, ow
This ain't a game you'll see, you can put the blame on me
Dale muñequita, abre ahí, and let it rain over me
(Arie) Girl my body don't lie
I'm outta my mind
Let it rain over me
I'm rising so high
Out of my mind
So let it rain over me
Ay ay ay
Ay ay ay
Let it rain over me
Ay ay ay
Ay ay ay
Let it rain over me
(Zen) A billion's a new million
Voli's a new vodka
Latin is the new majority, ya tú sabe
Next step la Casablanca
No hay carro, nos vamos en balsa
Mami you know the drill, they won't know what I got 'til they read the will
I ain't trying, I ain't trying to keep it real
I'm trying to keep wealthy that's for real
Pero mira que tú 'tas buena, y mira que tú 'tas dura
Baby no me hables más, y tíramelo mami chula
No games you'll see, you can put the blame on me
Dale muñequita, abre ahí, and let it rain over me
(Arie) Girl my body don't lie
I'm outta my mind
Let it rain over me
I'm rising so high
Out of my mind
So let it rain over me
Ay ay ay
Ay ay ay
Let it rain over me
Ay ay ay
Ay ay ay
Let it rain over me
(Zen) Mr. Worldwide, Marc Anthony, tú sabe
I was playing with her, she was playing with me
Next thing you know, we were playing with three
Oh oh oh oh oh oh
I was playing with her, she was playing with me
Next thing you know, we were playing with three
Oh oh oh oh oh oh
Rain over me
(Arie) Girl my body don't lie
I'm outta my mind
Let it rain over me
I'm rising so high
Out of my mind
So let it rain over me (over me)
Ay ay ay
Ay ay ay
Let it rain over me (over me)
Ay ay ay
Ay ay ay
Let it rain over me (aa aaa)
Ay ay ay
Ay ay ay
Let it rain over me.
Ay ay ay
Ay ay ay
Let it rain over me
Semua orang langsung cengo seketika.
"Aku tidak menduga kalau kalian cukup berbakat..." gumam Raimundo kagum.
Bonus:
Thundy sedang duduk sendirian di tepi sungai untuk sekedar menenangkan diri.
Tapi entah kenapa, dia merasa ada sesuatu yang mengawasinya di sekitar tempat itu. Kemudian semak-semak di dekatnya bergemeresik sesaat.
"Siapa di situ?"
Sesuatu keluar dari semak-semak itu dan terlihat sesosok hewan berwarna biru berukuran anak singa dengan kepala, sayap, dan kaki depan yang menyerupai burung elang.
"Eh? Bayi Griffin?"
Girffin itu mendekat dan tangan Thundy mengusap kepalanya.
"Hey, kau mau kupelihara ya?"
Griffin itu mengangguk.
"Hmm, oke! Bagaimana kalau kuberi nama... Greif?"
Dia mengangguk lagi.
Thundy tersenyum tipis dan mengangkatnya. "Baiklah! Ayo kita pulang ke markas!"
To Be Continue, bukan Tembok Bendungan Cembung (?)...
Sudah lama nggak bikin Drabble Collections dan... Yah, entahlah harus bilang apa untuk ini... ^^a
Selain itu aku juga baru nyadar kalau fic ini merupakan fic dengan Chapter terbanyak yang sejauh ini kubuat, well yeah... -v-a
Review! :D
