Balas Review! :D

StrideRyuuki: Yang penting happy! :V /

Salem: "Mereka udah tunangan sejak lama..." =w=

Ini udah lanjut! :D

RosyMiranto18: Aku tidak tau harus gimana lanjutinnya...

Alpha: "Well, aku hanya bisa sekedar scanning sih..." .w.a

Arie: "Yah, memang aneh sih..." ._.

Thanks for Review! :D

Happy Reading! :D


Kejadian sebelumnya:

"Kau yakin kalian akan segera menikah?" tanya Salem agak ragu mengingat kakaknya menyimpan bunga yang didapat dari pernikahan Alex dan Silica.

"Tidak ada yang tau nasib kita selanjutnya, tapi mungkin saja itu bisa terjadi." balas Naya.

Salem hanya angkat bahu. "Yah, kalau memang itu benar... Selamat aja deh!"

"Kau tidak mencari pasangan untukmu sendiri?" tanya Naya.

Salem menggaruk kepala. "Aku bisa memikirkannya nanti, Kak! Tapi untuk sekarang, aku harus mencari cara agar bisa menjauh dari si kepala buntung (dan juga anak) itu dulu!"

Tiba-tiba Edgar menghampiri mereka. "Ada berita penting!"


Chapter 72: Another Marriage?


"Masalah apa?" tanya Naya.

Edgar menggaruk kepala. "Errr, gue agak nggak enak ngomongin ini di depan lu, Sal... Tapi, ini soal-"

"Pernikahan?" potong Salem datar.

Edgar mengangkat alis. "Tau dari mana lu?"

"Kita juga baru ngomongin itu..."

Edgar hanya menghela nafas. "Jadi begini..."


-Flashback-

Tiba-tiba terdengar dering dari handphone Edgar dan dia segera mengangkatnya. "Ya?"

"Edgar, sebaiknya kamu nikah secepatnya ya!"

Webek, webek...

"Hah? Nggak bisa nunggu tiga tahun lagi gitu?" tanya Edgar agak skeptis.

Note: Naya 4 tahun lebih tua dari Edgar dan kalau dihitung 3 tahun lagi, umur mereka 25 (Naya) dan 21 (Edgar). (Setauku menikah di umur 25 itu paling ideal untuk wanita.)

"Tidak bisa, nak!"

"Oh Eugene, kamu kebelet pengen punya cucu ya?"

Edgar langsung sweatdrop mendengar perkataan ibunya dari seberang telepon. "Mungkin perlu aku bicarakan dulu dengan Naya..."

"Harap bawa dia ke rumah kalau dia setuju!"

"Oke..."

-Flashback End-


"Oh gitu..." Salem hanya manggut-manggut dengan wajah datar.

"Sekarang gimana, Nay?" tanya Edgar meminta saran Naya.

"Kalau itu memang kemauannya aku tidak keberatan..." balas Naya.


Di ruang tengah...

"Hay Nay, apa nanti setelah nikah pengen buat a- Hmph!" Emy langsung dibekap Thundy dan ditarik menjauh dari Naya.

"Jangan ngomongin 'itu' di depan Naya, bego! Lu bisa digebukin Salem entar!" omel Thundy di telinga Emy.

Naya memiringkan kepala. "Buat apa maksudnya?"

Emy melepaskan bekapan tangan Thundy dari mulutnya. "Lupakan saja, Nay! Tadi keceplo-"

"Tadi dia pengen nanya apa nanti kau mau buat anak!" potong Ikyo dari kejauhan dan sukses membuat kaget beberapa orang di sudut lain ruang tengah.

"Eh Kyo, lu sendiri kapan punya anak sama Adel?" tanya Ethan jahil.

"Eh bangke!" umpat Ikyo sewot.

"Buat anak ya?" Naya berpikir sejenak. "Mungkin akan kutanyakan pada Tuan Edgar nanti..."

"Sal, kakak lu kok bisa ya masih berpikiran positif begitu?" tanya Saphire.

"Nggak tau..." balas Salem datar.

"Kayaknya Naya cocok dengan Arcana 'The Sun' deh..." celetuk Alpha dengan pose berpikir.

"Terserah... Walaupun sebenarnya itu terdengar ironis karena nama belakangnya mengandung arti 'bulan'..."

Alpha dan Saphire langsung kicep mendengarnya.


"Kaichou, pinjem kunci motor!" pinta Edgar ke Girl-chan yang sedang baca salah satu doujin buatan Iris.

"Nih!" Gadis itu melempar kunci motor dan ditangkap Edgar. "Emang buat apaan?"

"Mau pulang bentar, buat ngurus sesuatu..." Edgar menghampiri Naya yang masih ngobrol sama Emy. "Nay, ayo jalan!"

"Oh, baiklah." Naya mengikuti Edgar pergi keluar markas.

"Jangan bilang mereka mau nyusul Alex dan Silica?" tanya Iris.

"Mungkin..." balas si ketua Garuchan watados.


Setelah itu...

"Sebenarnya kita bisa pakai mobil itu, tapi entah kenapa aku rada malas nyetirnya..." gumam Edgar selagi menyetir motor.

"Tidak apa-apa." balas Naya.


Setelah hampir satu jam perjalanan, akhirnya mereka berdua tiba di depan kediaman keluarga Lammermoor.


"Jadi..."

"Aku tau ini terlalu cepat untuk kalian, tapi pernikahan akan dilaksanakan seminggu dari sekarang!"

"APA?!"


Di markas...

"Gar, muka lu kok gitu sih?" tanya Vience begitu mendapati Edgar pulang dengan wajah kusut.

"Minggu depan gue mau nikah..." balas Edgar lesu.

"Eh, serius? Harusnya lu seneng kan?" tanya Tartagus.

"GUE GROGI, KAMPRET! GROGI!" pekik Edgar frustasi sambil menarik kerah jaket Tartagus. "Harusnya gue nikah tiga tahun lagi, tapi ayah gue kebelet pengen punya cucu!"

"Woah, woah! Selow aja, Gar!" lerai Vience menenangkan Edgar.

"Fine!" Edgar melepaskan Tartagus dan pergi begitu saja.


Pada hari H-nya...

"Kak Edgar grogi ya?" tanya Edward saat melihat kakaknya menarik kerah baju berkali-kali.

"Yah..."

Oke, sebaiknya kita skip ini karena aku agak malas ceritakan bagian pernikahannya. *plak!*


"Gar, kapan punya anak? Entar malem?" tanya Mathias jahil.

"Hah? Jangan ngaco lu!" balas Edgar sewot.

"Tapi entar mau bikin kan?"

"Dih, najis tralala!"


"Selamat ya Nay, akhirnya kamu menyusul Alex dan Silica!" seru Rina senang.

"Terima kasih."


"Sal, tumben lu nggak pundung!" ujar Rendy.

Salem hanya diam saja dengan wajah datar, bahkan nggak nengok sama sekali.

'Kepalanya lagi kebentur ya?' batin Rendy bingung.

Aku hanya bisa bilang selamat untuk mereka berdua! ^^/


Bonus:

"Yosh, sebagai perayaan tayangnya 'Kekkai Sensen and Beyond', akan kunyanyikan lagu openingnya!" seru Teiron bersemangat. "Musik!"

I'm sane, but it's trick or treat?

I'm right, but it's truth certainly

Well then "awesome!" welcome to tragedy

Fake town, Fake town, baby?

I'm sane, but it's trick or treat?

I'm right, but it's truth certainly

Well then "awesome!" welcome to tragedy

Fake town, Fake town, baby?

jou ni fusu nante toutei muda

tsukanoma no ando wa toumen jama

Hello me, hello you, "matte" wa kikanai

Fake town, Fake town

hora, itsukara sou omotte ita ka?

wakara naku natteru

sekkaku katei no junbi shite tanoni

zannen da na souzoushiku te

shiawase ni naru paasenteeji (percentage)

wasure chimatta yo

kamisama mo inai iranai

itemo iranai

koko wa, dare no genzaichi da?

amai ka nigai ka wa kimi ga kimeyou

"kirai na no wa kirai urusee damare"

sore ja tabun dou ni kachinukanai

gudaguda itteru dake ja

minuki sou ne, dare ni mo ga kono machi no ruuru (rule)

Ah, no time to wait

kono fon doroppu (phone drop) ni noru dake

akki no shien sae mo te o tataku

saa kassai banrai o matase

saa kassai banrai o matase

Ikyo mengangkat alis. "Segitu doang?"

"Lagu opening anime emang pendek, coeg! Versi full-nya aja belum keluar!" balas Teiron sewot.

"Oke..."

"Ada yang ngeliat Alexia?" tanya Daren yang baru datang.


Bicara soal anak itu, dia sedang berada di lantai tujuh dengan sebuah kotak yang diambil dari gudang di rumahnya.

Ketika dibuka, terdapat sebuah surat beserta foto seorang wanita di dalamnya. Dia mengambil surat itu dan membacanya.

Sesaat setelah selesai membaca surat itu, tiba-tiba dia merasa kesakitan di dadanya dan berusaha menahannya dengan nafas tersenggal-senggal.

Tapi pada akhirnya dia tidak kuat dan pingsan di tempat saat itu juga.

"Hey, ada apa dengannya?!"

"Cepat beritahu gadis itu!"

"Bawa dia ke kamarnya!"

Tiga orang kembar yang saat itu melihatnya segera bergegas menolongnya.


To Be Continue, bukan Tea Bride Caramel (?)...


Hmm, yah begitulah...

Yang soal arcana... Aku kepikiran aja sih... .w.a

Aku tidak tau harus bagaimana untuk menjelaskan bagian terakhir, terutama isi surat itu... .w./

Review! :D