Balas Review! :D
I'mYaoiChan: Yah, emang konyol sih... :V a
Salem: *meraba pantatnya dengan wajah horror.*
Ikyo: *kabur.*
Makasih Review-nya! :D
RosyMiranto18: Yah, pokoknya lihat saja nanti... 'w'/
Luthias: "Aku tidak yakin untuk melakukan itu..." ._.
Mathias: "Kalau kau tanya pendapatku, aku tidak akan mau meminumnya!"
Thanks for Review! :D
StrideRyuuki: Bicara soal gift, daripada M-coin Gacha, lebih baik kau bantu aku melengkapi style Hikari dan Mira... -w-/
Edgar: *menghela nafas.* "Hanya dari garis keturunan ayah..."
Salem: "Hentikan panggilan aneh itu!" =w="
Ini udah lanjut! ^^/
Happy Reading! :D
Chapter 105: Notary Questions of Greenlandic
Chapter ini akan berisi pertanyaan yang dijawab dalam sudut pandang Luthias, jadi jangan sampai salah paham ya! 'v'/
Namaku Luthias Oersted. Umur secara fisik 17, tapi secara biologis tidak diketahui karena aku ini personifikasi Greenland.
Mengambil job hero Skadi karena... Yah, aku suka es dan tempat tinggalku penuh dengan es (walaupun ironisnya, aslinya Skadi bukan dewa es seperti yang ada di game LS, itu baru kuketahui saat dijelaskan oleh Iselin).
1. Kehidupan sebelum masuk squad?
Ada sisi baik dan buruknya sebagai seorang personifikasi negara, atau bisa disebut Nation.
Sisi baiknya, aku dan Aniki sering mengunjungi teman-teman sesama Nation dan juga mengikuti 'World Meeting' (walaupun sering berujung kekacauan).
Sisi buruknya, ada beberapa yang akan kujelaskan.
Pertama, kondisi di negaramu bisa mempengaruhi kondisi fisikmu. Aku pernah demam selama dua bulan akibat pencairan es di tempat tinggalku.
Kedua, sejarah negaramu akan terus terbayang di ingatanmu seiring berjalannya waktu. Aku paling trauma dengan kejadian 'Terusan Kiel' walaupun terlibat secara tidak langsung, karena dulu aku adalah koloni kakakku yang merupakan personifikasi Denmark.
Ada beberapa orang sesama Nation yang kuketahui: Teman-teman Aniki, saudara-saudara kami, tetanggaku di Kanada beserta saudaranya dari Amerika, dan (aku tidak mau mengakui) gadis menyebalkan itu.
2. Kehidupan setelah masuk squad?
Kalau boleh jujur lebih menyenangkan, walaupun agak menyebalkan juga. Aku berteman dengan beberapa orang karena beberapa persamaan. Misalnya...
Saat kutau Teiron punya kucing, aku mulai mencoba akrab dengannya walaupun sedikit takut karena sebuah kejadian yang tak sengaja kulakukan (aku pernah memukuli Thundy di kepala sampai kepribadiannya berubah drastis). Suatu hari dia memberitahuku tentang selebricat favoritnya (yang merupakan campuran antara Scottish Fold dan Muchkin), dan sejak saat itu kami menjadi teman baik (sebenarnya aku berencana akan membawakan ke Catcon untuk melihat kucing favoritnya, tapi kurahasiakan itu sampai hari ulang tahunnya nanti).
Selain itu ada Tumma. Saat pertama kali melihat dia tanpa kostum bebeknya, aku sangat kaget dan berniat kabur, tapi dia mencegatku dan menceritakan masa lalunya yang membuatku sedikit kasihan dengannya. Setelah aku membuatnya membuka topengnya dengan cara yang tidak benar (memaksanya dalam permainan), kami mulai menjadi dekat dan saling berbagi beberapa hal. Belakangan kuketahui, dia punya selera humor yang aneh terhadap lawakan receh dan sejenisnya.
Kemudian Maurice. Selain fakta kalau dia Werewolf dan dua kali mengidap 'HWS', tidak ada yang spesial di antara kami. Tapi yang mengherankan, kenapa Teiron bisa tidak takut padanya padahal dia ketakutan saat adiknya Yamagi membawa serigala milik Yuki ke markas. Ah sudahlah, dunia ini penuh misteri.
3. Hubunganmu dengan Giro?
Kenapa harus ada pertanyaan ini?!
Jujur, saat pertama kali bertemu dengannya waktu berkunjung ke Austria dengan Aniki, hal yang pertama kali terlintas di pikiranku saat itu adalah: Dia cantik sekali. (Aneh memang...)
Dan ketika aku melamarnya, dia malah memukuli wajahku sambil mengatakan hal yang mengejutkan: Dia ternyata laki-laki.
Tapi entah kenapa, aku seperti tidak perduli dengan gender-nya. Rambutnya yang sepunggung (kalau tidak diikat) itu terlalu panjang untuk seorang laki-laki dan suaranya terdengar agak feminim, itu saja yang kusuka darinya.
Yah, cinta itu buta.
Tapi terkadang, kami merasa hubungan ini tidak akan abadi. Ada dua alasan untuk itu.
Pertama, aku personifikasi dan dia manusia.
Kedua, kami ini sesama laki-laki.
Yah, ini memang absurd...
4. Pendapat orang lain tentangmu?
Banyak yang bilang aku ini tipe kalem.
Teman-teman sesama Nation pernah bilang kalau aku versi dewasa Aniki (soalnya dia dianggap kekanakan bagi mereka), di squad pun juga begitu.
Tapi hanya sedikit yang tau sisi lainku, tidak perlu kuberitahu pasti sudah tau sendiri.
Bonus:
Sekarang dia sedang memperhatikan foto yang dipegangnya di pojok kamarnya.
Foto itu memperlihatkan sepasang anak laki-laki berambut perak dengan mata abu-abu dan biru.
Dia menghela nafas panjang dan mengusap foto itu dengan jari.
"Kenapa kau pergi begitu cepat dan memberikan kehidupanmu padaku?"
To Be Continue, bukan The Beauty Carmen (?)...
Au ah remang, yang penting jadi... -v-/
Dari bonus-nya, kemungkinan Chapter depan bakalan nyesek lagi, hmm... .w.a
Review! :D
