Balas Review! :D

StrideRyuuki: Yah, tidak ada yang spesial... Ini udah lanjut... -w-/

RosyMiranto18: Ortu-ku yang belikan tab itu dan mereka tidak tau banyak soal teknologi (atau bisa dibilang, mereka itu kaum awam)... 'w'/

Akai: *terpelatuk.* "Aku ini panda baik-baik!" (Oke, sepertinya dia juga salah paham soal ini...)

Tanyakan saja Cyclops untuk info lebih lanjut... -w-/

Cyclops: "Hah? Apa?"

Me: "Lupakan saja..."

Thanks for Review! :D

Happy Reading! :D


Chapter 123: Spiky Switch


Seorang gadis kecil berambut pink dengan telinga dan ekor hewan (yang sepertinya mirip rakun) serta membawa sebuah bumerang terlihat memasuki markas Garuchan.

Ketika sedang jalan-jalan, dia tak sengaja melihat Tumma dan Arie sedang mengobrol tak jauh darinya.

Tapi entah kenapa, dia mulai ancang-ancang untuk melempar bumerang yang dipegangnya dan...

"Awas!"

Arie yang menyadari keberadaan bumerang itu langsung mendorong Tumma untuk menghindarinya.

Gadis itu berniat menerjang mereka, tapi malah dicegat oleh seekor panda besar yang mengangkat bagian belakang bajunya.

"Kau sedang apa di sini, Nana?" tanya panda itu.

Nana menengok ke belakang. "Akai?"


Setelah itu...

"Ya habisnya, kukira mereka itu musuh, jadi kuserang saja..." jelas Nana.

"Tapi setidaknya kau harus bertanya terlebih dahulu." nasihat Akai.

Nana hanya menghela nafas. "Iya iya, aku minta maaf."

"Tidak apa-apa." balas Tumma.

"Ada apa ini?" tanya Yubi yang baru datang sambil membawa Miorin.

"Tadi kami berdua sempat diserang oleh Nana karena salah paham, untung saja ada Akai..." jelas Arie risih.

Yubi ber-oh ria.

Perhatian Nana tertuju pada Miorin. "Boleh aku memeliharanya?"

"Maaf, ini peliharaanku. Tapi kalau mau berteman tidak apa-apa."

Yubi menurunkan Miorin di atas lantai. Rakun itu menghampiri Nana dan mengulurkan kaki depannya, kemudian gadis itu berjabatan tangan dengannya.


Kemudian...

"Entah sudah berapa banyak makhluk ML yang datang ke sini..." gumam Saphire sambil menopang dagu. "Akai, Minotaur, Digger, Cyclops, belum lagi yang ada di markas Reha, terus kali ini siapa yang bakalan datang ya?"

"Gue harap bukan Grock, entar malah temenan sama Golem-nya Teiron lagi." timpal Salem yang kebetulan sedang memilih buku tepat di belakang Saphire.

Si coklat spiky berbalik menatap si pirang spiky. "Gue malah nggak mau ada Johnson di sini. Apa kata dunia jika ada manusia yang bisa berubah jadi mobil?"

"Johnson mah enak keles! Lu kan bisa dapet jalan-jalan gratis! Belum lagi skin barunya yang berubah jadi mobil polisi!"

"Entah kenapa gue malah jadi males bahasnya..." Saphire kembali menopang dagu.

"Ya sudah!" balas Salem yang mengambil sebuah buku.


"Siapa orang paling menakutkan di sini?"

Pertanyaan itu dilontarkan Cyclops ketika dia dan Digger sedang berada di depan markas Garuchan.

Kemudian Tsuchi datang dan memberikan secarik kertas pada mereka.

Isinya seperti ini:


Top Ten Scary People in Garuchan

1. Kaichou (perempuan selalu berkuasa, apalagi kalau sedang PMS.)

2. Mathias (memanggilnya 'Kambing' atau menggoda Kaichou akan membuatmu dipenggal dengan kapaknya.)

3. Teiron (sekali marah batu bata melayang.)

4. Thundy (setrumannya lebih seram daripada badai petir di lautan.)

5. Minotaur (jangan ganggu tidurnya atau kau akan tau sendiri akibatnya.)

6. Salem (jangan pernah membicarakan mata kakaknya atau pisau melayang.)

7. Daren (kau akan ditembak dengan shotgun jika berani merusak kebun telurnya.)

8. Elwa (sebuah kejadian yang berhubungan dengan Yaoi akan membuatnya meledak.)

9. Edgar (dia keturunan Grim Reaper, jadi waspadalah.)

10. Tumma (dia jarang marah, tapi sekali marah cukup seram.)


Cyclops dan Digger langsung sweatdrop membacanya, terutama di bagian Minotaur masuk daftar nomor 5.


Back to Spiky Duo...

"Hey, apa kau tau? Terkadang aku sering berpikir kalau kita berdua hampir mirip." celetuk Salem sambil membaca buku di sebelah Saphire.

Saphire sendiri sibuk mengetuk meja dengan jari. "Entahlah... Walaupun penampilan kita hampir sama, tapi aku tetap merasa tidak nyaman..."

"Wah, ruangan ini besar sekali!" ujar Nana yang memasuki perpus dengan wajah kagum.

Kedua makhluk spiky itu saling berpandangan setelah melihat kedatangan Nana.

"Apa hanya aku, atau..." Salem hanya bisa speechless.

"Hey, aku punya ide bagus lho!" Saphire membisikkan sesuatu pada Salem.

Kemudian mereka mendatangi Nana dan sepasang loudspeaker langsung muncul di belakang mereka entah bagaimana caranya.

Havana, ooh Na-na (ay)

Half of my heart is in Havana, ooh-Na-na (ay, ay)

He took me back to East Atlanta, na-na-na

All of my heart is in Havana (ay)

There's somethin' 'bout his manners (uh huh)

Havana, ooh Na-na

Nana mulai emosi mendengar itu, kemudian dia langsung melemparkan bumerangnya ke arah mereka berdua sampai pingsan karena menghantam wajah mereka.


Setelah itu...

"Oke fix, kalian berdua isengnya kebangetan!" sembur Daren sambil mengoles obat luka pada Saphire.

Salem sendiri juga sedang diobati oleh Rendy, sementara Nana hanya mencembungkan pipi karena masih tersinggung.

"Sebaiknya kalian minta maaf pada Nana!" usul Rendy.

"Maaf ya, Nana!" seru Saphire dan Salem bersamaan.

Nana hanya menghela nafas. "Baiklah, aku maafkan."

"Hay semua!" Emy langsung muncul tiba-tiba di dekat mereka.

"Apaan?" tanya mereka semua (kecuali Nana) datar.

"Aku butuh kelinci percobaan untuk mantera baru, ada yang berminat?"

Rendy dan Daren langsung kabur sambil menarik Nana.

'Sialan!' umpat Duo Spiky dalam hati karena ternyata mereka ditinggal untuk menjadi kelinci percobaan Emy.

Alhasil, mereka berdua langsung diseret Emy keluar perpus.

"Aku punya firasat buruk untuk itu..." gumam Ashley khawatir.


1. Beginner

"Kenapa harus ditutup sih?" tanya Saphire begitu mendapati Emy menutup matanya dan Salem disertai badan yang terikat pada sepasang papan salib.

"Rahasia~" balas Emy watados. "Nah, sudah siap?"

"Bo-boleh ngumpulin nyali dulu nggak?" tanya Salem gugup.

"Cuma sepuluh detik ya?"

"Lamain kek, gue masih belum siap!"

"Nggak pake tunggu-tungguan!"

Salem langsung menelan ludah. "Baiklah!"

Emy mulai komat-kamit mengucapkan mantera dan segera mengarahkan tongkatnya ke arah mereka.

"Nah, selesai!"

"Beneran nih?"

"Iya!"


Setelah dilepaskan...

"Kita nggak diapa-apain barusan?"

"Ya nggak lha! Udah sana keluar!"

Setelah mereka pergi, Emy malah terkekeh ria. "Khukhukhu... Mereka nggak tau aja kalau badannya kutukar..."


2. Food and Fear

Saat makan siang, sebagian orang mencurigai dua makhluk spiky yang duduk bersebelahan karena pasalnya...

Si pirang spiky makan telur goreng, sementara si coklat spiky makan sup sayur.

Aneh kan?

"Aku punya firasat kalau ada yang tertukar di antara mereka..." gumam Tumma.

Thundy langsung menyadari sesuatu dan menatap tajam Emy di sebelahnya. "Kau baru saja melakukan sesuatu pada mereka kan?"

Emy malah nyengir saja.

Rendy yang tak sengaja mendengar itu langsung curiga. 'Jangan bilang kalau...'

"Hey Salem." Rendy menghampiri mereka dan menyodorkan sebuah cermin. "Coba lihat ini!"

"Gyaaaah! Singkirkan cermin itu, Rendy!" Si coklat spiky langsung ketakutan dan sembunyi di kolong meja.

Semua orang langsung cengo.

"Butuh lebih banyak bukti?" Rendy melempar sebuah labu kecil ke atas meja tepat di depan orang yang dicurigai.

"Huwaaaaah!" Si pirang spiky langsung loncat ke arah Daren dan memeluknya dengan erat.

Daren baru menyadari apa yang terjadi. "Hey, jangan bilang kalau-"

"Yap, sepertinya tubuh mereka tertukar..."

Webek, webek...

"EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEHH?!" pekik semua orang (kecuali Emy, Rendy, Thundy, dan Tumma) kaget.

"Tapi, kok bisa?" tanya Elwa penasaran.

Thundy segera menahan Emy yang berniat kabur dan langsung menindihnya. "Karena ulah cewek menyebalkan ini!"

"Aaahn! Thun-kun, jangan ditindih! Nanti keluar!"

"DASAR MASOKIS!" Thundy langsung menendang Emy keluar jendela dan semua orang langsung sweatdrop melihatnya.

(Entah kenapa geli aja dengan bagian itu... :V a)

"Yah, setidaknya pertukaran tubuh hanya berlangsung sehari dua hari, paling lama seminggu." jelas Tumma.

"Sebentar, sejak kapan Salem takut cermin?" tanya Teiron bingung.

"Oh itu? Bulan lalu dia pernah terjebak di dalam dunia cermin di toilet pria saat kami pergi ke taman bermain, karena itu dia trauma dengan cermin." jelas Rendy datar. (Jangan tanya kayak gimana kronologinya, susah ceritainnya!)


3. Unlucky Spiky Duo

"Gue punya firasat bakalan ketiban sial, dan gue yakin lu bakalan nularin kesialan juga di tubuh gue!"

"Kok lu nyalahin gue?"

"Lu kan yang paling sial di sini!"

"Lu ngajak ribut?!"

"Ayo gue ladenin!"

Mereka berdua langsung rusuh seketika dengan hebohnya, sampai Saphire jatuh ke belakang karena kepeleset dan...

"Mampus! Woi, cepet bangun! Lu dudukin wajah Minotaur!"

Saphire langsung berdiri dan segera menjauhi sang banteng bersama Salem, sementara Minotaur langsung bangun dari tidurnya dengan amarah yang sangat luar bi(n)asa dan badannya langsung membesar dua kali lipat. (Note: Di ML Minotaur bisa membesar karena Passive Skill 'Rage Mode', tapi hanya terisi jika menyerang musuh.)

"Siapa yang berani menduduki wajahku?!"

"Dia!" Mereka langsung menunjuk satu sama lain.

"Oh, jadi kalian tidak mau mengaku? Baiklah, bagaimana kalau..."

KRETEK KRETEK!

"Kalian berdua yang kuhajar sekaligus?"

"KABUUUUUUUUUUUR!"

Mereka segera berlari menghindari amukan Minotaur, bahkan sampai membuat Akai dan Mathias yang baru saja mereka lewati langsung sweatdrop melihat kejar-kejaran itu.

Intinya, dua-duanya sama-sama sial!


4. Precious Sibling(s)

Pada malamnya, mereka berdua bermasalah dengan...

"Kau sedang apa di sini?" tanya Naya bingung begitu melihat pemuda coklat spiky yang masuk kamar.

Pemuda itu langsung berbaring di atas tempat tidur di sebelah Naya. "Kak Naya, nggak bisa tidur!"

Naya tambah bingung, dia baru menyadari kalau adiknya memakai tubuh Saphire. "Salem? Tapi kenapa kau-"

Salem mencembungkan pipi dengan sebal. "Ini gara-gara Emy! Dia pakai mantera penukar tubuh padaku dan Saphire, jadinya kayak gini!"

Oh, tadi siang Naya sedang jalan-jalan ehemromantisehem dengan Edgar, jadi dia tidak tau masalah adiknya.

"Baiklah..." Naya menghampiri ranjang Salem dan mengusap kepalanya. "Kira-kira kapan kalian akan kembali normal?"

"Kata Tumma sehari dua hari, paling lama seminggu."

Naya menghela nafas. "Sebaiknya kita tunggu saja ya."

Salem hanya mengangguk dan mulai tertidur.


Meanwhile...

"Jadi..." Tartagus mengusap dagu. "Kau tidur di sini dengan tubuh Salem sampai kembali ke semula, begitu?"

Saphire mengangguk. "Ya."

"Terus, bagaimana dengan Salem? Dia kan pakai tubuhmu."

"Naya pasti akan mengerti jika dijelaskan..." Saphire langsung naik ke ranjang paling atas, kemudian berbaring di atas ranjang dan menarik selimut untuk pergi tidur. "Aku mau tidur, selamat malam..."

Ah iya, lupa bilang! Kamar para Andreas punya sepasang ranjang rangkap dua. Sebelah kanan untuk Saphire dan Tartagus serta sebelah kiri untuk Daren dan Vience.

Baru semenit berbaring, Saphire sudah tertidur pulas.

"Cepat banget tidurnya." Tartagus hanya garuk-garuk kepala.

Dia pun memilih untuk menaiki ranjangnya yang berada di bawah Saphire dan menyusul ke 'pulau kapuk', kemudian masuklah kedua makhluk Andreas lainnya.

"Lha? Kok Salem tidur di sini?" tanya Vience bingung.

Dia tidak tau masalah pertukaran tubuh yang dialami kedua makhluk spiky itu karena pergi misi tadi siang.

"Biarkan saja, kau tidak akan mengerti..." balas Daren datar sambil naik ke atas ranjangnya.

"Hah?" Vience semakin bingung.


5. Back to Normal

Dua hari kemudian...

"Hoaaaaaam... Eh? Aku kembali?"

BRAK!

"HOREEEEE! BALIK KE SEMULA!"

"Gue tau lu seneng, tapi nggak usah pake dobrak pintu juga keles!"

"Suka-suka gue dong, orang ini kamar gue!"

Saphire baru nyadar kalau dia tidur di kamar Salem.


Kemudian...

"Aaah, akhirnya jadi normal lagi!"

"Tapi entar ketiban sial lagi nggak ya?"

"Lu ngomongin sial mulu dah!"

"Emang napa?"

"Gelut kuy!"

"Ayo!"

Mereka pun kembali rusuh. Tapi kali ini, Salem tak sengaja melempar pisaunya ke arah Minotaur sampai menancap di tanduknya. (Nah lho?!)

"KABUR LAGI!"

'Dan terjadi lagi...' batin Akai dan Mathias sweatdrop setelah melihat kejar-kejaran yang baru saja melintas di depan mereka.

"Cieee, panda gendut dan kambing jabrik lagi jalan bareng!"

TERPELATUK!

Alpha langsung kabur menghindari amukan kedua makhluk yang bersangkutan.


To Be Continue, bukan Theo Being Cyborg(?)...


Yah, entah kenapa aku teringat Chapter 'Tubuh yang Tertukar' saat menulis ini... 'w'a

Bicara soal Chapter penting tentang Ilia, kemungkinan empat atau lima Chapter lagi sih... .w.a

Review! :D