Happy Reading! :D
Chapter 141: PriMemorable IntermezZone
"Kau selalu begitu tiap hari ya?" tanya Reha saat melihat lag dan crash yang terjadi pada tablet Girl-chan saat main ML.
Gadis itu hanya membalasnya dengan sebuah dengusan disertai wajah sumpek saking kesalnya dengan kejadian tadi.
Reha hanya menepuk pundaknya. "Sabar aja ya, ini puasa lho."
Si ketua Garuchan itu menghela nafas. "Aku udah nyoba sabar dari kemarin."
"Sorry ya nggak bisa bantu." balas Reha.
"Ya ya ya..." Kemudian gadis itu teringat sesuatu. "Oh iya! Udah nyoba Lucky Spin belum? Ada Pak Yi Sun Shin lho! Kalau beruntung mah bisa aja dapet sekali puter, kayak waktu gue dapet Lapu-Lapu!"
Reha memutar mata. "Entahlah... Entar gue coba deh!"
Udah, itu aja intro-nya.
Yah, ada beberapa hal yang sayang untuk dilupakan.
~Siram~
Pada suatu hari di ruang tengah, ada sepasang muda-mudi dengan rambut abu-abu dan coklat yang sedang mengobrol.
"Tadi aku iseng menyiram sedikit air panas ke Kopen saat sedang ambil minum, terus dia kabur."
"Tadi kau- Apa?!"
"Kenapa?"
Maurice memasang wajah horror. "Jangan sampai Luthias tau, dia bisa marah besar..."
Monika hanya memiringkan kepala.
Kemudian Luthias mendatangi mereka dengan aura hitam di tubuhnya.
Kurasa jangan ditanya apa yang akan terjadi.
~Odette or O'Death?~
"Hey, aku punya tebakan! Kenapa semua orang berusaha menjauhi Odette ketika mengeluarkan ulti?"
"Memangnya kenapa?"
"Karena dia itu O'Death."
Webek, webek...
"Pffft..." Seperti biasa, you know who.
"Lucu sekali, Zen, lucu sekali." ujar Arie sarkastik.
"Fear my sword!"
Tiba-tiba Tumma dan Arie langsung memucat setelah mendengar kalimat barusan.
"Hah? Ada yang salah?" tanya Zen bingung tanpa menyadari siapa yang berada di belakangnya.
(Note: Aku kepikiran tentang Odette dan O'Death ini saat nonton salah satu video dari Orry Spot dan cara bacanya pun hampir sama. Tapi entah kenapa, aku malah baca Odette dengan 'O-de-te' dan bukannya 'O-det'.)
Setelah itu...
"Kamu lihat Lancelot nggak?" tanya seorang wanita berambut pirang (kejinggaan) pada Girl-chan.
Gadis di depannya hanya angkat bahu. "Entahlah, mungkin dia sedang berurusan dengan seseorang karena suatu alasan."
Tiba-tiba yang bersangkutan nongol di antara mereka. "Mencariku, Odette?"
"Kamu dari mana saja, Lancelot?" tanya Odette sambil melipat tangan.
"Ada sedikit urusan, sekarang sudah selesai kok!" jawab Lancelot.
Odette menghela nafas. "Ya sudah, ayo pulang."
Dan mereka berdua pun pergi.
"Hah? Apa yang terjadi padanya?" tanya Girl-chan heran setelah mendapati Arie sedang membalut Zen dengan perban layaknya mumi.
"Jangan ditanya." balas Arie dengan wajah suram.
Gadis itu hanya speechless. "Ehm... Oke..."
~Bangun~
"Edward! Ayo bangun! Udah siang!"
"Nggak mauuu! Ini kan Minggu!"
"Hoooh!" Edgar mulai membuka gorden yang menutupi jendela kamar adiknya.
"Jangan dibuka Kak! Jangan! Jangaaan!"
Cahaya silau pun mulai menerangi kamar Edward.
"Tiiidaaaaaaaaaaaakk!"
Oke, ini lebay...
~Thinking~ (Ini berasal dari sebuah Fancomic ML. Jangan tanya dapet dari mana, tapi aku ketawa terus gara-gara liat Miya bayangin Estes buka baju. :v a)
"Haaaah, bosaaan..." keluh Mathias yang sedang membaringkan kepala di atas meja kerjanya dan mencoba memikirkan sesuatu. "Ah!"
"Mathy, kenapa kau terus di situ?" tanya si ketua squad dengan balutan pakaian seksi dalam imajinasi pria jabrik itu.
Alhasil, dia langsung blushing dan berusaha menahan diri agar tidak nosebleed. 'Apaan itu yang kau pikirkan barusan?! Itu bodoh sekali!'
Kemudian dia mencoba berpikir lagi, tapi entah kenapa malah kebayang gadis itu lagi. "Ugh, ayolah Denmark, kenapa kau terus memikirkannya?! Seharusnya kau menghormati ketuamu!"
Walaupun sudah dicoba beberapa kali, dia terus saja gagal berpikir jernih, sampai akhirnya dia berteriak dengan wajah merah padam. "Aaaaargh, aku tidak bisa berhenti memikirkannya!"
'Sepertinya ada yang membicarakanku...' batin orang yang bersangkutan ketika sedang mampir ke markas Reha.
"Ada apa, Ra?"
"Nggak ada apa-apa."
~Problem with Guild~
"Oh iya, Ra, katanya lu dikeluarin dari guild lama lu ya?" tanya Reha.
Girl-chan mengangguk. "Yap!"
"Kenapa emang?"
"Auh dah! Lagian gue dari dulu juga pengen keluar sih! Ketua guild sono tuh bego and sinting banget! Dia ngaku kaisar tapi minta gift! Itu kaisar atau pengemis?!"
"Paling hanya bocah."
"Masalahnya dia tuh 22 tahun dan udah kerja!"
"Waduh!" Reha langsung terbelalak.
"Yare yare, aku yang 20 tahun aja nggak maksa gift tuh." timpal Hibatur yang nongol entah dari mana.
"Terus lu masuk guild mana sekarang?" tanya Reha.
Gadis itu nunjuk Hibatur dengan jempol. "Guild si Batu Nisan."
Reha hanya ber-'oh' ria.
~Double Alpha?~
"Permisi?"
Alpha yang merasa terpanggil menengok ke sumber suara, dia melihat sesosok robot dengan rambut reggae dan goatee (cmiiw) serta sebuah pesawat kecil yang terbang di sampingnya. "Ya?"
Dia menunjukkan foto sebuah tempat. "Apa kau tau lokasi ini?"
Alpha melihatnya sebentar. "Hmm, tidak. Maaf ya."
"Ya sudah. Terima kasih, errr..."
"Alpha Scalion."
"Aku juga Alpha."
"Hah? Masa sih?"
"Tapi itu bukan nama, hanya kode."
"Uhmm... Oke..."
Dua Alpha? Well, bagaimana reaksi mereka jika dipanggil?
Normal way:
"Hey Alpha!" sapa Teiron.
"Oh, Teiron! Ada apa?" balas Alpha.
"Memanggilku?" tanya Alpha (ML).
"Ehmm... Ya, hanya sekedar manggil..." balas Teiron rada bingung. 'Tuh robot punya nama yang sama dengan dia?'
Sibling way:
"Kak Al, dia siapa?" tanya Lisa.
"Dia, ehm..." Alpha hanya garuk pipi. "Alpha juga..."
"Sometimes, I thinking about... Girls." ujar Alpha (ML) watados.
"Jangan coba-coba gebet adikku ya, dia udah punya pacar." ancam Alpha.
Idiot way:
"Yo, Alphamaret! Mau mabar nggak? Lagi rame nih!" ajak Mathias.
"Go away, you Goat Man!" balas Alpha rasa emosi.
Sementara Alpha yang satunya hanya kebingungan.
~Tersandung~
Nana tidak sengaja tersandung kerikil dan menabrak perut Akai.
"Kamu tidak apa-apa? Lain kali hati-hati kalau jalan, di sini banyak kerikil soalnya." nasihat Akai.
"Iya, maaf. Efek kurang makan soalnya." balas Nana.
Sementara di belakang mereka ada Garcia dan Lucy.
"Lucian lama sekali."
"Maaf maaf!"
Entah kenapa, Lucy juga ikut tersandung kerikil dan...
PLAAAAAANG!
"Waaaaaah!" Kedua makhluk itu langsung kaget mendengarnya.
"Ya ampun, itu tadi apa ya?" tanya Akai penasaran.
"Tidak tau, tapi bunyinya seperti orang yang menabrak armor robot tua deh." jawab Nana.
Keduanya tidak menyadari teriakan Lucy di belakang mereka.
~Setan?~
"Lapaaar... Dingiiin..." keluh Rina yang keluar kamar dengan selimut putih yang menutupi tubuhnya.
Di saat yang bersamaan, ada Salem yang baru keluar dari dapur sambil memegang segelas air dan menguap lebar.
"Hm?" Dia melihat sesosok makhluk putih yang berjalan tidak jauh di depannya dan langsung menjerit dalam hati. 'SEETAAAAAAAAAAAAANN!'
~New Earring~
"Hmm..." Mathias menatap Girl-chan yang sedang membaca dengan tampang serius sambil melipat tangan.
Gadis yang bersangkutan mulai risih dengan tatapan Mathias. "Dari tadi kau melihatku seperti itu terus, memangnya ada apa sih?"
"Aku hanya merasa ada sesuatu yang berbeda darimu."
"Kau menyadarinya? Padahal hanya pergantian kecil kok."
"Pergantian?" Wajah pria jabrik itu semakin dekat dengan wajah si ketua squad. "Memangnya apa yang kau ganti?"
"Nggak usah segitunya." Girl-chan mendorong wajah Mathias menjauhinya dan kembali melanjutkan bacaannya.
Mathias mulai menyadari sesuatu, kemudian...
"Ma-Mathy?!"
Tangan yang terbalut sarung tangan hitam itu terulur untuk mengusap telinga kirinya dan meraba anting emas kecil.
"Kau pakai anting baru? Memangnya ada apa dengan yang lama?"
"Yah, antingku yang lama banyak yang hilang intannya (karena sering kupreteli)."
Pria jabrik itu mulai memunculkan senyum menggodanya. "Tapi bagiku kau tetap cantik mau pakai anting atau tidak, yang penting wajah manismu masih bertahan!"
Gadis itu berusaha memalingkan wajah agar blushing-nya tidak dilihat Mathias. "Bisakah kau berhenti mengatakan hal seperti itu? Kau membuatku malu!"
Mathias mencubiti pipi Girl-chan dengan gemas. "Iya, maaf."
~Kitten Adopt~
"Aaaah, gemesin! Pengen adopsi!" seru Hibatur sambil unyel Soramaru.
Hikari menatapnya dengan wajah datar. "Batur, kau kan tau sendiri kalau anak kucing butuh waktu tiga bulan sebelum diadopsi."
"Iya deh..."
To Be Continue, bukan Talented Bald Celebrity (?)...
Singkat dan absurd, yah begitulah... -w-/
Karena ini kubuat sebelum bulan puasa, jadi kupublish setelah buka demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan... 'w'/
Review! :D
