Balas Review! :D

StrideRyuuki: Bukan! -w-'

Lucy: "Aku yang kesandung, bodoh!"

Teiron: *death glare.* "Aku tidak akan mengizinkanmu!"

Ini udah lanjut... -w-/

JustReha: Ups!

Rilen: *garuk-garuk pipi.* "Entahlah... Tapi mungkin akan kucoba..."

Zen: "Sakit pake banget!"

Tumma: "Salah sendiri pacar orang diledekin."

Zen: *death glare Tumma.* "Kau sendiri juga hampir ketawa kan?"

Tumma: *cengengesan.*

Makasih Review-nya.

RosyMiranto18: Yah... Karena Citadel itu kota fiksi, jadi tak bisa ditemukan dimanapun... 'w'/

Teiron: "Tuang saja ke baskom, beres deh!" XD "Dan... Aku rada malas kalau ajak Moku, bawaannya gimana gitu." .w./

Thundy: "Jangan tanyakan alasannya, dia tidak akan memberitahumu..." =_= "Greif itu aslinya sebesar anak singa, tapi dia bisa berubah menjadi sebesar kuda jika diperlukan. Selain itu, aku punya daftar kunjungan tersendiri, jadi tidak perlu."

Yah, kalau nggak percaya silakan cari sendiri arti lagu 'Ten Face' itu... -w-/

Adelia: "Oh, hanya kue biasa kok."

Estes: "Alice yang kumaksud adalah ratu para iblis di Land of Dawn, dia sangat haus darah."

Well, sebenarnya cerdas cermat di sini mencakup hampir semua hal... 'w'/

Edgar: "Dia hanya malas bangun..." =_=

Mathias: *pundung.* "Berhenti meledekku..."

Aku tak mau membahas soal guild, itu urusan di game... -w-/ Thanks for Review.

Happy Reading! :D


Chapter 142: Fun Time for Everyone


"Surat untuk Tuan Minotaur!" Seorang tukang pos mendatangi si banteng yang baru mau istirahat dan memberinya sebuah surat, kemudian segera pergi.

Minotaur yang penasaran dengan isi surat itu membukanya, kemudian membaca apa yang tertulis di dalamnya.

"Surat dari siapa, Mino?" tanya Akai yang nongol dari belakang.

"Bukan urusanmu!" balas Minotaur ketus.

Akai duduk di sebelahnya. "Hey ayolah, kita ini sesama Tanker, ceritakan saja!"

Minotaur mendengus singkat. "Hanya teman lama. Kami dulu sesama penjaga labirin, walaupun jarang bertemu."

Akai ber-'oh' ria.


Yah, ini agak singkat karena kurang ide, jadi nikmati saja ya... -w-/


~Karaoke with Trio T and Cyclops in Rice Cooker~

"Jadi kita karaoke-nya bertiga doang nih?" tanya Teiron.

"Mau gimana lagi? Yang lainnya sibuk semua sih." balas Thundy.

"Oke, ayo kita gambreng! Yang keluar duluan nyanyi opening Saint Seiya Omega!" seru Tumma.

"Hompipah lu alay gambreng, Mathias kambing jatuh dari genteng!"


GEDEBUM!

"Mathias jatuh dari atas atap!"

Oke, abaikan saja yang barusan!


"Kalian bersekongkol ya?" tanya Thundy agak gondok setelah mendapati dia keluar duluan.

Tapi mau tidak mau, dia terpaksa nyanyi.

dakishimeta, kokoro no Cosmo

atsuku, moyase, kiseki wo okose

kizutsuita mama ja inai to

chikai atta haruka na ginga

Pegasus Fantasy sou sa yume dake wa

daremo mo ubaenai kokoro no tsubasa dakara

Saint Seiya, shounen wa minna

Saint Seiya, ashita no yuusha, oh yeah

Saint Seiya, pegasus no you ni

Saint Seiya, ima koso habatake

"Oke, bagianku opening kartun!" Teiron mengambil mic dari tangan Thundy.

"Kartun apa?"

Teiron hanya nyengir selagi memutar lagu bagiannya.

It's the Tom and Jerry Kids,

Gotta be there where all the action is.

Tom and Jerry Kids,

Tom and Jerry Kids new show!

Big Tail, Little Tail chasing all around

Cat and Mouse game never let's down.

There's Spike and Tyke,

Droopy and Dripple,

Come on and have some fun

It's oh-so simple...

Talking 'bout the

Tom and Jerry Kids

Come on and be where all the action is

Tom and Jerry Kids

Tom and Jerry Kids

Tom and Jerry Kids new show!

"Heleh, tuh kartun udah dari kapan tau kale!"

Kemudian Tumma menyetel lagu bagiannya dan tiba-tiba...

"Astagfirullahal'azim!"

Kedua orang lainnya langsung kaget.

'Kayaknya gue tau nih lagu!' batin Thundy.

Kerja lembur bagai kuda

Sampai lupa orang tua

Oh hati terasa durhaka

Maksud hati bahagiakan orang tua

Apa daya dipalak preman

Pusing sudah ini kepala

Sungguh kejam itu preman

Kadang hidup sungguh nestapa

Namun asa tetap ada

Tiba-tiba musik dimatikan dan ketika Tumma menengok, dia mendapati Thundy dan Teiron sudah memasang wajah suram ke arahnya.

"Ngapain lu nyanyi lagu iklan Ramayana?" tanya Thundy.

Tumma nyengir. "Yah, abisnya... Iklannya lucu aja sih, apalagi di bagian emak-emak masuk rice cooker."

"Bicara soal rice cooker..." Teiron teleport ke dapur dan kembali dengan sebuah rice cooker, kemudian dia membuka tutup rice cooker itu dan ternyata...

Ada makhluk bermata satu yang nongol dari dalam rice cooker.

"WHAT THE?!" pekik Thundy kaget.

"CYCLOPS, NGAPAIN KAMU?!" tanya Tumma shock.

"Numpang tidur." jawab Cyclops watados.


Meawhile...

"Hmm, Rilen?"

"Ya, Grayson?"

"Kemana rice cooker-nya?"

"Entahlah, setauku masih ada di sini."


~Another Rice Cooker Moment~

Mathias, Vience, dan Edgar hanya memasang tampang skeptis ketika melihat sebuah telur yang memiliki mata dan paruh di dalam rice cooker.

"Untuk apa coba tuh telur hidup nongol dimari?" (Edgar)

"Jangan tanya aku, Gar." (Vience)

"Kemarin Valir cerita kalau dia ngeliat Alucard masuk rice cooker waktu nonton TV bareng Pak Yi Sun Shin." (Mathias)

"Yang bener lu?!" (Edgar)

"Ciyus deh, suwer terkewer-kewer!" (Mathias)

"Terus mau kita apain nih?" (Vience)

"Keluarin aja kali ya?" (Mathias)

"Serah deh." (Edgar)

"Ya sudah." (Vience)


Dan pada akhirnya, telur hidup itu dikeluarkan dari dalam rice cooker dan dibuang ke tempat sampah.

"Jahat..." keluh telur itu.


~Smurf atau Semur?~

"Salem?"

"Ya?"

Chilla menunjukkan sebuah boneka berambut pirang panjang dengan kulit biru, topi dan gaun putih, serta sepatu kaca. "Chilla tidak tau namanya, Salem tau tidak?"

Salem berpikir sejenak sambil memperhatikan boneka itu. "Hmm... Setauku ini Smurf, hanya saja aku tidak tau nama versi wanitanya."

"Apa maksudnya semur?"

Webek webek...

"Kamu salah denger, Jean. Yang bener itu eS-eM-U-eR-eF." ralat Salem sweatdrop.

"Hah? Semur itu apa, Salem?" tanya Chilla bingung.

"Itu nama makanan." jelas Salem singkat.


~Pee-Pee Dance~

"Aku harus pergi, ayo, ayo, ayo!" Elwa terlihat sedang mendempetkan lutut dan mengayunkan lengan dari sisi ke sisi saat menunggu dengan tidak sabar di dekat kamar mandi ketika Emy datang.

"Yo, Elwa! Ada apa? Oh, melakukan Pee-Pee Dance ya? Bagus. Aku suka tarian itu." Dia pun bergabung dengan Elwa, kemudian Yubi mendatangi mereka.

"Kalian melakukan Pee-Pee Dance?! Aku juga suka Pee-Pee Dance!" Dia ikut menari bersama. "Oh ya!"

Lalu Rina datang menghampiri.

"Ooh, aku juga ingin berpartisipasi dalam the dance of the Pee-Pee!" Dia mulai sedih. "Tapi aku tidak tau caranya."

Yubi merangkul Rina. "Itu sederhana, akan kutunjukkan!"

Step to the left, now step to the right

Put your knees together and squeeze 'em tight

Keep your arms moving side to side

Try to hold it in 'till it's time to ride

Knock Knock

Let me in!

Knock Knock

Let me in!

I gotta go!

Uh!

Knock Knock

Let me in!

Knock Knock

Let Me in!

I gotta go!

Keep moving now don't you stop

Hold it in till it's time to drop

Let me in before I pop

Too late, gotta grab the mop.

Knock Knock

Let me in!

Knock knock

Let me in!

I gotta go!

Uh!

Knock knock

Let me in!

Knock Knock

Let me in!

I gotta go!

Mereka berempat masih saja menari (walaupun hanya Elwa yang terlihat tidak senang) saat Lisa keluar dari kamar mandi. "Aw, jangan bilang aku melewatkan Pee-Pee Dance."


~Prank~

Di sebuah pantai...

"Dia sudah keramas selama, sepuluh menit." komentar Zen.

Kemudian Tumma diam-diam mendekati Arie yang sedang keramas dengan sebuah botol dan menuangkan isi botol itu di atas kepalanya.

"Pffffthahahaha-"

Ketika Tumma menyerahkan botolnya pada Zen, Arie menyadari kalau dia baru saja dikerjai dan melirik Zen.

"Tunggu, apa?" Kemudian Zen langsung diserang Arie. "Tunggu! Itu bukan aku!"

Tumma hanya tersenyum puas diiring backsound jeritan tidak jelas dari Zen. "Jangan beritahu dia siapa yang sebenarnya dikerjai, oke?"


Special Bonus: Cyclops vs Harley to get Nana

"Aku membencimu, Cyclops!"

"Aku lebih membencimu, Harley!"

"Dasar mata satu!"

"Dasar sok tampan!"

"Apa yang mereka ributkan?" tanya Akai yang baru datang ketika melihat Cyclops sedang ribut dengan seorang pria mungil (?) berambut pirang (kejinggaan) bergelombang dan memakai baju khas pesulap di depan markas.

"Mereka musuhan karena sama-sama menyukai Nana." jelas seorang wanita berambut keunguan yang memakai eyepatch di mata kiri sambil melipat tangan.

Akai memasang wajah skeptis. "Segitunya?"

Wanita itu angkat bahu. "Aku sih tidak begitu perduli."

"Tolong lerai mereka, Lesley. Aku takut jika mereka sampai menghancurkan tempat ini." pinta Akai.

"Ya sudah." Lesley menghela nafas. "Hey kalian berdua!"

Mereka berdua menengok.

"Jangan ribut mulu deh! Aku kasih tau ya, Nana sejak kemarin sudah pacaran dengan Diggie."

Kokoro mereka langsung pecah seketika.

"Diggie, kau pengkhianat!" umpat Cyclops sambil menjedukkan kepala ke pohon terdekat.

"Aku kalah dengan seekor burung..." keluh Harley yang pundung di pojokan.

Akai dan Lesley langsung sweatdrop melihat reaksi mereka.


To Be Continue, bukan Tiger Bring Corpse (?)...


Oke, itu aja...

Chapter depan bakalan ada QnA lagi dan peraturannya masih sama seperti sebelumnya, tapi jumlah pertanyaannya kukurangi jadi tiga pertanyaan per orang. Jangan tanya aja alasannya... -w-/

Review! :D