Happy Reading! :D


Chapter 180: Drabble Collections (Another Behind The Screen)


Yah, gitu deh... -w-a


1. Understanding Couple (Timeline: Chapter 'A Monthly Note' bagian nomor 10)

"Weeeii! Diskon besar hari ini!" seru Tumma yang membeli banyak benda.

"Kamu bukannya beli hadiah valentine buat Yubi, Tum?" tanya Arie.

"Sial! Aku lupa!" pekik Tumma panik. "Terus ini gimana?"

"Jual lagi?" usul Arie.

"Nggak ah! Baru beli juga!" tolak Tumma tidak terima.

Arie hanya sweatdrop. "Lagian suruh siapa foya-foya gitu?"


Setelah itu...

Tumma menggaruk kepala. "Umm... Maaf ya, Yubi. Aku khilaf banyak kemarin, jadi lupa beli hadiah valentine."

"Ah... Soal itu... Sebenarnya aku juga menghabiskan uang untuk beli DVD anime, soalnya ada CD single yang hanya bisa didapat dari situ." balas Yubi.

"Hahaha... Apa boleh buat, kita memang payah ya."

"Lagipula untuk apa minta maaf? Sebagai gantinya, gimana kalau kita nonton film saja?" usul Tumma.

"Boleh!" balas Yubi senang.


Tidak jauh dari mereka, ada dua iblis yang stalking di balik tembok.

"Teman kita sudah besar~" komentar Zen senang.

"Terus ngapain kita ngumpet begini?" tanya Arie.

Tumma menyadari keberadaan mereka. "Kalian ngapain di situ?"

"Kabur!" Mereka berdua langsung pergi dari situ.


2. Ketumpahan Mayones (Timeline: Setelah Chapter 'Questions for Twins')

"Dasar cewek kampret! Masa abis dapet QnA malah dikasih tugas nuang mayo? Buat apaan coba?" keluh Rendy yang sedang menuang sebungkus mayones ke dalam botol.

"RENDY!"

"Rendang! Eh rendang!" latah Rendy kaget dan tak sengaja menumpahkan mayones ke bajunya sendiri (bahkan sampai luber ke celana).

Hendry yang mengagetkannya barusan langsung kebingungan. "Eh? Rendy, kau sedang apa? 'Main sendiri'?"

"BUKAN!" balas Rendy sewot. "Gue ketumpahan mayo gara-gara lu tau nggak?!"

"Heeeh... Maaf maaf..."

"Ren, kok lama banget nuang mayo- nya?" Girl-chan yang baru datang hanya kicep melihat pemandangan di depannya.

Rendy yang menyadari keberadaan gadis itu langsung gelagapan. "A-aah... Aku bisa jelas-"

Gadis itu hanya memasang wajah datar. "Sayang banget mayo-nya, padahal gue pengen makan lontong pake mayo karena sambel udah terlalu mainstream."

Rendy malah sweatdrop mendengarnya. "Gitu toh."

"Sebaiknya bersihkan dulu bajumu, entar malah dikira yang nggak-nggak." Si ketua squad pun berjalan pergi.

Rendy menghela nafas lega, kemudian menatap tajam kembarannya yang hanya memasang wajah polos. "Ambilkan baju ganti di lemari! Aku mau ke kamar mandi!"

"Ba-baiklah." Hendry pun segera pergi dari dapur.


Setelah itu...

"Lho? Ren, bukannya tadi kau pake kaos sama jeans ya? Kok ganti jadi sweater sama celana pendek?" tanya Salem bingung.

Rendy hanya memalingkan wajahnya yang memerah. "Ceritanya panjang."


3. Secret Scare (Timeline: Chapter 'Hay-lloween')

"Hmm, ada sesuatu yang membuatku penasaran." gumam Zilong (yang memakai skin 'Eastern Warrior') dengan pose berpikir.

"Soal kostummu yang mirip Keiji SenBasa?" tanya Alpha yang nimbrung seenaknya.


Note: Yah, kalau kalian melihat baik-baik skin yang dimaksud, tampilannya rada 11-12 mirip Keiji SenBasa. 'w'a


"Bukan, soal gadis itu." Zilong menunjuk si ketua Garuchan yang sedang makan permen. "Keliatannya dia kayak nggak kenal takut."

"Justru dia punya ketakutan tersembunyi. Kau mau tau?"

Zilong hanya mengangguk, kemudian Alpha membisikkan sesuatu padanya.


Setelah itu...

"Nee, Kaichou!"

Yang bersangkutan menengok. "Hm?"

"Bagaimana pendapatmu dengan gambar ini?" tanya Alpha sambil menunjuk...

Zilong yang memegang gambar seorang pria paruh baya dengan wajah berlumuran darah yang keluar dari mata dan mulut.

Gadis itu langsung ngeri melihat gambar tersebut.


Kemudian...

"Apa yang terjadi pada mereka?" tanya Estes (yang memakai skin 'Galaxy Dominator') bingung ketika mendapati Zilong dan Alpha yang sudah babak belur disertai kepala benjol setelah dihajar Mathias.

"Ceritanya panjang." balas Girl-chan yang masih ngeri disertai wajah merona.


(Sebenarnya gambar yang dimaksud merupakan salah satu screen di Persona 5 dimana ayahnya Haru mati di depan umum dan wajah mengerikan itu membuatku sampe kepikiran terus... =w=a)


4. Christmas Gift (Timeline: Fic 'Garuchan Oneshot Collections' Chapter 5)

"Apa kau benar-benar butuh bantuanku untuk membuat hadiah Natal Luthias-pyon?" tanya Giro.

"Jangan khawatir. Ini akan sangat mudah dan cepat!" balas Mathias.


Kemudian...

"Sempurna!" Mathias melipat tangan dengan senyum bangga setelah mengikat Giro dengan pita dan memasukkannya ke dalam karung.

"Ayolah Mathias-pyon! Kau tidak bisa menggunakan diriku sebagai hadiahnya!" sembur Giro tidak terima.

"Hmm... Kau benar." Mathias berpikir sejenak. "Aku memikirkan sesuatu yang lebih baik."


"Kenapa kau harus membuat ini?!" gerutu Giro setelah dipakaikan sweater yang terlihat seperti kado diikat pita plus tulisan 'unwrap me'.

"Sesuatu yang bisa dipakai berulang kali." Mathias mengancungkan jempol.


5. Gaun Pengantin (Timeline: Fic 'It's Time for Their Marriage!')

Beberapa menit sebelum acara pernikahan...

"Hey hey! Apa aku terlihat polos?" tanya Emy antusias.

"Yap!" balas Ilia.

"Sayangnya ya." timpal Lisa datar.

"Bagus! Karena aku berharap pada malam pertama kami, Thun-kun akan menaikkanku di atas ranjang dan berkata: 'Kau terlihat polos dengan gaun pengantin itu. Sayangnya aku akan mengambil 'kepolosan' itu darimu malam ini'."

'Ma-malam pertama? Apa dia benar-benar sepolos itu?' batin Ilia.

"Aku meragukannya. Aku yakin kau-lah orang yang akan melakukan itu." komentar Lisa.

Emy malah tertawa canggung.


6. Tambang (Timeline: Beberapa hari setelah Chapter 'Flore Daily with Others' bagian 'Lupa')

"Emy, bantuin bentar dong!" seru Thundy yang membawa tali tambang.


GABRUK!

"Emangnya ada apa-"

Emy melihat pemandangan 'menakjubkan' berupa pemuda rambut biru yang terbelit tali.

"Ini, tambang bekas kemarin. Nyangkut nih!"

"Yuk satu ronde!"

"Woy! Entar kalau ada yang denger gimana?!"

"Ah nggak deh, mereka pada sibuk semua lho!"


'Mereka kapan nikah dan pindah sih?!' batin Luthias kesal karena dia menelepon dekat gudang.

"Greeny, nonton bokep lagi ya?" tanya saudaranya di telepon.


7. Susu (Timeline: Chapter 'ArtiCleaner' bagian 'Salah Kaprah')

"Mbak, boleh lihat susu-nya nggak?" tanya Tobias.

Salma yang mendengarnya langsung kaget. "Eh? Eeeeeeh?!"

"Ma-maksud saya, susu sapi cap beruang iklan naga merek burung yang mbak pegang itu lho!" jelas Tobias panik karena di belakangnya ada dua wanita yang sedang membicarakan kejadian tadi dan seorang ibu-ibu yang menutup telinga anaknya.

"Oooh, ehehehe... Ini mas." Salma menyerahkan kaleng susu itu pada Tobias.


8. Boxing Training (Timeline: Sebelum Chapter 'OrienTalenTitle' bagian 'Dokkan Punch!')

"Paman Mundo~"

Raimundo menengok. "Oh, Flore. Ada apa?"

"Aku ingin bertanya sesuatu." balas gadis itu.

"Memangnya kamu ingin menanyakan apa?" tanya pria itu sambil menyeruput kopinya.

"Umm... Paman bisa ajari aku tinju nggak?"

Kopi pun langsung disemburkan dari mulutnya.

"Paman tidak apa-apa?" tanya Flore kebingungan.

Raimundo mengelap mulutnya. "Yah, tidak apa-apa. Aku hanya kaget mendengar pertanyaanmu tadi. Memangnya untuk apa?"

"Aku hanya iri saja melihat Kak Tsuchi melatih cakarnya. Paman Ikyo bilang aku lebih baik dalam tinju, jadi dia memintaku menemui Paman Mundo." jelas Flore sambil memainkan jari. "Kalau Paman tidak mau juga tidak apa-apa, aku bisa mencari orang lain untuk mengajariku."

Dia pun hanya menghela nafas. "Baiklah. Aku akan mengajarimu secara bertahap dari dasarnya, tapi kamu harus menggunakannya untuk perlindungan diri jika terancam bahaya. Mengerti?"

"Tentu saja! Makasih, Paman!" balas Flore senang.

'Aku hanya berharap Teiron tidak keberatan dengan ini.' batin Raimundo was-was.


Keesokan harinya...

Hibatur sedang asik mengintai tiga anak kecil yang baru pulang sekolah.

"Kenapa mereka semakin imut ya? Jadi pengen unyel! Samperin ah~"

Tapi ketika mau keluar dari persembunyian, dia menginjak sebuah tombol dan tiba-tiba terperangkap di dalam sebuah meriam.

"Sudah kuduga dia akan mengintai di sana, untungnya aku sudah pasang jebakan!" celetuk Alpha. "Sekarang tinggal lontarkan saja!"

Saphire datang dan memasangkan 'Super Helmet' di kepala Hibatur, sementara Alpha bersiap memukul dengan Megabat-nya.

BOOM!

"Cycling Homerun!"

Hibatur pun terpental cukup jauh berkat lontaran meriam plus pukulan Alpha.


"Itu apa ya?"

Nigou melirik ke arah langit untuk melihat apa yang ditunjuk Ney, kemudian dia terbelalak kaget. "Awas, itu Kak Batur!"

Flore pun segera maju dan...

"Nuclear Punch!"

Pria itu pun terpental lagi.

"Kamu belajar pukulan itu dari mana, Flore?" tanya Nigou.

"Dari Paman Mundo!" jawab Flore polos.


Di sisi lain...

"Apa itu bisa dianggap sebagai bahaya?" tanya Raimundo sweatdrop setelah melihat apa yang terjadi.

Dia tidak menyadari kalau di belakangnya ada seseorang yang sedang dikejar-kejar harimau putih.


To Be Continue, bukan Throw Back Cutter (?)...


Aku sudah pusing untuk ini... -w-/

Mungkin untuk selanjutnya akan lama, jadi jangan kangen aja... .v./

Review! :D