Balas Review! :D
RosyMiranto18: Ya maaf... -w-
Giro: "Pernah, tapi jangan tanya siapa."
Thundy: "Sihir ilusi?"
Hamlet: *memiringkan kepala.*
Ikyo: "Nggak, cuma pengen garukin pohon aja."
Flore: "Aku hanya suka ikan dan daging."
Arie: "Menurutmu peran handuk itu untuk apa?"
Thanks for Review.
Happy Reading! :D
Chapter 207: StreeTaWalk
Alpha sedang memperbaiki beberapa bagian di punggung Garcia.
Ketika dia sedang beristirahat sambil minum dan membaca berita di timeline sosmed, tiba-tiba minumannya langsung disembur (dan untungnya tidak mengenai peralatan).
"Ada apa, Alphan?"
"O-oh, nggak apa-apa kok!" balas Alpha seadanya, kemudian dia membuka link artikel yang dilihatnya dan memasang wajah risih. 'Sekarang gue ngerti maksud Alexia soal insiden misil yang dia omongin kemaren.'
Ngomong-ngomong, judul artikel yang dia temukan adalah...
Dua pelaku perampokan mengalami luka bakar serius setelah terkena misil misterius.
Itu saja intro-nya.
~OT...~
"Sekarang chattingan ada huruf 'OTZ', itu apaan ya?" tanya Mira.
"Jadi, 'OTZ' itu adalah emote yang menggambarkan perasaan si penulis sedang putus asa. 'O' mewakili kepala, 'T' mewakili tangan dan badan, 'Z' mewakili kaki. Kadang juga bisa pakai 'orz'." jelas Musket.
"Ada pesan masuk lagi nih!" Mira melihat pesan di handphone-nya. "Sekarang 'otw', itu artinya apa?"
Musket berpikir sejenak. "Mungkin dia sedang patah kaki."
Mira memiringkan kepala. "Berarti kalau OTP itu orang yang lagi rukuk sambil ngeluarin roket dari pantat dong?"
~'Together'~
"Ada satu kata dalam Bahasa Inggris yang dibenci para cowok jomblo, yaitu 'together'. Tau nggak kenapa?"
Tumma memasang senyuman jahil. "Gimana mau 'together' kalau 'To-Get-Her' aja nggak bisa? Nguehehehehe~"
~Winning Pose~
"Akhirnya! Selesai juga semua tugas!" Luthias meregangkan tangan setelah menyelesaikan makalahnya. "Jadi ingin pasang pose menang ala MagiGirl deh!"
"Mumpung nggak ada orang." Luthias menempelkan kedua telunjuk di pipi dengan senyum manis. "Dengan kekuatan senyuman dan kesabaran, deadline berhasil ditaklukkan! Nyehehe..."
CEKREK!
Wajahnya langsung memerah karena ternyata dia nggak nyadar kalau ada Victor yang memotretnya berkali-kali.
"Uploaduploaduploadupload!" Victor mem-posting hasil fotonya tanpa memperdulikan Luthias yang berada di belakangnya sambil mengeluarkan aura hitam dan memegang tombak.
~VLAN~
Lisa terbangun pada jam tiga pagi dan dia terkejut ketika melihat kakak angkatnya masih tidak beranjak dari laptop-nya karena masih mengerjakan proyek yang sama sejak tadi sore.
"Hey, Lis." panggil Alpha. "Tau nggak kenapa internetan pake VLAN itu lambat?"
"Nggak tau." balas Lisa singkat karena dia tidak tau banyak soal komputer.
"Karena dia tidak bisa CPAT. Hahahahahahaha!"
Lisa mengernyitkan dahi.
"Satu lagi, Lis. Jadi ada integer, char, dan String-"
"Kak Al, tidur!"
'Apakah lawakan computer geeks selalu begitu? Pantas saja programmer umurnya pendek.' batin Lisa risih.
Bonus:
"Thias, nih!" Salem memberikan handphone pada Mathias.
"Baiklah! Aku akan membanggakan kalian semua!"
Beberapa menit kemudian...
Mathias tidak tau harus bereaksi apa. Nyawanya habis, skor 0. "A... Ano..."
"Tadi kayaknya ada seorang pria jabrik berkata 'aku akan membanggakan kalian semua', tapi aku lupa, siapa yaaa?" goda Saphire yang mengambil handphone
"Bukan gue!" bantah Mathias.
"Dude, akui saja!" Vience memojokkan Mathias.
"Itu tadi jariku gatel!" balas Mathias ngeles.
Vience nyengir. "Ooh... Jadi jarimu gatel ya?"
Dia langsung berkeliaran mencari sesuatu, dan terlihatlah salep dingin.
"Sini dong!" Vience menyeret Mathias agak jauh dari kasur dan memaksanya untuk membuka telapak tangan.
"Wo-woy! A-apa-apaan kau?!"
"Gossyok gossyok gossyok! Gossyok gossyok!" Vience menggosok jari-jari tangan si jabrik dengan salep dingin tersebut.
"DIINGIIIIN!"
Vience malah tertawa. "Tenanglah, nanti gatelnya akan sembuh."
"Gatel sih iya, tapi jangan disalepin!"
Ketiga orang lainnya hanya bengong melihat mereka berdua dari tadi.
Setelah itu...
"Dingin..." Mathias menggosok kedua telapak tangannya agar hangat, tapi bukannya hangat malah tambah dingin. Salepnya mujarab banget!
"Sudahlah, efek kedinginannya cuma tiga hari." Mathias langsung tepar dan Vience tertawa lagi. "Bercanda, sampe sore doang."
"Sama aja!" pekik Mathias nggak terima.
To Be Continue, bukan Track Bunny Cat (?)...
Yah biarlah... -w-/
Review! :D
