Balas Review! :D
RosyMiranto18: Aku bicara soal penyusunan urutan balasan... -w-a
Thundy: "Aku hanya mencobanya saja."
Alpha: "Kau sedang membicarakan aku atau Alexia? Bagian muncratnya memang aku, tapi masalah pasangan Garcia ya beda orang."
Thanks for Review.
Happy Reading! :D
Chapter 208: SasTrakTiruan
Pertanyaan: Bagaimana bayi dibuat?
Ini tipe orang berdasarkan jawabannya.
Tipe pertama: Tau tapi tidak bisa mengatakannya
Maurice hanya terdiam dengan wajah memerah.
Tipe kedua: Di sekitar topik
Teiron menggaruk pipi dengan wajah canggung. "Ehmm... Jadi saat, umm... Ayah dan Ibu sedang tidur sambil berpegangan tangan... Mungkin..."
Tipe ketiga: Polos atau bodoh
"Burung bangau yang membawanya!" seru Teira.
Tipe keempat: Hanya tertawa
"Ahahahahahahaha!"
Tipe kelima: Langsung ke inti
"Kau tidak tau? Itu terjadi ketika peni-"
"AAAAAAAH!" pekik Rendy memotong penjelasan Hendry.
Tipe keenam: Benar-benar tidak tau
Hamlet hanya memiringkan kepala karena kebingungan.
Tipe ketujuh: Berbahaya
Bibi Rilen hanya tersenyum 'manis'. "Oh, apa kamu benar-benar ingin tau? Kamu akan menyesalinya."
Itu saja intro-nya.
~Lil' Bro Secret~
Exoray mendapati adik pirangnya sedang melakukan 'Chika Dance' dan diam-diam memotret momen itu, tapi...
"Hapus!"
Dia malah ketauan dan berakhir dicekik Alexia.
~Diet~
"Lucy, makan yuk!" ajak Hikari.
"Nggak ah, Hika. Lagi diet." balas Lucy dengan lesunya di pojokan.
"Ayolah! Nanti kutraktir deh, mau nggak?"
Lucy langsung muncul di sebelah Hikari. "Siap! Yuk beli burger!"
'Ini sih namanya bokek, bukan diet!' batin Hikari sebal.
~Manis-Manis~
"Teh-nya kurang gula nih, butuh yang manis-manis." keluh Edward yang sedang minum.
"Mau yang manis? Liatin aku aja!" ujar Stella sambil tersenyum.
Edward menatap gadis itu sambil minum lagi, tapi...
"Syepeeeett!" keluh Edward lagi.
~Helm~
Mundo tersenyum miris saat menatap helm yang ditaruh terbalik pada bagian depan motor, karena ternyata...
"Malah nampung air..." gumam Mundo sedih.
Bonus:
"Jadi Sap, udah sampai mana?" tanya Vience mengalihkan topik.
"Aku baru mau main, Vie-nii." balas Saphire.
Vience hanya ber-'oh' ria.
Saphire menekan tombol play dan menemui bagian 'Run!' (yang dianggap Edgar sebagai joget tadi).
"Sap! Lu tau itu nga-"
Bentakan Edgar terputus ketika melihat wajah orang biru di layar yang tersenyum ria.
"Yes! Seratus!"
Saphire bersiap untuk adegan berikutnya dan mendapati wajah kuning yang dikelilingi lebah-lebah. 'Swat' 'Tap to hit the wasps', begitulah perintahnya. Kemudian lebah-lebah itu ditabok oleh Saphire dengan brutal.
"Tambaaaah... Seratus!" seru Saphire bangga.
"Saphire menggila!" pekik Salem.
Mathias melihat layar handphone sambil meniup-niup jari tangannya yang super dingin, dia sudah begitu sejak mendengar Saphire mendapat skor seratus. Poor Mathy...
"Ayo! Apa level selanjutnya?"
Saphire menunggu dan yang muncul adalah seorang makhluk biru muda yang memuntahkan sesuatu, kemudian ada perintah 'Clean up' 'Scrub The Screen to Wipe The Puke'.
"Nggilani..." gumam Edgar pelan.
"HIIYAAAAAAAH!" Saphire menggosok layar handphone dengan cepat nan keras.
"Lu nggak jijik, Sap?" tanya Edgar.
"Dude, ini cuman game, bukan muntah beneren!" seru Saphire.
"Tapi tetap saja nggilani!"
"Nggak!"
"Nggilani!"
"Nggak!"
"Nggilani!"
"Sekali nggak ya nggak!"
"Nggilani!"
"Nggak!"
"Nggilani!"
"Nggak lha!"
"Nggilani!"
"Jelas nggak!"
"Nggilani woy!"
"Kalau disambung jadi 'jelas nggak nggilani woy!'. Jadi kesimpulannya, layar itu jelas nggak nggilani!" canda Saphire.
Webek webek...
Akhirnya layar yang penuh muntah pun sudah bersih. Saphire tepuk tangan sendiri ketika mendapat skor seratus lagi.
To Be Continue, bukan Tertawa Bersama Cemilan (?)...
Yah, gitu deh... -w-/
Review! :D
