Balas Review! :D
RosyMiranto18: Patren Nigou itu memang hijau, coba cari info tentang 'Lupinranger vs Patranger'.
Glinea: "Masuk tong sampah itu tidak enak, titik!"
Zen: "Incest apaan? Udah beda ras, beda keluarga pula!" =_=a
Chilla: "Chilla mau goreng sosis, tapi Chilla nggak tau kalau ada sabun cuci piring yang warnanya mirip minyak goreng." '-'a
Mas, tau lagu 'Bad Apple' nggak? Apa perlu gue kasih link gitu?
Adelia: "Itu rahasia."
Arta: "Nggak, buat disebar ke grup chat."
Flore: "Entahlah..."
Thanks for Review.
Happy Reading! :D
Chapter 228: SinNervous
"Ugh, kenapa perutku begini?" keluh Zen yang memegangi perut di sofa.
"Emang lu makan apaan kemaren?" tanya Arie.
Zen menengok. "Hah? Cuma apel busuk, emang napa?"
Arie tepuk jidat. "Zen, tubuhmu itu manusia, sistem percernaan mereka beda dengan iblis."
Zen mengangkat alis. "Jadi?"
"Kau tidak boleh makan sembarangan!" sembur Arie sebal. "Pokoknya jangan makan yang terlalu pedas dan jangan makan yang aneh-aneh!"
Zen hanya manyun.
Ney yang baru pulang dari rumah teman setelah menginap semalaman hanya terheran-heran. "Kak Arie, dia siapa?"
Zen malah murung. "Ini kakakmu, Ney... Jangan buat aku sakit hati!"
"Sebenarnya dia Zen." Arie memperjelas maksudnya.
"Kak Zen berubah jadi perempuan?" tanya Ney bingung.
"Ini hanya bertahan sebulan, tapi tetap saja aku kesal." Zen mencembungkan pipi. "Sekarang aku sedang memikirkan cara untuk menyamarkan tubuhku agar tidak ada yang tau kalau aku berubah seperti ini."
Ney memeluk kakak kesayangannya. "Aku tidak perduli dengan gender Kak Zen, yang penting Kak Zen tetap kakakku."
"Ney..."
"Tapi dada Kak Zen empuk lho, kayak dada Kak Glinea atau Kak Yubi!" celetuk Ney tanpa dosa yang sukses membuat Zen langsung shock.
"Bffft..." Glinea yang lewat di belakang sofa langsung menutup mulut untuk menahan tawa.
Arie sendiri hanya menghela nafas. "Sepertinya ini akan menjadi hari yang panjang..."
Itu saja intro-nya.
~Armpit~
Ketiga makhluk fudan itu sedang melihat foto seorang gadis berambut pirang dengan mata kuning di internet.
"Siapa orang itu dayo?" tanya Musket.
"Raquel Alucard. Kemungkinan dia saudara kembar Rachel, tapi entahlah..." jelas Alexia.
Musket menopang dagu. "Ada satu hal yang menarik darinya."
Federic mengangkat alis. "Hah? Apa itu?"
"Keteknya berkilau."
"Woy!" sembur Federic kaget.
"Pffftt..." Alexia menutup mulut untuk menahan tawa.
~Why You Bring Your Baby?~
Iris bersama gerombolannya (ditambah baby satu) makan malam bersama di restoran Yamagi. Tapi...
Mereka makan di lantai dapur alias lesehan.
"Jadi, kita mau apa ngumpul di sini?" tanya Hikari.
"Ngejodohin Tuan Yi Sun Shin..." balas Iris dengan senyuman lebar.
Yang lain hanya tepuk jidat mendengar perkataan Iris barusan.
Tiba-tiba terdengar dering handphone seseorang.
"Bentar ya." Emy mengangkat telepon. "Halo?"
"Carmel dimana? Albert bilang sama lu."
"Emang, kubawa dia makan malam di tempatnya Yamagi."
"EMY GOBLOK! GUE BAKALAN LANGSUNG KE SONO! GUE NGGAK MAU TAU!"
Sambungan pun diputus.
"Lu nggak minta izin bawa bayi lu ya?" tanya Alexia skeptis.
Emy nyengir. "Ya gitu deh."
Semua orang langsung sweatdrop.
Sementara di depan restoran...
"MANA CEWEK BEGO ITU?!"
'Buset dah, nih orang dateng-dateng langsung ngamuk.' batin Yamagi risih, kemudian dia mendatangi Thundy yang sangat emosi. "Ngamuk jangan di sini ya mas, ke belakang aja sono."
"Wah wah, sepertinya Emy dalam masalah besar dayo." celetuk Musket yang mengintip dari pintu dapur.
Terdengar suara bayi menangis dari dapur dan Thundy langsung menyambangi tempat itu.
BRAK!
"Oh, hay Thun-kun." sapa Emy tanpa dosa.
"Pulang nggak lu?!" perintah Thundy kesal.
Emy malah nyengir. "Hehe, iya iya. Tapi bayarin ya, aku nggak bawa dompet."
Thundy langsung tepuk jidat.
'Yah, stress lagi dah dia...' batin Alexia, Hikari, dan Musket prihatin.
~Tiga Benda Termanis~
"Jean, tau nggak? Ada tiga benda termanis di dunia." ujar Steve.
'Pasti mau gombal.' batin Jean. "Apa itu?"
"Yang pertama gula."
"Terus?"
"Yang kedua madu."
"Lalu?"
"Yang ketiga tebu."
Jean hanya terdiam mendengarnya.
~New Friend (Again)~
Ada anak baru lagi di kelas Flore, kali ini perempuan.
"Flore, kamu yakin mau kenalin dia ke... 'Harimau itu'? Kalau dia nggak ngerti bahasanya gimana?" tanya Nigou ragu.
Flore memiringkan kepala. "Entahlah..."
"Eh? 'Harimau'?" tanya anak baru itu.
"Ini lho, kami punya teman lagi di kelas sebelas. Dia dipanggil 'Harimau' karena dia itu setengah harimau." jelas Ney.
"Ooh..."
"Ah, itu dia datang!" Frans menunjuk orang yang dimaksud.
"Maw!" sapa Tigwild yang masuk ke kelas itu. "Mow?"
Suasana hening.
"Oh iya, dia ini Ishar, anak baru." jelas Arthur memperkenalkan anak baru itu.
Tigwild masih diam, entah kenapa ujung mulutnya mengeluarkan air liur.
Della langsung menyadari sesuatu yang aneh. "Sebaiknya kalian tahan dia deh! Kayaknya dia pengen makan Furball!"
Ishar langsung mengamankan kelincinya, sementara ketiga cowok lainnya segera memegangi Tigwild.
"Kalau laper nggak usah makan kelinci orang!" seru Frans.
"Sebentar!" Flore mengambil kotak bekalnya dan mengeluarkan sepotong ayam goreng bagian paha. Dia segera menghampiri Tigwild dan memasukkan ayam itu ke mulutnya.
Flore mengusap kening. "Fyuuuh~ Setidaknya itu bisa menahannya untuk sesaat."
Kemudian dia melirik Ishar dengan senyum canggung. "Maaf ya, Ishar. Tigwild itu tinggal di dekat hutan, dan dia suka berburu kelinci, jadi itu sebabnya kenapa dia seperti tadi."
Setelah sesi menenangkan 'anak harimau' kemudian...
"Kalau kau bertanya kenapa Tigwild jadi pendiam kalau ada orang baru, itu karena dia takut mereka tidak mengerti bahasanya." jelas Arthur.
"Maw..." Tigwild mengangguk pelan.
Sepulang sekolah...
"Kayaknya dia masih merasa bersalah deh..." Arthur menunjuk Tigwild yang duduk di sebuah pohon dengan wajah murung.
"Kamu yang ngomong sama dia, Flore." usul Frans.
"Baikah."
Flore pun menghampiri anak itu.
"Udah, nggak apa-apa. Dia pasti ngerti. Lagipula semua orang punya aib sendiri kok."
Tigwild hanya mengangguk pelan, kemudian dia berdiri dibantu Flore.
"Ayo pulang bareng!"
"Maw..."
~Another High School Universe: Twitter Edition~
Semua orang di sekolah punya Twitter, baik murid maupun guru.
Edgar R. Lammermoor (BlondeTeacher)
PENGUMUMAN
BAGI SIAPA YANG MENJEMUR BAJU DI KORIDOR KELAS, HARAP SEGERA DIANGKAT!
10 : 10 . 12 Nov 19 . Twitter for Android
3183 Retweets 7338 Likes
Reply Retweet Like Share
Arie (NoGlinea) . 10m
Replying to (BlondeTeacher)
Pak, itu baju-nya (ZenCool)
Reply Retweet Like Share
Zen (ZenCool) . 8m
Replying to (BlondeTeacher)
Kenapa pak? Saya cuma numpang jemur doang, males nyuci soalnya.
Reply Retweet Like Share
Zen (ZenCool) . 6m
Karena basah sama keringat, jadi kujemur saja di koridor kelas.
Reply Retweet Like Share
Salem M. Al-Jumrah (YellowSpiky) . 4m
Replying to (ZenCool)
GOBLOOOOOK!
JADI ITU BAU KERINGET LU?!
PANTESAN ADA BAU ASEM SEMERBAK DI KELAS!
Reply Retweet Like Share
Zen (ZenCool) . 2m
Diem aja lu, duren kematengan!
Reply Retweet Like Share
Sementara itu...
Glinea (MissBeauty)
Semoga dia nggak lihat beha-ku yang nyempil...
[Edgar R. Lammermoor (BlondeTeacher) . 30m
PENGUMUMAN
BAGI SIAPA YANG MENJEMUR BAJU DI KORIDOR KELAS, HARAP SEGERA DIANGKAT!]
10 : 40 . 12 Nov 19 . Twitter for Android
5161 Retweets 8396 Likes
Reply Retweet Like Share
Edgar R. Lammermoor (BlondeTeacher) . 5m
Replying to (MissBeauty)
Oh, jadi beha nyempil itu punya kamu ya?
ANGKAT SEKARANG JUGA, ATAU SAYA JADIKAN BEHA BAKAR! MAU?!
Reply Retweet Like Share
Glinea (MissBeauty) . 2m
Iya pak, maaf. Saya salah... :(
Reply Retweet Like Share
Ya gitu deh...
To Be Continue, bukan Tomat Burung Cacing (?)...
Yah, tau sendiri deh...
Review! :D
