Balas Review! :D
Hiba: Makasih... =_= Ini udah lanjut... -_-/
RosyMiranto18: Sepertinya sampai seluruh Indonesia, bahkan sampai ada himbauan untuk tidak mudik.
Glinea: "Yah, hanya restoran makanan biasa..."
Sebenarnya aku nggak bisa main game online di laptop-ku karena masalah 'spec'.
Teiron: "Kau tau... Karena lagu 'Burung Kakaktua' dan 'Topi Saya Bundar' itu nadanya sama, jadi cukup membingungkan jika dinyanyikan bersamaan..."
Mas, tau furry kan? Kira-kira itulah isi mimpi buruknya Tigwild... -_-/ Thanks for Review.
Happy Reading! :D
Chapter 249: BoreDome
"Event LS kali ini balik jadi mingguan, udah gitu isinya 'ular tangga' pula." ujar Girl-chan yang sedang membaca info event terbaru.
"Lalu?" tanya Donna.
Girl-chan menghela nafas. "Pengen sih lakuin itu, tapi masalahnya..."
Donna kebingungan. "Memangnya kenapa?"
"Kalau nggak bisa keluar rumah, gimana bisa nikmatin event-nya?" Girl-chan mengeluarkan aura suram. "Apa gue perlu nyari joki login char aja kali ya?"
"Kayaknya jangan deh..." gumam Donna risih.
Yah, itu saja intro-nya.
~Child Planning~
"Umm... Entah kenapa aku ingin punya keturunan." gumam Molf.
"Jangan diomongin di sini, ada Tumma soalnya." bisik Zen risih.
'Kayaknya ada yang pengen punya anak nih.' batin Tumma yang sempat menguping pembicaraan mereka ketika main game di laptop Arie.
"Zen-Zen, mau adopsi yang jantan atau betina?" tanya Tumma yang nyengir jahil sambil mengancungkan jempol.
"Lu kira gue mau ternak lele?!" omel Zen sebal.
~Sudden Singing~
Seorang guru sedang menjelaskan pelajaran sambil menunjuk gambar 'ulat kepompong kupu-kupu'.
"Jadi jika ada hewan yang berubah seperti ini, hal itu disebut..."
"Metamorfosis."
Tiba-tiba hampir seisi kelas langsung heboh seketika.
"Hime hime! Hime! Suki suki! Daisuki! Hime! Hime!"
Jangan tanya ini kelas siapa.
~Bomber Jacket~
"Hey Zen, katanya kamu mau punya 'bomber jacket' ya?" tanya Glinea.
"Iya, emang napa?" Zen nanya balik tanpa menengok karena sibuk main game.
"Aku beliin buat kamu lho."
"Wah, beneran tuh?"
"Serius banget malah." Glinea menunjukkan sebuah rompi yang ditempeli beberapa dinamit.
"LU PENGEN BIKIN GUE MATI ATAU APA?!" sembur Zen kesal.
~Big Eater~
"Aku baru saja mendapat gaji, jadi kau boleh pesan apa saja." ujar Molf yang bersama Teiron di sebuah restoran.
"Benarkah? Kalau begitu..."
"Silakan memesan." kata sang pelayan.
"Pesan 2 nasi kuning, 2 ayam bakar bagian dada, dan 2 sayur bening." pinta Teiron.
"Tolong tambahkan 2 kue cokelat, 2 pancake sirup maple, dan 2 jus mangga." tambah Molf. "Tidak apa-apa, aku punya cukup uang."
"Molf, itu pesananmu atau pesananku?" tanya Teiron bingung.
"Hm?" Molf malah ikutan bingung.
'Buset!' batin sang pelayan sweatdrop.
~Black Comedy~
"Ugh, aku benci 1 April." keluh Giro.
"Kenapa? Bukannya itu asik karena bisa mengerjai seseorang?" tanya Marin yang kebetulan lewat.
"Masalahnya, Mathias-pyon pernah mengerjaiku dengan sadis! Aaarrgh!" gerutu Giro sebal.
"Coba jelaskan seberapa 'sadis' yang kamu maksud." balas Marin.
"Dulu kami pernah pergi ke kolam renang umum dan dia mengerjaiku di kamar mandi." jelas Giro.
"Maksudnya seperti menguncimu di dalam kamar mandi dan pulang?" tanya Marin menebak.
"Lebih buruk dari itu." Giro mengeluarkan aura suram. "Dia menukar papan penanda di depan pintu sehingga aku masuk kamar mandi wanita."
"Harus aku akui kalau itu keterlaluan." komentar Marin.
"Dan yang lebih parahnya lagi, ternyata ada seorang wanita kekar yang masuk ke kamar mandi tempatku berada." Giro melanjutkan ceritanya. "Saat dia melihatku, dia langsung mendorong tubuhku sampai jatuh terbaring di lantai, setelah itu dia mengunci tanganku sambil membuka paksa handukku."
"Apa yang terjadi setelah itu?" tanya Marin yang blushing karena membayangkan kejadian itu.
Giro hanya memalingkan wajah. "Dia langsung meninggalkan diriku yang sudah telanjang bulat dan mengatakan 'Dih, ternyata ada batangnya toh'."
Marin langsung terdiam seketika. 'Nyesek!'
To Be Continue, bukan Too Bay Creep (?)...
Aku sudah tidak tahan lagi dengan semua ini, semoga bisa cepat berakhir...
Review! :D
