Happy Reading! :D


Chapter 259: Introduction and Rush Hour


"Jadi sebelum kalian menuduhku yang tidak-tidak tanpa bukti, aku akan menjelaskan semuanya." ujar Molf. "Anak ini namanya Duco, aku baru mengadopsinya beberapa hari yang lalu."

"Anlo!" sapa Duco.

"Ooh gitu, syukurlah kalau bukan anak haram." komentar Yubi lega.

"Begitulah..." balas Molf.

"Nah, biar lebih adil, gimana kalau kita kenalin diri ke Duco?" usul Tumma.

"Ide bagus tuh!"

"Halo Duco, namaku Glinea. Panggil saja Glinie."

"Aku Yubi."

"Kalau aku Tumma, panggil saja Tum-Tum. Salam kenal ya, Duco."

"Waaah! Grini, Ubi, Um-Um!" seru Duco senang.

'Imutnya...' batin ketiga orang itu.

"(K)amu?" tanya Duco ke Ilia.

"Aku juga?" tanya Ilia.

"Sekalian saja, sesama teman dekat ini." usul Zen.

"Begitu ya..." Ilia pun berdehem sejenak.

"Namaku Manager Ily." ujar Ilia. (Note: Ilia adalah manager dan pemilik restoran cabang milik kakaknya.)

Semua orang langsung terdiam.

"Aku serius." Ilia tersenyum 'manis' dengan aura suram.

"Iya deh!"


"Glinie, kita bantuin ya. Bentar lagi jam dua belas kan?" celetuk Zen yang sudah memakai seragam pegawai bersama Molf.

"Lho? Bukannya kamu ada misi ya?" tanya Glinea bingung.

"Udah telat! Gara-gara siapa yaaa..." Zen melirik tajam Incubus di sebelahnya.

"Maaf..." Molf hanya memalingkan wajah. "Aku titipkan Duco padamu, Tumma."

"Okyuu~" Tumma yang memangku Duco memberi salam hormat dengan tangan membentuk tanda 'OK'.

"Persiapkan diri kalian, kawan-kawan..." nasihat Ilia. "Sebentar lagi jam dua belas..."


Rush hour part 1: Jam makan siang.

Ketika restoran kembali dibuka, banyak orang yang langsung berkerumun masuk ke dalam.

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!"

Para pegawai langsung berteriak selagi melakukan tugas masing-masing.


"Waah, semua orang sibuk ya, Duco. Ikutan yuk." ajak Tumma. "Aaaaaaaaaaaaaaaa-"

Duco pun mengikuti. "Aaaaaa-"


To Be Continue, bukan Trun Bang Clip (?)...


Ya gitu deh.

Review! :D